Share

Izmaylov

Penulis: Reez
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-30 11:12:25

Letnan Andrea Izmaylov mencapai rumahnya menjelang tengah malam. Adiknya, Svetlana, telah meninggalkan makan malam untuknya. Mereka telah tinggal di New York sejak lahir. Orangtua mereka yang imigran telah berusaha sangat keras untuk bisa keluar dari Soviet dan menjadi warga negara Amerika.

Andrea mendapati adiknya telah tidur. Svetlana telah menumpang di rumahnya selama enam tahun sambil berusaha mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Tak disangkanya, Svetlana terbangun. Ia lalu mengambil segelas air dan menemani kakaknya menonton televisi sambil makan malam.

“Sangat mengerikan,” kata Svetlana.

“Bisa dibilang demikian,”

“Memang,”

“Andai kau ada di sana untuk melihat apa yang terjadi,”

“Kuharap tidak perlu. Menyaksikannya dari sini saja sudah cukup membuatku bermimpi buruk.”

Andrea menghempaskan tubuhnya ke sandaran sofa.

“Kau tidak apa-apa?” Svetlana membelai pundak kakaknya.

Andrea menceritakan tentang kejadian pagi ini, tentang kematian-kematian yang jumlahnya paling banyak dari yang pernah dilihatnya. Lalu tentang sejumlah anak yang menjadi yatim. Kemudian tentang perlakuan rekannya terhadap Rais.

“Itu sangat kurang ajar,” timpal Svetlana.

“Memang, aku ingin menonjoknya tepat di hidung.”

“Aku akan membantumu melakukannya,”

Mereka tertawa.

“Aku berpikir untuk berhenti,” lanjut Andrea.

“Maksudmu?”

“Semua kegilaan ini, kematian-kematian, pembunuhan, kadang aku merasa sudah cukup. Semuanya membuatku gila.”

“Lalu apa yang akan kau lakukan?”

“Entahlah, masih banyak waktu untuk memikirkannya,”

Andrea mematikan televisi dan membereskan makan malamnya. Svetlana mengucapkan selamat malam dan mematikan lampu.

Mereka pergi ke kamar masing-masing.

Bab terkait

  • The Caliph   Rais, 2001

    Beberapa hari telah berlalu.Pada sebuah pagi yang terik, Rais menghadiri pemakaman puluhan orang yang menjadi korban 11 September. Mereka diantar dan dimakamkan dengan diiringi tangisan dari keluarganya.Rais ingin ikut menangis, ia sangat ingin. Bagaimanapun di antara mereka ada pegawai-pegawainya. Ia ingin menunjukkan simpati, tapi sekeras apapun ia berusaha, air matanya tak kunjung turun.Kerumunan orang saling mengucapkan bela sungkawa, lalu disusul dengan ucapan-ucapan selamat tinggal. Rais berdiri di samping ayahnya sampai seluruh upacara pemakaman selesai. Perlahan langit tertutupi awan. Tidak lama kemudian cuaca cerah berubah menjadi rintik-rintik gerimis.Pandji Hoetomo, ayah Rais, menepuk pundak anaknya.“Ini akan menjadi masa sulit. Aku harap kau kuat.”“Maksud Ayah?”“Kita mengalami kerugian cukup besar, tapi asuransi akan menanggungnya. Tidak akan ada masalah finansial. Tapi ada sebuah kerug

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-30
  • The Caliph   Rais 2002

    Hari ini Rais telah melewati semuanya. Di usianya yang keduapuluh dua, ia memperhatikan apa yang terjadi dari waktu ke waktu sejak kejadian yang memilukan di New York City. Dari sana ia berpikir bahwa diriya harus bisa menjadi pembela masyarakat sipil. Membela mereka dari teror-teror besar maupun kecil. Juga menghancurkan para teroris yang menebar ketakutan di mana-mana.Maka ia harus mempelajari ilmu bela diri. Semua itu sebagai awalan dari rencana-rencana besarnya. Satu tahun sudah dihabiskannya waktu mempelajari martial arts yang sangat dinikmatinya.Ia menghadapi satu demi satu lawan tandingnya. Memukul, menendang, menghindar, mengelabui, dan merobohkan. Hari-hari indah yang sangat ia nikmati. Selain itu, apa yang ia lakukan ini juga cukup untuk membuatnya teralih dari tragedi besar umat manusia, di mana ia sendiri menjadi saksi hidupnya.Selama setahun Rais tidak pernah menghubungi keluarganya. Ia merasa perlu untuk mengunjungi orangtuanya, melihat

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-30
  • The Caliph   Ceramah Ibnu Awwad Di Al Qaeda 2001

    Ikhwan sekalian, hari ini aku berjalan-jalan berkeliling. Kudapati dunia ini begitu indah. Kuhirup napas dengan segar dan kuhembuskan kembali dengan nikmat. Di sini terasa keindahan dunia yang sesungguhnya.Tapi dunia di luar sana telah rusak. Itu tidak perlu terjadi andai saja dunia tidak perlu dikotori oleh ketamakan dari Amerika Serikat. Ya, andai saja Amerika Serikat tidak perlu ada di muka bumi.Dunia ini tentu akan lebih baik.Ikhwan sekalian, hari ini juga aku teringat bahwa diriku tidak akan selamanya berada di dunia. Secepatnya harus kulaksanakan misiku. Tentaraku sudah siap. Pasukanku akan melaksanakan apa yang kuperintahkan. Akan kuakhiri masa yang mengenaskan dari dunia ini. Kuharap semua akan berhasil. Meskipun akan ada harga yang harus kubayar.Telah kuputuskan untuk menyalurkan semua ilmuku kepada kalian, para pasukanku, para mujahidinku. Bagaimanapun aku harus memiliki penerus. Dan aku harus memilih orang-orang terbaik untuk menjalankan re

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-20
  • The Caliph   Rais, 2002

    Rais telah memimpin perusahaannya selama beberapa bulan. Strategi-strategi korporasi telah dikuasainya, bahkan lebih dari orang-orang yang berkecimpung di perusahaan multinasional selama bertahun-tahun. Kejeniusannya merumuskan strategi telah membuat Hoetomo, Inc. kembali menguasai pasar. Namun Rais merasa misi utamanya bukan itu. beberapa hari sejak perusahaannya kembali memuncaki pasar modal, Rais menemui ayahnya.Ia mengatakan kepada ayahnya bahwa dirinya kembali meminta waktu untuk melakukan perjalanan. Rais mengatakan akan berkeliling Amerika, bahkan dunia, untuk mempelajari banyak hal. Motivasi sebenarnya adalah ia ingin melihat sejauh mana akibat yang ditimbulkan oleh 9/11 terhadap umat Muslim di Amerika. Oleh karena itu, perusahaannya sementara kembali akan dipegang oleh sang ayah, walaupun ayahnya terlihat berat melepas dirinya.Bagaimanapun Rais telah menunjukkan bahwa dirinya kader yang tepat untuk menjalankan Hoetomo, Inc.Rais pun memulai perjalanan

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-20
  • The Caliph   Rais & Abdul Aziz 2002

    “Islam telah berkembang pesat di dunia. Tidak terkecuali di negara kita, Rais. Kita bahkan akan menjadi agama terbesar kedua di sini.” Terang Abdul Aziz.“Sampai tragedi sebelas September terjadi dan mengacaukan semuanya.” Timpal Rais.“Saudaraku, semua ini adalah kehendak Allah. Bahkan kita harus berterima kasih kepada para penyerang.”“Maksudmu?”“Kau lihat, setelah serangan itu, kita berada di bawah pengawasan ketat FBI. Kita merasa diintimidasi. Mesjid-mesjid kita, rumah-rumah kita, bahkan sekolah kita pun diawasi. Mereka memperlakukan semua Muslim di negara kita seperti tersangka, bahkan sejumlah televisi menggambarkan Islam sebagai musuh negara.Tapi engkau lihat, justru sekarang saudara-saudara kita lebih kuat spiritualitasnya. Mereka menggali Islam lebih giat untuk memastikan dan membuktikan bahwa ajaran mereka tidak seperti yang dituduhkan. Perempuan-perempuan Muslim semakin banyak yang

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-20
  • The Caliph   Suatu Tempat di Amerika, 2002

    Seiring waktu berlalu, banyak orang yang mempertanyakan ke mana perginya Rais Hoetomo. Ia dikenal sebagai pemuda jenius yang baru beberapa bulan aktif di jajaran direksi Hoetomo, inc. Menghilangnya Rais tanpa jejak tentu menimbulkan sejumlah pertanyaan.Hanya segelintir orang yang mengetahui keberadaan Rais saat ini.“Apakah ia berlibur keliling dunia?”“Atau ia pindah ke Eropa dan menikahi gadis yang ditemuinya di sana?”“Mungkin dia sedang berpelesir menghabiskan uangnya di kasino-kasino Las Vegas tanpa ada yang mengenalinya,”“Kudengar ia melakukan operasi plastik,”“Jangan-jangan sekarang ia berubah menjadi manusia siluman,”“Apakah dia masih hidup?”“Mungkin akhirnya dia menemukan kedamaian.”“Bisa jadi ia telah menjadi seorang biksu.”Semua gosip dan rumor tentang dirinya begitu ramai menghiasi kehidupan orang-ora

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-20
  • The Caliph   Rais, 2003

    Untuk kesekian kalinya, Rais mencoba bangkit dan kembali bertarung. Ia telah kembali kepada perjalanan martial arts-nya. Pelatihnya sama sekali tidak peduli tentang siapa dirinya. Ia menerjunkan Rais dalam kehidupan jalanan. Rais diharuskan bertahan hidup di masyarakat kelas bawah, yang merupakan sisi lain Amerika. Dengan demikian, Rais harus terbiasa menghadapi pertarungan jalanan.Walaupun ia harus terbunuh.Rais dibiarkan berjuang mempertahankan hidup di arena latihan. Setiap pertarungan yang ada adalah kepedihan. Lawannya tidak akan menaruh belas kasihan, walaupun Rais telah berada di titik nadir. Memang ini yang diinginkannya, dan untuk itu Rais membayar mahal.Rais melatih apa pun yang bisa dilatihnya. Ditempanya dirinya dengan mengangkat beban, menarik rantai, memanjat gedung, bahkan menghajar ban traktor. Di akhir hari tentu tubuhnya hancur lebur. Ototnya lemas, punggungnya sakit, kepalanya berdenyut, dan kakinya serasa tidak bisa diger

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-20
  • The Caliph   Malikha, 2003

    Malikha Russel menanti kabar dari Rais. Setiap hari diperiksanya telepon selulernya, sampai benda tersebut benar-benar bergetar. Ia berharap itu adalah kabar dari Rais. Meskipun akhirnya ia harus kecewa. Tapi setiap hari ia selalu memeriksa ponselnya. Yang ia dapati hanya pesan masalah pekerjaan dan pekerjaan.Berbagai macam pikiran berkelebat di benaknya.Di mana anak itu?Baik-baik sajakah dia?Kenapa tidak ada kabar sama sekali?Apakah dia masih hidup?Malikha memandangi Malikha Nature. Masih terbayang sosok Rais di pagi buta, yang diam berdiri mematung di dalam kebun hidroponik. Namun begitu, Rais tampak menikmatinya ketika itu. Malikha mengambil ponselnya. Dilihatnya nomor kontak Rais, lalu didekapnya ponsel itu.Dan ia merasakannya.Hangat.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-20

Bab terbaru

  • The Caliph   Kengerian Yang Belum Pernah Ada Sebelumnya

    Silvester Morran memasuki ruangan kantornya. Ia telah menyaksikan apa yang terjadi. Walaupun Morran menyatakan turut bersukacita atas apa yang dicapai Abdul Aziz, tapi ia tidak pernah serius mengatakannya.Bagi Morran, saat ini yang penting adalah pencalonan dirinya sebagai Presiden Amerika Serikat semakin memiliki saingan kuat. Dan ia tidak bahagia akan hal itu.“Pagi.” Sebuah suara mengagetkannya.Seseorang telah berada di ruangan kerja Morran sebelum dirinya masuk.“Ka...kau...” Morran tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya.“Kejutan, bukan?” tanya orang tersebut.“Dengar, kau tidak seharusnya ada di sini.”“Begitu juga denganmu.”“Apa maksudmu?”“Kau sama sekali tidak layak berada di tempat ini. Tidak sedikit pun.”Orang itu mengokang pistol, membidik ke arah kepala Morran.“Hei, tunggu, ada apa ini?” Morr

  • The Caliph   Duel

    Di kantor FBI, Andrea Izmaylov telah menerima pesan dari nomor tidak dikenal mengenai posisi Al Qassar. Walaupun nomor tersebut tidak dikenalnya, ia tahu siapa yang mengirimkan pesan tersebut. Andrea segera memerintahkan mobilisasi.“Cepat, siagakan pasukan dan bergeraklah menuju Gedung Putih!!!” perintahnya.Sementara itu di Gedung Putih, Presiden menyambut Abdul Aziz. Mereka adalah saingan berat pada pemilihan sekarang, namun Presiden merasa perlu untuk menunjukkan wajah hangat Amerika Serikat.Karena itu ia mengundang Abdul Aziz, Janna, dan Fathia, putri mereka. Presiden memandu sendiri tur mereka mengelilingi bagian dalam Gedung Putih. Ia menunjukkan kantor-kantor, sayap Barat dan Timur, bahkan Oval Office.Tidak lupa, Presiden juga menunjukkan area residency.“Ini tempat Presiden Amerika Serikat menjalani kehidupan pribadinya.” Kata Presiden.Abdul Aziz dan Janna mengangguk-a

  • The Caliph   Di Luar Dugaan

    Penjara Distrik Columbia yang baru saja menerima tamu istimewa semalam tidak terlihat akan mendapat kejutan di hari yang baru ini. Betapa tidak, malam sebelumnya mereka baru saja merayakan keberhasilan gabungan pasukan MPDC, SWAT, dan Garda Nasional dalam meringkus seorang teroris paling berbahaya di Washington.Tapi kini, justru keadaan berbalik. Orang tersebut berjalan dengan bebasnya di area penjara, bahkan tidak ada seorang pun petugas keamanan yang mencegahnya.Al Qassar berdiri di hadapan kepala penjara.Di sekitar mereka, pasukan berseragam petugas penjara berjaga-jaga sambil bersiap dengan senjata masing-masing.“Kau... benar-benar orang gila.” Kata kepala penjara.“Jika kau tidak keberatan, akuilah, bahwa pasukanmu lebih loyal kepadaku dibandingkan bos mereka sendiri.”Si kepala penjara terdiam menahan geram.“Aku tahu kau marah. Aku tahu kau juga sedih. Tapi inilah kenyataan. Kau harus belajar u

  • The Caliph   Rising Star

    Washington Monument, keesokan harinya.Podium telah disiapkan. Tidak ada panggung khusus, hanya podium. Masyarakat Washington telah ramai memenuhi area tersebut. Pers juga tidak tertinggal.Waktu telah menunjukkan pukul sembilan pagi. Abdul Aziz menaiki podium. Janna menyaksikan di antara masyarakat Washington.Sementara dari sisi lain kota, di sebuah griya tawang, Rais Hoetomo menyaksikan CNN yang meliput Abdul Aziz.“Telah banyak tersebar berita dalam beberapa waktu ke belakang ini. Berita-berita yang membahas tentang pencalonan sejumlah nama sebagai Presiden Amerika Serikat. Banyak nama yang beredar, di antaranya nama saya. Tapi hal itu bukan menjadi perhatian saya pada waktu-waktu tersebut.“Perhatian saya tertuju kepada timbulnya kelompok-kelompok ekstremis dan teroris, baik di Amerika Serikat maupun seluruh dunia. Aksi dari kelompok-kelompok tersebut, sejak awal saya percaya, tidak mewakili apa pun di atas muka bumi i

  • The Caliph   Keberhasilan

    Abdul Aziz telah berada di mobil evakuasi. Sesuai rencana, pasukan SWAT akan segera membawanya pergi sesaat setelah Al Qassar datang.Sasaran mereka adalah Al Qassar. Sejak awal, tidak ada niat dari pasukan SWAT maupun MPDC untuk membiarkan Abdul Aziz menjadi umpan yang akan disantap Al Qassar.Di depan dan belakang mobil yang ditumpangi Abdul Aziz, terdapat masing-masing dua mobil SWAT yang mengawal mereka. Sekilas, mereka tampak aman.Namun itu hanya nampaknya.Mobil pengawal paling belakang tiba-tiba terjungkal. Dari bawahnya terlihat api berkobar.Di belakang mereka, terlihat pasukan Al Qassar.Al Qassar memang bukan orang bodoh. Ia tahu bahwa sejak awal tidak mungkin mereka menempatkan senatornya sebagai tumbal.Karena itu ia menempatkan seorang Al Qassar palsu untuk menyerang Northwest, sementara ia sendiri mengamati ke mana Abdul Aziz akan dibawa pergi.Kini Al Qassar hanya me

  • The Caliph   Perang Dimulai

    Jika dibandingkan dengan peperangan-peperangan yang telah dialaminya, baik di Timur Tengah maupun tempat lain, malam ini bukanlah hal yang aneh bagi Rais. Ia akan berhadapan dengan satu atau sekelompok teroris.Dan ini bukan hal baru baginya.Tapi Rais tahu bahwa ia harus tetap waspada. Al Qassar bukan teroris biasa. Ia adalah seorang mastermind. Bahkan masih belum dapat dipastikan apakah Al Qassar akan memakan umpan Rais.Jika umpan ini berhasil, Al Qassar akan menyerang Abdul Aziz di Northwest. Saat itulah Rais akan beraksi.Rais juga menyadari bahwa Al Qassar tidak akan datang sendirian. Orang ini tidak cukup bodoh untuk menghadapi pasukan MPDC seorang diri. Ia pasti membawa pasukannya.Dalam hatinya Rais berharap semua rencananya bersama Abdul Aziz berhasil. Lalu Al Qassar akan ditangkap dan dipenjarakan dengan keamanan maksimum sebelum menerima hukuman terberat dari pengadilan. Mungkin hukuman mati.Tapi seperti yang telah dika

  • The Caliph   Bersiap

    02.30 am“Saudara sekalian, perubahan di posisi perolehan suara terus terjadi. Fenomena yang terjadi dari detik ke detik semakin tidak terprediksi. Saat ini secara mengejutkan, Massachussets berada di posisi puncak perolehan suara menggeser Washington yang lima belas menit lalu menjadi pendulang suara terbanyak. “Sejumlah netizen yang mengaku sebagai warga Massachussets mengatakan bahwa mereka menduga kuat bahwa warga Washington memveto Massachussets sebanyak mungkin untuk menyelamatkan negara bagian mereka.“Netizen yang mengaku sebagai warga Massachussets ini mulai melakukan provokasi kepada seluruh warga negara bagian lain agar memveto Washington. Mereka bahkan menyebarkan tagar #VoteWashington di Twitter. Hal ini segera ditanggapi oleh sejumlah netizen yang mengaku sebagai warga Washington yang membalas dengan tagar #VoteMassachussets sambil mereka juga membantah tuduhan yang di

  • The Caliph   Demokrasi

    01.00 amWarga negara Amerika Serikat terpecah menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah mereka yang berusaha melarikan diri dari negaranya. Mereka mencoba melakukan segala cara untuk menembus perbatasan ke Meksiko dan Kanada.Perdana Menteri Kanada telah membuka perbatasan negaranya untuk mempersilakan orang-orang dari Amerika Serikat yang hendak berlindung di negeri tersebut. Meskipun ada beberapa pemeriksaan oleh petugas, namun semua itu hanya dilakukan sebagai syarat administratif untuk memastikan orang yang mengungsi tidak memiliki catatan criminal apalagi tercatat sebagai teroris.Sementara pemerintah Meksiko memberlakukan kebijakan yang jauh berbeda. Meksiko menutup perbatasan sehingga para pengungsi dari Amerika Serikat menumpuk di daerah batas antara dua negara.Ada belasan ribu orang Amerika yang berada di perbatasan Meksiko dan menunggu pemerintah negara tetangga mereka tersebut membuka perbatasannya dan mengizinkan mereka

  • The Caliph   Siasat

    Iqbal Anwar membalas tatapan Abdul Aziz. Mereka berdua beradu pandang tanpa berkedip. Iqbal mengeluarkan senyum liciknya. Sementara Abdul Aziz masih bergeming.Abdul Aziz berdiri dan duduk di sisi meja tempat Iqbal duduk.“Aku tidak ingin membuang banyak waktu di sini. Jadi, sebaiknya kau bekerja sama.” Kata Abdul Aziz.Iqbal tersenyum lagi.“Aku tahu kau berusaha mempermainkan kami. Tapi percayalah, di sini bukan tempat kau bisa melakukan itu. Pikirkanlah, berapa lama kau akan bisa bertahan dengan terus bersikap seperti ini.”“Memangnya apa yang akan kau lakukan?”“Itu bukan wewenangku. Bahkan bukan hakku untuk berada di sini dan menginterogasimu. Tapi aku bisa berada di sini, di hadapanmu, tanpa ada satu pun petugas yang mendampingiku. Kau tahu kenapa? Karena mereka sudah muak terhadapmu sehingga harus memintaku untuk turun tangan. Dan kau tahu? Aku tidak memiliki dasar pelatihan interogasi. Karena

DMCA.com Protection Status