DARMI TETANGGA UNIK ( Bu DARMI memulai rencananya) BAB 23Sebulan telah berlalu Bu Darmi berjualan sayur. Pagi itu seperti biasa. Aku berbelanja sayur kepada Bu Darmi.Karena besok adalah ulang tahun anakku Dimas.Aku ingin memasak banyak untuk acara ulang tahun Dimas, aku ingin mengundang anak-anak kecil digang Berkah ini.Aku ingin berbagi sedikit rejeki kepada bu Darmi dengan cara memesan sayuran dan semua kebutuhan untuk acara besok kepadanya, jadi aku tidak harus repot-repot kepasar. "Bu Darmi, Saya bisa pesan ayam empat kilo, kentang tiga kilo, tempe tiga puluh ribu, tahu tiga puluh ribu, cabe merah besar dan cabe merah kecil campur satu kilo, bawang merah sama putih dua kilo."ucapku. "Aduh banyak sekali Bu Sara, bisa dicatat saja biar Saya tidak lupa."ujarnya.Lalu aku masuk kedalam rumah untuk mencatat semua pesananku tadi dan menyerahkan kepada Bu Darmi. "Ini Bu catatannya."ujarku sambil menyerahkan catatan itu. Bu Darmi langsung menerima catatan itu. Bu Darmi me
DARMI TETANGGA UNIK( BU DARMI memulai rencananya )BAB 24Setelah kepergian Ibu-ibu. Aku langsung masuk kedalam rumah. Aku menangis, dadaku terasa sakit sekali. Sore hari ketika Mas Andi."Lho. Dek kok matamu sembab seperti orang habis nangis?"tanyanya bingung. "Bu Darmi Mas! Dia gak belikan apa yang aku pesan, malah ngomong jika aku tidak ada pesan apa-apa."ucapku "Lalu acara Dimas tadi bagaiamana?"tanyanya. "Aku hanya bikin beberapa kue Mas untuk disuguhkan kepada anak-anak dan aku dicibir hampir semua ibu-ibu yang datang Mas tadi."ucapku sambil menyeka air mata. "Sudah Dek, gak usah sedih mungkin memang Bu Darmi lupa."ujarnya sambil berlalu kekamar mandi. "Mana mungkin bu Darmi lupa mas, aku yakin bu Darmi memang sengaja melakukan hal itu,"jawabku "Jangan selalu berpikir negative Dek... Tidak baik,"ucapnya "Mas, coba kamu diposisiku, kamu dicibir direndahkan didepanmu, apa kamu masih bisa ngomong sabar?"jawabku kesal "Dek, dengan kamu marah apa bisa merubah semuanya
DARMI TETANGGA UNIK( Bu DARMI memulai rencananya )BAB 25Setelah selesei mengantar kotak nasi itu kebeberapa tetangga. Aku langsung pulang, karena Mas Andi sebentar lagi pulang kerja. Mas Andi pulang seperti biasa, langsung mandi dan setelah mandi aku langsung membuatkan teh untuknya. Kami duduk diruang tamu."Mas! Bu Darmi tadi ngantar pesananku yang kemarin."ujarku kesal. "Lho kok bisa?"tanyanya heran. "Sepertinya memang Bu Darmi sengaja Mas!"ujarku. "Terus Adek bayar?"tanyanya. "Iyalah Mas! Mana Bu Darmi pake sandiwara segala lagi Mas."ucapku kesal. "Sudah Dek biar saja, jadi Kamu gak perlu belanja untuk beberapa hari."ucapnya sambil meminum tehnya. "Kamu itu selalu begitu mas!"jawabku jengkel Setelah itu aku tinggal Mas Andi. Aku masuk kedalam kamar untuk melihat Dimas. Katika sedang dikamar, terdengar ada suara mengetuk pintu. Sepertinya Mas Andi sudah membukanya. Lalu Mas Andi masuk kedalam kamar untuk memanggilku. "Dek, ada Bu Darmi."ujarnya. Aku mengernyitka
DARMI TETANGGA MERESAHKANBAB 26Ketika hendak mengajak Dimas untuk kembali menonton televisi. Tiba-tiba pintuku diketuk. tok.. tok.. tok.. "Bu Sara... Bu Sara..."ujarnya. Aku segera membuka pintu. "Eeehhh... Bu Darmi ada apa ya Bu?"tanyaku heran. "Bu Sara tidak belanja?"tanyanya. "OH.... Tidak Bu, maaf hari ini Saya libur dulu."jawabku sopan. "Lho! Bu Sara libur belanja setelah mengembalikan pesanan kemarin?"ujarnya sengaja mengeraskan suara. "Maksud Bu Darmi?"tanyaku bingung.Bu Darmi tidak menjawabku namun Dia kembali berjalan kegerobak sayurnya. Setelah Bu Darmi sampai digerobak sayurnya, entah apa yang dibicarakan oleh Bu Darmi dengan mimik wajah sedih kepada ibu-ibu yang sedang berbelanja.Setelah itu para ibu-ibu melihat kearahku dengan tatapan sinis. Aku yang malas menanggapi mereka, kembali masuk kedalam rumah. Ketika hendak menutup pintu. Dimas nangis minta main diluar karena melihat anak Bu Sulis yang ikut belanja. Aku lalu menuruti Dimas. Mereka lalu bermain d
DARMI TETANGGA MERESAHKANBAB 27Pagi ini rutinitas kami seperti biasa. Mas Andi sudah berangkat kerja. Aku menunggu Bu Darmi lewat, karena mau berbelanja sayur, karena stok sudah habis dan sekalian menagih uang belanjaan yang kemarin lusa. Yang belum dikembalikan. Setelah menunggu beberapa saat. Akhirnya terdengar suara Bu Darmi mejajakkan sayurnya. Aku langsung keluar sambil menggendong Dimas. Ku lihat Bu Darmi berhenti didepan rumah Bu Sulis. Aku bergegas berjalan kesana, mumpung ibu-ibu juga sudah pada datang untuk berbelanja. Setelah sampai, aku sapa mereka dengan senyum ramah. Namun tak ada satupun yang membalas senyumanku. mereka seperti terlihat kesal melihatku.Entah apa yang membuat mereka bersikap seperti itu terhadapku. Aku lalu segera memilih sayur yang hendak Ku beli, setelah memilih sayur beserta lauk pauknya."Bu Sara silahkan pilih sayurnya."ucap Bu Darmi ramah. Aku hanya tersenyum. Setelah semua sayur dan lauk pauk yang ku butuhkan sudah komplit, lalu aku
DARMI TETANGGA UNIK( Kehidupan baru Darmi dan Sara )BAB 28Waktu berjalan begitu cepat sudah dua tahun Bu Darmi mengalami stroke.Pak Dodi dengan telaten merawat Bu Darmi. Pak Dodi sering membawa Bu Darmi untuk terapi karena Dokter mengatakan masih ada harapan untuk Bu Darmi bisa sembuh.Laras dan suaminya Indra juga sekarang tinggal bersama Bu Darmi.Laras sudah melahirkan anak perempuan sekarang usianya sudah dua tahun lebih.Ketika Pak Dodi bekerja, Laras lah yang menggantikan Bapaknya untuk mengurus Bu Darmi.Satu tahun yang lalu Rahayu berhasil ditangkap dari persembunyiannya dan karena masih dibawah umur akhirnya Rahayu dimasukkan ke balai rehabilitasi karena Rahayu hanya pakai.Pak Dodi selalu setia disamping Bu Darmi.Bu Darmi mulai banyak perkembangan yang tadinya tidak bisa menggerakkan sama sekali anggota tubuhnya sekarang sudah mulai bisa duduk dan mulai bisa berbicara walaupun belum begitu jelas.Perubahan Bu Darmi membuat anak dan suaminya bahagia.👌🏻👌🏻👌🏻👌🏻👌🏻
DARMI TETANGGA UNIK( Kehidupan baru Darmi dan Sara ) BAB 29Keesokan paginya rutinitasku seperti biasa, belanja sayur diwarung seberang gang.Ketika asyik memilah sayur aku melihat Laras datang bersama Mbahnya."Belanja Bu?"sapaku sopan."Iya dong! masak kesini mau makan!"jawabnya ketus."Aduh Bu biasa aja kali jawabnya!"ujarku ketus.Aku sebenarnya terkejut mendengar jawaban Mbah Laras.Kemarin sopan banget kok sekarang juteknya minta ampun.Aku tidak lagi menggubrisnya yang penting aku sudah menyapa sebagai tetangga.Aku kembali memilih sayur dan beberapa lauk pauk yang akan aku beli.Ketika sedang memilih sayur Si-Mbah itu berkata."Saya mau ayam dua kilo...ikan nila satu kilo...ikan mas satu kilo...ayamnya dipotong goreng...ikannya dibersihkan sisik sama kotorannya."ujarnya ketus kepada Ibu sayur."Wah...mau makan enak nich Laras... Neneknya datang."ujar Ibu sayur.Laras tidak menjawab hanya tersenyum kecut."Sayurannya yang segar-segar ini dimasukkan plastik ya!"ujarnya lagi."
DARMI TETANGGA UNIK( Kehidupan baru Darmi dan Sara ) BAB 30Indra tidak membalas satu kata pun.Laras yang sakit hati mendengar Ibunya selalu merendah kan suaminya."Bu! tidak adakah rasa kasihan dihati Ibu untuk mas indra?"tanya Laras lantang."Pokoknya kalau Dia belum bisa bikinkan kamu rumah jangan harap Ibu akan bersikap baik padanya."jawab Bu Darmi ketus."Lho Pak!ibu sama mbak sari kemana?"tanya Bu Darmi yang baru menyadari Ibu dan kakaknya tidak berada dirumah."Tadi katanya mau belanja Bu."jawab Pak Dodi."Mas ayo masuk bantuin aku jaga sikecil."ujar Laras kepada suaminya.Indra lalu mengikuti Laras masuk kedalam rumah.Setelah kepergian Laras,Bu Darmi duduk mendekat disamping Pak Dodi."Lho Pak! Ini rumah siapa?"tanyanya bingung sambil menunjuk rumah Sara."Oh itu rumah Pak Andi."jawab Pak Dodi datar."Lho kok Ibu tidak tahu kalau mereka bangun rumah disamping kita?"tanyanya lagi."Iya kan Ibu sakit jadi tidak pernah keluar rumah."jawab Pak Dodi."Iya ya Pak."jawab Bu Darmi
DARMI TETANGGA MERESAHKANENDING ( Kehidupan baru Darmi dan Sara )Satu minggu telah berlalu.Setelah kejadian mobil di tarik pihak leasing. Bu Sulis sudah jarang terlihat keluar rumah, sepertinya dia sangat malu. Karena Bu Sulis selalu gembar-gembor jika mobilnya di beli dengan cash.Sore itu aku sedang duduk di depan rumah. Dimas sedang bermain bersama teman sebayanya.Terdengar keributan dari rumah Bu Darmi."Pergi! Bapak bilang kamu pergi dari rumah ini!" Teriak Pak Dodi"Pak. Rahayu melakukan semua ini untuk mencukupi kebutuhan keluarga ini."jawab Rahayu terdengar sambil menangis"Dodi! Cukup! Kamu itu harus sadar! Jika kamu mampu mencukupi kebutuhan keluarga ini. Tidak mungkin Rahayu sampai kerja seperti itu!"bentak suara Mbah Yat"Buk! Tolong Ibuk diam! Rahayu seperti ini juga karena kalian! Jika kalian bisa hidup sederhana dan tidak menuntut makan enak, hidup enak. Tidak mungkin Rahayu sampai bekerja seperti itu!"jawab Pak Dodi dengan suara cukup keras"Apa! Jadi kamu pikir R
DARMI TETANGGA MERESAHKANBAB 36( Kehidupan baru Darmi dan Sara )Dua bulan telah berlalu.Alhamdulillah warungku semakin rame pembeli, karena aku juga menerima pesan antar. Para pembeli sangat senang dan puas akan layanan pesan antar yang aku berikan, karena mereka tidak perlu repot berjalan ke warung.Siang itu setelah aku menidurkan Dimas, aku mendengar suara keributan dari rumah Bu Sulis.Aku lalu segera keluar untuk melihat apa yang terjadi.Ada beberapa tetangga yang berjalan kerumah Bu Sulis karena memang suara teriakan Bu Sulis lumayan kencang.Ketika sampai rumah Bu Sulis ternyata sudah ada beberapa tetangga yang ada disana.Ada beberapa orang laki-laki bertubuh tinggi besar sedang marah-marah kepada Bu Sulis."Bu! Ini sudah jatuh tempo jadi Ibu harus menyerahkan kunci mobil itu kepada kami!"ucap salah satu laki-laki itu dengan nada tinggi"Tidak! Itu mobilku jadi tidak akan aku serahkan!"jawab Bu Sulis tak kalah Tinggi"Ya kalau Ibu tidak mau mobilnya ditarik bayar angsura
DARMI TETANGGA MERESAHKANBAB 35( Kehidupan baru Darmi dan Sara )Pak Dodi hanya bisa mengelus dada melihat perubahan anak keduanya itu.Pak Dodi tidak tahu apa yang membuat Rahayu begitu membenci keluarga Pak Andi.Dengan langkah sedikit lemas Pak Dodi berjalan ke warung Sara."Bu. Bisa tolong minta kopi sama gula.""Oh. Iya Pak. Kok tumben Pak Dodi sendiri yang datang ke warung?""Biasalah Bu. Orang rumah lagi pada sibuk."Setelah itu Sara menyerahkan kopi dan gula yang di minta Pak Dodi."Bu. Maaf seperti biasa ya.""Iya Pak."Lalu pak Dodi pulang sambil membawa gula dan kopi.Setelah sampai rumah. Pak Dodi meminta Rahayu untuk membuatkan kopi untuknya."Nduk. Ini kopi sama gulanya, tolong buatkan Bapak kopi.""Eeehhhmmm."Pak Dodi meletakkan plastik berisi kopi dan gula diatas meja.Lalu pak Dodi kembali duduk diteras rumah.Tidak berselang lama Pak Dodi duduk. Bu Darmi mendatangi pak Dodi."Pak. Minta uang untuk beli sayur."Lalu Pak Dodi merogoh sakunya dan memberikan kepada Bu
DARMI TETANGGA MERESAHKANBAB 34( Kehidupan baru Darmi dan Sara )Setelah mendengar ucapan ku. Bu Sulis pergi tanpa pamit.Aku sich gak heran dengan tingkah Bu Sulis seperti itu. Karena memang sudah biasa.Setelah kepergian Bu Sulis, aku hendak menutup warung, namun tiba-tiba mataku melihat sesosok gadis cantik yang lewat depan warung.Karena penasaran aku keluar warung untuk melihatnya. Dan ternyata gadis itu masuk kerumah Bu Darmi.Setelah gadis itu masuk kedalam rumah. Suara tangisan Bu Darmi pecah.Aku langsung berlari ke rumah Bu Darmi takut jika terjadi sesuatu.Ketika sampai depan rumah Bu Darmi, aku melihat Bu Darmi sedang memeluk gadis itu. Aku baru sadar jika gadis yang aku lihat tadi adalah Rahayu.Rahayu baru keluar dari tempat rehabilitas. Pantas Bu Darmi menangis histeris.Karena tidak mau menggaggu aku putuskan untuk kembali pulang.Setelah pulang dari rumah Bu Darmi, aku langsung memandikan Dimas agar Dia bisa tidur siang dengan nyenyak.Setelah Dimas tidur. Aku memb
DARMI TETANGGA MERESAHKAN( Kehidupan baru Darmi dan Sara )BAB 33Sari melempar garam itu dan langsung pulang dengan marah.Ketika sampai rumah Mbah Yat bertanya kepada Sari karena pulang dengan wajah marah."Kamu itu kenapa pulang kok marah-marah gitu?"tanya Mbah Yat."Itu lho Buk.Si pemilik toko sebelah Sombong banget,masak Aku beli garam karena lupa bawa uang eee garamnya gak boleh dibawa dulu padahal rumah kita cuma sebelahan."jawab Sari dengan kesal."Oalah Sara yang Sombong itu ti Mbak."imbuh Darmi."Iya tetangga Mu yang Sombong itu."jawab Sari kesal."Baru juga buka toko kecil begitu saja sudah sombongnya minta ampun."cibir Sari."Sudah gak usah marah-marah.Biar Ibuk yang kesana."ucap Mbah Yat dengan nada kesal.Mbah Yat langsung berjalan ke arah toko Sara dengan ocehan gak jelas."Sara...Sara...ini uang garamnya."teriak Mbah Yat.Sara tersenyum melihat tingkah Mbah Yat."Nah gitu dong kalau belanja bawa uang sekalian biar gak bolak balik."ucap Sara sambil tersenyum."Kamu ini
DARMI TETANGGA MERESAHKAN( Kehidupan baru Darmi dan Sara )BAB 32Hari sudah terlalu sore Sara mengajak anaknya Dimas pulang.Setelah masuk rumah dan memandikan Dimas.Sara langsung memasak.Setelah menitipkan Dimas kepada suaminya Sara langsung menuju dapur.Sara sibuk menyiangi sayur dan ayam yang akan diolahnya.Ketika sedang menyiangi sayur terdengar suara ketukan pintu.Tok...tok... tok...."Bu...bu..."ujar seseorang dari luar.Sara bergegas lari kedepan untuk membuka pintu.Ketika pintu terbuka Sara terkejut melihat siapa orang yang ada didepan pintunya."Ada apa Mbah?"tanya Sara sopan santun."Tadi mantuku ikut kerja gali sumur disini to."tanyanya."Iya Mbah...tadi Pak Dodi ikut bantuin gali sumur."jawabnya sopan."Terus mana upah untuk mantuku!"tanynya ketus.Sara kaget dengan pertanyaan Si-Mbah."Ya sebentar Mbah,saya tanyakan suami saya dulu."jawab sara.Lalu sara masuk kedalam kamar dan bertanya kepada Andi."Mas tadi Pak Dodi apa gak Mas kasih upah?"tanyaku.Mas Andi sedik
DARMI TETANGGA MERESAHKAN( Kehidupan baru Darmi dan Sara ) BAB 31"Ya kami mana berani melarang Darmi!"jawab Mbah Yat."Tumben Ibuk takut sama Darmi?"tanya Pak Dodi kepada ibu mertuanya."Ya Laras kan anaknya jadi ya terserah Darmi mau diapakan anaknya!"sela Sari ketus.Pak Dodi tepuk tangan mendengar Jawaban ibu mertua dan kakak iparnya."Hebat! kalian bertiga ini memang sangat pintar memainkan situasi!"ujar Pak Dodi sambil tersenyum menyeringai.Bu Darmi terlihat sedikit takut melihat suaminya seperti itu."Sudahlah Pak jangan dibahas lagi to Laras sudah punya suami jadi biar suaminya belajar tanggung jawab."ujar Bu Darmi lembut untuk meredam Pak Dodi."Ha...ha...ha... kenapa baru sekarang ibu berbicara seperti itu? selama ini memangnya ibu tidak tahu jika pengobatan ibu suami laras juga ikut membantu!"jawab Pak Dodi tegas."Ya wajarlah kan mereka numpang disini ya harus bantu pengobatan Darmi!"sela Sari ketus."Sebenarnya disini yang numpang itu siapa?"jawab Pak Dodi ketus."Apa m
DARMI TETANGGA UNIK( Kehidupan baru Darmi dan Sara ) BAB 30Indra tidak membalas satu kata pun.Laras yang sakit hati mendengar Ibunya selalu merendah kan suaminya."Bu! tidak adakah rasa kasihan dihati Ibu untuk mas indra?"tanya Laras lantang."Pokoknya kalau Dia belum bisa bikinkan kamu rumah jangan harap Ibu akan bersikap baik padanya."jawab Bu Darmi ketus."Lho Pak!ibu sama mbak sari kemana?"tanya Bu Darmi yang baru menyadari Ibu dan kakaknya tidak berada dirumah."Tadi katanya mau belanja Bu."jawab Pak Dodi."Mas ayo masuk bantuin aku jaga sikecil."ujar Laras kepada suaminya.Indra lalu mengikuti Laras masuk kedalam rumah.Setelah kepergian Laras,Bu Darmi duduk mendekat disamping Pak Dodi."Lho Pak! Ini rumah siapa?"tanyanya bingung sambil menunjuk rumah Sara."Oh itu rumah Pak Andi."jawab Pak Dodi datar."Lho kok Ibu tidak tahu kalau mereka bangun rumah disamping kita?"tanyanya lagi."Iya kan Ibu sakit jadi tidak pernah keluar rumah."jawab Pak Dodi."Iya ya Pak."jawab Bu Darmi
DARMI TETANGGA UNIK( Kehidupan baru Darmi dan Sara ) BAB 29Keesokan paginya rutinitasku seperti biasa, belanja sayur diwarung seberang gang.Ketika asyik memilah sayur aku melihat Laras datang bersama Mbahnya."Belanja Bu?"sapaku sopan."Iya dong! masak kesini mau makan!"jawabnya ketus."Aduh Bu biasa aja kali jawabnya!"ujarku ketus.Aku sebenarnya terkejut mendengar jawaban Mbah Laras.Kemarin sopan banget kok sekarang juteknya minta ampun.Aku tidak lagi menggubrisnya yang penting aku sudah menyapa sebagai tetangga.Aku kembali memilih sayur dan beberapa lauk pauk yang akan aku beli.Ketika sedang memilih sayur Si-Mbah itu berkata."Saya mau ayam dua kilo...ikan nila satu kilo...ikan mas satu kilo...ayamnya dipotong goreng...ikannya dibersihkan sisik sama kotorannya."ujarnya ketus kepada Ibu sayur."Wah...mau makan enak nich Laras... Neneknya datang."ujar Ibu sayur.Laras tidak menjawab hanya tersenyum kecut."Sayurannya yang segar-segar ini dimasukkan plastik ya!"ujarnya lagi."