‘Kamu boleh bertengkar sebanyak seribu kali dengan kekasihmu, selama kamu memiliki kesediaan untuk berbaikan, segalanya akan jauh lebih indah setelahnya!’
Begitulah sebuah status yang tiba-tiba muncul di media sosial Olivia Milan. Ketika menulis kutipan tersebut, gadis itu sedang duduk berdua dengan kekasihnya, tepatya di sofa ruang tengah apartemen Rainer Griffin. Mereka menghabiskan dini hari itu dengan menyesap cokelat hangat sambil keduanya duduk mesra saling menyandar satu sama lain.
‘Cinta, terkadang bisa membuat hal yang mudah menjadi rumit. Terkadang lagi, ia bisa menyulap sesuatu yang rumit menjadi sangat mudah.’
Tulis Olivia Milan lagi dalam feed media sosialnya. Gadis itu sedang merayakan kegembiraannya yang telah berhasil melewati baku hantam adu mulut dengan kekasihnya, Rainer Griffin. Setelah adegan ciuman paksa di dalam mobil selesai, bukannya meneruskan perkelahian, Olivia Milan dan Rainer Griffin justru seperti menemukan
Pagi hari setelahnya, terdengar suara ribut-ribut di dalam apartemen Rainer Griffin karena Olivia Milan telah sangat marah akibat postingan kontroversial yang dibuat oleh Rainer Griffin. Gara-gara kutipan yang dibuat kekasihnya lewat akun sosial medianya itu, Olivia Milan harus menanggung malu sebab ia mendapat banyak olok-olokan dari teman-teman dunia mayanya.“Pria berengsek sialan! Lihat apa yang telah kau buat pada akun sosial mediaku!” teriak Olivia Milan dengan menggunakan bahasa yang tak baku untuk pertama kalinya kepada Rainer Griffin yang saat itu baru bangun tidur.“Huaaaah... Katakan saja pada mereka jika ponselmu sedang dibajak! Lagi pula, bukankah kenyataannya memang demikian?” balas Rainer Griffin dengan masih menunjukkan rasa kantuk berat, wajar saja, dia memang hanya tidur selama kurang dari dua jam kala itu.Melihat Rainer Griffin yang masih enggan terbangun dari sofa, Olivia Milan secara perlahan-lahan meraih ponsel mili
111.Hal yang lebih mencengangkan berikutnya adalah ketika Olivia Milan membuka beberapa lampiran gambar lain yang dikirim oleh nomor asing tersebut. Gambar-gambar itu mempertontonkan pemandangan yang tak menyenangkan di mata Olivia Milan.“Hei, mengapa wajahmu terlihat aneh? Ada apa dengan ponselku?”Perlahan-lahan, Rainer Griffin bangkit dari tidurnya dan memosisikan diri untuk duduk di samping Olivia Milan. Pria itu melihat ekspresi Olivia Milan yang tampak seperti kaget, marah, sedih, sekaligus bingung yang melebur dalam sekali waktu.“Kenapa? Apa yang terjadi?” Rainer Griffin memosisikan dirinya sejajar dengan Olivia Milan, membuatnya bisa melihat ke arah layar ponsel pintarnya.Seketika, Rainer Griffin merebut ponsel itu dan lekas-lekas jarinya menekan tombol delete pada lampiran-lampiran gambar yang dikirim oleh nomor asing tersebut. Olivia Milan hanya terdiam tanpa tahu harus memulai kemarahannya dari mana. Bingung u
Setelah mengucapkan kata ‘selesai’, Olivia Milan merasa ia sudah tak memiliki kalimat apa pun untuk diucapkan kepada Rainer Griffin. Maka, ia membalikkan tubuhnya seketika, memunggungi Rainer Griffin lalu melangkah dengan cepat menuju ke kamarnya. Olivia Milan ingin mendekam di dalam kamar setidaknya sampai gadis itu merasa benar-benar sendirian.“Aku anggap ucapanmu barusan hanyalah sebuah ketidaksengajaan yang dilandasi oleh amarah. Ingat, kita boleh bertengkar sebanyak yang kita mau, asalkan kita juga tak lupa berbaikan!” teriak Rainer Griffin seraya memandangi punggung Olivia Milan yang menjauh pergi.Olivia Milan menutup telinganya menggunakan dua tangan ketika Rainer Griffin mengungkit tentang bertengkar dan berbaikan. Dalam perjalanan menuju ke kamarnya itu, tiba-tiba, Olivia Milan merasa malu dan kesal mengingat beberapa saat sebelumnya, ia pernah menjadi perempuan sok bijak dengan membuat kutipan romantis tentang sebuah pe
Hari sudah sangat sore dan bahkan menjelang gelap ketika Olivia Milan masih ragu apakah ia perlu menghubungi Rainer Griffin atau tidak. Sayangnya, ketika ia memutuskan untuk menyerah dan memilih untuk meminta bantuan pada Rainer Griffin, ponsel Olivia Milan justru mati karena kehabisan baterai. Sialnya lagi, charger ponselnya berada di dalam tas yang telah raib dibawa pencuri.“Nah. Ketemu juga akhirnya!” dari kejauhan, Rainer Griffin telah menemukan sosok kekasihnya yang terlihat duduk dengan gelisah di sudut bangku ruang tunggu sebelah selatan. Pria itu pun mengambil jalan memutar agar ia bisa mengendap-endap dan pura-pura duduk di bangku belakang Olivia Milan. Ia ingin mengetahui penyebab kegelisahan kekasihnya, tanpa bertanya secara langsung pada gadis itu.Satu menit berselang, Rainer Griffin telah tiba di ruang tunggu dan mengambil tempat duduk di dua baris belakang dari tempat Olivia Milan berada.‘Sepertinya gadis itu sedang dalam masal
Beberapa detik setelah si perempuan muda berlalu pergi, Rainer Griffin melihat Olivia Milan kembali menghentak-hentakkan kakinya ke lantai. Gadis itu juga terdengar mengumpat beberapa kali, sebelum akhirnya ia duduk kembali dengan dua tangan memijit-mijit kepalanya.“Sial! Apakah aku harus berjalan kaki dan kembali ke apartemen pria berengsek itu? Ah, memalukan sekali! Apa yang harus kukatakan padanya tentang kepergianku hari ini?!” gerutu Olivia Milan dengan suara yang pelan tetapi cukup bisa didengar oleh Rainer Griffin.Pria itu masih dalam posisi yang sama. Pura-pura memainkan ponselnya seolah tak memedulikan sekeliling. Tetapi sejatinya, ia sangat menajamkan telinga untuk bisa mendengar rupa-rupa kejadian yang ada di bangku depan, bangku Olivia Milan berada.“Baiklah! Tak ada pilihan lain. Aku akan pulang ke apartemen lagi. Ah, semoga saja pria itu belum kembali dari kantor sehingga tak melihat jika kamarku kosong!” gumam Olivia Mila
Rainer Griffin terperanjat kaget ketika telinganya mendengar jerit permintaan tolong dari Olivia Milan. Tentu saja, ia lebih memilih untuk bergegas mengejar ke arah sumber suara.“Sial! Ini semua gara-gara kau!” bentak Rainer Griffin seraya melayangkan satu pukulan terakhirnya kepada si pemuda beraroma alkohol.“Aaaaargghhh!” pemuda itu menjerit lagi tetapi ia merasa cukup beruntung sebab Rainer Griffin meninggalkannya begitu saja tanpa memberi pukulan-pukulan lain yang lebih berat.“Olivia!!!” Rainer Griffin berteriak lantang ketika ia hanya melihat jalanan gang sempit yang sunyi.“OLIVIA MILAN!!! OLIVIA!!!” berkali-kali, Rainer Griffin meneriakkan nama kekasihnya agar gadis itu berkenan menyahut panggilan darinya.“Di mana kau? Nona Milan?! Olivia?! Via?! Nona Pesuruh?!” Rainer Griffin memanggil Olivia Milan dengan berbagai penyebutan.Tetapi, tetap saja tak ada satu pun jawaban y
“Cih! Dasar pria congkak! Selamat menelan bulat-bulat kecongkakanmu itu! Ha ha ha!” orang asing itu membalikkan badan dengan sigap, berlari menjauh dari Rainer Griffin yang telah maju untuk menyerang.“Jangan lari, Pecundang!” teriak Rainer Griffin pada orang asing tersebut.“Namaku Jim, Jim Morrison. Panggil saja aku Jim Yang Hebat! Lari katamu? Ah, sayang itu bukanlah gayaku!” Jim Morrison melangkah menuju ke bibir lantai dua yang tak disekat oleh dinding atau pagar apa pun. Anehnya, Jim Morrison justru menjatuhkan dirinya dari lantai dua Blicking Hall Building.Rainer Griffin mengerutkan alis keheranan. Ia segera menghampiri ke arah di mana Jim Morrison menjatuhkan diri.“Ha ha ha! Kejar aku, jika kau memang memiliki niat untuk bertemu lagi dengan gadismu. Sayangnya, Nona Milan tidak berada di dalam Blicking Hall Building. Jika tak percaya, kuberi waktu sepuluh menit untuk memeriksa, aku akan menunggu sambil me
Ketika Rainer Griffin menjatuhkan dirinya dari ketinggian lantai dua Blicking Hall Building, ia mendarat dengan satu kaki hampir tergelincir di pagar yang sama yang sempat dilalui oleh Jim Morrison. Rainer Griffin segera mengatur posisinya dalam kondisi sigap dan siap siaga. Untuk sejenak, ia meraa kesal karena pendaratannya tak sempurna.Meski demikian, andai orang lain yang melakukannya, bisa jadi kemungkinan yang dialami akan jauh lebih buruk dari apa yang dicapai oleh Rainer Griffin. Tapi tetap saja, ketika ia menyadari pendaratannya tak sempurna, Rainer Griffin mengumpat kesal.“Sialan! Semoga tak ada yang sempat melihat pendaratan memalukan itu!”“Awalan yang cukup bagus, Tuan Sombong! Tadinya kukira kau akan mendarat dengan kepala di bawah dan kaki di atas. Ah, desas desus tentang kehebatan Rainer Griffin memang bukan omong kosong belaka ternyata!” Jim Morrison tersenyum simpul, ia lantas berteriak lagi ke arah Rainer Griffin
Ketika lampu ruangan telah menyala kembali, beberapa pria berseragam POLICE tengah berada di ruangan. Mereka membawa surat tugas penangkapan Alice Winterbourne yang didakwa sebagai dalang dari beberapa kasus kriminal ringan dan juga berat. Penangkapan tersebut merupakan buntut dari pelaporan Madam O-Mee yang selama enam tahun terakhir mulai giat mengumpulkan para korban Alice Winterbourne dan secara bersama-sama membangun aliansi guna merobohkan organisasi kriminal berkonsep Butterfly Effect yang digawangi Alice Winterourne.Maka, penangkapan Alice di hari pernikahannya bersama Rainer Griffin itu telah menjadi kabar yang paling mengejutkan di dalam gedung Treasury Luxurious Palace hari itu.“Jadi, Madam O-Mee adalah sosok gadis yang dulunya menjadi karyawan Rainer Griffin? Gadis itu telah bermetamorforsis menjadi Perempuan Hebat dan memiliki banyak privilege akibat kekayaannya yang berlimpah. Sepertinya ia sedang berada dalam misi membalas dendam kepada Alice Win
Tak terasa, tiga puluh menit telah berlalu. Suasana di dalam gedung Treasury Luxurious Palace berubah drastis, dari yang awalnya para tamu undangan diajak tertawa renyah akan dongeng Madam O-Mee yang menarik, di menit ke tiga puluh suara isakan tangis terdengar nyaris di seluruh penjuru ruangan.Semua orang turut terbawa kesedihan tokoh utama dalam dongeng yang saat itu diceritakan tengah mengandung bayi sementara si ayah bayi justru mengusir si tokoh utama lantaran si ayah mengalami amnesia dan mendapat doktrin sesat dari teman wanitanya.“Apa-apaan ini?” Rainer Griffin mengusap air matanya yang terjatuh.“Madam O-Mee, cepat lanjutkan dongengnya! Di mana si ayah berengsek itu sekarang?!” Tiba-tiba, Rainer Griffi berteriak dengan suara lantang sambil melangkah maju mendekati posisi Madam O-Mee di sisi depan.Yang membuat para tamu undangan keheranan adalah, Rainer Griffin tiba-tiba berlutut beberapa meter dari Madam O
“Apa maksudmu?! Aku tak percaya! Madam O-Mee berasal dari negara Clarksville, tak ada alasan baginya untuk berada di kota ini! Kau mungkin hanya seorang pembual! Lagi pula, sosok Madam O-Mee masihlah sangat misterius, meski tercatat memiliki kekayaan yang berlimpah, ia tak pernah menampakkan diri di muka publik!” Alice Winterbourne berteriak marah-marah, ia lantas menjerit memanggil security dan memintanya untuk mengusir Madam O-Mee.Tetapi, begitu si security datang mendekat, security tersebut justru meminta maaf berulang kali kepada sosok Madam O-Mee.“Madam O-Mee, maafkan kekacauan yang terjadi di sini.” Security tersebut lantas menoleh ke arah Alice Winterbourne yang masih terlihat marah. “Nona, harap jaga bicara Nona, Madam O-Mee bisa saja mengusir semua yang ada di sini sebab dia adalah pemilik tunggal dari gedung ini…”Seketika, Alice Winterbourne disergap kegelisahan, kemarahan, dan juga rasa malu yang menggunun
Treasury Luxurious Palace yang berada di kota Gapi tengah dipenuhi oleh deretan tamu-tamu undangan pernikahan. Hari itu, adalah hari bersejarah di kota Gapi lantaran dua pemuda brilliant dari kota tersebut akan segera melangsungkan pernikahan. Setelah enam tahun berada dalam masa-masa terpuruk, Rainer Griffin akhirnya terpaksa menyetujui permintaan ayah dan ibunya untuk menikah dengan Alice Winterbourne.Kala itu, prosesi pernikahan telah usai dan Rainer Griffin terlihat tengah dengan malas meladeni tamu-tamu dan kolega kerjanya yang datang. Sementara itu, Alice Winterbourne sedang sangat gembira dan menempel lekat-lekat di tubuh Rainer Griffin, seolah gadis itu ingin menunjukkan pada dunia bahwa hari itu, Rainer Griffin telah resmi menjadi miliknya seorang.Suasana di dalam Treasury Luxurious Palace tiba-tiba bising sesaat setelah masuknya dua tamu yang tak terdaftar dalam deretan tamu undangan. Dua orang tamu itu adalah seorang perempuan bergaun putih layaknya mempel
“Alice berengsek sialan! Di mana gadis itu sekarang?! Bajingan, dia telah membuatku kehilangan kekasih dan juga darah dagingku sendiri!”Setiap hari sejak mendapatkan ingatannya kembali, tak ada hal yang dilakukan Rainer Griffin selain marah dan mengamuk. Sayangnya, sekuat apapun ia meminta orang-orang hebat untuk menyelidiki Alice Winterbourne, Rainer Griffin tak menemukan bukti apa-apa.“Sayangku, Rain… Sudah kukatakan bahwa Alice menceritakan tentang kisah Varen Omkara itu, lantaran ia khawatir jangan-jangan Olivia memang memanfaatkanmu gara-gara ada jantung suaminya di tubuhmu… Tenanglah…” lerai ibu Rainer Griffin kala anaknya mengamuk kembali.“Ibu, sedetik pun Olivia Milan tak pernah menuntutku atas kasus jantung suaminya. Ia sepertinya juga tak pernah tahu jika jantung suaminya ada di tubuhku! Ini adalah akal-akalan busuk dari Alice yang ingin memisahkan kami!”Begitulah, sepanjang hari kehid
Malam itu, Olivia Milan meninggalkan kota tempat Rainer Griffin berada. Ia bahkan diminta untuk membatalkan perjanjian kerjanya bersama Alexander Brown yang susah payah telah ia dapatkan. Tak hanya itu, Olivia Milan juga harus memutus kontak dari seluruh kenalannya di kota Gapi. Ia dituntut untuk menjadi manusia yang benar-benar baru, dan menjalani kehidupan yang baru di pulau Dewata, Bali, Indoensia.Jika ia melanggar, kemungkinan besar Alice Winterbourne akan menjalankan rencana Butterfly Effectnya lagi dan mengancam akan membuat tubuh Rainer Griffin cacat selama-lamanya. Setidaknya, itulah pesan yang dikatakan oleh bodyguard Alice kepada Olivia Milan.“Lalu, apa tujuan Alice melakukan semua ini? Kukira, ia mencintai Rainer Griffin. Bagaimana bisa ia berniat mencelakai orang yang ia cintai?!” Olivia Milan bertanya pada bodyguard Alice dalam perjalanan menuju ke bandara.“Butterfly Effect Project merupakan proyek underground yang melibatkan ba
“Alice!!! Aku ingin bertemu Rain sebelum berpisah sepuluh tahun! Aku ingin menemuinya! Kumohon! Kumohon!”Olivia Milan bersujud di kaki Alice Winterbourne, ia tahu setelah menandatangani surat perjanjian tertutup itu, seharusnya ia sudah tak boleh lagi berhubungan dengan Rainer Griffin selama sepuluh tahun ke depan. Tetapi, begitu ia tahu bahwa jantung Varen Omkara ada di tubuh Rainer Griffin dan Rainer Griffin tak pernah berbuat kejahatan apapun pada suaminya, Olivia Milan ingin memeluk tubuh yang berisi dua manusia yang paling ia cintai di dunia.“Kau tahu mengapa Rain mengalami hilang ingatan dan membencimu saat ini?”Alice menyingkrikan kakinya yang disembah oleh Olivia Milan, lantas mengangkat pundak Olivia untuk bangun dan sejajar dengannya.“Aku bekerja pada sebuah proyek Butterfly Effect, pekerjaan merencanakan dan mengeksekusi kejahatan menggunakan konsep Buttlerfly Effect, menjadikan tindak criminal seolah-olah hany
Plok Plok Plok!Alice Winterbourne memberi applause kepada Olivia Milan yang baru saja menandatangi surat perjanjian kontrak. “Kau telah mengambil pilihan yang bagus, Nona Manis! Baiklah, bersiap-siaplah untuk menerima kabar mengejutkan ini!”Alice Winterbourne menarik napas dalam, bersiap untuk memberi kejutan pada Olivia Milan yang duduk dengan tubuh sedikit gemetar. Akhirnya, ia berhasil menggiring pikiran Olivia Milan dengan cara terus menerus menghubungkan kematian Varen Omkara dengan Rainer Griffin, seolah orang yang mendengar statement Alice akan berpikir jika Rainer Griffin telah berbuat kejahatan pada Varen Omkara.“Suamimu saat ini hidup di tubuh Rainer Griffin, Nona Manis!”“A… Apa maksudmu?!”Alice Winterbourne mengambil sesuatu dari dalam saku pakaiannya, semacam member card yang berwarna merah. Ia lantas melemparkan member card tersebut pada Olivia Milan.“Suamiku menjadi anggota
“Ah… Aku lupa… Aku baru akan mengatakannya jika kau menandatangani surat perjanjian yang kubuat. Hihi, tentu saja, kau boleh menandatanganinya dan mengetahui bagaimana Rainer Griffin memanfaatkan suamimu. Atau, kau juga boleh untuk pergi begitu saja tanpa perlu tahu jika nyatanya sampai saat ini suamimu masih hidup!”“Cih! Ini pasti jebakan! Jika aku menandatanganinya, aku berarti setuju untuk pergi dari kota ini dan menetap di negara yang kau pilihkan, menghilang dari kehidupan Rainer Griffin selama sepuluh tahun dan sekaligus tak diberi izin untuk menggunakan nama asliku dalam kehidupan sehari-hari! Semua pasal ini berisi hal-hal yang memberatkan posisiku, itu sungguh harga yang terlalu mahal hanya demi sebuah informasi yang mungkin juga palsu! Kau bilang suamiku masih hidup, ah, aku bahkan menghadiri pemakamannya!”Sejenak setelah mengatakan kalimat terakhirnya, Olivia Milan tersentak kaget oleh ingatannya sendiri. Bahwa, ia seb