Share

Chap 5 Orang asing

Author: Strrose
last update Last Updated: 2023-10-06 19:50:14

Mobil yang membawa Shia dan Dante berhenti di Parkland memorial hospital tepat di samping wanita dengan seragam dokter yang memang menunggunya. Teresa Tylor, sahabatnya yang bekerja sebagai dokter itu menampakan raut terkejut ketika melihat pakaian Shia yang berwarna merah darah.

“kau terluka?” ucap Teresa panik, dia memperhatikan Shia secara seksama.

“Itu darahnya.” Ucap Shia bersamaan dengan pintu mobil yang terbuka, menampakkan seorang pria yang terbalut kemeja putih yang kini berubah merah darah.

Oh Gosh. Bagaimana dia bisa begini? Apa kamu menabraknya? Sudah kubilangkan berhentilah balapan liar Shia.” Cecar Erika panik. Wanita itu mengkode kepada perawat yang bersamanya agar membawa pria itu dengan cepat.

“Dia menyelamatkanku, aku berhutang budi dengannya” jawab Shia dengan atensi yang sepenuhnya tertuju pada para perawat yang memindahkan tubuh Dante ke ranjang pasien dan membawanya masuk ke dalam. Kedua wanita itu mengikuti dengan sedikit berlari.

Langkah Shia terhenti didepan ruang operasi, jelas ia tau ruang itu terbatas dan ia tidak boleh masuk.

“Aku akan lakukan yang terbaik.” ucap Teresa yang dibalasi anggukan Shia.

Shia mendudukkan dirinya pada kursi tunggu. Mulai dari detik, menit hingga 2 jam sudah berlalu namun belum ada satupun yang keluar dari ruang operasi tempat Dante berada. 

Shia menundukkan wajahnya, raut lelah terlihat diwajah cantiknya, rambut coklatnya yang tadi terikat kini dibiarkan digerai dengan sedikit berantakan. Dia bahkan tidak peduli dengan pandangan orang-orang yang menatapnya seolah bertanya kondisinya.

Ceklek

Suara pintu terbuka menyadarkan Shia. Wanita itu berdiri dan mendekat kearah Teresa yang menseka peluh di dahinya.

“Bagaimana kondisinya?” Tanya Shia

“Kondisinya sangat serius. Dia mengalami cedera kepala parah. Kami akan melakukan yang terbaik untuk merawatnya, tetapi kami tidak bisa memberikan jaminan apakah dia akan pulih sepenuhnya”

“Kumohon sembuhkan dia sebanyak yang kau bisa Ter” Ucap Shia memohon, saat ini dia dipenuhi dengan rasa bersalah

 “Kau tenang saja. Aku pernah mendapat kasus seperti ini sebelumnya. Kita akan menunggu ia sadar dan melakukan operasi lanjutan untuk mengeluarkan gumpalan darah pada otaknya dan memperbaiki fungsi otaknya. Ia akan baik-baik saja”

“Terima kasih banyak Teresa, aku benar-benar beruntung memilikimu” ucap Shia tulus.    

“Senang bisa membantumu Shia, tapi apa kau tidak mengenalnya? keluarganya? Dia tidak mengenakan cincin, jadi kurasa dia belum menikah.” ucap Teresa, pasalnya saat memperhatikan Dante, dia merasa pria itu jauh lebih dewasa dari mereka

“Selain namanya Dante, aku tidak tau apapun” Ucap Shia, jujur saja dia memang tidak tau latar belakang pria itu selain namanya saja.

“Kurasa kau berurusan dengan seseorang yang berpengaruh”

“Maksudnya?”

“Pria itu.. emm bagaimana ya mengatakannya, dia terlihat tampan dan berwibawa” Shia menatap Teresa tak yakin, tapi jika diingat bukankah Dante mengatakan jika hotel tempatnya menginap itu milik Dante.

“Dia bilang dia pemilik hotel Ston tempatku berada semalam” Ucap Shia dengan mata berbinar “Pinjamkan aku mobilmu” Ucap Shia pada Teresa

“Kuncinya ada diruanganku, dan sepertinya kau harus mengganti pakaianmu dulu” Ucap Teresa dengan tawa kecilnya

“kau benar, terimakasih Teresa”

 “Sama-sama. Oh ya, pasien akan dipindahkan keruang inap. Lantai 5 ruang Lavender.” Ucap Teresa yang dibalasi anggukan Shia. Teresa melangkahkan kakinya hendak menuju ruang obat namun terhenti sejenak, Teresa sedikit menolehkan kepalanya ke belakang menatap pada Shia yang mengernyit bingung.

“Jangan lupa urus administrasinya. Kita memang sahabat namun aku juga butuh bayaran untuk pekerjaanku” Ucap Teresa dengan senyum kapitalis yang jelas terlihat, Shia terkekeh geli.

“aku bisa memberikan berapapun yang kau mau Teresa..” ucap Shia dengan senyum tipisnya

“Oh benar, untuk sementara aku hampir lupa jika kau nona muda keluarga Clarikson yang mendunia” Seru Teresa diikuti dengan tawa gelinya

Setelah kepergian Teresa, Shia segara menuju ruangan dokter muda itu untuk mengambil kunci mobil dan kemeja milik Teresa.

Dia menuju parkiran rumah sakit dan kembali menuju hotel menggunakan mobil Mercedes benz milik Teresa.

“Permisi” Sapa Arshia pada resepsionis yang menyambutnya

“Ya nona” ucap resepsionis itu ramah

“Apa pemilik hotel ini bernama Dante?” tanya Shia, sejenak ada ekspresi terkejut dari wajah wanita yang menjadi resepsionis hotel itu sebelum kembali tersenyum tipis

“Maaf nona, tapi pemilik hotel ini Mr Kingston” Jawabnya

“kalau gitu bisa bantu aku mencari nama Dante didaftar pengunjung, pria itu sedang sekarat sekarang. Aku tidak tau harus menghubungi siapa” Ucap Shia jujur

Seperti menimbang sesuatu akhirnya resepsionis itu mengangguk dan mengetikkan sesuatu pada komputernya “Maaf nona, tapi nama Dante tidak terdeteksi sebagai pengunjung hotel”

“Apa boleh aku melihat rekaman CCTV sekitar jam 6 pagi tadi”

“Maaf nona, tapi orang luar tidak bisa melakukan itu, anda harus mendapatkan izin Mr Kingston jika ingin melakukannya” Raut wajah Shia berubah kusut begitu mendengar jawaban.

“Aku tidak bercanda saat bilang dia sekarat” Ketus Shia

“Maaf nona, kami tidak bisa membantu” Ucap resepsionis itu cepat. Arshia merasa ada yang salah dengan situasi saat ini. lalu dia teringat sesuatu

Shia langsung melenggang menuju lift, menekan angka 16. Harapannya Shia dapat bertemu dengan wanita yang menjadi lawan cumbuan Dante tadi pagi

Related chapters

  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 6 Tentang Arshia

    Setelah Shia mengembalikan kunci mobil pada Teresa di ruangannya, langkahnya membawanya menuju lift yang membawa ke lantai 5. Menyusuri koridor yang tenang, ia akhirnya sampai di depan pintu ruangan lavender. Dengan langkah hati-hati, Shia membuka pintu itu. Ruangan tersebut terasa hening, terasa tenang dengan warna-warna lembut dan lampu yang redup. Namun, perhatian Shia segera tertuju pada sosok pria yang terbaring di ranjang. Dante, seorang pria yang baru dikenalnya, terlihat rapuh dalam seragam pasien. Perban di kepala dan infus yang terpasang di tangan kanannya menyiratkan bahwa Dante tengah melewati masa sulit. Shia mendekati ranjang, mengambil tempat di kursi di sampingnya. Tatapannya terkunci pada wajah Dante yang tertutup oleh matanya yang tenang. Mata biru Shia memperhatikan setiap detail, mencoba membaca ekspresi yang mungkin ada di balik ketenangan itu. lalu Shia nampak menilai perawakan Dante. Rupa pria itu sangat menawan. Rambut hitam yang terlihat lembut, Rahang kokoh

    Last Updated : 2023-10-07
  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 7 Amnesia?

    Shia menatap sosok pria yang terduduk di ranjang pasien. Mata yang tertutup itu kini terbuka. Pandangan mereka bertemu, netra abu-abu gelap dengan kesan dingin itu menyapanya. Shia cukup tertegun, sosok Dante yang sekarang berada didepannya berbeda dengan tingkah pria itu sebelumnya yang terkesan menyebalkan. “Siapa?” suara serak itu menyadarkan Shia. Dante tidak mengenalinya. “Kau baik-baik saja?” Tanya Shia balik dengan langkah mendekat. Bersamaan dengan tangannya yang menuangkan segelas air dan menyerahkan pada Dante yang masih bersandar pada kepala ranjang. Dante melirik Shia dengan kening berkerut. Maniknya bersitatap dengan manik biru gelap milik Shia. Tentu saja pria itu sadar dirinya kini pasti berada di sebuah rumah sakit dan mengenakan seragam pasien. Namun bagaimana dirinya bisa berada disini. Merasakan tenggorokan yang kering. Dante meraih gelas yang disodorkan oleh Shia dan meminumnya hingga tandas. “Kau ingat ses-“ PRANK “ARGHH” Gelas kaca yang dipegangnya jatuh d

    Last Updated : 2023-10-08
  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 8 Tinggal bersama?

    Los Angeles, USBRAK..“ITU BUKAN MAYATNYA!!” teriak seorang pria sambil menggebrak meja kerjanya, membuat dokumen yang tersusun rapi kini berhamburan ke lantai.“Apa kalian bisa menjelaskan apa yang terjadi” Tanya pria itu dengan desisan tajam. Dua orang yang berada didepannya menunduk takut. Saling menyenggol untuk menentukan siapa yang berbicara.“Apa kalian mendadak bisu.” Ucapnya dengan dingin.“I-itu jebakan.. kami dijebak” jawab Frank selaku pemimpin kompotan dengan takut-takut. Pria itu hanya diam seolah menunggu kelanjutan cerita yang ingin didengarnya.“Benarkah? Ceritakan padaku jebakan seperti apa yang dibuat olehnya”“Bom yang kami tembakan pada mobil itu berhasil meledak, saat kami ingin mendekat, tiba-tiba kami semua pingsan dan saat bangun sudah berada didepan gerbang” Ucap Frank dengan badan bergetar.“Kami rasa ia sudah mati tuan. Mo

    Last Updated : 2023-10-09
  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 9 Little tigris

    Setelah mengantar Dante menuju kamar, Shia kini berkutat di dapur, sebenarnya sudah cukup lama dia tidak memasak bagi orang lain, dengan sedikit kaku ia mulai mengaduk telur dengan beberapa potong wortel dan bumbu lalu mendadarnya dilanjutkan dengan cornet. Shia mengangkat dan meyusun keduanya diatas roti tawar. Menuangkan saos dan mayonnaise lalu menutup kembali dengan roti dan memotong roti tersebut menjadi dua bagian berbentuk segitiga. Senyum tipis tertera di bibirnya ketika melihat bentuk sandwice buatannya. Tidak buruk pikirnya.“Kau memasak?” Tanya DanteShia menoleh, menatap Dante yang shirtless hanya menggunakan celana selutut yang baru di belinya tadi. Rambut hitam pria itu terlihat basah begitu pula dengan aliran air yang mengalir membasahi tubuh atletisnya yang memiliki roti sobek disana.‘astaga’ Shia terdasar“Gunakan bajumu” Ucap Shia yang otomatis membalikkan tubuhnya.Dante ters

    Last Updated : 2023-10-10
  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 10 The Reason

    Di apartemen, Dante duduk di sofa dengan tatapan yang tertuju pada televisi yang menampilkan berita, dia tersenyum tipis begitu melihat berita salah satu keluarga ternama“Dia rajin sekali mencari sensasi” celetuknya asal. Dante mematikan televisi itu, dia berjalan kea rah kamar yang berhadapan dengan kamar miliknya.Tanpa berpikir dua kali Dante membuka pintu kamar itu. “Jadi ini kamarmu, little tigris” gumamnya saat melihat bagian dalam kamar itu.Dante melangkah masuk. Kamar ini terlihat lebih kelam dengan warna dinding abu-abu dan juga beberapa lukisan abstrak yang didominasi warna hitam yang menghiasi dindingnya. Berbeda dengan kamar miliknya yang dilapisi cat dinding putihDante melangkahkan menuju lemari kaca berisi piala yang menarik perhatiannya. Piala penghargaan atas prestasi wanita itu di bidang akademik dan 4 mendali serta belasan piala kejuaraan drift yang di dapat 2 tahun terakhir.Netra abu-abu itu tera

    Last Updated : 2023-10-11
  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 11 Kenangan lama

    Gerakan Shia yang membongkar belanjaannya terhenti, tatapannya mengambang “Aku tidak lagi memiliki alasan untuk melakukannya” Shia mengedipkan matanya, tersadar jika dia kembali mengingat kenangan lama“Sudahlah, makan saja ini. Aku membelinya di restoran favorit ibuku”Shia membuka kotak makanan di depannya. Lalu memakan pasta itu dengan tenang. Baru satu suapan ucapan Dante justru membuat suapannya terhenti“Dimana ibumu?” Shia mengulas senyum tipis lalu menatap Dante“Di tempat yang jauh”“Kapan terakhir kali kau bertemu dengannya?” Tanya Dante yang tanpa disadar membuka luka lama yang Shia rasakan“enam atau tujuh tahun yang lalu mungkin, aku hampir lupa” Ucap Shia nyaris seperti gumaman“Kau tidak ingin menemuinya?”“Mungkin suatu saat” balas Shia lalu kembali menyuapkan pasta ke mulutnya namun tidak bisa dipungkiri rasa sesak m

    Last Updated : 2023-10-12
  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 12 Tak terduga

    Shia terbangun ketika merasakan cahaya matahari yang mengusik tidurnya. Tangannya terangkat mengambil kain yang berada di kepalanya. Tunggu… jangan bilang Dante merawatnya??“Kacau sekali kau Shia..” Shia berdecak, dia tidak mengingat apa yang terjadi semalam.Gadis itu bangkit dan beranjak menuju kamar tempat Dante berada. Shia mengetuk pintu, sayangnya tidak ada jawaban hingga membuat Shia membuka pintu dengan pelan. Ia menatap Dante yang masih tertidur di atas ranjang dengan tubuh tertutup selimut.Shia mendekat, tangannya terulur hendak membangunkan Dante, namun tiba-tiba tangannya ditahan oleh Dante. Tanpa bisa Shia tebak, Dante membalikkan posisi mereka. Kini Shia berada di bawah Dante.Dada bidang pria itu terlihat menggoda namun tidak dengan tatapan Dante yang tajam. Ketika menyadari bahwa sosok di bawahnya adalah Shia dengan cepat dia bersingut menjauh.“Keluar” suara Dante terdengar berat dan serak. Shia masih terdiam, kesadarannya belum kembali. Dante mengalihkan pandangann

    Last Updated : 2023-10-13
  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 13 Mulai mencari

    Los Angeles, US PLAK.. BUGH.. "Sangat mengherankan bahwa kamu tidak memberi tahu kami ketika Dante menghilang, Han!" ucap seorang pria paruh baya dengan kemarahan kepada ajudan putranya Situasinya menjadi lebih sulit ketika mereka baru saja pulang dari liburan mereka dan tiba-tiba dihadapkan pada kenyataan pahit bahwa putra sulung mereka menghilang tanpa kabar. "Maaf Tuan, saya tidak bisa menemukan keberadaan Dante" kata Han sambil menahan rasa sakit di bibirnya yang robek akibat tinjuan Jason padanya. "Maaf? Bisakah permintaan maafmu menghidupkan kembali Dante?" ucap Lyran, adik Dante, dengan mata yang berkaca-kaca. PLAK.. Satu tamparan melayang pada pipi Han, membuat wajah ajudan muda itu semakin terasa sakit. Kali ini pelakunya seorang wanita paruh baya yang baru saja tersadarkan dari keadaan syoknya. Untuk sesaat, wanita itu tidak bisa mempercayai apa yang baru saja didengarnya. "Kenapa kamu tidak menghubungi kami, Han?! Apa kamu meremehkan kami?" Wanita paruh baya yang me

    Last Updated : 2023-10-14

Latest chapter

  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Hidden Chap : Dante Love

    Namanya Zedante Algheri Kingston pria yang kini berusia 41 tahun dengan pesona yang mematikan. Namun, mari kita melangkah lebih jauh ke belakang, ke waktu di mana Dante dan Shia pertama kali bersentuhan dalam perjalanan hidup mereka.***20 tahun yang lalu…Suara pelan lonceng gereja memecah keheningan pagi. Dante turun dari mobil dan membuka pintu untuk ibunya dengan sedikit enggan.“Kau ini! Senyum sedikit, meskipun kau tampan tapi wajahmu yang datar itu menakutkan, jangan sampai teman-temanku takut denganmu” Decak Irena melihat ekspresi putranya yang nampak datar seperti para bodyguard mereka.“Mom yang memaksaku kesini” Ucap Dante dengan datar“Itu karena ayahmu diluar negeri” Ucap Irena, Dia merangkul tangan Dante lalu memasuki gerbang gereja tua yang megah.Namun belum sampai kedepan pintu, Irena melepaskan lengan Dante begitu saja dan meninggalkan Dante sendirian “Kau masuk duluan saja” Ucap Irena lalu melangkah menuju kursi taman gereja dan berbicara dengan seorang biarawati d

  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 140 END

    “Kau marah Love?” Tanya Dante.Shia melirik sekilas melalui cermin lalu memalingkan pandangannya ke arah lain.“Sekarang aku yakin kau benar-benar marah” Ucap Dante seraya menghela napas panjang. Dante mendekat kearah Shia yang duduk di meja rias sambil memoleskan makeup“Love..” Panggil Dante dengan suara yang amat merduShia tidak merespon, dia hanya fokus memoleskan lipstik di bibirnya. Gaun Navy-nya yang semula berganti menjadi dress satin berwarna hitam gelap dengan beberapa ornamen mengkilat yang menghiasi bagian pinggangnya.“Akh” Shia tersentak ketika Dante menggendongnya ala bridal lalu membawanya keluar kamar.“Masih menolak bicara, Love?” Ucap Dante dengan senyuman lebar.“Dasar pemaksa” gumam Shia tanpa melihat wajah Dante.Dante terkekeh “Kau manis sekali saat kesal seperti ini Love”Shia tetap diam, mengabaikan pandangan Dante. Dia merasa sulit untuk menyembunyikan senyuman kecil di bibirnya meskipun hatinya berbisik untuk tetap marah.“Turunkan, aku bisa jalan sendiri”

  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 139 (21+) Mau Adik Perempuan

    “Shh… ahh” Shia meringis antara sakit dan nikmat disatu waktu bersamaan. Shia terduduk diatas meja kerja milik Dante dengan Dante yang berdirii dan terus memompa dirinya dibawah sana.“Dante- Stoph..Eum..” Belum selesai Shia berbicara Dante sudah lebih dulu membungkam bibir SHia dengan lumatan singkat lalu ia menarik diri setelah menyematkan mengecup pipi Shia beberapa kali kemudian lanjut menghentak Shia.Shia mengigit bibirnya, menahan desahan saat milik Dante masuk terlalu dalam di inti tubuhnya. Mata biru itu mentap gaun navy yang sudah tergeletak dan robek disana.“D-dante pestanya belum selesai” Ucap Shia saat Dante memperlambat gerakannya“Hmm.. mereka tidak akan menyadari kita menghilang Love” Ucap Dante dengan suara seraknya “Lihat Love, milikmu benar-benar dirancang sempurna untuk aku masuki” Tambahnya sambil menatap kelamin keduanya yang menyatu.Blush..“Dasar mesum” Shia berucap kesal namun wajah Shia memerah total, Shia mengalihkan pandangannya ke samping. Enggan menatap

  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 138 5 tahun kemudian

    Mobil putih itu bergerak dengan memutar di sisi lintasan yang menantang. Shia, dengan mahirnya, mengendalikan setiap gerakan mobilnya dengan presisi yang luar biasa. Asap ban dan deru mesin menciptakan suara yang menggetarkan hati para penonton di arena balap. Dante, yang berada di tepi lintasan, menyaksikan Shia dengan mata abu-abu yang menatap penuh kebanggaan. Meskipun awalnya khawatir, dia tidak bisa menahan kekagumannya melihat keahlian Shia dalam melakukan teknik drifting. Setiap belokan dan putaran roda menjadi sebuah tarian yang memukau. “Bukankah istriku luar biasa Alesio” Ucap Dante dengan bangga pada sang anak yang kini berusia 5 tahun. Alesio mendengus, meskipun masih kecil namun sikap Dante benar-benar menurun persis padanya “Dia mamaku” Dalam setiap belokan tajam dan drift spektakuler, Shia terus menunjukkan keterampilannya. Saingan-saingannya sulit mengejar karena mobil putihnya meluncur dengan kecepatan yang sulit dipercaya. Suasana menjadi semakin tegang ketika bal

  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 137 Jadilah dirimu sendiri

    "Melalui proses pemungutan suara yang demokratis, para pemegang saham dengan bulat hati menyetujui penetapan Ronnie Colins sebagai Presiden Direktur, menggantikan almarhum Robert Clarikson sesuai dengan peraturan nomor 2 yang telah diusulkan.”Prok.. Prok.. Prokk..Suara tepuk tangan menggema merayakan keputusan yang baru saja diumumkan.Cahaya sorot lampu panggung memantulkan kilauan di wajah-wajah para pemegang saham yang merasa yakin bahwa pemilihan Ronnie Colins sebagai Presiden Direktur adalah langkah yang tepat.Ronnie Colins, dengan langkah mantap, berdiri di depan podium. Sorot mata yang tajam dan wibawa dalam setiap langkahnya mencerminkan kepercayaan diri yang dimilikinya.Ronnie mengarahkan pandangannya kesegala sisi hingga terhenti pada satu titik. Sudut bibirnya terangkat dengan senyum miring "Terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan. Saya sangat bersyukur dan berkomitmen untuk membawa perusahaan ini ke arah yang lebih baik, sesuai dengan visi dan misi yang tela

  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 136 Bayi kecil dan Bayi Besar

    Waktu pemulihan yang seolah begitu cepat terasa seperti mukjizat bagi Dante. Shia dan bayi mereka, Alesio, menjadi simbol keajaiban itu. Setelah melewati masa-masa sulit di ruang perawatan intensif neonatal, Alesio kini berada dalam gendongan hangat Shia. Bayi itu tidak lagi terikat pada tabung inkubator.Dante duduk di samping Shia, matanya penuh kekaguman melihat bayi mungil mereka yang sekarang begitu sehat. Alesio dengan rakus meminum ASI dari ibunya, menunjukkan semangat hidup yang mengagumkan."Dia benar-benar rakus, ya?" Dante berkata dengan senyum di bibirnya.Shia hanya mengangguk setuju, mata biru yang terus memperhatikan putranya yang kecil. Keceriaan dan kebahagiaan menyelinap ke wajahnya meskipun kelelahan masih terlihat di matanya."Hidungnya dan bentuk wajahnya mirip sepertimu, Dante" Shia berkata sambil tersenyum lembut, jari telunjuknya menyentuh lembut permukaan wajah Alesio. "Dia pasti akan tumbuh menjadi anak yang sangat tampan, persis seperti ayahnya.Dante merasa

  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 135 Shia sadar

    Setelah menyelesaikan masalah Ilyana. Hari-hari berikutnya menjadi masa-masa yang sulit bagi Dante. Dia tidak pernah meninggalkan ruangan perawatan Shia, selalu berada di sampingnya setiap saat.“Apa kau tidak lelah tidur terus, Love?” Dante mulai bermonolog“Semua orang yang mengincarmu sudah musnah, kita bisa hidup dengan dalam sekarang” Sambung DanteMeskipun ruangan itu penuh dengan suara perangkat medis dan mesin yang memantau, satu-satunya suara yang Dante dengar adalah detak jantung Shia“Aku merindukanmu Love, dan putra kita membutuhkanmu… Dia sangat kecil hingga aku rasa tubuhnya bisa hancur jika kusentuh.”Ruang perawatan intensif neonatal menjadi tempat yang akrab bagi Dante. Bayi kecil yang ia nama Alessio, terhubung dengan berbagai alat bantu pernapasan dan monitor yang memantau setiap detak jantungnya.Meskipun setelah beberapa minggu, Alessio mulai menunjukkan tanda-tanda perkembangan yang positif. Detak jantungnya menjadi lebih stabil, dan dia mulai merespons rangsanga

  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 134 Mengakhiri semuanya.

    Dante menatap Ilya yang terikat dengan kondisi yang cukup mengenaskan. Kedua tangannya diborgol dengan rantai yang dingin dan keras. Ruangan gelap itu dipenuhi dengan ketegangan, dan senyuman sinis Ilyana menciptakan aura yang semakin mencekam.“Dante.. Dante..” Ucap Ilyana dengan seringai lebarnya. “Biar kutebak apa Shia sekarat? Atau dia sudah mati?”Plak.Suara tamparan yang keras membuat ruangan itu terdiam sejenak. Dante, tanpa ekspresi wajah, memandang Ilyana dengan tajam. “Jangan sekali-kali menyentuh nama Shia dengan cara seperti itu” ucapnya dengan suara rendah yang penuh dengan ancaman.Ilyana hanya tertawa sinis. “Kau memang selalu terlalu sentimental. Apa yang bisa kau lakukan untuk mencegahku?”Dante menghela nafas, berusaha menahan amarahnya. “Aku sudah memberikan peringatan, Ilyana. Jangan mencampuri Shia dalam permainan kotormu.”Namun, senyuman Ilyana tak kunjung hilang. "Kau tidak bisa menyelamatkannya. Dan tidak ada yang bisa menghentikan rencanaku. Aku sudah mengat

  • Terperangkap Gairah Sang Mafia Kejam   Chap 133 Hal yang tersembunyi

    Dante duduk di samping tempat tidur Shia, wajahnya penuh keprihatinan dan kekhawatiran. Dokter keluar dari ruang perawatan dan menghampiri Dante dengan ekspresi serius."Mr. Kingston, kami menemukan sesuatu yang perlu Anda ketahui" ucap dokter nampak tergesa namun penuh kehati-hatian.Dante melirik sang dokter dengan tajam “katakan” Ucapnya"Dalam pemeriksaan lebih lanjut, kami menemukan bahwa Mrs. Kingston memiliki riwayat penyakit jantung. Tidak hanya itu, kami menemukan bahwa dia pernah melakukan operasi jantung" ungkap dokter dengan nada serius.Dante terdiam sejenak, mencerna informasi tersebut. "Operasi jantung?"Seolah paham kebingunan Dante, Dokter menjelaskan lebih lanjut "Beberapa orang memilih untuk menyembunyikan riwayat penyakit mereka, terutama jika itu berkaitan dengan organ vital seperti jantung. Mungkin Mrs. Kingston tidak ingin membuat banyak orang khawatir, terlebih dari data yang kami temukan, operasi itu berlangsung sekitar 7 tahun yang lalu” JelasnyaDante menata

DMCA.com Protection Status