Share

Teror Ghaib 152

Akhirnya Tony bisa bernapas lega setelah mendengar pernyataan Emma. Ya, setidaknya kalau dia tidak bisa menjadi pacar Emma, Jake juga tidak akan bisa karena memang Emma tidak berminat pacaran.

***

Sabrina cs mengawasi kelas Emma. Mereka ingin menghasut Tony agar menyatakan perasannya kepada gadis itu sehingga mereka bisa berpacaran dan Sabrina tak akan takut lagi Jake akan dekat dengan Emma.

“Eh, itu ada Tony, Guys,” kata Anne. Dia melihat Tony yang baru datang dengan Emma mereka berjalan bersama di koridor.

“Aduh, mereka berbarengan lagi. Gimana cara ngomongnya ya?” kata Sabrina.

“Kita nyuruh orang aja gimana?” tanya Desy, “bilangin Tony dipanggil dosen kek apa kek. Terus kita cegat dia dan kita ajak ngobrol.”

Sabrina menjentikkan jari. “Ide bagus,” katanya.

Sabrina lalu melihat sekeliling. Dia lalu memanggil seorang anak laki-laki yang akan masuk ke ruangan.

“Hey, Mas yang rambutnya keriting,” kata Sabrina.

Laki-laki berambut keriting yang memakai kemejakotak-kotak itu menoleh. “Kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status