Share

Part 9

Author: Arsyla Adiba
last update Last Updated: 2022-05-13 16:22:34

"Alex, Alex," teriak Farel sambil berlari terpogoh-pogoh menghampiri Alex yang sedang duduk anteng di atas motornya sedang bermain ponsel.

"Apa?" tanya Alex acuh tanpa mengalihkan tatapannya dari layar ponsel.

"Itu..," ucapnya.

"Itu ....Laura ...uks," ucapnya terbata-bata.

"Itu apa? Laura kenapa?," tanya Alex.

"Laura..," ucapnya panik.

"Iya Laura kenapa? Bicara yang bener! Mau gue tonjok lo," ucap Alex tak sabaran.

"Laura pingsan," ucap Farel Lantang.

Tanpa basa-basi Alex berlari ke arah ruang uks, dan membuka kencang pintu uks sehingga menimbulkan suara yang kencang.

Brak.

Laura dan Gretta yang sedang di dalm uks terperajat karena suara bising pintu.

Alex menatap lekat Laura dengan napasnya yang ngos-ngosan.

"Katanya lo pingsan? Kok ini kagak? Tanya Alex heran sambil menetralkan nafasnya.

"Gue udah siuman," ketus Laura.

"Cepet banget siumannya," keluh Alex.

"Emangnya kenapa Lex?" tanya Gretta.

"Gak bisa moduslah," masamnya.

"Modus gimana?" tanya Gretta yang masih belum paham.

"Grepe-
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Teror Mantan   Part 10

    "GRETTA," teriak mereka serempak.Sementara Gretta hanya menampilkan wajah polosnya, membuat Laura dan Alex yang sudah mengetahui sikaf Gretta yang polos dan lemot menepuk jidat."Kenapa?" tanyanya seolah tak terjadi apapun."Lo kenapa bilang kalau gue mau memperkosa Laura hah," sentak Alex membuat Gretta terkejut dan menahan tangis."Kan lo sendiri yang bilang tadi, kalau lo mau buat anak sama Laura," lirih Gretta."Iya gue bilang gitu...," ucap Alex terpotong."Tuhkan pak," bentak Ezra memotong ucapan Alex."Diem lo," ucap Alex garang."Alex sudah salah ngeles lagi," marah pak Burhan."Tapi saya gak salah pak," bela Alex."Iyakan Ra," tanya Alex pada Laura untuk membantunya meluruskan kesalahan paham ini."Iya pak, saya gak mungkin ngelakuin hal kaya gitu, apa lagi sama manusia macam dia," bela Laura di iringi dengan mengejek."Coba jelasin apa yang sebenarnya terjadi?" tanya pak Burhan meminta penjelasan pada mereka berdua, bukan pak Burhan saja yang penasaran apa yang sebenarnya t

    Last Updated : 2022-05-14
  • Teror Mantan   Part 11

    "Laura," panggil seseorang ketika Laura akan masuk ke dalam rumahnya, setelah tadi pulang di antar Alex, lalu Alex pergi entah ke mana dengan buru-buru."Ezra," kagetnya, Laura pikir Ezra tak akan pernah datang ke rumahnya lagi setelah kemarin di usir oleh bundanya."Kok bisa ada di sini?" tanya Laura."Iya kebetulan lewat sini jadi mampir," sahut Ezra sambil turun dari motornya dan berjalan mendekat ke arah Laura."Nih aku bawain boba kesukaan kamu," tunjuk Ezra sambil menyerahkan boba pada Laura.Laura menerima boba dengan ragu, lalu mengulas senyum kecil."Terima kasih," "Masuk duluan yah Zra," pamit Laura, berbalik berjalan ke arah rumahnya."Aku gak di tawarin masuk," ucap Ezra.Laura menghentikan langkahnya dan membalikan badannya lagi menghadap Ezra."Aku boleh masukkan?" tanya Ezra."Oh iya boleh," sahut Laura setengah ragu.Pasalnya bundanya sekarang tak ada di rumah, ia takut berduaan dengan Ezra apalagi notabetnya Ezra memang bukan cowok baik-baik, kalau bukan karena tujua

    Last Updated : 2022-05-16
  • Teror Mantan   Part 12

    Setelah keluar dari rumah ia mengusap wajahnya kasar, mereka pasti bingung dengan sikap Alex yang tiba-tiba kasar seperti ini.Tapi Alex benar-benar hilang kontrol!Alex berjalan ke rumah Laura untuk mengambil motornya, terlebih dahulu Alex masuk ke rumah Laura untuk mengambil kunci motor yang tergeletak di meja hias di ruang tamu.Ketika Alex akan mengambil kunci motor, mata Alex menyipit di jajaran bunga hiasa yang sudah berantakan akibat ulah Alex tadi mengambil bunga hias dan menyimpannya asal.Alex mengambil benda kecil berwarna hitam itu.DegNafasnya tercekat.Kamera mini."Sialan," maki Alex."Apa dia sudah merencanakan ini semua sampai menyimpan kamera segala," gumam Alex."Awas aja lo Ezra gue pasti lo akan menerima akibatnya, telah menyentuh wanita yang gue cintai secara tak pantas," ucap alex dingin dengan rahang mengeras serta mata yang tajam menatap ke kamera yang ia genggam.......Alex mengetahui lokasi Ezra sekarang di mana dari story teman Ezra, yang terlihat ada Ezr

    Last Updated : 2022-05-18
  • Teror Mantan   Part 13

    Laura mendaratkan bokongnya di sofa ruang tamu rumah Alex, wajahnya terus cemberut sejak tadi.Di sepanjang jalan Alex terus mengejeknya, bahwa uang untuk membayar bioskop dan sweater, di bayar pake uang yang di kirimkan bundanya, padahal dari kemarin Laura minta uang jajannya susah minta ampun ini malah di pake hal yang tidak penting."Gak usah cemberut gitu kali," ejek Alex, tangannya mencolek pipi Laura yang langsung ia tepis."Gak usah pegang-pegang," desisnya."Nih sweaternya," Alex menyerahkan paper bag yang berisi sweater."Gue gak mau sweater! gue mau uang yang bunda kasih buat gue, lo kasih semuanya ke gue," pinta Laura sambil mengadahkan tangannya."Kan udah abis," sahutnya enteng."Alex," kesal Laura.Anita yang mendengar kegaduhan langsung berjalan ke ruang tamu, dan melihat Laura dan Alex yang saling cek cok."Kenapa sih?" tanya Anita, duduk di sebelah Laura."Dia pengen nonton bioskop terus beli sweater yah Alex beliin lah tapi malah marah sekarang," jelas Alex."Gimana

    Last Updated : 2022-05-19
  • Teror Mantan   Part 14

    "Aaaaaa," teriak Laura membahana di sepenjuru rumah, sampai membangunkan Dimas dan Anita yang sedang tertidur.Mereka berdua bergegas berlari ke arah kamar Laura."Kenapa Ra?" tanya Anita khawatir."Itu ada orang," ucap Laura ketakutan."Maling! di mana malingnya biar papa penjarain," ucap Dimas, mentang-mentang kepala polisi apa-apa main penjarain aja."Apa si Ra teriak- teriak, mana sambil di dorong lagi," kesal Alex kesakitan sambil berdiri karena terjatuh dari kasur di dorong kasar oleh Laura."Lo lex," ucap Laura terkejut."Gue pikir siapa tadi," ucap Laura."Lagian ngapain kamu tidur di kamar Laura?" tanya Dimas mengintimindasi."Di bilangin semalem Alex takut, jadi terpaksa Alex tidur di sini," sahutnya."Tidur sih tidur tapi gak usah sambil meluk- meluk gue, dasar otak mesum!" sewot Laura."Enak aja gue mesum, kalau gue mesum, udah gue grepe-grepe lo dari lama," ucap Alex tak terima."Udah ah udah," lerai Dimas."Pada mandi sana, sekolah! udah pagi sekarang," suruh Anita sambi

    Last Updated : 2022-05-20
  • Teror Mantan   Part 15

    "Aku...,""Aku mau Ezra," jawab Laura yang membuat Ezra langsung kegirangan dan memeluk laura erat.Laura mendorong tubuh Ezra kasar sampai membuat pelukan Ezra terlepas.Ezra menatap Laura tak suka, tangannya terkepal mendapatkan penolakan ingin rasanya Ezra memarahinya tapi ia tahan, Ezra ingin bermain secara halus."Aku duluan Zra," pamit Laura berjalan tergesa-gesa dengan perasaan tak menentu.Ketika sudah meninggalkan taman, Laura menghentikan langkahnya, menghembuskan nafasnya perlahan, ia memegangi dadanya.Bukan karena gugup telah di tembak atau di peluk oleh Ezra, karena sejujurnya Laura tak pernah punya perasaan padanya, semua pendekatan yang selama ini Laura berikan, bukan karena cinta tapi hanya ingin membuat Alex jauh darinya.Rencana Laura berhasil menjadikan Ezra pacarnya tapi apakah Alex akan menjauh setelah ia berpacaran dengan Ezra itu yang membuat Laura ragu.Belum lagi Ezra bukan cowok baik-baik, ia takut Ezra akan melakukan hal yang tidak-tidak pada Laura.Laura s

    Last Updated : 2022-05-21
  • Teror Mantan   Part 16

    Bel pulang sekolah telah tiba, mereka berempat kini sedang berkumpul di cafe dekat sekolah, yang memang banyak anak sekolah yang sedang nongkrong di sini."Mau pesan apa?" tanya Alex sambil menyerahkan buku menu pada mereka bertiga.Gretta mengambil buku tersebut, melihat-lihat aneka menu yang tersaji di cafe ini."Vanilla Latte," jawab Gretta lalu menyerahkan buku tersebut ke Rafa dan Laura.Laura mengambil buku tersebut dan menyimpannya di meja."Lo gak mau mesen Ra?" tanya Gretta heran."Gue sama kaya lo, Vanilla Latte," jawab Laura."Kalo lo Raf?" tanya Alex."Cappuccino aja," jawabnya.Alex mengangkat kepalanya dan memanggil pelayan."Iya mau pesan apa kak?" tanya pelayan tersebut."Vanilla latte 2, cappuccino 2, sama cheese toast nya 2," ucap Alex.Dengan gesit pelayan menulis pesanan yang Alex ucapkan."Saya ulangin yah," ucap pelayan tersenyum ramah."Vanilla latte 2, cappuccino 2, chesse toast 2,"Alex mengangukan kepalanya mendengar ucapan pelayan."Baik, mohon di tunggu ya

    Last Updated : 2022-05-22
  • Teror Mantan   Part 17

    ketika Laura sedang bersitegang dengan Ezra.Bruk.Suara gaduh di belakang sana menyita perhatian Laura, Laura membalikan badannya.Dan terkejut di belakang sana terjadi kecelakaan mobil dengan seorang pengendara motor.Mata Laura melebar saat tau siapa pemilik motor itu."Alex," teriak Laura panik dari dalam mobil.Alex terkapar di jalanan entah bagai mana kondisinya, mobil Ezra terus melaju sampai Alex hilang dari pandangannya."Ezra, berhentiin mobilnya," pinta Laura dengan Panik.Ezra sama sekali tak memperdulikan teriak Laura, ia malah semakin melakukan mobilnya cepat."Ezra gue mohon," Laura memohon sambil meletakan kedua tangannya seperti sedang memohon."Kenapa sih lo masih peduliin dia," teriak Ezra."Lo masih sayang sama dia hah," lanjut Ezra lagi.Laura langsung membengku dengan pernyataan Ezra, apa kelihatan kalau Laura memang masih sayang sama Alex?"Bener yang gue ucapin, lo masih saya sama dia," sarkas Ezra.Laura tak bergeming ia mengalihkan tatapaannya pada jendela mo

    Last Updated : 2022-05-23

Latest chapter

  • Teror Mantan   Bab 68

    "Tapi bunda siapa dalang dari penculikan Laura?" Tanya Laura setelah beberapa saat terdiam, ia baru saja ingat jika ia belum mengetahui siapa orang tersebut, kenapa ia sampai bisa melakukan hal keji tersebut padaku, apakah aku pernah punya salah sampai dia melakukan hal tersebut?Anita dan Sinta saling tatap dalam Diam, mereka saling mengalihkan tatapannya dari Laura dengan raut wajah yang bingung."Kenapa bun?" Tanya Laura dengan kening berkerut, "Jangan menutupi apapun dari ku, Laura juga berhak tahu siapa dalangnya!" Lirih Laura dengan mata yang mengiba dan berkaca-kaca."Jangan karena rasa sayang kalian pada Laura, bunda dan momy menutupi hal ini," lanjut Laura lagi sambil melihat ke arah Sinta dan Anita secara bergantian."Bunda dan momy cuman gak tega ngeliat kamu terluka lagi," Sinta dan Anita berjalan mendekat ke arah Laura."Laura lebih terluka jika bunda dan momy menutupi hal ini dari Laura," aku melihat ke arah bunda yang melihat ku dengan raut wajah yang penuh kekhawatiran

  • Teror Mantan   Bab 67

    "Syukurlah jika dalang dari semua masalah ini sudah tertangkap, aku sangat lega," Sinta tersenyum lega setelah menerima kabar tersebut dari Dimas lewat telepon, ia tak henti-hentinya tersenyum senang sambil berjalan dengan riang, menelusuri lorong rumah sakit, yah sinta baru saja sampai ke rumah sakit untuk melihat Laura."Mereka pasti akan akan bahagia jika aku beritahu kabar ini," Sinta tersenyum membayangkan wajah bahagia Laura dan Anita nanti.Beberapa menit kemudian, Sinta sudah berdiri di depan ointu kamar inap Laura.Tok tok tokLalu membuka pintu kamar tersebut, terlihat di sana ada Anita Laura yang sedang berbaring dan juga Rio yang sedang bersiap-siap dengan tergesa-gesa seperti akan pergi."Mau kemana?" Tanya Sinta sambil melihat ke arah Rio lalu ke arah Anita."Kami dapat kabar bahwa dalang dari kejadian Laura sudah di tangkap tadi,""Jadi mas Rio akan pergi ke kantor polisi sekarang," jawab Anita dengan wajah yang terlihat lega."Aku pergi dulu yah," pamit Rio lalu pergi

  • Teror Mantan   Bab 66

    Pov Bianca"Sialan di mana Ezra?" Teriak ku sambil melihat ke sudut ruangan di mana iya menyekap Ezra, tapi tak ada siapapun di sini."Di mana dia Hans?" Tanya Ku pada Hans yang berdiri di belakang ku sambil memegang kursi roda karena dia yang mendorong ku ke ruangan di mana Ezra berada.Tak ada jawaban dari Hans, yang ada hanya teriakan dia memanggil anak buahnya yang berjaga semalam di sini."Iya bos ada apa?" Jawab dua orang anak buah Hans yang datang dengan nafas tak beraturan seperti habis berlari."Kalian dari mana saja?" Bentak Hans."Gue bayar kalian buat ngejagain satu bocah doang, lo berdua kagak becus," lanjut Hans lagi.Sementara Boby dan Pian hanya busa menundukan kepalanya yak berani melihat ke arah Hans yang terlihat seram sekali ketika marah."Jawab, lo berdua kagak budeg kan," teriak Hans murka, karena belum mendapat jawaban dari mereka berdua."Ma...af bos," jawab Boby dengan terbata-bata."Anjing lo pada," maki Hans.Bugh bugh bughHans melayangkan pukulan pada mere

  • Teror Mantan   Bab 65

    Sesampainya di depqn kantor polisi Pak tua yang bernama Udin Itu menghentikan motornya, "Berhenti di sana saja yah, motor saya bodong takut di ambil," ucap Udin tersebut sambil melihat dengan waspada ke arah pintu kantor polisi yang terasa sepi."Yasudah pak, gak papa," ucap Ezra sambil turun dari motornya."Saya pamit yah," ucap Udin sambil melajukan motornya dengan cepat meninggalkan kantor polisi dan juga Ezra yang menatap kepergian Udin tanpa ekspresi.Dengan langkah gontai karena Ezra masih merasa lemas pada tubuhnya meskipun di jalan tadi ia sempat istirahat di rumah makan sekedar menghilangkan lapar dan dahaga sejak semalam, tapi tenaganya memang belum pulih sepenuhnya.Ezra sedikit takut melangkah ke dalam kantor polisi karena ini tempat ia awal di tahan karena kasus Laura, yah Ezra sengaja menyuruh Udin agar mengantarkannya langsung ke sini ia ingin menebus semua kesalahannya termasuk membebaskan adik dan juga ibunya yang di tahan oleh mereka untuk menakut-nakutu Ezra.Ezra m

  • Teror Mantan   Bab 64

    ''Tentang Ibu Mirna dan Lala yang di bawa ke sini tanpa sepengatahuan saya, saya minta maaf sebelumnya Fatan,'' ucap Dimas yang merasa sedikit tak enak hati, pada Fatan atau membuat dia berpikiran yang bukan-bukan tentang Dimas sejak awal karena membiarkan Rafa yang mengurus hal ini, padahal Dimas memang tidak tahu sejak awal.''Aku pun sama merasa heran waktu Rafa bawa mereka ke sini apalagi dengan kondisi ibu Mirna yang kurang stabil, juga dengan Lala yang membuat saya cemas jika ia tinggal di sini dengan kondisi di panti jompo yang kaya gini membuat mental dia juga tidak sehat,''''Aku sudah bilang dari awal untuk membiarkan polisi yang menanangani masalah ini, tapi dia dan anak mu itu sangat keras kepala,'' ucap Fatan sambil menggelengkan kepala, mengingat percakapan mereka bertiga beberapa hari yang lalu.''Tapi aku bersyukur mereka berdua akan pergi dari panti jompo ini,'' ucap Fatan yang merasa lega, bukan apa-apa tapi dengan kondisi Mirna yang kurang stabil ia takut para lansi

  • Teror Mantan   Bab 63

    Pov Alex"Sorry Ra aku gak ada niat untuk buat kamu sedih lagi kayak tadi," ucap ku lirih sambil berjalan di lorong rumah sakit, perasaan bersalah kian membuncah aku tak mengira jika lelucon ku akan membuat Laura histeris kembali."Gue bener-bener bodoh, harusnya gue bisa jaga ucapan gue sama Laura, apalagi gerak-gerik Laura yang seakan memang menghindar dari gue," ucapku sendiri yang kini sudah sampai parkiran rumah sakit tempat motorku di parkirakan."Gue harus nyelesaikan masalah ini secepatnya," tekad ku kuat, aku yakin jika masalah ini akan cepat selesai termasuk cepat juga Laura sembuhnya.Aku meronggoh saku celana di mana ponsel ku letakan di sana, dengan lincah aku mengutak-ngetik ponsel ku."Lo di mana?" Tanya Ku to the point setelah panggilan tersambung."Apaan sih Lex! Gue baru bangun elah," kesal Rafa di ujung telepon."Kebo lo, matahari udah naek lo masih tidur, cepet siap-siap kita ketemuan di panti jompo sekarang juga," ucap ku."Sekarang Lex," tanya Rafa memastikan."

  • Teror Mantan   Bab 62

    Pov AlexAlex berjalan di belakang Anita yang melangkah dengan riang sambil membawa totebag yang entah berisi apa? Alex berbaik hati membawakan totebag tersebut tapi malah kena marah Anita."Sebenarnya apa isi totebag tersebut sih? Apa jangan-jangan bom," Batin Alex berucap penuh curiga sambil terus memperhatikan totebag tersebut."Ah gak mungkin," elak Alex sambil menggelengkan kepalanya kiri dan ke kanan "Ngapain juga emak gue bawain bom ke rumah sakit, mau jadi teroris dia," lanjut Alex kembali.Plak"Awwsss," ringis Alex sakit dan terkejut, ia menatap Anita penuh tanda tanya."Kamu gak dengerin mama ngomong Lex?" Tanya Anita penuh selidik.Alex terbengong seketika, "Boro-boro dengerin mama ngomong, sedari tadi gue mikirin isi dari totebag tersebut," ucap Alex yang hanya bisa terucap dalam hati, kalau sampai ia ucapkan sih bisa-bisa kena pukul plus di marahi habis-habisan."Hehehe," aku hanya tersenyum sambil memperlihatkan barisan gigi ku."Ketawa kamu?" Sentak Anita garang.Ale

  • Teror Mantan   Part 61

    "Semalam papa mengirimkan hasil video tersebut, ke sebuah nomor yang beridentitas Bianca," ucap Dimas tiba-tiba ketika kami semua sudah selesai sarapan.Alex menatap Dimas heran, "Papa punya nomor Bianca?" "Nomor ponsel hal yang mudah bagi papa, kamu tahu papa menyelidiki hal ini tidak di ketahui oleh orang banyak seperti kemarin, hanya ada papa dan beberapa orang kepercayaan papa yang sudah bekerja cukup lama," "Papa hanya merasa ada seseorang di antara rekan papa yang berkhianat mencoba menutupi apa yang mereka ketahui ke papa," ucap menerka-nerka, karena sejak beberapa hari kemarin, memang ia sudah merasa ada sesuatu yang tidak beres."Jadi ada orang dalam," tanya Alex memastikan."Mungkin," jawab Dimas agak ragu."Kamu tahu, sepertinya mereka sudah melihat rekaman tersebut, dia mencoba menghubungi nomor yang pala pakai, tapi sengaja tak papa angkat agar membuat mereka ketakutan,""Kalau papa bisa tau nomor ponsel Bianca, berarti papa juga tahu keberadaan mereka semalam di mana?"

  • Teror Mantan   Part 60

    Pov Auhtor Pagi telah tiba, Laura terbangun dari tidurnya karena mendengar keributan, ia melihat ke arah kanan yang menjadi sumber keributan di sana."Ayah," ucap Laura senang, ia tersenyum lebar matanya berbinar ketika melihat pria yang sangat ia sayangi berada di sini, sejak kemarin Laura tak melihat Rio dan itu membuat Laura sangat merindukan sosok ayahnya tersebut."Kamu udah bangun sayang?" Rio berdiri dari duudknya dan melangkah mendekati Laura, sambil tersenyum senang."Ayah kapan ke sini? Laura rindu sama ayah," ucap Laura manja, lalu memeluk tubuh Rio yang sudah berdiri di sampingnya."Ayah datang malam tadi, waktu kamu udah tidur," jawab Rio, sambil mengelus kepala Laura lembut." Kenapa gak bangunin Laura?" Ucqp Laura merujuk, melepaskan pelukannya dan menatap Rio tak suka."Kamu kan udah tidur sayang, Ayah gak tega bangunin kamu," jelas Rio gemas sambil mencium pipi Laura."Bunda juga sama! gak bangunin Laura," ketus Laura sambil melihat ke arah Anita yang akan memasuki l

DMCA.com Protection Status