Share

49. Pensiunan Mafia

Mereka sampai di sebuah kontrakan kecil berukuran enam kali enam meter. Kenzo mengetuk pintu, dan terkejut dengan apa yang dia lihat. Tidak bisa berkata apa-apa.

Fatma, Istri Joko, dengan perutnya yang sudah sangat besar karena hamil tujuh bulan, membukakan pintu. Senyumnya sangat dipaksakan. Kenzo tahu dia kelaparan, belum makan sama sekali dari pagi tadi.

Kenzo sendiri pernah menjalani hidup sebagai orang miskin sekitar delapan tahun. Hari demi hari dia lewati dengan kelaparan, kehausan. Bahkan untuk sekedar mengais nasi, dia harus bantu cuci piring seharian penuh di salah satu warung makan dekat perusahaan Lorena.

Dia tahu bagaimana raut muka orang kelaparan, terlebih ketika pria itu melihat mulut Fatma yang mulai kering pecah-pecah.

“Telepon Boris, suruh dia ke sini. Hampir seminggu aku tidak pernah mendapat kabar tentang Kristal dan ibu angkatku.” Kenzo berbisik ke telinga Melvin.

“Jangan lupa sampaikan pesanku ... suruh Boris bawa beras lima kilo, empat nasi bungkus, telur, dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status