Rendra melihat ekspresi wajah Laura yang tidak seperti biasanya. Saat itu Celine hanya dua jam sama di ruman Rendra karena dia harus berangkat ke Bali."Rendra, aku sore ini akan ke Bali. Jadi aku hanya mampir sebentar saja, aku pulang ya dan salam untuk Kakam kamu." Celine berpamitan dia akan pulang."Bye, hati-hati di jalan." Rendra mengantarkan Celine ke pintu depan dan setelah itu dia menuju kamar Laura.Rendra mengetuk pintu kamar Laura dan Laura hanya diam saja tidak menjawab.'Apa aku cemburu? Ya Tuhan, aku jatuh cinta sama dia. Hatiku sakit rasanya melihat Rendra dengan matannya.' batin Laura yang sedang melamun di dalam kamarnya sampai Rendra mengetuk pintu dia tidak mendengarnya."Kak, kenapa melamun?" Rendra sudah disamping Laura dan membuyarkan lamunannya."Aku tidak melamun, kamu tidak bertemu dengan mantan kamu? Sudahlah! Kembali saja dengan mantan kamu yang namanya Celine dia cantik, kaya juga seumuran denganmu," jawab Laura."Apa kamu cemburu Kak? Bagus dong kamu itu ci
"Ya, kita akan berpisah tapi tidak begitu. Sudadaah! Bodoh amat, sekarang kamu mau sama dia jungkir balik pun aku tidak peduli." Laura pergi meningglakan Brian dan Lussy."Dasar adik tidak tahu diri, ingin rasanya aku menamparnya," gumam Lussy."Sudahlah! Kamu jangan membuat masalah dengan Laura karena perceraianku biar berjalan lancar," sahut Brian."Ya, aku tahu." Lussy hanya diam berad disamping Brian.Laura dengan langka kaki yang cepat dia meninggalkan cafe itu dan segera pulang ke rumah Rendra. Dia marah karena Brian sepertinya sangat menantikan perceraian dengan dirinya dan begitu menikmati kehidupannya bersama Lussy."Keterlaluan kalian, bahagia di saat aku kalian singkitkan. Tunggu saja! Aku akan membuat kalian membayar rasanya dikhianati seperti ini." Laura samai di rumah dan masuk kamar lalu berteriak nama Lussy dan Brian.Ponsel Laura berdering dan dia segera mengambil poselnya yang berada di tas mahal pemberian Rendra. Dia segera menerima panggilan itu karena dari Rendra.
"Kapan itu Nona? Aku sedang butuh uang saja dan aku mau melakukan apa saja," ucap anak buah Lussy melalui telponnya."Tunggu dia selesai bercerai dengan Brian suamiku. Aku akan kabati kalian dan pastinya aku ingin meminta bantuan kalian untuk balas dendam," jawab Lussy."Siap Nona, kita tunggu tugas dari Anda." anak buah Lussh mematikan ponselnya dan Lussy juga.Hari itu berlalu besok harinya. Pagi ini Brian memanggil Lussh karena hari itu dia tidak berkerja. Dia mendengar putranya menangis dan Lussy hanya tidur saja padahal sudah jam 6 pagi."Bangunlah! Putra kamu menangis dan jangan selalu mengandalkan baby sister saja," Brian membangunkan Lussy."Aduh, kenapa putraku menangis terus. Aku tidak mau merawat bayi itu dan biarkan baby sister saja yang merawatnya," jawab Lussy dia tidur lagi dan tidak mempedulikan Brian."Dasar wanita yang buruk sama anaknya saja malas tidak mau merawatnya. Kamu itu berbeda dengan Laura yang sifat dan sikapnya keibuan kalau kamu itu pemalas," Brian marah
"Kamu benar tapi aku malu, Rendra. Semuanya tahu kalau aku akan menjadi janda sebentar lagi," jawab Laura."Kamu tenang saja Kak. Kamu menjadi janda terhormat dan aku akan menikahi kamu," ujarnya.Suara ponsel Laura berdering dan Brian menelponnya. Laura segera menerim telpon dari Brian."Ya, ada apa? Kenapa kamu menelponku?" tanya Laura."Laura, apa bisa kita bertemu? Please, aku mohon sekali ini saja," pinta Brian."Ketemu dimana? Hari ini aku tidak bisa berita viral kita akan menyebar dan perceraian kita di tereksps media," jawabnya."Besok pagi-pagi sekali temui aku di villa pribadi Papa yang di Jakarta. Aku akan kirimkan alamat nomornya ke kamu Laura dan aku akan memnuat perjanjian denganmu." Brian memang ingin segera menemui Laura karena dia tahu hanya Laura yang mampu menepis kabar buruk tentangnya."Ya, besok aku bisa. Kirimkan alamat villa dan jam beraap?" "Jam 8 pagi dan aku kirim alamat villa sekarang. Terimah kasih, Laura dan aku pamit dulu." Brian menutup panggilan ponsel
"Kurang ajar kamu, Laura! Kamu menghinaku sebagai pelakor. Itu tidak masalah sentar lagi kamu akan menjadi janda." Lussy membalasnya dengan hinaam kalau Laura akan menjadi janda."Aku tidak masalah menjadi janda karena pelakor seperti kamu, Kak. Kak, ingat aku janda terhormat tapi kamu pelakor murahan." Laura membalaz hinaan Lussy lalu mematikan ponselnya.Laura biasa saja karena di tidak boleh sedih dihadapan Lussy. Baginya sekarang Lussy kakak kembarnya sudah meninggal."Kenapa kamu bisa begitu kejam Kak? Kita saudara kembar dulu sering tidur bersama tapi kamu melakukan ini semua kepadaku?" Laura sedih karena dia ingat dulunya dia dekat dengan Lussy meskipun kadang Lussy yang diutamkan oleh Papa dan Mamanya."Laura, maafkan Lussy! Jangan pikirkan dia lagi. Kamu fokus sama kehidupan kamu saja." Brian mendengar semua hinaan Lussy melalui pembicaraan mereka di ponsel."Brian, aku akan pulang karena ini sudah selesai semua. Aku akan naik taxi dan jangan ganggu hidupku lagi! Bilang juga p
"Maksud Nona, kita harus membunuh wanita ini?" tanya anak buahnya."Lakukan cara apapun untuk mendapatkan wanita itu dan segera bunuh dia. Tapi kalian harus aman dan aku juga, jangan sampai ketahuan siapapu," jawa; Lussy."Ada uang beres, Nona. Tenang saja Nona, kita akan lakukan semua yang kamu suruh." kata anak buah Lussy yang tertawa jahat."Stop tertawa kalian jelek. Ini uang DP untuk kalian setelah kalian berhasil menangkap Laura, maka aku akan membayar sisanya." Lussy mengeluarkan amplop coklat beirisi segepok uang dan memberikannya pada anak buahnya."Kamu adalah Kakak kembar terjahat di dunia Nona. Tapi kita melakukan hanya demi uang saja.""Sudah! Aku akan pergi dan lakukan perkerjaan kalian dengan benar." Lussy segera pergi dan dia membawa mobil sendiri menemui mereka.'Laura, tunggu saja kamu akan mati. Aku yakin rencanaku pasti akan berhasil. Anak buahku adalah pembunuh profesional yang lebih bagus daripad anak buah yang dulu.' batin Lussy.Lussy pagi itu dia langsung ke ka
"Nona, maafkan kita karena ada pria yang menolongnya dan tahu keberadaan kita. Baru kali ini kita gagal menjalankan misi dari orang lain," jawab anak buah Lussy."Kalian kurang ajar! Saat ini kalian harus tetap bersembunyi dan jangan sampai ketahuan oleh siapapun. Wajah kalian itu pasti sudah dilihat pria yang menolong Laura." Lussy khawatir rencananyanya yang gagal itu ketahuan oleh Brian dan mertuanya karena mereka peduli pada Laura."Lalu apa yang harus kita lakukan?" "Pergilah! Jangan ada di kota ini lagi dan tunggu perintah dariku untuk melakukan rencana lain." Lussy menyuruh anak buah atau pembunuh bayaran itu pergi dari kota Jakarta."Siap, Nona. Maafkan kita karena mengagalkan rencana Anda." anak buah Lusssy segera menitup telponnya dan Lussy menyuruh mereka bersembunyi agar tidak dilacak oleh Laura dan pria yang menolongnya.'Sial! Rencana gagal, Laura saat ini kamu bisa bahagia sementara saja. Tunggu saja nanti aku akan membuat kamu lenyap karena kamu aku dituduh pelakor pad
"Apa urusan kamu? Kenapa kamu menayakan hal yang tidak penting. Urus saja Kaka Lussy dan kita akan segers bercerai sebentar lagi," jawab Laura."Ya aku hanya mantan suami kamu sebentar lagi. Semoga kamu bisa menikah lagi dengan pria yang mencintai kamu apa adanya," tuturnya."Tentu, pastinya setia dan tidak seperti kamu. Sudah aku tutup saja telpon ini, malas berbicara denganmu." Laura segera menutup ponselnya dan disebelahnya Rendra mendengarkan semuanya."Kak, kenapa Kak Brian bertanya kamu dan aku terlihat dekat? Apa ada orang yang mengetahui tentang hubungan kita Kak?" Rendra curiga ada yang memata-matai mereka."Biarkan saja, aku yakin mereka hanya melihat kamu dan aku atasan. Mulai besok aku akan jadi CEO juga di perusahaan kamu. Kita akan sering bertemu juga," jawab Laura dengan santainya.Mulai saat ini Laura akan menjadi CEO. 1 bulan kemudian Laura dan Brian hadir di persidsngan terkahir. Laura dan Brian menandatangani semuanya dan mereka bercerai karena mediasi juga mereka t