Kediaman utama Callister,Kamar.Malam ini Safna memilih diam tanpa mengeluarkan sedikit pun suaranya, dia fokus pada pekerjaan nya membuat beberapa sketsa gaun pesanan beberapa pelanggan miliknya. Itu adalah pekerjaan Safna, seorang desainer di toko kecil nya sendiri, mendesain gaun pernikahan impian semua orang tapi lucunya dia tidak mampu benar-benar mendesain gaun pernikahan nya sendiri.Di hari sakral nya dia tidak menggunakan gaun impian nya sendiri, kala itu Roger yang memilih gaun pernikahan mereka, berkata dia pantas di ratukan di hari pernikahan. Mempercayai semua nya pada bagian wedding organizer pilihan keluarga Roger sendiri. Tapi lihatlah apa yang terjadi? pengkhianatan benar-benar menjadi harga sepadan dalam balutan gaun pernikahan yang dipersembahkan untuk dirinya."Hari sudah cukup larut," dan suara Callister mengejutkan Safna, membuat gadis tersebut langsung mendongakkan kepalanya.Bola mata mereka bertemu, dimana Callister berdiri dihadapan Safna hanya menggunakan h
Safna menatap wajah paman Callister sejenak, dimana laki-laki tersebut sempat melirik kearah dirinya untuk beberapa waktu. Dia mengerutkan keningnya, seolah-olah berpikir apakah ini soal malam pertama?.Bukankah ini terlalu dini? bahkan dia belum benar-benar bisa menggantikan posisi Roger menjadi Callister di hatinya. Lalu katakan pada nya apakah semua harus berjalan secepat itu dan begitu tergesa-gesa."No, jangan berpikir sejauh itu," tiba-tiba saja paman Callister langsung bicara dengan cepat, seolah-olah tahu kemana jalan pikiran Safna saat ini."Maksudku mari mengambil liburan bulan madu, oh sial aku tidak pandai merangkai kata-kata yang tepat, maksud ku kita mengambil waktu liburan, saling mengenal antara satu dengan yang lainnya, mungkin kita butuh bicara, berbagi, bercerita soal banyak hal didalam liburan kita nanti, dan ini bukan soal malam pertama." Callister bicara dengan cepat.Safna bisa melihat gurat sedikit panik di balik wajah Callister, laki-laki tersebut seperti nya
"Anak-anak yang mana?," Callister masih berusaha bertanya seolah-olah mencoba menyakinkan atas pertanyaan Safna.Safna tidak tahu apakah paman Callister pura-pura atau memang tidak memahami apa maksudnya. Padahal menurutnya kata anak-anak sudah sangat jelas untuk mempertanyakan semuanya dan Callister bisa menjelaskan semua keraguannya."Di pesan yang tidak sengaja aku baca, anak-anak yang dititipkan dengan gadis bernama Kayla." Perlu tekat dan keberanian kuat juga besar untuk berani mempertanyakan hal tersebut secara langsung dan gamblang pada sosok laki-laki dewasa dihadapan nya tersebut.Mungkin soal perempuan yang membuat keriuhan di pagi itu tidak terlalu menjadi masalah untuk Safna sebab dia pikir perempuan itu mungkin tidak terlalu penting yang menjadi penghalang, buktinya setelah datang perempuan itu tidak terlihat mencoba membuat keributan dengan dirinya. Tapi anak-anak bisa menjadi masalah besar untuk mereka saat ini, besok dan suatu hari nanti."Aku tidak ingin mempertanyaka
The Golden royal Klinik.Ruang khusus.Ngikkkk ngikkkkk ngikkkk.Suara jangkrik sepertinya menari-nari di atas kepala Safna saat ini ketika dia melihat 4 anak anjing berwajah imut-imut menyambut mereka di balik pintu kaca di depan sana.Laki-laki dan perempuan, 4 anak, 2 laki dan 2 perempuan, ibu nya bersama Mickey dan Minnie.Ohhhh bolehkah Safna menenggelamkan dirinya ke lumpur Lapindo saat ini juga? dia memejamkan bola matanya karena malu, membuang pandangannya dari paman Callister, berusaha untuk bergeser secara perlahan, mungkin pura-pura sakit perut, pergi ke mobil, ah tidak mencari taxi dan minggat dengan cepat saat ini juga."Aku benar-benar kesulitan menghubungi mu untuk bicara tentang anak-anak yang lucu-lucu ini."Niat terselubung Safna untuk melarikan diri belum terkabulkan saat seseorang tiba-tiba saja datang dan bicara dengan mereka. Dan seorang gadis yang usianya beberapa tahun di atas Safna bicara dengan cepat.Safna menatap gadis dihadapannya itu untuk beberapa waktu,
Pada akhirnya Safna menyentuh lembut belakang lehernya, dia jadi malu dan serba salah, baru sadar dia memanggil Callister paman dari sejak mereka menikah."Maafkan aku, aku khilaf paman eh paman akhhh." Safna kembali khilaf, menepuk mulutnya lembut dengan telapak tangan nya, ekspresi yang dikeluarkan begitu manis, dimana Hasna memejamkan bola matanya sambil menepuk lembut mulutnya.Membuat Callister seketika tidak mengedipkan bola matanya, terlalu memuja kecantikan gadis dihadapannya, ekspresi yang dikeluarkan Safna tiba-tiba membuat dia gelisah, ingin sekali rasanya dia menyambar bibir lembut gadis di hadapannya tersebut, menyempurnakan nya dalam ikatan halal tanpa batas."Sial." paman Callister mengumpat dia dirinya sendiri didalam hatinya."Apa yang aku pikirkan?," batinnya lagi kemudian."Maksud ku panggilan apa yang harus aku sematkan? aku bingung." Safna kembali bicara pada paman Callister dengan cepat, dia masih menyentuh tengkuknya malu dan bertanya pada laki-laki tersebut.Di
Mereka mendadak diam, saling menatap antara satu dengan yang lainnya, deru nafas mereka terdengar saling bersahutan dimana deru jantung mereka juga mulai terdengar tidak beraturan. Entahlah apa yang ada didalam pikiran mereka masing-masing, yang jelas saat ini mereka tidak baik-baik saja, menyimpan berbagai rasa sendiri di dalam hati masing-masing tanpa ingin menjabarkan tentang realita yang ada saat ini.Handphone yang tadi nya menjadi bahan rebutan mendadak tidak lagi di pedulikan, yang di pedulikan adalah tentang rasa yang rumit untuk dijelaskan. Dimana kebisuan terjadi, detak jarum jam seolah-olah menjadi saksi bisu tentang bagaimana mereka saat ini.Di atas kasur kamar hotel di mana yang mereka tempati kedua orang tersebut tampak tidak bergerak dalam posisi mereka masing-masing, mungkin saling menikmati wajah dari pasangan atau mengagumi apa yang dilihat di depan mata sehingga membuat mereka berdua seolah-olah lupa dengan keadaan.Entah bagaimana dan siapa sebenarnya yang memulai
Safna buru-buru masuk ke dalam kamar mandi, di mana ketika masuk kedalam sana gadis tersebut langsung menutup pintu kamar mandi itu dan menyandarkan tubuhnya dibelakang pintu tersebut dengan cepat. Demi apapun dia merasa ini aneh dan tidak baik-baik saja, jantung nya berdegup kencang seperti suara laju kereta api yang enggan menyelaraskan diri pada lingkungan sekitar nya, terlalu berisik dan nakal tanpa bisa dikendalikan. Salah-salah bisa mengganggu orang-orang yang tinggal di sekitaran rel kereta api karena suara berisik yang memekakkan telinga.Safna berulang kali berusaha menarik nafasnya dalam, dia sungguh tidak sanggup untuk keluar dari dalam kamar mandi saat ini, baginya saat ini dia merasa terlalu malu untuk bertatap wajah dengan calling mengingat atas sampai terjadi tadi antara dirinya dan sang paman Callister.Yah tidak di pungkiri tiba-tiba saja rasa malu menyeruak masuk ke dalam dirinya saat ini, secara perlahan Safna menyentuh lembut ujung bibirnya, sisa manis dan basah ci
Hotel xxxxxxxx,Pagi.Sepasang suami istri tersebut terlihat diam seribu bahasa, sepertinya kejadian semalam masih menyisakan rasa di dalam hati mereka masing-masing. Begitu bangun dari tidur masing-masing dari mereka mencari kegiatan dan membersihkan diri pura-pura begitu HP atau bahkan mengecek isi koper masing-masing hingga pada akhirnya memutuskan untuk turun ke bawah dan mendapatkan sarapan pagi.Belum ada obrolan sama sekali di antara mereka sejak bangun tidur hingga saat ini hingga pada akhirnya mereka sudah duduk di atas kursi restoran di mana mereka mendapatkan sarapan pagi saling berhadapan antara satu dengan yang lainnya. Callister merasa menjadi pengatur karena tidak mengeluarkan suaranya sama sekali hingga akhirnya laki-laki itu berusaha untuk membuka percakapan di antara mereka."Sudah punya jurnal?," Laki-laki itu bertanya sembari menatap dalam wajah Safna, menunggu gadis tersebut menatap balik wajah nya.Safna yang baru saja mengunyah makanan nya pada akhirnya menoleh
Setelah pernikahan yang digelar mewah, ketika semua kasus terangkat dengan sempurna dan setelah semua orang jahat telah mendapatkan karmanya dan juga hukumannya, pada akhirnya sepasang suami istri tersebut memilih untuk mendapatkan bulan madu mereka setelah berkali-kali didesak oleh pihak anggota keluarga."Pergilah mengambil bulan madu dengan cepat, kakek ingin kalian melupakan tentang perusahaan untuk beberapa waktu dan mewakilkannya dengan yang lainnya." Kakek Andaram bicara dengan siapa bisa aja makan malam mereka di mana tatapan bola matanya terarah pada Sky Andaram dan Sheena secara bergantian."Sudah berbulan-bulan berlalu tapi kalian belum juga mendapatkan bulan madu dan yang lebih membuat kakek gelisah adalah jika tidak ada bulan madu Maka apakah mungkin aku akan mendapatkan cicit dari kalian?." Lanjut laki-laki itu lagi kemudian.Mendengar hal tersebut jelas saja membuat Sena terkejut di mana dia yang tengah mengunyah makanannya seketika langsung tersedak dan terbatuk-batuk,
Disisi lainGedung pernikahan Cleopatra.Tuan Alister terlihat menatap kearah depan untuk beberapa waktu sembari membiarkan pemikirannya berkelana dan melayang entah kemana. ini adalah pernikahan putri nya namun nyatanya dia masih meragu apakah dia harus datang atau tetap bertahan di sana Dan tidak melihat pernikahan putrinya sama sekali. Meskipun sebenarnya tidak dipungkiri saat ini dia ingin sekali melihat pernikahan dari Sheena, namun dia cukup tahu diri putrinya tersebut sama sekali tidak ingin memaafkan dirinya mengingat bagaimana kesalahannya pada masa lalu yang begitu berat dan juga besar sehingga wajar saja Sheena masih belum bisa memaafkan kesalahannya hingga hari ini tapi rasanya cukup sedih karena dia tidak bisa menyaksikan pernikahan sakral Antara Sheena dan Sky Andaram.Mungkin terlalu egois baginya berharap agar dia menjadi wali pernikahannya tapi mau bagaimana lagi seorang anak seperti Sheena yang tidak pernah bertemu dengan dirinya dan juga merasa cukup kecewa dengan a
Sheena terlihat diam untuk beberapa waktu dia menetap Cassandra kemudian pada akhirnya dia mengehela nafasnya secara perlahan."Memaafkan ayah saat ini bagiku sangat sulit, jadi aku tidak berpikir agar dia menjadi waliku saat ini" dia pada akhirnya menjawab apa yang menjadi pertanyaan dari Casandra."Mungkin ini terdengar egois tapi aku benar-benar belum ingin bertemu dengan ayah bicara dengannya atau menerima kebaikan dirinya dalam keadaan apapun itu" lanjut gadis itu lagi kemudian."Apa yang dilakukannya pada masa lalu terhadap aku dan ibu juga Cleopatra benar-benar satu kengerian tersendiri untuk godaan sangat sulit untukku untuk memaafkan kesalahannya yang jelas terlalu besar"Mendengar apa yang diucapkan oleh gadis yang ada di hadapannya tersebut seketika membuat Cassandra terdiam, dia tahu bagaimana perasaan gadis di hadapannya itu sama persis seperti dirinya saat dia merasa kecewa dan juga merasa jika dia tidak mungkin memaafkan Lunara hingga hari ini atas perbuatan dan tingkah
Hari pernikahan Sheena dan Sky Andaram.Jangan ditanya bagaimana perasaan gadis tersebut saat ini ketika orang-orang telah mendandani dirinya sejak pagi tadi, dia cukup deg-degan karena pagi ini adalah acara pernikahan dirinya dan Sky Andaram."Kamu terlihat cantik" suara seseorang memecah keheningan.Sheena melirik ke asal suara yang ada di sisi kanannya untuk beberapa waktu, itu adalah Cassandra gadis cantik itu bicara sembari mendekati dirinya."Aku agak sedikit berdebar-debar, kak" Sheena bicara sangat terus terang kepada gadis yang baru saja menghampirinya dan kini berdiri tepat di samping nya.mendengar apa yang diucapkan oleh Sheena membuat Cassandra langsung mengembangkan senyumannya."Beberapa kali aku mengurus pernikahan orang lain mereka selalu berkata mereka akan berdebar-debar pada hari pertama pernikahan, dan itu merupakan hal yang wajar menurutku sayang " Ucap Cassandra kemudian lantas gadis tersebut melirik ke arah penataran Sheena."buat dia dengan tampilan yang canti
Dan percayalah pertanyaan yang dilesatkan oleh Cleopatra seketika membuat semua orang terdiam termasuk Sheena. Gadis tersebut membeku untuk beberapa waktu ketika dia mendengar apa yang dipertanyakan oleh adiknya tersebut seorang ibu mereka. Cukup bingung jawaban apa yang paling tepat untuk dia katakan kepada Cleopatra saat ini, apakah dia harus sedikit berbohong untuk menyenangkan hatinya atau dia bicara jujur soal ibu mereka yang telah meninggal dunia.jika dia bicara jujur Cleopatra nyatanya baru saja bangun dari tidur panjangnya, dia takut hal tersebut akan membuat dan menjadikan Cleopatra sebuah pukulan besar karena dia sama sekali belum pernah melihat ibunya dan tiba-tiba mendapatkan kabar jika ibu mereka telah meninggal dunia.Tapi jika dia tidak langsung mengatakannya dia takut Cleopatra akan menyalahkannya karena dia tidak ingin bicara soal kejujuran atau mungkin Cleopatra akan merasa kecewa karena dia tidak mengatakan tentang kematian ibu mereka saat ini ia telah berlalu berbu
Hingga entah berapa lama momen pertemuan tersebut terjadi di mana setelah mereka berpelukan berdua Dan saling melepaskan tangisan pada akhirnya mereka memilih untuk ikut melepaskan pelukan secara perlahan."Aku pikir aku tidak akan bertemu denganmu hari ini, kak" Cleopatra berkata cepat pada Sheena.Nenek tua Alister berkata dia adalah yang muda, di mana pada masa itu Sheena lahir lebih dulu daripada dirinya, dia memanggil gadis di hadapannya tersebut kakak meskipun nyatanya dia menikah lebih dulu daripada gadis tersebut."Aku sudah nyaris putus asa menunggu kedatanganmu dan ingin bertemu denganmu juga berbagi cerita tentang banyak hal" lanjut perempuan itu lagi kemudian sembari dia terus menatap bola mata Sheena , sisa air matanya jelas masih mengalir secara perlahan dibalik kedua belah pipinya, sambil bicara dia berusaha untuk sambil menangis sesak di dadanya karena efek kerinduan, tangisan dan juga berbagai macam rasa yang menggebu-gebu di dalam hatinya saat ini.Ucapan yang dilont
Jack Johnson jelas saja gelagapan di mana dia buru-buru langsung melepaskan ciu****nya diikuti oleh Cleopatra. Jack Johnson jelas saja menjadi panik dan malu saat dia menyadari seseorang masuk ke dalam kamarnya saat ini. Begitu dia menoleh ke arah pintu masuk dia baru sadar ternyata itu adalah Sky Andaram dan Sheena, kembaran Cleopatra. Dan kedatangan mereka nyatanya cukup mengejutkan Cleopatra, di mana perempuan tersebut menetap ke arah pintu masuk dan membuat dirinya menatap satu sosok gadis yang memiliki wajah begitu mirip dengannya, namun dengan cara berpenampilannya cukup sedikit berbeda dengan dirinya.Seketika perempuan itu menutup mulutnya dengan kedua belah tangannya, bayangkan apa yang ada di dalam hatinya saat ini ketika dia melihat kedatangan Sheena. meskipun mereka tidak pernah bertemu antara satu dengan yang lainnya tapi Cleopatra tahu itu adalah saudara kembar Sena dan Hal tersebut benar-benar membuatnya terkejut pada akhirnya dia mampu dan bisa bertemu dengan gadis itu
Kediaman Jack JohnsonKamar utama Jack Johnson dan Cleopatra.Cleopatra mencoba untuk menggerakkan kaki-kaki dan juga seluruh tubuh serta tangannya secara perlahan di mana Jack Johnson berusaha untuk membawa dirinya dengan alat bantu khusus untuk orang yang kesulitan berjalan. Besi penyangga tubuh dengan penahan di sisi kiri dan kanan lengan dan tangan, dibuat khusus agar Cleopatra nyaman menggunakannya dan mencoba untuk menggerak-gerakkan tubuhnya yang jelas kaku dan sama sekali belum mampu digerakkan dengan baik.Semalam gadis itu mencoba untuk menggerakkan tubuhnya di atas kasur, demi apapun rasanya sangat sulit sekali, mungkin karena sudah terlalu lama berbaring dan tidak pernah terbangun dari komanya, dia benar-benar kesulitan bahkan hanya untuk mengangkat satu jemarinya. setelah usaha panjangnya sejak semalam, pagi ini dia berhasil turun dari atas kasur dan mencoba untuk berdiri dengan bersusah payah menggunakan alat bantu dan juga dibantu oleh Jack Johnson."Ini...sulit" Ucap C
Gallery xxxxxxxpusat kota.Setelah peristiwa tempo hari karena gaun pengantin yang gagal total pada akhirnya mereka harus kembali ke tempat ini tapi saat ini Sheena hanya meminta gaun pengantin yang tidak terlalu besar dan juga lebar juga tidak terlalu menjuntai, dia ingin sesuatu simple karena ini hanya sekedar akan nikah untuk mereka."Nanti saat benar-benar pada acara pesta pernikahan baru aku minta gaun pengantin seperti kemarin tapi untuk saat ini aku ingin yang simpel dan sederhana karena acaranya juga bukan acara pesta ini hanya sekedar akad nikah" Sheena bicara pada pelayan toko meminta sesuatu yang paling simpel tapi juga tidak memalukan dan juga tidak terlihat murahan.Paham dengan apa yang diinginkan oleh Sheena sang pelayan toko menganggukan kepalanya dengan cepat kemudian memberikan gaun seperti yang dia harapkan. Sang pelayan memberikan sebuah gaun sederhana dan simple untuk Sheena, ada beberapa pilihan yang mungkin disukai oleh gadis tersebut. Hingga akhirnya Sheena me