Share

27. Semanis Madu, Sepahit Empedu

"Sayang,”

“Hm,”

“Lihat mata aku.”

Perlahan mata kami bertemu. “Boleh?” tanyaku dengan nada lembut.

Kalila tersenyum dan mengangguk samar. Kedua tangannya ia kalungkan di leherku.

Dengan cepat kupagut bibir manisnya penuh nafsu. Seperti biasa, Kalila selalu mengimbangi permainan dengan sangat lihai. Namun, kali ini akan terasa lain dari hari-hari sebelumnya. Kalila sudah menyerahkan dirinya dengan sukarela.

Segera kulakukan sentuhan pemanasan untuk memancing gairahnya. Lenguhan indah dari bibir Kalila menandakan ia begitu menikmati tiap perlakuanku. Napasnya mulai naik turun dengan ceracauan syahdu, bak alunan melodi yang membelai penuh damba.

Tangan kami saling memberi dan menerima. Bahu-membahu demi menyalurkan sensasi nikmat yang maha dahsyat. Tampaknya wanita bergelar istri ini juga tengah haus. Terbukti dari kelihaiannya menjelajahi titik-titik sensitifku. Napas kami saling memburu. Larut dalam pertikaian sengit di balik selimut yang menjadi saksi bisu. Namun, saat aku mulai men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Wildatuz Zaqiyyah
iya, keren emang si Vino, tuh, kak :D
goodnovel comment avatar
Aku Siapa
Kerennn cara Vina mempertahankan miliknya ku suka...
goodnovel comment avatar
Ardhya Rahma
wah Alan ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status