Share

88 : Janji

Sepanjang malam, Sean tidak berhasil memejamkan matanya. Ia terus melirik ponsel dengan perasaan yang tidak menentu. Pikirannya terus berputar-putar. Memikirkan ucapan adiknya, demikian juga Zeta. Dia tidak akan bisa menjelaskan keinginan Sky pada Zeta.

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Gawai di tangannya bergetar dan menampilkan nama kekasihnya. Dengan tangan bergetar, Sean menggeser icon berwarna hijau itu. Wajah Gatra langsung menyambutnya.

“Papa, Papa,” ocehnya dengan suara terbata-bata karena sepertinya bocah itu baru saja menghabiskan malam dengan tangisan. Namun kemudian ia kembali meraung.

“Dia terus menangis sepanjang malam. Mbak Runi dan aku tidak bisa membuatnya tenang, Mine.” Ada getar yang menyesakkan saat mendengar panggilan Zeta yang biasanya selalu membuatnya nyaman. Ada sesuatu yang memberontak. Ada hal lain yang membuatnya sedih dan dihinggapi penyesalan hebat ketika kata itu disebut.

“Mine? Kamu baik-baik saja? Aku tidak minta kau kembali sekarang. Hanya saja mungkin kau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status