Pemilik punggung yang baru saja ditabrak oleh Olivia Milan itu mengaduh dan menoleh ke belakang karena kaget. Pria berjas hitam itu lantas melotot lebih kaget katika mendapati ada seorang gadis yang hanya memakai bikini sedang berkeliaran di area VVIP Bluefin Seafood Restaurant.
Pria berjas hitam itu pun berteriak memanggil security untuk menyingkirkan Olivia Milan dari tempat tersebut. Pria yang memiliki nama Tuan Thomas itu khawatir jika keberadaan gadis berbikini di area VVIP akan mencoreng nama baik Bluefin Seafood Restaurant di muka umum.
“Security, lempar keluar gadis sialan ini! Siapa yang telah membiarkan seorang gadis gila berkeliaran di tempatku yang terhormat ini?” hardik Thomas pada sosok security yang tak sengaja sedang berada di dekat tempat kejadian.
“Maaf, Tuan. Maaf dan tolong saya. Saya sedang dalam masalah. Saya mohon tolonglah saya,” tak peduli akan kemarahan Thomas, Olivia Milan justru merengek meminta tol
Mendengar hardikan Rainer Griffin yang membahana, serta merta Thomas tergeragap dan tangannya gemetaran meraih ponsel dari saku. Tuan Wilson yang masih terpaku di tempatnya, terlihat turut terdiam mengamati keadaan. Ia tak begitu mengenal sosok Rainer Griffin, tapi dilihat dari keberainan Rainer Griffin membentak Thomas, Tuan Wilson yakin jika Rainer Griffin bukanlah berasal dari keluarga sembarangan. “Ed-Edward, kau di mana? Ke sini segera! Tuan Griffin ingin bertemu denganmu!” Sambungan tertutup setelahnya. Suasana menjadi mencekam, tak ada seorang pun berani memulai pembicaraan sebab Rainer Griffin seolah sedang mengeluarkan aura pembunuh yang kuat. Pria itu berdiri dengan diliputi oleh amarah, security, Tuan Wilson dan Thomas sama-sama tak mengerti penyebab kemarahan Rainer Griffin. Rainer Griffin membuka kancing jas hitamnya, melepas pakaian itu dari tubuhnya yang semampai, lalu menjatuhkannya begitu saja ke lantai. “Pakai!” ucapnya pada Olivia M
Benar saja, ketika Sean membimbing Olivia Milan untuk berjalan menyusuri Bluefin Seafood Restaurant, hampir semua pengunjung wanita menoleh ke arah Sean dan Olivia. Sorot mata para gadis yang memandang Sean seolah memberi kesan jika mereka benar-benar berharap bisa bertukar tempat dengan Olivia Milan. Gadis-gadis itu seperti mendamba jika pundak merekalah yang disentuh oleh jari jemari Sean, tubuh merekalah yang berhimpitan dengan Sean, dan telinga mereka yang mendapat bisikan-bisan lembut dari Sean. Ketampanan Sean memang bukan rahasia lagi. Andai diadakan sebuah poling tentang tingkat ketampanan Sean dari angka 1 sampai 10, bisa jadi hampir seluruh penduduk bumi akan memberi nilai 9,9 untuk Sean. Menandakan jika ketampanan dan pesona Sean sudah tak perlu lagi diperdebatkan. Pria itu, bisa membuat para wanita berfantasy dengan membayangkan Sean sebagai malaikat penolong sekaligus kekasih khayalan mereka. Tapi anehnya, semua pesona Sean itu seolah sia-sia di mata Oli
Tepat ketika Sean dan Olivia Milan baru memasuki area parkir di Bluefin Seafood, ponsel Sean berbunyi dan terlihat nama Tuan Griffin sedang muncul di layar ponsel. Sean mengerutkan alis sebelum ia menyentuh sisi layar ponsel untuk mengangkatnya. “Iya, Tuan Griffin?” ucap Sean seraya mengedipkan mata ke arah Olivia Milan sebagai tanda ia ingin Olivia menunggu beberapa saat. “Kami masih di area parkir Bluefin Seafood. Apa? Tuan Griffin ingin ke sini segera? Baik, kami akan menunggu,” jawab Sean merespon kalimat Rainer Griffin dari seberang. Setelah ponselnya ia masukkan kembali ke saku, pria itu menggeleng-gelengkan kepala sembari mengamati wajah Olivia Milan. “Jangan-jangan Tuan Griffin sudah rindu lagi dengan gadis ini? Ah, betapa lucunya pria angkuh itu ketika sedang tertarik dengan seorang gadis,” gumam Sean dalam hati sambil memandangi wajah Olivia Milan. “Apa, apa ada yang aneh dengan riasan saya, Tuan Sean?” Olivia Milan menyingkap rambut
Sedetik. Dua detik. Tiga detik. Sepuluh detik. Dan, ternyata ciuman yang dilakukan Rainer Griffin ke bibir Olivia Milan bertahan selama lima belas detik sebab tubuh Olivia Milan mulai menunjukkan pergerakan di detik ke lima belas. Buru-buru, Rainer Griffin kembali ke posisinya, memasang sabuk pengaman, kemudian mulai menginjak gas dengan kasar. Tentu saja, hal itu membuat tubuh Olivia Milan terjungkal lagi ke depan. Gadis itu mengaduh sebab kesadarannya belum begitu pulih sementara tubuhnya terasa terbanting dan keningnya membentur dashbord mobil. Tak ada respon apapun yang ditampilkan Rainer Griffin ketika gadis itu mengaduh kesakitan. Ia justru memilih untuk melaju dengan kecepatan tinggi. Bahkan, ketika tiba-tiba Olivia Milan menyentuh bagian bibirnya yang terasa aneh, Rainer Griffin tak memberi reaksi apa-apa. Pria itu tetap memasang wajah angkuh dan garang, tanpa memiliki niat sedikit pun untuk mengakui bahwa ia tengah mencuri sebuah sesi ciuman panjang
“Bosku ternyata gila!!!” pekik Olivia Milan dalam hati. Ketika napas Olivia Milan hampir putus di tengah jalan, ia memutuskan untuk menodai bibirnya dengan mengucapkan kalimat yang menurutnya sangat menjijikkan untuk didengar. “Baiklah! Itu adalah ciuman yang paling enak yang pernah saya terima! Tuan Griffin memberi saya ciuman yang sangat nikmat! Ya, itu benar. Sungguh sangat benar!” Seketika, setelah pekikan itu terdengar di telinganya sendiri, Olivia Milan sempat berharap ia segera hilang ingatan atau setidaknya Tuhan akan bersedia menghapus kenangan itu dari kepalanya. Tapi, harapan Olivia Milan sepertinya tak mungkin terkabul sebab di detik berikutnya Rainer Griffin mengucapkan kalimat yang sungguh ajaib. “Katakan lagi! Katakan lagi selama sepuluh menit. Sebentar, biar kupasang stopwatch. Nah, sudah… Ulangi kalimatmu barusan sampai stopwatch ini berbunyi!” ucap Rainer Griffin seraya menyalakan Stopwatch dari ponselnya. Stopwatch sudah ber
“Mengapa Tuan Griffin masih tega membuat saya terluka bahkan ketika saya sudah lelah menangis?” celetuk Olivia Milan di tengah isakannya. “Membuatmu terluka? Kapan? Di mana? Kau mengigau? Memangnya aku melakukan apa?” tanya Rainer Griffin yang justru membuat Olivia Milan semakin gatal batinnya. “Saya lelah menangis… Saya ingin makan saja, hiks…” ucap Olivia Milan cukup lirih. Ia berharap kalimat tersebut tak terdengar di telinga Rainer Griffin. Setelah ia pikir-pikir, ternyata tak ada gunanya ia menangisi kelakuan Rainer Griffin, toh lelaki tersebut sama sekali tak merasa telah melakukan kesalahan. “Diam jika memang lapar. Menangis justru akan membuatmu semakin kelaparan!” Ucapan Rainer Griffin dan sempat membuat Olivia kaget sebentar karena tak menyangka ucapannya yang lirih bisa terdengar oleh Rainer Griffin. Akhirnya, Olivia pun terpaksa mengangguk sebab bagaimana pun apa yang diucapkan Rainer Griffin ada benarnya. Terisak-isak menangis ternyata ju
Ketika Harry sedang menggandeng Olivia Milan dan berjalan masuk ke dalam restoran, terlihat Rainer Griffin tengah duduk di sebuah meja khusus yang merupakan meja bagi pengunjung-pengunjung spesial. Di tempat tersebut, Rainer Griffin sedang menunggu Olivia Milan mendatanginya. Ia pun sedikit heran ketika gadis yang ia tunggu tak juga menampakkan batang hidungnya. “Hai, Rain… Kebetulan sekali kita bertemu di sini!” ketika mengetahui lokasi Rainer Griffin berada, Harry langsung berjalan cepat dan menggandeng Olivia Milan dengan cara yang lebih erat dari sebelumnya. Olivia Milan merasa sedikit risi sebenarnya, tetapi bagaimana pun Harry adalah pria yang sedang mencoba menolongnya sehingga Olivia membiarkan saja pria itu mengapit tangannya erat, seolah mereka adalah sepasang kekasih. “Harry?! Via? Kalian?” Rainer Griffin berdiri seketika, ia menatap menyelidik ke arah Harry dan Olivia. Sorot matanya menghujam, tangannya mengepal geram seolah ia tengah menggenggam udara de
Drama menyebalkan yang dilakukan Rainer Griffin akhirnya terpaksa terhenti karena pramusaji tengah datang membawa beragam hidangan. Kekesalan yang ada di dada Olivia Milan mendadak luntur ketika ia melihat aneka rupa makanan yang tertata di meja. Ia pun dibimbing oleh pegawai Pinnacle at the Pier Restaurant untuk duduk di meja spesial. Hanya saja, Rainer Griffin justru pergi dari situ tanpa berpamitan pada Olivia Milan. Pria itu hanya berlalu pergi setelah memberi pesan singkat pada pramusaji. Pramusaji itu pun mengangguk mengerti, lalu kembali melayani Olivia Milan seolah gadis itu merupakan tamu penting di Pinnacle at the Pier Restaurant. Olivia Milan mencoba tak begitu terkejut dengan tindakan Rainer Griffin yang mendadak pergi meninggalkannya di tempat itu. Hanya saja, ada sesuatu yang mulai mengusik kepalanya, dan membuatnya cukup was-was. “Nona, selamat menikmati menu spesial dari Pinnacle at the Pier Restaurant. Jika ada yang kurang berkenan di hati No
Ketika lampu ruangan telah menyala kembali, beberapa pria berseragam POLICE tengah berada di ruangan. Mereka membawa surat tugas penangkapan Alice Winterbourne yang didakwa sebagai dalang dari beberapa kasus kriminal ringan dan juga berat. Penangkapan tersebut merupakan buntut dari pelaporan Madam O-Mee yang selama enam tahun terakhir mulai giat mengumpulkan para korban Alice Winterbourne dan secara bersama-sama membangun aliansi guna merobohkan organisasi kriminal berkonsep Butterfly Effect yang digawangi Alice Winterourne.Maka, penangkapan Alice di hari pernikahannya bersama Rainer Griffin itu telah menjadi kabar yang paling mengejutkan di dalam gedung Treasury Luxurious Palace hari itu.“Jadi, Madam O-Mee adalah sosok gadis yang dulunya menjadi karyawan Rainer Griffin? Gadis itu telah bermetamorforsis menjadi Perempuan Hebat dan memiliki banyak privilege akibat kekayaannya yang berlimpah. Sepertinya ia sedang berada dalam misi membalas dendam kepada Alice Win
Tak terasa, tiga puluh menit telah berlalu. Suasana di dalam gedung Treasury Luxurious Palace berubah drastis, dari yang awalnya para tamu undangan diajak tertawa renyah akan dongeng Madam O-Mee yang menarik, di menit ke tiga puluh suara isakan tangis terdengar nyaris di seluruh penjuru ruangan.Semua orang turut terbawa kesedihan tokoh utama dalam dongeng yang saat itu diceritakan tengah mengandung bayi sementara si ayah bayi justru mengusir si tokoh utama lantaran si ayah mengalami amnesia dan mendapat doktrin sesat dari teman wanitanya.“Apa-apaan ini?” Rainer Griffin mengusap air matanya yang terjatuh.“Madam O-Mee, cepat lanjutkan dongengnya! Di mana si ayah berengsek itu sekarang?!” Tiba-tiba, Rainer Griffi berteriak dengan suara lantang sambil melangkah maju mendekati posisi Madam O-Mee di sisi depan.Yang membuat para tamu undangan keheranan adalah, Rainer Griffin tiba-tiba berlutut beberapa meter dari Madam O
“Apa maksudmu?! Aku tak percaya! Madam O-Mee berasal dari negara Clarksville, tak ada alasan baginya untuk berada di kota ini! Kau mungkin hanya seorang pembual! Lagi pula, sosok Madam O-Mee masihlah sangat misterius, meski tercatat memiliki kekayaan yang berlimpah, ia tak pernah menampakkan diri di muka publik!” Alice Winterbourne berteriak marah-marah, ia lantas menjerit memanggil security dan memintanya untuk mengusir Madam O-Mee.Tetapi, begitu si security datang mendekat, security tersebut justru meminta maaf berulang kali kepada sosok Madam O-Mee.“Madam O-Mee, maafkan kekacauan yang terjadi di sini.” Security tersebut lantas menoleh ke arah Alice Winterbourne yang masih terlihat marah. “Nona, harap jaga bicara Nona, Madam O-Mee bisa saja mengusir semua yang ada di sini sebab dia adalah pemilik tunggal dari gedung ini…”Seketika, Alice Winterbourne disergap kegelisahan, kemarahan, dan juga rasa malu yang menggunun
Treasury Luxurious Palace yang berada di kota Gapi tengah dipenuhi oleh deretan tamu-tamu undangan pernikahan. Hari itu, adalah hari bersejarah di kota Gapi lantaran dua pemuda brilliant dari kota tersebut akan segera melangsungkan pernikahan. Setelah enam tahun berada dalam masa-masa terpuruk, Rainer Griffin akhirnya terpaksa menyetujui permintaan ayah dan ibunya untuk menikah dengan Alice Winterbourne.Kala itu, prosesi pernikahan telah usai dan Rainer Griffin terlihat tengah dengan malas meladeni tamu-tamu dan kolega kerjanya yang datang. Sementara itu, Alice Winterbourne sedang sangat gembira dan menempel lekat-lekat di tubuh Rainer Griffin, seolah gadis itu ingin menunjukkan pada dunia bahwa hari itu, Rainer Griffin telah resmi menjadi miliknya seorang.Suasana di dalam Treasury Luxurious Palace tiba-tiba bising sesaat setelah masuknya dua tamu yang tak terdaftar dalam deretan tamu undangan. Dua orang tamu itu adalah seorang perempuan bergaun putih layaknya mempel
“Alice berengsek sialan! Di mana gadis itu sekarang?! Bajingan, dia telah membuatku kehilangan kekasih dan juga darah dagingku sendiri!”Setiap hari sejak mendapatkan ingatannya kembali, tak ada hal yang dilakukan Rainer Griffin selain marah dan mengamuk. Sayangnya, sekuat apapun ia meminta orang-orang hebat untuk menyelidiki Alice Winterbourne, Rainer Griffin tak menemukan bukti apa-apa.“Sayangku, Rain… Sudah kukatakan bahwa Alice menceritakan tentang kisah Varen Omkara itu, lantaran ia khawatir jangan-jangan Olivia memang memanfaatkanmu gara-gara ada jantung suaminya di tubuhmu… Tenanglah…” lerai ibu Rainer Griffin kala anaknya mengamuk kembali.“Ibu, sedetik pun Olivia Milan tak pernah menuntutku atas kasus jantung suaminya. Ia sepertinya juga tak pernah tahu jika jantung suaminya ada di tubuhku! Ini adalah akal-akalan busuk dari Alice yang ingin memisahkan kami!”Begitulah, sepanjang hari kehid
Malam itu, Olivia Milan meninggalkan kota tempat Rainer Griffin berada. Ia bahkan diminta untuk membatalkan perjanjian kerjanya bersama Alexander Brown yang susah payah telah ia dapatkan. Tak hanya itu, Olivia Milan juga harus memutus kontak dari seluruh kenalannya di kota Gapi. Ia dituntut untuk menjadi manusia yang benar-benar baru, dan menjalani kehidupan yang baru di pulau Dewata, Bali, Indoensia.Jika ia melanggar, kemungkinan besar Alice Winterbourne akan menjalankan rencana Butterfly Effectnya lagi dan mengancam akan membuat tubuh Rainer Griffin cacat selama-lamanya. Setidaknya, itulah pesan yang dikatakan oleh bodyguard Alice kepada Olivia Milan.“Lalu, apa tujuan Alice melakukan semua ini? Kukira, ia mencintai Rainer Griffin. Bagaimana bisa ia berniat mencelakai orang yang ia cintai?!” Olivia Milan bertanya pada bodyguard Alice dalam perjalanan menuju ke bandara.“Butterfly Effect Project merupakan proyek underground yang melibatkan ba
“Alice!!! Aku ingin bertemu Rain sebelum berpisah sepuluh tahun! Aku ingin menemuinya! Kumohon! Kumohon!”Olivia Milan bersujud di kaki Alice Winterbourne, ia tahu setelah menandatangani surat perjanjian tertutup itu, seharusnya ia sudah tak boleh lagi berhubungan dengan Rainer Griffin selama sepuluh tahun ke depan. Tetapi, begitu ia tahu bahwa jantung Varen Omkara ada di tubuh Rainer Griffin dan Rainer Griffin tak pernah berbuat kejahatan apapun pada suaminya, Olivia Milan ingin memeluk tubuh yang berisi dua manusia yang paling ia cintai di dunia.“Kau tahu mengapa Rain mengalami hilang ingatan dan membencimu saat ini?”Alice menyingkrikan kakinya yang disembah oleh Olivia Milan, lantas mengangkat pundak Olivia untuk bangun dan sejajar dengannya.“Aku bekerja pada sebuah proyek Butterfly Effect, pekerjaan merencanakan dan mengeksekusi kejahatan menggunakan konsep Buttlerfly Effect, menjadikan tindak criminal seolah-olah hany
Plok Plok Plok!Alice Winterbourne memberi applause kepada Olivia Milan yang baru saja menandatangi surat perjanjian kontrak. “Kau telah mengambil pilihan yang bagus, Nona Manis! Baiklah, bersiap-siaplah untuk menerima kabar mengejutkan ini!”Alice Winterbourne menarik napas dalam, bersiap untuk memberi kejutan pada Olivia Milan yang duduk dengan tubuh sedikit gemetar. Akhirnya, ia berhasil menggiring pikiran Olivia Milan dengan cara terus menerus menghubungkan kematian Varen Omkara dengan Rainer Griffin, seolah orang yang mendengar statement Alice akan berpikir jika Rainer Griffin telah berbuat kejahatan pada Varen Omkara.“Suamimu saat ini hidup di tubuh Rainer Griffin, Nona Manis!”“A… Apa maksudmu?!”Alice Winterbourne mengambil sesuatu dari dalam saku pakaiannya, semacam member card yang berwarna merah. Ia lantas melemparkan member card tersebut pada Olivia Milan.“Suamiku menjadi anggota
“Ah… Aku lupa… Aku baru akan mengatakannya jika kau menandatangani surat perjanjian yang kubuat. Hihi, tentu saja, kau boleh menandatanganinya dan mengetahui bagaimana Rainer Griffin memanfaatkan suamimu. Atau, kau juga boleh untuk pergi begitu saja tanpa perlu tahu jika nyatanya sampai saat ini suamimu masih hidup!”“Cih! Ini pasti jebakan! Jika aku menandatanganinya, aku berarti setuju untuk pergi dari kota ini dan menetap di negara yang kau pilihkan, menghilang dari kehidupan Rainer Griffin selama sepuluh tahun dan sekaligus tak diberi izin untuk menggunakan nama asliku dalam kehidupan sehari-hari! Semua pasal ini berisi hal-hal yang memberatkan posisiku, itu sungguh harga yang terlalu mahal hanya demi sebuah informasi yang mungkin juga palsu! Kau bilang suamiku masih hidup, ah, aku bahkan menghadiri pemakamannya!”Sejenak setelah mengatakan kalimat terakhirnya, Olivia Milan tersentak kaget oleh ingatannya sendiri. Bahwa, ia seb