Home / CEO / Ternyata Menantu Miliarder / 4. Maaf, Nona, Tidak Ada Lowongan Kerja

Share

4. Maaf, Nona, Tidak Ada Lowongan Kerja

Author: Itsmoore
last update Last Updated: 2022-12-21 13:57:06

“Kenzo, kemana saja kamu?” bentak seorang perempuan dengan nada dari ujung telepon, membuat setiap telinga yang mendengar langsung minder dan ingin menutup diri. “Pembantu kurang ajar, berani-beraninya keluar tanpa izin!”

Melvin menatap Kenzo dengan pandangan penuh selidik, sedikit jengkel karena majikannya diperlakukan secara tidak hormat.

“Siapa yang berani berbicara setinggi itu padamu, Tuan?” Melvin bertanya dengan lembut sambil sedikit berbisik, “Madame Anneth atau Claudia?”

Kenzo hanya meletakkan telunjuk di mulutnya, menyuruh Kenzo diam sejenak sampai percakapan itu selesai.

“Sorry, Madam. Ada urusan penting yang harus aku selesaikan.” Kenzo mencoba untuk jujur kepada Madame Anneth meskipun ia tahu omongannya tidak akan dipercaya.

“Hey, urusan katamu? Jangan sok sibuk!” Madame Anneth kembali meninggikan suaranya diiringi tertawa mengejek. “Urusan seperti apa yang dijalani gembel sepertimu. Mencuri jam tangan, ataukah menggoda perempuan di jalanan?”

Kenzo hanya diam tanpa membalas ocehan Madame Anneth. Dua tahun lebih ia diperlakukan seperti ini, bahkan semakin parah setelah Josh meninggal.

“Jangan mentang-mentang punya wajah rupawan dan postur atletis! Claudia setuju menikah denganmu itu terpaksa. Coba dulu si Josh tua itu cepat mati, Claudia tidak akan sengsara mendapatkan suami sepertimu.”

“Oke, Kenzo nanti pulang pu-”

“Pukul tujuh! Jangan injakkan kakimu lewat halaman depan! Pintu masukmu ada di belakang. Ingat, pukul tujuh, tidak ada toleransi lagi!”

Kenzo menoleh ke arah Melvin sembari menyunggingkan senyum. “Ini sudah biasa,” lirihnya.

Hampir dua puluh menit perjalanan, mobil Gallardo hijau itu berhenti tepat di depan sebuah bangunan mewah menjulang setinggi delapan tingkat. Tulisan ‘The Lyceum’ dengan bongkahan berlian di tengah-tengahnya sebagai lambang perusahaan nampak sangat menawan.

“Kita sudah sampai, Tuan, kali ini Anda bebas memberi keputusan. Anda sudah resmi jadi pemimpin The Lyceum.”

Kenzo melepas jas cokelatnya dan menanggalkan tuxedo hitam dengan brand super mewah khas Skotlandia. Seperti biasa, menyembunyikan penampilan adalah keahliannya dan ia lebih senang jika tidak ada seorang pun yang mengenali jati dirinya.

Dua satpam yang menjaga perusahaan nampak segan dengan Melvin. Keduanya membungkuk. Tapi, hal itu tidak berlaku bagi Kenzo. Dia ditatap tajam. Bahkan, salah satu satpam hampir memukulnya jikalau Melvin tidak lebih dulu mencegah. 

Maklum, mereka menganggap Melvin yang memiliki Gallardo mewah, apalagi melihat pakaian Kenzo yang sungguh sederhana. Kemeja putih polos agak besar dengan kera dikancingkan sampai ujung atas, seperti orang culun dengan baju kedodoran.

“Maaf, Tuan, hanya mereka yang bersepatu yang diizinkan masuk.” Yosef memperingatkan halus.

Melvin menatap dua satpam itu dengan mata terbelalak, lantas membentak mereka dengan sangat keras. “Hey, jaga mulut kalian! Kalau tidak mau menyesal di akhir, cukup tutup mulut sampah itu!”

...

Tidak lama setelah itu, seorang perempuan cantik keluar dari dalam lobby perusahaan. Mungkin karena mendengar sedikit keributan, ia lantas menghampiri satpam yang berjaga.

“Keributan apa lagi ini? Mengganggu saja kalian berdua.” Entah untuk siapa umpatan itu ditujukan, kepada dua satpam itu ataukah Kenzo yang baru saja datang. “Jika kalian tidak bisa diam, segera keluar dari sini!”

“Mulut yang sungguh pedas untuk ukuran wajah secantik ini,” puja Kenzo sembari bertepuk tangan pelan. “Anda bukannya Nona Ellen Fransisca?”

“Siapa yang menyuruh pengemis masuk ke perusahaan mewah ini?” Perempuan itu menatap dua satpam di kanannya dengan pandangan mengancam. “Usir gembel ini atau kalian berdua saya pecat!”

Kenzo tampak menyelidik seluruh tubuh perempuan itu, dari atas ke bawah, tidak menyisakan satu centi pun yang terlewat. Sepertinya perempuan ini memiliki jabatan lumayan tinggi di The Lyceum. Dari name tag yang perempuan itu pakai, tertulis ‘Head of Officer’ atau kepala bagian pekerja.

“Ohhh, lancang sekali nona satu ini. Jabatan tinggi tapi mulut tidak pernah disekolahkan. Sungguh ironi sekali.” Melvin menggelengkan kepalanya sembari berdecak heran. “Anda mungkin tidak tahu siapa bos disini.”

“Anda siapa? Berani-beraninya menceramahi saya disini. Taruh hormatmu sedikit padaku! Dasar tamu tidak tahu diri, nilaimu hanya sebatas pada sepatu yang kupakai.”

Dengan seluruh kekayaannya, bisa saja Kenzo membeli perempuan itu dan menjadikannya budak. Tapi, dia bukan tipe lelaki buaya yang suka memanfaatkan perempuan. Dia hanya suka menyingkirkan mereka yang sombong dan arrogan, tidak mengerti apa itu cacian dan hinaan sebagai rakyat jelata.

“Siapa lelaki miskin ini? Bisa-bisanya kalian mempersilakan dia masuk ke perusahaan kita.” Ellen memaki dua satpam di hadapannya.

“Kami tidak berani, Non, mereka pemilik mobil Gallardo hijau yang diparkir di parkiran super VVIP,” ucap Udin.

Parkiran VIP ditujukan untuk tamu undangan atau rekan bisnis The Lyceum. Sedangkan, parkiran super VVIP hanya ditujukan bagi mereka para pemilik saham. Parkiran khusus untuk pemegang kekuasaan mutlak The Lyceum.

“Anda siapa?” tanya Ellen dengan nada arrogan. “Ada urusan apa Anda mendatangi perusahaan kami?”

Melvin dan Kenzo saling beradu tatap, seperti sudah memahami pribadi masing-masing. Mereka berdua kemudian mengangguk, hingga akhirnya Melvin buka suara.

“Hey, Nona yang disana!” Melvin menuding Ellen yang sedari tadi tidak senyum. “Ternyata begini caramu memperlakukan tamu. Tidak beradab sama sekali.”

“Hah?” Ellen sedikit tercengang, lantas membalas ucapan Kenzo. “Siapa Anda berani mengkritik Head of Officer? Orang seperti Anda memang pantas diperkejakan sebagai karyawan. Tapi sayang, kami tidak menerima lowongan pekerjaan.”

“Justru aku yang harusnya bilang padamu, Nona. Selamat, Anda dipecat. Perusahaan kami tidak menerima lowongan lagi!” Melvin menatap tajam ke arah Ellen.

Ellen sebenarnya khawatir akan jabatannya di The Lyceum, tapi dia memasang ekspresi seolah-olah apa yang dikatakan Melvin hanya bualan semata.

Karena tidak ingin semakin was-was atas ancaman Melvin, Ellen lantas masuk ke perusahaan dan pergi ke ruangan direktur di lantai dua. Di sana, ada Colin yang duduk dengan posisi kaki di atas meja.

Melihat Ellen gelagapan, Colin segera merentangkan tangannya, siap memeluk Ellen.

Ellen bercerita kalau ada seseorang bernama Kenzo sedang datang ke sini. Dia diancam akan dikeluarkan. Colin yang mendengar hal itu, tiba-tiba termenung lama. Niatnya Ellen hanya ingin bermanja di pelukan Colin, tapi malah Colin yang dibuat geram.

Brak!

Colin menggebrak meja sangat keras. “Kenzo sialan, bisa-bisanya dia datang ke daerah kekuasaanku! Akan kubuat dia merasakan akibatnya! Dia benar-benar datang, ini di luar perkiraanku.”

Related chapters

  • Ternyata Menantu Miliarder   5. Sekarang, Aku Yang Berkuasa!

    Sepuluh menit sebelum kedatangan Kenzo dan Melvin di kantornya, Colin sudah sangat kesal karena rencananya yang selama ini ia susun digagalkan oleh dua orang yang dia anggap sebagai kuman.Colin mengincar Claudia, tapi tidak berniat untuk mencintainya.Dia hanya mengincar tubuh indah wanita itu. Claudia berparas sangat anggun, hingga pada waktu itu ia yang baru saja menjabat sebagai CEO The Lyceum ikut terpukau.Banyak orang menginginkan jadi pendamping Claudia, tapi semua ditolak oleh Josh, kakeknya yang sekaligus founder Josh Development, perusahaan mekanik ternama di Skotlandia. Hingga pada suatu saat, Josh memilihkan seorang lelaki untuk dinikahkan dengan Claudia.Seorang pria tanpa asal-usul yang jelas, tidak punya pekerjaan tetap, juga miskin. Dia adalah Kenzo.“Ah, sialan! Kenapa harus ada lelaki bernama Kenzo itu? Sudah mengambil Claudia, kini ia ingin mengambil The Lyceum? Aku tidak boleh diam!”“Aaarggh!” Colin menggebrak meja, membuat beberapa kertas di atas meja itu melaya

    Last Updated : 2022-12-21
  • Ternyata Menantu Miliarder   6. Pesta Penuh Hinaan

    Ellen yang khawatir dengan keadannya, buru-buru turun mengikuti langkah Robin. Dia langsung menatap Kenzo, tentu dengan pakaian yang sedikit terbuka. Disusul Colin, mereka bertiga turun melalui lift khusus petinggi.Harap-harap cemas Ellen mendekati Kenzo, siapa tahu laki-laki itu akan tergiur dengan kemolekan tubuhnya. Dia hanya bisa pasrah. Kini, dinasti Colin di perusahaan runtuh. Kaisarnya sekarang adalah Kenzo Daidalos.Sebaliknya, Kenzo tidak tergoda sama sekali. Dia menoleh ke arah Melvin, lantas kembali mengalihkan pandangannya ke mata Ellen.“Dan kamu, Nona cantik,” Kenzo menunjuk ke arah Ellen yang kemeja biru dongkernya masih sedikit terbuka di bagian atas, kira-kira dua kancingnya tidak terkait satu sama lain. “Kamu bisa tetap berada di sini.”Colin mengerang pelan, menumpahkan amarahnya yang tidak bisa terungkap dengan kata-kata. Meskipun dapat uang puluhan juta dollar setelah proses akusisi The Lyceum, dia tetap tidak menyukai Kenzo karena telah merebut Claudia.“Nona El

    Last Updated : 2023-01-04
  • Ternyata Menantu Miliarder   7. Pengirim Pesan Misterius

    Kenzo tahu, Rika adalah pemimpin Keluarga Latusia sekaligus mantan suami Josh. Mereka bercerai ketika Josh memilih Kenzo jadi suami. Rika sama sekali tidak setuju akan keputusan itu.Apa yang diucapkan Rika sudah seperti titah bagi orang-orang di keluarga Latusia. Dan, baru saja titah itu keluar: dia harus menceraikan Claudia.“Maaf, Nek, tapi aku tak akan menceraikan Claudia,” ucap Kenzo, akhirnya.Ruangan seketika begitu hening. Kenzo baru saja menentang sang pemimpin Keluarga Latusia.“APA KATAMU!?” bentak Rika, sambil memelototi Kenzo.Naik pitam, wanita tua itu melempar sebuah piring kaca di dekatnya ke arah Kenzo. Potongan kue di piring itu mendarat di wajah Kenzo, membuat wajahnya itu tertutup selai cokelat dan foam vanilla kue.Dan bukan hanya itu, piring kecil itu pun menghantam pipi Kenzo, meninggalkan luka gores di sana. Pecahan piring itu kemudian terserak di lantai.“Kamu pikir kamu siapa, hah? Berani-beraninya kamu membantahku!” bentak Rika lagi.Kenzo tak membalas. Dia

    Last Updated : 2023-01-14
  • Ternyata Menantu Miliarder   8. Ada Syaratnya

    Kenzo sempat akan membalas pesan-pesan itu, menanyakan dari mana Melvin mendapatkan nomornya. Tapi dia urungkan niatnya.Dia masih belum bisa memercayai wanita itu. Menurutnya lebih baik pesan-pesan itu dia abaikan saja.Selesai membersihkan luka-lukanya, Kenzo keluar dari toilet.Baru saja membuka pintu toilet, langkahnya langsung terhenti. Hampir saja dia bertabrakan dengan seorang gadis cantik.“Ah, kamu…,” ucap Kenzo, menyadari kalau si gadis cantik yang hampir bertabrakan dengannya itu adalah Liani.Tanpa sepengetahuan Kenzo, Liani memang mengikutinya sampai ke toilet.Pandangan mereka bertemu. Perbedaan tinggi membuat Kenzo harus menunduk agar bisa bertatap langsung dengan gadis itu.Mata Kenzo menyusuri paras cantik Liani, bergerak ke bawah, hingga dia melihat belahan dada Liani. Malam itu Liani memang mengenakan gaun yang menunjukkan belahan dadanya yang tampak indah itu.“Eh, ma-maafkan aku. Aku tidak sengaja melihatnya,” lirih Kenzo, lantas memalingkan muka.Pipi Liani berse

    Last Updated : 2023-01-14
  • Ternyata Menantu Miliarder   9. Kenzo Tidak Mau Dihina Lagi!

    Orang-orang yang terganggu dengan dering ponsel jadul Kenzo ini mulai mencacinya, memClaudiaya segera mengangkat panggilan. Kenzo keluar, ternyata itu telepon dari Melvin yang mengabari kalau Tuan Besar Juta akan membiayai pengobatan operasi Suci, salah satu orang yang paling berjasa di hidup Kenzo selama dia meninggalkan Daidalos.Kenzo selama ini dirawat oleh Suci sebelum dia bertemu dengan Josh. Bisa dibilang, Suci adalah ibu angkat Kenzo dan karena Suci pula dia bisa bertemu dengan Josh. Suci bagai malaikat penolong kala Kenzo sedang resah dan butuh tempat cerita.Namun, kabar tidak mengenakkan terdengar tiga tahun lalu, setahun sebelum Kenzo menikah dengan Claudia.Kenzo mendapat kabar bahwa ibundanya harus menjalani terapi bulanan. Terlebih, biaya yang dikeluarkan juga tidak sedikit. Operasi ibu angkatnya itu butuh uang miliaran sehingga, mau tidak mau, Kenzo harus berusaha menjalani hal tersebut.Dibantu biaya dari Josh, Kenzo tidak melanggar sumpahnya untuk tidak menggunakan s

    Last Updated : 2023-01-14
  • Ternyata Menantu Miliarder   10. Berakhir Sudah

    “Oh, berani melawan? Lihat saja, seluruh bodyguardku akan membuatmu cacat permanen! Setelah ibumu mati, kamu akan menyusulnya. Bukan ke rumah sakit, tapi ke liang lahat!?”Bukannya ciut diancam Steve, dengan percaya dirinya, Kenzo balik menantang mereka. Dia sungguh tak terima Steve bicara soal ibunya dengan cara seperti itu.“Majulah, aku tidak takut! Aku bisa melawan kalian, tanpa senjata sekalipun!”Teringat ucapan Melvin, sepertinya Kenzo mulai percaya kalau dia memang Tuan Muda, sesuai yang diungkap Melvin siang tadi. Lebih-lebih setelah kartu hitam itu bisa digunakan untuk transaksi apapun.Belum lagi, tentang insting liarnya, reflek cepat, serta kemampuan beladiri yang dia miliki.Semua itu tidak mungkin didapat secara instan. Dia yakin, di masa lalunya dia banyak berhadapan dengan aksi-aksi yang memacu adrenalin.“Kamu bisa menghinaku, Steve! Tapi, jangan sekali-kali, menghina ibuku!?”“Cih, malah nantang maut? Oke. Aku beri apa yang kamu minta. Tapi, jangan salahkan aku misal

    Last Updated : 2023-01-14
  • Ternyata Menantu Miliarder   11. Berani Nampar Aku?

    Kenzo tidak tahu harus pergi ke mana setelah ini. Tidak ada mobil, tidak ada jemputan, tidak pula punya teman yang bisa ditumpangi. Dia ingin menghubungi Tuan Besar, tapi dia tidak boleh menggantungkan diri hanya karena janji dan komitmennya sudah tuntas.Saat tengah berjalan menyusuri jalanan ibukota, Kenzo merogoh sakunya. Dia ingat jika Melvin menyuruhnya datang ke suatu tempat untuk melihat file berkas Daidalos; tempat rahasia yang hanya diketahui orang-orang penting Daidalos.Baru saja dia melangkahkan kaki pergi ke titik koordinat yang dikirim Melvin kemarin, Martha kembali menelepon. Kali ini, dia minta Kenzo datang ke villa untuk menyelesaikan urusan yang tadi belum tuntas di hotel Lunar.Kenzo pun kembali ke villa Keluarga Latusia. Setibanya di villa, pandangan dua penjaga gerbang membuat Kenzo mengernyitkan dahi.“Tumben mereka sinis, biasanya mereka menyambutku sebagai menantu Keluarga Latusia, walau hanya menantu sampah.”Kenzo melangkah ke pintu depan villa.Setiap orang

    Last Updated : 2023-01-14
  • Ternyata Menantu Miliarder   12. Jam Istimewaku, Semoga Masih Ada

    Jika Kenzo menyelesaikan ini dengan emosi, yang hancur bukan lagi fisiknya, tapi mental dan harga dirinya. Sebagai Tuan Muda, harusnya dia mengayomi, bukan menyakiti. Meski dilukai berkali-kali, Kenzo tetaplah Kenzo, dia pantang menyakiti wanita, apalagi menyakiti secara fisik. Dan, sialnya lagi, penghuni rumah Keluarga Latusia, semuanya wanita.“Maaf,” kata singkat yang terlontar dari mulut Kenzo.“Tidak ada maaf bagimu!? Kamu, kamu, kamu sudah lancang nyakitin Mama! Tuh, lihat, lengan tangan Mama sampai merah kayak gitu!? Dasar brengsek, aku nggak sudi punya kakak ipar macam kamu ... cuih!”Kenzo makin naik pitam, tangannya mengepal dan matanya mulai merah.Tapi, separah apapun hinaan dan cerca fisik yang dia dapat, dia tetap tak bisa membalas.“Makan tuh, ludah! Laki-laki brengsek nggak pantas buat dihormati. Udah brengsek, nyakitin perempuan pula!”“Diam kamu!” Kenzo coba mengancam.“Apa? Mau nantang aku? Mau nampar, atau pukul? Sini, aku siap menerima semuanya. Jangankan tampar

    Last Updated : 2023-01-14

Latest chapter

  • Ternyata Menantu Miliarder   101. Selepas Keluar Dari Penjara

    Kenzo berpura-pura tidak mengenal Red Rose. Dia pun berkata dengan antusias, “Kota JC memiliki banyak tempat menarik yang banyak dikunjungi turis. Kalau kamu ke kota JC, maka harus pergi ke ….” Kenzo menyebutkan berbagai tempat.Setelah mengobrol sebentar, Red Rose tiba-tiba berkata, “Kamu tahu banyak juga! Kalau tidak, kamu jadi tour guide-ku saja!” Dia tersenyum lebar. “Kamu tidak boleh menolaknya!”Alis Kenzo bergerak sedikit, dan dia melihat ke arah Red Rose. “Tour guide?” Dia terdiam sebentar. “Apa ada bayarannya?”Red Rose membeku sesaat. Dia kira meminta Kenzo jadi pemandunya akan sangat mudah. Biasanya, orang akan langsung setuju tanpa syarat. Namun, Kenzo malah meminta bayaran!Red Rose tersenyum. “Kalau mau uang, bisa saja. Tapi, bukannya ada kompensasi lebih baik?”Kenzo membeku di tempat. Tak perlu orang cerdas untuk tahu apa maksud Red Rose. Hal itu membuat Kenzo sedikit kaget.Namun, di otak Kenzo, dia menganggap ini adalah kesempatan terbaik untuk dapatkan informasi men

  • Ternyata Menantu Miliarder   100. Kembali Bertemu Red Rose

    Saat masih menjadi mahasiswa, karena Gladis dan Kenzo dekat, Diska tak pernah suka dengan Kenzo.Bahkan ketika kuliah, dia terus menemukan seseorang untuk menindas Kenzo. Saat itu, Kenzo belum diangkat jadi Zero Daidalos, jadi dia tidak ada seni bela diri. Ketika Diska menyuruh orang untuk menindasnya, Kenzo hanya bisa menerima dengan lapang dada.Saat itu, Gladis tidak tertarik dengan Diska. Lucu bagaimana sembilan tahun kemudian, keduanya benar-benar muncul bersama di Kota JC.Dulu, Gladis adalah wanita pujaan Kenzo juga. Lagi pula, gadis itu memang sangat cantik dan menawan. Keduanya juga sudah saling kenal sejak SMP, tapi Kenzo tidak pernah mengungkapkan perasaannya.Latar belakang Gladis sangat bagus. Ditambah dengan sifatnya yang dingin dan sombong, sungguh berkah dari langit karena Kenzo sempat dekat dengannya.Ekspresi Kenzo kembali tenang setelah keheranan singkat. Namun, Wendy masih ingin tahu lebih banyak.“Terkenal bagaimana?” tanya Wendy.“Keluarga Ardiansyah adalah kelua

  • Ternyata Menantu Miliarder   99. Kenzo Dipenjara

    Pada pukul empat sore, Wendy meninggalkan kantor lebih awal untuk pergi dengan Kenzo. Mengenai pulang lebih awal dari kantor, dia tak peduli sama sekali. Bagaimanapun, kantor tempatnya bekerja adalah perusahaannya sendiri.Entah kenapa, Wendy membawa Kenzo ke bandara. Sesampainya di pintu kedatangan bandara, Wendy terlihat sedang menunggu dengan bersemangat.Wendy tertawa ke arah Kenzo yang terlihat malas dan bosan. “Jangan khawatir, kamu tidak akan kecewa ikut denganku hari ini. Yang kita jemput sekarang adalah kakak senior di kuliahku dulu. Kami berdua disebut sebagai dua wanita tercantik sekolah, loh!”Kenzo mengabaikan kalimat terakhir Wendy dan berkata, “Kamu belajar di Universitas LH?”“Hmm?” Wendy merasa aneh dengan pertanyaan Kenzo. “Jangan bilang, kamu juga begitu?” Namun, dia menggelengkan kepalanya. “Tidak, kalau kamu lulus dari sana, tak mungkin kamu berakhir jadi pekerja konstruksi.”Sudut mulut Kenzo berkedut, merasa gemas dengan iblis kecil di hadapannya itu. Namun, dia

  • Ternyata Menantu Miliarder   98. Kotor!

    Di lobi kantor, Barry memandang keduanya dan berkata, “Ehem, aku tidak menyangka kalian begitu cepat menjalin hubungan. Aku kira, prosesnya sedikit lama. Tapi ternyata...”Mendengar hal ini wajah Wendy sedikit memerah. Antara malu, senang, atau bahkan segan karena papanya tahu dia mengucapkan hal seperti itu tadi pada Kenzo.Baru akan menjelaskan, Barry berkata lagi, “Kenzo, jangan khawatir. Aku jelas menerimamu. Kalau tidak, aku masabodoh dengan Erlangga dan tidak mengajak kalian naik. Berhubung sekarang kalian sedang duduk berdampingan, aku harap, kalian segera cari waktu untuk tentukan hari pernikahan!”Mulut Kenzo berkedut, pria tua ini sudah jelas kehilangan kewarasannya! Betapa besar keinginan Barry untuk menikahkan putrinya?!“Ayah!” Wendy memerah, dan dengan cepat melepaskan lengan Kenzo.“Apa yang Ayah bicarakan? Hanya karena Erlangga datang untuk menggangguku barulah aku minta Kenzo membantu sedikit. Aku belum siap menikah. Aku juga belum sepenuhnya kenal sama Kenzo. Ayolah,

  • Ternyata Menantu Miliarder   97. Habis Sudah Nyawamu!

    Semenjak Kenzo minta tolong pada Clara untuk menyelesaikan beberapa masalah seputar bisnis dan perekonomian Daidalos, mereka berdua mulai akrab.Sampai pada akhirnya, Clara meminta Kenzo datang ke apartemennya, lalu ganti pakaian bagus karena mereka berdua akan menghadiri sebuah pesta yang juga dihadiri beberapa miliarder terkemuka negeri ini.Zachery yakin, Kenzo melakukan ini semua bukan tanpa sebab. Mengingat, Kenzo bukan orang sembarangan yang mau begitu saja diajak keluar oleh seorang gadis cantik.Lalu, matanya berbinar. “Ya, dia orang yang diakui Clara sebagai pacarnya, baru beberapa hari lalu saat mereka berdua nampak mesra di sebuah pesta. Kenapa sekarang dia jadi pacar Wendy Kang?! Apa hubungannya dengan Barry Kang?!”Banyak pertanyaan muncul di benak Zachery, tapi dia tidak mengatakan apa pun. Kebetulan dalam hal ini, lawan utama Kenzo bukanlah dirinya, melainkan Erlangga Dirga!Di sisi lain, Kenzo sedang berusaha membebaskan diri, tetapi Wendy menggenggamnya erat-erat. Pad

  • Ternyata Menantu Miliarder   96. Erlangga dan Zachery : Dua Kuman

    Terlihat wajah Wendy sedikit merah saat ini. Terlihat sekali bahwa gadis itu malu diperhatikan begitu banyak orang. Lebih-lebih, ketika dia akan dilamar di hadapan publik.Ekspresi di wajah Wendy begitu dingin, tidak ramah seperti ketika dirinya bertemu dengan Kenzo. Ini jelas adalah Wendy yang dulu pertama kali Kenzo lihat di Hotel Marriot, angkuh dan dingin.Terlihat Wendy melirik ke kanan dan ke kiri, mencari seseorang.Alih-alih tersadar bahwa orang yang Wendy cari adalah dirinya, Kenzo malah terkekeh.“Wah, menarik, menarik! Aku bantu rekam video untuknya saja!” batin Kenzo sembari mengeluarkan ponselnya.Kenzo kemudian berusaha untuk maju ke barisan paling depan. Lalu, dia ikut berseru mengikuti orang-orang lainnya sembari merekam video.Karena dirinya sekarang di barisan depan, Kenzo dapat dengan mudah terlihat oleh Wendy. Gadis itu segera memutar bola matanya ketika dia melihat wajah antusias Kenzo saat merekam dengan ponselnya.Pada saat ini, pintu mobil tiba-tiba terbuka. Se

  • Ternyata Menantu Miliarder   95. Wendy Mulai Jatuh Cinta

    Kenzo lanjut berbaris menunggu busnya datang. Dia tidak terlalu peduli. Kalau kedua orang itu berani macam-macam, tidak sulit baginya untuk menangani keduanya.Sampai di tujuannya, Kenzo sedikit terkejut. Sebuah gedung perkantoran yang menjulang tinggi berdiri di hadapannya. Di depan gedung tersebut, terlihat palang yang menunjukkan nama perusahaan itu.“Grup Panorama,” ucap Kenzo sembari membaca. “Hah ….” Kenzo menghela napas.Grup Panorama adalah salah satu perusahaan Barry. Ternyata, Wendy, gadis kecil itu, menyuruhnya bermain ke perusahaan mereka!“Apa aku boleh membatalkan pertemuan ini?” gumam Kenzo dalam hati.Pada akhirnya, Kenzo melangkahkan kakinya maju untuk menghampiri pintu masuk kantor. Tak berapa lama, dia sadar bahwa di depan pintu masuk gedung, terdapat sekelompok orang yang sedang menyiapkan sesuatu. Di luar area perusahaan, ada begitu banyak orang yang juga menonton.“Oh?! Pengakuan cinta?!” Kenzo menyeringai, sedikit tertawa.Terlihat di depan lobi terdapat sebuah

  • Ternyata Menantu Miliarder   94. Telepon Gadis Manja

    Kenzo merasa sangat senang setelah berhasil membungkam seluruh anggota keluarga Latusia.Kemenangan sudah ada di tangannya. Dia tidak lagi takut jika berhadapan dengan mereka. Rasa percaya dirinya perlahan bangkit, apalagi ketika melihat Stella mengemis agar Lithon Group mau bekerja sama dengan perusahaan logistik milik Heri.Perlahan, Dia merasa beban di hatinya terangkat dan tubuhnya terasa ringan, bahkan udara yang dia hirup terasa lebih baik!Tiba-tiba, Kenzo terbatuk. “Lupakan, udara masih saja buruk. Banyak polusi,” batinnya.Dari awal sampai akhir, Kenzo tidak pernah menyebutkan dari mana uangnya berasal. Dia sama sekali tidak peduli mengenai apa yang dipikirkan keluarga Claudia. Selagi Kenzo punya uang, keluarga wanita itu hanya bisa menyesalinya!Seperti yang dipikirkan Kenzo, saat ini di rumah Claudia, semua orang sedang terdiam. Terlihat sosok Martha memegangi wajahnya, ekspresinya sangat jelek.“Dia benar-benar berani memukulku! Aku tak akan melupakan dendam ini!” Martha m

  • Ternyata Menantu Miliarder   93. Dominasi Kenzo

    “Kamu—!”“Hampir sebelas bulan terakhir, aku selalu pergi pagi pulang malam membanting tulang untuk bekerja. Memang, penghasilanku tak banyak, tapi paling tidak cukup untuk menghidupi kalian! Mobil, cicilan rumah dan villa, perhiasan, kurang apalagi?”Kenzo menumpahkan emosinya. “Setiap bulan aku bawa pulang kurang lebih dua puluh lima juta, kalian kira itu mudah dengan hanya bekerja di konstruksi saja?” Dia tertawa mengejek. “Lalu, kalian melakukan apa? Merendahkanku saja! Kalian pernah kerja sedikit pun? Tidak!”“Selama Hampir sebelas bulan kalian menghinaku selagi aku menafkahi kalian, tapi aku tak pernah mengatakan apa pun. Segala kerja kerasku tak pernah mendapatkan satu pun kalimat terima kasih. Kamu anggap Claudia cantik dan harusnya dapat orang kaya, bukan seorang pekerja kasar. Hampir sebelas bulan ini, apa kebaikan yang kalian berikan padaku?!” teriak Kenzo.Selagi Kenzo meluapkan kebenciannya, semua orang terdiam dan membeku di tempat. Namun, Kenzo sama sekali belum selesai

DMCA.com Protection Status