Celine hanya menatap Lily lekat-lekat, seolah ingin melihat ke dalam dirinya.Celine baru menanyakan pertanyaan di dalam hatinya setelah beberapa saat, "Kenapa?"Kenapa Sarah ingin Bastian meninggal?Celine memiliki firasat bahwa Lily pasti mengetahui alasannya.Lily kebingungan karena pertanyaan Celine, "Kak ... Kak Celyn, apa maksud dari kenapa?"Celine tidak menjawab pertanyaannya.Tidak menjawab karena khawatir akan mengejutkannya.Meski Celine memiliki firasat bahwa Lily mengetahui alasannya, Lily tidak akan memberi tahu Celine meski dia bertanya secara langsung seperti ini.Jadi, Celine hanya bisa diam-diam memeriksanya jika ingin mengetahui alasannya.Hanya dalam sekejap, Celine langsung mengganti ekspresi seriusnya dengan senyum lebar sambil menilai kedua orang di depannya."Hubungan kalian ... sangat baik."Celine seperti memiliki maksud lain, tapi terdengar seperti tidak sengaja diucapkan, tatapannya tertuju pada mereka berdua. Terdengar suara Richard dari lantai atas pada sa
Lily segera menyadari bahwa dia sudah kehilangan kendali saat melihat Jeremy sedikit mengerutkan keningnya.Lily dengan cepat menekan rasa bersalah di dalam hatinya dan pura-pura berkata dengan tenang, "Kakek hanya lupa ingatan, aku nggak menyalahkan Kakek karena nggak mengenalku, aku yakin Kakek pasti akan membaik dan bisa mengenaliku, serta mengingat putri kandungnya."Bukannya salah menganggap Celine sebagai Linda.Rasa bersalah Lily tidak lepas dari mata Jeremy.Jeremy semakin merasa aneh di dalam hatinya.Terutama Lily.Hanya saja, Jeremy tidak mengatakan apa-apa, dia dengan cepat menyingkirkan rasa bingung di dalam hatinya dan tersenyum menghibur pada Lily, "Ingatan Kakek pasti akan kembali."Apakah ingatannya benar-benar bisa kembali?Bulu mata Lily bergetar, rasa bersalah yang tersembunyi di dalam hatinya masih belum menghilang.Bagi Lily, kembalinya ingatan Richard bukanlah sebuah akhir yang baik, akhir yang terbaik adalah ....Sebuah pikiran terlintas di dalam benak Lily, dia
"Siapa itu?"Punggungnya terlihat berenergi dan temperamennya terlihat sangat luar biasa, Jeremy merasa seperti pernah melihat orang itu di suatu tempat.Lily bisa langsung mengenal orang itu meski hanya melihat punggungnya.Tuan Andreas ....Apakah dia datang ke sini untuk mencari Celine?Lily mengira Tuan Andreas sudah mencampakkan Celine karena Celine tinggal di vila selama beberapa hari ini.Kecemburuan muncul di dalam hati Lily, Lily takut Jeremy akan mengetahui hubungan antara Tuan Andreas dengan Celine saat mendengar Jeremy bertanya seperti ini dan akan mempengaruhi rencananya.Lily buru-buru berkata, "Hanya pejalan kaki."Benarkah hanya pejalan kaki?Jeremy malah merasa orang ini sangat mirip dengan orang dari Keluarga Jayadi, dia mendengar kabar bahwa orang itu juga datang ke Kota Binara.Tatapan Jeremy terjatuh ke mobil di samping pria itu saat baru saja memikirkan hal ini dan tiba-tiba mengerutkan keningnya sambil melihat lagi ke arah pria itu, lalu menarik kembali pandangan
Celine samar-samar dapat mendengar Andreas menggumamkan kata 'suami' dan tiba-tiba teringat pada kejadian yang terjadi di Bar Artemis pada malam itu, wajahnya langsung memerah.Andreas juga teringat pada malam itu lagi.Terdapat suasana mesra di dalam mobil.Andreas sudah menarik kembali pandangannya saat Celine sudah merasa tidak tahan dengan tatapan panas Andreas pada dirinya dan berusaha untuk memelototi Andreas.Andreas mengetahui dengan jelas bahwa dia tidak boleh terburu-buru.Celine tidak menyukai "Tuan Andreas" dan Andreas tidak boleh sampai membuatnya membencinya.Selama perjalanan, tatapan Andreas selalu tertuju pada Celine secara sengaja maupun tidak sengaja saat sedang mengemudi, seolah-olah tidak bisa merasa puas.Setiap kali Celine merasakan tatapan Andreas, mengira dia sedang menatapnya dan menoleh untuk menatap Andreas, Andreas malah sedang mengemudi dengan sangat serius.Tidak ada percakapan sepanjang perjalanan.Mobil berhenti di sebuah hotel taman kelas atas di Kota
"Ke, ke, ke ...."Bayi itu tersenyum, seluruh tubuhnya dicondongkan ke arah Andreas, lengannya yang pendek menyentuh Andreas yang membuatnya tertegun sejenak.Anak ini ingin dia menggendongnya?Simon dan istrinya memahami maksud putri mereka.Wajah Andreas menegang, Celine sudah memasukkan bayi itu ke dalam pelukan Andreas saat Simon hendak mengambil putrinya dari pelukan Celine karena takut menyinggung mereka berdua."..."Wajah dan tubuh Andreas menegang, dia menatap Celine dengan tatapan memohon.Bayi di dalam pelukan Andreas memiliki berat lebih dari 10 kilogram, tapi Andreas merasa seperti ada bom di dalam pelukannya, bahkan dia tidak berani bernapas dengan terlalu keras.Hanya saja Celine tidak berencana untuk membantu Andreas dan malah berkata dengan senang."Dia juga menyukaimu!"Ini adalah pertama kalinya Andreas terlihat begitu tidak berdaya, akhirnya Celine bisa membalaskan dendamnya, suasana hatinya membaik dan senyum di wajah Celine menjadi lebih lebar.Andreas tertegun se
Andreas mengernyit lalu diam-diam mengeluarkan ponselnya untuk mengirim pesan ke Owen.Melihat pesan yang dikirim Tuan, muncul tanda tanya besar di benaknya.Selidiki informasi ayah bayi yang merayakan seratus harinya.Tuan kenapa bisa tertarik dengan seorang bos perusahaan kecil?Owen tidak mengerti apa yang dipikirkan tuannya, tapi dia sama sekali tidak berani mengabaikan pesan tuannya. Tidak sampai sepuluh menit, sebuah dokumen informasi tentang Simon Erawan dikirim ke kotak surel Andreas.Suara tawa Celine dan bayi kecil masih terdengar di taman.Simon dan istrinya menonton dari samping, meski mereka tersenyum, tapi tetap terlihat kegelisahan mereka.Andreas melihat ponsel, membaca informasi tentang Simon.Kemampuannya lumayan, hanya saja kurang beruntung. Kebetulan proyek cip mereka cocok dengan bisnis yang belakangan ini sedang diperhatikan Perusahaan Jayadi.Mungkin karena tadi bayi kecil itu terlalu bersemangat bermain, perlahan-lahan dia mulai lapar.Celine mengembalikan bayi
Andreas sedih, tapi dia juga tahu membuat Celine menyukai "Tuan Andreas" tidak bisa dalam sehari dua hari.Namun, dia juga tidak terburu-buru, asalkan Celine bersedia memberinya kesempatan.Merasakan tatapan Simon dan istrinya ke arahnya, Andreas melihat ke mereka. Melihat mereka mengkhawatirkannya, Andreas tersenyum pahit lalu mengirim pesan ke Owen sambil mengirim foto tadi.Melihat isi pesan itu, Owen sangat terkejut.Namun, tak lama kemudian, dia menekan kekagetannya dan langsung menghubungi bagian media Perusahaan Jayadi di Mastika untuk mengunggah foto itu melalui media sosial terbesar.Sebagai pemimpin dari tiga keluarga terbesar di Mastika, Perusahaan Jayadi selalu diperhatikan banyak pihak.Begitu foto itu muncul, sejumlah besar akun-akun berita mengunggah ulang foto itu. Dalam waktu kurang dari sepuluh menit, foto dan juga cuplikan layar dari unggahan Perusahaan Jayadi langsung tersebar di seluruh internet.Di akun resmi Perusahaan Jayadi, deskripsi dari gambar itu hanya empa
Sekretarisnya tertegun sejenak, lalu dia mendengar desakan bosnya dari telepon. "Aku mau alamatnya, kasih kamu waktu satu menit, kirimkan alamatnya ke aku."Setelah itu, bos itu mengakhiri panggilannya.Sekretarisnya sama sekali tidak mengerti apa yang terjadi, tapi karena itu perintah dari bos, dia langsung melaksanakannya.Ketika alamat itu dikirim ke bos investor itu, bos itu sudah mengemudi keluar dari garasinya dan langsung melaju ke alamat itu.Di saat yang sama, banyak mobil mewah yang keluar dari berbagai tempat di Binara menuju ke tempat yang sama.Kurang dari setengah jam, sejumlah besar mobil mewah berhenti di luar sebuah hotel dengan taman bunga.Mereka semua adalah bos besar perusahaan investor dan perusahaan teknologi. Biasanya mereka bertemu pasti akan saling menyapa dan menanyakan kabar, tapi sekarang mereka semua terlihat buru-buru, seakan-akan ada urusan yang sangat penting.Tentu saja!Semua orang di sini digabung jadi satu juga masih kalah dengan sehelai rambut Tuan
Suatu kali, waktu Bastian mabuk, Sarah mendengar Bastian berkata, "Aurora, betapa baiknya kalau kamu mati!"Heh, suami Aurora ingin Aurora mati!Ini lebih menyedihkan lagi.Oleh karena itu, Sarah merencanakan kecelakaan itu.Seperti rencananya, Aurora mati dan Bastian yang mengambil alih perusahaan.Dia pun menjadi istri Bastian. Selama ini, dia selalu merasa bangga dan hidup dengan menganggap dirinya pemenang.Namun, waktu tahu Aurora adalah putri Keluarga Nadine di Mastika, lalu sekarang tahu kalau ayah kandung Celine adalah orang sehebat itu,dia tiba-tiba merasakan sesuatu.Seakan-akan dia tidak pernah berhasil menyentuh Aurora.Cantik, berbakat, dari keluarga kaya, lalu pernah berhubungan dengan Keluarga Tjangnaka. Orang seperti itu mana mungkin tertarik dengan Bastian?Sarah bahkan punya sebuah dugaan.Aurora sama sekali tidak pernah dianggap oleh Aurora, apalagi dia.Seketika, Sarah merasa sangat kesal, dia pun menggumam, "Tapi dia sudah mati!""Benar! Celine juga harusnya sudah
Sebelum Sarah selesai bicara, Lily sudah memelototinya.Dia seakan-akan berkata, kenapa harus memilih di antara dua pilihan yang Celine berikan?Dia tidak mau pilih dua-duanya.Sarah semakin panik. "Kamu mau hidup kayak di neraka?"Hidup seperti di neraka ....Lily bertatapan dengan Celine dan tiba-tiba sesuatu di hatinya akhirnya runtuh.Hal-hal yang dia lakukan cukup untuk membuat Celine membencinya setengah mati. Kalau Celine yang menentukan hukumannya, dia mungkin akan hidup seperti di neraka.Namun ....Dia tetap tidak rela kalah dari Celine."Pergi!" ujar Celine ketus.Dia tidak mau melihat Lily lagi.Dia sudah merusak imajinasi Lily dengan tangannya sendiri. Awalnya dia juga ingin membuat Lily merasakan hukuman fisik, tapi begitu melihat Lily, kejijikan di hatinya membuatnya malas turun tangan sendiri.Lily ... hanya akan mengotori tangannya!Sarah sama sekali tidak berani berlama-lama lagi, dia langsung menarik Lily berdiri lalu menyeret Lily keluar seperti sedang kabur.Namun,
Namun ....Dia berhasil merebut Reza Linoa, tunangan Celine, tapi tidak bisa merebut Andreas.Awalnya dia bisa merebut identitas Celine, tapi ketahuan oleh Richard.Kali ini, dia bahkan merubah wajah dan identitasnya, mengorbankan begitu banyak, dia jelas-jelas sudah hampir berhasil, tapi baru tahu kalau dia dibohongi Celine!Lily memelototi Celine dengan penuh kebencian.Sementara Celine semakin marah mendengar kata-katanya.Dia menatap Lily dan berkata dengan tegas, "Jadi kamu membohongi kakekku, menyakiti kakekku dan bahkan ... membunuh kakekku?"Begitu teringat dengan hari itu, waktu kakeknya jatuh ke pelukannya, hatinya berdenyut kesakitan."Membunuh kakekmu?" Lily tidak setuju.Waktu itu, pas Richard tumbang, dia memang terkejut, juga merasa bersalah. Namun, rasa bersalah itu hanya sebentar, dia sudah melempar tanggung jawab itu ke orang lain."Yang mau aku bunuh itu kamu, bukan dia, dia sendiri yang mau melindungimu. Apa hubungannya denganku?""Celine, pada akhirnya, semuanya ga
Celine itu bukanlah orang lemah yang mudah ditindas.Namun Lily selalu mau mencari masalah dengannya!"Kamu ...." Lily semakin merasa tidak rela, berkali-kali dia mengerahkan tenaganya, ingin mencakar Celine, tapi dia tetap tidak bisa mengalahkan tenaga Celine.Sampai akhirnya, Celine sudah malas dan langsung mendorong Lily.Lily tersandung lalu mundur beberapa langkah, tapi tetap tidak bisa stabil dan jatuh terduduk di tanah."Lily ...."Sarah segera maju karena khawatir.Lily malah melampiaskan amarahnya ke Sarah. "Siapa Lily? Dasar bodoh!""Lily, sudah jadi begini, lebih baik kamu langsung mengaku saja kalau kamu itu Lily. Apanya yang susah?"Meski Sarah bukan orang baik, dia benar-benar menyayangi Lily.Celine tidak suka Sarah, tapi lebih tidak suka lagi melihat sikap Lily ke Sarah. Namun, dia juga tidak peduli, dia hanya tahu malam ini urusan ini harus selesai!Dia mau mengungkapkan wujud asli Lily.Seperti yang diduga, mendengar kata-kata Celine, Lily semakin mirip dengan dia yan
"Ce ... Ce ...."Mata Sarah membelalak, bahkan suaranya juga bergetar.Sarah setakut itu padanya?Celine tidak tahu apakah dia harus senang.Namun, sebagai orang yang hidup bersama selama bertahun-tahun, sekarang bertemu setelah berpisah sekian lama, Celine tersenyum sopan dan menyambutnya. "Aku Celine, kamu nggak salah lihat."Celine!Sarah menelan ludahnya tanpa sadar.Dia segera menunduk dengan panik, sama sekali tidak berani melihat Celine.Sebelumnya di Binara, Andreas menangkapnya lalu "menjaganya" selama beberapa saat. Setelah itu, setiap memikirkan pengalamannya itu, dia seakan-akan bermimpi buruk.Andreas sengaja "menjaganya" secara khusus karena Celine.Celine adalah wanita yang dicintai Andreas!Meski Sarah tidak rela putrinya Aurora mendapatkan cinta pria sehebat itu, Andreas orangnya terlalu kejam.Dia bahkan tidak berani merasa iri lagi terhadap Celine.Setelah Andreas pulang ke Mastika, Sarah tetap sangat hati-hati, selalu meringkuk di rumahnya, takut menarik perhatian A
Kalau Lily benar-benar ada kesempatan menyakiti Celine ....Beberapa saat ini, setiap kali terpikirkan hal ini, Hansen selalu merasa takut.Amarahnya terhadap Lala palsu pun semakin besar."Kamu sudah berusaha keras untuk wajah ini."Hansen menarik kembali pandangannya, waktu dia melihat Lily, tatapannya kembali dingin dan tajam, lalu dia memanggil sebuah nama. "Lily Maira!"Lily Maira ....Di saat dia kembali mendengar nama ini dari mulut orang lain, sebuah bagian di hati Lily seketika runtuh.Hansen ... sudah tahu.Mereka ... sudah tahu!Namun, dia tidak mau jadi Lily!"Aku bukan Lily." Mata Lily berkilau, perlahan-lahan muncul kegilaan di matanya yang menatap Hansen dengan tatapan memohon."Kakak, aku Lala, aku bukan Lily. Aku Lala!"Di akhir, nada suaranya sangat yakin.Seakan-akan kalau dia sendiri percaya dia itu Lala, berarti dia itu Lala.Saat ini, di benaknya hanya ada satu pikiran, yaitu dia tidak boleh mengaku kalau dia itu Lily, tidak boleh!Namun tiba-tiba, terdengar suara
Hansen kembali berkata.Berulang kali, hampir setiap tahun ada satu masalah.Lily tentu saja menjawab dia ingat, dia juga cuma bisa jawab ingat. Semakin lama, Lily bahkan tidak berani menjawab lebih dari satu kata.Karena setiap kali dia menjawab, Hansen selalu mencibir.Sampai akhirnya, Lily merasa dia hampir menggila, kepalanya sampai berkeringat.Bahkan dia sampai takut mendengar "kamu ingat, nggak?" dari mulut Hansen. Dia itu sebenarnya harusnya ingat atau tidak?Akhirnya, Hansen berhenti bertanya.Namun, dia melihat lurus ke Lily dengan tatapan yang membuat Lily gelisah."Kak, Kakak ...." Lily memanggilnya dengan canggung.Kebencian di mata Hansen sudah sangat jelas. "Aku bukan kakakmu, kalau aku itu kakakmu, kamu mana mungkin nggak ingat kalau aku sama sekali nggak pernah kasih Lala kalung mutiara. Pas dia umur sepuluh tahun, yang hilang itu adalah gelang mutiara."Wajah Lily langsung memucat, dia menghindari tatapan Hansen sambil sibuk menjelaskan, "Benar, itu gelang, aku salah
Tak lama kemudian, semua tamu sudah pergi.Seluruh vila ini hanya tersisa anggota Keluarga Nadine dan juga dua orang luar.Dua orang itu memakai topeng, tadi mereka bersembunyi di kerumunan. Lily ingat mereka, tapi dia tidak memperhatikan mereka. Namun sekarang, waktu melihat mereka, dia baru terkejut.Itu Donny dan Albert!Mereka bukannya sudah pergi membawa abu Celine ....Tidak, bukan.Celine saja masih hidup, mereka mana mungkin pergi membawa abu Celine?Meski Lily tidak ingin percaya apa yang ada di depannya, dia tetap harus menerima sebuah kenyataan.Ini hanyalah sebuah pertunjukan ....Sejak kapan pertunjukan ini dimulai?Lily teringat dengan ledakan di gudang rumah sakit jiwa itu, apakah dimulai dari waktu itu?Tidak, bukan.Mungkin lebih awal lagi."Kamu lagi berpikir kamu salahnya di bagian mana?" Celine menatap Lily dengan tatapan seolah-olah mau melihat pikirannya.Lily langsung sadar kembali lalu berusaha untuk tersenyum. "Apa maksudmu? Aku nggak mengerti. Celly, Kakak, ay
Semua orang yang hadir setuju dengan kata-kata Celine ini.Sebagai tokoh utama acara hari ini, semua orang memperhatikan Lala. Hari ini dia memang terlihat sangat senang, bahkan sampai rela mengeluarkan properti seharga 20 miliar sebagai hadiah.Namun sekarang, Bu Celine masih hidup, 69% saham itu sudah tidak ada. Entah properti 20 miliar itu jadi diberikan atau tidak.Tidak ada yang berani bertanya.Juga tidak ada yang tahu kalau saat ini Lily sangat marah.Dia menyesal.Dari kapan situasinya jadi makin parah begini? Sejak melepas topeng .... Nggak!Melihat gaun Celine yang sempurna, Lily baru sadar kalau dia ditipu. Dia ditipu oleh Celine dan Lina!Bahkan Hansen ....Lily tidak berani berpikir lebih panjang, karena dia tidak bisa menanggung akibatnya.Apa yang harus dia lakukan sekarang?Di benak Lily ada begitu banyak pertanyaan, banyak ketidakpastian, juga sangat banyak ketakutan yang terus bertambah. Dia ingin kabur, ingin segera meninggalkan situasi ini lalu menganalisa kondisiny