Beranda / Romansa / Terpaut Kasih Sang Billionaire / 16. Aku ingin menyudahi segalanya

Share

16. Aku ingin menyudahi segalanya

Penulis: Kareniavorg
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-26 07:00:25

Walau Jane sendiri yang meminta Rex terlebih dulu untuk mengantarnya ke dokter kandungan, tapi selama perjalanan menuju ke sana dia terus saja merasa resah.

Buku-buku jarinya memerah karena dia yang meremas resah tangannya sedari tadi. Di satu sisi dia merasa sangat ingin semua ini segera berakhir, dia ingin segera hamil dan menuntaskan kewajibannya, tapi di sisi lain dia juga takut.

Seperti apa rasanya mengandung anak dari orang asing? Sedangkan tiap kali selesai menghabiskan malam yang panjang dengan Rex, Jane masih saja merasa jijik pada dirinya sendiri.

"Kita bisa meminta sopirku untuk memutar arah dan kembali ke rumah kalau kau merasa kurang sehat," ujar Rex yang meraih tangan Jane dan menggenggamnya untuk sekadar membuat perempuan itu berhenti meremas tangannya sendiri karena resah.

Jane terdiam sejenak karena merasa bingung untuk beberapa saat sebelum kemudian menggelengkan kepalanya kuat-kuat. "Saya baik-baik saja. Lebih cepat melakukan pemeriksaa

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Kareniavorg
semoga ya......
goodnovel comment avatar
Nikmah Suryadi
semoga saja dante bisa menerima kondisi jane,walau pda awalnya mgkin kecewa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terpaut Kasih Sang Billionaire    17. Ketakutan Jane dan kabar baik bagi Claire

    "Dia bukan siapa-siapa. Tolong jangan mencari tahu ataupun menemuinya, anggap saja apa yang kau lihat hari ini tidak pernah terjadi," mohonJane. Dengan kasar dia menyeka air matanya . "Aku menangis karena merasa senang karena Dante melalui proses operasinya dengan baik. Usaha kerasku akan segera membuahkan hasil karena Dante akan sembuh, iya kan?"Fany terdiam sejenak, dia memandangi wajah Jane lekat-lekat karena merasa bingung dengan sikap Jane juga perubahan suasa hati perempuan itu yang tiba-tiba berhenti menangis dan mengulas senyum kepadanya."Iya, aku pun ikut merasa lega. Kau sudah mengusahakan banyak hal demi tunanganmu, kau hebat." Pada akhirnya Fany memilih tak ambil pusing dengan kejanggalan yang dia rasakan demi menghargai Jane.Segera, Jane terlihat mulai ceria. Seolah kesedihan mendalam yang dia rasakan sebelumnya tak pernah terjadi. Untuk sesaat dia juga berusaha melupakan berbagai ketakutannya demi tetap terlihat tenang.Dia bangkit berdir

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-27
  • Terpaut Kasih Sang Billionaire    18. Kau terbawa arus terlalu jauh. Jadi, berhati-hatilah

    "Bisakah kau berjanji satu hal padaku, Claire?""Tidak mau, jika itu adalah hal bodoh dan merugikanku." Claire menolak segaligus tanpa membiarkan Rex mengutarakan terlebih dahulu janji seperti apa yang dia inginkan."Setidaknya dengarkkan dulu ucapanku, Claire. Kau tidak bisa langsung menolaknya seperti itu.""Sejak tadi aku sudah berusaha mendengarkanmu, tapi kau terlalu bertele-tele. Sekarang katakan dengan jelas janji seperti apa yang kau inginkan dariku?""Berjanjilah padaku untuk membiarkan Ruby hidup tenang dan bahagia dengan tunangannya. Setelah Anak itu lahir, kau harus berjanji untuk bersikap layaknya seorang ibu dan menyayanginya dengan sepenuh hatimu, setelah hari itu tiba berjanjilah untuk bersikap seolah kesepakatan antara kita dan Ruby tidak pernah ada dan kita tak pernah mengenalnya di kehidupan mana pun."Mendengar semua kalimat itu, Claire menyipitkan matanya dan menatap Rex penuh curiga. "Ada apa dengan klausa yang kau ajukan pada

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Terpaut Kasih Sang Billionaire    19. Seorang malaikat

    "Papaku akan datang ke rumah, kenapa kau berkata kalau kau tak akan pulang? Apa kau gila!"Suara teriakan kesal dari Claire terdengar dari seberang telepon sana. Rex sempat sedikit menjauhkan ponsel itu dari telinganya saat Claire berteriak marah padanya."Aku punya agenda untuk pergi ke luar kota, Claire... maafkan aku. Aku akan menghubungi Papa Max sekarang untuk memberitahunya agar kau tak terkena masalah, bisakah kau tutup sambungan teleponnya sekarang.""Baiklah. Aku tak akan membiarkanmu hidup tenang kalau sampai membuatku terkena masalah," sahutnya sambil memberikan ancaman. Lantas, dia benar-benar memutus sambungan telepon itu secara sepihak.Rex menghela napas dan menatap ponselnya dengan tatapan sebal. "Darimana dia dapat sifat menyebalkan ini, padahal ayah dan ibunya tak semenyebalkan dia."Tanpa sadar, Rex menatap ponselnya sambil menggerutu. Kemudian, dia pun kembali ke dalam kamar dan menutup pintu balkon dengan hati-hati.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Terpaut Kasih Sang Billionaire    20. Hari patah hati Claire

    Jane memeluk Rex dengan erat. Menari memutar dan Rex yang merengkuhnya ketika Jane memulai gerakan tarian balet lainnya. Rex tersenyum dan Jane tertawa senang.Saat itu, saking bahagianya Jane sampai ia tanpa sadar mulai melepaskan batas-batas kecanggungannya pada Rex. Dia benar-benar merasa bebas dan nyaman. Sampai tarian itu selesai dan dia tertawa lepas sambil memeluk Rex."Kau senang?" tanya Rex balas memeluk Jane dengan lebih erat."Sangat senang," jawab Jane sembari mengangguk semangat dalam pelukan Rex."Aku ingin setiap hari kau bisa sebahagia ini, Ruby."Jane tersenyum hangat lalu mengurai pelukannya untuk langsung menatap wajah Rex. "Aku harap kamu juga bisa bahagia setiap hari... Rex," ucapnya tulus.Saat itu dia bahkan lebih banyak tersenyum pada Rex. Semua masalah yang membebaninya selama ini terasa hilang dan hatinya kini terasa lebih ringan daripada sebelum-sebelumnya."Karena kau menyukai laut, aku bisa lebih ser

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Terpaut Kasih Sang Billionaire    21. Bimbang

    Sejenak, Rex tersenyum hangat menatap teduh ke arah Jane yang tertidur di kursi penumpang. "Kau pasti sangat kelelahan," gumamnya setengah berbisik.Kemudian dengan sangat hati-hati, dia membuka seatbelt dan perlahan menggendong Jane untuk keluar dari mobil. Tanpa kata dia berjalan masuk ke dalam rumah dan langsung memberikan kode pada maid untuk tak mengajaknya bicara terlebih dahulu karena dia tak ingin membuat Jane terbangun dari tidurnya.Dengan senang hati Rex menggendong Jane ke dalam kamar dan membaringkan perempuan itu dengan perlahan dan menyelimutinya sampai sebatas perut. Rex memastikan Jane berbaring dalam posisi yang nyaman dan bisa terus tertidur lelap. Dia menyingkirkan beberapa anak rambut yang sempat mengusik ketenangan tidur Jane, lalu menunduk untuk membubuhkan kecupan lembut di pipi putih Jane."Selamat tidur malaikatku. Semoga kau bermimpi indah," bisiknya di telinga Jane sebelum kemudian melangkah pergi dan meninggalkan Jane di kamar.Ekspresi maid yang tadi bert

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Terpaut Kasih Sang Billionaire    22. Morning sickness dan fakta baru

    Entah sudah keberapa kali Jane bolak-balik ke kamar mandi hanya untuk muntah, sampai-sampai dia merasa tubuhnya sangat lemas."Mari, saya antar ke atas tempat tidur anda." Maid menghampiri Jane dan memapahnya untuk kembali berbaring ke atas tempat tidurnya.Jane sudah benar-benar pucat karena mual muntah di awal kehamilannya ini. Tak ada makanan yang benar-benar masuk sampai ke perutnya, semua makanan yang dia makan akan kembali keluar tanpa tersisa, sedang hal itu benar-benar menyiksanya sampai membuatnya lemas."Apa ada sesuatu yang ingin anda makan? Mungkin makanan yang anda bayangkan bisa meredakan rasa mual anda."Jane berpikir sejenak,membayangkan makanan apa yang kira-kira dirasa akan enak dan segar jika dia makan di situasi ini."Aku ingin minum minuman dingin ice honey lemonade. Saat ini, hanya dengan membayangkannya saja aku sudah seperti bisa merasakan bagaimana segar dan manisnya minuman itu. Aku juga ingin makan makanan pedas, Elma." J

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • Terpaut Kasih Sang Billionaire    23. Ruang kosong di dalam hati

    "Jane, kau di mana? Aku datang ke flat mu tapi tak menemukanmu di sini." Suara Fany terdengar dari seberang telepon sana dengan penuh khawatir.Sementara Jane yang menerima panggilan telepon itu hanya bisa menegang di tempatnya. Jane menggigiti kulit kering di bibirnya dengan risau karena bingung harus menjawab apa atas pertanyaan Fany, sedangkan dia sedang tak dalam kapasitas untuk bisa menjawab semua pertanyaan itu."Ada apa, Fany? Apa ada hal genting yang terjadi?" cicit Jane berusaha menjawab dengan nada suara yang terdengar setenang mungkin. Walaupun sebenarnya nada tercekat tetap terselip dalam suaranya."Tadi malam kondisi Dante menurun. Aku mencoba menghubungimu sejak semalam, tapi tak bisa jadi aku datang ke flatmu dan aku semakin khawatir karena tak menemukanmu. Apa kau baik-baik saja, Jane? Apa kau masih berada di tempat kerjamu?"Jane diam. Dia merasa semakin resah, dan tubuhnya gemetar karena rasa paniknya setelah mendengar kabar tentang keadaan Dante. Sedangkan saat ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • Terpaut Kasih Sang Billionaire    24. Dante itu pusat dunianya Jane

    Rex melihat puluhan panggilan telepon dari Ruby dan juga maid. Dia meringis membayangkan betapa kalutnya Jane saat itu sampai dia meneleponnya sebanyak itu.Dengan gelisah, Rex pun menambah kecepatan mobilnya agar bisa segera pergi menemui Jane. Jalanan perbukitan yang kosong membuat Rex bisa leluasa mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi sehingga akhirnya dia sampai di mansion dan segera berlari masuk."Ruby," panggilnya tergesa-gesa melangkah masuk.Dia hendak pergi ke kamar saat dia melihat maid yang memberikan kode dengan menunjuk ke arah sofa, sehingga Rex tahu kalau Jane ada di sana. Tanpa banyak bicara Rex melangkah menuju sofa untuk sekadar menemukan pemandangan Jane yang berbaring di sofa dengan wajah yang terlihat gelisah."Ruby," panggil Rex lembut. Dia sedikit merunduk untuk membangunkan Jane."Nona Jane tertidur setelah lelah menangis, tuan." Suara Elma memberitahu Rex.Rex semakin merasa bersalah karena membiarkan Jane kalut dalam waktu yang sangat lama. Dia pun ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05

Bab terbaru

  • Terpaut Kasih Sang Billionaire    41. Pria baik

    "Minumlah dan nikmati sarapanmu dengan nyaman. Kalau kau ingin makan sesuatu yang lain untuk makan malam, kau bisa mengatakannya padaku. Sepulang kerja aku akan membelikannya untukmu," ucap Rex seraya menaruh segelas susu khusus ibu hamil itu di hadapan Jane. Sejenak Jane menatap segelas susu hangat itu lalu kemudian beralih menatap Rex dengan tak enak hati. "Rex... kau sudah sangat sibuk dan lelah oleh urusan pekerjaan, kenapa repot-repot membuatkan susu untukku?" Rex mengangkat bahunya ringan lalu kemudian duduk di seberang Jane dan bertopang dagu menatap Jane lekat-lekat dengan senyuman hangat yang selalu merekah di wajahnya. "Aku tidak merasa kerepotan sama sekali. Mulai dari sekarang aku akan menyiapkan susu hangat dan juga vitamin untukmu," ujarnya enteng. "Kalau pun aku mengatakan untuk jangan melakukannya, kamu pasti akan tetap melakukannya kan?" Senyum di wajah Rex semakin merekah. "Tepat sekali. Karena waktuku bersamamu hanya sebentar, aku tak akan menyia-nyiakan satu

  • Terpaut Kasih Sang Billionaire    40. Aku hanya punya ragamu

    Jane merasakan Rex tak membalas ciumannya, sehingga dia mengernyit dan perlahan membuka matanya yang kemudian langsung bertatapan tepat dengan kedua mata elang Rex yang tengah menatapnya begitu intens pada jarak yang sedekat itu.Dia pun menyudahi ciuman itu dan menatap Rex dengan wajah bingung. "Apa kamu tak menyukainya?"Alih-alih memberikan jawaban, Rex justru tersenyum lebar dan beralih menangkup wajah Jane lalu kemudian memiringkan wajahnya dan mulai mencium Jane lebih intens dan lebih dalam. Lidahnya merangsek masuk, bermain dengan lidah Jane dan beberapa kali melumat dan menggigit bibir Jane dengan gemas."Aku ingin lebih dari sekedar ciuman, Ruby." Rex berucap dengan suara berat.Dari kedua mata Rex, Jane melihat api gairah yang menyala-nyala, walaupun tatapannya saat itu menatap ke arah Jane dengan sayu. Kemudian, Jane pun membuka dua kancing bagian atas dari kemeja longgar yang saat ini dipakainya dan dia pun merentangkan kedua tangannya."Lakukan saja jika anda menginginka

  • Terpaut Kasih Sang Billionaire    39. Aku ingin pulang padamu

    "Aku pulang," ujar Rex mengabarkan kepulangannya sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling untuk mencari keberadaan Jane. Lalu kemudian dia tersenyum ketika melihat Jane yang berjalan ke arahnya sambil mengulas senyuman yang sama."Kamu pasti sangat lelah, biar aku bantu meletakan jas dan tas kerjamu." Jane dengan ramah berbicara pada Rex, hendak meraih jas dan tas kerja pria itu, tapi sebelum tangannya menggapai kedua benda itu Rex sudah maju satu langkah dan lebih dulu meligkarkan tangannya untuk memeluk tubuh mungil Jane erat-erat."Senang akhirnya bisa kembali pulang kemari. Hari ini aku merasa sangat lelah," ucapnya sembari menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Jane. Hal itu membuat Jane merasa merinding beberapa kali ketika hangat napas Rex membelai lehernya."Kalau begitu ayo ke kamarmu, aku akan minta maid untuk menyiapkan air hangat."Untuk beberapa saat tak ada respon dari Rex, sampai kemudian terdengar helaan napas panjang dari Rex diiring

  • Terpaut Kasih Sang Billionaire    38. Cintai aku sekali lagi

    "Anda memanggil saya?" tanya seorang manager pemasaran yang kebingungan karena tiba-tiba saja dipanggil ke ruangan Rex. "Maaf tuan Milagro, apa saya membuat kesalahan?" lanjutnya risau.Rex menggelengkan kepalanya dan menatap karyawannya itu dengan serius. "Tidak sama sekali. Aku memanggilmu karena urusan lain," ujarnya."Urusan lain?""Aku dengar kau sudah menikah cukup lama dan punya 2 orang anak. Bisakah kau memberitahuku apa saja persiapan yang harus dilakukan calon ayah semasa kehamilan istri?"Karyawan itu sempat terperangah setelah mendengar pertanyaan tak terduga itu. Sejenak dia merasa gugup untuk menjawab, butuh beberapa detik baginya untuk bisa memikirkan jawabannya sampai akhirnya bisa berani dan percaya diri untuk berbicara serius dengan Rex."Saat pertama kali tahu akan jadi seorang ayah, saya lebih dulu mempersiapkan biaya untuk melahirkan nanti tapi karena anda sepertinya tidak perlu menyiapkannya anda bisa mengabaikan bagian ini. Kemudian saya mulai membeli perlengka

  • Terpaut Kasih Sang Billionaire    37. Pemilik hati Jane

    "Tuan memberikan izin pada anda untuk pergi keluar rumah walau tanpa pendampingan dari tuan," ujar Elma menyampaikan pesan yang sebelumnya Rex katakan di telepon.Mendengar itu, Jane pun mengangguk mengerti. Dia tak mengatakan apapun, tak bertanya kenapa Rex tak datang ataupun ke mana perginya Rex, dia hanya diam dan membiarkan Elma membantunya berpakaian dan menata rambutnya sampai rapi.Setelah selesai dengan tugasnya Elma pamit pergi, sedangkan Jane menatap pantulan dirinya di cermin meja rias. Dia menatap lekat-lekat pantulan dirinya dengan tatapan datar ketika menyadari wajah sampai ujung kakinya benar-benar membengkak karena pertambahan berat badan yang cukup banyak di masa awal kehamilannya ini."Perutku akan segera membesar dan tak bisa disembunyikan lagi. Apa yang harus aku lakukan saat hal itu terjadi? bagaimana caranya aku bisa menemui Dante?" ujar Jane sedih.Dia menghela napas berat beberapa kali, sebelum kemudian bangkit dan bersiap-siap untuk pergi mengunjungi Dante di

  • Terpaut Kasih Sang Billionaire    36. Cintai aku saja, Rex

    Rex menarik dirinya dan berbaring di samping Claire dengan napas terengah-engah setelah percintaan mereka. Dia melirik ke arah Claire yang berbaring tanpa menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya, membuat kedua dadanya terekspos bebas di lihat oleh Rex."Apa kau tak merasa kedinginan?" ujarnya seraya menarik selimut sampai sebatas bahu Claire. Bagaimana pun juga dia masih belum terbiasa melihat tubuh polos Claire di situasi ini, rasanya cukup... canggung.Claire melirik sejenak dan memasang wajah datarnya. "Kita sudah bercinta dan kau sudah melihat semua sisi tubuhku, apa yang harus membuatku malu."Akan tetapi saat itu ucapan Claire berbanding terbalik dengan wajahnya yang terlihat merah padam. Jelas sekali Claire tersipu malu, tapi dia tetap berusaha memasang wajah tanpa ekspresi. Karena Claire mulai merasakan panas di pipinya, dia berjingkat bangun dari pembaringannya dan segera mengambil langkah lebar untuk pergi ke kamar mandi.Di dalam sana, Claire berdiri di depan cermin w

  • Terpaut Kasih Sang Billionaire    35. Aku ingin jadi istrimu seutuhnya

    "Apa kau sudah gila!" bentak Rex. Dia berusaha mendorong Claire menjauh darinya ketika perempuan itu meraba bagian intimnya dan beralih meraba pinggangnnya untuk mencari letak kepala gesper dan berusaha membuka celananya.Namun, Claire tak sekalipun mengindahkan teguran dari Rex. Dengan wajah yang berurai air mata, Claire tetap melancarkan aksinya dan terus menepis bahkan menarik kasar tangan Rex ketika pria itu berusaha mencegahnya."Bukankah kau selalu menginginkan hal ini dariku sejak kau menikahiku, Rex? Jadi kau diam saja, kali ini aku akan melakukan hal yang kau inginkan selama ini," ujar Claire dengan suara paraunya.Rex benar-benar kebingungan dengan situasi ini, dia tak tahu harus bereaksi seperti apa. Perasaannya saat ini benar-benar tak karuan."Jangan bersikap keterlaluan, Claire. Menyingkirlah dariku, saat ini kita berada di tempat kerja.""AKU TIDAK MAU, REX!" bentak Claire dengan nada suara yang meninggi.Seketika Rex terdiam dan memandang Claire dengan tatapan tak perc

  • Terpaut Kasih Sang Billionaire    34. Kenapa semua orang menginginkanmu, Rex

    Claire berjalan memasuki sebuah gedung apartemen yang sepertinya cukup akrab dengannya. Dia terlihat begitu leluasa berjalan di lorong gedung itu, masuk ke dalam lift dan terlihat sudah tahu betul akan pergi ke lantai berapa dan ketika sampai di lantai yang ditujunya dia dengan santai berjalan di lorong lantai itu lalu kemudian berdiri di sebuah unit apartemen."Dia sepertinya ada di rumah," ujarnya berbicara sendiri lalu mulai menekan pasword pada pengunci pintu sehingga pintu apartemen itu pun bisa dibuka dan dia pun melangkah masuk ke dalam. Dia baru akan melangkah lebih jauh memasuki unit apartemen itu, tapi langkahnya terhenti ketika dia melihat sepatu laki-laki di rak sepatu.Kedua alis Claire langsung bertautan tajam saat melihat hal itu, dengan wajah kesal dia mengambil langkah lebar menuju kamar ketika suara-suara aneh dan suara seorang perempuan yang memanggil-manggil nama Rex mulai terdengar dan menganggunya."Mana muungkin ada Rex di apartemen ini," gumamnya marah. Segera

  • Terpaut Kasih Sang Billionaire    33. Tolong temui aku lebih awal

    "Rex, aku akan berpura-pura tak mendengar apapun." Jane berusaha menyudahi suasana tak nyaman ini, tapi Rex bahkan tak mengindahkan ucapannya."Alih-alih bertemu dengan Dante... tolong temui aku lebih awal Ruby. Di kehidupan berikutnya aku benar-benar berharap pertemuan kita ada dalam waktu dan tempat yang tepat. Di kehidupan berikutnya aku harap yang berbagi kebahagiaan denganmu itu adalah aku," ujar Rex yang kian dalam memandang Jane.Jane melihat bahwa Rex benar-benar serius dengan ucapannya, membuat Jane berakhir tenggelam dalam indahnya mata Rex cukup lama sampai akhirnya tersadar dan menatap Rex dengan perasaan yang tak bisa dijabarkan. Dia kehingalangan kata-kata dan bingung harus bagaiamana menanggapi ucapan pria itu."Kenapa tiba-tiba?" cicit Jane. Hanya sepenggal kalimat itu yang bisa Jane katakan akhirnya.Rex mengulas senyum tipis. "Entahlah, tapi belakangan ini tiba-tiba aku mulai berandai-andai tentang situasi yang saat ini terjadi. Andai saja aku bertemu denganmu lebih

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status