"Informasi dari pamanmu cuma tahu Winny dirawat di rumah sakit milik Keluarga Nadine. Semua informasi lainnya ditutupi oleh Hansen."Inez merasa stres dia pun mulai menyalahkan Timothy. "Kamu kenapa malah menyentuh orang seperti ini? Jelas-jelas sudah kusuruh kamu urus baik-baik, kamu malah ...."Teringat hal ini, Inez merasa sangat kesal."Andreas kenapa bisa memperhatikan Winny? Dari yang aku tahu, mereka sama sekali tidak pernah berinteraksi." Inez tetap tidak mengerti.Timothy terdiam sejenak lalu akhirnya memutuskan untuk terus terang. "Winny itu sahabat Celine. Malam itu Celine juga hadir.""Celine?"Inez merasa nama ini sangat familier.Pantas saja!"Pantas saja Andreas menyelidiki hal ini, pasti karena Celine!"Muncul kegelisahan di hati Inez, dia kembali memperingatkan Timothy."Timothy, beberapa hari ini kamu jangan macam-macam. Nggak, nggak bisa, aku suruh kamu ke luar negeri sembunyi sebentar, tapi kamu nggak mau. Sekarang apa pun yang terjadi kamu harus turuti aku. Aku sur
Seorang pembantu di vila mendorong selemari baju. Para gadis mengira Timothy menyiapkan gaun untuk mereka. Mereka pun berseru memuji Timothy sangat perhatian. Namun, ketika mereka membuka kain penutup, mereka semua tertegun."Ini ...." Para gadis terkejut.Pembantu tadi menyampaikan pesan Timothy. "Baju-baju ini adalah baju pesta yang disiapkan Tuan Muda Timothy untuk Anda semua. Silakan kalian pakai lalu boleh langsung keluar."Para gadis menunjukkan ekspresi ragu. "Apa ... nggak salah ambil?"Baju-baju ini sama sekali bukan gaun.Lihat sekilas saja, semua baju ini sangat kekurangan bahan, hanya bisa menutup bagian penting di tubuh. Baju-baju ini bahkan lebih minim dari baju renang."Mana mungkin salah? Ini semua baju pesta." Pembantu itu melihat jam lalu tersenyum sopan sambil berkata, "Nona-Nona, waktunya sudah sisa sedikit, Tuan Muda Timothy sedang menunggu kalian!"Tuan Muda Timothy sedang menunggu ....Salah seorang gadis lebih dulu menyingkirkan keraguan dan kemaluannya. Dia men
Di kegelapan karena membelakangi cahaya, dia samar-samar melihat sosok Timothy.Sementara orang yang ada di kegelapan tidak hanya dia.Belasan kursi dipenuhi orang, tapi Celine tidak bisa melihat jelas siapa orang-orang itu.Sementara saat ini, mendengar suara Timothy, para gadis di atas panggung seakan-akan takut akan membuat Timothy marah kalau tidak menurutinya dan akan kehilangan kesempatan menarik perhatiannya.Teringat tujuan mereka datang hari ini, ada salah seorang gadis langsung berkata, "Mau, Tuan Muda Timothy, aku bersedia.""Benar, aku bersedia.""Aku juga.""Kita semua bersedia."Setelah ada satu orang yang memimpin, semua orang langsung menyingkirkan rasa malu mereka.Para gadis melihat ke bawah panggung, tapi mereka sama sekali tidak bisa melihat apa-apa, mereka mengira di bawah hanya ada Timothy seorang. Oleh karena itu, mereka juga mengira mereka menari di panggung hanya untuk Timothy seorang."Bagus, kalau begitu, mulailah," ujar Timothy puas.Para gadis cuma diskusi
Gadis itu pun mengikuti pembantu itu pergi.Gadis lain yang di atas panggung terlihat sangat kecewa.Namun, tiba-tiba Timothy kembali melihat mereka lalu akhirnya berhenti di depan salah satu dari mereka."Melati putih, sangat suci dan bersih, membuat orang tenang dan senang. Bagaimana ini? Aku juga suka melati."Para gadis tertegun sejenak lalu gadis yang memakai bunga melati putih pun baru sadar dan berkata dengan penuh semangat, "Tuan Muda, aku suka melati juga karena dia terlihat suci dan bersih.""Tapi ...." Timothy menunjukkan ekspresi kesusahan.Gadis itu sepertinya takut kehilangan kesempatan, dia segera berkata, "Tuan Muda Timothy, aku juga bisa menunggumu.""Ini ...."Timothy melirik gadis itu sekilas lalu menunjukkan ekspresi ragu, tapi dalam hati dia merasa jijik.Dia bahkan belum memakai jurusnya, tapi gadis ini sudah sibuk menggigit umpannya.Timothy seketika merasa gadis ini tidak menarik lagi. Namun, ada yang tertarik pada gadis ini.Setelah "ragu-ragu" sejenak, Timothy
"Tentu saja boleh, hanya saja nggak baik kalau kamu pergi dengan pakaian seperti ini. Aku juga nggak bermaksud menyuruh kalian berpakaian seperti ini, kamu bisa mengerti, 'kan?"Mengerti?Mengerti apa?Gadis itu tidak ingin menebak, dia hanya ingin pergi.Untuk menghadapi Timothy, dia langsung mengangguk.Timothy menatapnya dengan tulus dan berkata, "Kalau begitu, aku suruh orang membawamu pergi ganti baju."Meski takut tetap di sini, tapi pakaian minim seperti baju renang ini memang tidak mungkin dia pakai keluar, sedangkan bajunya tadi masih di kamar ganti tadi."Baik."Setelah mendengar jawaban dari gadis ini, muncul ekspresi puas di wajah Timothy.Dia sama sekali tidak menyia-nyiakan waktu, menyuruh orang membawa gadis itu pergi lalu dia berbalik melihat ke bawah panggung.Begitu dia berbalik, Celine segera bersembunyi di belakang sebuah pohon di taman. Dengan adanya pohon yang menutupinya, Celine melihat Timothy berdiri di panggung yang terang benderang sambil tersenyum, membuatny
Ketika para pembantu turun, Celine bersembunyi di belakang dinding.Ketika mereka sudah berjalan menjauh, Celine baru naik tangga, lalu dia mendengar salah seorang pembantu berkata, "Mana Niki?"Niki adalah salah satu pembantu.Begitu pembantu tadi bertanya, langsung ada yang menjawab, "Niki ada di kamar Tuan Muda Timothy. Setelah Tuan Muda selesai mandi, dia bakal turun sendiri. Tenang saja, Niki tahu aturannya."Timothy ada di kamarnya?Celine naik ke lantai dua. Vila ini sangat besar, Cuma lantai dua koridor sebelah kiri saja sudah ada belasan kamar.Suasana di lantai dua sangat hening.Celine berjalan dengan hati-hati ke sebelah kiri, lalu melihat di dinding samping pintu setiap kamar ada sekuntum bunga segar.Mawar merah, melati, lily ....Setiap bunga menandakan para gadis yang menari di panggung tadi. Seketika, Celine mengerti permainan Timothy dan teman-temannya malam ini.Namun, di antara kamar sebanyak ini, Timothy akan masuk ke kamar yang mana?Celine teringat dengan gadis t
Tatapannya membuat Celine merinding.Malam itu, apakah Winny juga berharap ada satu orang yang bisa menolongnya seperti ini?Namun ....Saat dalam bahaya, Winny bahkan masih memikirkan keselamatannya, sedangkan dia .... Kalau dia lari lebih cepat sedikit, kalau dia sudah menyadari ada yang aneh dari awal, apakah Winny tidak akan ....Celine merasa sangat bersalah, dia mencengkeram pintu lemari. Sebelum menutup pintu, dia menatap mata wanita itu dan berkata dengan tegas, "Aku akan menyelamatkanmu."Celine akan menyelamatkan wanita ini!Sekarang, dia harus menghadapi Timothy dulu.Celine memakai penerangan dari layar ponsel untuk melihat sekeliling, dia ingin mencari benda yang bisa dia manfaatkan. Waktu dia melihat rak di samping kasur, Celine tertegun.Di atas rak kecil samping kasur itu, terletak berbagai macam "mainan" yang membuat Celine mengernyit.Timothy ingin menggunakan benda-benda ini di tubuh wanita tadi?Muncul rasa jijik di hati Celine. Dia menghampiri rak itu lalu mengambi
Winny tidak mengatakan apa-apa demi melindungi Celine.Sementara Celine mana mungkin diam saja melihat Winny dilukai dan tersiksa begitu?Timothy Jayadi ....Di dalam kegelapan, Celine menatap Timothy.Kalaupun orang ini adalah anggota Keluarga Jayadi yang disinggung orang-orang, dia tetap harus membalasnya!Celine diam-diam menyimpan kalung di tangannya lalu menggenggam alat besi yang dia siapkan.Timothy sama sekali tidak menyadari gerakannya.Dia tetap meminum araknya dengan santai lalu berkata sambil tertawa,"Kamu benar-benar baik ke Celine, tapi aku sangat sedih.""Kamu beraninya menipuku, memintaku mengirimnya keluar. Aku sudah mendengarkan permintaanmu dan mengantarnya pergi, kamu seharusnya menepati janjimu bermain denganku. Tapi kamu malah ....""Kamu malah melompat ke bawah tanpa memedulikan keselamatanmu. Heh!"Di benak Timothy muncul adegan Winny yang melompat ke bawah.Adegan ini selalu muncul di benaknya sejak hari itu. Entah kenapa, selain amarah dan ketidakpedulian, di