Share

86

Aku bisa bernapas lega, setelah wanita itu pergi. Aku harus membuat rencana untuk mengusir mereka dari rumah ini. Kedatangan Bunda Medina, bukan untuk mengatakan bela sungkawa, melainkan untuk mengejar harta dunia.

Pukul lima sore, aku keluar dari kamar dan pergi ke restoran. Menemui karyawan yang baru saja selesai bekerja.

"Hari ini, kalian lembur. Tolong jangan pergi dulu, bantuin saya sebentar."

Kelima karyawan saling pandang, namun mereka pun akhirnya menganggukkan kepala. 

"Apa akan ada tamu penting, Teh?" tanya Derry.

Aku menggelengkan kepala.

Aku pun menceritakan apa yang aku inginkan, dan apa yang harus mereka lakukan. Ini konyol, tapi aku tidak punya jalan lain. Ini demi kelangsungan restoran ini juga. 

"Baiklah, kita akan membantu Teteh, sebisa kita," ucap Neneng

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status