Share

Chap 7 Amnesia?

Author: Strrose
last update Last Updated: 2023-10-08 10:53:52

Shia menatap sosok pria yang terduduk di ranjang pasien. Mata yang tertutup itu kini terbuka. Pandangan mereka bertemu, netra abu-abu gelap dengan kesan dingin itu menyapanya. Shia cukup tertegun, sosok Dante yang sekarang berada didepannya berbeda dengan tingkah pria itu sebelumnya yang terkesan menyebalkan.

“Siapa?” suara serak itu menyadarkan Shia. Dante tidak mengenalinya.

“Kau baik-baik saja?” Tanya Shia balik dengan langkah mendekat. Bersamaan dengan tangannya yang menuangkan segelas air dan menyerahkan pada Dante yang masih bersandar pada kepala ranjang.

Dante melirik Shia dengan kening berkerut. Maniknya bersitatap dengan manik biru gelap milik Shia. Tentu saja pria itu sadar dirinya kini pasti berada di sebuah rumah sakit dan mengenakan seragam pasien. Namun bagaimana dirinya bisa berada disini.

Merasakan tenggorokan yang kering. Dante meraih gelas yang disodorkan oleh Shia dan meminumnya hingga tandas.

“Kau ingat ses-“

PRANK

“ARGHH”

Gelas kaca yang dipegangnya jatuh dan pecah. Dante meringis sambil memegang kepalanya yang terasa sangat sakit. Dengan cepat Shia menarik kedua tangan kekar itu dengan kedua tangannya. Menarik pria itu dalam pelukannya untuk menenangkannya. Shia hanya khawtir jika gerakan tangan Dante pada kepala pria itu membuat jahitan dikepalanya terbuka.

“Tenanglah Dante” Kedua tangan Shia beralih mengelus kepala Dante yang menyender di pundaknya. Pria itu mulai tenang dan pasrah dalam pelukan Shia.

“Dokter bilang kau harus banyak istirahat, semua luka ditubuhmu belum kering.”

“Siapa namamu?” Tanya pria itu dengan nada berbisik, masih di dalam dekapan Shia

“Kau benar-benar lupa?” Tatapan mata Shia bertanya. Dante menatap Shia datar hingga gadis itu menghela nafas “Shia, kau bisa memanggilku Shia”

“Aku …” ucapan pria itu terhenti, Shia mengerti jika pria itu bingung harus berkata apa tentang namanya.

“Dante, namamu Dante” Shia mengulas senyum tipis membuat Dante tertegun melihatnya. Perasaan asing menjalar di sekujur tubuhnya. Sebuah perasaan yang seolah baru pertama kali dia rasakan.

“Apa hubungan kita?” Tanya Dante “Apa kau istriku?” Sambung Dante membuat ekspresi Shia menjadi buruk. Jika saja mereka dalam keadaa normal pasti kata-kata indah sudah meluncur dari bibir mungil Shia.

“Bukan, kita hanyalah orang asing yang tidak sengaja bertemu” Jawab Shia dengan tatapan tenangnya

CEKLEK

Kedua manusia dalam ruangan itu sontak menatap kearah pintu yang terbuka. Teresa, sang pelaku melangkah mendekat kearah keduanya dengan tangan yang memegang sebuah dokumen berisikan diagnosa pasien.

“Kalian habis bertengkar?” tanya Teresa ketika melihat pecahan kaca yang  berada di lantai

“Sedikit kekacauan kecil” ucap Shia, Teresa mengangguk, dia melangkah mendekati ranjang tempat Dante berada

“Aku harus menyuntikkan infusnya dan melakukan pemeriksaan” ucap Teresa “Apa anda merasakan sakit dibagian tertentu?” Tanya Teresa

“Kepala” jawab Dante. Teresa menanggukan kepalanya tanda mengerti. Lalu pengecekan mulai berlangsung dengan beberapa pertanyaan yang dilontarkan Teresa hingga dokter cantik itu mendapatkan sebuah kesimpulan

“Sepertinya benar amnesia” Shia sontak menoleh kearah Teresa

“Apa anda mengingat hal-hal dasar, seperti kegunaan benda ini?” tanya Teresa sambil menunjukkan pulpen yang dipegangnya.

Tatapan mata Dante berubah datar “Aku hanya lupa, bukannya menjadi bodoh” Ucapnya datar. Shia tersenyum miring, nyatanya meskipun amnesia, sikap buruk pria itu masih melekat erat.

“Apa anda ingat siapa nama anda?” Tanya Teresa lagi. Kali ini Dante terdiam sebelum akhirnya menampakan senyum samar yang hanya terlihat sekilas tanpa disadari kedua wanita itu.

“Istriku bilang namaku Dante” Ucapnya yang langsung mendapatkan pelototan Shia

“Hei! Siapa yang kau sebut istrimu sialan!!” Celetuk Shia kesal, akhirnya kata-kata indah itu keluar juga dari bibir mungilnya

“Shia..” panggil Teresa pelan

“Apa?!” Ucap Shia galak “kau kan tidak tau betapa menyebalkannya pria tua ini sebelumnya” Sambungnya

“Pria tua? Apa yang kau maksud itu aku, istriku?” Dante bertanya sedangkan Shia mengepalkan tangannya kesal. Persetan dengan hutang budinya pada pria itu.

“Ya. Namamu Dante dan usiamu 35 tahun. Selain dua hal itu aku tidak tau apapun tentangmu, jadi berhenti beranggapan aku istrimu, usia kita berbeda jauh” cecar Shia dengan tajam

“Shia.. kau akan membuatnya trauma” Ucap Teresa melerai, Shia memutar bola matanya malas. Ayolah kenapa semuanya jadi merepotkan seperti ini, terlebih dia tidak berhasil menemukan seorangpun yang mengenal Dante.

Teresa menatap Shia lalu tersenyum tipis “Setelah infusnya habis maka ia boleh pergi, dia baru saja selesai operasi kemarin jadi pastikan selama 2 minggu kedepan untuk melakukan pemeriksaan rutin dan jangan sampai jahitannya terbuka” jelas Teresa

“Bisakah dia tinggal disini saja sampai aku menemukan keluarganya?” tanya Shia. Dia tidak mengetahui satupun kenalan Dante karena tidak ada handphone atau kartu identitas apapun yang ditemukan saat pria bersamanya. Disisi lain dia merasa jika hal ini benar-benar ganjal kecuali jika Dante adalah seorang tunawisma, namun tentu saja itu tidak mungkin jika melihat penampakan pria itu.

“Tentu bisa” jawab Teresa membuat Shia tersenyum lebar namun terenggut begitu saja ketika Teresa melanjutkan ucapannya “Jika rumah sakit ini milikmu” Ucap Teresa dengan senyum lebar

“Bagaimana jika ia tinggal di rumahmu” usul Shia cepat

“Kau gila? Damien akan membunuhku jika tau aku menampung pria lain” kata Teresa membuat Shia teringat bahwa Teresa memiliki kekasih yang cukup posesif.

“Dia bisa menjadi bodyguard dirumahmu” ucap Shia dengan kekehan kecilnya.

“Jangan bercanda, dibandingkan bodyguard dia lebih cocok menjadi tuan mudanya” Ucap Teresa sambil ikut tertawa bersama Shia “Bawa saja dia ke apartemenmu” celetuk Teresa

“Tidak mau, tidak ada jaminan kalau dia bukan pria berbahaya” jawab Shia

“Alasan, lagipula dia amnesia, meskipun berbahaya dia tidak akan menyakitimu malah sebaliknya ku rasa dia akan melindungimu secara kau kan istrinya” Tawa renyah Teresa terdengar

“Teresa Tylorr!!”

“Baiklah.. baiklah aku bercanda” Ucap Teresa sambil membentuk jari menandakan peace

Related chapters

  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 8 Tinggal bersama?

    Los Angeles, USBRAK..“ITU BUKAN MAYATNYA!!” teriak seorang pria sambil menggebrak meja kerjanya, membuat dokumen yang tersusun rapi kini berhamburan ke lantai.“Apa kalian bisa menjelaskan apa yang terjadi” Tanya pria itu dengan desisan tajam. Dua orang yang berada didepannya menunduk takut. Saling menyenggol untuk menentukan siapa yang berbicara.“Apa kalian mendadak bisu.” Ucapnya dengan dingin.“I-itu jebakan.. kami dijebak” jawab Frank selaku pemimpin kompotan dengan takut-takut. Pria itu hanya diam seolah menunggu kelanjutan cerita yang ingin didengarnya.“Benarkah? Ceritakan padaku jebakan seperti apa yang dibuat olehnya”“Bom yang kami tembakan pada mobil itu berhasil meledak, saat kami ingin mendekat, tiba-tiba kami semua pingsan dan saat bangun sudah berada didepan gerbang” Ucap Frank dengan badan bergetar.“Kami rasa ia sudah mati tuan. Mo

    Last Updated : 2023-10-09
  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 9 Little tigris

    Setelah mengantar Dante menuju kamar, Shia kini berkutat di dapur, sebenarnya sudah cukup lama dia tidak memasak bagi orang lain, dengan sedikit kaku ia mulai mengaduk telur dengan beberapa potong wortel dan bumbu lalu mendadarnya dilanjutkan dengan cornet. Shia mengangkat dan meyusun keduanya diatas roti tawar. Menuangkan saos dan mayonnaise lalu menutup kembali dengan roti dan memotong roti tersebut menjadi dua bagian berbentuk segitiga. Senyum tipis tertera di bibirnya ketika melihat bentuk sandwice buatannya. Tidak buruk pikirnya.“Kau memasak?” Tanya DanteShia menoleh, menatap Dante yang shirtless hanya menggunakan celana selutut yang baru di belinya tadi. Rambut hitam pria itu terlihat basah begitu pula dengan aliran air yang mengalir membasahi tubuh atletisnya yang memiliki roti sobek disana.‘astaga’ Shia terdasar“Gunakan bajumu” Ucap Shia yang otomatis membalikkan tubuhnya.Dante ters

    Last Updated : 2023-10-10
  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 10 The Reason

    Di apartemen, Dante duduk di sofa dengan tatapan yang tertuju pada televisi yang menampilkan berita, dia tersenyum tipis begitu melihat berita salah satu keluarga ternama“Dia rajin sekali mencari sensasi” celetuknya asal. Dante mematikan televisi itu, dia berjalan kea rah kamar yang berhadapan dengan kamar miliknya.Tanpa berpikir dua kali Dante membuka pintu kamar itu. “Jadi ini kamarmu, little tigris” gumamnya saat melihat bagian dalam kamar itu.Dante melangkah masuk. Kamar ini terlihat lebih kelam dengan warna dinding abu-abu dan juga beberapa lukisan abstrak yang didominasi warna hitam yang menghiasi dindingnya. Berbeda dengan kamar miliknya yang dilapisi cat dinding putihDante melangkahkan menuju lemari kaca berisi piala yang menarik perhatiannya. Piala penghargaan atas prestasi wanita itu di bidang akademik dan 4 mendali serta belasan piala kejuaraan drift yang di dapat 2 tahun terakhir.Netra abu-abu itu tera

    Last Updated : 2023-10-11
  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 11 Kenangan lama

    Gerakan Shia yang membongkar belanjaannya terhenti, tatapannya mengambang “Aku tidak lagi memiliki alasan untuk melakukannya” Shia mengedipkan matanya, tersadar jika dia kembali mengingat kenangan lama“Sudahlah, makan saja ini. Aku membelinya di restoran favorit ibuku”Shia membuka kotak makanan di depannya. Lalu memakan pasta itu dengan tenang. Baru satu suapan ucapan Dante justru membuat suapannya terhenti“Dimana ibumu?” Shia mengulas senyum tipis lalu menatap Dante“Di tempat yang jauh”“Kapan terakhir kali kau bertemu dengannya?” Tanya Dante yang tanpa disadar membuka luka lama yang Shia rasakan“enam atau tujuh tahun yang lalu mungkin, aku hampir lupa” Ucap Shia nyaris seperti gumaman“Kau tidak ingin menemuinya?”“Mungkin suatu saat” balas Shia lalu kembali menyuapkan pasta ke mulutnya namun tidak bisa dipungkiri rasa sesak m

    Last Updated : 2023-10-12
  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 12 Tak terduga

    Shia terbangun ketika merasakan cahaya matahari yang mengusik tidurnya. Tangannya terangkat mengambil kain yang berada di kepalanya. Tunggu… jangan bilang Dante merawatnya??“Kacau sekali kau Shia..” Shia berdecak, dia tidak mengingat apa yang terjadi semalam.Gadis itu bangkit dan beranjak menuju kamar tempat Dante berada. Shia mengetuk pintu, sayangnya tidak ada jawaban hingga membuat Shia membuka pintu dengan pelan. Ia menatap Dante yang masih tertidur di atas ranjang dengan tubuh tertutup selimut.Shia mendekat, tangannya terulur hendak membangunkan Dante, namun tiba-tiba tangannya ditahan oleh Dante. Tanpa bisa Shia tebak, Dante membalikkan posisi mereka. Kini Shia berada di bawah Dante.Dada bidang pria itu terlihat menggoda namun tidak dengan tatapan Dante yang tajam. Ketika menyadari bahwa sosok di bawahnya adalah Shia dengan cepat dia bersingut menjauh.“Keluar” suara Dante terdengar berat dan serak. Shia masih terdiam, kesadarannya belum kembali. Dante mengalihkan pandangann

    Last Updated : 2023-10-13
  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 13 Mulai mencari

    Los Angeles, US PLAK.. BUGH.. "Sangat mengherankan bahwa kamu tidak memberi tahu kami ketika Dante menghilang, Han!" ucap seorang pria paruh baya dengan kemarahan kepada ajudan putranya Situasinya menjadi lebih sulit ketika mereka baru saja pulang dari liburan mereka dan tiba-tiba dihadapkan pada kenyataan pahit bahwa putra sulung mereka menghilang tanpa kabar. "Maaf Tuan, saya tidak bisa menemukan keberadaan Dante" kata Han sambil menahan rasa sakit di bibirnya yang robek akibat tinjuan Jason padanya. "Maaf? Bisakah permintaan maafmu menghidupkan kembali Dante?" ucap Lyran, adik Dante, dengan mata yang berkaca-kaca. PLAK.. Satu tamparan melayang pada pipi Han, membuat wajah ajudan muda itu semakin terasa sakit. Kali ini pelakunya seorang wanita paruh baya yang baru saja tersadarkan dari keadaan syoknya. Untuk sesaat, wanita itu tidak bisa mempercayai apa yang baru saja didengarnya. "Kenapa kamu tidak menghubungi kami, Han?! Apa kamu meremehkan kami?" Wanita paruh baya yang me

    Last Updated : 2023-10-14
  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 14 Sasaran selanjutnya

    Sudah terhitung hari ke lima sejak Dante menghuni Apartemen milik Shia, keduanya semakin dekat dan kadang bercanda. Selama itu juga Shia menjelaskan sesuatu yang Dante tidak mengerti untuk memacu ingatan pria itu. Bahkan Shia juga mengatakan bagaimana dirinya bertemu Dante dengan sangat menyebalkannyaHari ini adalah hari pemerikasaan pria itu. Awalnya Dante tidak mau namun setelah perdebatan panjang yang tidak berguna, Dante pasrah dan menurut, saat ini pria itu sedang menunggu Shia yang bersiap di dalam kamarnya.“Apa kita harus pergi?” Tanya Dante setelah melihat Shia keluar dari kamarnya dengan celana jeans panjang dan kaos hitam polos dengan model v neck, rambut gadis itu diikat satu dan sedikit berantakan membuatnya menampakkan kesan bad girl.“Kau tidak ingin pergi?” tanya Shia ketika melihat Dante masih membaringkan tubuhnya di sofa ruang tamunya. Dante memilih diam, dia mengabaikan Shia.“Kita sudah membicarakan ini Dante, kumohon jangan merepotkan ku” ucap Shia. mendengar it

    Last Updated : 2023-10-15
  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 15 Bertanggung jawablah sampai akhir

    DRTT DRTTMerasakan getaran disakunya, Shia mengambil handphone dan melihat nama Alex sebagai penelpon “kau menemukan sesuatu, Lex?” Tanya Shia setelah panggilan itu terhubung“Kau mengharapkan apa Shia? kau hanya memberikanku nama dan usianya. Aku bahkan tidak bisa memverifikasi wajah yang kau berikan, apa kau yakin pria itu orang Amerika?” Tanya Alex memastikan“Itu… aku tidak yakin” balas Shia ragu. Terdengar helaan napas di sebrang sana“Dengar Shia ada 2 alasan kenapa identitas seseorang tidak bisa ditemukan. Pertama, dia mengunakan identitas palsu atau kedua ia merupakan orang bagian dunia bawah” Ucap Alex terdengar serius di telinga Shia.“Jika opsi pertama maka jelas wajahnya berbeda dengan kartu identitas dan jika yang kedua kusarankan kau tanyakan pada ayahmu, koneksinya lebih jauh dibandingkan denganku” saran Alex membuat Shia mendengus sebal, dia tidak akan sudi berurusan dengan ayahnya jika itu illegal apalagi jika ia minta tolong pada Robert, pasti pria itu akan menyeret

    Last Updated : 2023-10-17

Latest chapter

  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Hidden Chap : Dante Love

    Namanya Zedante Algheri Kingston pria yang kini berusia 41 tahun dengan pesona yang mematikan. Namun, mari kita melangkah lebih jauh ke belakang, ke waktu di mana Dante dan Shia pertama kali bersentuhan dalam perjalanan hidup mereka.***20 tahun yang lalu…Suara pelan lonceng gereja memecah keheningan pagi. Dante turun dari mobil dan membuka pintu untuk ibunya dengan sedikit enggan.“Kau ini! Senyum sedikit, meskipun kau tampan tapi wajahmu yang datar itu menakutkan, jangan sampai teman-temanku takut denganmu” Decak Irena melihat ekspresi putranya yang nampak datar seperti para bodyguard mereka.“Mom yang memaksaku kesini” Ucap Dante dengan datar“Itu karena ayahmu diluar negeri” Ucap Irena, Dia merangkul tangan Dante lalu memasuki gerbang gereja tua yang megah.Namun belum sampai kedepan pintu, Irena melepaskan lengan Dante begitu saja dan meninggalkan Dante sendirian “Kau masuk duluan saja” Ucap Irena lalu melangkah menuju kursi taman gereja dan berbicara dengan seorang biarawati d

  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 140 END

    “Kau marah Love?” Tanya Dante.Shia melirik sekilas melalui cermin lalu memalingkan pandangannya ke arah lain.“Sekarang aku yakin kau benar-benar marah” Ucap Dante seraya menghela napas panjang. Dante mendekat kearah Shia yang duduk di meja rias sambil memoleskan makeup“Love..” Panggil Dante dengan suara yang amat merduShia tidak merespon, dia hanya fokus memoleskan lipstik di bibirnya. Gaun Navy-nya yang semula berganti menjadi dress satin berwarna hitam gelap dengan beberapa ornamen mengkilat yang menghiasi bagian pinggangnya.“Akh” Shia tersentak ketika Dante menggendongnya ala bridal lalu membawanya keluar kamar.“Masih menolak bicara, Love?” Ucap Dante dengan senyuman lebar.“Dasar pemaksa” gumam Shia tanpa melihat wajah Dante.Dante terkekeh “Kau manis sekali saat kesal seperti ini Love”Shia tetap diam, mengabaikan pandangan Dante. Dia merasa sulit untuk menyembunyikan senyuman kecil di bibirnya meskipun hatinya berbisik untuk tetap marah.“Turunkan, aku bisa jalan sendiri”

  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 139 (21+) Mau Adik Perempuan

    “Shh… ahh” Shia meringis antara sakit dan nikmat disatu waktu bersamaan. Shia terduduk diatas meja kerja milik Dante dengan Dante yang berdirii dan terus memompa dirinya dibawah sana.“Dante- Stoph..Eum..” Belum selesai Shia berbicara Dante sudah lebih dulu membungkam bibir SHia dengan lumatan singkat lalu ia menarik diri setelah menyematkan mengecup pipi Shia beberapa kali kemudian lanjut menghentak Shia.Shia mengigit bibirnya, menahan desahan saat milik Dante masuk terlalu dalam di inti tubuhnya. Mata biru itu mentap gaun navy yang sudah tergeletak dan robek disana.“D-dante pestanya belum selesai” Ucap Shia saat Dante memperlambat gerakannya“Hmm.. mereka tidak akan menyadari kita menghilang Love” Ucap Dante dengan suara seraknya “Lihat Love, milikmu benar-benar dirancang sempurna untuk aku masuki” Tambahnya sambil menatap kelamin keduanya yang menyatu.Blush..“Dasar mesum” Shia berucap kesal namun wajah Shia memerah total, Shia mengalihkan pandangannya ke samping. Enggan menatap

  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 138 5 tahun kemudian

    Mobil putih itu bergerak dengan memutar di sisi lintasan yang menantang. Shia, dengan mahirnya, mengendalikan setiap gerakan mobilnya dengan presisi yang luar biasa. Asap ban dan deru mesin menciptakan suara yang menggetarkan hati para penonton di arena balap. Dante, yang berada di tepi lintasan, menyaksikan Shia dengan mata abu-abu yang menatap penuh kebanggaan. Meskipun awalnya khawatir, dia tidak bisa menahan kekagumannya melihat keahlian Shia dalam melakukan teknik drifting. Setiap belokan dan putaran roda menjadi sebuah tarian yang memukau. “Bukankah istriku luar biasa Alesio” Ucap Dante dengan bangga pada sang anak yang kini berusia 5 tahun. Alesio mendengus, meskipun masih kecil namun sikap Dante benar-benar menurun persis padanya “Dia mamaku” Dalam setiap belokan tajam dan drift spektakuler, Shia terus menunjukkan keterampilannya. Saingan-saingannya sulit mengejar karena mobil putihnya meluncur dengan kecepatan yang sulit dipercaya. Suasana menjadi semakin tegang ketika bal

  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 137 Jadilah dirimu sendiri

    "Melalui proses pemungutan suara yang demokratis, para pemegang saham dengan bulat hati menyetujui penetapan Ronnie Colins sebagai Presiden Direktur, menggantikan almarhum Robert Clarikson sesuai dengan peraturan nomor 2 yang telah diusulkan.”Prok.. Prok.. Prokk..Suara tepuk tangan menggema merayakan keputusan yang baru saja diumumkan.Cahaya sorot lampu panggung memantulkan kilauan di wajah-wajah para pemegang saham yang merasa yakin bahwa pemilihan Ronnie Colins sebagai Presiden Direktur adalah langkah yang tepat.Ronnie Colins, dengan langkah mantap, berdiri di depan podium. Sorot mata yang tajam dan wibawa dalam setiap langkahnya mencerminkan kepercayaan diri yang dimilikinya.Ronnie mengarahkan pandangannya kesegala sisi hingga terhenti pada satu titik. Sudut bibirnya terangkat dengan senyum miring "Terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan. Saya sangat bersyukur dan berkomitmen untuk membawa perusahaan ini ke arah yang lebih baik, sesuai dengan visi dan misi yang tela

  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 136 Bayi kecil dan Bayi Besar

    Waktu pemulihan yang seolah begitu cepat terasa seperti mukjizat bagi Dante. Shia dan bayi mereka, Alesio, menjadi simbol keajaiban itu. Setelah melewati masa-masa sulit di ruang perawatan intensif neonatal, Alesio kini berada dalam gendongan hangat Shia. Bayi itu tidak lagi terikat pada tabung inkubator.Dante duduk di samping Shia, matanya penuh kekaguman melihat bayi mungil mereka yang sekarang begitu sehat. Alesio dengan rakus meminum ASI dari ibunya, menunjukkan semangat hidup yang mengagumkan."Dia benar-benar rakus, ya?" Dante berkata dengan senyum di bibirnya.Shia hanya mengangguk setuju, mata biru yang terus memperhatikan putranya yang kecil. Keceriaan dan kebahagiaan menyelinap ke wajahnya meskipun kelelahan masih terlihat di matanya."Hidungnya dan bentuk wajahnya mirip sepertimu, Dante" Shia berkata sambil tersenyum lembut, jari telunjuknya menyentuh lembut permukaan wajah Alesio. "Dia pasti akan tumbuh menjadi anak yang sangat tampan, persis seperti ayahnya.Dante merasa

  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 135 Shia sadar

    Setelah menyelesaikan masalah Ilyana. Hari-hari berikutnya menjadi masa-masa yang sulit bagi Dante. Dia tidak pernah meninggalkan ruangan perawatan Shia, selalu berada di sampingnya setiap saat.“Apa kau tidak lelah tidur terus, Love?” Dante mulai bermonolog“Semua orang yang mengincarmu sudah musnah, kita bisa hidup dengan dalam sekarang” Sambung DanteMeskipun ruangan itu penuh dengan suara perangkat medis dan mesin yang memantau, satu-satunya suara yang Dante dengar adalah detak jantung Shia“Aku merindukanmu Love, dan putra kita membutuhkanmu… Dia sangat kecil hingga aku rasa tubuhnya bisa hancur jika kusentuh.”Ruang perawatan intensif neonatal menjadi tempat yang akrab bagi Dante. Bayi kecil yang ia nama Alessio, terhubung dengan berbagai alat bantu pernapasan dan monitor yang memantau setiap detak jantungnya.Meskipun setelah beberapa minggu, Alessio mulai menunjukkan tanda-tanda perkembangan yang positif. Detak jantungnya menjadi lebih stabil, dan dia mulai merespons rangsanga

  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 134 Mengakhiri semuanya.

    Dante menatap Ilya yang terikat dengan kondisi yang cukup mengenaskan. Kedua tangannya diborgol dengan rantai yang dingin dan keras. Ruangan gelap itu dipenuhi dengan ketegangan, dan senyuman sinis Ilyana menciptakan aura yang semakin mencekam.“Dante.. Dante..” Ucap Ilyana dengan seringai lebarnya. “Biar kutebak apa Shia sekarat? Atau dia sudah mati?”Plak.Suara tamparan yang keras membuat ruangan itu terdiam sejenak. Dante, tanpa ekspresi wajah, memandang Ilyana dengan tajam. “Jangan sekali-kali menyentuh nama Shia dengan cara seperti itu” ucapnya dengan suara rendah yang penuh dengan ancaman.Ilyana hanya tertawa sinis. “Kau memang selalu terlalu sentimental. Apa yang bisa kau lakukan untuk mencegahku?”Dante menghela nafas, berusaha menahan amarahnya. “Aku sudah memberikan peringatan, Ilyana. Jangan mencampuri Shia dalam permainan kotormu.”Namun, senyuman Ilyana tak kunjung hilang. "Kau tidak bisa menyelamatkannya. Dan tidak ada yang bisa menghentikan rencanaku. Aku sudah mengat

  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 133 Hal yang tersembunyi

    Dante duduk di samping tempat tidur Shia, wajahnya penuh keprihatinan dan kekhawatiran. Dokter keluar dari ruang perawatan dan menghampiri Dante dengan ekspresi serius."Mr. Kingston, kami menemukan sesuatu yang perlu Anda ketahui" ucap dokter nampak tergesa namun penuh kehati-hatian.Dante melirik sang dokter dengan tajam “katakan” Ucapnya"Dalam pemeriksaan lebih lanjut, kami menemukan bahwa Mrs. Kingston memiliki riwayat penyakit jantung. Tidak hanya itu, kami menemukan bahwa dia pernah melakukan operasi jantung" ungkap dokter dengan nada serius.Dante terdiam sejenak, mencerna informasi tersebut. "Operasi jantung?"Seolah paham kebingunan Dante, Dokter menjelaskan lebih lanjut "Beberapa orang memilih untuk menyembunyikan riwayat penyakit mereka, terutama jika itu berkaitan dengan organ vital seperti jantung. Mungkin Mrs. Kingston tidak ingin membuat banyak orang khawatir, terlebih dari data yang kami temukan, operasi itu berlangsung sekitar 7 tahun yang lalu” JelasnyaDante menata

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status