Beranda / Pernikahan / Ternyata Sang Pewaris / 96. Obat yang di tukar.

Share

96. Obat yang di tukar.

last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-12 22:09:41

Duar!

Melani dan Edoardo mereka sama-sama terkejut. Mendengar penjelasan dari dokter.

Sebagai seorang ibu, dunianya seakan hancur dalam sesaat, mendengar penuturan dokter.

“Itu gak mungkin dok!” Melani menggeleng kuat.

“Anak dan menantu saya sangat bahagia dengan kehamilan ini.” lanjut Melani.

“Untuk motif nya saya tidak tahu, tapi yang jelas ini sudah termasuk kasus kejahatan. Jadi lebih baik tuan dan nyonya segera melaporkan kasus ini pada pihak yang berwajib. Saya siap menjadi saksi jika dibutuhkan.” dokter itu memberikan saran.

“Ya. Dokter benar. Kalau begitu kami permisi dok. Terimakasih telah mau membantu kami.” ucap Edoardo pamit undur diri.

“Sama-sama tuan. Itu sudah menjadi tanggung jawab saya sebagai dokter.”

Setelah berpamitan Edoardo dan Melani segera keluar dari sana, dan langsung menuju kamar rawat Naya. Tidak ada yang bicara sedikit pun di antara pasangan suami itu, mereka terlihat sangat syok.

Di dalam ruangan,

“Tuan Edoardo.”

“Tuan Nick.” sapa keduanya.

Nick yang s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ternyata Sang Pewaris   97. Titik Terang.

    Setelah mendapatkan izin dari tuan besar Glendale, Nick pun langsung menuju kamar dimana Felix dikurung. Terlihat di depan pintu ada dua penjaga yang menjaga pintu tersebut.“Selamat malam tuan Nick.” sapa mereka dengan sopan.Nick menganggukkan kepala.” Aku ingin bertemu tuan Albert.” ucap Nick.Kedua penjaga itu mengangguk, kemudian salah satu dari mereka membukakan kunci.“Silahkan masuk, tapi maaf kami harus menguncinya kembali. Ini perintah tuan besar.” ucap salah satu.“Baik. Aku mengerti.” Setelah pintu terbuka Nick pun langsung melangkahkan kaki masuk.“Nick!” panggil Felix, pria itu langsung berdiri lalu menghampiri asistennya itu.Grep!Felix langsung memeluk Nick, menangis dalam pelukan asistennya itu meluapkan semua emosi dan ketakutan yang pria iti rasakan sedari tadi.Nick mengusap-usap punggung Felix, berusaha menengkan tuannya itu.“Istriku. Nick! Istriku!” serunya dengan suara tersendat-sendat.“Nona dan bayinya baik-baik saja tuan.” sahut Nick. Sebelum bercerit

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • Ternyata Sang Pewaris   98. Pesan misterius.

    Sesampainya di kantor polisi, Felix dan Nick langsung menuju ruangan interogasi. Disana sudah ada beberapa polisi yang menunggu mereka.“Selamat siang tuan Albert. Tuan Nick.” sapa salah satu polisi ketika keduanya masuk.“Siang pak.” “Silahkan duduk, tuan.” “Terimakasih.” sahut Felix, kemudian dia duduk di kursi kosong yang ada di sana sedangkan Nick berdiri di samping Felix.“Putar cctv itu.” titah komandan pada salah satu anak buahnya.“Siap komandan.” sahutnya.Sesuai dengan perintah, polisi tersebut mulai mempersiapkan laptop lalu mengutak-ngatiknya sebentar. Kemudian memutar sebuah file.Semua mata tertuju pada laptop tersebut, dimana disana menampilkan rekaman di depan apotek rumah sakit, dimana terlihat jelas kejadian beberapa bulan lalu dimana Felix ditabrak seseorang setelah menebus obat untuk Naya. Di layar laptop itu terlihat jelas ketika orang itu membantu Felix mengemasi obat yang tercecer, pria itu mengeluarkan botol obat dari dalam saku jaketnya, lalu menukarnya den

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-14
  • Ternyata Sang Pewaris   99. Informasi pelaku

    Setelah membaca pesan misterius dari nomor tidak dikenal tersebut. Felix kembali meletakan ponselnya tanpa membalas pesan tersebut.Bertepatan dengan itu pintu kamar mandi terbuka. “ Mandilah. Aku sudah selesai.” ucap Naya, sembari berjalan menuju lemari pakaian.“Iya sayang.” sahut Felix, kemudian beranjak turun lalu berjalan masuk ke dalam kamar mandi.Tidak lama Felix sudah keluar dengan keadaan yang sudah lebih segar. Felix berganti pakaian dengan baju yang sudah Naya siapkan di atas tempat tidur. Sedangkan Naya, dia sudah turun terlebih dulu untuk menyiapkan sarapan.Setelah selesai bersiap Felix hendak menyusul istrinya turun, tapi sebelum itu Felix mengirim pesan terlebih dulu pada Nick memberitahunya agar standby setelah sarapan nanti. Setelah itu barulah Felix turun.“Jangan terlalu capek.” ucap Felix memeluk Naya dari belakang.“Em. Bikin kaget saja. Tidak aku hanya bantu menata makanan ini saja.” sahut Naya.“Baiklah. Ayo duduk, anak-anak Daddy pasti udah laper. Iya kan?”

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-15
  • Ternyata Sang Pewaris   100. Penangkapan Vanya.

    “Tuan anda yakin dia orangnya?” tanya Nick.“Entahlah. Tapi aku rasa pria itu tidak berbohong. Entah apa apa motifnya di membocorkan ini.”“Dan tugasmu menyelidiki wanita ular ini.” lanjut Felix.Nick mengangguk mengerti.” Siap tuan.” Setelah cukup beristirahat mereka kembali melangsungkan perjalanan. Kali ini mereka langsung menuju perusahaan Glendale. Ada banyak pekerjaan yang harus dibereskan saat ini. Selama dalam perjalanan tidak ada obrolan apapun dari keduanya.Di tempat lain.“Sial! Awas saja kalau sampai pria gila membocorkan rahasia ku pada polisi!” teriak Vanya dalam sebuah apartemen miliknya.Vanya kesal karena pria yang selama ini dia percaya untuk membalaskan dendamnya pada Albert ternyata hanya memanfaatkan uangnya saja.Dan sekarang!Ketika Vanya tidak memberikan apa yang pria itu inginkan dia mengancam akan membongkar kejahatan yang sudah Vanya rencanakan terhadap istri dari presdir Glendale tersebut.“Jika kau ingin aman! Berikan aku uang dua ratus juta sekarang. J

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16
  • Ternyata Sang Pewaris   101. Terbukti bersalah.

    Ponsel Felix dan Nick sedari tadi tidak berhenti bergetar. Glendale sedari tadi terus menghubungi mereka berdua. “Tuan besar menghubungiku, tuan.” ucap Nick sedikit melirik kebelakang.Saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju kantor polisi.“Biar aku yang angkat. Kakek juga menghubungiku.” sahut Felix.Kemudian mengangkat panggilan Glendale ketika ponselnya kembali bergetar.“Albert! Apa kau yang telah menjebloskan Vanya ke dalam penjara!” teriak Glendale dari seberang sana. Saking kerasnya suara Glendale, Felix sampai menjauhkan ponsel dari telinganya.“Kata siapa?” tanya Felix pura-pura tidak tahu. Padahal dia hanya ingin tahu seberapa besar kakek membela Vanya dibandingkan dia cucunya sendiri.“Ke Rumah sekarang!” titahnya.“Aku tidak ingin mendengar alasan apapun!” lanjutnya lagi.Felix menghela nafas pelan. “Iya. Aku kesana sekarang.” putus Felix. Tidak mungkin juga dia menolak jika kakek sudah berkata demikian.“Nick kita ke rumah kakek.” titah Felix. Setelah panggilan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16
  • Ternyata Sang Pewaris   102. Terpesona.

    Kejadian hari itu cukup menggemparkan dan juga menguras tenaga Nick dan Felix.Setelah seharian mengurusi kasus Vanya. Akhirnya Felix dapat pulang dengan perasaan lega. Sebelum itu, Nick mengantarkan Glendale terlebih dahulu. Entah apa yang ada di pikiran Glendale saat ini, pria itu hanya diam dari mulai berangkat sampai dengan kembali, tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya.Mungkinkah Glendale berubah pikiran setelah melihat semua?Entahlah tak ada yang tahu soal itu!Beberapa hari berlalu, semenjak penangkapan itu. Kehidupan Felix kembali normal tidak ada yang membuatnya khawatir lagi sekarang. Kondisi Naya dan kandungannya pun semakin membaik. Sore ini Felix, Naya dan Nick sedang duduk santai ruang keluarga sambil menikmati teh hangat.“Tuan. Bagaimana dengan rencana resepsi pernikahan anda. Mau dilanjutkan atau…”“Tentu saja dilanjutkan.” potong Felix.“Bagaimana sayang menurutmu, kalau kita melanjutkan rencana menggelar acara resepsi pernikahan kita?” tanya Felix.“Tersera

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-17
  • Ternyata Sang Pewaris   102. Apa ini gadis itu Nick?

    Bugh!Embun melempar tas nya pada Nick saking kesal sekaligus malu mendengar ucapan Nick barusan.Oh. Tidak!Astaga! Pria di sampingnya ini sudah melihat bagian tubuhnya yang tanpa seizin darinya. Embun benar-benar merutuki kebodohannya. Bagaimana bisa sampai dia lupa mengunci pintu tadi. Jika tidak! Kejadian memalukan ini tidak akan terjadi. Bagaimana cara Embun melewati hari ini dengan baik? Melihat Nick saja rasanya dia ingin menghilang karena malu.Tapi pria disampingnya? Ah!Sepertinya biasa saja.‘Ck! Dasar pria. Bahkan dia tidak malu membahasnya.’‘Apa yang dia katakan tadi. Penjahat Pria hidung belang. Apa dia sedang mengolok dirinya sendiri?’ “Bun.” panggil Nick lagi.Embun mendelik.” Apa sih! Ban. Bun. Ban. Bun. Mulu.” “Tuan. Lebih baik anda fokus saja menyetir. Jika tidak ingin kita pindah alam.” omel Embun, sambil menunjuk jalanan di depannya. Baru kali ini ada cewek yang berani memaki asisten Glendale secara langsung di hadapan orangnya. Namun anehnya Nick tidak m

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-17
  • Ternyata Sang Pewaris   104. Benih-benih cinta.

    “Iya nona. Ini Embun asisten saja di kantor.” “Embun. Ini, nona Naya istri tuan presdir.” Nick memperkenalkan Embun pada Naya begitu juga sebaliknya.Embun mengangguk, lalu mengulurkan tangan.”Salam kenal nona.” Dengan senang hati Naya menerima uluran tangan Embun.” Senang berkenalan denganmu. Embun.”“Nona. Tuan ada?” tanya Nick. “Ada di ruang kerjanya.” Nick mengangguk mengerti.” Kalau begitu, saya menemui tuan dulu.”“Embun. Kau temani nona dulu disini.” Embun menganggukan kepala patuh.” Baik tuan.”Setelah itu Nick meninggalkan kedua wanita itu di ruang tamu sedangkan Nick menemui Felix di ruang kerjanya.“Embun, kamu sudah lama menjadi asisten Nick?” tanya Naya penasaran. Karena selama ini belum sekalipun Naya melihat Nick bersama seorang wanita. Lagipula siapa yang mau dengan pria berwajah dingin macam Nick. Yang ada juga mereka malah takut.Embun menggeleng.” Tidak nona, baru sekitar beberapa bulan yang lalu.” jawab Embun jujur.Embun merasa tidak nyaman, ini baru pertam

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-18

Bab terbaru

  • Ternyata Sang Pewaris   126. Fakta dan pernikahan (Happy ending)

    “Katakan padanya siapa wanita yang si bodoh itu penjarakan!” bentak Alex pada wanita yang baru saja dia hempaskan dengan telah membuka kain yang disumpalkan pada mulut si wanita. Hiks!“Tolong lepaskan aku Alex.” Wanita itu menangis memohon. Namun bukannya terketuk hati Alex, yang ada Alex malah semakin menatap wanita itu dengan tajam.“Cepat katakan! Rahasia besar yang akan menghancurkan keluarga ini! Haha…” teriaknya.Sonya menatap Felix dan Glendale secara bersamaan.“Tuan Glendale, presdir Albert saya… ingin mengatakan sebuah rahasia yang selama ini saya simpan.” ucap Sonya.Ya. Wanita yang di sekap oleh Alex yaitu Sonya istrinya sendiri.“Katakan padaku. Apa yang anda ketahui nyonya?” tanya Felix mewakili Glendale yang duduk tidak berdaya.“Vanya adalah anak Adrian hasil dari hubungan gelap kami.” Duar!Glendale menggeleng kuat. Dunianya seakan hancur saat itu juga. Putra kebanggaannya tidak akan pernah melakukan hal semengijikan itu.“Anda jangan bohong! Apa maksud anda meng

  • Ternyata Sang Pewaris   125. Alex membuat ulah dengan membawa fakta baru.

    “Kalian ini, bercandanya tidak lucu.” jawab Edoardo sambil terkekeh.Felix melirik Nick yang sama sedang meliriknya.“Tapi aku serius ayah mertua.” ucap Felix.“Benar tuan. Apa yang dikatakan tuan Albert, aku ingin melamar Embun untuk jadi istriku.” Nick ikut menimpali setelah mengumpulkan keberanian untuk mengatakannya langsung pada Edoardo.“Tunggu-tunggu. Aku masih tidak percaya dengan apa yang aku dengar. Memang sejak kapan anda pacaran dengan putri saya tuan Nick?” tanya Edoardo dengan wajah bingung. Di tidak pernah tahu atau mendengar rumor tentang Nick dan Embun, sekarang tiba-tiba pria itu datang melamar.“Tadi sore.” celetuk Nick yang membuat Edoardo dan Felix menatapnya dengan melongo.Sedangkan Embun yang bersembunyi di belakang tembok sana, menepuk jidatnya mendengar celetukan Nick.‘Astaga! Kulkas nih ya benar-benar dah ah!’ batin Felix mengerutuki Nick.“Sebentar. Apa aku tidak salah dengar? Kau baru sore tadi pacaran dan sekarang….” Edoardo melihat arloji di pergelangan

  • Ternyata Sang Pewaris   124. Melamar Embun.

    “Hah! Maksudnya?” Nick tidak mengerti dengan apa yang disampaikan Felix.Dia datang kemari untuk curhat malah dia yang dibuat terkejut dengan kelakuan random tuannya itu.Felix menuntun membawa Nick duduk di sofa, lalu dia pun ikut duduk di samping asistennya itu.“Aku paham. Kau patah hati bukan, karena ditolak oleh Embun atau? Tidak direstui?”Nick tergelak.”Haha…anda salah tuan. Aku datang kemari membawa membawa kabar bahagia.”“Sebentar lagi aku akan menikah tuan. Menikah.” Nick mempertegas ucapannya.“Benarkah? Wanita mana yang apes mendapatkan kulkas macam ini.” ledek Felix, jauh di lubuk hatinya Felix ikut bahagia atas kabar yang disampaikan Nick.“Kau ini. Tentu saja Embun. Siapa lagi.” sahut Nick dengan rada kesal.Walaupun suka menggoda Nick, Felix mengucapkan selamat disertai doa untuk pasangan baru ini.Wah. Jika istrinya tahu bisa heboh! Dan dia harus tahu.Felix meminta Nick untuk menunggu di ruang tamu, pria itu beralasan untuk pergi mandi sebentar setelah itu melanjut

  • Ternyata Sang Pewaris   123. Ayo Menikah.

    Embun mengarahkan pandangannya sisi lain, dia tidak ingin Nick melihatnya yang tersipu. Jujur Embun merasa pertemuanku kali ini terasa sedang berkencan dan ini yang pertama kalinya untuk gadis itu. Ketika masih bekerja sebagai asisten Nick mereka memang sering makan berdua di cafe, tapi kali ini Embun merasakan sesuatu yang berbeda. Awalnya mereka ngobrol-ngobrol biasa bercerita tentang masa awal keduanya bertemu. Gelak tawa pun tidak lepas dari bibir keduanya. Namun lama kelamaan obrolan mereka mengarah pada hal yang lebih serius.Nick menghadap Embun, menatap wanita itu dalam. Perlahan tangan Nick menyentuh tangan Embun lalu menggenggamnya. Mendapat perlakuan seperti itu, jantung Embun kembali berdisko, gadis itu menundukan kepala tidak berani menatap Nick yang sedang menatapnya tanpa berkedip.“Embun. Ayo menikah.” ucap Nick dengan mantap. Butuh mental yang cukup untuk Nick mengatakan satu kalimat itu.Embun mendongak, menatap Nick dalam, gadis itu sedang mencari kebohongan di

  • Ternyata Sang Pewaris   122. Kencan versi Nick.

    Satu persatu masalah selesai, kini kehidupan mereka sudah berjalan dengan seperti biasa. Felix kini sudah aktif kembali di perusahaan dan Nick selalu setia menemani sang presdir.Nick merasa kehilangan Embun setelah gadis tidak lagi bekerja atas permintaan Edoardo. “Woy! Melamun aja. Galau.” Ledek Felix ketika pria itu masuk kedalam ruangan Nick.Nick melirik sekilas.”Ck! Anda mengagetkan ku saja tuan.” ucap Nick berdecak sebal.Felix terkekeh, kemudian pria itu duduk di kursi yang berhadapan di hadapan Nick.“Kenapa tuh muka, ditekuk mulu?” Felix kembali bertanya, semenjak tidak ada Embun Nick sering murung.“Tidak apa tuan.” “Sudahlah. Kau tidak perlu bohong dengan ku. Kau menyukai Embunkan?”“Ck! Anda sok tahu.” “Tentu saja aku tau, terlihat tuh dari wajah. Dilipat mulu kaya kaya kanebo. Bilang kalau memang suka kenapa harus dipendam. Kau takut dengan mertuaku?” tanya Felix dengan penuh selidik. Padahal jika memang Nick menyukai Embun, Felix malah mendukung. Tidak perlu ada yan

  • Ternyata Sang Pewaris   121. Tes DNA yang positif.

    Semua orang terperangah menatap gadis yang diperkenalkan Edoardo. Semua perkiraan mereka salah, seketika suasana hening kembali semua orang hanyut dalam pemikirannya masing-masing.Sejak kapan Edoardo memiliki dua putri? Namun semua terjawab ketika Edoardo menjelaskan secara detail kejadian demi kejadian di masa lalu, seketika suasana pesta menjadi mengharu biru, semua orang begitu terharu terutama kaum ibu-ibu.“Jadi begitu, saya begitu bersyukur hari ini bisa dipertemukan kembali dengan putri kami yang telah lama hilang. Mungkin hanya itu saja, terima kasih sudah mau mendengarkan berita bahagia ini.” Edoardo mengakhiri ceritanya.Setelah acara baby Zayyan, Zayyen usai, banyak yang memberikan ucapan selamat pada mereka. Hari sudah gelap ketika pesta benar-benar usai, para tamu undangan sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Kini di rumah itu hanya ada anak buah Nick dan pelayan yang sedang membereskan sisa pesta tadi. Nick pun tidak kalah sibuk saat ini.“Tuan. Minumlah dulu.”

  • Ternyata Sang Pewaris   120. Embun adalah Mila.

    “Maksud ibu apa?!” seru Naya dari balik pintu, wanita itu begitu terkejut dengan penuturan sang ibu. Felix yang berada di samping Naya juga tidak kalah terkejutnya. Nick, pria itu juga terkejut, saking kagetnya Nick hanya diam menatap kedepan tanpa mampu berkata-kata.Mendengar seruan Naya, Melani mendongak menatap putrinya itu, lalu bangun melangkah menghampiri Naya.“Embun. Sayang. Embun adalah adikmu yang hilang dua puluh tahun yang lalu.” jelas Melani, membuat mata Naya melotot tidak percaya.Naya menggeleng kuat. Bagaimana bisa?Sedangkan dari kecil dia tidak memiliki adik, lalu sekarang? Melihat reaksi Naya hanya diam, Melani menuntun wanita itu lalu mengajaknya duduk di samping Embun.Naya yang masih syok hanya menurut, Melani tampak mencari sesuatu dalam tasnya.“Lihat ini sayang.” Melani menunjukan sebuah foto pada mereka terutama Naya.“Ini adalah kamu saat umur satu tahun dan ini” Melani menunjuk satu bayi lagi.“Ini adalah Mila adik kamu yang hilang. Lalu ini.” Melani

  • Ternyata Sang Pewaris   119. Tanda bulan sabit yang di miliki Embun.

    Hari ini akan diadakan pesta menyambut kelahiran baby Zayyan dan baby Zayyen. Nick dan Embun menjadi orang tersibuk dalam menyiapkan pesta ini. Mulai dari mencari WO mencari pernak pernik untuk dekorasi sampai hidangan semua di serahkan pada Nick dan Embun. Namun tidak ada wajah lelah di kedua orang tersebut, semua menyiapkannya dengan hati yang bahagia. Rumah megah berlantai dua ini, bagian lantai dasar yang menjadi tempat acara sudah di dekor dengan begitu indah dengan konsep serba biru. Para tamu undangan pun sudah mulai berdatangan.Di kamar baby Zayyan dan Zayyen Melani, Naya di bantu Embun sedang mempersiapkan baby Zayyan dan Zayyen.“Ah. Tuan muda kenapa anda sangat lucu.” ucap Embun dengan gemas. Bayi yang baru berusia tujuh hari, diberi kostum pangeran dengan warna biru. Ah. Itu terlihat sangat lucu!“Iya dong tante. Aku kan memang menggemaskan. Sejak lahir.” sahut Naya, dengan menirukan suara anak kecil. Ketiga wanita itu tergelak tertawa bersama. Sedari tadi Melani t

  • Ternyata Sang Pewaris   118. Baby Zayyan dan Zayyen

    “Eh. Nyonya ada apa? Kenapa malah bengong di situ?” Suara Embun membuyarkan lamunan Melani dari keterkejutannya.Melani terkesikap, lalu melangkah pelan menghampiri Embun.“Bagaimana apa kamu sudah lebih baik?” Melani balik bertanya.Embun tersenyum lalu mengangguk pelan.” Ini sudah jauh lebih baik nyonya.” ‘Apa benar yang aku lihat barusan? Kenapa tanda itu?’ batin Melani masih bertanya-tanya. Ingin bertanya langsung pada Embun pun rasanya sungkan.“Nyonya.” panggil Embun lagi.“Eh. Iya, ah. Syukurlah kalau kau sudah lebih baik.”“Oh. Iya, aku kemari hanya ingin memberi tahu, jika Naya sudah dipindahkan ke ruang rawat inap.” jelas Melani, kemudian wanita itu duduk di kursi yang menghadap ranjang di mana Embun terbaring. Melani menatap Embun dalam, tangannya menggenggam gadis itu. Entah Melani merasakan sesuatu, tapi entah apa. Melani hanya pernah bertemu dengan Embun dua kali yaitu pada saat acara resepsi pernikahan Naya dan sekarang. Tapi merasa dekat seperti sudah lama kenal.T

DMCA.com Protection Status