Pov Luna.Pernah hati mu porak-poranda karena seseorang yang kamu percaya?.Aku pernah merasakan nya, dan rasanya sungguh luar biasa. Ketika sebuah kesalahan besar terjadi, dimana bantuan yang kamu berikan berakhir pada malam tragis pemerkosaan.Meskipun aku memberontak dan berteriak sekuat tenaga, pada akhirnya sang pemilik tubuh dan tangan kekar juga kokoh tersebut seolah-olah menulikan telinga. Meskipun tangis ku mengeluarkan darahnya sekalipun, pada akhirnya masa depan ku tetap hancur dan terenggut."Roger, kau melukai ku bukan hanya raga ku tapi juga jiwa dan hati ku. Impian yang ingin di bangun oleh gadis miskin seperti ku pada akhirnya hancur berkeping-keping tidak bersisa mulai malam itu.""Selamat, Anda hamil."Duarrrrrr.Bagaikan petir menggelegar di siang hari bolong saat dokter dihadapan ku berkata, aku hamil.Dengan bola mata berkaca-kaca aku menatap wanita yang usia nya mungkin sudah menginjak angka 45 tahunan tersebut, memberikan selamat pada ku tanpa sedikitpun menaruh
Kembali ke sisi Safna dan Callister,Masih di kamar hotel xxxxxxxx.Jantung, masih aman di sana?.Sejujurnya tidak aman sejak beberapa waktu silam. Callister terlalu gelisah, mencoba menetralisir perasaan nya, dia mencoba mencari gambar referensi sesuai dengan ucapan Safna, kadang berusaha untuk mencari tempat yang pernah dia dengar dari beberapa teman-teman nya untuk mereka kunjungi di padang. Terkadang terdengar tawa kecil Safna, terkadang gadis tersebut mencubit lembut lengan nya. Safna begitu hangat dan manja, seperti istri, tapi seperti seorang teman sejati, seperti adik kecil tapi terkadang seperti saudara yang cocok di ajak bicara dan bercerita.Dan mereka sejak tadi saling membangun komunikasi yang begitu baik dan intens, dimana Safna selalu mampu mencairkan suasana agar menjadi nyaman dan lebih intim di antara mereka."Ini tempat yang baik, mereka bilang ini di atas bukit, pemandangannya indah, saat mendapatkan pose foto bersama tempat nya begitu mendukung dan sangat rekomend
Kata pelan-pelan saja semakin membuat Safna tidak baik-baik saja, jantung nya berdebar tidak menentu dan seketika dia kehilangan kata-kata nya, bingung harus melakukan apa."Minum." Dan otak nya bergerak secepat itu, dia merasa tenggorokan nya kering, jadi minum mungkin pilihan paling bijak untuk nya saat ini.Gadis tersebut buru-buru membalikkan badannya, mencari gelas minum di atas meja nakas, dalam gerakan terburu-buru Safna menyambar gelas berisi air putih yang ada di sisi kanan nya dengan jantung yang berdebar-debar. Gadis itu pikir apakah mereka benar-benar akan melewati malam pertama bersama harus ini?.Callister ikut serba salah melihat ekspresi Safna, apalagi saat aku di situ mencoba untuk menghindari pandangannya dari dirinya. Laki-laki tersebut pada akhirnya berkata."Jika kamu belum siap, jangan memaksakan diri," akhirnya laki-laki tersebut bicara begitu, berharap jika sang istri tidak salah paham dengan ucapannya.Sebagai seorang laki-laki mungkin dia sudah siap, tapi unt
Safna nyatanya terbuai, dia tenggelam dalam belenggu indah yang diciptakan sang suaminya. Membiarkan diri pasrah atas apa yang akan terjadi berikutnya pada dia dan laki-laki yang kita perlahan mengukung dirinya. Kali ini tidak ada sedikitpun tolakan yang diberikan, Safna membiarkan diri mengikuti arus sang paman Callister nya, laki-laki yang telah sah menjadi suaminya. Tanpa beban di hati, tanpa perasaan terpaksa dia menerima perlakuan Callister sang laki-laki yang menjadi cinta pertama nya.Callister terus merapatkan bibir mereka, menyatukan nya dan membiarkan diri sama-sama tenggelam dalam rasa surgawi. Peraduan Indra pengecap yang terasa seperti manis semanis es tebu berhasil membuat sang musafir yang berjalan terlalu jauh melepaskan dahaga atas rasa haus yang mendera, dimana kini tiap gerakan tangan dan kaki tanpa sadar menyusuri perlahan bagian demi bagian lapisan bumi yang begitu lembut dan halus bagaikan sutra dari tiap inci tubuh milik Safna. Percayalah Callister terlihat begi
Beberapa bulan kemudian.Disebuah kamar mendominasi berwarna putih terlihat tubuh seseorang berbaring di atas nya, masih tenggelam ke alam mimpi, menikmati indahnya lelap hingga pagi hari. Gerakan jarum jam terus mendendangkan irama teratur nya diiringi suara semilir angin yang menambah suasana syahdu di dalam kamar tersebut, membuat sang pemilik didalam sana semakin menenggelamkan diri dalam indahnya mimpi sejak semalam.Disisi kanan kamar tersebut, matahari perlahan menampilkan cahayanya dengan keadaan malu-malu, mengintip siapa saja yang akan terjaga karena cahayanya pada hari ini. Sengaja menyeruak masuk, menggoda sedikit para pemilik kamar yang masih terlelap dalam tidur panjang mereka.Yah di atas kasur mendominasi berwarna putih tersebut, Safna terlihat masih tenggelam didalam tidur nya, mengabaikan apapun yang ada disekitar nya karena rasa lelah dan ngantuk yang menghantam dirinya. Semalaman dia kurang tidur dan itu agak mengganggu nya.Safna seketika langsung membuka bola mat
Catatan = Kisah Safna dan Callister 1-34 endingMulai bab ini kisah Sheena dan Sky AndaramKisah di jamin seru dan bikin adrenalin naik turun.*****Bagian Gedung tersembunyipinggiran kota Paris.Derap langkah sepatu terdengar memecah keheningan malam, suara layar monitor pengatur detak jantung menggema memecah suasana dan terus memekakkan telinga semua orang, beberapa orang berpakaian serba putih bergerak dengan cepat menampilkan ekspresi wajah panik mereka mendekati satu sosok tubuh seorang gadis yang tidak berdaya.Gadis tersebut seolah-olah tenggelam dalam ke indahkan dalam alam bawah sadar nya, memilih enggan bangun karena merasa apa yang ada di hadapannya tidak penting lagi, terlalu lama berlalu bukan satu dua hari bukan pula satu dua bulan tapi sudah melewati tahun dan membuat khawatir orang-orang.Selang-selang yang menancap di tubuh nya terus berusaha untuk menyelamatkan nya, bahkan nafas nya dibantu dengan alat-alat mengerikan, bahkan saat masa kritis tiba tidak jarang AED
Dalam Senja yang temaramKutaburkan abu orang yang aku cintaiJangan kau tanya bagaimana rasanyaSeolah-olah dunia berputar dalam kehampaanKini baru aku sadari setelah terpisah kematianTidak ada tempat untuk kita saling bertemu kembali di siniSheena.*****Begitu abu terakhir telah di taburkan dan terlepas dari tangannya, gadis tersebut baru ingat ini bagian akhir dari pertemuan dalam kehampaan, Sheena berusaha tegar sambil menahan tangisnya dimana dia menatap ujung laut yang tidak pernah terlihat."Beristirahatlah dengan tenang, bu"Batin nya."Aku sudah berusaha hingga tetes penghabisan, jangan menyalahkan ku, karena aku sudah sampai pada puncak dimana kemampuan ku berada"Lagi dia bergumam, menatap Senja yang mulai memadam, membiarkan sang pembawa sampan mengarungi laut dan kembali ke tanah dimana dia berpijak biasanya. Suara deru mesin memekakkan telinga, di abaikan Sheena karena suara pemikiran nya jauh lebih tebal di balik hati nya.Dia menghela pelan nafasnya untuk beberapa
Brakkkkkk.Bugggggggg.Demi apapun saat 3 rentenir menghempas kan tubuh nya ke lantai aspal dan menendang perut nya, Sheena seketika memejamkan bola matanya atas rasa sakit yang dia terima, terlalu sakit dan nyeri, Seolah-olah kini dia pasrah jika kematian menghampiri dirinya, Sheena sudah menyerah.3 rentenir itu menyeret tubuh gadis tersebut menuju gang sempit disamping pubb malam,tuan dan nona Aoi tidak bisa mencegah,beberapa karyawan dibuat takut oleh ke 3 rentenir itu."Tuan,aku pasti akan segera melunasi hutang-hutang itu.sementara hanya bisa mencicilnya,tunggu hingga akhir bulan ini,aku pasti akan berusaha untuk melunasi nya"Sheena bicara dengan bibir bergetar, menahan tangan kokoh dan kasar yang menjambak rambut nya tanpa ampun, rasa sakit dan ngilu dari kulit kepalanya benar-benar luar biasa, dia hanya mampu meringis, mencoba membuat kesepakatan yang tidak mungkin dan menahan tangis atas rasa sakit yang menghantam nya."Cihhh bocah seperti kamu melunasi hutang 1 milyar denga
Setelah pernikahan yang digelar mewah, ketika semua kasus terangkat dengan sempurna dan setelah semua orang jahat telah mendapatkan karmanya dan juga hukumannya, pada akhirnya sepasang suami istri tersebut memilih untuk mendapatkan bulan madu mereka setelah berkali-kali didesak oleh pihak anggota keluarga."Pergilah mengambil bulan madu dengan cepat, kakek ingin kalian melupakan tentang perusahaan untuk beberapa waktu dan mewakilkannya dengan yang lainnya." Kakek Andaram bicara dengan siapa bisa aja makan malam mereka di mana tatapan bola matanya terarah pada Sky Andaram dan Sheena secara bergantian."Sudah berbulan-bulan berlalu tapi kalian belum juga mendapatkan bulan madu dan yang lebih membuat kakek gelisah adalah jika tidak ada bulan madu Maka apakah mungkin aku akan mendapatkan cicit dari kalian?." Lanjut laki-laki itu lagi kemudian.Mendengar hal tersebut jelas saja membuat Sena terkejut di mana dia yang tengah mengunyah makanannya seketika langsung tersedak dan terbatuk-batuk,
Disisi lainGedung pernikahan Cleopatra.Tuan Alister terlihat menatap kearah depan untuk beberapa waktu sembari membiarkan pemikirannya berkelana dan melayang entah kemana. ini adalah pernikahan putri nya namun nyatanya dia masih meragu apakah dia harus datang atau tetap bertahan di sana Dan tidak melihat pernikahan putrinya sama sekali. Meskipun sebenarnya tidak dipungkiri saat ini dia ingin sekali melihat pernikahan dari Sheena, namun dia cukup tahu diri putrinya tersebut sama sekali tidak ingin memaafkan dirinya mengingat bagaimana kesalahannya pada masa lalu yang begitu berat dan juga besar sehingga wajar saja Sheena masih belum bisa memaafkan kesalahannya hingga hari ini tapi rasanya cukup sedih karena dia tidak bisa menyaksikan pernikahan sakral Antara Sheena dan Sky Andaram.Mungkin terlalu egois baginya berharap agar dia menjadi wali pernikahannya tapi mau bagaimana lagi seorang anak seperti Sheena yang tidak pernah bertemu dengan dirinya dan juga merasa cukup kecewa dengan a
Sheena terlihat diam untuk beberapa waktu dia menetap Cassandra kemudian pada akhirnya dia mengehela nafasnya secara perlahan."Memaafkan ayah saat ini bagiku sangat sulit, jadi aku tidak berpikir agar dia menjadi waliku saat ini" dia pada akhirnya menjawab apa yang menjadi pertanyaan dari Casandra."Mungkin ini terdengar egois tapi aku benar-benar belum ingin bertemu dengan ayah bicara dengannya atau menerima kebaikan dirinya dalam keadaan apapun itu" lanjut gadis itu lagi kemudian."Apa yang dilakukannya pada masa lalu terhadap aku dan ibu juga Cleopatra benar-benar satu kengerian tersendiri untuk godaan sangat sulit untukku untuk memaafkan kesalahannya yang jelas terlalu besar"Mendengar apa yang diucapkan oleh gadis yang ada di hadapannya tersebut seketika membuat Cassandra terdiam, dia tahu bagaimana perasaan gadis di hadapannya itu sama persis seperti dirinya saat dia merasa kecewa dan juga merasa jika dia tidak mungkin memaafkan Lunara hingga hari ini atas perbuatan dan tingkah
Hari pernikahan Sheena dan Sky Andaram.Jangan ditanya bagaimana perasaan gadis tersebut saat ini ketika orang-orang telah mendandani dirinya sejak pagi tadi, dia cukup deg-degan karena pagi ini adalah acara pernikahan dirinya dan Sky Andaram."Kamu terlihat cantik" suara seseorang memecah keheningan.Sheena melirik ke asal suara yang ada di sisi kanannya untuk beberapa waktu, itu adalah Cassandra gadis cantik itu bicara sembari mendekati dirinya."Aku agak sedikit berdebar-debar, kak" Sheena bicara sangat terus terang kepada gadis yang baru saja menghampirinya dan kini berdiri tepat di samping nya.mendengar apa yang diucapkan oleh Sheena membuat Cassandra langsung mengembangkan senyumannya."Beberapa kali aku mengurus pernikahan orang lain mereka selalu berkata mereka akan berdebar-debar pada hari pertama pernikahan, dan itu merupakan hal yang wajar menurutku sayang " Ucap Cassandra kemudian lantas gadis tersebut melirik ke arah penataran Sheena."buat dia dengan tampilan yang canti
Dan percayalah pertanyaan yang dilesatkan oleh Cleopatra seketika membuat semua orang terdiam termasuk Sheena. Gadis tersebut membeku untuk beberapa waktu ketika dia mendengar apa yang dipertanyakan oleh adiknya tersebut seorang ibu mereka. Cukup bingung jawaban apa yang paling tepat untuk dia katakan kepada Cleopatra saat ini, apakah dia harus sedikit berbohong untuk menyenangkan hatinya atau dia bicara jujur soal ibu mereka yang telah meninggal dunia.jika dia bicara jujur Cleopatra nyatanya baru saja bangun dari tidur panjangnya, dia takut hal tersebut akan membuat dan menjadikan Cleopatra sebuah pukulan besar karena dia sama sekali belum pernah melihat ibunya dan tiba-tiba mendapatkan kabar jika ibu mereka telah meninggal dunia.Tapi jika dia tidak langsung mengatakannya dia takut Cleopatra akan menyalahkannya karena dia tidak ingin bicara soal kejujuran atau mungkin Cleopatra akan merasa kecewa karena dia tidak mengatakan tentang kematian ibu mereka saat ini ia telah berlalu berbu
Hingga entah berapa lama momen pertemuan tersebut terjadi di mana setelah mereka berpelukan berdua Dan saling melepaskan tangisan pada akhirnya mereka memilih untuk ikut melepaskan pelukan secara perlahan."Aku pikir aku tidak akan bertemu denganmu hari ini, kak" Cleopatra berkata cepat pada Sheena.Nenek tua Alister berkata dia adalah yang muda, di mana pada masa itu Sheena lahir lebih dulu daripada dirinya, dia memanggil gadis di hadapannya tersebut kakak meskipun nyatanya dia menikah lebih dulu daripada gadis tersebut."Aku sudah nyaris putus asa menunggu kedatanganmu dan ingin bertemu denganmu juga berbagi cerita tentang banyak hal" lanjut perempuan itu lagi kemudian sembari dia terus menatap bola mata Sheena , sisa air matanya jelas masih mengalir secara perlahan dibalik kedua belah pipinya, sambil bicara dia berusaha untuk sambil menangis sesak di dadanya karena efek kerinduan, tangisan dan juga berbagai macam rasa yang menggebu-gebu di dalam hatinya saat ini.Ucapan yang dilont
Jack Johnson jelas saja gelagapan di mana dia buru-buru langsung melepaskan ciu****nya diikuti oleh Cleopatra. Jack Johnson jelas saja menjadi panik dan malu saat dia menyadari seseorang masuk ke dalam kamarnya saat ini. Begitu dia menoleh ke arah pintu masuk dia baru sadar ternyata itu adalah Sky Andaram dan Sheena, kembaran Cleopatra. Dan kedatangan mereka nyatanya cukup mengejutkan Cleopatra, di mana perempuan tersebut menetap ke arah pintu masuk dan membuat dirinya menatap satu sosok gadis yang memiliki wajah begitu mirip dengannya, namun dengan cara berpenampilannya cukup sedikit berbeda dengan dirinya.Seketika perempuan itu menutup mulutnya dengan kedua belah tangannya, bayangkan apa yang ada di dalam hatinya saat ini ketika dia melihat kedatangan Sheena. meskipun mereka tidak pernah bertemu antara satu dengan yang lainnya tapi Cleopatra tahu itu adalah saudara kembar Sena dan Hal tersebut benar-benar membuatnya terkejut pada akhirnya dia mampu dan bisa bertemu dengan gadis itu
Kediaman Jack JohnsonKamar utama Jack Johnson dan Cleopatra.Cleopatra mencoba untuk menggerakkan kaki-kaki dan juga seluruh tubuh serta tangannya secara perlahan di mana Jack Johnson berusaha untuk membawa dirinya dengan alat bantu khusus untuk orang yang kesulitan berjalan. Besi penyangga tubuh dengan penahan di sisi kiri dan kanan lengan dan tangan, dibuat khusus agar Cleopatra nyaman menggunakannya dan mencoba untuk menggerak-gerakkan tubuhnya yang jelas kaku dan sama sekali belum mampu digerakkan dengan baik.Semalam gadis itu mencoba untuk menggerakkan tubuhnya di atas kasur, demi apapun rasanya sangat sulit sekali, mungkin karena sudah terlalu lama berbaring dan tidak pernah terbangun dari komanya, dia benar-benar kesulitan bahkan hanya untuk mengangkat satu jemarinya. setelah usaha panjangnya sejak semalam, pagi ini dia berhasil turun dari atas kasur dan mencoba untuk berdiri dengan bersusah payah menggunakan alat bantu dan juga dibantu oleh Jack Johnson."Ini...sulit" Ucap C
Gallery xxxxxxxpusat kota.Setelah peristiwa tempo hari karena gaun pengantin yang gagal total pada akhirnya mereka harus kembali ke tempat ini tapi saat ini Sheena hanya meminta gaun pengantin yang tidak terlalu besar dan juga lebar juga tidak terlalu menjuntai, dia ingin sesuatu simple karena ini hanya sekedar akan nikah untuk mereka."Nanti saat benar-benar pada acara pesta pernikahan baru aku minta gaun pengantin seperti kemarin tapi untuk saat ini aku ingin yang simpel dan sederhana karena acaranya juga bukan acara pesta ini hanya sekedar akad nikah" Sheena bicara pada pelayan toko meminta sesuatu yang paling simpel tapi juga tidak memalukan dan juga tidak terlihat murahan.Paham dengan apa yang diinginkan oleh Sheena sang pelayan toko menganggukan kepalanya dengan cepat kemudian memberikan gaun seperti yang dia harapkan. Sang pelayan memberikan sebuah gaun sederhana dan simple untuk Sheena, ada beberapa pilihan yang mungkin disukai oleh gadis tersebut. Hingga akhirnya Sheena me