Membiarkannya pergi begitu saja?Semua orang yang hadir terkejut mendengar keputusan Richard."Kakek ...." Carla yang duluan protes. "Dia hampir saja membunuhmu, nggak boleh ampuni dia begitu saja!""Benar, Ayah. Nggak boleh biarkan dia pergi!" ujar Jessy.Mendengar suara protes orang-orang, Lily akhirnya sadar.Pergi?"Aku nggak mau pergi!" Mata Lily bergetar saat dia berkata, "Aku mau mewarisi Keluarga Nadine, aku nggak mau pergi!"Kalau dia pergi, dia akan kehilangan segalanya!Ekspresinya terlihat seperti orang gila, membuat orang jijik dengannya. Sebenarnya bagian mana yang salah?Lily mengingat kembali semua yang terjadi, lalu tiba-tiba dia seperti terpikirkan sesuatu. Dia langsung menatap Celine dengan penuh kebencian. "Gara-gara kamu ...."Gara-gara Celine!Pasti gara-gara dia!Lily tidak tahu apa yang Celine lakukan, tapi rencananya bisa jadi seperti ini pasti ada hubungannya dengan Celine!Lily langsung mengarahkan seluruh kebenciannya ke Celine.Begitu kebenciannya mulai mel
Suasana di dalam ruangan sangat kacau.Lily sama sekali tidak menyangka serangannya yang ditujukan ke Celine diadang oleh Richard.Richard yang terbaring tak berdaya di pelukan Celine membuatnya tertegun sejenak. Sebelum dia sadar kembali, ada orang yang menendangnya dengan sangat kuat sampai-sampai dia terlempar dari tempatnya.Begitu dia jatuh, terdengar suara tulang yang tergeser dari sendinya. Lily pun terkulai di sudut ruangan seperti tumpukan sampah sambil menahan sakit.Namun saat ini, tidak ada yang memedulikannya.Semua orang mengelilingi Richard dengan ekspresi khawatir ....Lily tertegun melihat semua yang terjadi di hadapannya dan tiba-tiba sadar.Dia sepertinya sudah menghancurkan semuanya. Di depan semua orang, dia kembali melukai Richard. Kalau sampai Richard kenapa-kenapa, Hansen pasti tidak akan mengampuninya, apalagi yang lain!Saat ini, di benaknya hanya ada satu pikiran.Kabur ....Dia mengambil kesempatan saat suasana masih kacau!Tidak ada yang menyadari Lily diam
Sudah mati ....Apa artinya ini?Secara refleks, Jessy berkata, "Karena Lily bukan cucu kandung Tuan Richard, berarti surat wasiat yang tadi nggak dihitung. Aku mau bagi ulang harta Keluarga Nadine!"Setelah Richard meninggal, dia adalah orang tertua di Keluarga Nadine!Di situasi seperti ini, siapa cepat dia dapat.Namun, begitu dia selesai bicara, semua orang di sekitar langsung melihatnya. Tatapan Hansen sangat menakutkan.Meski Jessy agak takut, dia tetap berkata dengan angkuh, "Aku nggak salah, usaha Keluarga Nadine sangat besar, harus dibagi ....""Bu, sudah!"Tanpa menunggu Jessy menyelesaikan perkataannya, Jeremy sudah berseru memotongnya.Selama ini dia tahu kalau ibunya ini selalu menginginkan harta Keluarga Nadine, tapi saat ini dia baru benar-benar merasa kalau di mata ibunya hanya ada harta Keluarga Nadine.Kakek tiba-tiba meninggal, semua orang merasa sangat sedih.Sedangkan ibunya .... Tidak hanya tidak sedih, di hatinya hanya ada pembagian harta ....Karena takut ibunya
Celine bermimpi sangat panjang.Di mimpinya, Richard duduk di kursi panjang di taman seperti waktu mereka pertama kali bertemu. Dia memegang kue yang sama persis dengan hari itu dan melambai sambil tersenyum pada Celine."Celly, sini, kemari ...."Celine pun menghampiri Richard dengan senang hati. Tapi ketika dia berjarak selangkah dari Richard, orang tua yang tadinya duduk di kursi panjang itu tiba-tiba berdiri memunggunginya lalu berjalan semakin jauh darinya."Kakek ...."Celine ingin mengejarnya, tapi kakinya seakan-akan ditahan oleh sesuatu. Sekuat apa pun dia berusaha melangkah, dia tetap tidak bisa berjalan maju.Celine hampir menangis saking paniknya.Dia berteriak memanggil "Kakek", seakan-akan takut begitu Richard pergi, dia tidak akan bisa bertemu dengannya lagi. Ketakutan itu terus menyebar di hatinya dan semakin kuat."Kakek, jangan pergi, jangan pergi," seru Celine.Akhirnya, Richard berhenti.Dia perlahan-lahan berbalik melihat Celine lalu mengatakan sesuatu sambil terse
"Nona Celine, jangan terlalu sedih. Tuan pasti juga nggak mau melihatmu sedih,"ujar Wahyu saat Celine turun dan melewati sisinya.Celine menghentikan langkahnya.Tidak mau melihatnya sedih ....Kakek ditusuk demi melindunginya, makanya sekarang meninggal.Semuanya gara-gara dia!Kesedihan yang selama ini ditahan-tahan akhirnya meluap. Suara tangisannya menggema ke seluruh ruangan. Perlahan-lahan, Wahyu dan para pembantu Keluarga Nadine juga ikut menangis.Suara tangisan mereka menutupi suara teriakan Jessy.Ada sesaat di mana muncul kesedihan di hati Jessy, tapi dalam sekejap, hatinya kembali mengeras dan dia mencibir, "Bagus sekali aktingnya!"Celine hanyalah cucu yang baru diadopsi, dia pasti menangis karena ingin mendapatkan lebih banyak harta Keluarga Nadine. Mimpi!Jessy mengambil keputusan tidak akan membiarkan Celine mendapatkan sepeser pun."Namamu Celine, 'kan? Jangan harap hanya dengan menangis kamu bisa mendapatkan harta Keluarga Nadine. Kamu sama sekali nggak dapat bagian!
Abu Richard pun berserakan di lantai. Melihat kejadian ini, muncul amarah di wajah semua orang.Jessy juga tertegun.Begitu sadar kembali, dia refleks melihat Hansen. Seperti dugaannya, dia melihat tatapan tajam Hansen. Hansen yang selama ini selalu bersikap lembut dan sopan saat ini melihatnya seperti ingin membunuhnya.Jessy tahu dia melakukan kesalahan besar.Dia seketika ingin menyalahkan orang lain."Celine ...." yang melakukannya!Jessy bertatapan dengan Hansen dengan berani. Menurutnya, orang yang harus dia hadapi hanya Hansen. Sementara Celine ....Bisa dia tindas sesuka hati.Namun, sebelum dia sempat menyalahkan Celine, tiba-tiba dia ditampar oleh seseorang. Kepalanya mendengung lalu kosong.Sampai ketika dia akhirnya sadar dan melihat siapa yang menamparnya.Celine?Celine berani-beraninya memukul dia!Amarah langsung memenuhi hatinya dan dia memelototi Celine, "Kamu ...."Kali ini, dia lagi-lagi belum sempat selesai berbicara. Celine mengangkat tangannya lalu sebuah tampara
Tepat ketika Celine memeluk kotak abu itu dan berencana pergi bersama orang-orang lainnya, Jessy kembali menghalangi jalan Celine."Kamu nggak berhak membawa kotak abu ini!"Celine terpaksa berhenti lalu bertatapan dengan Jessy.Dua tamparan tadi sebenarnya sudah sangat menghargai Jessy, tapi Jessy masih saja tidak menyerah. Kalau begitu, jangan salahkan dia!Di bawah tatapan semua orang, Celine menyerahkan kotak abu itu ke Hansen.Hansen tahu apa yang ingin Celine lakukan lalu berkata, "Aku saja yang urus.""Nggak usah!" ujar Celine.Kalaupun ini masalah Keluarga Nadine dan dia bukan sepenuhnya anggota Keluarga Nadine, dia tetap mau turun tangan sendiri!Celine berbalik, bahkan sebelum Celine melihatnya, Jessy sudah merinding.Perasaan ini tidak hanya berasal dari aura dingin yang dipancarkan Celine, tapi juga dari ingatannya tentang Linda.Sepertinya dia lagi-lagi melihat Linda!Kenapa?Kenapa hanya dari Celine dia bisa melihat sosok Linda?Sebelum Jessy mendapatkan jawabannya, Celin
Jessy pun menutup matanya secara refleks.Namun, meski dia sudah menutup matanya, dia tetap bisa merasakan kalau tusuk konde di tangan Celine hanya beberapa milimeter dari matanya.Asalkan dia membuka mata, Celine mungkin akan benar-benar menusuk matanya.Ketika dia masih ketakutan, dia mendengar suara Celine dari atas kepalanya. "Bersujud dan minta maaf ke Kakek!"Suaranya yang dingin seperti dewa maut yang datang dari neraka.Jessy menggertakkan giginya. Meski tidak mau, dia akhirnya menyerah. "Iya, aku sujud. Tapi kamu singkirkan dulu tusuk kondenya ...."Setelah itu, Jessy sepertinya merasa masih tidak cukup, jadi dia kembali membuat permintaan. "Terus, lepaskan aku dulu, kalau nggak ... kalau nggak bagaimana aku bersujud?"Jessy mengira Celine akan menolak.Namun, ternyata Celine melepaskan cengkeramannya.Setelah bebas, Jessy langsung ingin mengingkari janjinya. Namun, begitu dia melihat ke atas dan melihat foto Richard, dia merasa seakan-akan Richard sedang melihatnya."Bersujud
Suatu kali, waktu Bastian mabuk, Sarah mendengar Bastian berkata, "Aurora, betapa baiknya kalau kamu mati!"Heh, suami Aurora ingin Aurora mati!Ini lebih menyedihkan lagi.Oleh karena itu, Sarah merencanakan kecelakaan itu.Seperti rencananya, Aurora mati dan Bastian yang mengambil alih perusahaan.Dia pun menjadi istri Bastian. Selama ini, dia selalu merasa bangga dan hidup dengan menganggap dirinya pemenang.Namun, waktu tahu Aurora adalah putri Keluarga Nadine di Mastika, lalu sekarang tahu kalau ayah kandung Celine adalah orang sehebat itu,dia tiba-tiba merasakan sesuatu.Seakan-akan dia tidak pernah berhasil menyentuh Aurora.Cantik, berbakat, dari keluarga kaya, lalu pernah berhubungan dengan Keluarga Tjangnaka. Orang seperti itu mana mungkin tertarik dengan Bastian?Sarah bahkan punya sebuah dugaan.Aurora sama sekali tidak pernah dianggap oleh Aurora, apalagi dia.Seketika, Sarah merasa sangat kesal, dia pun menggumam, "Tapi dia sudah mati!""Benar! Celine juga harusnya sudah
Sebelum Sarah selesai bicara, Lily sudah memelototinya.Dia seakan-akan berkata, kenapa harus memilih di antara dua pilihan yang Celine berikan?Dia tidak mau pilih dua-duanya.Sarah semakin panik. "Kamu mau hidup kayak di neraka?"Hidup seperti di neraka ....Lily bertatapan dengan Celine dan tiba-tiba sesuatu di hatinya akhirnya runtuh.Hal-hal yang dia lakukan cukup untuk membuat Celine membencinya setengah mati. Kalau Celine yang menentukan hukumannya, dia mungkin akan hidup seperti di neraka.Namun ....Dia tetap tidak rela kalah dari Celine."Pergi!" ujar Celine ketus.Dia tidak mau melihat Lily lagi.Dia sudah merusak imajinasi Lily dengan tangannya sendiri. Awalnya dia juga ingin membuat Lily merasakan hukuman fisik, tapi begitu melihat Lily, kejijikan di hatinya membuatnya malas turun tangan sendiri.Lily ... hanya akan mengotori tangannya!Sarah sama sekali tidak berani berlama-lama lagi, dia langsung menarik Lily berdiri lalu menyeret Lily keluar seperti sedang kabur.Namun,
Namun ....Dia berhasil merebut Reza Linoa, tunangan Celine, tapi tidak bisa merebut Andreas.Awalnya dia bisa merebut identitas Celine, tapi ketahuan oleh Richard.Kali ini, dia bahkan merubah wajah dan identitasnya, mengorbankan begitu banyak, dia jelas-jelas sudah hampir berhasil, tapi baru tahu kalau dia dibohongi Celine!Lily memelototi Celine dengan penuh kebencian.Sementara Celine semakin marah mendengar kata-katanya.Dia menatap Lily dan berkata dengan tegas, "Jadi kamu membohongi kakekku, menyakiti kakekku dan bahkan ... membunuh kakekku?"Begitu teringat dengan hari itu, waktu kakeknya jatuh ke pelukannya, hatinya berdenyut kesakitan."Membunuh kakekmu?" Lily tidak setuju.Waktu itu, pas Richard tumbang, dia memang terkejut, juga merasa bersalah. Namun, rasa bersalah itu hanya sebentar, dia sudah melempar tanggung jawab itu ke orang lain."Yang mau aku bunuh itu kamu, bukan dia, dia sendiri yang mau melindungimu. Apa hubungannya denganku?""Celine, pada akhirnya, semuanya ga
Celine itu bukanlah orang lemah yang mudah ditindas.Namun Lily selalu mau mencari masalah dengannya!"Kamu ...." Lily semakin merasa tidak rela, berkali-kali dia mengerahkan tenaganya, ingin mencakar Celine, tapi dia tetap tidak bisa mengalahkan tenaga Celine.Sampai akhirnya, Celine sudah malas dan langsung mendorong Lily.Lily tersandung lalu mundur beberapa langkah, tapi tetap tidak bisa stabil dan jatuh terduduk di tanah."Lily ...."Sarah segera maju karena khawatir.Lily malah melampiaskan amarahnya ke Sarah. "Siapa Lily? Dasar bodoh!""Lily, sudah jadi begini, lebih baik kamu langsung mengaku saja kalau kamu itu Lily. Apanya yang susah?"Meski Sarah bukan orang baik, dia benar-benar menyayangi Lily.Celine tidak suka Sarah, tapi lebih tidak suka lagi melihat sikap Lily ke Sarah. Namun, dia juga tidak peduli, dia hanya tahu malam ini urusan ini harus selesai!Dia mau mengungkapkan wujud asli Lily.Seperti yang diduga, mendengar kata-kata Celine, Lily semakin mirip dengan dia yan
"Ce ... Ce ...."Mata Sarah membelalak, bahkan suaranya juga bergetar.Sarah setakut itu padanya?Celine tidak tahu apakah dia harus senang.Namun, sebagai orang yang hidup bersama selama bertahun-tahun, sekarang bertemu setelah berpisah sekian lama, Celine tersenyum sopan dan menyambutnya. "Aku Celine, kamu nggak salah lihat."Celine!Sarah menelan ludahnya tanpa sadar.Dia segera menunduk dengan panik, sama sekali tidak berani melihat Celine.Sebelumnya di Binara, Andreas menangkapnya lalu "menjaganya" selama beberapa saat. Setelah itu, setiap memikirkan pengalamannya itu, dia seakan-akan bermimpi buruk.Andreas sengaja "menjaganya" secara khusus karena Celine.Celine adalah wanita yang dicintai Andreas!Meski Sarah tidak rela putrinya Aurora mendapatkan cinta pria sehebat itu, Andreas orangnya terlalu kejam.Dia bahkan tidak berani merasa iri lagi terhadap Celine.Setelah Andreas pulang ke Mastika, Sarah tetap sangat hati-hati, selalu meringkuk di rumahnya, takut menarik perhatian A
Kalau Lily benar-benar ada kesempatan menyakiti Celine ....Beberapa saat ini, setiap kali terpikirkan hal ini, Hansen selalu merasa takut.Amarahnya terhadap Lala palsu pun semakin besar."Kamu sudah berusaha keras untuk wajah ini."Hansen menarik kembali pandangannya, waktu dia melihat Lily, tatapannya kembali dingin dan tajam, lalu dia memanggil sebuah nama. "Lily Maira!"Lily Maira ....Di saat dia kembali mendengar nama ini dari mulut orang lain, sebuah bagian di hati Lily seketika runtuh.Hansen ... sudah tahu.Mereka ... sudah tahu!Namun, dia tidak mau jadi Lily!"Aku bukan Lily." Mata Lily berkilau, perlahan-lahan muncul kegilaan di matanya yang menatap Hansen dengan tatapan memohon."Kakak, aku Lala, aku bukan Lily. Aku Lala!"Di akhir, nada suaranya sangat yakin.Seakan-akan kalau dia sendiri percaya dia itu Lala, berarti dia itu Lala.Saat ini, di benaknya hanya ada satu pikiran, yaitu dia tidak boleh mengaku kalau dia itu Lily, tidak boleh!Namun tiba-tiba, terdengar suara
Hansen kembali berkata.Berulang kali, hampir setiap tahun ada satu masalah.Lily tentu saja menjawab dia ingat, dia juga cuma bisa jawab ingat. Semakin lama, Lily bahkan tidak berani menjawab lebih dari satu kata.Karena setiap kali dia menjawab, Hansen selalu mencibir.Sampai akhirnya, Lily merasa dia hampir menggila, kepalanya sampai berkeringat.Bahkan dia sampai takut mendengar "kamu ingat, nggak?" dari mulut Hansen. Dia itu sebenarnya harusnya ingat atau tidak?Akhirnya, Hansen berhenti bertanya.Namun, dia melihat lurus ke Lily dengan tatapan yang membuat Lily gelisah."Kak, Kakak ...." Lily memanggilnya dengan canggung.Kebencian di mata Hansen sudah sangat jelas. "Aku bukan kakakmu, kalau aku itu kakakmu, kamu mana mungkin nggak ingat kalau aku sama sekali nggak pernah kasih Lala kalung mutiara. Pas dia umur sepuluh tahun, yang hilang itu adalah gelang mutiara."Wajah Lily langsung memucat, dia menghindari tatapan Hansen sambil sibuk menjelaskan, "Benar, itu gelang, aku salah
Tak lama kemudian, semua tamu sudah pergi.Seluruh vila ini hanya tersisa anggota Keluarga Nadine dan juga dua orang luar.Dua orang itu memakai topeng, tadi mereka bersembunyi di kerumunan. Lily ingat mereka, tapi dia tidak memperhatikan mereka. Namun sekarang, waktu melihat mereka, dia baru terkejut.Itu Donny dan Albert!Mereka bukannya sudah pergi membawa abu Celine ....Tidak, bukan.Celine saja masih hidup, mereka mana mungkin pergi membawa abu Celine?Meski Lily tidak ingin percaya apa yang ada di depannya, dia tetap harus menerima sebuah kenyataan.Ini hanyalah sebuah pertunjukan ....Sejak kapan pertunjukan ini dimulai?Lily teringat dengan ledakan di gudang rumah sakit jiwa itu, apakah dimulai dari waktu itu?Tidak, bukan.Mungkin lebih awal lagi."Kamu lagi berpikir kamu salahnya di bagian mana?" Celine menatap Lily dengan tatapan seolah-olah mau melihat pikirannya.Lily langsung sadar kembali lalu berusaha untuk tersenyum. "Apa maksudmu? Aku nggak mengerti. Celly, Kakak, ay
Semua orang yang hadir setuju dengan kata-kata Celine ini.Sebagai tokoh utama acara hari ini, semua orang memperhatikan Lala. Hari ini dia memang terlihat sangat senang, bahkan sampai rela mengeluarkan properti seharga 20 miliar sebagai hadiah.Namun sekarang, Bu Celine masih hidup, 69% saham itu sudah tidak ada. Entah properti 20 miliar itu jadi diberikan atau tidak.Tidak ada yang berani bertanya.Juga tidak ada yang tahu kalau saat ini Lily sangat marah.Dia menyesal.Dari kapan situasinya jadi makin parah begini? Sejak melepas topeng .... Nggak!Melihat gaun Celine yang sempurna, Lily baru sadar kalau dia ditipu. Dia ditipu oleh Celine dan Lina!Bahkan Hansen ....Lily tidak berani berpikir lebih panjang, karena dia tidak bisa menanggung akibatnya.Apa yang harus dia lakukan sekarang?Di benak Lily ada begitu banyak pertanyaan, banyak ketidakpastian, juga sangat banyak ketakutan yang terus bertambah. Dia ingin kabur, ingin segera meninggalkan situasi ini lalu menganalisa kondisiny