Kembali ke masa lalu,Beberapa tahun silam.Kediaman utama keluarga Callister.Kamar mendominasi berwarna putih tersebut terlihat begitu tenang, sang penghuni nya tampak masih terlelap di atas kasur berukuran size jumbo tersebut. Suara burung terdengar dari balik jendela diiringi cahaya matahari yang mulai menyeruak masuk kedalam ruangan tersebut. Suara jarum jam menambah irama indah didalam kamar tersebut, meskipun begitu sang pemilik kamar masih tidak beringsut sedikit pun sejak tadi. Masih terlalu larut dalam lelap seolah enggan di ganggu oleh siapapun.Cukup lama suasana tersebut bertahan hingga pada akhirnya seseorang masuk kedalam kamar tersebut dengan sedikit tergesa-gesa. Laki-laki tampan dengan tubuh atletis nya.Laki-laki itu menggelengkan kepalanya saat dia menyadari sangat punya kamar belum juga terjaga sejak tadi meskipun sebenarnya beberapa pelayan sudah mencoba untuk membangunkan laki-laki tersebut mengingat ini ada di hari kerja yang normal. Hingga pada akhirnya satu
Masih kembali ke masa lalu,Mansion utama keluarga Callister,Taman belakang.Saat menunggu matahari sore perlahan terbenam, Callister memilih memberikan makan pada ikan-ikan yang ada di kolam belakang rumah, pandangan mata laki-laki tersebut cukup fokus kearah depan sana dan tidak beralih kemanapun dimana bisa dilihat secara perlahan lampu-lampu sudah mulai dihidupkan oleh para pelayan bahkan beberapa jendela yang terbuka juga gorden yang terbuka telah ditutup dengan sempurna. Laki-laki tersebut asik pada ikan dan makanan yang dia berikan, mengabaikan siapapun yang ada di sekitarnya. Dia terlalu asik dengan kesendirian hingga akhirnya dari arah belakang nya muncul seseorang yang bergerak perlahan mendekati dirinya."Paman di sini rupanya," Satu suara memecah keadaan."Aku mencari paman sejak tadi." lanjut suara itu lagi.Callister yang mendengar suara tersebut sana sekali tidak menoleh, dia masih sibuk memberikan makan pada barisan ikan kesayangan nya."Seperti biasa, kamu mengabaika
Callister tidak menjawab di mana kini kembali mengalihkan pandangannya ke dalam kolam, menatap ikan-ikan yang ada di depan tersebut di mana mereka saling berlomba untuk mengejar antara satu dengan yang lainnya. Roger terlihat gelisah melihat ekspresi yang ditampilkan oleh pamannya, dia benci ekspresi tenang tersebut karena baginya itu sangat mengganggu dirinya. sebentar menampilkan ekspresi seperti itu tidak ada yang pernah tahu apa yang sebenarnya ada di dalam pikiran laki-laki tersebut."Tinggalkan Safna, paman bisa memberikan Safna pada ku dan biarkan aku yang membahagiakannya." lanjut Roger lagi kemudian.Callister yang mendengar ucapan dari keponakan seketika langsung berdecih, dia terkekeh dan mengejek mendengar apa yang diucapkan oleh Roger."Apa ini perintah? Permintaan atau sebuah ancaman?," Kini tatapan mata laki-laki tersebut berpindah dari kolam ikan tertuju pada Roger, tatapan bola mata Callister terlihat begitu tajam dan siap membunuh siapapun yang ada dihadapannya.Dia
Kembali ke masa sekarang,Pasar ate,Bukittinggi.Bola mata Safna kini terlihat berbinar-binar menatap ke arah Callister, dia Callister pada masa lalu tentang mereka semua terutama bagaimana Roger menginginkan dirinya dan mendapatkan dirinya. Dia membiarkan netra nya menatap laki-laki dihadapan nya tersebut nya baru saja menutup cerita tentang masa lalu Callister dan Roger. Laki-laki itu tidak terlalu banyak bicara, dimana Callister hanya bercerita apa adanya tentang dirinya dan juga Roger. Juga tentang bagaimana mereka terhubung antara satu dengan yang lain dan hal itu jelas saja membuat Safna cukup terkejut.Gadis itu mencoba untuk menyambung benang kusut yang terjadi di antara mereka. Sejujurnya dia memang pernah jatuh cinta pada ada Callister, normal dan sudah bukan rahasia umum, terkadang gadis muda menyukai laki-laki dewasa yang di anggap nya sebagai cinta ke dua setelah cinta pertama mereka, ayahnya.Tapi sejauh yang dia ingat, dia memang pernah mendengar soal pembicaraan perjo
Masih kembali ke masa kemarin,Beberapa bulan yang lalu,Saat hubungan Safna, Roger dan Luna masih baik-baik saja.Galleri pakaian pengantin.Luna menatap ke arah gaun pengantin yang ada di hadapannya untuk beberapa waktu, mengagumi sebuah mahakarya yang begitu luar biasa, terlihat terlalu indah dan begitu mahal, membuat dia tampak berdebar-debar menatap gaun tersebut saat ini. Sebagai seorang gadis, gaun pengantin menjadi satu hal yang begitu di impi-impikan oleh mereka, merancang masa depan dengan seseorang yang mereka cintai sembari menyusun konsep pernikahan yang diimpikan oleh mereka. Dan pernikahan Safna benar-benar terlihat manis, konsep yang dibuat mengusung tema impian para gadis, gaun yang digunakan pun merupakan gaun yang terlalu indah, yang hanya bisa Luna kagumi diam-diam di balik hati nya.Dia hanya mengagumi, bermimpi sejuah itu untuk memiliki nya mana berani, sebab dia siapa? Hanya gadis miskin biasa yang bahkan kehidupan nya di bawah rata-rata.Berteman dengan Safna d
Rumah kediaman keluarga RogerHampir tengah malam.Luna terlihat baru selesai menggosok tumpukan pakaian milik anggota keluarga Roger, seulas senyuman mengambang di balik wajah teduh dan cantik nya saat akhirnya dia pikir dia telah menyelesaikan semua pekerjaan rumah jadi dia tinggal pergi beristirahat dengan santai. Seperti biasa dia akan mengerjakan beberapa pekerjaan di rumah tersebut mengingat ibunya sudah tidak mungkin lagi untuk melakukan terlalu banyak aktivitas Karena Wanita itu sudah cukup tua. Sejak tahun kemarin dia paling banyak membantu menggantikan tugas ibunya saat kembali dari kuliah, hitung-hitung keluarga Roger memberikan upah tambahan yang bisa dia gunakan untuk membayar biaya kuliah nya.Gadis itu sedikit memutar pinggang, rasa pegal dan lelah menghantam dirinya. Pada akhirnya setelah membereskan semua sisa barang-barang dia sempat melirik kearah jam di dinding sisi kanan dia berdiri."Alhamdulillah." Gumam nya pelan.Malam ini pekerjaan nya berakhir sedikit lebih
Kembali ke masa sekarang,Pasar ate,Bukittinggi.Callister menggelengkan kepalanya secara perlahan, membiarkan netra Safna terus menangkap bayangan nya saat ini di mana bisa dia lihat ada sosok diri nya di balik bola mata indah di hadapannya tersebut. Dia tahu pada akhirnya dia harus membuka semua kenyataan, tidak membiarkan Safna larut dalam pertanyaan."Aku tidak pernah melakukan kecurangan seperti itu, melainkan Roger sendiri yang telah berbuat kesalahan karena sifat egoisnya yang masih suka bersenang-senang di belakang semua orang," Callister bicara sembari menatap dalam bola mata Safna, dia bercerita tentang sedikit hal yang menjadi realita di masa kemarin. Bagaimana pada akhirnya pernikahan mereka di ganti dengan tiba-tiba.dia sama sekali tidak berbohong dan bicara apa adanya kepada sang istrinya tersebut "Kakak ku terpaksa mengajukan pertukaran pernikahan kembali pada awal kesepakatan, dan dia ingin putra nya belajar mempertanggungjawabkan kesalahan demi kesalahan yang telah
Warna langit terlihat biru cerah, terik matahari perlahan menyengat di sekitar kulit, detak jarum jam kian terdengar dan keramaian di pusat perbelanjaan pasar ate mulai terlihat dengan jelas. Safna dan Roger terlihat duduk saling berhadapan, cukup lama tidak terjadi percakapan di antara mereka, di mana safna mencoba untuk menunggu laki-laki di hadapannya tersebut bicara, sedangkan Roger sedang berusaha untuk menyusun kata-kata.Terlihat raut wajah tidak baik-baik saja dari Roger, wajah tampan dihadapan nya terlihat lusuh dan kusut, mata panda terlihat jelas di tiap lingkaran mata Roger. Safna pikir seperti nya kehidupan Roger dalam beberapa hari ini tidak baik-baik saja. Bahkan Roger nyaris tidak memperhatikan penampilan nya saat ini, seolah-olah laki-laki itu kehilangan sandaran hidup dan jati dirinya sendiri."Cukup sulit untuk bertemu denganmu dan bicara denganmu, Safna." Pada akhirnya laki-laki itu mulai membuka suaranya.Roger sudah mengumpulkan semua keberaniannya dan bahkan ia
Setelah pernikahan yang digelar mewah, ketika semua kasus terangkat dengan sempurna dan setelah semua orang jahat telah mendapatkan karmanya dan juga hukumannya, pada akhirnya sepasang suami istri tersebut memilih untuk mendapatkan bulan madu mereka setelah berkali-kali didesak oleh pihak anggota keluarga."Pergilah mengambil bulan madu dengan cepat, kakek ingin kalian melupakan tentang perusahaan untuk beberapa waktu dan mewakilkannya dengan yang lainnya." Kakek Andaram bicara dengan siapa bisa aja makan malam mereka di mana tatapan bola matanya terarah pada Sky Andaram dan Sheena secara bergantian."Sudah berbulan-bulan berlalu tapi kalian belum juga mendapatkan bulan madu dan yang lebih membuat kakek gelisah adalah jika tidak ada bulan madu Maka apakah mungkin aku akan mendapatkan cicit dari kalian?." Lanjut laki-laki itu lagi kemudian.Mendengar hal tersebut jelas saja membuat Sena terkejut di mana dia yang tengah mengunyah makanannya seketika langsung tersedak dan terbatuk-batuk,
Disisi lainGedung pernikahan Cleopatra.Tuan Alister terlihat menatap kearah depan untuk beberapa waktu sembari membiarkan pemikirannya berkelana dan melayang entah kemana. ini adalah pernikahan putri nya namun nyatanya dia masih meragu apakah dia harus datang atau tetap bertahan di sana Dan tidak melihat pernikahan putrinya sama sekali. Meskipun sebenarnya tidak dipungkiri saat ini dia ingin sekali melihat pernikahan dari Sheena, namun dia cukup tahu diri putrinya tersebut sama sekali tidak ingin memaafkan dirinya mengingat bagaimana kesalahannya pada masa lalu yang begitu berat dan juga besar sehingga wajar saja Sheena masih belum bisa memaafkan kesalahannya hingga hari ini tapi rasanya cukup sedih karena dia tidak bisa menyaksikan pernikahan sakral Antara Sheena dan Sky Andaram.Mungkin terlalu egois baginya berharap agar dia menjadi wali pernikahannya tapi mau bagaimana lagi seorang anak seperti Sheena yang tidak pernah bertemu dengan dirinya dan juga merasa cukup kecewa dengan a
Sheena terlihat diam untuk beberapa waktu dia menetap Cassandra kemudian pada akhirnya dia mengehela nafasnya secara perlahan."Memaafkan ayah saat ini bagiku sangat sulit, jadi aku tidak berpikir agar dia menjadi waliku saat ini" dia pada akhirnya menjawab apa yang menjadi pertanyaan dari Casandra."Mungkin ini terdengar egois tapi aku benar-benar belum ingin bertemu dengan ayah bicara dengannya atau menerima kebaikan dirinya dalam keadaan apapun itu" lanjut gadis itu lagi kemudian."Apa yang dilakukannya pada masa lalu terhadap aku dan ibu juga Cleopatra benar-benar satu kengerian tersendiri untuk godaan sangat sulit untukku untuk memaafkan kesalahannya yang jelas terlalu besar"Mendengar apa yang diucapkan oleh gadis yang ada di hadapannya tersebut seketika membuat Cassandra terdiam, dia tahu bagaimana perasaan gadis di hadapannya itu sama persis seperti dirinya saat dia merasa kecewa dan juga merasa jika dia tidak mungkin memaafkan Lunara hingga hari ini atas perbuatan dan tingkah
Hari pernikahan Sheena dan Sky Andaram.Jangan ditanya bagaimana perasaan gadis tersebut saat ini ketika orang-orang telah mendandani dirinya sejak pagi tadi, dia cukup deg-degan karena pagi ini adalah acara pernikahan dirinya dan Sky Andaram."Kamu terlihat cantik" suara seseorang memecah keheningan.Sheena melirik ke asal suara yang ada di sisi kanannya untuk beberapa waktu, itu adalah Cassandra gadis cantik itu bicara sembari mendekati dirinya."Aku agak sedikit berdebar-debar, kak" Sheena bicara sangat terus terang kepada gadis yang baru saja menghampirinya dan kini berdiri tepat di samping nya.mendengar apa yang diucapkan oleh Sheena membuat Cassandra langsung mengembangkan senyumannya."Beberapa kali aku mengurus pernikahan orang lain mereka selalu berkata mereka akan berdebar-debar pada hari pertama pernikahan, dan itu merupakan hal yang wajar menurutku sayang " Ucap Cassandra kemudian lantas gadis tersebut melirik ke arah penataran Sheena."buat dia dengan tampilan yang canti
Dan percayalah pertanyaan yang dilesatkan oleh Cleopatra seketika membuat semua orang terdiam termasuk Sheena. Gadis tersebut membeku untuk beberapa waktu ketika dia mendengar apa yang dipertanyakan oleh adiknya tersebut seorang ibu mereka. Cukup bingung jawaban apa yang paling tepat untuk dia katakan kepada Cleopatra saat ini, apakah dia harus sedikit berbohong untuk menyenangkan hatinya atau dia bicara jujur soal ibu mereka yang telah meninggal dunia.jika dia bicara jujur Cleopatra nyatanya baru saja bangun dari tidur panjangnya, dia takut hal tersebut akan membuat dan menjadikan Cleopatra sebuah pukulan besar karena dia sama sekali belum pernah melihat ibunya dan tiba-tiba mendapatkan kabar jika ibu mereka telah meninggal dunia.Tapi jika dia tidak langsung mengatakannya dia takut Cleopatra akan menyalahkannya karena dia tidak ingin bicara soal kejujuran atau mungkin Cleopatra akan merasa kecewa karena dia tidak mengatakan tentang kematian ibu mereka saat ini ia telah berlalu berbu
Hingga entah berapa lama momen pertemuan tersebut terjadi di mana setelah mereka berpelukan berdua Dan saling melepaskan tangisan pada akhirnya mereka memilih untuk ikut melepaskan pelukan secara perlahan."Aku pikir aku tidak akan bertemu denganmu hari ini, kak" Cleopatra berkata cepat pada Sheena.Nenek tua Alister berkata dia adalah yang muda, di mana pada masa itu Sheena lahir lebih dulu daripada dirinya, dia memanggil gadis di hadapannya tersebut kakak meskipun nyatanya dia menikah lebih dulu daripada gadis tersebut."Aku sudah nyaris putus asa menunggu kedatanganmu dan ingin bertemu denganmu juga berbagi cerita tentang banyak hal" lanjut perempuan itu lagi kemudian sembari dia terus menatap bola mata Sheena , sisa air matanya jelas masih mengalir secara perlahan dibalik kedua belah pipinya, sambil bicara dia berusaha untuk sambil menangis sesak di dadanya karena efek kerinduan, tangisan dan juga berbagai macam rasa yang menggebu-gebu di dalam hatinya saat ini.Ucapan yang dilont
Jack Johnson jelas saja gelagapan di mana dia buru-buru langsung melepaskan ciu****nya diikuti oleh Cleopatra. Jack Johnson jelas saja menjadi panik dan malu saat dia menyadari seseorang masuk ke dalam kamarnya saat ini. Begitu dia menoleh ke arah pintu masuk dia baru sadar ternyata itu adalah Sky Andaram dan Sheena, kembaran Cleopatra. Dan kedatangan mereka nyatanya cukup mengejutkan Cleopatra, di mana perempuan tersebut menetap ke arah pintu masuk dan membuat dirinya menatap satu sosok gadis yang memiliki wajah begitu mirip dengannya, namun dengan cara berpenampilannya cukup sedikit berbeda dengan dirinya.Seketika perempuan itu menutup mulutnya dengan kedua belah tangannya, bayangkan apa yang ada di dalam hatinya saat ini ketika dia melihat kedatangan Sheena. meskipun mereka tidak pernah bertemu antara satu dengan yang lainnya tapi Cleopatra tahu itu adalah saudara kembar Sena dan Hal tersebut benar-benar membuatnya terkejut pada akhirnya dia mampu dan bisa bertemu dengan gadis itu
Kediaman Jack JohnsonKamar utama Jack Johnson dan Cleopatra.Cleopatra mencoba untuk menggerakkan kaki-kaki dan juga seluruh tubuh serta tangannya secara perlahan di mana Jack Johnson berusaha untuk membawa dirinya dengan alat bantu khusus untuk orang yang kesulitan berjalan. Besi penyangga tubuh dengan penahan di sisi kiri dan kanan lengan dan tangan, dibuat khusus agar Cleopatra nyaman menggunakannya dan mencoba untuk menggerak-gerakkan tubuhnya yang jelas kaku dan sama sekali belum mampu digerakkan dengan baik.Semalam gadis itu mencoba untuk menggerakkan tubuhnya di atas kasur, demi apapun rasanya sangat sulit sekali, mungkin karena sudah terlalu lama berbaring dan tidak pernah terbangun dari komanya, dia benar-benar kesulitan bahkan hanya untuk mengangkat satu jemarinya. setelah usaha panjangnya sejak semalam, pagi ini dia berhasil turun dari atas kasur dan mencoba untuk berdiri dengan bersusah payah menggunakan alat bantu dan juga dibantu oleh Jack Johnson."Ini...sulit" Ucap C
Gallery xxxxxxxpusat kota.Setelah peristiwa tempo hari karena gaun pengantin yang gagal total pada akhirnya mereka harus kembali ke tempat ini tapi saat ini Sheena hanya meminta gaun pengantin yang tidak terlalu besar dan juga lebar juga tidak terlalu menjuntai, dia ingin sesuatu simple karena ini hanya sekedar akan nikah untuk mereka."Nanti saat benar-benar pada acara pesta pernikahan baru aku minta gaun pengantin seperti kemarin tapi untuk saat ini aku ingin yang simpel dan sederhana karena acaranya juga bukan acara pesta ini hanya sekedar akad nikah" Sheena bicara pada pelayan toko meminta sesuatu yang paling simpel tapi juga tidak memalukan dan juga tidak terlihat murahan.Paham dengan apa yang diinginkan oleh Sheena sang pelayan toko menganggukan kepalanya dengan cepat kemudian memberikan gaun seperti yang dia harapkan. Sang pelayan memberikan sebuah gaun sederhana dan simple untuk Sheena, ada beberapa pilihan yang mungkin disukai oleh gadis tersebut. Hingga akhirnya Sheena me