"Shilla, bangunlah."Levin berkata dengan tenang."Guru, akhirnya Guru mau memaafkanku!" kata Shilla dengan kaget."Kamu sudah dipecat sebagai muridku, berhentilah memanggilku guru!" Mendengar ucapan Levin, senyuman di wajah Shilla sontak menghilang."Guru, kenapa?" seru Shilla.Kenapa gurunya tidak bersedia memaafkannya? Kesalahan apa yang telah dia perbuat?"Sudah kubilang, jangan panggil aku guru! Kamu nggak pantas," kata Levin dengan kesal.Sekujur tubuh Shilla melemas, dia mundur beberapa langkah dan dipapah oleh Yuvi.Dia tidak pernah merasakan pukulan sebesar ini.Yuvi kebingungan.Dia menanyakan Shilla beberapa kali dan tidak menemukan titik permasalahan mereka.Tiba-tiba, Dokter Sakti memusuhinya."Kebetulan, ada banyak dokter di sini. Jadi, kuumumkan sekali lagi," kata Levin dengan tenang."Shilla Narta, nona keempat Keluarga Narta sudah dipecat sebagai muridku. Mulai sekarang, kami nggak punya hubungan dan aku nggak akan menerima murid lagi!" kata Levin dengan tegas.Para do
Levin tidak menyangka Yuvi akan berlutut padanya dan memohon seperti ini.Demi menyelamatkan Lio, dia rela mengorbankan segalanya.Levin tahu jelas betapa sombongnya Yuvi.Dia terkejut."Kamu sungguh menyayangi adikmu," kata Levin dengan nada sinis.Selama belasan tahun tinggal di Keluarga Narta, dia selalu melayani kelima saudara perempuan itu dan diperlakukan seperti budak.Meskipun dia sudah berusaha, tidak ada yang memperhatikannya.Lio baru ditemukan beberapa saat, tetapi Yuvi mengabaikan harga dirinya dan berlutut demi Lio."Orang yang berkorban untuk Keluarga Narta selama belasan tahun dan saudara kandung, apa perbedaannya begitu besar?" tanya Levin.Yuvi tidak mengerti mengapa Dokter Sakti berkata demikian.Jangan-jangan, dia mengenal Levin?"Sebesar apa pun pengorbanannya, dia hanyalah orang luar. Seasing apa pun saudara kandung, kami mempunyai hubungan darah! Kedua status ini nggak dapat dibandingkan!" kata Yuvi dengan tegas.Levin sangat kecewa.Inilah pola pikir para saudar
"Bagaimana?"Begitu Shilla kembali ke rumah Keluarga Narta, para saudara perempuannya langsung bertanya padanya."Levin sialan ini! Sungguh nggak tahu diri! Apa pun yang terjadi, dia nggak mau kasih tahu cara obati Lio!" kata Shilla dengan kesal."Apa dia sedang membalas dendam pada Keluarga Narta? Konyol sekali. Dia lebih memilih untuk mengorbankan nyawanya demi membalas dendam?" kata Lisa sambil mendengus dingin."Kalau begitu, biarkan dia mati," kata Yuvi dengan tenang."Saat ini, seharusnya Ezra sudah membawa bawahan pergi ke Keluarga Tandio. Di dunia ini, ada banyak orang yang bisa menghabisinya!"...Segerombolan mobil melaju di tengah kegelapan.Salah satu tangan Ezra diperban dan tergantung di depan dada. Dia duduk di kursi belakang mobil dengan wajah muram.Dia adalah putra sulung Keluarga Lionar Kota Karta, lulusan universitas ternama di Negara Saria. Kemudian, seorang dokter ternama mengangkatnya sebagai murid dan dia menekuni bidang medis.Kali ini, dia mengikuti gurunya da
Di tengah kegelapan, terjadi pertumpahan darah.Seseorang terkapar di tanah dan tewas.Ezra tercengang.Sejak Pengawal Hitam Keluarga Lionar didirikan, mereka tidak pernah dikalahkan.Di mata orang biasa, mereka adalah pembunuh yang menakutkan.Namun hari ini, Pengawal Hitam bertemu dengan musuh yang tangguh.Dalam hitungan detik, tujuh sampai delapan Pengawal Hitam kembali tergeletak di tanah.Ezra kehilangan kepercayaan diri dan mulai gelisah.Pengawal Hitam dikalahkan!Dalam sekejap, sekitar sepertiga bawahannya tewas ....Namun, tidak ada satu pun anak buah Levin yang terluka!Ezra tidak berani memercayai adegan ini.Levin bukanlah manusia!Mereka bergerak secepat kilat dan memancarkan aura membunuh yang luar biasa sehingga membuat Ezra ketakutan.Sebenarnya, siapakah mereka?Masing-masing dari mereka membunuh banyak orang dan diselimuti dengan aura membunuh, seperti dewa kematian. Pengawal Hitam tidak sanggup mengalahkan mereka.Terlihat jelas kesenjangan di antara mereka.Pengawa
"Sudah menemukan sesuatu?"Di rumah Keluarga Narta, Yuvi mengerutkan kening.Setelah mengetahui soal insiden iringan mobil Keluarga Lionar, dia langsung mengutus orang untuk mencari informasi."Apa? Nggak ditemukan? Apa fungsi kalian?" Mendengar bawahannya tidak menemukan informasi apa pun, dia marah besar.Ezra membawa Pengawal Hitam pergi mencari masalah dengan Levin, tetapi mereka malah menghilang di tengah jalan dan tidak dapat ditemukan."Di mana Levin? Apa terjadi sesuatu di rumah Keluarga Tandio?" tanya Yuvi."Dia nggak keluar rumah," jawab bawahan itu."Sebenarnya apa yang terjadi?"Para saudara perempuan itu kebingungan.Keluarga Lionar adalah keluarga kaya di Kota Karta dan Pengawal Hitam sangat kuat. Siapa yang bisa membuat mereka menghilang tanpa jejak?"Si Levin ini sungguh beruntung!" kata Lisa dengan kesal."Dia memang beruntung!"Ketika semuanya sedang meluapkan amarah, Yuvi menerima panggilan."Ibu, Ibu sudah kembali!" kata Yuvi dengan kaget.Para saudara perempuan Kel
"Diriku yang sekarang, nggak berutang pada Keluarga Narta."Setelah melontarkan kalimat ini, Levin langsung meninggalkan rumah Keluarga Narta.Setelah menuntaskan masa lalu, dia akan memulai hidup baru.Helen menatap punggung Levin tanpa mengucapkan sepatah kata pun."Ibu, Levin sungguh sombong! Nggak boleh biarkan dia pergi!""Benar, Lio masih kesakitan. Cuma dia yang bisa sembuhkan Lio!""Seharusnya kita menangkapnya, lalu menyiksanya!"Begitu Levin pergi, para saudara perempuan itu langsung mengumpat."Sekarang, kalian berhak mengajariku?" tanya Helen dengan nada dingin.Mereka terdiam dan tidak berani bersuara.Helen menepuk tangannya."Shiu!"Seberkas bayangan gelap muncul dan berlutut di depan kakinya."Bayangan Sadis nomor satu, hormat, Bu Helen!" kata bayangan hitam itu dengan hormat."Bayangan Sadis!"Kelima kakak beradik itu kaget.Mereka hanya pernah mendengar bahwa Bayangan Sadis adalah kekuatan rahasia Keluarga Narta yang mematuhi perintah kepala keluarga, tetapi mereka ti
Beberapa hari berikutnya, keadaan sangat tenang.Levin menjalani hari-hari dengan damai dan tidak ada yang datang ke rumah Keluarga Narta untuk mencarinya.Meskipun dia tidak mengetahui situasi di Keluarga Narta, seharusnya mereka sedang merawat Lio dan tidak mempunyai waktu untuk mengurusinya.Levin sangat senang.Hari ini, dia menemani Sindy pergi bersosialisasi.Dengan bantuan Grup Sentosa, perusahaan Keluarga Tandio bangkit, tetapi Keluarga Tandio tetap harus meningkatkan omzet mereka.Sekarang, Sindy menjabat sebagai presdir perusahaan. Dia bertanggung jawab atas performa perusahaan dan harus mengatasi masalah perusahaan.Setiap hari, Levin menemaninya pergi menemui klien dan sangat menikmati aktivitas ini.Dulu, dia selalu menghabiskan waktu untuk merawat anggota Keluarga Narta. Baginya, kehidupan seperti ini sangat santai dan rileks.Setelah menjalani hari yang sibuk ...."Ayo jemput Yessy, lalu pulang untuk makan malam!" kata Sindy sambil tersenyum.Sekarang, dia sangat bersema
Naskahnya bukan seperti ini.Winny hanya ingin melampiaskan amarahnya pada Yessy untuk membalas dendam.Mata Yessy berkaca-kaca, Winny hendak memukul Yessy lagi.Tamparan itu tidak mengenai wajah Yessy, karena Levin mencengkeram tangan Winny."Levin, beraninya kamu! Drama ini disponsori oleh Pak Yohan dari Geng Perta!" seru Winny.Geng Perta adalah geng terkenal di bagian selatan Negara Saria.Tidak dapat dibandingkan dengan Asosiasi Nakara, organisasi ini jauh lebih besar dan sangat berkuasa.Yohan Susanto dari Geng Perta sangat terkenal di dunia persilatan.Setiap mendengar namanya, orang-orang akan menghargainya.Winny mengira Levin akan takut.Namun, Levin sama sekali tidak terpengaruhi."Yessy, kemarilah," kata Levin pada Yessy."Kak Levin, aku sedang ...."Yessy menjawab dengan lembut."Winny menamparmu, aku mau kamu menamparnya balik." Begitu ucapan ini dilontarkan, semua orang di lokasi syuting kaget."Dia berani?" Winny tersenyum dingin, dia berkata dengan ekspresi meremehkan,
"Kak Yuvi, orang-orang heboh. Semuanya penasaran siapa yang membeli saham Grup Anggora ..." kata Shilla sambil tersenyum.Yuvi menatap Sanny sambil tersenyum."Sanny, bagaimana? Prediksiku benar, 'kan?"Ekspresi Sanny sangat rumit.Dia tidak menyangka bahwa saham Grup Anggora akan meningkat pesat."Mungkin aku yang salah," gumam Sanny."Kak Yuvi, cepat jual! Kalau terlambat, kita bakal menyesal," kata Sanny."Dijual?" Yuvi mengangkat alisnya."Sudah kuanalisis. Saham Grup Anggora akan naik sampai 14.000 atau bahkan lebih. Kalau dijual sekarang, bukankah kita akan kehilangan puluhan miliar?""Aku bukan cuma nggak mau jual, aku mau beli 40 miliar lagi!"Yuvi mengklik tombol beli dengan percaya diri, dia menginvestasikan 40 miliar lagi.Kemudian, dia melipat tangannya dan menunggu harga saham naik.Sanny pun tidak berani berkomentar.Keempat saudara perempuan Keluarga Narta menatap layar komputer dan berharap harga saham akan naik setiap mereka memuat ulang situs tersebut.Di rumah Keluar
"Kak Yuvi, beberapa bulan lalu, Grup Anggora masuk berita. Reputasi mereka hancur karena memalsukan produk. Mereka bukan hanya dimasukkan ke daftar hitam bursa saham, tapi harga sahamnya juga terus anjlok dan merugi ...."Melihat Yuvi ingin menghabiskan 60 miliar untuk membeli saham Grup Anggora, Sanny pun panik."Berdasarkan prediksiku, Grup Anggora nggak akan bertahan lebih dari tiga bulan. Nggak boleh beli saham mereka. Kalau beli, kita pasti rugi!" bujuk Sanny dengan sungguh-sungguh.Namun, Yuvi sangat percaya diri dan gigih."Sanny, kamu memang cerdas. Tapi, pengetahuanmu di pasar saham terbatas, wajar kalau kamu berpikir seperti itu," kata Yuvi sambil tersenyum.Sanny masih ingin membujuknya.Yuvi mengerutkan kening, lalu berkata dengan tegas, "Aku dijuluki sebagai Dewi Saham Kota Narsana! Aku nggak pernah gagal sejak berkecimpung di pasar saham! Penilaianku nggak mungkin salah!""Sebelumnya, aku pernah membeli saham sebuah perusahaan yang hampir bangkrut. Semuanya mengira aku ak
"Sekarang, siapa yang bisa menghubungi Levin?"Yuvi melipat tangannya, lalu bertanya pada para adik perempuannya dengan kesal.Dia sangat membenci Levin dan tidak ingin berinteraksi dengannya.Namun, sekarang dia memerlukan Levin.Dulu, setiap pagi dia akan membaca koran ekonomi yang disiapkan oleh Levin. Di koran itu, terdapat bagian khusus tentang pasar saham yang sering membahas soal saham dari perusahaan besar dengan ulasan yang berbeda-beda.Yuvi menganalisis sejenak, lalu membeli saham dari beberapa nama perusahaan yang tertera di koran. Sejauh ini, dia tidak pernah merugi.Hal ini membangkitkan kepercayaan dirinya.Oleh karena itu, ketika perusahaan mulai merugi, dia berencana untuk berinvestasi saham.Kali ini, dia berencana untuk membeli beberapa saham yang berpotensi, lalu menjualnya dengan harga tinggi.Langkah pertamanya adalah menemukan koran ekonomi itu.Sayangnya, setelah mencari sekian lama, mereka tidak menemukan koran ini."Kak Yuvi, Levin sangat membenci kita, bagaim
"Hasil terburuk adalah Keluarga Narta kalah dalam pertarungan ini. Keluarga Kartono bekerja sama dengan pihak lain untuk memberi tekanan pada kita dan memusnahkan bisnis keluarga kita!"Perkataan Sanny mengejutkan semua orang."Nggak separah itu. Keluarga Narta lebih kuat dari Keluarga Kartono, loh," bantah Lisa."Jangan lupa. Sewaktu masih muda, Pak Gandi adalah tokoh terkemuka. Koneksinya sangat luas." Sanny mengerutkan kening. "Selain itu, kali ini Keluarga Narta menyinggung begitu banyak dokter ternama. Latar belakangan sebagian dokter itu sangat kuat dan mereka sedang mengincar kesempatan untuk membalas dendam."Mendengar ucapan ini, ekspresi mereka berubah muram.Sepertinya Keluarga Narta tidak akan selamat.Shilla tiba-tiba bertanya, "Kak, bagaimana kalau kita gunakan kekuatan rahasia Keluarga Narta?"Yuvi mengangkat alisnya dan langsung menggelengkan kepalanya."Belum sampai tahap itu dan belum waktunya." Yuvi menolak dengan tegas."Aku akan coba berbicara dengan Keluarga Karto
"Levin, ada kabar baik!"Pagi-pagi, Sindy menemui Levin dengan gembira."Keluarga Kartono tiba-tiba berubah pikiran. Ayah Charles meneleponku untuk meminta maaf atas pembatalan kontrak dan mengatakan ingin melanjutkan kerja sama dengan kami, bahkan menawarkan harga yang jauh lebih rendah dari sebelumnya!" kata Sindy dengan penuh semangat.Beberapa hari ini, dia sangat khawatir.Levin melukai Charles, dia khawatir Keluarga Kartono akan membalas dendam dan terus memikirkan cara untuk melindungi Levin.Tak disangka pagi ini, anggota Keluarga Kartono terus meneleponnya. Semuanya meminta maaf padanya dan menyatakan ingin menyuplai material Keluarga Tandio dengan harga rendah.Sindy sangat kaget.Charles terluka parah, Keluarga Kartono bukan hanya tidak mempermasalahkan hal ini, tetapi juga ingin melanjutkan kerja sama dan menurunkan harga material.Sindy sangat berpengalaman dalam bidang ini. Dengan harga yang ditawarkan oleh Keluarga Kartono, mereka pasti akan rugi.Kenapa sikap mereka ber
Yuvi datang ke rumah Keluarga Kartono dengan mengendarai Maserati.Akhirnya, dia memutuskan untuk datang ke rumah Keluarga Kartono.Keluarga Kartono adalah salah satu keluarga besar di Kota Narsana, mereka cukup berkuasa.Yuvi sangat takut pada tuan besar Keluarga Kartono yang dikenal oleh banyak orang ini. Beberapa tahun ini, dia tidak terlalu mencampuri urusan keluarga. Namun, begitu dia turun tangan, segala sesuatu akan beres.Mendengar pernyataan Gandi, Yuvi sangat khawatir.Suasana hatinya sangat buruk. Dia tidak mengerti mengapa situasi menjadi seperti ini.Jelas-jelas, dia menjebak Levin dan Keluarga Tandio. Alhasil, pelaku malah meninggalkan Keluarga Kartono dengan selamat dan tidak disalahkan ....Dia bukan hanya datang untuk memperbaiki hubungan, tetapi juga untuk mencari tahu kebenaran."Tolong sampaikan. Aku, Yuvi dari Keluarga Narta datang untuk menemui Pak Gandi dan menjenguk Pak Charles," kata Yuvi sambil tersenyum pada penjaga pintu.Berita itu segera disampaikan dan Yu
"Setinggi apa statusnya sampai seorang pendekar tingkat raja pun tunduk padanya?"Ekspresi Gandi berubah muram."Di dunia ini, orang yang memiliki kekuasaan seperti ini pasti sangat mulia. Hanya dengan satu entakan kaki, dia dapat menggemparkan dunia!""Ucapan Kairi membuatku teringat akan sesuatu." Gandi merenung sejenak. "Kalau tebakanku benar, Levin adalah penguasa dunia gelap, Raja Demon!"Begitu kata-kata ini dilontarkan, wajah seluruh anggota Keluarga Kartono memucat dan disertai dengan keterkejutan.Raja Demon ... gelar yang menakutkan ....Dia dapat menaklukkan mantan penguasa dunia gelap sendirian, Imperium Bayangan. Kemudian, dia mendirikan Demon dan hanya menggunakan waktu beberapa tahun untuk mengembangkan Demon menjadi penguasa baru dunia gelap.Beberapa tahun ini, Demon sudah membantai banyak orang dan ditakuti oleh banyak orang.Nama Raja Demon sudah tersebar ke seluruh dunia.Sekarang, setelah mendengar bahwa Levin adalah Raja Demon, anggota Keluarga Kartono pun gempar.
"Pak Gandi!""Ayah!"Tindakan Gandi mengejutkan seluruh anggota Keluarga Kartono.Gandi adalah seseorang yang mementingkan harga diri, dia tidak pernah menunduk kepada siapa pun.Mereka tidak mengerti mengapa Gandi begitu menghormati orang yang melukai Charles?Hanya karena dikejutkan oleh kekuatan Kairi? Tidak mungkin.Gandi adalah tipe orang yang tidak pernah menyerah.Gandi melambaikan tangannya untuk menegur anggota Keluarga Kartono.Anggota Keluarga Kartono tidak tahu bahwa punggungnya sudah dibasahi oleh keringat dingin.Kalau Kairi memajukan tangannya, Gandi akan meninggal.Dia menyimpulkan bahwa kekuatan Kairi sangat menakutkan.Tingkat raja!Dia tidak dapat membayangkan identitas seseorang yang dihormati oleh pendekar tingkat raja.Orang seperti ini dapat memusnahkan Keluarga Kartono dengan mudah.Di ruang tamu, Charles perlahan-lahan siuman.Begitu membuka mata dan melihat Levin duduk di dekatnya, dia pun membelalakkan matanya."Kamu ... kenapa kamu ada di sini?" tanya Charle
Dia melambaikan tangannya dengan santai, lalu seorang ahli Keluarga Kartono beraksi dan hendak menyerang Levin.Levin berdiri dengan ekspresi datar.Kairi beraksi.Dalam satu serangan, ahli Keluarga Kartono itu langsung terhempas mundur dan memuntahkan darah."Apa?" Anggota Keluarga Kartono tercengang.Gandi mengerutkan keningnya sambil menatap Kairi.Tadi, dia tidak memperhatikan gerakan Kairi.Namun, orang ini memang kuat."Siapa kamu?" tanya Gandi dengan heran."Aku adalah anak buah Raja," jawab Kairi dengan tenang."Siapa rajamu?" Gandi kaget."Kairi, siapa izinkan kamu mengobrol dengannya?" kata Levin dengan kesal.Kairi berlutut di hadapan Levin, lalu berkata dengan sungguh-sungguh, "Maaf, Raja!"Adegan ini mengejutkan seluruh anggota Keluarga Kartono.Bisa-bisanya ahli sehebat itu tunduk pada pemuda seperti Levin!Siapakah orang yang dihormati oleh Kairi ini?Ekspresi Gandi berubah muram."Sebenarnya ... siapa kamu?" tanya Gandi sambil menatap Levin."Aku nggak ingin memberitahu