Share

Right Sentence for Every Soul

Matahari bersinar dengan sangat terik siang itu. Milly sudah tiba di bistro sejak pagi dan memastikan terapis untuk Ningsih datang.

“Fisioterapi ini penting untuk Bu Ningsih melatih otot-otot,” terang Milly sembari meyakinkan Ningsih untuk tidak ragu.

Wanita itu mengiyakan dengan sedikit gugup. Terapis wanita itu membantu dengan sabar. Milly menunggu hingga usai, sebelum akhirnya Maxer muncul dan memberitahu jika Anna dan Andi sudah kembali.

“Aku balik lagi nanti,” pamit Milly pada Ningsih.

Milly keluar kamar dan turun ke bawah untuk menemui kedua anak Ningsih.

“Hai, gimana? Udah liat sekolahnya?” tanya Milly.

Anna mengangguk dan tersenyum malu. Gadis remaja itu tampak masih sungkan dan kikuk. Andi, adiknya, yang kecil lebih mudah menyesuaikan diri dan bercerita dengan serunya.

Milly tertawa dan mengusap kepalanya dengan lembut.

“Sekarang kalian akan tinggal di Bali dan hidup baru bersa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status