Share

Bab 78. Kamu tidak perlu tahu tentang urusanku.

Tiga hari telah berlalu, kondisi Briyan sudah mulai membaik, luka yang ada di keningnya kini sudah tidak diperban lagi, namun tidak dengan ingatnya. Pria tampan itu masih melanjutkan sandiwaranya. Ia memang kasihan melihat Ayrin yang selalu berusaha mengingatkan tentang masa lalu mereka. Terkadang Briyan sudah berpikir untuk mengakhiri sandiwaranya, tetapi ia takut jika Ayrin mengabaikannya nanti.

Tok...tok....tok.... seseorang mengetuk pintu kamar Ayrin.

"Masuk" suara lembut dari dalam sana.

"Permisi nyonya" pelayan menjulurkan kepala dari balik pintu.

"Iya bibi"

"Maaf nyonya, di ruang tamu ada yang ingin bertemu dengan nyonya" ucap pelayan.

"Baik bi, sebentar lagi aku ke sana" ucap Ayrin. Ia bangkit dari sofa berniat untuk menemui tamu yang menunggunya di lantai satu.

"Kamu mau ke mana ?" Tanya Briyan yang berbaring di tempat tidur.

"Aku mau bawah sebentar mas, kata bibi ada tamu" jawab jujur Ayrin.

"Aku ikut, setiap hari di dalam kamar sungguh membuatku bosan" keluh Briyan. Selam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status