Home / Fantasi / The Angel & The Dragon / Bab. 9 Sebuah Kepercayaan.

Share

Bab. 9 Sebuah Kepercayaan.

Author: SausalinaIsaurina
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Zaan yang tidak berdaya untuk mengeluarkan daun itu dari tubuhnya merasa terpaksa menerima perlakuan yang menurutnya tidak adil untuk dirinya. Lagi pula dari awal dia memang tidak berniat buruk pada malaikat itu, hanya saja ia ingin mencari tahu apakah benar kalau seorang malaikat bisa menyembuhkan penyakitnya.

"Kalau begitu kau bisa tinggal di dalam kastil ini..." 

"Tunggu... kau tidak bisa memberitahu orang lain tentang identitasku yang sebenarnya kalau aku adalah seorang malaikat." sanggah Ethelyn dengan cepat.

"Aku tahu itu, aku akan mengatakan kalau kau adalah seorang penggembala yang tersesat dan sudah kehilangan keluarga. Aku berkata demikian agar bibi Fawn nanti tidak banyak bertanya mengenai dirimu. Aku bukanlah pembohong yang handal, maka dari itu bekerja sama lah dalam hal ini." tutur Zaan.

Ethelyn mulai merasa kalau pria yang ada di hadapannya itu adalah sosok yang baik, akhirnya ia memutuskan untuk tinggal di dalam kastil itu sesuai perintah Zaan.

"Tentu saja aku akan mengikuti arahanmu, sebelumnya aku minta maaf karena sudah bertindak tidak sopan dengan memasukkan daun itu pada tubuhmu, aku harap kau mengerti. Dan aku berterima kasih karena kau sudah mengijinkan aku tinggal di sini." ujar Ethelyn lalu tersenyum hangat.

Senyuman yang terukir di bibir Ethelyn, seketika membuat rasa sakit pada lengan kanan Zaan menghilang begitu saja. Namun dengan cepat ia mengalihkan pandangannya agar tidak larut dalam keanehan yang terjadi padanya saat melihat senyuman Ethelyn.

"Jadi, bolehkah aku mengetahui siapa namamu?" tanya Zaan yang sejenak menatap mata Ethelyn langsung. Kemudian mengalihkan pandangannya untuk melihat rambutnya karena ia tidak berani berlama-lama menatap mata Ethelyn.

"Namaku Ethelyn Ivoryna, kau bisa memanggilku Ethelyn." jawab Ethelyn.

"Ah... nama yang indah..." ujar Zaan dalam hati.

"Namaku Zaan Fitz Osvaldelrick, kau bisa memanggilku Zaan. Perlu kau ketahui saja, aku adalah seorang pangeran dari Kerajaan Vanderbilt namun saat ini aku hanyalah pria biasa yang hidup di dalam kastil bersama kakak perempuanku serta bibi Fawn, aku akan memperkenalkannya padamu nanti." sahut Zaan.

"Kalau begitu, ikuti aku. Aku akan menunjukkan sebuah kamar untukmu." 

Setelah itu Zaan berjalan terlebih dahulu dengan rasa nyeri yang masih terasa di susul oleh Ethelyn yang berjalan tidak jauh di belakangnya.

Saat keduanya memasuki ruang keluarga, tampak di sana Hazel serta bibi Fawn yang sudah menunggu Zaan kembali. Meskipun bibi Fawn sangat khawatir tentang apa yang baru saja terjadi, namun Hazel sepertinya tidak merasakan apa yang dirasakan bibi Fawn, tidak tampak raut khawatir dari wajah Hazel melainkan ia terkejut melihat Ethelyn yang berjalan di belakang Zaan, tak terkecuali bibi Fawn.

"Zaan, siapa yang datang bersamamu?" tanya bibi Fawn yang berdiri dari sofa lalu menghampiri Zaan perlahan.

Zaan berhenti sejenak setelah mendapatkan sebuah pertanyaan itu diikuti oleh Ethelyn yang mana ia sedang terpukau dengan keindahan arsitektur kastil itu, kemudian Zaan menjawab.

"Aku akan memberitahu kalian nanti, aku akan mengantarnya terlebih dahulu ke kamar untuk beristirahat." ujarnya sambil memandang bibi Fawn jauh.

Setelah itu Zaan bergegas pergi disusul Ethelyn ke sebuah kamar yang seterusnya akan ia gunakan sementara tinggal di bumi, dimana kamar itu tidak jauh dari kamar Zaan.

Sesampainya di depan sebuah pintu kayu yang terukir indah, Zaan membukanya lalu mempersilahkan Ethelyn untuk masuk.

"Kau, masuklah. Ini akan menjadi kamarmu seterusnya, untuk pakaian nanti pelayan yang akan mengantarkannya padamu." ujar Zaan sambil memegangi lengannya yang masih terasa nyeri namun tidak meninggalkan jejak atau bayangan daun di sana.

Untuk sesaat Ethelyn memperhatikan tangan Zaan yang terus memegangi lengan kanannya, kemudian ia masuk ke kamar mengikuti perintah Zaan.

Saat Zaan hendak pergi tanpa mengatakan apapun, Ethelyn yang melihatnya kemudian mencegahnya.

"Zaan..." panggilnya. Lalu menghampiri Zaan.

Related chapters

  • The Angel & The Dragon   Bab. 10 Halaman yang Hilang Dicuri

    "Zaan..." panggil Ethelyn menghampiri Zaan.Terpancar sebuah cahaya putih terang dari tangannya lalu ia usapkan pada lengan Zaan yang terasa nyeri karena daun yang dimasukkan olehnya."Apa yang kau lakukan?..." Zaan terkejut.Seketika rasa nyeri itu menghilang bersamaan dengan berakhirnya Ethelyn yang mengusap lengannya."Apa yang..." ujarnya terpotong."Maaf... aku tidak tahu kalau kau masih merasa sakit akibat daun itu. Maaf sudah merepotkanmu." ucap Ethelyn lembut.Ia merasa bersalah setelah melihat Zaan yang merasa kesakitan, ia melakukan hal itu untuk menjaga dirinya sendiri, tapi apakah yang ia lakukan itu termasuk tindakan yang egois?"Aku baik-baik saja, kau beristirahatlah, dan ya.. aku akan mengenalkanmu pada saudari serta bibiku nanti setelah kau cukup beristirahat. Kalau begitu aku akan pergi." Zaan pamit lalu menutup pintu kamar itu.Sejenak ia terdiam memandangi lengan kanannya, lalu ia mengusapnya perlahan

  • The Angel & The Dragon   Bab. 11 Alasan Bertahan.

    Hazel masih diam tak bergeming sedikitpun saat mengetahui kalau bibi Fawn ternyata menyetujui keputusan Zaan yang mengijinkan Ethelyn tinggal bersama mereka sampai waktu yang tidak ditentukan. Bukan tanpa alasan Hazel menolak Ethelyn tinggal bersama mereka, sejak insiden wajahnya yang terbakar dan meninggalkan bekas luka, itu yang membuat Hazel menjauhi semua orang karena sebenarnya ia tidak ingin orang lain takut kepadanya. Hingga keesokan harinya.... Pagi hari saat menu sarapan sudah berjajar rapih tersedia di meja makan, Hazel yang sepertinya mengurung diri tidak menampakkan batang hidungnya di hadapan Ethelyn, dimana bibi Fawn serta Zaan sudah duduk siap menyantap makanan. Ethelyn merasa kalau dirinya belum diterima secara utuh untuk tinggal di sana, namun ia juga tidak bisa pergi karena kini mempunyai sebuah alasan untuk tetap bertahan di dalam kastil itu. *Flashback on. Ethelyn yang tengah bersantai duduk di kursi g

  • The Angel & The Dragon   Bab. 12 Misteri sebuah lukisan.

    Seusai menyantap hidangan di pagi hari, Zaan yang penasaran dengan suara wanita misterius tanpa berkata apapun pada anggota yang lain, ia berusaha mencari dari mana asalnya dan siapakah sebenarnya wanita itu.Zaan kembali mendatangi perpustakaan kastil dimana dulu ibunya sering membaca bahkan menuliskan apa yang ia ketahui dalam buku menurut cerita yang Zaan dengar dari ayahnya.Memang tidak terlalu besar untuk ukuran sebuah perpustakaan, tapi ruangan itu sangat besar jika hanya disinggahi satu orang saja. Zaan melangkah pelan masuk menjelajahi isi ruangan itu, dengan mata tajamnya ia bergerilya menyusuri sudut demi sudut. Meskipun kastil itu tidak pernah dihuni sebelumnya, tapi susunan buku yang ditata rapih dalam rak tidak tampak sedikitpun sarang laba-laba atau debu menempel di sana.Tidak ada yang mencurigakan dari susunan buku-buku besar yang saling berhimpitan satu sama lain. Namun ketika Zaan melangkahkan kakinya menuju rak buku paling belakang, tepat ber

  • The Angel & The Dragon   Bab. 13 Kelahiran Zaan.

    Mendapat perintah yang tidak mengenakkan baginya, Ethelyn tetap bersikap tenang meskipun dirinya merasa kalau Hazel sedang mempermainkan dirinya. Terlihat dari apa yang Hazel katakan sedari awal bertemu dengan dirinya, banyak penolakan yang ia lakukan hanya untuk membuat Ethelyn pergi dari kastil itu.Ia sendiri tidak mengetahui mengapa Hazel sampai tidak menginginkan kehadiran dirinya di kastil itu, bukankah dengan dirinya tinggal di sana maka Hazel tidak akan merasa kesepian lagi? Karena memang kastil itu hanya ditinggali beberapa orang saja. Pengawalpun tidak banyak karena itu keinginan Zaan.Baru saja Ethelyn hendak turun membungkukkan diri, datang bibi Fawn yang melarang Ethelyn melakukannya. Sontak hal ini membuat Hazel kesal, karena merasa bibi Fawn membela Ethelyn dibanding dirinya."Berhenti." ucap Bibi Fawn di ambang pintu belakang. Meskipun tidak sampai berteriak, aura tegasnya sangat tampak dari cara ia berjalan.Memandang Hazel dengan t

  • The Angel & The Dragon   Bab. 14 Penyesalan Seorang Ibu

    Melihat kondisi istrinya yang tampak tegang, membuat Raja Hubert merasa cemas serta bertanya-tanya apa yang terjadi pada istri tercintanya itu."Istriku, apa yang sebenarnya terjadi hingga membuatmu seperti ini?" Raja Hubert bertanya seraya membaringkan Olivia di atas ranjang dengan hati-hati."Selamatkanlah anak kita, aku tidak ingin dia lahir besok atau lusa, hari ini, malam ini, buatlah ia lahir ke dunia ini.." pinta Olivia terengah-engah dengan wajah yang pucat dan sedikit ketakutan."Tapi bagaimana itu mungkin?" tanya sang raja tidak mengerti."Cepat panggil tabib, ia tahu bagaimana caranya agar si bayi ini keluar malam ini, tidak ada waktu untuk menjelaskan lagi, aku mohon rajaku, selamatkan anak kita..." pinta Olivia lagi dengan berurai air mata yang membuat raja semakin bingung apa yang terjadi. Namun ia tetap melaksanakan apa yang diminta oleh Olivia.Tak la

  • The Angel & The Dragon   Bab. 15 Flashback Off

    Tepat setelah Zaan lahir ke dunia ini, terdengar gemuruh petir saling bersautan seolah menyambut kedatangan sang jabang bayi ini.Bersamaan dengan itu, sang ratu yang baru saja melahirkan Zaan meminta raja untuk segera keluar dari kamarnya. Meskipun enggan, namun sang raja tetap memenuhi permintaan istrinya walaupun banyak pertanyaan di dalam benaknya."Klasina, mendekatlah." pinta sang ratu yang tengah berbaring lemah dengan suara paraunya.Peluh memenuhi wajah sang ratu, dengan perasaan yang iba, Klasina mengambil sebuah handuk kecil untuk membantu menyekanya."Aku tahu apa yang kau lihat," sang ratu membelai Zaan kecil yang terbaring tepat di sampingnya, matanya beralih menatap Klasina yang ada di hadapannya saat ini."Apa aura hitam itu masih ada di kamar ini?" sambungnya."Tersisa sedikit Yang Mulia, hanya saja..""Hanya apa?""Aura hitam itu sekarang mengelilingi pangeran kecil kita." jawab K

  • The Angel & The Dragon   Bab. 1 Menyesal

    Jauh pada era abad pertengahan berdirilah sebuah kerajaan kecil di tengah bukit yang indah di belahan bumi utara yaitu Kerajaan Vanderbilt. Di pimpin oleh seorang raja bijaksana yang bernama Hubert Osvaldelrick, ketenangannya dalam menangani masalah membuat seluruh rakyat mencintainya. Namun malangnya ia harus berpisah dengan istri tercinta yang sekaligus seorang Ratu Vanderbilt untuk selamanya tepat setelah melahirkan anak keduanya yang diberi nama Zaan Fitz Osvaldelrick. Bukan hanya berpisah dengan istrinya, Raja Hubert harus kembali menerima kenyataan pahit saat anak laki-lakinya yang kini bergelarkan Putra Mahkota harus menderita karena tubuhnya yang bisa berubah menjelma menjadi seekor naga raksasa pada waktu tertentu. Hal itu membuat kecemasan melanda wilayah Vanderbilt dimulai saat usia Zaan menginjak 15 tahun. Sudah 5 tahun berlalu setelah perubahan hidup baru pada Zaan dengan wujudnya yang terkadang menjelma menjadi seekor naga, ayahnya sendiri tidak m

  • The Angel & The Dragon   Bab. 2 Sebuah Usulan.

    Tanpa berkata apapun setelah mendengar perkataan kedua orang itu, Zaan pergi melangkahkan kakinya untuk menemui seseorang di sebuah kamar tak jauh dari balai agung kerajaan. Sekilas bayangan saat dirinya berubah menjadi seekor naga terlintas dalam pikirannya, membuat banyak orang berteriak ketakutan saat melihat wujudnya. Banyak orang yang kehilangan rumahnya dari api yang ia semburkan, sebenarnya ia bisa saja tidak mengeluarkan api itu namun hal itu tidak dapat ia kendalikan karena pada saat menjelma menjadi seekor naga raksasa ia tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri hingga membuat banyak orang yang terluka dan menderita. Tanpa sadar air matanya menetes perlahan disela langkahnya namun dengan cepat ia langsung menepisnya, ia merasa menyesal karena sudah membuat rakyat Vanderbilt menderita. Dan kali ini ia juga sudah memutuskan untuk menghilangkan kecemasan yang dialami oleh rakyat Vanderbilt. Sesampainya di depan kamar itu terlihat ada beberapa pen

Latest chapter

  • The Angel & The Dragon   Bab. 15 Flashback Off

    Tepat setelah Zaan lahir ke dunia ini, terdengar gemuruh petir saling bersautan seolah menyambut kedatangan sang jabang bayi ini.Bersamaan dengan itu, sang ratu yang baru saja melahirkan Zaan meminta raja untuk segera keluar dari kamarnya. Meskipun enggan, namun sang raja tetap memenuhi permintaan istrinya walaupun banyak pertanyaan di dalam benaknya."Klasina, mendekatlah." pinta sang ratu yang tengah berbaring lemah dengan suara paraunya.Peluh memenuhi wajah sang ratu, dengan perasaan yang iba, Klasina mengambil sebuah handuk kecil untuk membantu menyekanya."Aku tahu apa yang kau lihat," sang ratu membelai Zaan kecil yang terbaring tepat di sampingnya, matanya beralih menatap Klasina yang ada di hadapannya saat ini."Apa aura hitam itu masih ada di kamar ini?" sambungnya."Tersisa sedikit Yang Mulia, hanya saja..""Hanya apa?""Aura hitam itu sekarang mengelilingi pangeran kecil kita." jawab K

  • The Angel & The Dragon   Bab. 14 Penyesalan Seorang Ibu

    Melihat kondisi istrinya yang tampak tegang, membuat Raja Hubert merasa cemas serta bertanya-tanya apa yang terjadi pada istri tercintanya itu."Istriku, apa yang sebenarnya terjadi hingga membuatmu seperti ini?" Raja Hubert bertanya seraya membaringkan Olivia di atas ranjang dengan hati-hati."Selamatkanlah anak kita, aku tidak ingin dia lahir besok atau lusa, hari ini, malam ini, buatlah ia lahir ke dunia ini.." pinta Olivia terengah-engah dengan wajah yang pucat dan sedikit ketakutan."Tapi bagaimana itu mungkin?" tanya sang raja tidak mengerti."Cepat panggil tabib, ia tahu bagaimana caranya agar si bayi ini keluar malam ini, tidak ada waktu untuk menjelaskan lagi, aku mohon rajaku, selamatkan anak kita..." pinta Olivia lagi dengan berurai air mata yang membuat raja semakin bingung apa yang terjadi. Namun ia tetap melaksanakan apa yang diminta oleh Olivia.Tak la

  • The Angel & The Dragon   Bab. 13 Kelahiran Zaan.

    Mendapat perintah yang tidak mengenakkan baginya, Ethelyn tetap bersikap tenang meskipun dirinya merasa kalau Hazel sedang mempermainkan dirinya. Terlihat dari apa yang Hazel katakan sedari awal bertemu dengan dirinya, banyak penolakan yang ia lakukan hanya untuk membuat Ethelyn pergi dari kastil itu.Ia sendiri tidak mengetahui mengapa Hazel sampai tidak menginginkan kehadiran dirinya di kastil itu, bukankah dengan dirinya tinggal di sana maka Hazel tidak akan merasa kesepian lagi? Karena memang kastil itu hanya ditinggali beberapa orang saja. Pengawalpun tidak banyak karena itu keinginan Zaan.Baru saja Ethelyn hendak turun membungkukkan diri, datang bibi Fawn yang melarang Ethelyn melakukannya. Sontak hal ini membuat Hazel kesal, karena merasa bibi Fawn membela Ethelyn dibanding dirinya."Berhenti." ucap Bibi Fawn di ambang pintu belakang. Meskipun tidak sampai berteriak, aura tegasnya sangat tampak dari cara ia berjalan.Memandang Hazel dengan t

  • The Angel & The Dragon   Bab. 12 Misteri sebuah lukisan.

    Seusai menyantap hidangan di pagi hari, Zaan yang penasaran dengan suara wanita misterius tanpa berkata apapun pada anggota yang lain, ia berusaha mencari dari mana asalnya dan siapakah sebenarnya wanita itu.Zaan kembali mendatangi perpustakaan kastil dimana dulu ibunya sering membaca bahkan menuliskan apa yang ia ketahui dalam buku menurut cerita yang Zaan dengar dari ayahnya.Memang tidak terlalu besar untuk ukuran sebuah perpustakaan, tapi ruangan itu sangat besar jika hanya disinggahi satu orang saja. Zaan melangkah pelan masuk menjelajahi isi ruangan itu, dengan mata tajamnya ia bergerilya menyusuri sudut demi sudut. Meskipun kastil itu tidak pernah dihuni sebelumnya, tapi susunan buku yang ditata rapih dalam rak tidak tampak sedikitpun sarang laba-laba atau debu menempel di sana.Tidak ada yang mencurigakan dari susunan buku-buku besar yang saling berhimpitan satu sama lain. Namun ketika Zaan melangkahkan kakinya menuju rak buku paling belakang, tepat ber

  • The Angel & The Dragon   Bab. 11 Alasan Bertahan.

    Hazel masih diam tak bergeming sedikitpun saat mengetahui kalau bibi Fawn ternyata menyetujui keputusan Zaan yang mengijinkan Ethelyn tinggal bersama mereka sampai waktu yang tidak ditentukan. Bukan tanpa alasan Hazel menolak Ethelyn tinggal bersama mereka, sejak insiden wajahnya yang terbakar dan meninggalkan bekas luka, itu yang membuat Hazel menjauhi semua orang karena sebenarnya ia tidak ingin orang lain takut kepadanya. Hingga keesokan harinya.... Pagi hari saat menu sarapan sudah berjajar rapih tersedia di meja makan, Hazel yang sepertinya mengurung diri tidak menampakkan batang hidungnya di hadapan Ethelyn, dimana bibi Fawn serta Zaan sudah duduk siap menyantap makanan. Ethelyn merasa kalau dirinya belum diterima secara utuh untuk tinggal di sana, namun ia juga tidak bisa pergi karena kini mempunyai sebuah alasan untuk tetap bertahan di dalam kastil itu. *Flashback on. Ethelyn yang tengah bersantai duduk di kursi g

  • The Angel & The Dragon   Bab. 10 Halaman yang Hilang Dicuri

    "Zaan..." panggil Ethelyn menghampiri Zaan.Terpancar sebuah cahaya putih terang dari tangannya lalu ia usapkan pada lengan Zaan yang terasa nyeri karena daun yang dimasukkan olehnya."Apa yang kau lakukan?..." Zaan terkejut.Seketika rasa nyeri itu menghilang bersamaan dengan berakhirnya Ethelyn yang mengusap lengannya."Apa yang..." ujarnya terpotong."Maaf... aku tidak tahu kalau kau masih merasa sakit akibat daun itu. Maaf sudah merepotkanmu." ucap Ethelyn lembut.Ia merasa bersalah setelah melihat Zaan yang merasa kesakitan, ia melakukan hal itu untuk menjaga dirinya sendiri, tapi apakah yang ia lakukan itu termasuk tindakan yang egois?"Aku baik-baik saja, kau beristirahatlah, dan ya.. aku akan mengenalkanmu pada saudari serta bibiku nanti setelah kau cukup beristirahat. Kalau begitu aku akan pergi." Zaan pamit lalu menutup pintu kamar itu.Sejenak ia terdiam memandangi lengan kanannya, lalu ia mengusapnya perlahan

  • The Angel & The Dragon   Bab. 9 Sebuah Kepercayaan.

    Zaan yang tidak berdaya untuk mengeluarkan daun itu dari tubuhnya merasa terpaksa menerima perlakuan yang menurutnya tidak adil untuk dirinya. Lagi pula dari awal dia memang tidak berniat buruk pada malaikat itu, hanya saja ia ingin mencari tahu apakah benar kalau seorang malaikat bisa menyembuhkan penyakitnya."Kalau begitu kau bisa tinggal di dalam kastil ini...""Tunggu... kau tidak bisa memberitahu orang lain tentang identitasku yang sebenarnya kalau aku adalah seorang malaikat." sanggah Ethelyn dengan cepat."Aku tahu itu, aku akan mengatakan kalau kau adalah seorang penggembala yang tersesat dan sudah kehilangan keluarga. Aku berkata demikian agar bibi Fawn nanti tidak banyak bertanya mengenai dirimu. Aku bukanlah pembohong yang handal, maka dari itu bekerja sama lah dalam hal ini." tutur Zaan.Ethelyn mulai merasa kalau pria yang ada di hadapannya itu adalah sosok yang baik, akhirnya ia memutuskan untuk tinggal di dalam kastil itu sesuai peri

  • The Angel & The Dragon   Bab. 8 Bertemu.

    "Hanya saja...""...BRUK..."Tiba-tiba terdengar bunyi seperti benda yang terjatuh tak jauh dari halaman belakang bahkan tanah pun bergetar saat sesuatu yang terjatuh itu menyentuh tanah yang membuat Zaan bertanya-tanya suara keras apa itu."Bibi? Apa kau mendengarnya?" tanya Zaan yang mulai cemas, ia hanya khawatir ada hewan buas yang menyelinap masuk ke dalam kastil.Lalu ia menyuruh bibi Fawn masuk ke dalam kastil sampai ia tahu suara apa itu sebenarnya. Perlahan ia melangkah mendekati sumber suara sambil mengancang-ancang mengangkat pedangnya yang senantiasa terpasang pada sabuknya.Tak jauh dari halaman belakang, tampak sebuah sayap putih yang sangat besar menutupi semua tubuh si pemiliknya hingga membuat Zaan penasaran dan terus mendekatinya.Sesampainya di depan sayap itu, tanpa ada rasa takut Zaan mengarahkan pedangnya ke arah sayap itu sambil sesekali menggerakkan kakinya untuk melihat sosok dibalik sayap putih itu.

  • The Angel & The Dragon   Bab. 7 Turun ke Bumi.

    "Ta.. tapi kenapa harus aku? Bukankah ada malaikat lain yang bertugas untuk mencari benda yang hilang dari langit?" tolak Ethelyn cepat.Ia tidak mengerti kenapa Blake menyuruh dirinya padahal itu bukan tugasnya."Itu karena mawar itu kau yang menemukannya. Mawar krystal biru akan menghilang begitu tercabut dari taman langit, dan perlahan akan memunculkan wujudnya ketika si penciptanya berdekatan dengannya. Itulah mengapa aku memerintahkanmu untuk mendapatkannya kembali." jelas Blake yang kini lebih tenang."Tapi kenapa harus ke bumi? Bukankah bisa saja ada makhluk dari alam lain yang mencurinya?" tanya Ethelyn lagi."Tidak ada makhluk lain yang bisa menembus pertahanan taman langit selain makhluk dari bumi. Sekarang, kau turunlah ke bumi. Dan ingatlah! Jangan pernah kembali sebelum kau mendapatkannya!" ujar Blake.Blake tiba-tiba mengarahkan tangannya ke arah Ethelyn dan seketika muncul cahaya terang putih untuk menurunkan Ethelyn ke b

DMCA.com Protection Status