Share

Part 43

Penulis: Aufa
last update Terakhir Diperbarui: 2021-02-11 07:43:24

Udah seminggu ini Rey mendiamkanku. Dia nggak pernah chat lagi lewat wa, telpon apalagi. Dia juga ngga pernah lagi anter jemput kuliah. Entah apa yang melatar belakanginya menjadi seperti ini. 

Aku kehilangan? Tentu aja enggak. Buat apa coba merasa kehilangan dia? Aku tuh cuma sebel aja kalau mama nanyain tentang menantunya itu yang nggak terlihat batang hidungnya. Biasanya pagi-pagi ke sini mau sarapan berlanjut nganter kuliah. 

Yang lebih parahnya lagi mama malah mencurigai kalau aku sama Rey lagi bertengkar dan akulah yang memulai. 

Sebel tau dituduh kek gitu, padahal aku aja nggak tau apa alasan Rey jadi cuek begini. 

"Key, kamu nanti berangkat kuliahnya agak siangan kan?" tanya mama sewaktu aku lagi sarapan. 

Mama terlihat lagi memasukkan makanan ke rantang. Entah mau buat ngirim ke siapa tuh makanan, kalau buat papa jelas nggak mungkin, kan tadi papa udah bawa bekal sendiri. 

"Iya, Ma, emangnya kenapa?" Aku bali

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 44

    "Hahaha ... jadi lo didiemin sama Bang Rey, Key?"Bocah gemblung, temen lagi curhat malah diketawain."Ya gitu lah," ucapku sambil mengaduk-aduk minuman pake sedotan."Makanya, jadi istri tuh jangan jaim dong, yang agresif gitu, biar Bang Rey jadi klepek-klepek sama lo dan nggak inget mantan-mantapnya lagi."Aku mendengkus. "Ogah banget kalau gue harus agresif.""Ya nggak papa kali, kan sama suami sendiri. Kalo lo terus-terusan jual mahal, bisa-bisa Bang Rey digondol sama cewek lain lho, Key," ujar Difi menakut-nakutiku."Mau digondol sama cewek kek, banci kek, gue nggak peduli!" sinisku."Lah, kalau nggak peduli kenapa lo kesel kalau Bang Rey nyuekin lo?" Difi mengkerutkan keningnya."Ya gue merasa kalau gue nggak dianggap lah. Lo tau sendiri kan kalau selama ini gue selalu dikejar-kejar sama cowok-cowok di kampus ini? Dari yang jelek banget sampe yang gantengnya kebangetan, semua pada n

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-11
  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 45

    "Pagi gaesss ...," sapaku ketika memarkirkan motor di parkiran kampus. Kebetulan di sini tiga sohib karibku lagi pada nongkrong di parkiran."Pagi Key," jawab Tita."Key, kok lo nggak dianterin sama Kak Rey, sih?" Desi mulai bertanya."Iya, Key, akhir-akhir ini keknya lo berangkat sendiri terus deh, kenapa nggak dianterin cowok lo," timpal Tita."Oh, itu ...." Aku menggaruk tengkuk yang sama sekali nggak gatel. "Dia lagi sibuk ngurusin restonya, makanya gue nggak mau ngerepotin dia."Sesibuk-sibuknya cowok, kalau beneran cinta sama kita, pasti dia bakalan luangin waktu buat sekedar nganter atau jemput kita, Key." Nih apaan sih Difi jadi ikut-ikutan begini, kan aku jadi bingung jawabnya."Ya tadi sih dia mau nganterin gue, tapi gue larang, soalnya gue nggak mau tuh bikin dia tambah repot. Udah restonya butuh banyak perhatiannya akhir-akhir ini, masa gue juga mau repotin, kan gue nggak enak," dustaku.

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-11
  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 46

    Pokoknya aku bener-bener bete banget.Gimana nggak coba, di jam yang udah menunjukkan pukul setengah enam sore, aku baru sampai di depan rumah. Ini semua gara-gara Rey si manusia bunglon.Aku selesai kuliah jam empat sore tadi. Sempet ditawarin Difi buat pulang bareng, tapi aku menolak. Alasannya karena aku menunggu Rey jemput, ya aku pikir dia bakal jemput dong, karena tadi pagi dia nganter. Eh, ternyata sampai lama menunggu dia nggak jemput-jemput juga.Karena udah sore, aku memutuskan buat naik bus. Tentu nggak sampai depan rumah dong. Dari jalan raya tempat berhenti, aku jalan kaki menyusuri jalan komplek yang udah beraspal itu. Kurang lebih lima ratus meter lah. Bisa dibayangin kan, capeknya gimana.Di teras, aku lihat mama lagi berdiri mondar-mandir. Udah bisa kutebak, kalau mama pasti khawatir sama aku."Ya Alloh, Key ... kok udah maghrib begini kamu baru pulang sih, dari mana aja? Katanya pulang jam empat, kok samp

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-12
  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 47

    "Dif, malem ini gue nginep di rumah lo ya," ucapku pada Difi saat kami berjalan menuju parkiran."Lah, emang kenapa? Lo kan udah punya suami, mau dikemamain suami lo kalo lo tidur di rumah gue.""Ya nggak dikemana-kemanainlah. Gue lagi males aja di rumah, takutnya dia macem-macem, kemarin aja dia hampir ...." Ucapanku sengaja menggantung karena takut membuat hati jomblo seperti Difi meronta-ronta."Hampir apa, Key? Hampir ngajak lo praktek adegan dua satu plus ya?" Difi nyengir ke arahku.Aku memukul pelan lengan Difi. "Sotoy lo. Lo masih jomblo, jangan mikir ke sana-sana."Temanku ini mendengkus. "Mending gue jomblo sadar diri. Lah elo, udah punya suami nggak nyadar status. Untung gue temen lo yang baik hati, Key, coba kalau enggak, udah gue tikung deh, Bang Rey dari lo. Secara dia tampan, tajir, pengertian lagi. Kurang apa coba dia? Tipe-tipe suamiable banget kan?"Aku memutar bola mata, nggak habis piki

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-12
  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 48

    "Key, kamu nggak suka ya, hadiah dari bunda?" tanya bunda setelah melihat gaun tidur tipis itu jatuh ke lantai.Aduh, aku jadi nggak enak sama bunda."Eh? Enggak kok, Bun." Tanganku menggaruk rambut yang tak gatal. "Mm--maksudnya Key suka, Bun."Bohong banget kalau aku bilang suka. Aku nggak pernah pakai baju tipis kayak gitu, apalagi kurang bahan. Bisa masuk angin nanti. Lagian kok bunda aneh banget ya, ngasih hadiah kayak gitu.Rey mengambil gaun tidur yang terjatuh di bawahku itu dan memasukkan kembali ke dalam paper bag yang kutaruh di meja."Kalau kamu suka kok tadi dijatuhin gitu?" Terdengar sendu pertanyaan bunda itu."Eng-- Key cuma syok, Bun." Beneran deh, aku syok liat gaun itu, ditambah lagi liat wajah Rey yang cengengesan pas aku bentangin gaun itu."Iya, Bun, tadi Key cuma kaget aja tiba-tiba ngasih hadiah seperti itu. Padahal tadi malem Key sempet dibeliin itu sama aku."Ka^pre

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-12
  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 49

    Hari ini aku berangkat ke kampus sendirian, karena Rey nggak nganterin aku. Dia ngambek karena tadi malem aku nggak ngasih haknya sebagai suami.Aku tau menolak suami itu dosa, tapi mau gimana lagi, aku takut untuk melakukan itu, apalagi selama ini kalau aku pacaran lurus-lurus aja nggak pernah aneh-aneh, nggak tau kalau Rey. Bisa aja kan dia udah berpengalaman, terlebih para mantan kekasih Rey aku lihat bukan cewek polos-polos, nggak menutup kemungkinan Rey pernah melakukan yang iya-iya. Buktinya Rey sangat mahir ketika menciumku.Sudahlah, ngapain mikirin manusia bunglon, mending mikirin gimana caranya aku bisa terus mendapatkan fans, dan pamorku sebagai cewek pemes di kampus nggak turun."Hai, Key," sapa Rendi, salah satu fans beratku. Dia ini cowok terganteng di antara barisan para penggemarku."Oh? Hai juga, Ren, tumben sendirian, mana geng lo?" Rendi emang sering barengan sama geng-nya yang cukup berpengaruh di kampus ini. Ge

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-12
  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 50

    "Key, besok aku mau ke Bali." Ucapan Rey itu membuatku sedikit terganggu saat lagi enak-enak duduk di kursi ini sambil merem."Mau ngapain emang?" tanyaku basa-basi. Sebenarnya nggak ngurus juga sih dia mau ke mana."Ada urusan bisnis di sana sama Sahila."Sahila?Siapa ya? Kok aku kek pernah denger namanya.Aku coba inget-inget nama yang disebutkan Rey tadi.Dan akhirnya aku tersadar kalau Sahila itu salah satu mantan Rey.Urusan bisnis apa yang mengharuskan dua sejoli mantan pacar itu ke Bali. Aneh rasanya. Apa nggak bisa diurus di kota ini aja?Jangan-jangan mereka sengaja ke Bali, biar sekalian liburan bersenang-senang berdua sambil mengenang masa-masa mereka pacaran.Kok aku jadi nggak tenang gini sih."Aku ikut, Rey." Aku lantas bangkit dari duduk."Ikut?" Satu alisnya terangkat, gurat keheranan terpancar dari wajah Rey."Iya, aku mau

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-12
  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 51

    "Huwaaaaa ...." Aku menjerit saat membuka mata, mrndapati diri ini dalam pelukan Rey. Sialnya baik aku ataupun Rey sama-sama dalam keadaan polos, hanya terbungkus sebuah selimut yang menutupi tubuh kami.Refleks aku bangun dari berbaring, dan menyingkirkan tangan Rey yang memelukku."Sayang, kenapa kok jerit-jerit? Ini masih pagi Sayang, belum juga subuh," ujar Rey dengan suara beratnya, khas bangun tidur."Rey, kamu jahat, hiks." Aku mulai terisak. "Kamu udah mengambil mahkotaku, huhuhu ...."Kudengar Rey menghela napas, tak lama setelahnya dia memelukku dari belakang."Tadi malam kita melakukan dengan kesadaran sendiri, Key. Atas dasar mau sama mau, dan suka sama suka," kata Rey lembut.Benarkah demikian?"Nggak mungkin!" elakku di sela-sela tangisan."Apanya yang nggak mungkin? Coba kamu ingat-ingat lagi, tadi malam aku sama sekali nggak memaksa, kamu dengan suka rela menyerahk

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-13

Bab terbaru

  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 86

    "Bang, ini dede nangis, tolongin dong ...," teriakku di sela-sela tangisan bayi yang baru saja kulahirkan lima hari yang lalu. Tadi popoknya sudah ku-cek, barangkali dia pipis atau pup, tapi ternyata tidak. Aku susui, tetap saja dia tidak mau, mungkin masih kenyang juga karena sepuluh menit yang lalu baru kususui. Meski sudah kutimang-timang penuh kasih, sudah coba kuhibur dengan berbagai macam cara, termasuk mengajaknya bicara, tetap saja dia asyik menangis. Anehnya, begitu dia diambil alih oleh ayahnya, maka spontan tangisannya mereda. Tapi sekarang ke mana bang Rey? Kok tidak muncul juga? Biasanya sekali panggil, dia langsung menghampiriku. "Baaang," panggilku dengan volume suara yang lebih keras dari yang tadi. Mana bayinya nangisnya tambah kenceng lagi. Sungguh aku jadi pusing. "Apa sih, Key, kok teriak-teriak?" Bukannya bang Rey yang datang, tapi mamaku. Mama memang setiap hari ke sini buat nengokin cucunya ini. "Ini dede nangis, Ma," ucapku sedikit khawatir karena dari tad

  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 85

    ☕sebelum baca, aku ingetin kalian buat follow akun aku 'Achla El Aufa' dan follow juga cerita ini, biar aku tambah semangat. Kalau semangat, kan jadi cepet update part selanjutnya☕Happy reading🔰"Bang, aku pengen seblak, nih," pinta Key padaku dengan nada manjanya yang selalu sukses membuatku tak tega untuk menolaknya. Apalagi sekarang dia tengah mengandung buah cinta kami.Meski usia kandungan Key sudah memasuki bulan ke delapan, tetap saja dia minta yang aneh-aneh dengan alasan nyidam, terlebih saat tengah malam begini."Besok aku beliin ya, sekarang kamu tidur, udah malem ini, kasihan baby kalau diajak begadang," ujarku menolak secara halus permintaan Key sembari mengusap lembut perut yang di dalamnya bersemayam darah dagingku."Ih, nggak mau! Aku maunya sekarang, Bang. Baby pengennya sekarang nih," rajuknya.Aku menghela napas berat. Sebenarnya sudah aku pastikan dia akan memprotes seperti itu, pasalnya buk

  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 84

    ☕sebelum baca, aku ingetin kalian buat follow akun aku 'Achla El Aufa' dan follow juga cerita ini, biar aku tambah semangat. Kalau semangat, kan jadi cepet update part selanjutnya☕Happy reading🔰Tiga bulan setelah kepulangan dari bulan madu, aku belum juga dinyatakan positif hamil. Setiap bulan aku selalu rutin mengecek lewat test peck, berharap ada dua garis di sana, namun sepertinya memang belum rezekiku untuk memiliki momongan.Belum dikasih hamil, ada plus minusnya. Plusnya ya aku bisa fokus untuk mengerjakan skripsi, dan berharap tahun ini bisa lulus. Minusnya kadang aku merasa insecure, takutnya Rey akan berpaling ke lain hati.Beruntungnya aku punya suami seperti Rey. Dia tidak pernah menuntut agar aku cepat hamil. Rey juga selalu membesarkan hatiku jika test pecl yang kugunakan sehabis ngecek, masih bergaris satu.Oh, ya, sekarang aku dan Rey tidak lagi tinggal di apartemen, melainkan di pondok indah mertua, alias rumah o

  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 83

    ☕sebelum baca, aku ingetin kalian buat follow akun aku 'Achla El Aufa' dan follow juga cerita ini, biar aku tambah semangat. Kalau semangat, kan jadi cepet update part selanjutnya☕Happy reading🔰Bau obat-obatan menusuk di indra penciumanku. Tembok serba putih kini menjadi pemandangan.Ya, di sinilah aku sekarang. Di rumah sakit yang ada di Jakarta.Bukan aku atau Rey yang sakit, bukan juga orang tua atau mertuaku, melainkan oma.Oma kritis setelah mengalami kecelakaan saat ikut mobil yang dikendarai oleh Sahila. Menurut penuturan asisten rumah tangga di rumah oma, akhir-akhir ini oma memang sering berpergian dengan Sahila, dalam rangka kerjasama bisnis.Aku dan Rey serta beberapa anggota keluarga besar Rey, turut memenuhi ruang tunggu di depan ruangan tempat oma dirawat.Jika oma kritis, maka lain halnya dengan Sahila. Sahila dinyatakan meninggal dunia tepat setelah dibawa ke rumah sakit.Ada sedikit

  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 82

    ☕sebelum baca, aku ingetin kalian buat follow ' biar aku tambah semangat. Kalau semangat, kan jadi cepet update part selanjutnya☕ Happy reading🔰 Setelah kemarin malam aku dan Rey sedikit berdebat tentang tempat di mana kami akan bulan madu, akhirnya kami memutuskan untuk mengunjungi Bromo di Malang Jawa Timur. Sebenarnya itu sih dapet rekomendasi dari bunda sama mama. Katanya di sana tempatnya indah dan nyaman, juga dingin, jadi pas bagi pasangan yang mau honeymoon. Di sinilah aku dan Rey sekarang, di balkon kamar hotel yang langsung menampakkan pemandangan indah gunung Bromo. Ternyata bener apa kata bunda sama mama, di sini bagus banget. Takjub sudah pasti, apalagi ini pertama kalinya aku ke sini, maklumlah, selama ini aku cuma muter-muter di ibu kota doang, kalau mudik ya paling ke bandung, karena mama sama papa asli orang sana. Destinasi wisata paling jauh yang pernah kukunjungi sebelum ini, ya cuma ke Bali ngikut Rey waktu itu. "Sayang, kamu lagi liatin apa sih? Kok seri

  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 81

    "Key, kamu betah tinggal di sini?" tanya mama sambil mengedarkan pandang, melihat setiap pojokan apartemen yang kuhuni sama Rey. Hari ini mama berkunjung ke sini."Eem, sebenarnya sih belum terlalu betah sih, Ma, tapi dibetah-betahin demi ketentraman hidup plus kelangsungan rumah tangga aku sama Rey, Ma," jawabku sambil membuat minuman untuk mama."Uluh-uluh ... anak mama udah bisa ngomong bijak ternyata." Mama mencubit gemas pipiku. "Ini pasti Rey yang ngajarin. Beruntung mama punya menantu kayak Rey, anak mama yang manja ini, bisa diubah jadi bijaksana."Aku mencebik mendengar ucapan mama. Tadinya aku kira mama beneran mau memuji aku, eh, ternyata malah mau muji menantunya itu."Iya deh, iya, puji terus tuh menantu mama yang baik hati itu," sinisku.Bukannya aku nggak suka kalau mama memuji Rey, tapi rasanya aku tuh cemburu. Sebagai anak kandungnya, bisa dikatakan jarang banget mama memujiku, tapi baru punya mantu be

  • Terpaksa Menikahi Tetangga   part 80

    ☕sebelum baca, aku ingetin kalian buat follow akun aku 'aufa21' dan follow juga cerita ini, biar aku tambah semangat. Kalau semangat, kan jadi cepet update part selanjutnya☕Happy reading🔰Setelah tragedi oma yang memaksa Rey untuk menikahi Sahila dan menceraikanku, Rey memutuskan untuk membawaku pergi dari rumah. Maksudnya bukan kabur, karena tentu aja kami pamit sama orang tua kami masing-masing. Rey mengajakku untuk tinggal di apartemen yang dia sewa dari temannya.Awalnya aku menolak, sebab aku nggak mau jauh-jauh dari orang tua, tapi setelah Rey menjelaskan alasan kenapa kami harus tinggal sementara dulu di apartemen, aku pun menurut. Keputusan ini Rey ambil agar oma nggak lagi menyuruh hal-hal yang menjurus untuk memisahkan Rey denganku. Harapan tinggal di apartemen ini untuk menghindari oma, meski kemungkinan oma bisa menemui Rey di restorannya."Bang, kamu yakin kalau oma nggak bakal tau apartemen ini?" tanyaku sambil menyodorka

  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 79

    "Oma mau nyuruh apa lagi sama bang Rey, Bun?"Bunda menghela napas kasar, lalu beralih menatapku sendu. "Bunda sih nggak tahu pastinya, Key, tapi firasat bunda mengatakan kalau oma bakal nyuruh yang aneh-aneh dengan menghadirkan mantan pacar Rey."Duh, duh, duh, tiba-tiba alarm tanda bahaya berbunyi di kepalaku setelah mendengar ucapan bunda barusan.Kalau dipikir-pikir sih, iya, oma bakal nyuruh Rey yang aneh-aneh."Bunda tenang aja, Key yakin kalau bang Rey nggak akan nurutin kemauan oma." Aku menggenggam tangan bunda.Mertuaku ini tersenyum manis padaku, kemudian membalas genggaman tanganku. "Key, janji ya, apapun yang terjadi, kamu jangan tinggalin Rey. Bunda udah terlanjur sayang banget sama kamu, melebihi Rey yang anak kandung bunda sendiri."Hatiku menghangat dengan penuturan bunda. Ternyata mertua baik hati nan idaman kayak bunda ini, nggak cuma ada di film-film sama novel yang biasa aku tonton dan baca. Sosok

  • Terpaksa Menikahi Tetangga   Part 78

    ☕sebelum baca, aku ingetin kalian buat follow akun aku 'aufa21' dan follow juga cerita ini, biar aku tambah semangat. Kalau semangat, kan jadi cepet update part selanjutnya☕Happy reading🔰Tiba di pelataran rumah bunda, kulihat ada sebuah mobil warna merah yang cukup mewah. Kalau merk-nya sih aku nggak tau, maklumlah warga kismin, mana paham sama merk-merk mobil.Sama denganku, Rey juga kayak bingung liat ada mobil yang terparkir di halaman rumah orang tuanya ini."Mobil siapa, Bang? Ada tamu kah?" tanyaku sambil melirik ke Rey.Suamiku ini mengerutkan dahinya, tanpa dia jawab, aku udah tau kalau dia juga nggak tau siapa pemilik mobil itu."Nggak tau, Key, jarang ada yang bertamu ke sini pake mobil yang warnanya mencolok begitu." Nah, bener kan tebakanku kalau Rey juga nggak tau."Temen kamu mungkin, Bang," kataku menebak, meski sejak menjadi tetangganya, nggak pernah aku liat ada temen-temen Rey main ke ru

DMCA.com Protection Status