Share

BAB 48

Sementara menunggu taksi yang dia pesan datang, Indah mengganti bajunya yang basah di toilet umum yang berada di pemakaman. Rudi masih setia menunggu istrinya. Dia engan kalo ditinggal sama Indah.

Indah keluar dari kamar mandi. Bajunya telah berganti. Dia melihat Rudi yang menunggu di luar kamar mandi sambil menunduk.

Hujan sudah mulai reda. Tampaknya berteman dengan wanita itu yang ingin pergi meninggalkan makam. Dia kaya lagi menunggu temannya untuk mengajaknya makan saja.

"Mas, kenapa masih di sini?" tanya Indah. Dia sebenarnya kasihan melihat pria itu, kedinginan karena bajunya yang basah.

Rudi seakan tidak merasakan dingin karena diguyur hujan deras tadi. Hatinya yang terbakar karena akan di tinggal istri menolak akan rasa dingin. Betapa perihnya hatinya saat ini.

"Indah, aku mohon. Pikirkan lagi semua. Jangan pergi!" Aksa memohon lagi sama Indah untuk memikirkan keputusannya tadi.

"Mas, perpisahan ini hanya untuk sementara. Kita perlu menjauh untuk tahu seberapa besar kita salin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status