Ashlyn memakai gaun yang telah diberikan pelayan di pack kepadanya, m
Ashlyn mendongak untuk melihat wajah Luke yang lebih tinggi darinya, sentuhan lembut yang diberikan Luke di sudut bibirnya memberikan sensasi lembut dan juga nyaman, sehingga Ashlyn mengalungkan kedua tangannya di leher Luke. Dan tatapan mendamba yang tidak bisa di sembunyikan kepada lelaki itu.Melihat persetujuan secara tersirat dari Ashlyn, Luke mengerakan
Ashlyn sudah seminggu tidak bertemu dengan Luke sejak kejadian pagi itu, karena lelaki itu sedang sibuk mengurus kawanan rogue yang mengusik daerah perbatasan
Ashlyn duduk menunggu Dokter Elon di sofa panjang yang ada di ruang tamu pack, karena lelaki itu dan semua yang tadi ada di meja makan masih berada di ruang kerja Jack untuk membicarakan hal yang Ashlyn tidak ketahui. Dan sepertinya merupakan hal yang penting karena memanggil mereka ke sini.Ashlyn melihat sekeliling ruangan, ruangan yang sangat luas namun tidak ada siapapun di sini kecuali dirinya.
Ashlyn memasuki mobil yang di kendarai oleh dokter Elon, lelaki itu telah menunggu Ashlyn yang berlari dari kamarnya dan berusaha secepat mungkin untuk tidak membuat dokter Elon menunggunya. “Maaf dokter, membuatmu menunggu.” Ujar Ashlyn setelah duduk di samping dokter Elon. “Tidak apa-apa Ashlyn.” Jawab Dokter Elon kemudian mulai menghidupkan mobil yang ia kendarai dan mulai melaju setelah Ashlyn siap di sampingnya. Selama dalam perjalanan mereka membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan dunia medis. Dan beberapa hal yang terjadi selama Ashlyn hidup di dunia manusia. Hal yang paling mengejutkan bagi Ashlyn adalah penyerangan pack secara besar-besar oleh rogue yang telah di kuasai
Vilobu adalah sebuah kota yang dikelilingi gunung-gunung tinggi, dan di tumbuhi pohon-pohon lebat mengelilinginya. Matahari hanya akan muncul selama 3 jam setiap harinya, menyebabkan suasana kota yang terlihat gelap dan dingin. Luke telah mengendarai mobil selama dua jam, Ashlyn tidak perlu menanyakan apa dan bagaimana Luke mendapatkan semua fasilitas ini mengingat semua kekayaan yang lelaki itu miliki. Ashlyn hanya mengira harga mobil ini akan membuat ia bekerja beberapa tahun di rumah sakit tampa henti. Selama perjalanan Ashlyn tidak memandang dan tidak berbicara sepatah katapun kepada Luke, begitupun sebaliknya Luke yang hanya diam dan tidak berusaha mengajaknya bicara. Lelaki itu hanya fokus berkendara dengan kecepatan tinggi membelah jalanan yang sepi karena memang kota Vilobu bukanlah kota yang ramai penduduk.&nbs
Suasana gelap di ruangan yang tadinya terang menunujukan bahwa matahari telah masuk ke peraduannya, malam yang sepi di kota minim penduduk, membuat aktivitas-aktivitas kecil yang terjadi di ruangan terdengar jelas. Luke duduk diam di samping Ashlyn yang masih belum sadar sejak tadi, Ia membaringkan Ashlyn di tengah ruangan dekat tungku api ramuan milik penyihir yang sudah pergi meninggalkan mereka berdua. Luke sudah menyalakan api di tungku sebagai penghangat mereka, melihat kondisi Ashlyn yang belum membaik pilihan terbaik sekarang mereka akan tidur di sini malam ini dan mulai bergerak kembali besok hari. Luke sudah mengelilingi bangunan ini sejak tadi, dan tidak dapat menemukan apapun selain kain usang yang ia gunakan untuk alas mereka beristirah
Ashlyn membuka matanya perlahan, ia merasakan tubuhnya lebih ringan dari hari biasanya, mungkin tadi malam ia tidur dengan nyenyak karena terlalu lelah.“Tidak bisakah kau bergerak lebih cepat.” Ujar Luke dingin melihat Ashlyn yang masih berbaring.Ashlyn tersentak kaget mendengar suara Luke dari belakangnnya, ia membalikan tubuhnya menghadap Luke dan terlihat lelaki itu yang menatapnya tajam. Luke terlihat sudah siap dengan segala perlengkapannya ia hanya menunggu Ashlyn bangun sejak tadi, agar bisa segera pergi ke tujuan mereka selanjutnya.Ashlyn melihat lelaki itu malas karena memasang wajah datarnya di pagi hari. Ashlyn duduk dari berbaringnya dan membenarkan pakaiannya, ia akan bersiap sebentar sebelum lelaki tadi mengamuk kepadanya. Ashlyn tidak ingin merusak suasana hatinya yang baik pagi ini dengan berkelahi dengan Luke.“Dia benar-benar lelaki kasar dan menyebalkan sejak dulu.” Pikir Ashlyn.Luke dapat men
Ashlyn nampak berpikir dengan apa yang di tawarkan vampire itu, menerima atau menolak. Jika Ashlyn menerima tawarannya, Ashlyn tidak tahu apa yang akan di minta vampire itu sebagai gantinya. Namun, jika Ashlyn menolak ia tidak tahu bagaimana cara keluar dari sini. Ashlyn hanya tidak ingin berharap Luke akan datang menyelamatkannya, karena lelaki itu tidak bisa di percaya, Ashlyn hanya bisa percaya kepada dirinya sendiri dan usaha sekarang. “Apa kau tahu cantik? Kau membuat seluruh penghuni hutan ini menginginkanmu.” Ujar vampire itu tenang. “Apa maksudmu?” Tanya Ashlyn mulai waspada. “Mereka semua ingin menikmati darahmu.” Jaw
Ashlyn merasakan sakit di perut bagian bawahnya, rasanya ia mulai merasakan kontraksi. Rasa sakit yang kian bertambah tiap menitnya membuat ia menbangun kan Luke yang tertidur lelap di sampingnya. Ia tahu bahwa Luke masih sangat lelah karena ia baru saja kembali dari mengurus masalah pack beberapa jam yang lalu.Namun rasa sakit diperutnya membuatnya tidak bisa menahan diri lagi untuk membangunkan suaminya itu. Sehingga ia mengoyangkan tubuh Luke dengan kuat menbuat suaminya itu membuka mata dengan pikiran yang belum sadar sepenuhnya.“Sa..yang ada apa?” Tanya Luke melihat Ashlyn binggung.“Luke..sepertinya…Aku akan akan melahirkan.” Cicit Ashlyn menahan sakit.“Melahirkan?...Melahirkan!!!” Teriak Luke tersadarkan dengan ucapan Luke sehingga membuatnya langsung terduduk dari ranjang.“Ashlyn…Ashlyn kau akan melahirkan, apa yang harus kulakukan?” Tanya Luke panik melihat Ashlyn yang kesakitan.“Luke…tenanglah, panggilkan Pira untukku.” Ucap Ashlyn menarik nafas panjang menahan rasa sak
Suasana hening usai perkelahian yang terjadi dihutan, tidak ada tanda-tanda kehidupan dan pergerakan dari keempat mahkluk yang dilindungi perisai batu jiwa milik Willian. Mahkluk-mahkluk hutan kecil yang tadi bersenbunyi karena ketakutan mulai mengintip dari tempat persembunyian mereka.Rasa takut bercampur penasaran membuat mereka memberanian diri sekedar untuk meninau situasi yang sedang terjadi diluar persembunyian mereka. Tidak ada tanda pergerakan dimana yang mereka temukan hanyalah potongan tubuh yang sudah berserakan disertai bau busukyang sangat menganggu penciuman mahkluk bumi biasa seperti mereka.Hewan-hewan hutan itu memandang ngeri melihat semua potongan tubuh mahkluk yang sangat berbeda dari mereka, mengikuti naluri mereka untuk bertahan hidup hewan-hewan itu memilih untuk menjauh dan tidak ikut campur dalam kejadian diluar kemampuan mereka.Angin perlahan bertiup membawa aroma busuk dari tubuh-tubuh mahkluk bawah yang telah terpisah dan hancur itu, namun anehnya bukan h
Situasi berubah menjadi mencekam, mahkluk-mahluk dunia bawah yang sejak tadi berusaha memasuki perisai pelindung tersenyum mengerikan dengan gigi-gigi panjang melihat kondisi di dalam perisai pelindung yang mulai kacau dan mulai melemah.“Kalian pikir aku akan membiarkan kalian menganggu?! Mahkluk-mahkluk sialan!” Umpat Willian.Willian merasakan udara di sekitarnya yang tiba-tiba berubah sangat mencekam dan dingin, ia tahu bahwa keadaan Pira juga sedang tidak baik-baik saja sekarang, walaupun ritual pemanggil jiwa hanya meminta satu korban jiwa penganti orang terdekat.Namun bukan hal yang tidak mungkin penyihir yang membantu ritual pemanggil jiwa juga akan kehilangan nyawa karena harus menahan semua kekuatan yang ingin merusak ritual yang terjadi.Willian sudah tahu akan hal ini, namun ia bersikap egois dengan membiarkan Pira melakukan ritual pemanggil jiwa yang penuh resiko ini. Rasa sayangnya kepada Ashlyn membuatnya buta bahwa Pira juga akan dalam bahaya jika ia gagal.Ia menutup
Luke berlari sekuat tenaga dari ruangannya menuju kamar, saat mendengar kabar tentang Ashlyn yang ditemukan tidak sadarkan diri di kamar mereka oleh pelayan yang hendak mengantarkan makan siang kepadanya.Luke yang saat itu sedang berdiskusi bersama para penjaga tentang keamanan pack, terpaksa menghentikan semua pembicaraan dan segera berlari untuk melihat keadaan Ashlyn.Nampak sekali Luke yang memasuki kamarnya bersama Ashlyn dengan wajah yang sangat cemas. Terlihat beberapa pelayan yang masih berjaga dan sudah membaringkan Ashlyn di ranjang.“Apa yang terjadi?” Tanya Luke khawatir yang terlihat jelas di wajahnya. “Maafkan kami Alfa, Kami tidak tahu…Luna Ashlyn meminta kami menunggu di luar… namun saat kami hendak mengantarkan makan siang,… saat kami memasuki ruangan…kami sudah melihat Luna tidak sadarkan diri,… di dekat jendela.” Jelas sang pelayan gugup dan ketakutan akan suatu yang buruk terjadi kepada Lunanya.Luke kembali melihat Ashlyn, wajah wanitanya sangat pucat sekarang.
Daun-daun kuning telah mengabarkan tentang akhir waktu miliknya, tugas yang ia emban selama ini telah mencapai akhir, dan diakhir hidupnya ia jatuh perlahan tertiup angin. Walaupun daun kuning tidak bisa mengikuti raga raksasa untuk bertemu di musim selanjutnya, namun ia tidak pernah lalai dan selalu melakukan yang terbaik saat berada di waktu miliknya.Udara dingin yang mendatangi setiap mahkluk hidup mulai memberikan peringatan bahwa ia akan segera mendekat dengan roh yang lebih kuat dari tahun-tahun sebelumnya.Roh-roh yang lebih kuat akan menyapa sehingga mampu membuat sang mahkluk engan untuk menampakan wajahnya ke dunia, mereka akan lebih memilih untuk bersembunyi karena ganasnya hawa dingin yang sang roh datangkan. Hawa dingin yang mampu membekukan mereka hingga ke tulang.Luke melihat ke arah Ashlyn yang berdiri di depan jendela kamar mereka, keberadaannya yang telah berdiri di belakang wanita itu selama lima menit tidak disadarinya sama seka
Nampak Ashlyn yang tertidur di ranjang karena ramuan yang Pira lakukan untuk membuat wanita yang sedang hamil itu lebih tenang, ketidak beradaan Becka di dalam tubuh wanita itu membuat semua orang yang ada di sana juga merasakan kesedihan seperti yang Ashlyn rasakan.Karena tampa wolfnya di tubuhdi tubuh mereka, para werewolf akan merasa kesepian dan merasa kehilangan setengah jiwa mereka.“Nona Ashlyn akan tertidur karena ramuanku, ia akan bangun besok pagi.” Beritahu Pira kepada Luke yang sejak tadi hanya diam dan duduk di samping Ashlyn.Lelaki itu tidak sekalipun melepaskan tangan wanita itu karena ia tahu bagaimana sakitnya perasaan Ashlyn sekarang. Perasaan sakit dan kosong serta ketakutan tampa wolf yang selalu ada di sisimu seumur hidup dan kini menghilang.“Tuan Luke….” Panggil Pira.Luke mendongak dari menatap wajah tidur Ashlyn saat mendengar peri itu memanggil namanya, lalu
Ashlyn membuka matanya perlahan, ia merasa tangannya begitu sulit untuk ia gerakan, pandangannya masih belum begitu jelas dan masih berusaha untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina matanya.“Ashlyn…” Terdengar suara yang menyebutkan namanya.Ashlyn mengerakan bola matanya untuk melirik asal suara yang menyebut namanya.“Ashlyn...Kau sudah sadar...” Ucap Luke lagi berusaha untuk menarik perhatian Ashlyn yang masih terlihat binggung..Ashlyn tidak menanggapi ucapan Luke karena ia masih belum begitu bisa mencerna apa yang sedang terjadi sekarang. Namun yang Ashlyn tahu sekarang lelaki itu sedang memeluk dengan cukup erat.“Aku akan segera memanggil Pira ke sini, tunggulah...” Ucap Luke melepaskan pelukannya dan sebelum pergi memngecup kening Ashlyn dan mengelus perut wanita itu.Ashlyn tidak merespon sikap Luke kepadanya, ia hanya melihat kepergian lelaki itu yang menghilang
Bab 54Pira baru saja selesai memberikan ramuan yang ia buat untuk memulihkan kondisi tubuh Ashlyn, nampak di sudut ruangan Willian berdiri menyandarkan punggungnya dan melipat tangan di dada memperhatiakn semua yang Pira lakukan kepada Ashlyn.Sedangkan Luke sejak tadi memilih duduk di samping ranjang dan turut membantu peri kecil itu meminukan ramuan obat kepada Ashlyn yang tidak sadarkan diri.“Nona Ashlyn akan baik-baik saja, ia hanya butuh beristirahat dengan baik ” Jelas Pira.“Terimakasih...” Ucap Luke tulus.“Saya akan kembali besok pagi untuk melihat perkembangannya.” Ujar Pira memberitahukan.Luke mengangguk mendengar ucapan peri kecil itu dan mempersilahkannya untuk beristirahat di ruangan yang telah di sediakan anggota packnya.“Tuan...” Panggil Pira melihat tuannya itu tidak ada tanda-tanda untuk pergi dari kamar Ashlyn dan pasangannya.
Tubuh Willian terlempar beberapa meter karena serangan Livia, namun dengan cepat ia kembali berdiri dan menyerang wanita penyihir itu. Tubuh mereka melayang di udara dan saling memberikan serangan untuk membunuh lawannya.Livia yang telah memakan semua jiwa pengikutnya mampu meningkatkan kembali kekuatannya yang tadinya terkuras, sehingga kekuatannya telah meningkat lima kali lipat dari sebelumnya.Nampak serangan-serangan yang Willian berikan dapat di hindari oleh Livia, bahkan wanita itu dapat memukul balik Willian dan melukai tubuh vampire itu.Bugh! Bugh! Bugh!!!Trash!!! Trash!!! Trash!!!Terdengar suara pukulan dan suara pedanng yang beradu, Livia dapat menahan serangan pedang iblis dari Willian karena kekuatannya yang meningkat.Bugh!!! Bam!!!Terdengar suara tanah yang hancur seperti terkena ledakan bom, saat tubuh Willian jatuh karena hantaman serangan dari Livia.Willian melihat wanita penyihir itu yang