Share

Yasmin 25. A

last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-02 22:34:47

"Bu, permisi," tegur Jaja saat berdiri tepat di depan kamar Yasmin yang masih terbuka pintunya. Yasmin yang sedang duduk fokus pada ponselnya ikut menoleh.

"Ada apa?" tanya Yasmin datar. Melihat Jaja sekilas, lalu matanya kembali pada layar ponsel.

"Reza sudah tidur, saya permisi pulang ya, Bu. Besok saya balik lagi dengan membawa tukang urut."

"Oh, oke. Hati-hati," sahut Yasmin sambil tersenyum tipis.

"Mas Jaja!!" suara Bik Narsih menggema dari dalam kamar mandi Yasmin. Kepalanya menyembul keluar. Hingga Jaja dan Yasmin menoleh pada Narsih.

"Mau pulang ya? Saya antar ya?" ujar Bik Narsih sambil menyeringai.

"Emang kamar mandinya sudah bersih?"

"Sedikit lagi, Bu. Saya antar Mas Jaja dulu ke bawah. Nanti saya lanjutkan lagi sikat kamar mandinya." Bik Narsih sudah berdiri di dekat Yasmin. Matanya tidak lepas menatap Jaja.

"Tidak bisa! lanjutkan lagi pekerjaanmu!" tolak Yasmin tegas.

"Sekalian saya kunci pagar, Bu," sela Narsih beralasan. Tetapi ada benarnya juga, pintu pagar memang haru
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Husain
kok g ada peran dari pihak pemerintah ato pihak yg berwajib dlm masalah kdrt, meskipun di persingkat tpi jlas Thor..mohon maaf sebelumnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terpikat Janda Tajir   Yasmin 25. B

    Jaja sudah sampai di depan gang rumahnya diantar oleh Dokter Vera."Terima kasih sudah mengantar saya, Dok.""Panggil Mbak Vera saja.""Eh iya, Mbak, terima kasih." Jaja menganggukkan kepalanya sambil tersenyum."Besok biar saya bicara pada Yasmin. Kalau Yasmin setuju, mulai lusa, kamu sudah bisa bekerja di rumah sakit.""Alhamdulillah, terimakasih banyak, Mbak Vera." Jaja tersenyum senang. Turun dari mobil sedan mewah Vera dengan hati riang. Vera melambaikan tangan pada Jaja sambil membunyikan klakson.Semoga Bu Yasmin mengizinkanku bekerja pada Dokter Vera, besok. Jaja bermonolog. Senandung riang ia nyanyikan mengisi ruang hati yang tadi sempat gundah karena perkataan pedas Yasmin sekaligus bertemu dengan lelaki yang mengaku calon suami Yasmin. Tawaran pekerjaan teknisi listrik yang dilayangkan Vera membuat ia kembali bersemangat."Assalamua'laykum," seru Jaja sambil membuka pintu rumahnya yang tidak terkunci. Tumben sepi, pikirnya. Bu Ambar tidak menyahut, lampu ruang tengah yang d

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-02
  • Terpikat Janda Tajir   Yasmin 26. A

    "Apa?!" Yasmin kaget, bahkan wajahnya pias."Iya, aku bayarin hutang Jaja ke kamu, ini aku lebihkan dua juta sebagai kompensasi. Rumah sakit lagi butuh teknisi listrik.""Tidak bisa!" tolak Yasmin sambil meletakkan kembali amplop coklat ke tangan Vera."Kenapa tidak bisa?bukannya Jaja kerja jadi supir karena mempunyai hutang dengan kamu lima juta. Ini aku ganti uangnya, Sayaang. Jaja biar kerja di rumah sakit saja." Vera berkata lemah lembut sambil kembali menyodorkan amplop yang ia pegang."Aku harus bicara dulu pada Jaja," tukas Yasmin dengan raut wajah sebal."Oke, baiklah. Semoga Jaja juga setuju." Vera mengerling sambil tersenyum licik. Lalu dengan gemulai keluar dari kamar Yasmin, namun baru memegang engsel pintu, Vera berbalik."Bolehkan kalau aku naksir Jaja?" tanya Vera sambil menyeringai."Ya terserah kamu, bukan urusan aku juga," sahut Yasmin dengan memutar bola mata malasnya."Hehehehe...aku baru tahu lho, muka janda yang lagi cemburu itu kayak gini ternyata," ledek Vera s

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-02
  • Terpikat Janda Tajir   Yasmin 26. B

    Reza seharian uring-uringan. Sudah jam sepuluh siang, tapi Reza belum mau makan apa-apa dari pagi. Anak lelaki itu kesal sekaligus sedih karena Jaja tidak datang ke rumahnya hari ini. Bik Narsih sudah membujuknya agar mau makan, tetapi Reza masih mengunci rapat mulutnya."Makan, Bang. Nanti sakit perut," ujar Yasmin parau karena kakinya sedang dipijat oleh tukang urut langganan keluarga Vera."Iya nanti. Abang tidak lapar. Abang cuma sepi saja," sahut Reza sendu sambil melamun memperhatikan lego di depannya."Besok juga Bang Jaja ke sini. Ibunyakan lagi sakit, Bang."Reza tidak menyahut, ia malah keluar dari kamar Yasmin lalu turun ke bawah untuk menghampiri Narsih yang sedang membuat puding di dapur.Yasmin memandang layar ponselnya. Ada nama papanya tertera di sana. Yasmin enggan mengangkat tapi bunyi itu terus saja berdering.Hallo, Assalamualaykum, Pa.Lagi diurut, Pa. Kaki Yasmin keseleo, tapi sudah tidak apa-apa kok.Aduh, jangan besok deh, Pa. Yasmin aja ga tau kapan baru bener

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-02
  • Terpikat Janda Tajir   Yasmin 27. A

    Lo siento hermana, no he podido encontrar a Riani.(Maafkan aku, Kak. Aku belum bisa menemukan Riani).Ttuuutt...ttuuutt....Sambungan itu terputus. Lelaki berwajah bule mencoba kembali menghubungi seseorang.HalloApa sudah ada kabar?Lama sekali saya tunggu.Saya tidak pakai kamu lagi, jika dua hari nanti tidak ada kabar.****Sementara itu di kamar Yasmin udara mendadak panas, padahal Yasmin baru saja selesai mandi dibantu oleh Bik Narsih. Ia juga mengenakan piyama terusan pendek tanpa lengan, balkon kamar juga sudah dibuka agar udara dan matahari pagi masuk ke kamarnya. Namun tetap saja hawa kamar terasa panas. Semua ini dikarenakan foto yang baru lima menit lalu ia lihat. Rasa penasaran membuat Yasmin akhirnya memberanikan diri untuk menghubungi Jaja.Di lain tempat yaitu lebih tepatnya di sebuah rumah sakit. Seorang wanita paruh baya masih tertidur pulas karena baru saja selesai sarapan. Namun tidurnya terganggu karena suara ponsel anaknya yang sedari tadi berdering.Masih denga

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-04
  • Terpikat Janda Tajir   Yasmin 27. B

    Yasmin mengganti pakaiannya dengan kesal. Bagaimana bisa Jaja tidak menyimpan nomor ponselnya. Dengan perlahan Yasmin memakai rok plisket model dengan panjang di bawah lutut sambil sesekali menahan sakit kakinya. Ia juga mengenakan baju kaos berkerah wanita yang sangat pas di tubuhnya.Tak lupa ia menguncir tinggi rambut hitam ikal miliknya lalu mengoleskan lipstik tipis di bibirnya."Amih mau ke mana? Kaki amih bukannya sakit?" tanya Reza saat masuk ke dalam kamar amihnya yang terlihat sedang berdandan rapi."Amih mau menjenguk Nenek Ambar," sahut Yasmin dengan berjalan sedikit pincang meraih tas selempang mini miliknya."Ibunya abang Jaja?" tanya Reza dengan wajah berbinar."Betul, Sayang." Yasmin mengangguk sambil tersenyum."Abang boleh ikut tidak?" tanya Reza ragu-ragu."Tidak boleh bawa anak kecil ke rumah sakit, Bang," jawab Yasmin kini sudah duduk di sebelah Reza, mengusap lembut rambut ikal anak lelakinya itu."Tapi waktu opa sakit, abang boleh jenguk," sanggah Reza sambil me

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-04
  • Terpikat Janda Tajir   Yasmin 28

    "Yasmin, ada apa ini?" teguran seseorang dengan suara bariton membuat keduanya tersadar lalu melepaskan dekapan.Yasmin kaget dengan lelaki yang kini memandangnya dengan penuh tanda tanya. Begitu juga Jaja yang sudah sangat salah tingkah, seperti pasangan yang ketahuan pacaran di semak-semak oleh warga. Antara kaget dan malu."Kamu bukannya sakit? Kenapa bisa ada disini?" tanya Dimas sambil berjalan mendekati Yasmin sambil mengulurkan tangan untuk membimbingnya berjalan. Jaja memandang keduanya dengan mata sayu."Aku bertemu dengan dokter sekaligus menjenguk ibunya Jaja." sahut Yasmin yang menoleh ke arah Jaja."Oh ya sudah, ayo kita pulang! Kamu tidak bawa mobilkan?" ajak Dimas tersenyum hangat."Tadiannya aku mau naik taksi online tapi karena ada kamu, ya sudah dengan kamu saja.""Kami pamit ya, Ja," ujar Dimas mewakili Yasmin. Lelaki itu entah kenapa tidak begitu suka dengan Jaja.Jaja mengangguk sambil tersenyum ramah."Hati-hati, Bu. Terimakasih atas kunjungannya dan semoga lekas

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-04
  • Terpikat Janda Tajir   Yasmin 29

    Ada apa sih, Pa? dari tadi mondar-mandir terus." tanya Yasmin dengan raut bingung."Bener yang namanya Jaja mau jadi suami kamu?""Apa?!" Yasmin dan Dimas sama-sama memekik kaget."Bukan Jaja, Om. Tapi saya yang akan menjadi suami Yasmin sekaligus papa baru Reza." ucap Dimas dengan nada tegas."Apa?!" Kali ini Pak Miharja dan Yasmin memekik serentak.Keduanya memandang Dimas dengan tatapan penuh tanya. Lelaki itu dengan wajah tegang, berusaha tersenyum lebar pada Yasmi dan juga omnya. Bukannya membalas senyum Dimas, Yasmin malah memutar kedua bola mata malasnya."Maksudnya apa ini? Kenapa Om terlewat berita seperti ini? Yasmin tidak pernah cerita apapun," ujar Pak Miharja masih dengan pandangan lurus pada Dimas."Tidak perlu cerita apapun, Pa. Saya dan Dimas tidak ada hubungan apa-apa, kecuali sepupu jauh," tegas Yasmin sambil melirik Dimas dengan sengit."Tapi, Yas, Saya benar-benar memiliki perasaan spesial pada kamu. Saya serius dengan ucapan saya," ujar Dimas dengan nada lemah lem

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-04
  • Terpikat Janda Tajir   Yasmin 30

    Yasmin membuka pesan whatsaap. Membaca beberapa pesan dari Maria, Renita dan juga Alex. Sekilas ia menemukan keanehan pada pembaharuan status Vera.Alhamdulillah, akhirnya calon mertua mau tinggal di dekat aku. Makasih Mama Ambar."Apa sih ini maksudnya?" Kening Yasmin berkerut. Bahkan dadanya sedikit sakit membaca status Vera. Bukankah Bu Ambar ibunya Jaja."Apa Jaja dan Bu Ambar berniat tinggal di rumah Vera? Oh...tidak bisa!"Yasmin bangun dari ranjangnya. Berjalan terseok menuju lemari untuk mengambil tas selempang mini miliknya. Tangannya sibuk di layar ponsel sedang memesan taksi online.Wajahnya gusar dan hatinya tidak tenang begitu membaca status WA milik Vera. Keluar dari kamar lalu dengan sangat hati-hati turun dari lantai dua. Ia harus tetap fokus pada langkahnya agar tidak tergelincir. Bik Narsih yang sedang menyapu ruang tengah memperhatikan majikannya yang berjalan melewatinya."Ibu, mau ke mana? ini sudah mau magrib." tanya Bik Narsih sambil berjalan mengekori Yasmin."

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-04

Bab terbaru

  • Terpikat Janda Tajir   Season 2 Part 99

    Acara akad nikah dan resepsi yang diadakan di ballroom sebuah hotel mewah, berlangsung lancar dan meriah. Para tamu undangan yang berbondong-bondong memberikan selamat dan juga mendoakan sepasang pengantin yang tengah berbahagia di atas pelaminan sana.Semua bergembira dan tersenyum penuh senang. Amira, si gadis super unik, berjodoh dengan Reza yang tak lain adalah anak majikan sang ibu, saat dahulu kala. Jika ada penulis yang bersedia menceritakan kisah mereka dan memberi judul 'Menikahi Anak Pembantu', pasti sangatlah tepat. Namun itu hanya sepenggal kisah masa lalu yang dilalui Amira dan juga ibunya. Saat ini, mereka bahkan tak tahu berapa banyak aset perusahaan dan juga warisan yang ditinggalkan Uyut Wijaya untuk Amira dan juga ibunya.Buktinya dapat dilihat dari para undangan yang hadir, mulai dari wali kota Jakarta Selatan dan beberapa stafnya. Belum lagi lurah, dan camat setempat. Relasi bisnis sang papa, teman sekolah Amira, dan tentu saja belum lagi tamu dari pihak keluarga R

  • Terpikat Janda Tajir   Season 2 Part 98

    Devano menjadi pusat perhatian di dalam rumah besar milik Aminarsih. Lelaki itu tak banyak bicara. Hanya senyuman dan anggukan yang ia berikan, saat Amira atau Emir menanyai dirinya. Lalu bagaimana dengan Aminarsih? Wanita setengah baya itu tak mau mengeluarkan suara apapun untuk Devano. Bahkan ia menganggap lelaki itu sudah lama mati. Ia hanya menghargai Amira sebagai darah daging lelaki kejam seperti Devano.Lelaki itu duduk tepat di samping kiri Amira, sedangkan Emir dan Aminarsih ada di posisi kanan. Yasmin pun tak kalah bingung. Ia memang ingat, saat itu Narsih menggantikannya jadi pengantin Devano, tetapi bukannya mereka langsung berpisah beberapa hari kemudian? Harusnya, usia Amira lebih tua, atau tak beda jauh dari Reza. Namun, kenapa bisa Amira masih sangat muda?Satu hal yang paling menyeramkan dari semua ini adalah penampilan Devano yang telah kehilangan sebagian tangan kirinya. Ada banyak pertanyaan bersarang di kepalanya. Bagaimana bisa?"Bang Reza, Om, Tante, jangan bin

  • Terpikat Janda Tajir   Season 2 Part 97

    Langit malam tampak begitu terang benderang. Bintang bertabur di atas sana yang jika kita perhatikan, tampak seperti bentuk kursi. Aminarsih membiarkan jendela kamarnya terbuka. Sambil memijat kaki sang suami, sambil menikmati sinar bintang dan rembulan.Besok adalah hari lamaran Amira. Semua sudah disiapkan dengan begitu sempurna oleh Aminarsih dan juga suaminya. Keputusan sang puteri kesayangan sudah bisa mereka terima dengan lapang dada. Namun masih ada satu yang mengganjal Aminarsih, tetapi ia ragu untuk menanyakan perihal itu pada suaminya."Kenapa, Sayang? Sepertinya sedang memikirkan sesuatu? Apa ada yang belum rapi untuk acara besok?" tanya Emir penasaran, saat tiada suara yang keluar dari bibir sang istri saat memijatnya. Tidak seperti biasanya yang selalu ada saja yang menjadi bahan perbincangan."Pa, Ibu mau tanya. Mm ... tapi Papa jangan tersinggung. Ini soal ....""Devano?" tebak Emir dengan senyuman tersungging di bibirnya. Diraihnya tangan sang istri untuk duduk mendekat

  • Terpikat Janda Tajir   Season 2 Part 96

    Amira, Reza, dan Aminarsih sudah duduk saling berhadapan di sofa ruang tamu. Ketiganya duduk tergugu tanpa mengeluarkan suara. Terutama Amira yang merasa sangat malu bercampur haru. Wajahnya terus saja meron saat lelaki dewasa di depannya tak pernah memutus pandangan untuk menatapnya.Merahnya buah apel di kebunnya, sudah pasti kalah dengan warna pipinya saat ini. Hangat dan begitu bersinar sangat cantik. Bagaimana seorang Reza semakin tidak terpesona dengan gadis seperti Amira? Sungguh berbeda saat bertegur sapa di telepon dan saat ini bertemu langsung. Amira masih saja menunduk malu tanpa suara. Gadis itu sibuk memilin ujung bajunya sambil sesekali menggigit bibirnya."Kita kok jadi diam-diaman gini ya? He he he ...." Aminarsih membuka suara sambil tertawa kecil. Reza pun tersadar dari lamunan, lalu menoleh pada Aminarsih dengan wajah yang merona juga."Bingung mau ngomong apa, Tante. Hati saya terlalu senang saat bertemu Amira. Sepertinya Amira yang masih malu-malu," ujar Reza deng

  • Terpikat Janda Tajir   Season 2 Part 95

    Tiga tahun kemudian.Banyak sekali hal indah yang dialami Amira selama menjalani masa SMA. Teman yang banyak lagi seru. Guru-guru yang perhatian, namun tetap tegas. Orang tua dan adik-adik yang selalu memperhatikan dan sayang padanya. Pacar yang selalu sabar bila ditinggal tidur, atau ditinggal main olehnya. Benar-benar sempurna. Ditambah lagi teman-teman goib yang tak pernah mengganggunya. Hanya numpang lewat, atau say hello saja. Beda dengan dokter koas yang selalu mengukuti ke mana pun ia pergi. Pagi ini sarapan sedikit berbeda, karena wajah sang papa sedikit asem dan tak bersemangat. Apakah papanya sakit? Amira hendak bertanya, tetapi sungkan. Ia hanya memperhatikan lelaki yang semakin hari semakin dewasa itu tengah menyesap teh manis yang dituangkan istri tercinta ke dalam cangkir ukiran miliknya."Papa sakit?" kali ini Mahesa yang bertanya. Untunglah, mewakili perasaan penasaran dirinya. Emir mengangkat wajahnya, lalu tersenyum tipis."Papa baik-baik aja. Cuma agak lebay!" belu

  • Terpikat Janda Tajir   Season 2 Part 94

    Berawal dari kejadian hari pertama di sekolah, Amira menjadi terkenal. Ditambah lagi, semua guru baru mengetahui bahwa Amira adalah cicit pemilik lembaga pembelajaran mereka, sehingga hampir semua guru dan staf sangat menyukai Amira. Saat ini, Amira belajar di kelas XA bersama dengan Andini. Baru sepekan mengikuti kegiatan belajar mengajar, Amira sudah akrab dengan semua teman di kelasnya. Ditambah lagi desas-desus bahwa gadis itu adalah cikal-bakal pemilik lembaga pendidikan ini kelak. Tentulah banyak teman baik laki-laki mau pun perempuan yang dekat dan baik pada Amira. Namun tetap saja, Amira lebih merasa cocok dengan Andini. Si lemot yang menggemaskan."Nomor lima dong," bisik Andini pada Amira. Hari ini mereka ada kuis dari pelajaran matematika yang mengulang materi pembelajaran saat seragam putih biru. Andini dan Amira duduk di barisan tengah, juga saling bersebelahan."Belum. Baru nomor dua," jawab Amira sambil berbisik."Bohong dosa loh, Mira," balas Andini."Ish, gak percaya

  • Terpikat Janda Tajir   Season 2 Part 93

    Dasar Amira! Terbiasa tak punya ponsel, sehingga ia melupakan benda itu. Padahal sudah satu bulan ini ia pakai. Namun, Amira lebih sering mengabaikan ponselnya, karena tak ada akun media sosial apapun di dalam sana. Hanya, WA, musik, dan aplikasi ruang guru.Mulai dari bangun tidur, mandi, salat, kemudian berpakaian, Amira masih tak sadar dengan keberadaan ponselnya. Benda itu jatuh di kolong tempat tidurnya sehingga ia pun tak menyadarinya. Ponsel itu disilent dan saat ini tengah berkelap-kelip, tanda seseorang tengah menghubungi dirinya. Namun sayang, Amira yang sibuk dengan hari pertama mulai masuk sekolah, memilih langsung keluar kamar dengan aneka pernak pernik di tubuhnya.Ranselnya penuh dengan barang persiapan pengenalan lingkungan sekolah. Mulai dari tanah liat, chiki, sampai bola bekel ada di dalam tasnya. Amira tak tahu saja, bahwa kekasih hatinya tengah memendam penasaran karena teleponnya tak kunjung diangkat. Padahal lelaki itu hendak mengucapkan kalimat selamat hari per

  • Terpikat Janda Tajir   Season 2 Part 92

    "Mira, mau ke mana?" tanya Aminarsih pada puterinya. "Naik ke kamar, Bu. Daah ... makasih Ibu kejutannya," ujar Amira yang baru saja hendak naik ke atas, lalu berbalik badan, mencium pipi ibunya, lalu dengan berlari cepat ala goib, sudah berada di dalam kamar sambil memegang ponsel. Jika yang lain perlu mengatur napas, maka Amira tak perlu karena berlari secepat apapun ia tidak akan terengah-engah."Hallo, Sayang," ucapnya sambil menutup mulut menahan tawa."A-a-apa?" suara terbata Reza di seberang sana."Sayang."Brugh!Brugh"Hallo ... hallo ...."Amira memandang sambungan telepon yang terputus. Apakah sinyalnya jelek? Gadis itu mencoba melakukan panggilan lagi, tetapi tidak tersambung. Ia tak marah atau kecewa, gadis itu malah terus saja tersipu malu, bahkan ia membawa tubuhnya berputar-putar karena rasa senang yang luar biasa. Akhirnya, setelah dua tahun setengah memendam rindu, ia dapat mendengar suara itu. Suara yang membuatnya meleleh seperti hari ini. CupAmira mencium ponse

  • Terpikat Janda Tajir   Season 2 Part 91

    Dua tahun lebih sudah berlalu. Hari ini adalah hari kelulusan Amira dari seragam biru putih. Semua siswa menanti dengan debaran tak bisa dikendalikan. Mereka antre dari pagi untuk membaca penguman kelulusan. Pagar besar sekolah masih terkunci. Karena masih pukul lima lebih lima belas menit. Gerbang sekolah biasa dibuka pukul lima tiga puluh. Antrean semua siswa sudah tak sabar ingin membaca papan pengumaman di kelas mereka masing-masing.Sudah ada Amira yang semakin hari semakin cantik dan mempersona. Begitu juga dengan ketiga teman kembar tiganya. Mereka tumbuh menjadi gadis yang menggemaskan sekaligus cerdas. Jika Amira lebih menonjol pada aktifitas olah raga, berbeda dengan Andrea dan Aleta yang berprestasi di bidang akademis. Keduanya selalu saja mendapat peringkat tiga besar di kelas. Lain lagi Andini, si gadis tidak nyambung itu memiliki suara yang sangat bagus dan masuk ke dalam group paduan suara sekolah. "Lu udah sarapan?" tanya Andrea pada Amira yang berdiri di sampingnya.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status