Share

Tawaran Hisyam

Author: Rasyidfatir
last update Last Updated: 2025-04-17 08:22:10
Di dalam ruang kantor mewah, tampak duduk dua orang berbeda generasi saling menatap diam. Abie kemudian menunduk, tatapan tajam Hisyam membuat nyalinya ciut.

"Bagaimana, kamu setuju dengan tawaranku?" Perkataan Hisyam bukan seperti tawaran biasa melainkan perintah yang harus di laksanakan.

Abie mengangguk lemah. Dia tidak bisa berkutik sekarang. Semua kekuatannya tak berlaku di hadapan Hisyam. Ia bagaikan serpihan debu yang tak berarti. Mau tidak mau dia harus menyetujuinya.

"Baik, Pa. Tapi setelah aku melepas perusahaan itu aku tidak punya pekerjaan. Lalu bagaimana aku menafkahi istriku. Dia sedang hamil sekarang," kata Abie. Berharap Hisyam akan mengasihaninya.

"Rumah, mobil, perusahaan, aku sudah pernah memberikannya. Karena kamu tidak bisa menjaganya. Kamu harus menerima resikonya," ucap Hisyam tegas.

Bagai di sambar petir di siang bolong, kaki Abie serasa lemas jantungnya hampir berhenti berdetak. Tak membayangkan hidupnya jatuh miskin menjadi gembel di jalanan.

Hisyam
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terpesona Papa Mertua   Terpaksa Menjual Tas

    Citra menawarkan tasnya itu di online dan juga teman-temannya. Ia tidak peduli mereka bertanya kenapa tas itu ia jual semuanya. Citra beralasan kalau dirinya bosan ingin ganti yang baru.Meski banyak yang menawar harga di bawah harga sebenarnya. Tapi karena keburu ingin punya uang Citra merelakannya. Tangannya sudah gatal kalau tidak pegang uang.Bibirnya senyum-senyum sendiri manakala ada laporan e bangking dari hapenya. Sudah dua tas yang terjual, cukuplah untuk mengisi ATM nya tang kosong melompong. Kebetulan yang beli adalah temannya sendiri. Mereka percaya kalau barang yang di jual Citra itu asli merk luar negeri. Makanya mereka tidak sungkan membayar mahal.Citra menyuruh kurir untuk mengantarkan paketan tasnya. Sudah di packing menggunakan buble wrap sehingga aman."Tanpa kamu pun aku bisa cari uang sendiri, Abie," gumam Citra. Ia sudah tidak sabar untuk shoping-shoping. Sudah lama sekali dia tidak memanjakan dirinya."Hemm, enaknya nyalon dulu atau beli baju ya," kata Citra. D

    Last Updated : 2025-04-17
  • Terpesona Papa Mertua   Selingkuhan Baru

    Reno melirik Citra saat mau keluar dari salon bersama istrinya. Dan beberapa menit kemudian Citra mendapatkan pesan dari Reno."Datanglah ke Hotel Vanesa jam 10 malam. Aku menunggumu," kata Reno dalam pesan itu.Hati Citra langsung berbunga. Keinginannya menjadi simpanan Om tajir segera terwujud. Dia tidak perlu memusingkan masalah uang. Tinggal menyodorkan tubuhnya saja tanpa kerja keras.Sampai di rumah, Meta menemui putri kecilnya Aysel yang tengah bermain boneka barbie bersama pengasuhnya."Halo Sayang.... maaf ya Mama tadi lama," peluk Meta. Aysel mendekap erat Meta."Nggak apa ... Ma, Aysel seneng kok kalau lihat Mama berduaan sama Papa," kata Aysel melirik Reno yang berdiri di samping Meta.Reno melingkarkan satu tangannya di pinggang ramping Meta. Meta hendak melepaskan tangan itu tapi dia mengurungkannya. Karena takut Aysel tahu kalau dia sedang marahan dengan Reno."Ayo kita ke kamar sayang. Biarkan Aysel bermain," bujuk Reno."Aysel sayang, Mama sangat lelah seharian dari s

    Last Updated : 2025-04-17
  • Terpesona Papa Mertua   Zahra Cemburu

    Di depan pintu, langkah Hisyam terhenti dia tersenyum melihat Zahra sudah tertidur pulas. Ia mungkin pulang terlambat karena hari ini begitu padat pekerjaan. Candra belum pulang kampung, kerjaan jadi dobel-dobel sehingga Hisyam tidak bisa pulang lebih awal. Bukannya tidak punya karyawan lain yang bisa di suruh. Tetapi beberapa pekerjaan hanya bisa di hendel dirinya dan Candra. Seharian tak bertemu istri kecilnya membuatnya mati rindu. Tapi nggak mati beneran he ...he ..he.Hisyam melepas sepatu kerjanya, lalu ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Ia tidak ingin menyentuh Zahra dalam keadaan kotor berkeringat. Setelah membersihkan diri memakai baju yang bersih, Hisyam berbaring di samping Zahra mengelus perut Zahra yang masih rata.Merasakan ada yang menyentuh perutnya. Zahra membuka matanya perlahan. Tubuhnya refleks bergeser kaget karena Hisyam berada di dekatnya."Om, sudah pulang?" tanya Zahra.Hisyam tersenyum kemudian mengecup kening Zahra. "Maafin Om ya, baru pulang. Kamu past

    Last Updated : 2025-04-17
  • Terpesona Papa Mertua   Ketahuan Bangkrut

    Jam delapan pagi Citra baru pulang. Ia masuk ke rumah tanpa rasa bersalah sedikitpun. Meskipun begitu dalam hatinya tetap ada rasa takut di marahi Abie."Darimana kamu!" Citra sampai berjingkat kaget. Suara Abie terdengar menggelegar di telinganya. Membuat nyalinya menciut seketika. Namun sifat gengsinya mendominasi membuatnya kembali tak gentar menghadapi Abie."Bukan urusanmu," sahut Citra.Abie melihat Citra dari atas sampai ke bawah. Ada yang berubah dari penampilannya. Mulai dari baju dan gelang perhiasan yang melingkar di lengannya."Sejak kapan kamu ganti baju? Dan perhiasan itu. Kamu beli perhiasan baru?" tanya Abie. Ia tidak percaya di saat kondisi perekonomiannya serba sulit Citra justru seenaknya saja menghamburkan uangnya.Citra justru tersenyum sinis. "Terserah aku mau hamburkan uangku. Ini uangku sendiri bukan uang kamu!" bantah Citra."Uangmu? Darimana kamu dapat uang itu? Selama ini kamu hanya menggantungkan uang dariku!" Abie terus saja memojokkan Citra.Citra menunju

    Last Updated : 2025-04-17
  • Terpesona Papa Mertua   Kecurigaan Abie

    Dulu tidak pernah terpikirkan mencari pekerjaan. Karena memiliki papa tirinya yang kaya raya. Dan sudah pastinya menjadi pemilik salah satu perusahaan milik papanya. Kini semua sudah berakhir. Karena ketidakbecusannya memimpin perusahaan mau tidak mau dia harus rela kehilangan perusahaan yang menjadi kebanggaannya.Langkah kaki Abie terhenti di depan sebuah gedung pencakar langit yang ada di depannya. Dulu dia penuh percaya diri saat masuk ke dalam. Sekarang dia bukan siapa-siapa.Haruskah dia mengemis pekerjaan pada ayah tirinya? Sungguh memalukan, tapi hanya itu yang sementara ini dapat di lakukannya. Ia yakin Hisyam tidak mungkin tega membiarkannya menderita."Pak Abie, apa kabarnya?" Sapa salah seorang karyawan."Ba ... baik, Papa ada?" tanya Abie."Ada, tapi biasanya jam segini Pak Hisyam sedang makan siang bersama istrinya," kata karyawan itu."Maksudnya makan siang keluar?" tanya Abie."Tidak, mereka ada di dalam ruangan. Biasanya Bu Zahra selalu membawakan Pak Hisyam bekal mak

    Last Updated : 2025-04-17
  • Terpesona Papa Mertua   Selingkuh Dengan Reno

    "Gimana istri Om di rumah? Apa tidak menaruh curiga kalau kita sering bertemu?" tanya Citra nggelendot di lengan Reno."Dia terlalu sibuk dengan putri kami dan pekerjaannnya. Ia tidak akan sempat berpikir kalau aku punya kamu," jawab Reno menjawil dagu Citra mesra.Citra langsung mengalungkan kedua tangannya di leher Reno. Tanpa menunggu lama mereka langsung beradu bibirnya. Reno yang masih memakai jas kerja langsung melepas jasnya ke lantai. Sementara Citra menyodorkan tubuhnya yang sudah setengah polos ke dada bidang Reno.Seperti biasa perbuatan menjijikkan itu pun terjadi. Mereka berbagi peluh bersama dan keduanya sama-sama gila hubungan tanpa status yang halal itu. Tanpa di sadari dari balik pintu ada seorang pria yang berdiri merekam kegiatan mereka. Andai tidak berpikir waras mungkin dia sudah menendang pintu itu dan menghajar pria itu habis-habisan.Sebelumnya Abie sudah curiga kenapa Citra selalu pulang pagi dalam keadaan kelelahan. Dari pertengkaran tadi pagi ia tahu kalau C

    Last Updated : 2025-04-17
  • Terpesona Papa Mertua   Di Usir Meta

    "Oh, ya. Kamu tidak pernah tanya padaku kenapa aku tidak mau melayanimu. Itu karena aku jijik bersentuhan denganmu. Entah sudah berapa wanita yang kau sentuh. Jadi, tidak usah beralasan sok suci seolah kamu tidak pernah selingkuh dengan siapapun!" jelas Meta.Selama ini dirinya sudah cukup banyak bersabar. Sekarang saatnya dia bangkit membuang seseorang yang selama ini membuat hatinya terluka. Ia merasa bersalah pada Winda sahabatnya. Mengapa dulu menjalin hubungan diam-diam di belakang Winda. Dan kini dia tahu betapa menderitanya di selingkuhi. Ternyata harta yang di miliki bukan sumber kebahagiaan. Punya suami yang tidak setia juga bisa menjadi masalah terbesar dalam hidupnya. Hanya saja Meta tidak seperti Reno yang genar selingkuh. Dia hanya mencintai Reno sehingga menerima tawaran pernikahan dari Reno kala itu.Kini cinta yang dulunya begitu besar lama-lama terkikis berubah menjadi kebencian karena ulah Reno sendiri."Meta Sayang, aku janji akan berubah. Aku minta maaf. Katakan ka

    Last Updated : 2025-04-18
  • Terpesona Papa Mertua   Di Usir Lagi di Perusahaan Sendiri

    Citra menemui Reno di depan hotel seperti yang telah di janjikan. Ia senang sekali karena tidak perlu luntang-lantung mencari tempat tinggal. Teman-temannya tidak ada yang mau menampungnya. Untung saja uang penjualan tas masih ada. Sehingga dia putuskan untuk menginap di hotel. Citra pikir setelah bertemu Reno kehidupannya jauh lebih baik. Reno pasti membelikannya rumah baru atau apartemen. Namun Citra heran mengapa Reno datang memakai jasa taksi tidak menggunakan mobil mewahnya."Om kok pakai taksi?" tanya Citra heran."Iya Sayang, tadi istriku sempat curiga jadi aku pakai taksi aja biar tetap bisa nemuin kamu," bohong Reno.Citra yang percaya kebohongan Reno menyambut suka cita kedatangannya."Akhirnya Om datang juga," sambut Citra sumringah. Ia sama sekali tidak curiga kalau Reno sekarang sudah kere.Tak biasanya Reno yang biasanya bersikap mendominasi kelihatan bahagia bertemu Citra. Ia berharap bisa tinggal bersama Citra di hotel untuk sementara ini."Om juga kangen kamu, Sayang,

    Last Updated : 2025-04-18

Latest chapter

  • Terpesona Papa Mertua   Di Paksa Menikah

    Ustadz menatap Abie dan Winda bergantian. "Sekarang siapkan dirimu. Ikuti apa yang aku ucapkan.Abie menarik nafas dalam-dalam dan berusaha menenangkan dirinya. Meski hatinya belum bisa menerima sepenuhnya. Sekilas dia melirik ke arah Winda. Gadis itu tertunduk sedari tadi. Jarinya meremas ujung hijabnya. Ada rasa bersalah hinggap di hati Abie. Tak seharusnya begini. Tapi semua tidak dapat mundur. Warga sudah bertindak. Dan sekarang pernikahan adalah jalan satu-satunya lepas dari tekanan warga.Dengan tangan sedikit gemetar, Abie meraih tangan ustadz yang sudah menunggunya. Akhirnya suara ustadz mengucapkan kalimat ijab qobul yang di ikuti Abie.Kedua kalinya Abie menikah. Dan kedua kali ini menikah dengan wanita yang tidak di inginkannya."Bagaimana para saksi?""Sah!""Alahamdulillah, sekarang Winda binti Ramdani sudah menjadi istri sahmu. Selamat menempuh hidup baru," ucap Ustadz.Winda masih tidak percaya apa yang di alaminya ini nyata. Ia menikah dengan Abie. Pria yang menolak me

  • Terpesona Papa Mertua   Di Grebek Warga

    "Kami tidak berbuat senonoh! Aku hanya menolongnya," bantah Abie.Rupanya kedua ibu-ibu itu sudah memantau pergerakan Abie. Yang mereka tahu Abie memasukkan perempuan dalam rumahnya."Alaah, ngomong aja kalian habis zina. Kalau kamu cuma tolongin dia. Nggak mungkin pake nginep-nginep segala.Ngaku aja deh!"Ibu-ibu cukup!" Merasa harga dirinya di injak-injak Winda hendak membela diri."Mas Abie memang menolong saya. Saya kecelakaan di depan rumahnya," jelas Winda."Lihat, Pak Bu. Wanita ini memanggil Pak Abie dengan sebutan Mas. Mereka pasti sangat akrab sebelumnya. Pasangan seperti ini sebaiknya kita nikahkan. Dari pada jadi aib di kompleks kita!" Seru salah seorang ibu-ibu."Ya, betul! Nikahkan saja mereka!" Kerumunan di rumah Pak Rt makin banyak. Abie dan Winda makin terpojok."Aku bersumpah tidak melakukan itu.Aku hanya menolongnya!" jelas Abie sekali lagi. Ia tidak melakukan perbuatan itu mengapa dirinya yang di tuduh-tuduh.Pak RT mulai mendekat ingin mencairkan suasana. Ia tidak

  • Terpesona Papa Mertua   Cuma Makan Dengan Kerupuk

    "Selamat pagi," sapa Winda pada Abie. Lelaki itu tengah sibuk di dapur hendak membuat sarapan ala kadarnya."Pagi," jawab Abie tanpa menoleh. Karena dia sibuk menggoreng kerupuk takut gosong."Boleh aku bantuin?" tawar Winda."Eh, tidak usah. Kamu duduk saja, sebentar lagi juga selesai."Winda menatap punggung Abie dari belakang. Postur lelaki itu tinggi tegap dan dari pinggir hidung Abie keliatan mancung. Tanpa sadar Winda memperhatikan Abie.Tanpa sadar pandangan mereka bertemu saat Abie menoleh ke belakang hendak mengambil toples kerupuk di depan Winda.Abie buru-buru mengalihkan pandangannya ke arah toples dan segera mengambil toples itu. Sialnya, dia terlalu gugup sehingga toplesnya jatuh ke lantai. Keduanya saling berebut mengambil toples itu sehingga tak sengaja tangan Winda menyentuh tangan Abie. Namun lelaki itu menarik diri dan segera bangkit. Abie berusaha keras melawan kontak fisik dengan wanita."Maaf, untung saja tidak pecah toplesnya," ucap Winda mengurai kesunyian."La

  • Terpesona Papa Mertua   Siapa Kamu?

    Abie memiringkan kepalanya sedikit, matanya menunjukkan rasa ingin tahu. Dia menatap lawan bicaranya. "Siapa namamu?" tanyanya, suaranya lembut namun terdengar jelas di ruangan yang sunyi itu."Winda," jawabnya.DeghTentu saja Abie kaget karena nama tersebut sama dengan nama mamanya.Tapi bukan Winda yang hidup lagi dari kematian. Ini Winda yang lainnya. Winda yang dia tolong semalam karena jatuh dari motornya.Winda menangkap ekspresi wajah Abie terlihat berbeda seperti rada-rada kaget. Sementara Abie menghela nafasnya. Matanya tertuju pada luka-luka di lengan Winda yang tadi malam di obatinya.""Dengan tatapan penuh tanya Abie mendekat dan menatap luka Winda sejenak. "Bagaimana lukamu sekarang? Apa sudah mulai membaik?" tanya Abie.Winda menggeser lengannya wajahnya meringis kesakitan. "Seperti yang kau lihat aku masih sakit."Abie tampak resah menggenggam kedua tangannya sendiri. Kondisi rumahnya yang sederhana, lantai keramik pecah dan atap yang bocor di sudut ruangan, menjadi ce

  • Terpesona Papa Mertua   Abie Dan Perempuan Yang Di Temukannya

    Pelukan hangat di sambut Aysel manakala Meta sudah pulang dari rumah sakit. "Ma, akhirnya Mama pulang juga," peluk Aysel.Rasa rindu tak terbendung di hati Aysel. Gadis kecil itu melirik Alex yang masih saja berdiri lemah di belakang Meta. Segera Aysel melepaskan diri dari pelukan Meta. Dia mencoba memberanikan dirinya mendekati Alex.Aysel menatap Omnya dengan mata berkaca-kaca, isak tangisnya tertahan di tenggorokan. "Om, maafin Aysel. Udah buat Om kecelakaan," katanya dengan suara yang bergetar, penuh penyesalan.Alex menghampiri dengan langkah ringan, senyum lebar menghiasi wajahnya yang lega. Ia merentangkan kedua tangannya, seolah menawarkan pelukan hangat. "Om sudah memaafkan kamu, Sayang," ucapnya seraya matanya berbinar penuh kelembutan. Dan sedikit ragu Aysel mendekat masuk dalam pelukan Alex. Pria tampan itu mengusap rambut Aysel yang harum aroma shampo. Dalam hati Alex merasa lega. Berkat kecelakaan itu hati Aysel yang semula beku kini telah mencair."Meta mengulurkan tang

  • Terpesona Papa Mertua   Minta Maaf

    Meta yang akhirnya sampai di sekolah Aysel segera dengan langkah terburu-buru hendak menemui Aysel. Ia memasang senyum penuh kelegaannya setelah mendapati putri semata wayangnya masih menunggu duduk di bangku kecil. Berdiri di sampingnya guru dan orang suruhan Alex. Menyadari kehadiran mamanya Aysel langsung berteriak."Mama!" segera Aysel berlari ke arah Meta dan menghambur dalam pelukannya. Alex sengaja tidak ikut masuk karena di cegah Meta. Ia belum siap kalau Aysel ngambek lagi. Meta meminta agar Alex bersabar sampai Aysel menerimanya.Pelukan hangat, cipika-cipiki pun terjadi. Aysel rindu sekali mamanya."Mama kok lamaaa ... sekali. Teman-teman udah pulang semua," celoteh Aysel."Maafin Mama Sayang. Besok Mama usahain agar lebih cepat jemputnya," sesal Meta. Untuk kesekian kalinya terpaksa dia berbohong. Dia akan jelaskan nanti kalau sudah di rumah.Di bahu jalan mobil Alex terparkir di sana. Ia memantau dari kaca mobil Aysel dan Meta sudah keluar dari halaman sekolah. Alex pun t

  • Terpesona Papa Mertua   Rindu

    Alex menarik tubuh Meta. Ia sudah cukup menahan diri karena Meta sepertinya menghindarinya. Ada apa gerangan dengan Meta. Alex merasa tidak ada kesalahan yang di perbuatnya.Nafas Alex memburu mengusap wajah perempuan itu perlahan. Meta melipat bibirnya ke dalam, tubuhnya memanas. Rasa cemas terpancar di wajahnya. Ia terjebak bagaimana bisa Alex menemukannya. Bukan di rumah, Meta sedang mengadakan kunjungan di perumahan yang baru di kembangkannya. Ia ingin mengecek desain interiornya. Tak ada siapapun di sana kecuali dirinya dan Alex.Tadi seorang karyawannya mengatakan kalau ada pembeli baru. Dan sialnya, ternyata Alex yang mengatur semua rencana itu agar bertemu."Meta, katakan mengapa kau menghindariku? Hemm?" Jari tangan Alex menyisir helai rambut Meta.Meta bergerak mundur. Sayangnya, Alex menarik pingganggnya ke dalam pelukannya. "Lex, ini tidak benar," lirih Meta."Aku tidak bisa sedikitpun jauh darimu. Aku mau menikahimu sekarang," kata Alex."Sekarang? Kamu jangan gila, Lex.

  • Terpesona Papa Mertua   Merasa Bersalah

    Di dalam kamar Hisyam belum juga beranjak dari sisi istrinya. Hampir tiga puluh menit lamanya dia menatap wajah cantik istrinya yang tengah terlelap. Sesekali dia mengusap pipi putih Zahra. Kemudian berganti merapikan anakan rambut menyembunyikannya di belakang telinga.Aksi random Hisyam membuat Zahra terganggu. Ia mengerjapkan matanya. Lalu membuka matanya perlahan. Wajah tampan itu tersenyum padanya."Sayang, udah baikan belum?" tanya Hisyam lembut."Sedikit," jawab Zahra yang memang masih lemah. Hisyam langsung memasang mode wajah bersalah. Gara-gara hasratnya yang terlalu tinggi membuat istrinya sakit."Maaf, lain kali aku akan menahan diri. Demi bayi kita," lirih Hisyam. Wajahnya sayu saat mengatakannya. Membuat Zahra tidak enak hati."Om, nggak usah pikirin itu. Kan sama-sama enak. Om, nggak usah ngerasa bersalah gitu," hibur Zahra mengumbar senyum manisnya."Iya, tapi Om janji akan lebih hati-hati lagi," ulang Hisyam. Ia tidak ingin membahayakan kondisi bayinya. Demi Zahra, de

  • Terpesona Papa Mertua   Maafin Mama

    Meta jongkok di hadapan Aysel dan berniat memeluknya."Aysel, dengerin Mama Sayang. Mama tidak pernah mengabaikan Aysel. Akhir-akhir ini Mama banyak masalah yang harus di selesaikan," bujuk Meta.Namun Aysel justru lari ke dalam kamar menepis tangan Meta.Alex tahu Meta terluka dengan kelakuan putrinya. Di tambah lagi akhir-akhir ini hari-harinya begitu berat menghadapi sidang perceraianmnya dengan Reno. Tidak mungkin juga ia cerita pada Aysel kalau sebenarnya dirinya dan Reno sudah cerai. Ia takut kalau Aysel belum bisa menerima. Meski dulu Aysel pernah cerita padanya kalau lihat papanya selingkuh. Meta takut Aysel belum rela melepas kepergian papanya. Buktinya dia marah-marah waktu dirinya datang bersama Alex."Maafin Aysel ya Lex. Dia cuma anak kecil. Nanti aku akan bicara padanya pelan-pelan," kata Meta."Tidak apa-apa. Wajar kalau Aysel bersikap demikian. Dunianya sekarang hanya ada kamu. Dia mungkin butuh perhatian. Sebaiknya aku pulang dulu. Kamu temani Aysel. Nanti dia pasti ak

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status