Beranda / Romansa / Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa / BAB 186 : Mata Yang Tidak Sesuai

Share

BAB 186 : Mata Yang Tidak Sesuai

Penulis: reefisme
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-23 20:00:56
"Si-siapa--” Lelaki itu urung melontarkan kata-kata.

Bukan tak mau, namun tetiba ia merasa kehilangan kemampuannya bicara.

Sosok yang duduk di kursi itu --dengan jarak hanya terpaut dua meter darinya, terlihat begitu menakutkan.

Sosok itu tidak berbicara, namun diamnya sosok itu memasung seluruh persendian si lelaki dan membekukannya dengan seketika.

Jari telunjuk sosok bermanik kelabu itu bergerak, dengan isyarat agar si lelaki mendekat.

Max yang masih berdiri di sisi si lelaki, langsung mengulurkan tangan, mencengkeram sejumput rambut cukup tebal si lelaki dan menariknya ke arah sosok bermanik kelabu.

“Aaagghh!!” Si lelaki memekik kesakitan menopang bobot tubuhnya sendiri yang terseret dengan satu tarikan kuat di rambutnya oleh Max.

Dengan kasar, Max mengempas dan melepaskan cengkeraman tangannya di rambut si lelaki yang tersungkur tepat di depan kaki bertumpang milik sosok itu --Arion.

Si lelaki mendongak dan langsung mereguk ludah pahit. Tatapannya bertemu dengan sorot bengis yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Mini
aweeeeee aku suka ini
goodnovel comment avatar
reefisme
Hihihiii... Maaciiiw kak Deassy, dah nungguin Author.... ^,^
goodnovel comment avatar
Deassy Nurhuda
akhirnya setelah dari kemaren menunggumu Thor............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   BAB 187 : Suasana Absurd Di Kamar Mandi

    “Bagaimana bisa ia gagal? Brengsek!” Isabelle memaki dengan geram.‘Kau harus membayar sisa uangku, Ella.’“Apa kau bilang?! Kau bahkan gagal melukai seujung rambut wanita sialan itu! Dan sekarang kau meminta sisa uangnya? Apakah kau benar-benar tidak punya rasa malu, Byron?!” Isabelle memaki keras, meski kemudian ia langsung melirik ke arah pintu kamar --tetap khawatir salah satu pelayannya mendengarkan.‘Aku harus segera menghilang, Sweetheart. Kau tidak ingin aku tertangkap mantan tunanganmu, kan? Apa aku salah?’“Kau--!!”‘Kirimkan uangku segera, kau tentu tidak mau dia mendapat petunjuk yang sangat jelas tentang semuanya kan?’“Byron, kau--”‘Ah, tambahkan lagi seratus grand untuk memastikan aku pergi tanpa jejak. Oke Sweetheart?’Isabelle mengepalkan tangannya kuat-kuat, dengan hati yang bergemuruh marah.‘Aku tunggu uangmu.’Demikian akhirnya sambungan telepon itu terputus.Tubuh Isabelle bergetar me

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   BAB 188 : Menemui Keluarga

    “Jangan bergerak, atau nanti dia lepas kendali lagi,” perintah Arion dengan setengah berbisik di dekat telinga Elara.Elara menggigit bibirnya dan diam mematung.“Rileks. Aku hanya ingin menggosok punggungmu.” Demikian kemudian Arion mengambil spons lembut dan menuangkan shower gel dengan aroma yang begitu harum.Tangan pria itu lalu mengusap punggung Elara dengan gerakan pelan dan telaten.Gemericik air yang mulai memenuhi bathtub terus terdengar, hingga air hangat hampir mencapai pinggang mereka.Keheningan yang berselimut tabir hasrat sukses membuat Arion mengumpat dalam hati berkali-kali.Elara memang teramat menggoda, namun ia hanya bisa mengekang dirinya saat ini. Lagi pula, memang ia yang bodoh menantang ‘maut’ dengan cara mandi bersama seperti ini.“Kau sudah membuktikannya kan?” Arion berkata tiba-tiba.“Huh?”“Ucapan Lucas. Itu tidak benar.”Elara mereguk saliva. “Ucapan yang mana?”Wajah tampan Arion tersemat seringai kecil. Ia merunduk di sisi kepala Elara sambil menekan t

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   BAB 189 : Menantang

    “Apa.. maksud Nyonya?” Dianne mereguk ludahnya.Ingin sekali ia menantang sorot mata Liliana Wayne di hadapannya, namun ia kalah.Itu adalah tatapan angkuh seorang wanita bangsawan, terhormat dan tak akan tunduk pada siapa pun yang dianggap berada di bawahnya.Dianne melarikan pandangannya ke bawah, sebelum ia menarik napas dan memberanikan diri menantang sorot anggun dan angkuh di hadapannya itu.“Berapa? Kau bisa sebutkan harga mu. Tidak perlu repot-repot untuk berpikir kau akan jadi bagian dari keluarga Wayne di sini.”“Nyonya, Anda salah paham. Aku tidak--”“Kau ingin kaya secara instan? Aku bisa mengabulkannya, tapi tidak dengan berada di sini,” tegas Liliana lagi. “Berapa?”Dianne terdiam untuk sekian saat.Ia menilik wanita paruh baya cantik di depannya itu dan mendapati wanita itu sungguh-sungguh.Sebersit ketamakan mulai menyeruak dalam pikiran Dianne. Ia awalnya memang takut pada wanita di depan itu.Namun membayangkan uang dan kekayaan yang tak terhitung jumlahnya, keberania

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   BAB 190 : Ternyata Dia

    Sesekali kepalanya menoleh ke belakang dengan waspada.Sayang, ia tidak bisa memarkir mobilnya lebih dekat dengan pondok, karena terhalang dengan pohon dan semak tinggi. Serta pagar kayu yang juga telah terlihat usang dan lapuk.Bip.Byron mengeluarkan ponsel dan menunduk membaca pesan masuk di layar ponselnya.[Aku di dalam. Masuk saja. Uangnya sudah siap.]Membaca kata-kata ‘uang’, seringai lebar segera tercetak di wajah Byron.Dengan langkah lebih cepat dan ringan, serta kewaspadaan yang mengendur, ia bergegas menuju pondok itu.Kreekk!Pintu pondok mengeluarkan suara cukup nyaring saat dibuka.Namun ketika pandangannya beredar ke seluruh sudut di dalam pondok itu, Byron tidak menemukan apapun.Keningnya berkerut saat ia masuk lebih ke dalam dengan terus mengedarkan pandangannya hingga ke balik sebuah rak buku tua.“Fuck!” Seketika ia menjadi waspada dan hendak berbalik.Na

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   BAB 191 : Seseorang Untuk Bertanggung-jawab

    ‘Yes Honey?’Elara melipat bibir ke dalam setelah tertegun beberapa detik.Dadanya baru saja berdesir --sedikit menggelitik namun juga ada guyuran hangat saat gendang telinganya menangkap dua kata ajaib dari sang suami di telepon.Elara berdeham lalu setelah desiran itu mereda, ia pun membuka suara. “Apakah kita jadi ke Sacramento?”‘Ya. Tentu saja Ara. Kita jadi.’ Suara Arion sedikit menggoda di seberang sana. ‘Apa kau tak sabar untuk menemui mereka?’Bibir istri Arion itu tersungging senyum kecil. “Ya… aku memang tak sabar, Rion.” Ia terjeda lalu melanjutkan dengan suara pelan. “Kau tahu aku selalu antusias ketika itu berhubungan dengan keluargamu.”Di suatu tempat, Arion duduk dan menghentikan gerakannya.Memori yang masih cukup segar mengulang perkataan Elara tentang menjadi suami istri sesungguhnya.Bukan tentang hubungan intim antara mereka saja, namun mengenal keluarga masing-masing.Ya, benar.Arion mengingatnya dengan jelas.Pria itu tersenyum sendu. Istrinya begitu mendambak

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25
  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   BAB 192 : Sesuatu Yang Banyak

    Suara ketukan di pintu kamar, membuat Elara menoleh.Ia baru saja selesai berendam dan mengoleskan krim untuk sesuatu yang lecet di area intimnya.Istri Arion itu melangkah ke pintu dan mendapati seorang perempuan berseragam pelayan membungkuk padanya.“Maaf Nyonya. Ada tamu.”“Tamu?” Elara membeo bingung.Di San Francisco ini dia tidak memiliki teman atau kenalan. Apalagi di area Pacific Heights seperti keberadaan vila milik Arion ini.Ini wilayah atau blok miliuner yang tersohor satu benua Amerika, di mana vila-vila mewah dan megah berdiri di atasnya.Elara sendiri masih merasa bagaikan mimpi. Sampai sangat enggan keluar dari area kamar --meski itu sangat disayangkan. Namun bagi Elara, keluar dan berdiam di balkon kamar tidur mewah Arion dengan pemandangan luar biasa cantik laut yang terhampar, sudah melebihi ekspektasi seorang Elara.Ia bahkan belum memberitahu Jeanne bahwa dirinya kini berada di vila Arion di Pacific Heights --ia masih ingin menikmati keheningan yang syahdu. Betap

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25
  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   BAB 193 : Jadi Berangkat?

    Ia berusaha untuk memadamkan itu, karena ia tahu Elara masih memiliki lecet di sana. Sekalipun ia telah memberikannya krim terbaik, ia tetap tidak ingin membuat Elara menderita karena dirinya.Sekian bulan ia bisa menahan diri untuk tidak menerkam istrinya ini, apalah artinya ia menahan diri beberapa hari lagi?Tapi ini jelas memang lebih sulit.Karena ia telah ‘merasakan’ keindahan dan kenikmatan itu. Keindahan dan kenikmatan yang hanya diberikan oleh seorang Elara untuk dirinya.“Apakah kau sudah bersiap?” Arion akhirnya terpaksa mengalihkan fokus.Ia tahu ia tidak akan sanggup bertahan jika terus membiarkan dirinya tenggelam pada harum tubuh serta kehangatan Elara.“Bersiap? Ke mana?” Kening Elara sedikit mengernyit.Arion mengusap pipi istrinya. “Bukankah aku sudah bilang akan membawamu menemui keluargaku?”“Oh…”“Ayo kita bersiap. Aku akan menelepon dulu.” Pria tampan itu lalu berbalik dan masuk ke dalam kamar diiku

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-26
  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   BAB 194 : Awal Menginginkanmu

    Suatu hari di awal bulan September. Itu adalah awal-awal musim gugur yang begitu indah di Sacramento.Indah, karena sengatan matahari yang terik mulai tidak lagi mengganggu. Saat itu hanya sekitar dua puluh delapan derajat celcius --tentu lebih bersahabat dibanding suhu saat musim panas.Elara baru saja selesai membeli beberapa barang untuk oleh-oleh di satu toko, sebelum ia kembali ke Hillsborough keesokan hari.Elara datang ke Sacramento karena mengikuti satu pelatihan di suatu perusahaan di Sacramento selama tiga hari. Itu diadakan oleh suatu klub di kampus, untuk menambah wawasan dan mengenal dunia kerja bagi mahasiswa yang memang menginginkannya. Topi pet serta kacamata bulat besar menghiasi sekaligus menyamarkan wajah cantik dan manik zamrud milik Elara yang memesona.Dengan tangan menenteng tas belanja, ia melangkah riang. Beberapa barang itu untuk Tony White juga Nyonya Besar White.Meskipun Tony White selalu bersikap dingin dan acuh padanya, namun Elara selalu berusaha untuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-26

Bab terbaru

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   Catatan Author

    Aveline menjerit keras, suaranya memenuhi lorong sempit yang hanya diterangi lampu jalanan buram.Tubuhnya gemetar saat sebuah tangan kuat tiba-tiba meraih pinggangnya."Apa maksudnya ini?!" Aveline berteriak lagi, mencoba melawan, tapi tak ada yang mendengarnya.Udara malam yang dingin membuatnya semakin waspada, namun pria di depannya begitu cepat.Sebelum ia bisa bereaksi lebih jauh, bibirnya langsung tertutup oleh sesuatu yang hangat dan mendesak—bibir pria yang kini mencengkeramnya erat.Aveline meronta-ronta, hatinya dipenuhi kepanikan.Tubuhnya kaku saat pria itu memeluknya dengan kuat, membuka jaket kulit hitamnya seolah bersiap melakukan sesuatu yang lebih buruk.Mata Aveline melebar ketakutan.‘Tidak mungkin,’ pikirnya, ‘Apakah dia akan memperkosaku?’Ia semakin panik, berusaha membebaskan diri dari genggaman pria itu.Namun, pria itu begitu kuat.Semua tenaga Aveline seolah menguap, terjebak dalam dekapannya yang erat.Lalu, suara langkah kaki terdengar dari kejauhan.Sekelo

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 94 : Cinta Sesungguhnya

    Langit sore yang kemerahan menyelimuti San Francisco Bay, tempat di mana sebagian besar kehidupan cinta sepasang insan berkisah.Suara ombak yang berdeburan pelan di pantai menciptakan melodi yang damai, selaras dengan angin sepoi-sepoi yang menyapu lembut permukaan laut.Elara berdiri di ujung dermaga kayu, menatap cakrawala yang tampak tanpa batas, tempat di mana langit bertemu lautan.Matanya menerawang, namun wajahnya kini memancarkan ketenangan yang baru.Dalam dekapan hangatnya, bayi kecil mereka terlelap, wajahnya damai seperti ibunya.Sudah lama sejak pertarungan hidup dan mati di acara peresmian Imera Sky Tower, dan sejak saat itu, kehidupan Elara dan Arion berubah drastis.Banyak hal yang telah dilalui—pengkhianatan, luka, cinta yang terlupakan dan kemudian dipulihkan.Namun hari ini, di bawah cahaya senja yang lembut, semuanya terasa sempurna.Tiba-tiba, langkah kaki yang berat namun mantap terdengar dari belakangnya.Elara tidak perlu menoleh untuk tahu siapa yang datang.A

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 93 : Seorang Ellworth Junior

    Arion duduk di ujung ranjang, pandangannya terpaku pada sosok mungil yang ada dalam dekapannya.Bayi perempuan itu terlelap dengan tenang, tubuhnya begitu kecil dan lembut seperti boneka porselen.Pipinya yang kemerahan tampak menggemaskan, kulitnya sehalus sutra dengan bulu-bulu halus yang masih tersisa di atas kepalanya.Mata bayi itu masih tertutup, namun ketika sempat terbuka sesaat, Arion melihat dengan jelas iris matanya yang kelabu, warna yang sama seperti miliknya—sebuah tanda tak terbantahkan bahwa bayi itu adalah darah dagingnya.Bibir kecilnya bergerak perlahan, seakan sedang menghisap udara, dan tangannya yang mungil mengepal erat, menggenggam sepotong kain selimut.Arion tersenyum kecil, hatinya penuh dengan rasa takjub yang tak pernah ia sanggup perkirakan sebelumnya.Di dalam ruangan itu, hanya suara napas lembut bayi perempuannya yang terdengar, membuatnya seperti terhanyut dalam keajaiban kecil yang ia pegang.Sudah lebih dari setengah jam, namun Arion tak bisa melepa

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 92 : Imera Sky Tower Grand Inauguration

    Arion mengangguk pelan, melanjutkan penjelasannya. “Selama aku menjalankan peranku sebagai The Draven, orang itu mengambil peran menjadi diriku, Arion Ellworth. Sehingga tidak ada yang curiga. Kecelakaan di Sunol itu terjadi pada doppelganger-ku.”Elara terdiam sejenak, mencoba mencerna informasi yang baru saja diterimanya. “Jadi... orang itu? Apakah dia tewas dalam kecelakaan itu? Bagaimana aku bisa membedakan kalian? Bagaimana jika suatu saat aku salah mengenali orang itu sebagai dirimu?”Arion tersenyum melihat kepanikan sang istri. “Jangan khawatir, Honey. Orang itu berhasil selamat oleh orang-orangku. Wajahnya tidak sepenuhnya mirip denganku. Hanya postur tubuh dan perilakunya yang serupa. Aku membuatnya menjalani operasi plastik untuk mengubah beberapa bagian, seperti rahang dan hidung saja. Namun, saat dia menjalankan peran sebagai aku, dia menggunakan prosthetic mask yang dibuat menyerupai wajahku.”Elara memandang Arion, dengan sorot kompleks. “Astaga… sampai seperti itu kau m

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 91 : Menemui Imelda

    Elara dan Arion berdiri di tengah keheningan, menghadap sebuah makam dengan batu nisan marmer yang megah. Di atasnya terukir dengan indah: Imelda Ellworth. Satu buket mawar putih mewah yang segar ditempatkan rapi di atas pusara, memberikan sentuhan penuh penghormatan. Pemakaman ini, yang terletak di Cypress Lawn Memorial Park, San Francisco—tempat peristirahatan terakhir para keluarga kaya dan terpandang—dikelilingi oleh pohon-pohon ek yang menjulang tinggi. Jalanan berkerikil putih menghubungkan setiap makam, dan di kejauhan terlihat pemandangan laut yang tenang, menambah suasana damai nan elegan. Udara pagi terasa sejuk, disertai suara angin yang membelai lembut pepohonan. Elara memandang ke sekeliling area pemakaman yang tampak megah, penuh dengan nisan-nisan yang terbuat dari batu marmer putih dan hitam. Di antara semua itu, nisan Imelda berdiri sebagai salah satu yang paling indah, seperti sebuah karya seni yang mencerminkan kehidupan seseorang yang telah meninggalkan jejak

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 90 : Hukuman Untuknya

    Arthur Ellworth, atau Clay Mallory, kini duduk di sudut sel gelap penjara federal, matanya kosong menatap dinding dingin yang tak lagi bergema dengan wibawa yang pernah ia miliki.Hanya bayangan suram yang tersisa, menggantung di antara kesadaran dan kehancuran. Di penjara ini, waktu seolah-olah melambat, setiap detik menjadi siksaan yang tidak berujung.Hari ini, seorang penjaga penjara menghampiri pintu selnya.Wajah penjaga itu datar, tidak ada belas kasihan, tidak ada penghormatan.Hanya secarik kertas yang dilempar ke lantai di depan Arthur, yang langsung mengenal lambang Ellworth di atasnya.Tangannya yang dulu perkasa sekarang gemetar ketika meraih kertas itu.Di dalamnya, satu pesan singkat yang menghantamnya dengan kejam: "Semua aset, kekayaan, dan perusahaan yang pernah kau curi telah dikembalikan kepada pemiliknya yang sah—Aiden Ellworth."Arthur meremas kertas itu dengan tangannya yang gemetar, rasa panas menjalar da

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 89 : Mundurnya The Draven

    Markas utama di San Bernardino tampak penuh ketegangan. Di ruang pertemuan besar, cahaya lampu gantung memantul di atas meja panjang tempat para eksekutif utama The Draven berkumpul. Ketiga Executor—Albert, Isaac, dan Samuel—duduk di posisi masing-masing, menatap sosok Arion Ellworth, pria yang selama ini mereka kenal sebagai The Draven, pemimpin mereka yang tak terbantahkan. Samuel, Executor wilayah San Jose, adalah pria bertubuh tegap dengan garis wajah tegas. Rambutnya mulai memutih, namun sorot matanya masih tajam, mencerminkan kekuatan dan ketenangan yang ia bawa selama bertahun-tahun memimpin wilayahnya. Isaac, Executor wilayah Mount Horeb, Wisconsin, berbeda. Tubuhnya ramping, wajahnya lebih halus, tetapi matanya menyiratkan kejeniusan yang sering kali tersembunyi di balik sikapnya yang tenang. Ia terkenal sebagai ‘otak cadangan’ di balik banyak rencana besar yang berhasil dijalankan The Draven. Albert, Executor wilayah San Bernardino, adalah yang termuda. Dengan rahang pers

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 88 : Mereka Sungguh Ayah Dan Anak

    Aiden tersenyum tipis, sebuah senyuman yang mengandung ketegasan, bahkan ancaman halus di baliknya.“The Orcus bukan ancaman bagi pemerintah. Kami tidak pernah bergerak melawan kalian, Donovan. Jika ada yang perlu kau pahami, ketahuilah ini: The Orcus hanya berurusan dengan mereka yang mengincar kami atau mereka yang berada dalam wilayah kami. Kami adalah perisai, bukan pedang.”Donovan menatapnya, tak sepenuhnya yakin apakah pernyataan itu adalah bentuk pembelaan atau manipulasi.Aiden melanjutkan, kali ini dengan suara yang lebih dalam dan penuh makna. “The Orcus tidak akan pernah menjadi ancaman bagi pemerintah Amerika Serikat… kecuali, jika pemerintah membuat kami tidak punya pilihan lain.”Kalimat itu menggantung di udara, begitu dingin dan tajam seperti bilah pedang yang tersembunyi di balik kata-kata.Donovan tahu, ini bukan ancaman langsung, tapi sebuah peringatan yang tak bisa diabaikan.Aiden sangat c

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 87 : Kembali Lagi

    Matahari pagi yang hangat menyinari kamar tidur mewah di mana Elara sedang berdiri, merapikan dasi Arion dengan penuh perhatian.Arion Ellworth, dengan tubuh tegapnya dan postur sempurna, tampak gagah dalam setelan formal berwarna gelap yang membingkai fisiknya dengan sempurna.Mata kelabu pria itu berkilauan, menambah kesan misterius sekaligus memikat.Ketampanannya terasa tak terbantahkan, membuat Elara sejenak terpana, seperti kembali mengenang saat pertama kali bertemu dengannya.Arion telah kembali ke wujud lamanya—kuat, berwibawa, dan penuh energi—setelah beberapa bulan melemah akibat Couvade Syndrome.Selama sekitar 4 bulan, pria yang biasanya tegas dan tak tergoyahkan ini harus terkapar karena gejala kehamilan palsu yang dialaminya.Namun, kini di bulan kelima kehamilan Elara, semua gejala itu telah sirna.Tidak ada lagi mual, muntah, atau kelelahan yang membebani Arion. Dia kembali pada dirinya yang dulu, dengan e

DMCA.com Protection Status