Home / Rumah Tangga / Terpaksa Menikahi Om Tampan / Bab 74 Penghuni Hati Arya

Share

Bab 74 Penghuni Hati Arya

Author: Naza Dya
last update Huling Na-update: 2023-12-25 16:30:40

Nadira merupakan wanita yang bebas. Bahkan mungkin ia sudah tak lagi perawan, mengingat dirinya yang selalu ingin di sentuh Arya. Namun, Arya justru selalu menolak. Meski sudah berada dalam permainan yang panad pun, Arya masih bisa menahan diri untuk tidak melakukan hal di luar batas, dengan segera Arya akan menghentikam aktivitas panasnya. Di tambah bayangan Liyana yang selelu muncul begitu saja membuat Arya tak pernah bisa terlibat terlalu dalam di dalam sebuah hubungan dengan wanita lain.

Bukan hanya Liyana, Arya pun sama. Sering terbayang bayangan juga kenangan ya bersama Liyana. Itu lah salah satu alasan yang membuat Arya sulit mencari pengganti Liyana.

Setelah hubungan Arya bersama Nadira berakhir, Arya tidak pernah lagi dekat dengan wanita lain. Bagi Arya semua wanita seakan sama saja. Mendekatinya hanya karena harta yang ia miliki. Nama Arya Bagaskara sudah terkenal di beberapa kota. Pria tampan, mapan, memiliki toko perhiasan yang sudah tersebar di berbagai kota, karena sta
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 75 Tak Mudah

    Arya menghela napasnya kemudian mendesah. Laki-laki tampan yang baru terbangun itu terlihat gelisah di atas kursi pesawatnya. Aneh, Arya tak paham debaran aneh itu berasal dari mana. Yang Arya tahu ketika debaran itu tiba seakan memorak-morandakan kerja jantungnya. Waktu terasa begitu lamban bergulir, perjalanan jarum detik seperti siput yang merayap. Kejadian yang di alami Arya dalam mimpi barusan hampir seluruhnya memenuhi otak. Mimpi tentang Liyana kadang membuat Arya menekan hatinya. Arya seolah tak berdaya dibuatnya. Arya akui selama pernikahannya dengan Liyana ia memang tak pernah menyentuhnya. Tak pernah ada pengalaman malam pertama selama ini dengan Liyana. Jangankan malam pertama, tidur pun selalu berbeda kamar. Namun, entah mengapa di dalam mimpi seakan semua telah terjadi membuat aliran darah Arya berdesir kencang.Sejenak Arya kesusahan menelan ludahnya, debaran di dadanya lebih dari menggila kemudian dalam beberapa saat berubah melemah dan berganti rasa sesak. Saat Ary

    Huling Na-update : 2023-12-26
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 76 Merasa Putus Asa

    Pesawat yang Arya tumpangi akan segera mendarat. Tanpa terasa sudut bi bibir Arya terangkat ke atas. Terlihat senyum senang hadir di wajah tampan Arya. Arya pun sudah merasa tidak sabar ingin segera menemui Liyana dan menyatakan semua perasaan yang telah memenuhi hatinya.Pukul sepuluh malam pesawat yang Arya tumpangi baru saja mendarat di sebuah bandara di jakarta. Tampak Arya yang keluar dari badan pesawat dengan wajah sumringah. Perlahan Arya mulai menuruni tangga pesawat. Saat sampai di tangga paling bawah Arya segera merogoh saku jasnya. Mengambil benda pipih yang sejak pesawat lepas landas di matikannya.Sembari berjalan Arya pun mulai menekan tombol power pada benda pipih yang kini ada pada genggamannya, dan benda pipih itu pun seketika menyala. Arya mulai mengusap layar pada benda pipih itu, menekan salah satu nomor yang berada pada kontaknya.Arya mulai melakukan panggilan, setelah panggilan tersambung Arya pun segera mengucapkan apa yang di inginkannya. Setengah jam kemudia

    Huling Na-update : 2023-12-26
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 77 Sudah Tak Sabar

    Bukannya kembali tidur, Arya justru malah melangkah keluar menuju balkon kamarnya. Arya pun menduduki kursi kosong yang berada di balkon tersebut. Duduk terdiam menikmati heningnya malam.Waktu terus berjalan, Arya menyandarkan tubuhnya di kursi dengan ke dua mata menatap langit. Sudah lama Arya tidak menikmati waktu seperti sekarang ini. Langit malam yang gelap di hiasi beberapa bintang dapat membuat perasaan Arya yang gelisah menjadi lebih tenang.Bayangan Liyana pun tak luput dari pandangan Arya. Di langit luas nan gelap terlihat wajah cantik Liyana kembali hadir dalam angan Arya. Rindu yang sudah membuncah semakin menggebu-gebu Arya rasakan. Setelah satu bulan lebih tidak bertemu, membuat Arya ingin sekali merengkuh Liyana dalam hangat peluknya.Angin bertiup kencang membuat Arya merasa kedinginan. Arya pun kembali masuk ke dalam kamar setelah sempat menikmati suasana malam yang sudah hampir pagi. Sampai di dalam kamar, kembali Arya menarik selimut setelah tubuhnya terbaring di at

    Huling Na-update : 2023-12-27
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 78 Bercerita

    Lagi-lagi, rencana untuk bertemu Liyana harus kembali tertunda. Arya pun meluapkan kekesalannya kepada semua karyawan yang ada. Satu persatu karyawan mulai di intogerasi. Rupanya karyawan yanv satu ini cukup pintar hingga ia nyaris saja bisa lolos dari Arya.Namun, bukan Arya Bagaskara namanya kalau ia berhasil di kelabui oleh karyawannya sendiri. Dengan matanya yang jeli Arya bisa dengan tepat mendapatkan tersangkanya.Tanpa terasa hari sudah sore dan matahari sudah mulai terbenam. Mengurus satu masalah dengan kekesalan yang double cukup menyita waktu serta menguras tenaga Arya.Setelah semua urusan di cabang toko selesai, Arya pun berniat melanjutkan tujuannya yang sempat tertunda. Lagi dan lagi Arya terjebak dalam kemacetan. Di lihatnya waktu pada benda yang melingkar di pergelangan tangannya, menunjukkan pukul tujuh malam.Jika Arya terus melanjutkan perjalanan menuju rumah orangtua Liyana, mungkin akan keburu larut. Dengan terpaksa Arya pun membatalkan tujuan awalnya. Terjebak da

    Huling Na-update : 2023-12-27
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 79 Berdebar

    Kembali Arya mengemudikan mobilnya, meninggalkan rumah sederhana yang akan kembali ia datangi.Arya melanjutkan kembali perjalanan dengan diam menuju kediamannya. Sudah dua kali Arya gagal menemui Liyana. Besok, Arya tak ingin gagal lagi untuk yang ke tiga kalinya.Sampai di rumah segera Arya memerintahkan seseorang untuk mengawasi keadaan sekitar rumah orangtua Liyana, dan menyuruhnya memberi kabar jika Liyana sudah berada di rumahnya. Sedikit lega Arya rasa, esok hari Arya yakin ia pasti akan dapat bertemu dengan Liyana. Kembali Arya mengecek ponselnya, menanyakan Liyana sudah kembali ke rumahnya atau belum kepada pria yang di utusnya.Jawaban pria itu pun membuat Arya tidak bisa duduk dengan tenang."Belum Tuan" itulah laporan yang baru saja Arya terima.-----‐Lama bercerita, tak terasa waktu sudah siang. Liyana meraih tas dari atas meja mengiyakan ajakan Tiara untuk pulang. Padahal, Liyana masih ingin melepas rindu bersama sahabatnya."Abis ini kamu mau kemana Li?" Tanya Tiara.

    Huling Na-update : 2023-12-28
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 80 Bertemu Setelah Bercerai

    Dan.....Ceklek.Perlahan pintu mulai terbuka. Liyana menautkan alisnya, saat pemandangan yang di lihatnya terasa tidak biasa. Tampak seseorang dengan buket mawar besar menutup wajahnya. Awalnya Liyana bersikap tak perduli, sampai sedetik kemudian Liyana menyadari sesuatu. Deg! Seketika detak jantung Liyana terasa berhenti. Mimpi..Ya, buket bunga yang di pegang pria di balik pintu rumahnya sekaligus menutupi wajahnya itu sama persis dengan buket bunga yang Arya bawa dalam mimpinya. Dimana dalam mimpi tersebut Arya datang untuk menemuinya.Namun, Liyana kembali di hinggapi perasaan takut. Takut kalau ternyata semua yang kini sedang dialaminya hanyalah sebuah mimpi yang kembali hadir menemani tidur yang tak pernah lelap.Liyana mencoba menepis kehadiran pria yang jelas-jelas sedang berdiri tegap dengan wajah tampannya. Berdiri berhadapan hanya menyisakan beberapa jarak saja. Namun, beberapa kali Liyana mengucek matanya, pria itu tetap berdiri kokoh di tempatnya.Debaran pada dada Li

    Huling Na-update : 2023-12-29
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 81 Tak Ingin Menunda Waktu Lagi

    "Anak bapak, Liyana yang telah membawa saya ke sini pak." Ucap Arya.Liyana pun membeliak mendengar jawaban Arya, Liyana yang masih terdiam menatap arya penuh tanda tanya.Bapaknya Liyana pun meminta waktu untuk berbicara empat mata. Arya pun mengikuti langkah bapak Liyana yang sudah lebih dulu berjalan menuju teras."Bisa kita bicara sebentar?" Ucap bapak Liyana terhadap Arya."Tentu" Arya pun dengan yakin mengiyakan permintaan bapaknya Liyana. Lantas bangkit dari duduknya, berjalan mengikuti langkah bapak Liyana yang sudah lebih dulu menuju teras.Bergeming, bapak Liyana menatap Arya penuh penekanan. Sebagai seorang bapak tentu laki-laki yang sudah tidak lagi muda itu tidak ingin anaknya kembali melakukan kesalahan. Bapak Liyana seperti sudah paham akan maksud dari kedatangan mantan menantunya itu."Apa Tuan bersungguh-sungguh?" Tanya bapak Liyana."Jangan panggil saya Tuan pak, panggil Arya saja." Sambung Arya sebelum menjawab pertanyaan dari bapak Liyana."Seperti yang bapak ketah

    Huling Na-update : 2024-01-01
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 82 Menyatakan Perasaan

    Liyana tak ingin menunda-nunda waktu lagi. Dengan semangat empat lima Liyana pun mulai mengatakan isi hatinya kepada Arya. Walau tak tahu harus di mulai dari mana, Liyana mencoba membuka mulutnya, mencoba untuk mengucapkan kata demi kata yang ada dalam benaknya.Kedatangan Arya seakan langsung menghisap habis energi Liyana dalam pandangan pertama ia kembali melihat Arya setelah hampir dua bulan. Awalnya, Liyana pikir ia akan bisa langsung mengungkapkan semua perasaannya selama ini tatkala bertemu Arya. Nyatanya, kini bibirnya masih saja kaku, Liyana masih belum bisa mengucapkan kata-kata yang sudah ia siapkan dalam benaknya.Liyana memberanikan diri menatap wajah Arya yang kini ada dihadapannya. Tak menyangka, tuhan akan mempermudah jalannya. Liyana kini merasa sangat sangat bahagia. Pun dengan Arya yang kini berada di depan Liyana merasa bahagia bisa melihat Liyana tersenyum, terlebih senyum itu muncul karena kedatangannya.Jantung Arya berdegup kencang. Pertama kali dalam hidupnya,

    Huling Na-update : 2024-01-03

Pinakabagong kabanata

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 130 Bahagia Bersamamu

    Kebahagiaan terpancar dari wajah Arya, Liyana juga putranya Azka. Sebuah keluarga kecil yang terlihat sempurna, keluarga yang penuh dengan kasih sayang membuat semua orang yang melihat kehangatan keluarga kecil Arya akan di rasuki rasa iri.Pagi ini jadi terasa lebih indah dan cerah dari biasanya. Benar-benar sangat berbeda. Lebih menyenangkan dari biasanya, sejak aktifitas yang Liyana dan Arya lakukan semalam sampai pagi tadi senyum bahagia terus terpancar dari wajah kedua pasangan yang kini telah menjadi orangtua. Padahal, aktifitas malam itu bukanlah yang pertama bagi Arya dan Liyana. Namun, entah mengapa kegiatan semalam terasa berbeda.Arya memandangi Liyana begitu dalam, Liyana adalah perempuan yang berhasil membuat Arya begitu mencintainya. Terlebih, Liyana kini sudah memberinya seorang putra berhasil membuat Arya menjadi seorang laki-laki seutuhnya. Membuat Arya semakin menyayangi serta mencintai dua makhluk yang telah Tuhan titipkan kepadanya. Arya dan Liyana saling menjaga

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 129 Memanfaatkan Kesempatan

    Sudah hampir satu jam Liyana berada di dalam kamar mandi. Arya yang sedari tadi sudah menunggu begitu merasa tidak sabar, di tambah dengan buah hatinya Azka yang takut keburu bangun membuat Arya semakin risau menunggu.Semenjak adanya baby Azka, Liyana dan Arya harus pandai mengatur waktu untuk kegiatan suami istrinya. Bagi Arya dan Liyana tak perduli pagi, siang, sore atau pun malam, jika kesempatan sudah ada di depan mata maka mereka akan memanfaatkannya kesempatan itu untuk kegiatan mereka.Liyana keluar dari kamar mandi hanya dengan berbalut handuk yang menutupi tubuh mulusnya. Arya yang sudah menunggu dengan sabar segera menghampiri Liyana. Arya tak memberi Liyana kesempatan untuk sekedar mengeringkan tubuhnya dulu.Arya melepaskan handuk yang sempat menutupi tubuh Liyana dengan cepat. Kini, keduanya sudah berada di atas ranjang bersiap untuk melaksanakan kegiatan mereka. Namun, saat Arya baru akan memulainya tiba-tiba terdengar suara putranya Azka dari luar pintu memanggil ibuny

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 128 Liburan

    Baik Liyana maupun Arya, tak pernah sekalipun menolak keinginan Azka. Azka tumbuh dengan kasih sayang serta cinta yang tak pernah kurang dari kedua orangtuanya.Keesokan paginya, Azka bangun lebih awal dari biasanya. Dengan semangat menggebu Azka berlari menuju kamar kedua orangtuanya.Tok tok tok..!Azka mengetuk pintu kamar orangtuanya. Liyana melangkah untuk membukakan pintu. "Ceklek" pintu mulai terbuka, Azka sudah menerobos masuk tanpa menunggu pintu terbuka lebar."Pa, bu, ayo kita berangkat sekarang !" Pinta Azka yang sudah tidak sabaran.Liyana dan Arya saling memandang, Arya bangkit dari duduknya menghampiri sang anak. "Kita sarapan dulu ya ! Habis itu baru berangkat." Ucap Arya."Siap pa, ayo !" Sambung Azka kemudian menarik tangan Arya menuju meja makan. Azka menyantap sarapan dengan lahapnya. Tak butuh waktu lama Azka telah selesai menghabiskan satu piring nasi goreng sarapannya. Melihat begitu semangat sang buah hati, Arya pun bergegas bangkit dari kursi tempat duduknya

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 127 Keluarga Adalah Segalanya

    Bagi Liyana dan Arya keluarga adalah segalanya, di mana mereka adalah pusat kehidupan dan tempat dimana Liyana dan Arya bisa mencurahkan kasih sayang dan perhatian semaksimal mungkin.Kehadiran buah hati baby Azka di tengah-tengah Liyana dan Arya menjadi pelengkap dan sumber kebahagiaan bagi Liyana dan Arya. Senyuman serta tawa cerianya membuat kehidupan Liyana dan sang suami semakin bertambah indah. Baby Azka mampu membuat Liyana dan Arya mempunyai arti dan tujuan hidup yang lebih terarah.Bersama Liyana dan baby Azka, Arya dapat memahami banyak hal. Salah satunya menemukan bahwa kebahagiaan itu sederhana dan mudah di raih. Arya hanya perlu menghabiskan waktu bersama Liyana juga baby Azka, berbagi cerita serta bercanda dan tertawa. Kebersamaan dan saling memiliki di antara Arya, Liyana dan baby Azka membuat setiap momen menjadi lebih indah dan berkesan. Karena kebahagiaan tak selalu tentang harta, dapat menikmati dan menghabiskan waktu bersama pun dapat menjadi kebahagiaan yang sempu

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 126 Pertumbuhan Baby Azka

    Hari berganti hari, tak terasa kini baby Azka sudah banyak menunjukkan perkembangannya. Bagi Liyana juga Arya, dapat menyaksikan tumbuh kembang sang buah hati merupakan sebuah momen yang sangat menakjubkan. Berbagai hal telah di lewati bersama, dimana suka dan cita menjadi satu dan mampu mempererat hubungan ketiganya.Rasanya, tak ada hal yang paling membahagiakan bagi Liyana dan Arya saat ini kecuali melihat buah hatinya mendapatkan kebahagiaan yang seutuhnya. Terhitung sejak saat baby Azka lahir ke dunia dan kini bayi mungil dengan wajah tampan itu telah tumbuh dengan pesat.Dimana saat dulu baby Azka belum bisa menopang tubuhnya sendiri, kini baby Azka sudah bisa menggerakkan anggota tubuhnya meski masih kesulitan. Tak terasa baby Azka kini sudah berusia empat bulan, dan baby Azka kini sudah mulai bisa tengkurap sendiri bahkan sudah bisa di ajak bermain cilukba. Sungguh ini merupakan momen yang sangat berharga bagi Liyana dan Arya.Buah hatinya begitu menggemaskan, Arya seakan tida

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 125 Acara Aqiqah Baby Azka

    Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang maha esa atas kelahiran baby Azka ke dunia, Arya dan Liyana berencana akan menggelar aqiqah. Hari ini di kediaman Arya dan Liyana akan mengadakan acara Aqiqah untuk putra pertama mereka Azka yang sudah berusia empat puluh hari. Selain mengundang beberapa kolega, Arya dan Liyana juga mengundang ratusan anak yatim piatu dari beberapa panti asuhan yang tersebar di kota jakarta. Acara Aqiqah baby Azka di isi dengan ceramah ustadz, rebana serta nyanyian nasyid yang di bawakan oleh bintang tamu yang sengaja di undang oleh Arya. Tak hanya tamu undangan Arya, beberapa keluarga dan tak ketinggalan sahabat Liyana yaitu Tiara pun turut hadir dalam acara Aqiqah ini.Sejak acara Aqiqah berlangsung, putra kecil Arya dan Liyana yang di beri nama baby Azka tertidur lelap di dalam pangkuan sang ibu Liyana. Walau pun suasana cukup berisik, jagoan kecil itu terus tertidur dengan tenang, seakan tidak terusik oleh keadaan di sekelilingnya. Tentu saja pemand

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 124 Baby Blues

    Selama empat hari berada di rumah sakit, Mas Arya selalu mendampingiku. Tak pernah sehari pun Mas Arya absen untuk menemani masa pemulihanku juga tak pernah absen untuk melihat perkembangan Arya junior di dalam kamar bayi. Kamar Liyana dan kamar bayinya sengaja di pisahkan, itu pun hanya terhalang pintu saja.Sebenarnya, Liyana merasa belum siap sepenuhnya untuk menjadi seorang ibu. Walau dari jauh-jauh hari Liyana sudah mempersiapkan diri, nyatanya saat sang bayi sudah lahir ke dunia Liyana masih merasakan kekhawatiran dalam hatinya. Liyana khawatir kalau dirinya tidak akan bisa menjadi ibu yang baik, khawatir jika dirinya tidak bisa menjaga sang buah hati dengan baik. Khawatir jika suaminya Arya akan lebih mencintai bayinya dan malah mengabaikannya.Tapi, kekhawatiran Liyana kini telah sirna karena perhatian yang Mas Arya berikan selama empat hari ini. Nyatanya, Mas Arya kini lebih mencintai Liyana dan sama sekali tak pernah mengabaikan Liyana. Rasa cinta Arya terhadap Liyana justru

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 123 Hadirnya Arya Junior

    "Mas,,, sakit banget." Ucap Liyana, seraya mencengkeram erat jemari tangan Arya. Arya memeluk tubuh Liyana, menggenggam jemari Liyana yang terasa sangat dingin bahkan wajahnya semakin pucat.Hati Arya terasa hancur, melihat keadaan Liyana yang seperti saat ini membuat Arya menjadi sedih. Arya tak tega dan sampai hati melihat Liyana meringis menahan sakit. Andai saja Arya bisa menggantikan posisi Liyana, Arya akan sangat siap menanggung rasa sakitnya. Andai bisa berbagi kesakitan, Arya tentu dengan senang hati mau melakukannya. Dalam keadaan yang seperti ini, Arya harus bisa berpikir tenang. Arya menghirup napas dalam-dalam, dan menghembuskan perlahan. Berkali-kali Arya melakukannya untuk memasukkan oksigen yang banyak ke otaknya.Sedetik kemudian Arya baru menyadari kalau dirinya belum memberitahu dokter akan kedatangannya ke rumah sakit hari ini. Gegas Arya mengambil ponsel dari dalam saku celananya, mencari nomor dokter dalam daftar panggilannya.Setelah ketemu, Arya pun langsung m

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 122 Mendekati Persalinan

    Tak terasa persalinan Liyana tinggal menghitung hari. Kontraksi juga sering Liyana rasakan sejak kehamilannya memasuki usia sembilan bulan. Walaupun hanya kontraksi kecil yang dirasakan Liyana tetapi lambat laun kontraksi itu semakin sering dan efek sakitnya pun semakin terasa. Seperti yang Liyana rasakan beberapa hari lalu, dan setelah di periksa ternyata hanya kontraksi palsu.Sedangkan, calon papa siaga bernama Arya Bagaskara itu sudah berjaga-jaga sejak kontraksi palsu yang Liyana rasakan. Arya memilih mengerjakan pekerjaan di rumah. Kalau pun ada meeting, Arya lebih memilih untuk di wakilkan asisten atau sekretarisnya. Terkadang, sekretarisnya harus bolak-balik dari kantor ke rumah Bosnya Arya untuk menyerahkan dokumen yang harus Arya tandatangani. Tentunya sekretarisnya itu mendapatkan bonus gaji pokok selama Arya bekerja di rumah. Arya benar-benar menjadi suami siaga yang selalu menemani Liyana istri kecilnya yang kini sedang membawa calon anak mereka ( Arya junior ) di dalam

DMCA.com Protection Status