Share

Part 35

Penulis: Aufa
last update Terakhir Diperbarui: 2021-02-05 13:49:10

Dengan tergesa-gesa, aku berjalan memasuki area kampus, takut-takut kalau ada teman-temanku atau salah satu fans-ku yang memergoki kalau aku habis dianter sama mobil pajero. 

Bisa-bisa seseantero kampus bisa heboh liat aku berangkat pakai mobil mewah yang harganya selangit menurut warga negara kismin kayak aku. Maklum lah, selama ini kan berangkat kampus kalau enggak pake motor bebek kesayangan, ya nebeng motornya si Difi, atau kalau lagi dikasih uang saku lebih, ya naik gojek.  

Takutnya juga kalau ketahuan dianter mobil bagus, disangka jadi sugar baby, kan parah banget tuh, soalnya di kampus ini ada beberapa cewek yang jadi sugar baby. 

"Key ...," teriak orang di belakangku. 

Spontan aku noleh dong, suaranya juga kebetulan kayak familiar. 

"Desi, Tita," ucapku setelah mengetahui bahwa dua orang ini yang tadi manggil. 

Entah dari mana rimbanya dua

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 36

    Mengantar jemputku ke kampus adalah rutinitas Rey sekarang. Sarapan di rumahku juga udah jadi hobi Rey, katanya sih pengen makan masakannya bini, sebelum berangkat kerja, padahal dia sendiri kerjanya di restoran, yang punya lagi, kenapa nggak makan di sana aja, kan gratis dan udah tentu enak.Dari Senin sampai Jum'at kemarin, memang aku masuk kuliah terus karena jadwal lagi padat. Karena mau ngelak nggak bisa, ya udah aku pasrah kalau harus diantar jemput si manusia batu. Tentunya itu pake syarat dong.Syaratnya dia boleh nganter aku sampai jarak kurang lebih limapuluh puluh meter dari gerbang kampus, begitu pun kalau jemput. Biar lah agak jauhan, dari pada nanti ada yang lihat dan bakal ketahuan tentang statusku saat ini, kan gawat. Bisa di bully nanti. Apalagi kalau ada yang salah paham, beuh ... nanti aku dikatain jadi sugar baby lagi, kan jatuh pamorku.Sekarang hari Sabtu, kebetulan lagi nggak ada jadwal kuliah, jadi bisa santai-santai dan

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-11
  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 37

    Hari Minggu ini rencananya aku mau ke salon buat perawatan mumpung lagi banyak duit karena kemarin si manusia batu ngasih kartu Atm begitu aku bilang mau belanja. Setelah aku cek saldonya berapa, seketika mataku kek ada bintang-bintangnya, dadaku pun kembang kempis nggak karuan.Gimana enggak coba, lawong saldonya aja mencapai lima ratus jeti, angka yang fantastis banget bagi kaum pinggiran sepertiku. Pegang uang satu juta aja cuma sekali waktu dikasih papa buat bayar kuliah, lah ini lima ratus jeti cuuuy.Tapi yang bikin aku heran lagi, kenapa Rey dengan suka relanya ngasih kartu debit yang isinya nggak main-main itu. Kenapa dia nggak takut kalau aku habisin uangnya ya? Apa uang segitu nggak ada apa-apanya buat dia?Suara dering ponsel membuyarkan lamunanku tentang duitnya Rey itu. Setelah kulihat, ternyata dia yang telpon. Ada apa sih pagi-pagi gini."Halo," ucapku setelah mengangkat panggilannya dan meletakkan ponsel di dekat

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-11
  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 38

    "Yuk berangkat," ucapku menghentikan mama papa juga Rey yang lagi ngobrol-ngobrol.Sekilas kulihat Rey seperti terpana melihatku. Matanya tampak enggan berkedip menatapku."Cantik," lirih Rey yang masih dapat ditangkap telingaku.Eh, aku nggak salah denger kan?===================================Dengan sangat terpaksa, aku berjalan dengan bergelayut di lengan Rey, seperti yang mama bilang. Katanya sih biar tampak mesra dan harmonis. Rupanya mama mau mencoba mengelabuhi publik.Yang bikin aku heran kenapa si manusia batu yang sedang kugandeng ini terus senyum-senyum nggak jelas kayak orang gila sejak di rumah tadi. Entah apa yang dia pikirkan, mungkin seneng kali mau ketemu mantan calon istri. Eh, tapi seharusnya galau dong kalau tau mantan calon istri mau menikah. Apa Rey nggak tau yang jadi istrinya kak Arga itu Berlin? Berjalan di karpet merah sembari memberikan senyuman palsu, karena di sini banyak wa

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-11
  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 39

    "Rey, stop! Sampe sini aja.""Sampai depan kampus aja, ini masih lumayan jauh, capek nanti kalau kamu jalan.""Nggak! Sesuai perjanjian kan kamu boleh nganterin aku kuliah tapi nggak sampe depan kampus." Aku mengingatkan."Tapi untuk kali ini enggak. Aku ingin anter kamu sampai depan gerbang kampus," ucapnya yang bikin mood-ku ambyar sepagi ini."Jangan ngaco, deh. Gimana nanti kalau anak-anak pada tau aku dianterin pake mobil sekeren ini, bisa-bisa mereka mengira kalau aku jadi sugar baby," ujarku resah.Rey mengangkat sebelah alisnya. "Ya kamu tinggal bilangan kalau aku suami kamu, apa susahnya sih, mengakui suami sendiri."Huh, ini orang bener-bener nggak tau apa yang aku rasakan."Dih, ogah ya, bisa-bisa reputasiku sebagai primadona kampus bakal hancur lagi, terus para fans-ku berbalik jadi haters. Nggak, aku nggak mau mengorbankan itu semua." Aku menggeleng-gelengkan kepala karena yang tid

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-11
  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 40

    "Kita bukan anak kecil yang bisa lo bohongin, Key." Desi menarik napas. "Ini tuh bukan gigitan nyamuk, karena nggak mungkin nyamuk meninggalkan bekas seperti ini. Tapi ini bekas gigitan orang, jadi sekarang lo harus jelasin ke kita udah sejauh mana gaya pacaran lo sama Kak Rey."Aduh, aku harus jawab gimana nih. Jujur aja kalau aku pun sebenarnya nggak tau tentang tanda kemerahan yang ada di leherku ini. Aku lihat tanda ini pas ngaca mau mandi di toilet rumah tadi pagi. Ya, aku nyangkanya ini bekas gigitan nyamuk, atau bekas garukan tanganku sendiri pas waktu tidur, kan lagi nggak inget, bisa jadi kan aku nggak sadar garuk-garuk leher sampai semerah ini, apalagi jari kuku panjang-panjang.Kenapa mereka jadi mikirnya bekas gigitan orang? Aku sih nggak tahu seperti apa bekas gigitan orang, karena aku belum pernah melakukannya. Berapa kali pacaran paling cuma sebatas bergandengan tangan, nggak lebih, dan itu pun sangat jarang dilakukan karena jarang kencan juga.

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-11
  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 41

    "Bun, sebenarnya Bang Rey itu punya sodara kembar nggak sih?" tanyaku pada wanita yang telah menjadikan aku sebagai menantunya ini."Lho, kok kamu tanyanya gitu, Key? Memangnya ada yang aneh?" Kening bunda mengkerut sambil menatapku.Aku mengubah posisi duduk menjadi menghadap ke arah bunda."Ya aneh aja gitu, Bun. Seingetku Bang Rey itu dulu orangnya pendiem, dingin, ngeselin, sering ngejek aku gitu. Ya lebih mirip kayak oma lah. Eh, maaf ya, Bun, bukan maksud Key buat itu ...." Aku menggaruk kepala yang tak gatal, juga menyesalkan mulutku yang lagi nggak bisa direm ini.Bunda terkekeh. "Nggak papa, Key, bunda ngerti kok. Santai aja lah, kan sama bunda, kayak sama siapa aja.""Jadi gimana, Bun, apa bang Rey beneran punya kembaran?" Di depan mertua, maka nama sapaan, aku sematkan kata 'bang' di depan namanya. Ya, buat pencitraan di depan bunda kalau aku menantu yang baik hati. Eh."Ya enggak lah, Key. Kamu ini a

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-11
  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 42

    "Key, lo harus cerita ke gue tentang apa yang lo lakuin sama bang Rey pas kepergok gue waktu itu," ujar Difi setelah menyesap minuman.Sekarang jam istirahat kuliah, jadi bisa nongkrong di kantin, dan kebetulan Desi dan Tita lagi kompak bolos."Yang mana sih?" Pura-pura nggak ngerti."Lah, nggak usah sok bingung deh, lo, untung kemarin yang mergokin lo sama bang Rey, gue, coba kalau Tita atau Desi, udah bocor semua rahasia lo. Lagian mau gitu-gituan nggak inget tempat."Tuk.Aku memukul kepala Difi dengan sendok, dan dia pun mengaduh."Enak aja kalau ngomong. Gue nggak ngapa-ngapain sama bang Rey waktu itu, jadi lo jangan suudzon gitu dong," ucapku sedikit kesal."Ya gimana nggak suudzon, posisi lo sama Bang Rey aja udah kayak gitu. Apalagi coba yang dilakuin suami istri kalau nggak gitu-gitu."Aku mendengkus. "Tapi gue beneran nggak ngapa-ngapain. Mungkin lebih tepatnya gue mau di per^^sa."

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-11
  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 43

    Udah seminggu ini Rey mendiamkanku. Dia nggak pernah chat lagi lewat wa, telpon apalagi. Dia juga ngga pernah lagi anter jemput kuliah. Entah apa yang melatar belakanginya menjadi seperti ini.Aku kehilangan? Tentu aja enggak. Buat apa coba merasa kehilangan dia? Aku tuh cuma sebel aja kalau mama nanyain tentang menantunya itu yang nggak terlihat batang hidungnya. Biasanya pagi-pagi ke sini mau sarapan berlanjut nganter kuliah.Yang lebih parahnya lagi mama malah mencurigai kalau aku sama Rey lagi bertengkar dan akulah yang memulai.Sebel tau dituduh kek gitu, padahal aku aja nggak tau apa alasan Rey jadi cuek begini."Key, kamu nanti berangkat kuliahnya agak siangan kan?" tanya mama sewaktu aku lagi sarapan.Mama terlihat lagi memasukkan makanan ke rantang. Entah mau buat ngirim ke siapa tuh makanan, kalau buat papa jelas nggak mungkin, kan tadi papa udah bawa bekal sendiri."Iya, Ma, emangnya kenapa?" Aku bali

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-11

Bab terbaru

  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 86

    "Bang, ini dede nangis, tolongin dong ...," teriakku di sela-sela tangisan bayi yang baru saja kulahirkan lima hari yang lalu. Tadi popoknya sudah ku-cek, barangkali dia pipis atau pup, tapi ternyata tidak. Aku susui, tetap saja dia tidak mau, mungkin masih kenyang juga karena sepuluh menit yang lalu baru kususui. Meski sudah kutimang-timang penuh kasih, sudah coba kuhibur dengan berbagai macam cara, termasuk mengajaknya bicara, tetap saja dia asyik menangis. Anehnya, begitu dia diambil alih oleh ayahnya, maka spontan tangisannya mereda. Tapi sekarang ke mana bang Rey? Kok tidak muncul juga? Biasanya sekali panggil, dia langsung menghampiriku. "Baaang," panggilku dengan volume suara yang lebih keras dari yang tadi. Mana bayinya nangisnya tambah kenceng lagi. Sungguh aku jadi pusing. "Apa sih, Key, kok teriak-teriak?" Bukannya bang Rey yang datang, tapi mamaku. Mama memang setiap hari ke sini buat nengokin cucunya ini. "Ini dede nangis, Ma," ucapku sedikit khawatir karena dari tad

  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 85

    ☕sebelum baca, aku ingetin kalian buat follow akun aku 'Achla El Aufa' dan follow juga cerita ini, biar aku tambah semangat. Kalau semangat, kan jadi cepet update part selanjutnya☕Happy reading🔰"Bang, aku pengen seblak, nih," pinta Key padaku dengan nada manjanya yang selalu sukses membuatku tak tega untuk menolaknya. Apalagi sekarang dia tengah mengandung buah cinta kami.Meski usia kandungan Key sudah memasuki bulan ke delapan, tetap saja dia minta yang aneh-aneh dengan alasan nyidam, terlebih saat tengah malam begini."Besok aku beliin ya, sekarang kamu tidur, udah malem ini, kasihan baby kalau diajak begadang," ujarku menolak secara halus permintaan Key sembari mengusap lembut perut yang di dalamnya bersemayam darah dagingku."Ih, nggak mau! Aku maunya sekarang, Bang. Baby pengennya sekarang nih," rajuknya.Aku menghela napas berat. Sebenarnya sudah aku pastikan dia akan memprotes seperti itu, pasalnya buk

  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 84

    ☕sebelum baca, aku ingetin kalian buat follow akun aku 'Achla El Aufa' dan follow juga cerita ini, biar aku tambah semangat. Kalau semangat, kan jadi cepet update part selanjutnya☕Happy reading🔰Tiga bulan setelah kepulangan dari bulan madu, aku belum juga dinyatakan positif hamil. Setiap bulan aku selalu rutin mengecek lewat test peck, berharap ada dua garis di sana, namun sepertinya memang belum rezekiku untuk memiliki momongan.Belum dikasih hamil, ada plus minusnya. Plusnya ya aku bisa fokus untuk mengerjakan skripsi, dan berharap tahun ini bisa lulus. Minusnya kadang aku merasa insecure, takutnya Rey akan berpaling ke lain hati.Beruntungnya aku punya suami seperti Rey. Dia tidak pernah menuntut agar aku cepat hamil. Rey juga selalu membesarkan hatiku jika test pecl yang kugunakan sehabis ngecek, masih bergaris satu.Oh, ya, sekarang aku dan Rey tidak lagi tinggal di apartemen, melainkan di pondok indah mertua, alias rumah o

  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 83

    ☕sebelum baca, aku ingetin kalian buat follow akun aku 'Achla El Aufa' dan follow juga cerita ini, biar aku tambah semangat. Kalau semangat, kan jadi cepet update part selanjutnya☕Happy reading🔰Bau obat-obatan menusuk di indra penciumanku. Tembok serba putih kini menjadi pemandangan.Ya, di sinilah aku sekarang. Di rumah sakit yang ada di Jakarta.Bukan aku atau Rey yang sakit, bukan juga orang tua atau mertuaku, melainkan oma.Oma kritis setelah mengalami kecelakaan saat ikut mobil yang dikendarai oleh Sahila. Menurut penuturan asisten rumah tangga di rumah oma, akhir-akhir ini oma memang sering berpergian dengan Sahila, dalam rangka kerjasama bisnis.Aku dan Rey serta beberapa anggota keluarga besar Rey, turut memenuhi ruang tunggu di depan ruangan tempat oma dirawat.Jika oma kritis, maka lain halnya dengan Sahila. Sahila dinyatakan meninggal dunia tepat setelah dibawa ke rumah sakit.Ada sedikit

  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 82

    ☕sebelum baca, aku ingetin kalian buat follow ' biar aku tambah semangat. Kalau semangat, kan jadi cepet update part selanjutnya☕ Happy reading🔰 Setelah kemarin malam aku dan Rey sedikit berdebat tentang tempat di mana kami akan bulan madu, akhirnya kami memutuskan untuk mengunjungi Bromo di Malang Jawa Timur. Sebenarnya itu sih dapet rekomendasi dari bunda sama mama. Katanya di sana tempatnya indah dan nyaman, juga dingin, jadi pas bagi pasangan yang mau honeymoon. Di sinilah aku dan Rey sekarang, di balkon kamar hotel yang langsung menampakkan pemandangan indah gunung Bromo. Ternyata bener apa kata bunda sama mama, di sini bagus banget. Takjub sudah pasti, apalagi ini pertama kalinya aku ke sini, maklumlah, selama ini aku cuma muter-muter di ibu kota doang, kalau mudik ya paling ke bandung, karena mama sama papa asli orang sana. Destinasi wisata paling jauh yang pernah kukunjungi sebelum ini, ya cuma ke Bali ngikut Rey waktu itu. "Sayang, kamu lagi liatin apa sih? Kok seri

  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 81

    "Key, kamu betah tinggal di sini?" tanya mama sambil mengedarkan pandang, melihat setiap pojokan apartemen yang kuhuni sama Rey. Hari ini mama berkunjung ke sini."Eem, sebenarnya sih belum terlalu betah sih, Ma, tapi dibetah-betahin demi ketentraman hidup plus kelangsungan rumah tangga aku sama Rey, Ma," jawabku sambil membuat minuman untuk mama."Uluh-uluh ... anak mama udah bisa ngomong bijak ternyata." Mama mencubit gemas pipiku. "Ini pasti Rey yang ngajarin. Beruntung mama punya menantu kayak Rey, anak mama yang manja ini, bisa diubah jadi bijaksana."Aku mencebik mendengar ucapan mama. Tadinya aku kira mama beneran mau memuji aku, eh, ternyata malah mau muji menantunya itu."Iya deh, iya, puji terus tuh menantu mama yang baik hati itu," sinisku.Bukannya aku nggak suka kalau mama memuji Rey, tapi rasanya aku tuh cemburu. Sebagai anak kandungnya, bisa dikatakan jarang banget mama memujiku, tapi baru punya mantu be

  • Terpaksa Menikahi Tetangga   part 80

    ☕sebelum baca, aku ingetin kalian buat follow akun aku 'aufa21' dan follow juga cerita ini, biar aku tambah semangat. Kalau semangat, kan jadi cepet update part selanjutnya☕Happy reading🔰Setelah tragedi oma yang memaksa Rey untuk menikahi Sahila dan menceraikanku, Rey memutuskan untuk membawaku pergi dari rumah. Maksudnya bukan kabur, karena tentu aja kami pamit sama orang tua kami masing-masing. Rey mengajakku untuk tinggal di apartemen yang dia sewa dari temannya.Awalnya aku menolak, sebab aku nggak mau jauh-jauh dari orang tua, tapi setelah Rey menjelaskan alasan kenapa kami harus tinggal sementara dulu di apartemen, aku pun menurut. Keputusan ini Rey ambil agar oma nggak lagi menyuruh hal-hal yang menjurus untuk memisahkan Rey denganku. Harapan tinggal di apartemen ini untuk menghindari oma, meski kemungkinan oma bisa menemui Rey di restorannya."Bang, kamu yakin kalau oma nggak bakal tau apartemen ini?" tanyaku sambil menyodorka

  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 79

    "Oma mau nyuruh apa lagi sama bang Rey, Bun?"Bunda menghela napas kasar, lalu beralih menatapku sendu. "Bunda sih nggak tahu pastinya, Key, tapi firasat bunda mengatakan kalau oma bakal nyuruh yang aneh-aneh dengan menghadirkan mantan pacar Rey."Duh, duh, duh, tiba-tiba alarm tanda bahaya berbunyi di kepalaku setelah mendengar ucapan bunda barusan.Kalau dipikir-pikir sih, iya, oma bakal nyuruh Rey yang aneh-aneh."Bunda tenang aja, Key yakin kalau bang Rey nggak akan nurutin kemauan oma." Aku menggenggam tangan bunda.Mertuaku ini tersenyum manis padaku, kemudian membalas genggaman tanganku. "Key, janji ya, apapun yang terjadi, kamu jangan tinggalin Rey. Bunda udah terlanjur sayang banget sama kamu, melebihi Rey yang anak kandung bunda sendiri."Hatiku menghangat dengan penuturan bunda. Ternyata mertua baik hati nan idaman kayak bunda ini, nggak cuma ada di film-film sama novel yang biasa aku tonton dan baca. Sosok

  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 78

    ☕sebelum baca, aku ingetin kalian buat follow akun aku 'aufa21' dan follow juga cerita ini, biar aku tambah semangat. Kalau semangat, kan jadi cepet update part selanjutnya☕Happy reading🔰Tiba di pelataran rumah bunda, kulihat ada sebuah mobil warna merah yang cukup mewah. Kalau merk-nya sih aku nggak tau, maklumlah warga kismin, mana paham sama merk-merk mobil.Sama denganku, Rey juga kayak bingung liat ada mobil yang terparkir di halaman rumah orang tuanya ini."Mobil siapa, Bang? Ada tamu kah?" tanyaku sambil melirik ke Rey.Suamiku ini mengerutkan dahinya, tanpa dia jawab, aku udah tau kalau dia juga nggak tau siapa pemilik mobil itu."Nggak tau, Key, jarang ada yang bertamu ke sini pake mobil yang warnanya mencolok begitu." Nah, bener kan tebakanku kalau Rey juga nggak tau."Temen kamu mungkin, Bang," kataku menebak, meski sejak menjadi tetangganya, nggak pernah aku liat ada temen-temen Rey main ke ru

DMCA.com Protection Status