Beberapa hari berikutnya, keadaan sangat tenang.Levin menjalani hari-hari dengan damai dan tidak ada yang datang ke rumah Keluarga Narta untuk mencarinya.Meskipun dia tidak mengetahui situasi di Keluarga Narta, seharusnya mereka sedang merawat Lio dan tidak mempunyai waktu untuk mengurusinya.Levin sangat senang.Hari ini, dia menemani Sindy pergi bersosialisasi.Dengan bantuan Grup Sentosa, perusahaan Keluarga Tandio bangkit, tetapi Keluarga Tandio tetap harus meningkatkan omzet mereka.Sekarang, Sindy menjabat sebagai presdir perusahaan. Dia bertanggung jawab atas performa perusahaan dan harus mengatasi masalah perusahaan.Setiap hari, Levin menemaninya pergi menemui klien dan sangat menikmati aktivitas ini.Dulu, dia selalu menghabiskan waktu untuk merawat anggota Keluarga Narta. Baginya, kehidupan seperti ini sangat santai dan rileks.Setelah menjalani hari yang sibuk ...."Ayo jemput Yessy, lalu pulang untuk makan malam!" kata Sindy sambil tersenyum.Sekarang, dia sangat bersema
Naskahnya bukan seperti ini.Winny hanya ingin melampiaskan amarahnya pada Yessy untuk membalas dendam.Mata Yessy berkaca-kaca, Winny hendak memukul Yessy lagi.Tamparan itu tidak mengenai wajah Yessy, karena Levin mencengkeram tangan Winny."Levin, beraninya kamu! Drama ini disponsori oleh Pak Yohan dari Geng Perta!" seru Winny.Geng Perta adalah geng terkenal di bagian selatan Negara Saria.Tidak dapat dibandingkan dengan Asosiasi Nakara, organisasi ini jauh lebih besar dan sangat berkuasa.Yohan Susanto dari Geng Perta sangat terkenal di dunia persilatan.Setiap mendengar namanya, orang-orang akan menghargainya.Winny mengira Levin akan takut.Namun, Levin sama sekali tidak terpengaruhi."Yessy, kemarilah," kata Levin pada Yessy."Kak Levin, aku sedang ...."Yessy menjawab dengan lembut."Winny menamparmu, aku mau kamu menamparnya balik." Begitu ucapan ini dilontarkan, semua orang di lokasi syuting kaget."Dia berani?" Winny tersenyum dingin, dia berkata dengan ekspresi meremehkan,
"Hmph ...." Winny seolah-olah mendengar lelucon terkonyol di dunia ini."Selain 'Legenda Biru', jadwalku dalam dua tahun ke depan sudah penuh. Banyak investor dan sutradara yang memohon padaku buat menerima tawaran film mereka. Semuanya menawarkan harga tinggi. Bisa-bisanya kamu bilang namaku bakal meredup?""Levin, kamu terlalu imajinatif, bisa-bisanya ucapkan hal seperti ini."Dia melirik Yessy sambil tersenyum sinis."Hanya dengan sepatah kata, aku bisa membuat gadis ini nggak diterima di kru film mana pun. Ke depannya, dia bahkan nggak bisa jadi pemeran figuran. Katakan padaku, bagaimana bisa dia populer?"Mendengar ucapan ini, Yessy menjadi gugup dan panik.Levin tidak mengucapkan apa pun.Dia melepaskan tangan Winny, lalu menarik Yessy keluar dari lokasi syuting."Yessy, buat apa bintangi drama macam ini? Ayo pergi, Kak Levin perkenalkan drama lain buat kamu," kata Levin dengan lembut.Yessy mengangguk dengan patuh.Meskipun Yessy tidak percaya bahwa Levin sanggup membesarkan nam
Di tepi danau, terdapat sebuah vila besar berfasilitas lengkap yang dikelilingi oleh pemandangan indah.Ini adalah kediaman pemimpin Geng Perta, Yohan Susanto.Yohan dari Geng Perta adalah tokoh terkemuka di dunia gelap.Beberapa perbuatannya masih dibicarakan sampai saat ini.Yohan adalah seorang pria berkepala botak, dia sedang duduk di tepi danau sambil memancing.Ponselnya berdering.Yohan melihat layar ponsel, lalu mengangkat panggilan."Nona Winny, ini pertama kalinya kamu berinisiatif meneleponku," kata Yohan sambil tersenyum."Pak Yohan, terjadi sesuatu di Narsana Sinema," kata Winny.Kemudian, dia menceritakan kejadian di lokasi syuting.Mendengar ucapannya, Yohan mengerutkan kening."Levin, anak yang dicampakkan Keluarga Narta ...." Ekspresinya berubah muram. "Bisa-bisanya seorang gelandangan melukai puluhan anggota Geng Perta?""Apa pun penanganan Pak Yohan pada Levin, Keluarga Narta nggak bakal ikut campur." Winny menyatakan sikapnya.Setelah mengakhiri panggilan, ekspresi
Levin berani datang sendirian untuk melawan dua ratus pasukan elite Geng Perta, keberaniannya patut dikagumi.Levin meletakkan serulingnya, lalu bertanya, "Ada urusan apa Geng Perta datang ke sini?""Tentu saja untuk membunuhku." Yohan langsung berterus terang, nada bicaranya sangat santai."Siapa pun yang menyinggung Geng Perta akan mati!""Benar," gumam Levin."Apanya yang benar?" Yohan kembali mengerutkan kening."Kalian bakal mati," kata Levin dengan tenang."Hahaha ...." Yohan yang berdiri di atas kapal tertawa terbahak-bahak.Dia menatap Levin dengan sinis.Membunuh dua ratus orang sendirian?Pasukan elite Geng Perta pula ....Seberapa sombong seseorang sampai berani mengucapkan hal seperti ini?Bukan hanya sombong, tetapi juga tidak tahu diri!Setelah tertawa untuk cukup lama, Yohan menenangkan diri dan ekspresinya berubah muram."Kamu cari mati," kata Yohan dengan ganas.Levin tersenyum tipis.Dia mengentakkan kakinya dengan pelan, lalu menghilang dari perahu itu. Dua detik kem
Winny tidak memahami apa yang terjadi.Yohan membawa dua ratus orang berlayar ke Kota Narsana dengan kapal pesiar. Bisa-bisanya kapal sebesar itu tenggelam begitu saja?Bisa-bisanya semua orang menghilang begitu saja?Meskipun pernah terjadi kecelakaan kapal di sungai besar yang terletak di luar Kota Narsana, tidak pernah terjadi kecelakaan kapal dengan korban sebanyak ini."Apa rencana Geng Perta?" tanya Winny pada bawahan Geng Perta."Ketua sudah memerintahkan untuk menyelidiki hal ini. Baik hidup ataupun mati, mayat mereka harus ditemukan!"Winny mengerutkan kening.Yohan adalah investor drama "Legenda Biru". Sekarang, terjadi sesuatu padanya, apakah syuting drama ini masih bisa dilanjutkan?Winny sangat kesal.Dia tidak mengerti mengapa Levin begitu beruntung.Ezra membawa Pengawal Hitam Keluarga Lionar pergi membuat perhitungan dengannya. Alhasil, mereka menghilang di tengah jalan dan belum ditemukan sampai saat ini.Yohan membawa dua ratus pasukan elite Geng Perta berlayar ke Kot
Semua drama yang akan diperankan olehnya memutuskan kontrak dengannya....Bagaimana mungkin?"Pagi ini, aku tiba-tiba menerima kabar dari kru film yang kamu terima sebelumnya. Pihak investor seolah-olah sudah berkompromi, semuanya mengirimkan surat pemutusan kontrak pada saat yang bersamaan dan ingin mengakhiri kerja sama secara sepihak ...."Mendengar ucapan ini, ekspresi Winny berubah muram.Membatalkan kontrak pada saat yang bersamaan?Dia kebingungan.Bukankah mereka yang memohon padanya untuk membintangi film mereka? Sekarang, apa yang mereka lakukan?Apa mereka melupakan betapa besarnya usaha mereka untuk membujuknya?"Mana manajer? Mana manajerku? Terjadi masalah sebesar ini, kenapa baru kasih tahu aku?" kata Winny dengan marah."Manajer hanya tinggalkan surat pengunduran diri," kata asisten itu sambil menyerahkan sebuah surat.Winny membelalakkan matanya dengan tidak percaya.Manajernya adalah manajer peraih medali emas yang terkenal di industri hiburan.Ketika dia menjadi peme
Satu hari, dua hari, tiga hari ....Tiga hari berlalu dengan cepat.Tidak ada sutradara ataupun investor yang menghubungi Winny.Dia hampir menggila.Bagaimana bisa segala sesuatu berubah dalam waktu satu malam ....Dari mana asal semua masalah ini?"Kak Winny ...." Asisten itu memasuki ruang ganti."Bagaimana? Ada kabar baik?" Winny menjadi sangat bersemangat.Asisten itu menghela napas, dia tampak sangat gugup."Kak Winny, lihatlah berita utama hari ini ...."Winny mengerutkan kening, lalu mengambil ponselnya untuk membaca berita."Delapan perusahaan ternama mengumumkan pemutusan kerja sama dengan Winny dan akan mencari pengganti Winny!""Ternyata artis papan atas ini berhubungan dengan preman, bahkan dicurigai adalah simpanan seorang preman ....""Semua sutradara terkenal mengakhiri kerja sama. Kini, Winny tidak memiliki tawaran film."...Beberapa berita utama lainnya berkaitan dengan Winny.Ekspresi Winny sangat muram, jantungnya hampir meledak.Selain film, beberapa merek yang me
"Kak Yuvi, orang-orang heboh. Semuanya penasaran siapa yang membeli saham Grup Anggora ..." kata Shilla sambil tersenyum.Yuvi menatap Sanny sambil tersenyum."Sanny, bagaimana? Prediksiku benar, 'kan?"Ekspresi Sanny sangat rumit.Dia tidak menyangka bahwa saham Grup Anggora akan meningkat pesat."Mungkin aku yang salah," gumam Sanny."Kak Yuvi, cepat jual! Kalau terlambat, kita bakal menyesal," kata Sanny."Dijual?" Yuvi mengangkat alisnya."Sudah kuanalisis. Saham Grup Anggora akan naik sampai 14.000 atau bahkan lebih. Kalau dijual sekarang, bukankah kita akan kehilangan puluhan miliar?""Aku bukan cuma nggak mau jual, aku mau beli 40 miliar lagi!"Yuvi mengklik tombol beli dengan percaya diri, dia menginvestasikan 40 miliar lagi.Kemudian, dia melipat tangannya dan menunggu harga saham naik.Sanny pun tidak berani berkomentar.Keempat saudara perempuan Keluarga Narta menatap layar komputer dan berharap harga saham akan naik setiap mereka memuat ulang situs tersebut.Di rumah Keluar
"Kak Yuvi, beberapa bulan lalu, Grup Anggora masuk berita. Reputasi mereka hancur karena memalsukan produk. Mereka bukan hanya dimasukkan ke daftar hitam bursa saham, tapi harga sahamnya juga terus anjlok dan merugi ...."Melihat Yuvi ingin menghabiskan 60 miliar untuk membeli saham Grup Anggora, Sanny pun panik."Berdasarkan prediksiku, Grup Anggora nggak akan bertahan lebih dari tiga bulan. Nggak boleh beli saham mereka. Kalau beli, kita pasti rugi!" bujuk Sanny dengan sungguh-sungguh.Namun, Yuvi sangat percaya diri dan gigih."Sanny, kamu memang cerdas. Tapi, pengetahuanmu di pasar saham terbatas, wajar kalau kamu berpikir seperti itu," kata Yuvi sambil tersenyum.Sanny masih ingin membujuknya.Yuvi mengerutkan kening, lalu berkata dengan tegas, "Aku dijuluki sebagai Dewi Saham Kota Narsana! Aku nggak pernah gagal sejak berkecimpung di pasar saham! Penilaianku nggak mungkin salah!""Sebelumnya, aku pernah membeli saham sebuah perusahaan yang hampir bangkrut. Semuanya mengira aku ak
"Sekarang, siapa yang bisa menghubungi Levin?"Yuvi melipat tangannya, lalu bertanya pada para adik perempuannya dengan kesal.Dia sangat membenci Levin dan tidak ingin berinteraksi dengannya.Namun, sekarang dia memerlukan Levin.Dulu, setiap pagi dia akan membaca koran ekonomi yang disiapkan oleh Levin. Di koran itu, terdapat bagian khusus tentang pasar saham yang sering membahas soal saham dari perusahaan besar dengan ulasan yang berbeda-beda.Yuvi menganalisis sejenak, lalu membeli saham dari beberapa nama perusahaan yang tertera di koran. Sejauh ini, dia tidak pernah merugi.Hal ini membangkitkan kepercayaan dirinya.Oleh karena itu, ketika perusahaan mulai merugi, dia berencana untuk berinvestasi saham.Kali ini, dia berencana untuk membeli beberapa saham yang berpotensi, lalu menjualnya dengan harga tinggi.Langkah pertamanya adalah menemukan koran ekonomi itu.Sayangnya, setelah mencari sekian lama, mereka tidak menemukan koran ini."Kak Yuvi, Levin sangat membenci kita, bagaim
"Hasil terburuk adalah Keluarga Narta kalah dalam pertarungan ini. Keluarga Kartono bekerja sama dengan pihak lain untuk memberi tekanan pada kita dan memusnahkan bisnis keluarga kita!"Perkataan Sanny mengejutkan semua orang."Nggak separah itu. Keluarga Narta lebih kuat dari Keluarga Kartono, loh," bantah Lisa."Jangan lupa. Sewaktu masih muda, Pak Gandi adalah tokoh terkemuka. Koneksinya sangat luas." Sanny mengerutkan kening. "Selain itu, kali ini Keluarga Narta menyinggung begitu banyak dokter ternama. Latar belakangan sebagian dokter itu sangat kuat dan mereka sedang mengincar kesempatan untuk membalas dendam."Mendengar ucapan ini, ekspresi mereka berubah muram.Sepertinya Keluarga Narta tidak akan selamat.Shilla tiba-tiba bertanya, "Kak, bagaimana kalau kita gunakan kekuatan rahasia Keluarga Narta?"Yuvi mengangkat alisnya dan langsung menggelengkan kepalanya."Belum sampai tahap itu dan belum waktunya." Yuvi menolak dengan tegas."Aku akan coba berbicara dengan Keluarga Karto
"Levin, ada kabar baik!"Pagi-pagi, Sindy menemui Levin dengan gembira."Keluarga Kartono tiba-tiba berubah pikiran. Ayah Charles meneleponku untuk meminta maaf atas pembatalan kontrak dan mengatakan ingin melanjutkan kerja sama dengan kami, bahkan menawarkan harga yang jauh lebih rendah dari sebelumnya!" kata Sindy dengan penuh semangat.Beberapa hari ini, dia sangat khawatir.Levin melukai Charles, dia khawatir Keluarga Kartono akan membalas dendam dan terus memikirkan cara untuk melindungi Levin.Tak disangka pagi ini, anggota Keluarga Kartono terus meneleponnya. Semuanya meminta maaf padanya dan menyatakan ingin menyuplai material Keluarga Tandio dengan harga rendah.Sindy sangat kaget.Charles terluka parah, Keluarga Kartono bukan hanya tidak mempermasalahkan hal ini, tetapi juga ingin melanjutkan kerja sama dan menurunkan harga material.Sindy sangat berpengalaman dalam bidang ini. Dengan harga yang ditawarkan oleh Keluarga Kartono, mereka pasti akan rugi.Kenapa sikap mereka ber
Yuvi datang ke rumah Keluarga Kartono dengan mengendarai Maserati.Akhirnya, dia memutuskan untuk datang ke rumah Keluarga Kartono.Keluarga Kartono adalah salah satu keluarga besar di Kota Narsana, mereka cukup berkuasa.Yuvi sangat takut pada tuan besar Keluarga Kartono yang dikenal oleh banyak orang ini. Beberapa tahun ini, dia tidak terlalu mencampuri urusan keluarga. Namun, begitu dia turun tangan, segala sesuatu akan beres.Mendengar pernyataan Gandi, Yuvi sangat khawatir.Suasana hatinya sangat buruk. Dia tidak mengerti mengapa situasi menjadi seperti ini.Jelas-jelas, dia menjebak Levin dan Keluarga Tandio. Alhasil, pelaku malah meninggalkan Keluarga Kartono dengan selamat dan tidak disalahkan ....Dia bukan hanya datang untuk memperbaiki hubungan, tetapi juga untuk mencari tahu kebenaran."Tolong sampaikan. Aku, Yuvi dari Keluarga Narta datang untuk menemui Pak Gandi dan menjenguk Pak Charles," kata Yuvi sambil tersenyum pada penjaga pintu.Berita itu segera disampaikan dan Yu
"Setinggi apa statusnya sampai seorang pendekar tingkat raja pun tunduk padanya?"Ekspresi Gandi berubah muram."Di dunia ini, orang yang memiliki kekuasaan seperti ini pasti sangat mulia. Hanya dengan satu entakan kaki, dia dapat menggemparkan dunia!""Ucapan Kairi membuatku teringat akan sesuatu." Gandi merenung sejenak. "Kalau tebakanku benar, Levin adalah penguasa dunia gelap, Raja Demon!"Begitu kata-kata ini dilontarkan, wajah seluruh anggota Keluarga Kartono memucat dan disertai dengan keterkejutan.Raja Demon ... gelar yang menakutkan ....Dia dapat menaklukkan mantan penguasa dunia gelap sendirian, Imperium Bayangan. Kemudian, dia mendirikan Demon dan hanya menggunakan waktu beberapa tahun untuk mengembangkan Demon menjadi penguasa baru dunia gelap.Beberapa tahun ini, Demon sudah membantai banyak orang dan ditakuti oleh banyak orang.Nama Raja Demon sudah tersebar ke seluruh dunia.Sekarang, setelah mendengar bahwa Levin adalah Raja Demon, anggota Keluarga Kartono pun gempar.
"Pak Gandi!""Ayah!"Tindakan Gandi mengejutkan seluruh anggota Keluarga Kartono.Gandi adalah seseorang yang mementingkan harga diri, dia tidak pernah menunduk kepada siapa pun.Mereka tidak mengerti mengapa Gandi begitu menghormati orang yang melukai Charles?Hanya karena dikejutkan oleh kekuatan Kairi? Tidak mungkin.Gandi adalah tipe orang yang tidak pernah menyerah.Gandi melambaikan tangannya untuk menegur anggota Keluarga Kartono.Anggota Keluarga Kartono tidak tahu bahwa punggungnya sudah dibasahi oleh keringat dingin.Kalau Kairi memajukan tangannya, Gandi akan meninggal.Dia menyimpulkan bahwa kekuatan Kairi sangat menakutkan.Tingkat raja!Dia tidak dapat membayangkan identitas seseorang yang dihormati oleh pendekar tingkat raja.Orang seperti ini dapat memusnahkan Keluarga Kartono dengan mudah.Di ruang tamu, Charles perlahan-lahan siuman.Begitu membuka mata dan melihat Levin duduk di dekatnya, dia pun membelalakkan matanya."Kamu ... kenapa kamu ada di sini?" tanya Charle
Dia melambaikan tangannya dengan santai, lalu seorang ahli Keluarga Kartono beraksi dan hendak menyerang Levin.Levin berdiri dengan ekspresi datar.Kairi beraksi.Dalam satu serangan, ahli Keluarga Kartono itu langsung terhempas mundur dan memuntahkan darah."Apa?" Anggota Keluarga Kartono tercengang.Gandi mengerutkan keningnya sambil menatap Kairi.Tadi, dia tidak memperhatikan gerakan Kairi.Namun, orang ini memang kuat."Siapa kamu?" tanya Gandi dengan heran."Aku adalah anak buah Raja," jawab Kairi dengan tenang."Siapa rajamu?" Gandi kaget."Kairi, siapa izinkan kamu mengobrol dengannya?" kata Levin dengan kesal.Kairi berlutut di hadapan Levin, lalu berkata dengan sungguh-sungguh, "Maaf, Raja!"Adegan ini mengejutkan seluruh anggota Keluarga Kartono.Bisa-bisanya ahli sehebat itu tunduk pada pemuda seperti Levin!Siapakah orang yang dihormati oleh Kairi ini?Ekspresi Gandi berubah muram."Sebenarnya ... siapa kamu?" tanya Gandi sambil menatap Levin."Aku nggak ingin memberitahu