Share

Chapter 17

Penulis: Dedek Chan
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-23 14:57:25

"Tidak perlu meminta maaf. Karena semua itu tidak akan bisa mengembalikan keadaan menjadi lebih baik." [Ray R. R.]

______

Vara mendongakkan kepalanya saat Ray menyuruhnya untuk membuka mulutnya menerima suapan dari Ray. Vara merasa gugup tapi dengan cepat Vara mengontrolnya agar tidak membuat sesuatu yang memalukan lagi dihadapan Ray.

Vara menerima suapan yang diberikan Ray, mengunyah makanan yang tentu saja membuat lidahnya merasa ketagihan.

"Bagaimana? Enak?" tanya Ray dengan antusias.

Vara menganggukkan kepalanya dengan semangat karena merasakan makanan di bekal Ray yang terasa sangat enak.

"Ini sangat enak sekali. Apa kau yang membuatnya?" tanya Vara.

Ray tersenyum lebar karena Vara memuji makanannya, Ray menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan dari Vara. "Bukan. Mariam yang membuatnya."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • The Evil Soul's Twin   Chapter 18

    "Aku tidak mempermasalahkan dampaknya. Karena aku berhasil untuk merebut apa yang seharusnya menjadi milikku!" [Ray R. R.]_____Sebelum tidur, Ray selalu rutin meminum obat penenangnya sesuai anjuran dan resep dari Mariam. Tapi kali ini Ray tidak minum obat tidurnya karena Ray berniat untuk bergadang malam ini.Setelah meminum obat dan mematikan lampu di kamarnya, Ray berbaring di atas king size miliknya dengan creepy doll di sampingnya. Ray meraih ponsel dan earphonenya dan mulai memakainya.Earphone yang Ray gunakan terhubung secara otomatis dengan alat perekam suara yang Ray sembunyikan di setiap sudut rumah Mariam.Kapan Ray melakukannya? Tentu saja saat Ray berkunjung ke rumah Mariam saat dirinya memergoki Mariam berbicara dengan pria asing di depan pintu apartemennya.Ray membuka ponselnya dan melihat notif pesan dari Mariam. Senyuman Ray terbit setelah mendengar pembicaraan lewat earphonenya dan membaca pe

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-23
  • The Evil Soul's Twin   Chapter 19

    "Aku selalu ada untukmu brother, kita satu." [Rey R. R.]______Pandangan Ray memutih dan mendadak tergantikan dengan sebuah ruangan yang sangat mewah dan luas. Dihiasi dengan banyak perabotan serta permainan dan figure kesukaan anak laki-laki.Dinding yang dicat dengan warna putih salju, tak ada perpaduan apa pun karena seluruh warna perabotan rumah berwarna putih.Ray mengedarkan pandangannya, melihat ruangan yang tampak seperti sebuah penjara karena tidak ada pintu bahkan jendela sedikit pun.Mencari seseorang yang dicarinya, Ray tau orang itu sedang bersembunyi menyambut kedatangannya membuat Ray semakin mengembangkan senyumnya.Tiba-tiba..."Duarr!"Ray terkejut dan dengan cepat menoleh ke belakang melihat pelaku yang membuatnya nyaris jantungan. Si pelaku hanya tertawa terbahak-bahak me

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-23
  • The Evil Soul's Twin   Chapter 20

    "Kau tidak perlu menjadi orang lain, cukup jadi dirimu sendiri saja." [Ray R. R.]______Melihat hal itu Ray menjadi merasa bersalah. Pasalnya dirinya mentertawai Vara tapi sungguh alasan tak masuk akal dari Vara sangatlah lucu membuat Ray mau tak mau tertawa mendengarnya.Ray mendekati Vara, mengusap lembut pucuk kepalanya berharap Vara tenang. "Memangnya kenapa kau sampai melakukan hal senekat itu?" tanya Ray.Vara yang awalnya ingin menangis tiba-tiba terdiam setelah mendengar pertanyaan dari Ray. Vara jadi bertanya-tanya, sebenarnya apa yang membuat dirinya sampai berbuat nekat seperti ini? Merubah penampilan yang awalnya polos menjadi seperti seorang jalang?Vara mendongakkan kepalanya melihat Ray yang lebih tinggi darinya. Keduanya saling pandang dalam keheningan. Ray menunggu jawaban yang keluar dari mulut Vara sedangkan Vara sedang me

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-23
  • The Evil Soul's Twin   Chapter 21

    "Dasar tidak berguna! Kalau kau terus seperti ini, kau akan menjadi pengecut selamanya!" [Rey R. R.]______Suasana di meja makan sangat meriah malam ini. Maksud Ray terkesan sangat menyenangkan dan sangat hangat.Tak henti-hentinya Ibunya, Nisa berceloteh serta mengomeli sikap Bryan yang sudah tua semakin menjadi melihat gadis sexy yang lewat di depan matanya. Ray akui, Ayahnya itu sangat mesum.Tidak hanya itu saja, di meja makan yang selalu Ray hindari ini terdapat Paman dan Bibinya serta Sepupunya dan Neneknya juga hadir semakin menambah hangatnya suasana.Perlahan-lahan Ray mulai tersenyum tipis. Senyum yang tak dapat mereka lihat dan senyum yang hanya dirinya saja yang mengetahuinya.Ray sangat menantikan momen ini, jujur saja. Berkumpul bersama keluarga besar, bercanda ria dan bersenang-senang. Itulah satu-satunya impiannya yang bersemayam di dalam lubuk hatinya yang terdalam.Creepy dollnya semakin dipeluknya den

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-07
  • The Evil Soul's Twin   Chapter 22

    "Kau bahkan tidak tau apa yang aku hadapi dan kau memberi nasehat seolah-olah kau mengetahui itu." [Ray R. R.]______Lutut Ray terasa sangat lemas dan saat itulah Ray jatuh terduduk. Ray berusaha mengatur napasnya yang memburu. Wajahnya semakin memucat. Keringat semakin banyak membanjiri wajahnya.Seluruh tubuh Ray terasa sangat lemas. Ray tidak menyangka perkelahian hebat antara dirinya dan Rey terjadi.Ray memperhatikan kepingan kaca satu persatu. Tidak ada sosok Rey lagi disana membuat Ray merasakan kehilangan.Perlahan-lahan Ray merasakan dadanya sesak. Sesak karena Ray merasa akan kehilangan sosok Rey."Bagaimana ini." lirih Ray.Air mata kembali keluar, mengalir dengan indah melewati pipi putih Ray. Ray menangis tersedu-sedu. Entah kenapa mendengar kalimat terakhir dari Rey membuat Ray semakin sakit.Memang b

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-10
  • The Evil Soul's Twin   Chapter 23

    "Tinggalkan saja dia disini. Biarkan dia merenungi kebodohannya." [Kay]______Pelajaran di sekolah telah usai. Saatnya untuk pulang tapi entah kenapa Ray rasanya malas untuk pulang ke mansion yang bagaikan neraka baginya.Ray tidak sanggup bertemu dengan orang yang memiliki darah yang sama dengannya. Hati Ray kembali panas setiap kali mengingat akan hal itu. Ray sangat tidak menyukainya.Hari ini juga tidak ada sopir pribadinya, jadi mau tak mau Ray menggunakan taksi lagi. Tapi belum saja Ray keluar dari gerbang, tiba-tiba tangannya sudah ditarik seseorang membuat Ray terpaksa mengikutinya tanpa protes apa pun.Di belakang gedung laboratorium, tangan Ray dihempaskan dengan kasar. Ray melihat pelakunya yakni adalah Randa, Kay dan Key. Ray bahkan sudah menebak ini akan terjadi. Drama yang tak terduga.Tatapan tajam serta hasrat untuk saling mem

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-10
  • The Evil Soul's Twin   Chapter 24

    "Jangan menangis, bodoh. Malu dengan tubuhmu yang besar itu." [Ray R. R.]______"Apa kau mencurigai psikiatermu?" Tanya Mios mengulang pertanyaan yang sama.Ray menoleh, melihat wajah sahabat lamanya yang bahkan hampir Ray lupakan itu. Mereka berteman sedari kecil, sebelum Ray bertemu dengan Rey. Keluarga mereka juga cukup dekat.Setiap kali Ray dibully di sekolah, Mios selalu ada untuk melindunginya. Saat Ray memutuskan untuk homeschooling, Mios juga ikut melakukannya. Bisa di bilang, kalau Ray melakukan ini maka Mios akan melakukan itu juga.Tapi saat keluarga Mios memutuskan untuk pergi ke Rusia dan menetap di sana membuat Ray merasa kosong. Saat itulah terakhir kali mereka bertemu dan sekarang mereka bertemu kembali. Seharusnya mereka berpelukkan bagaikan seseorang yang sudah lama berpisah bukan?Ray terkekeh geli dan kembali meneguk jusnya dengan liar. "Aku hanya ingin memastikannya saja Mios. Kau tidak perlu

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-13
  • The Evil Soul's Twin   Chapter 25

    "Lihatlah, sampai detik ini aku masih lemah. Tanpa bantuan Rey aku bukanlah apa-apa. Bagaimana aku bisa membalaskan dendam kematian kakakku?" [Ray R. R.]_______Menyaksikan hal itu, dengan cepat Wiyata meletakkan kucing hitamnya di atas meja Bartender dan meraih tisu untuk membersihkan punggung tangan Ray yang mengeluarkan darah semakin banyak.Ray hanya bisa meringis, membiarkan Wiyata membersihkan lukanya. Wiyata menarik dasi hitamnya dan membelitkannya di punggung tangan Ray. Sedangkan Ray berusaha mati-matian merasa perihnya luka akibat gigitan kucing dan hanya bisa pasrah dengan wajahnya yang memucat."Kau baik-baik saja?" Tanya Wiyata memastikan keadaan Ray.Ray menganggukkan kepalanya lemah sembari memperhatikan tangannya yang dibalut dengan dasi hitam milik Wiyata."Bagaimana dengan dasimu?" Tanya Ray.Wiyata terkekeh

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-16

Bab terbaru

  • The Evil Soul's Twin   Chapter 34

    "Tolong, aku tidak ingin menjadi boneka pertunjukanmu." [Ray R. R.]_______Ray memasang wajah datarnya merasa bosan dengan keempat pria di depannya. Penampilannya tentu saja menyeramkan layaknya preman tapi mereka terus berdebat layaknya anak kecil.Dilihatnya creepy dollnya yang masih duduk manis di atas tanah dekat tepi danau. Ray menganggukkan kepalanya membiarkan jiwa jahatnya beraksi malam ini.Saat keempat pria yang masih asik berdebat itu seketika berhenti berdebat saat manik mata mereka tak sengaja melihat bayangan serta perubahan yang terjadi kepada boneka yang sangat aneh menurut mereka.Creepy doll milik Ray bergerak perlahan dan mulai membesar dengan gerakan patah-patah serta wujud yang semakin menyeramkan.Sontak keempat pria itu menjerit ketakutan dan berlari terbirit-birit sembari berteriak meminta pertolongan.Sedan

  • The Evil Soul's Twin   Chapter 33

    "Untuk apa aku takut? Bahkan saat seluruh dunia membenciku sekali pun, aku tetap tidak akan peduli." [Ray R. R.]_________Hari sudah mulai gelap, tapi tak membuat Vara berhenti untuk berpikir. Kakinya yang mulai penat karena sedari tadi mondar mandir seperti setrika pun tak dihiraukannya.Saat ini yang sedang Vara pikirkan adalah Ray. Hei tentu saja. Sebagai seorang kekasih, tentu saja Vara merasa sangat khawatir apa lagi pagi tadi Vara menamparnya. Vara yakin, Ray pasti sangat marah kepadanya padahal Ray hanya bermaksud untuk menciumnya saja.Itu sesuatu yang sering terjadi kepada sepasang kekasih bukan? Tapi masalahnya yang sedang Vara pikirkan adalah Ray sangat keterlaluan. Saat Vara sudah menerima ciuman kasarnya, Ray malah meremas salah satu gundukan kembarnya dan hal itulah yang membuat Vara marah. Jadi Vara tidak bersalah bukan?Ah entahlah. Vara meremas ram

  • The Evil Soul's Twin   Chapter 32

    "Dasar kau ini. Aku hanya bercanda, kenapa kau marah sekali? Ini bukan dirimu." [Rey R. R.]_______"Kau harus berhati-hati Ray. Jangan sampai dia membuka ponselmu dan menemukan percakapanmu dengan Mios." Ujar Rey.Seketika wajah Ray menjadi dingin setelah mendengar apa yang Rey katakan, "Dia tidak akan bisa membuka ponselku. Kalau pun bisa, aku tidak akan melepaskannya."Mendengar apa yang Ray katakan membuat senyuman Rey terukir lebar seketika. Melihat senyuman lebar Rey membuat Ray ikut tersenyum dengan lebar."Ada apa dengan senyumanmu itu? Apa kau merencanakan sesuatu?" Tanya Ray.Yang ditanya hanya bisa tertawa terbahak-bahak. Melihat Rey yang tertawa, Ray sudah bisa menduga kalau jiwa jahatnya itu memiliki rencana jahat. Oleh karena itu Ray harus berhati-hati kedepannya."Jangan seperti itu Ray. Aku tidak merencanakan rencana

  • The Evil Soul's Twin   Chapter 31

    "Jangan melihatku seperti itu. Kalau kau ingin tertawa, silahkan." [Ray R. R.]______Dan saat itu juga...Vara terbangun dari tidurnya dan langsung terduduk. Napasnya tak beraturan seperti orang sehabis lari marathon.Wajahnya terlihat sangat pucat dengan peluh yang membanjiri wajahnya yang putih. Vara masih terdiam, berusaha untuk mencerna apa yang terjadi barusan.Sinar mentari yang sangat menyilaukan pun tak mampu membuat Vara tersadar bahwa saat ini sudah pagi.Dengan terburu-buru Vara menyentuh tangannya dan memeriksanya dengan teliti. Tak hanya itu saja, Vara bahkan menyentuh wajah dan anggota tubuhnya yang lainnya. Ternyata masih utuh, batinnya.Perlahan Vara menyentuh dadanya yang jantungnya tak berhenti berdegum kencang. Kesadaran Vara belum pulih sepenuhnya, karena itulah Vara masih terdiam membisu.Vara

  • The Evil Soul's Twin   Chapter 30

    "Ternyata benar. Aku hanya menjadi mainan mereka sedari awal." [Ray R. R.]_______Dan disaat itulah Vara kembali tersadar dan yakin dengan pendengarannya, karena setelah melumat bibirnya Ray kembali menyatakan perasaannya."I love you, Vara."Vara masih membeku, berusaha mencerna apa yang dikatakan Ray tadi. Perlahan senyuman terukir di bibirnya yang bengkak membuat Ray yakin kalau Vara menerimanya.Dan benar tebakan Ray, Vara akhirnya mencium Ray kembali dan kali ini Vara yang memulainya terlebih dahulu.Ciuman yang diberikan Vara adalah sebagai jawaban kalau Vara menerima untuk menjadi kekasih Ray.Pangutan keduanya lepas, Ray menatap Vara dengan tatapan sayu. Perlahan Vara memajukan wajahnya sembari berbisik, "I love you too, Ray."***

  • The Evil Soul's Twin   Pemberitahuan!

    Hallo pembaca setia Ray. Selamat pagi, siang, sore, malam, kapan pun kalian baca ini lah:v Maaf ya author lama update sampai ada yang nanya-nanya lagi, "Kak up nya kapan?", " Kak jangan lama-lama dong.", "Kak langsung double up ya." Hehe maaf ya, nilai author ada yang kosong jadi harus author perbaiki dulu eakkk ya kan, namanya juga author masih pelajar, agak ribet. Tapi kalau semuanya udah kelar, author bakalan rajin update kok. Author bakalan kasi ending terindah untuk kalian, jadi tenang aja. Author ngk bakalan ngegantungin cerita tapi untuk sekarang bersabar aja ya. Tetap tungguin kelanjutan perjalanan Ray ya, jangan sampai ketinggalan:)) By Dedek Chan♥

  • The Evil Soul's Twin   Chapter 29

    "Jangan seperti itu lagi. Apa kau tau? Kau membuatku sedih." [Elvara Viandra]________Sedangkan Vara hanya bisa tersenyum malu-malu dan menundukkan kepalanya karena merasa kedua pipinya terasa panas."Ayo kita makan, aku sudah lapar. Aku juga tidak sabar ingin mencicipi masakan calon menantuku." Ujar Bryan memecah keheningan.Setelah selesai makan, Ray mengantar Vara pulang kembali ke kostannya. Hanya keheningan yang menyelimuti keduanya di dalam mobil sampailah saat Vara turun, Vara masih engan untuk mengucapkan terima kasih kepada Ray."Sampai jumpa." Ujar Ray.Vara mendonggakkan kepalanya. Vara dapat melihat semburat rona merah di kedua pipi Ray membuat Vara tersenyum. "Terima kasih. Maaf sudah merepotkanmu." Balas Vara."Seharusnya aku yang mengatakan itu."Setelah mengatakannya, Ray menjalankan mobilnya pergi meninggalkan Vara yang masih bingung, tidak mengerti dengan apa yang Ray katakan.

  • The Evil Soul's Twin   Chapter 28

    "Lihatlah, aku malah berharap. Apa dia senang membuatku seperti itu?" [Elvara Viandra]______Vara mengernyitkan dahinya bingung, "Aku harus pulang, ini sudah malam Ray. Kalau aku tidak pulang, aku harus tidur dimana?" Tanya Vara."Tidurlah bersamaku.""Apa?!"Kedua mata Vara terbelalak tak percaya setelah mendengar apa yang Ray katakan. Dan yang lebih parahnya lagi, Ray mengatakannya dengan wajah tak berdosanya."Tidak! Kenapa aku harus tidur denganmu? Aku bisa pulang sendiri, kau tidak perlu khawatir." Tolak Vara.Ray meremas sedikit pergelangan tangan Vara membuat empunya meringis kesakitan. "Jangan salah faham. Ini sudah larut, tidak ada taksi yang lewat. Sopirku sedang cuti, aku juga tidak bisa mengantarmu. Dan sekarang Ayahku pasti sudah tidur. Lebih baik kau tidur di sini saja."Vara terdiam, berusaha menyima

  • The Evil Soul's Twin   Chapter 27

    "Jangan mendengar apa yang orang lain katakan padamu Ray. Ketahuilah, mereka hanya iri kepadamu." [Rey R. R.] ________ Rey berdiri disana, di air kolam yang memantulkan sinar bulan. Tersenyum hangat ke arahnya serta lambaian tangan menyapanya. Ray terpaku melihat Rey yang berdiri sembari tersenyum ke arahnya. "Hai Ray, apa kau merindukanku?" Tanya Rey. Perlahan Ray menganggukkan kepalanya dengan raut wajah yang berubah menjadi sendu. Sendu yang mengisyaratkan kalau dirinya sedih karena berpisah dari Rey. Rey hanya tersenyum melihat respon yang diberikan Ray. "Aku tau apa yang terjadi belakangan ini. Kau pasti sangat lelah." Lagi dan lagi Ray hanya bisa menganggukkan kepalanya, membenarkan apa yang Rey katakan. "Kemana saja kau selama ini? Apa kau tau? Aku sangat kesepian. Aku merasa seperti menjadi orang yang bodoh dan tak berdaya tanpamu." L

DMCA.com Protection Status