Julia baru tahu pesta kalangan atas indentik dengan penampilan, segala sesuatu yang dikenakan seseorang jadi bahan sorotan.Sekarang Julia mengerti, kenapa Lucas membelikan begitu banyak pakaian padanya.Julia akan sering pergi bersama Lucas menghadiri pertemuan-pertemuan rekan bisnis, atau ke pesta-pesta tertentu.Sebagai istri Lucas, dia adalah cerminan Lucas juga.Kalau istrinya berpenampilan memalukan, suaminya terkena imbasnya, dan itu akan memalukan bagi si suami."Yo, tidak disangka, kita bisa bertemu disini, sepupuku yang bodoh!" tiba-tiba Julia mendengar suara sepupunya Gina, berdiri tidak jauh darinya.Gina memandang Julia dari atas sampai bawah."Wah..wah, kamu memakai gaun edisi terbatas, pria mana lagi yang kamu goda kali ini?" tanya Gina dengan seringaian mencibir.Julia tidak menyangka bisa bertemu dengan sepupunya dalam pesta kalangan orang kaya tersebut.Lidahnya yang tajam selalu saja menghina Julia dengan kata-kata yang menyakiti, merasa dirinya perempuan yang palin
Lucas memandang pria yang di sebut sepupu istrinya itu sebagai kekasihnya, dia sangat kenal dengan pria itu.Pria itu salah satu staf di kantornya, kalau tidak salah ingat pria itu bekerja di bagian Pemasaran.Pria yang di rangkul Gina itupun menatap ke arah Lucas dan Julia, menunjukkan wajah garangnya begitu mendengar pengaduan Gina."Apa benar yang di katakan kekasihku? kalian menindasnya? aku akan....!"Tiba-tiba pria itu menghentikan perkataannya, tubuhnya membeku di tempatnya tidak bisa bergerak.Matanya terbelalak terkejut bukan main, dan wajahnya kemudian terlihat pucat.Pria itu mendorong tubuh Gina dengan kasar, lalu pria itu dengan cepat membungkukkan tubuhnya menghadap ke arah Lucas."Tu... Tuan Lucas, maafkan saya, saya sungguh lancang, saya tidak tahu kalau itu anda, maafkan saya Tuan!" sahut pria itu ketakutan.Gina sontak terkejut melihat tindakan kekasihnya tersebut, dia terbelalak tidak percaya melihat kekasihnya itu menaruh rasa hormat kepada lelaki yang di rangkul Ju
Karena dirinya sudah begitu di permalukan, Gina memutuskan akan meninggalkan pesta lebih awal."Eh! tunggu! kamu tidak boleh pergi begitu saja, minta maaf pada Bosku, karena kamu sudah menghina istrinya!" sahut kekasih Gina dan menahan tangan Gina."Lepaskan aku! aku mau pergi!" teriak Gina menarik tangannya."Tidak! sebelum kamu minta maaf!" kata kekasih Gina tersebut semakin menguatkan cengkramannya memegang tangan Gina.Dia harus mengajarkan Gina bersikap sopan kepada Lucas, dia tidak ingin di pecat Lucas karena sikap Gina yang sudah menghina Bos nya tersebut."Minta maaf pada istriku!" terdengar suara tegas Lucas, dan membuat pria itu semakin takut.Dengan kencang, tangan Gina dia tarik, dan membawa Gina ke hadapan Julia.Dengan paksa lelaki itu memposisikan tubuh Gina, untuk memberikan maaf kepada Julia.Tangan pria itu dengan paksa menundukkan kepala Gina untuk meminta maaf."Cepat! ucapkan maaf pada istri Tuan Lucas!" ujar pria itu dengan suara kencang.Gina rasanya ingin menan
Karena tubuh Lucas yang begitu tinggi, Julia terpaksa menengadahkan wajahnya selama berdansa untuk memandang wajah suaminya itu."Ternyata kamu pandai juga berdansa sayang" bisik Lucas di telinga Julia."Aku pernah belajar untuk hobby saja bersama Tina!" kata Julia."Dan apakah kamu pernah berdansa dengan seseorang?" tanya Lucas penasaran, yang lebih tepatnya ingin menyelidiki, apakah Julia pernah dekat dengan seorang lelaki.Ada rasa cemburu membayangkan Julia pernah berdansa dengan seorang pria."Ya, pernah!" jawab Julia.Deg!Perasaan Lucas tidak senang mendengar jawaban Julia, rasa cemburu mulai mengalir dalam hatinya."Siapa? dan di mana?" tanya Lucas dengan nada sedikit jengkel, tanpa sadar tangannya yang memegang pinggang Julia, mencengkram erat pinggang ramping itu.Julia merasakan tekanan tangan Lucas di pinggangnya, sepertinya Lucas marah."Dengan Tina, saat kami di kota persembunyian ku!" jawab Julia menatap mata Lucas yang begitu lekat menatap matanya."Benarkah?" nada sua
Tangan Lucas semakin erat memeluk pinggang Julia, dan menarik tubuh istrinya itu semakin merapat padanya."Katakan sekali lagi sayang, aku belum puas mendengarnya" bisik Lucas."Aku mencintaimu, sangat mencintaimu" bisik Julia.Lucas tersenyum bahagia, hatinya begitu puas mendengar dengan jelas sekali lagi apa yang dibisikkan Julia.Tangannya menahan tengkuk Julia, dan kemudian mencium bibir Julia dengan lembut."Terimakasih sayang, akhirnya kamu mencintaiku juga" bisik Lucas setelah melepaskan ciumannya.Julia mengalungkan tangannya ke leher Lucas, lalu menarik leher Lucas, sehingga kepala suaminya itu semakin menunduk.Julia mencium bibir Lucas, dan mengulumnya dengan lembut, membuat Lucas bahagia sekali, merasakan lembutnya bibir Julia menciumnya.Mereka tidak perduli lagi dengan sekitar mereka, banyak pasang mata melihat kemesraan mereka.Mereka melampiaskan rasa bahagia mereka, tidak memperdulikan pandangan mata para tamu di lantai dansa, yang senyum-senyum melihat kemesraan mere
Gina memperhatikan sekitarnya, dia terlihat tersenyum senang.Akhirnya maksud tujuannya akan sukses, sangat beruntung sekali tidak ada orang di dekat lokasi alarm.Gina dengan cepat menekan alarm, dan setelah itu bergegas menjauh dari sana.Ringgggg!!Alarm berbunyi dengan kuatnya, dan membuat semua tamu dalam area aula dansa menghentikan dansa mereka, bersamaan dengan musik yang spontan berhenti.Aula dansa sontak riuh dan ribut, semua menanyakan apa yang terjadi.Lucas dengan sigap mendekap Julia dalam pelukannya, menjaga istrinya jangan sampai panik."Tenang sayang, jangan panik, mungkin tidak terjadi hal yang serius!" ujar Lucas menenangkan Julia.Julia membalas dekapan Lucas, perasaannya begitu tenang dalam dekapan Lucas."Maaf, untuk semuanya... Tuan dan Nyonya atas ketidak nyamanan ini, kami akan periksa apa yang sebenarnya yang terjadi, harap tidak panik!" terdengar suara dalam saluran informasi.Gina di tempatnya mulai memasang strategi untuk menjebak Lucas, dia menunggu wakt
Julia tentu saja heran melihat petugas mengatakan seperti itu kepada Gina.Julia langsung berdiri dari duduknya, lalu mengatakan apa yang ada di pikirannya saat ini."Jangan bilang, kalau kamu yang membunyikan alarm itu!" sahut Julia dengan nada tinggi. Semua orang spontan melihat ke arah Gina."Kenapa kamu bisa mengatakan seperti itu sayang?" tanya Lucas bingung."Iya, kenapa kamu bisa menuduh aku!" ujar Gina menyetujui apa yang di katakan Lucas."Karena kalau kamu menginginkan sesuatu, pasti melakukan apapun untuk mendapatkan yang kamu inginkan!" sahut Julia dengan yakin."Sok tahu kamu, jangan sembarang menuduh!" sahut Gina mulai panik, dia tidak menyangka Julia mencurigainya."Anggur itu, aku yakin sudah kamu taruh sesuatu di dalamnya, benarkan?" ujar Julia menunjuk gelas yang di pegang Gina.Sembarangan kamu, jangan menuduh sembarangan ya!" kata Gina melotot."Coba minum kalau memang kamu tidak menaruh sesuatu di dalamnya!" ujar Julia semakin yakin, kalau Gina menaruh sesuatu di
Semua terperanjat melihat Gina membuang gelas anggur tersebut, ternyata memang benar Gina menaruh sesuatu ke dalam minuman itu."Ayo, ikut kami ke kantor Nona, anda harus menjelaskan maksud anda melakukan ini semua!" sahut Petugas kapal menarik tangan Gina."Tidak! tidak mau!" jerit Gina panik."Tuan dan Nyonya, sepertinya Nona ini menargetkan anda berdua, setidaknya anda berdua ikut dengan kami untuk menginterogasi Nona ini di kantor!""Baik, Ayo!" jawab Julia."Tidak! aku tidak mau! lepaskan aku!" teriak Gina ingin melepaskan diri.Dengan paksa Gina di tarik ke ruang interogasi, membuat semua tamu undangan melihat kepadanya dengan terheran-heran.Gina benar-benar sangat malu dengan kejadian yang dia buat sendiri, wajahnya menunduk menyembunyikan wajahnya dari tatapan mata tamu undangan tersebut.Begitu Gina di bawa masuk ke dalam ruang kantor kapal, wanita itu di letakkan petugas di sebuah kursi di tengah-tengah ruangan tersebut.Petugas kemudian menunjukkan layar monitor yang cukup