Home / Romansa / Tertawan Cinta Bodyguard Tampan / Bab 18. Kepastian Yang Tak Pasti

Share

Bab 18. Kepastian Yang Tak Pasti

Author: Andromeda Venus
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Setelah pagi menjelang, Dion baru bisa menemui Venus. Rei menginap dan tidur di kamar adiknya. Sementara Dion berjaga sampai pagi di depan kamar Venus. Ia merasa bersalah sudah meninggalkan Venus di hotel dan mungkin ia sudah melapor pada kakaknya. Rei adalah yang pertama keluar kamar.

“Eh, Mas Dion. Jaga di sini?” tanya Rei sambil mengusap rambutnya yang basah. Dion hanya tersenyum mengangguk.

“Iya, selamat pagi.” Dion menyapa singkat.

“Pagi. Mas, aku mau ngomong sedikit. Uhm, soal Venus, jangan terlalu ketat. Sesekali kasih dia ruang. Aku takut dia stres,” tegur Rei pelan pada Dion. Dion terpaku sejenak dan mengatupkan bibirnya.

“Tapi Tuan Harristian minta agar pengawalan Nona Harristian diperketat sampai pengadilan nanti. Oh iya, Jum’at ini sidang akan dimulai. Nona Harristian akan datang bersaksi.”

“Oh ya?”

“Iya saya sudah kirimkan jadwalnya ke email kamu ...”

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 19. Bukan Dia Tapi Aku

    Dengan geram, Gareth melewati satu persatu foto di iPad miliknya. Di sana terpampang foto Venus dengan seorang pria bernama Jupiter King. Siapa yang tak kenal Jupiter, kembaran Ares King itu adalah salah satu pemilik sekaligus CEO King Enterprise. Dan Venus terlihat begitu mesra dengannya. “Sudah kuduga! Dia berselingkuh di belakangku!” geram Gareth makin kesal. Ia sampai melempar tablet itu ke sofa. Mata-mata yang datang untuk melaporkan padanya kemudian memungut iPad itu lagi. “Dia tidak mungkin meminta putus begitu saja!” sambungnya lagi berkacak pinggang dengan kesal. “Apa yang harus aku lakukan, Tuan?” tanya pria yang menjadi mata-mata itu. “Aku ingin Jupiter King dihancurkan!” Gareth berbalik dengan tangan mengepal rasanya ingin meninju sesuatu. “Tapi itu akan sangat sulit. Terlebih videomu dan Nyonya Ackerman ...” Gareth langsung berbalik mendelik pada mata-matanya itu. Pria itu diam dan balik meminta maaf. “Maaf Tuan!”

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 20. Siapa Yang Terluka?

    “AHHHKKK!” Venus berteriak dan dengan cepat disambar oleh Dion sehingga mereka terpelanting ke jalan beraspal cukup keras. Untungnya Dion cepat memeluk Venus sehingga ia tak terluka tapi Dion menggunakan tangannya yang belum pulih untuk menopang dan terbentur. Kyle berlari menghampiri dan berhenti menoleh ke kanan.Mobil yang melintas kencang itu berhenti mengerem mendadak beberapa meter dari mereka. Tapi ia kemudian langsung tancap gas.“HEI!” teriak Kyle memilih mencoba mengejar mobil itu sampai ujung lorong dan langsung mengebut ke jalan raya.Felipe dan komposer musik yang belum sepenuhnya masuk ke dalam bangunannya ikut berlari menolong Dion dan Venus.“Kamu gak pa-pa?” tanya Dion masih merangkul kan kedua lengannya pada Venus. Venus terengah dan sangat pucat. Tapi ia bisa merespons dan menggelengkan kepalanya.“Venus, apa kamu baik-baik saja?” tanya komposer itu sewaktu datang. Dion melepaskan r

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 21. Dia Yang Kucari

    Setelah mendapatkan laporan dari Dion, Arjoona tak bisa tinggal diam. Ia harus melakukan tindakan. Putrinya dalam bahaya. Instingnya sebagai ayah bicara bahwa ada yang tengah mengincar putrinya Venus.Tapi pandangan Arjoona meradang saat melihat istrinya pulang diantar oleh pria lain yang diakui sebagai pacar. Arjoona langsung memasang mode herder di depan pintu rumah. Claire yang ketahuan masih berhubungan dengan orang lain tak mau bertengkar di depan tamunya.“Apa lagi yang kau tunggu? Ciuman dari istriku!” hardik Arjoona dengan ubun-ubun mendidih melihat sang istri yang sudah masuk ke dalam tanpa menyapa.Pria bernama Owen itu pun pergi sambil mendengus angkuh. Itu membuat Arjoona jadi membanting pintu depan. Ia bukan marah tapi kecewa.“Princess! Ngapain kamu pulang sama laki-laki itu lagi!? Kamu kan sudah janji sama aku.” Suara Arjoona cukup besar membuat istrinya Claire yang baru pulang bekerja lalu berhenti dan menoleh padan

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 22. Wanita Impian

    Jantung Dion melompat-lompat lagi. Posisinya sama seperti saat ia mengalami mimpi tentang Venus beberapa hari yang lalu. Dion butuh oksigen. Paru-parunya mulai sesak.“Mas Dion gak pa-pa kan?” tanya Venus lagi dengan lembut. Dion tak bisa bicara, dia hanya mengangguk saja. Venus pun tersenyum dan melepaskan pelukannya. Sepertinya tak ada bagian Venus melepaskan pelukan dalam mimpinya kemarin, bukan?“Sebenarnya Mas Dion kan punya janji sama aku malam ini,” tambah Venus lagi. Dion mengernyitkan keningnya.“Janji apa?” Venus sontak mengerucutkan bibirnya dengan tingkah cemberut.“Lupa ya? Mas Dion kan kalah tadi siang dan janji mau kencan denganku?” sahut Venus separuh merengek kesal. Mata Dion sontak membesar. Dia kira itu hanya bercanda.“M-Maksud kamu ... beneran ...” Venus mengangguk cepat.“Mas Dion gak mau?”“Bukan ... maksudku ... uh ... tapi ...”

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 23. Penjaga Sang Dewi

    Venus tidak mabuk. Ia menyadari sepenuhnya yang dilakukannya saat ini. Rasa nyaman menimbulkan hal lain di hatinya. Dion tak seperti yang terlihat kala pertama mereka bertemu. Ia sesungguhnya pria berperilaku sopan dan lembut. Sesungguhnya Venus mulai merasa ia berbeda dari sejak awal. Kala Dion lebih sering menundukkan pandangan saat menatap Venus. Tak seperti kebanyakan pria yang menatap Venus liar layaknya santapan manis di akhir hidangan utama.Maka di saat ia larut dalam kesenduan hatinya yang harus menahan sakit akibat pengkhianatan Gareth, Venus seakan menarik dasi Dion untuk mendekat padanya. Tak hanya Venus yang ternyata menginginkannya, tapi Dion juga.Dion menyambut bibir wanita lain untuk mendapatkan ciuman darinya. Ciuman manis yang dulu hanya ia berikan untuk Laras. Sungguh, tak ada Laras saat ini di pikirannya saat ini sama sekali. Benaknya seolah kosong tapi tidak dengan ciumannya.“Hhmmpp ... huh, Ven ...” desah Dion usai perlahan me

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 24. Sarapan Manis

    Dion tak tidur semalaman. Ia tetap duduk bersandar di ranjang dengan kemeja putih tergulung dan celana hitam yang sama. Hanya jas dan dasinya sudah dilepaskan begitu pula dengan sepatunya.Bagaimana ia bisa tidur setelah semalam berciuman dengan Venus dan itu nyata? Dion bahkan berkali-kali menjilati bibirnya dan rasanya masih bisa merasakan manis dan lembutnya bibir Venus padanya. Dion tak mengerti. Mengapa hal seperti ini bisa terjadi padanya? Ia hanya ingin menjalankan tugas selama tiga minggu lalu pulang dengan uang 250 juta untuk biaya pernikahan. Tapi apakah ia masih layak menikah dengan Laras sekarang?Di tangannya, Dion terus menggenggam ponsel pribadinya. Ia sangat ingin menghubungi Laras dan mengaku. Mengaku telah menyukai bahkan mencium wanita lain. Tapi bukankah itu hanya akan membuat Laras marah lalu membencinya?Waktu sudah pukul lima pagi itu artinya sekitar jam enam atau tujuh petang di Jakarta. Laras pasti sudah pulang dari kantor. Dion pun mene

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 25. Tiga Bulan Lagi

    “Jadi begitu Dion. Saya sudah mengirimkan notice ke Kedutaan dan mereka akan mulai mengawasi kinerja kamu mulai hari ini. Setelah tiga bulan, kamu baru akan kembali. Posisi Kanit Dalmas akan diisi oleh perwira lain.” Dion hanya bisa memejamkan matanya mendengar seluruh penjelasan dari atasannya.Dion resmi ditugaskan di New York untuk mengawal Venus sampai tiga bulan ke depan. Ia diperpanjang dan posisinya sebagai Kanit Dalmas di Polsek akan diisi oleh perwira lainnya. Sementara Dion akan mendapatkan kenaikan pangkat sehingga saat ia pulang, ia bisa menempati posisi yang lebih tinggi nantinya.“Bagaimana, apa kamu mengerti?” tanya kepala polisi lagi.“Siap, Pak. Saya mengerti!” jawab Dion lagi.“Baik, kalau begitu. Selamat bertugas, selamat malam.”“Terima kasih, Pak!”Dion hanya bisa terpaku menatap layar ponselnya. Sekarang bagaimana caranya ia harus menjelaskan pada keluarganya d

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 26. Tubrukan

    “Mas Dion ngapain nelepon sekarang sih?” sahut Laras balik separuh memarahi tunangannya Dion yang tiba-tiba menelepon.“Aku kan janji mau menghubungi kamu semalam. Tapi aku ketiduran,” ucap Dion beralasan. Laras berdecap kesal dan masih melirik pada pria yang bersamanya tengah berdebat dengan petugas keamanan tentang siapa yang salah.“Lalu siapa yang bertanggung jawab ini? Mana gak punya SIM lagi!” sahut pria itu masih marah-marah pada dua anak remaja dan petugas keamanan.“Siapa itu? Kok ada rame-rame?” tanya Dion yang sayup-sayup mendengar suara ribut di sekitar Laras. Laras langsung membesarkan matanya karena selidikan Dion padanya. Ia agak sedikit gusar dan perlahan mundur untuk menjauh. Laras ingin agar bisa bicara dengan baik dan Dion tak mendengar ribu-ribut lagi.“Mas, aku ... aku kecelakaan!” lapor Laras begitu ia mendapatkan keleluasaan.“Apa!” sahut Dion kaget menai

Latest chapter

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 344. Tembok Rasa Percaya

    Setelah celingukan memastikan tidak ada yang mengikutinya, Dion masuk ke sebuah restoran mewah di kawasan Brooklyn milik chef terkenal Brema Mahendra. Restoran berbintang Michelin itu tidak sembarangan bisa dimasuki oleh orang lain kecuali pengunjung yang telah memesan tempat dan sahabat dekat si pemilik restoran.Maka ketika Dion masuk, para penguntitnya tertahan di depan. Sementara Dion bebas berjalan masuk ke dalam sampai ke area terlarang yaitu dapur. Di sana, Brema sudah menunggu dengan mejanya yang telah disiapkan untuk pertemuan mereka. Ares baru tiba beberapa saat kemudian. Ia masuk dari jalan belakang.“Apa masih ada yang mengikutimu?” tanya Brema setelah Dion duduk di kursinya.“Iya, mereka ada di luar.” Brema langsung memanggil salah satu stafnya untuk mengusir non pengunjung dan yang menguntit Dion dari lingkungan restorannya.“Jauhkan mereka dari parkiran!” perintahnya lebih lanjut.“Baik

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 343. Apa Yang Terjadi Pada Istriku?

    Dengan panik, Venus masuk ke kamar mandi lalu menguncinya. Ia langsung memeriksa kulit lehernya lewat cermin dan melihat dengan jelas seperti apa bentuk bekas ciuman yang memerah di kulitnya. Dion memergoki langsung ada bekas pria lain di tubuh Venus. Seketika Venus menahan teriakan dengan membekap mulutnya sendiri.Air mata berlomba-lomba jatuh dan kakinya tidak kuat menopang berat tubuh. Venus jatuh di lantai terduduk menangisi dirinya sendiri. Sangat menyakitkan saat ia harus menyakiti Dion seperti itu. Hati Venus hancur melihat rasa kecewa di mata Dion padanya.“Mas Dion, maafin aku ... maafin aku ...” Venus merapal tanpa suara sambil meremas pakaian di dadanya.“Venus? Cinta? Tolong keluar, Sayang. Ayo kita bicara ...” terdengar suara Dion yang bergetar namun masih lembut memanggil istrinya. Dion tidak meledak marah meski ia menemukan dengan jelas pengkhianatan Venus. Namun hal itu hanya membuat Venus makin terluka.“Aku

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 342. Cobaan Seorang Suami

    ‘Mas Dion? Mas Dion, tolong aku! Tolong, Mas ...’Seketika mata Dion terbuka dan ia kaget. Suara Venus memohon pertolongan darinya membuat ia terbangun dari mimpinya. Dion kebingungan. Ia masih berada di kamar. Bedanya ia tidak tidur di ranjang melainkan duduk di sofa dan tertidur. Di tangannya masih tersemat tasbih rosario kala ia berdoa untuk Venus.“Venus? Sayang!” panggil Dion bangun dan berjalan keliling kamar mencari Venus yang ternyata belum pulang. Hari sudah pagi namun belum ada kabar dari istrinya sama sekali. Dion mencoba kembali menghubungi Venus dan masih sama saja seperti ratusan panggilan yang ia lakukan seharian.“Gak, aku gak bisa diam saja! Aku harus cari dia.” Dion akhirnya mengambil keputusan dan keluar dari kamar. Dion kembali menanyakan pada Edward yang juga tidak kunjung mendapatkan kabar dari Venus.“Manajemennya sudah menyebarkan orang-orang mereka untuk mencari Nyonya Venus. Tapi sampai s

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 341. Hati Yang Memanggil

    “Beatrice memasang banyak kamera di ruanganku dan mungkin hampir di seluruh bangunan kantor, aku gak tahu. Sekarang aku dan Kyle sedang berpura-pura gak akur untuk mengelabui dia.” Dion menjelaskan dengan detail apa yang terjadi di perusahaannya sekarang.“Kenapa gak dipecat aja, Mas?”“Aku gak akan pernah tahu siapa dalangnya kalau dia dipecat. Aku sudah memecat Kyle sehingga dia bisa menyusup. Gara-gara kamera tersembunyi itu, aku gak bisa melayani pembicaraan Venus di sana. Tapi dia malah jadi salah paham.”“Kalau sudah begini, masalah jadi lebih rumit ...” Dion mengangguk mengerti.“Beatrice ingin menyasar Venus, itu yang baru aku ketahui sekarang.” Rei mendengus panjang dan masih terus memperhatikan Dion.“Kyle bilang, Beatrice mengaku jika dia menyasar keluarga kamu dan Venus adalah korban pertamanya.” Rei makin membesarkan matanya cukup kaget mendengar hal seperti itu.

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 340. Sesuatu Tentang Dirimu

    Dion berhasil masuk melewati jalan belakang ke kantor label rekaman Skylar. Ia bahkan belum kembali ke King Corp untuk mengonfirmasi perihal alarm yang dibunyikan saat kebakaran terjadi. Tujuan Dion adalah untuk bertemu dengan Rei.Rei juga telah menghubunginya tadi pagi bertanya jika ia dan Venus bertengkar. Ia tidak bicara banyak tentang apa yang terjadi. Kini Dion mulai penasaran apa yang terjadi dalam satu hari ini.“Rei, maaf aku mengganggu, aku harus bicara sama kamu.” Dion berujar sepruh berbisik pada Rei yang tengah ada di salah satu koridor di dekat ruangannya.“Mas Dion? masuk lewat mana?” Dion menarik lengan Rei agar mereka bisa berjalan bersama.“Lewat belakang. Kita ke ruangan kamu ya.” Rei mengangguk dan membukakan pintu untuk Dion. Dion sempat melihat ke semua arah sebelum ikut masuk dan menutup pintu.“Apa Venus kemari?” tanya Dion bahkan sebelum ia duduk di salah satu sofa di ujung ru

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 339. Oh My Angel!

    Terjadi sedikit kebakaran di area perakitan A 2.1 di dalam pabrik yang belum diketahui penyebabnya. Kebakaran itu sempat membuat panik beberapa pekerja namun dapat di atasi dengan baik. Sesuai dengan langkah pengamanan, seluruh mesin dan listrik dimatikan saat kecelakaan itu terjadi.Dion langsung bergegas melihat yang terjadi. Beberapa pekerja tengah memadamkan api dengan alat pemadam darurat sampai akhirnya api mengecil lalu hilang.“Pastikan tidak ada percikan sama sekali!” perintah Dion masih mengawasi proses tersebut. Alarm kebakaran masih berbunyi keras dan seluruh pekerja sudah di evakuasi.“Pak, ini hanya kebakaran biasa,” lapor salah satu kepala divisi yang sudah mengecek.“Apa ada ledakan?” Dion balik bertanya untuk memastikan.“Tidak ada, Pak. Aku rasa hanya ada masalah listrik!”“Pastikan semuanya aman sebelum memasukkan para pekerja kembali. Coba cek jika ada yang terluka ...

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 338. Tak Mudah Bicara

    Venus tidak membantah sama sekali. Rei terus mengomel karena dirinya yang kabur begitu saja dari lokasi pemotretan. Belum lagi, ia membatalkan acara tiba-tiba sehingga penyelenggara harus merugi karena tiket yang terlanjur dijual.“Ada apa sama kamu, Ven? Kamu gak pernah kayak gini!” tukas Rei dengan ekspresi keheranan. Venus begitu ngotot mau mengakhiri kerjasama dengan beberapa penyelenggara musik.“Aku cuma ingin istirahat, Kak. Itu saja!” sahut Venus bersikeras. Ekspresinya tampak berbeda dan dia seperti tertekan.“Istirahat? Tapi kamu kan ga perlu sampai harus memutuskan kontrak enam bulan ke depan! Kamu mau istirahat selama apa sih?” Venus mendengus kesal dan rasanya ingin berteriak.“Kakak ga ngerti!” Venus makin meninggikan suaranya.“Ya mana aku ngerti kalau kamu gak memberikan penjelasannya, Baby!” DREET DREET … ponsel Venus bergetar saat ia akan mulai bicara. Venus mengin

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 337. Mendung Dan Gulita

    “Love ... Cintaku! I’m home!” ucap Dion memanggil Venus dengan mesra seperti biasanya. Ia masuk ke dalam dengan sebuket bunga dan mencari istrinya. Venus ternyata berada di dekat meja makan tengah mengatur makan malamnya. Dion langsung semringah lebar melihat istrinya sudah pulang. Ia menghampiri dan memberikan bunga tersebut pada Venus.“Hei, Love ...” ucap Dion mengecup pipi Venus lalu memberikan bunga untuknya. Venus ikut tersenyum lalu membalas mengecup pipi Dion.“Wah, makan malamnya kayaknya enak,” puji Dion melihat beberapa menu yang terhidang.“Sebaiknya kamu ganti pakaian dan setelah itu kita makan malam,” ujar Venus sembari membelai dada Dion. Dion tersenyum lebar dan mengecup Venus sekali lagi sebelum ia berbalik keluar ruang makan menuju kamar. Senyuman Venus hilang terutama saat ia menoleh ke arah kamera yang terus memantaunya.Makan malam Dion dan Venus berlangsung seperti biasanya. Dion

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 336. Kesetiaan Tidak Memiliki Nama

    Dion hanya duduk sesaat sambil memandang meja kosong di depannya. Pandangannya menoleh pada seisi ruangan. Semua sudah beranjak pergi dan sebuah suara kini ikut memanggil.“Dion, ayo!” Ares memanggil Dion yang kemudian mengangguk. Dion beranjak dari kursinya ikut pergi bersama Ares dan seluruh sahabatnya yang lain.“Bagaimana sekarang?” tanya Dion pada Rei dan Ares yang masuk satu lift dengannya. Di dalamnya juga ada Cass, Brema serta Devon.“Ayahku masih marah. Aku tidak menyarankan untuk bicara dengannya sekarang. Pengakuan Andy benar-benar membuat dia syok,” ujar Rei kemudian.“Apa kamu tahu soal itu?” celetuk Brema kemudian.“Tidak, dia tidak tahu. Yang tahu hanya aku, Jupiter dan Aldrich!” aku Ares dengan nada rendah. Rei sontak menoleh pada Ares yang juga melirik padanya.“Kenapa kamu tidak cerita padaku Ares?”“Untuk apa? kamu akan membunuh Andy begit

DMCA.com Protection Status