Beranda / CEO / Ternyata Menantu Miliarder / 6. Pesta Penuh Hinaan

Share

6. Pesta Penuh Hinaan

Penulis: Itsmoore
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-04 07:52:41

Ellen yang khawatir dengan keadannya, buru-buru turun mengikuti langkah Robin. Dia langsung menatap Kenzo, tentu dengan pakaian yang sedikit terbuka. Disusul Colin, mereka bertiga turun melalui lift khusus petinggi.

Harap-harap cemas Ellen mendekati Kenzo, siapa tahu laki-laki itu akan tergiur dengan kemolekan tubuhnya. Dia hanya bisa pasrah. Kini, dinasti Colin di perusahaan runtuh. Kaisarnya sekarang adalah Kenzo Daidalos.

Sebaliknya, Kenzo tidak tergoda sama sekali. Dia menoleh ke arah Melvin, lantas kembali mengalihkan pandangannya ke mata Ellen.

“Dan kamu, Nona cantik,” Kenzo menunjuk ke arah Ellen yang kemeja biru dongkernya masih sedikit terbuka di bagian atas, kira-kira dua kancingnya tidak terkait satu sama lain. “Kamu bisa tetap berada di sini.”

Colin mengerang pelan, menumpahkan amarahnya yang tidak bisa terungkap dengan kata-kata. Meskipun dapat uang puluhan juta dollar setelah proses akusisi The Lyceum, dia tetap tidak menyukai Kenzo karena telah merebut Claudia.

“Nona Ellen yang cantik nan menawan, Anda memiliki hak pilih yang mutlak sekarang.” Melvin berucap sembari membenarkan jasnya yang agak miring ke kiri.

“Mengikuti Tuan Kenzo dan tetap berada d isini, atau memilih pacar Anda? Colin pasti bingung menghamburkan uang jutaan dollar miliknya. Kurang enak apa, hanya menawarkan kenikmatan yang kau sendiri juga merasakannya, tapi kau juga dibayar mahal untuk itu.”

“Apa katamu? Tarik kembali ucapanmu, dasar gembel tidak tahu diri!” Colin menjatuhkan koper dan tas yang ia tenteng, berlari dan akan menerjunkan satu bogeman kepada Kenzo. “Kau rebut Claudia dariku, lalu The Lyceum. Sekarang apalagi? Ellen? Maumu apa? Katakan!”

Colin berlari sekencang mungkin, memusatkan tenaganya pada satu pukulan penuh amarah untuk Kenzo. Amarah karena merebut Claudia, amarah karena harga dirinya direndahkan.

“Buukk,” suara bantingan terdengar setelah itu.

Tidak sampai satu meter jarak Colin dari Kenzo, Melvin sudah membanting lelaki itu dengan cepatnya. Kenzo yang tidak nampak ketakutan sedikitpun, langsung menyuruh dua satpam di depannya untuk menyeret Colin.

“Singkirkan dia! Aku sudah muak melihat muka itu. Muka yang membuatku ingin muntah!”

Salah satu satpam dengan badan yang lumayan gemuk membantu Colin berdiri, sementara satunya membawa tas dan koper mantan CEO mereka.

Colin sudah beres, Robin juga tidak ada masalah dengan Kenzo, pun dua satpam itu nampak sangat menghormati Kenzo sebagai pemimpin baru mereka. Tinggal Ellen, dia masih bingung untuk memutuskan.

“Ellen Fransisca Febiola, malang sekali nasibmu. Merelakan tubuh indahmu untuk seorang iblis seperti Colin.” Nada suara Kenzo sedikit memprovokasi Ellen. Memang, dia sudah niat melakukan itu sejak awal. “Kini, tentukan nasibmu! Tetap menjadi pemuas lelaki buaya ataukah masih berminat mengabdi untuk The Lyceum?”

Gadis cantik itu hanya bisa diam.

“Tiga detik dari sekarang,” Kenzo terus menerjang tanpa ampun. “Tiga, dua, sa-”

“Disini, Tuan, aku akan tetap disini. Aku akan setia pada The Lyceum.”

“Robin,” Kenzo berucap lantang di hadapan Ellen, Melvin, dan dua satpam yang sudah kembali setelah membopong Colin yang dibanting. “Semua tanggung jawab perusahaan ada di tanganmu. Lakukan apapun. Melihat track recordmu di perusahaan, aku yakin kau orang yang bertanggung jawab.”

“Tapi, Tuan, aku hanya-” Robin menyentuh bahu Kenzo.

“Tidak ada tapi, perintahku mutlak. Sekarang, aku umumkan, mulai detik ini The Lyceum resmi dipimpin oleh Robin Anderson selaku CEO merangkap direktur utama.”

Semua hanya terdiam, termasuk Ellen yang tadinya merendahkan Kenzo yang berpakaian kaos dan sandal jepit biasa. Mereka hanya menunduk, mendengarkan dan mengiyakan apa kata pemimpin baru mereka.

...

Hampir pukul tujuh, Kenzo harus segera pulang ke rumah mertuanya.

Baru saja dia menginjakkan kaki di halaman depan villa, Claudia langsung melempar parfum beserta kaos putih kasual. “Jadi sopir keluarga kaya juga harus memperhatikan pakaian, tidak semata-mata menggunakan kaos oblong dan celana komprang. Cepat ganti, kita harus pergi menghadiri pesta nenek!”

“Nggak usah masuk rumah, bikin bau aja! Orang sepertimu cukup pakai parfum tiga puluh ribuan sama kaos oblong ini. Toh dirimu datang sebagai sopir, bukan tamu undangan pesta.” Claudia melempar kaos yang akan dikenakan Kenzo.

Kenzo merunduk, meratapi nasibnya sebagai suami kontrak sekaligus pembantu Keluarga Latusia. Andai dia menerima tawaran Melvin tadi sore, dia sudah hengkang dari keluarga keji ini dan kembali menjadi Tuan Muda Daidalos.

“Oh ya,” kata Claudia, langkahnya terhenti. “Itu rumput di halaman depan masih belum dipotong. Sebelum ganti baju, jangan lupa potong rumput di sana. Nggak enak dipandang, sama sepertimu!”

Dengan perasaan kesal, Kenzo mengambil parfum, kaos oblong, dan mesin pemotong rumput yang ada di dekat pintu masuk villa.

Tidak perlu waktu lama Kenzo menghabiskan rumput-rumput yang menjulang tinggi di halaman, dia lantas ganti pakaian di balik rimbunan semak halaman villa Keluarga Latusia.

Bersama seluruh anggota Keluarga Latusia, Kenzo mengendarai mobil mercy putih dan berangkat menuju Hotel Lunar, salah satu hotel paling mewah di ibukota.

Kenzo diminta parkir di parkiran VVIP hotel. Dia membuka pintu, tapi sepatu Claudia bergerak cepat menginjak kaki kanannya.

“Sshh,” Kenzo mendesis, tapi Claudia tidak peduli.

“Kau tidak pernah diajarkan tentang sopan santun?! Tidak pernah ada dalam sejarah, pembantu jalan berdampingan dengan majikan! Saat ini kau harus bertingkah layaknya sopir pribadi Keluarga Latusia, tidak lebih.”

Madame Anneth mendekati Kenzo, lalu mendorongnya sampai pria itu terbentur pintu atas mobil.

“Kau itu sopir, kau tidak perlu masuk ke dalam hotel! Sukanya bikin malu keluarga, masih untung Josh menolongmu. Kalau tidak, kau pasti tinggal di jalanan dengan pakaian compang-camping!”

“Tunggu saja di mobil,” kata Tuan Bram, istri Madame Anneth sekaligus ayah kandung Claudia.

Kenzo menunggu di dalam mobil, meratapi nasibnya yang begitu hina. Dia bingung harus bagaimana. Ada niatan dia pergi meninggalkan Claudia dan kembali jadi seorang miliarder. Tapi, jika itu terjadi, maka dia dianggap gagal menjalani ujian kebijaksanaan dan kesabaran.

“Sabar, Zo, kurang beberapa hari sampai kau genap dua bulan jadi menantu sampah,” batinnya menyemangati diri sendiri. “Kau harus bisa bertahan, Zo. Kesabaran dan kebijaksaanmu dalam menyikapi ini, dipertaruhkan dalam beberapa hari terakhirmu jadi menantu. Ujian hari-hari terakhir memang yang paling berat.”

Tidak lama kemudian, Claudia dan Madame Anneth datang, lalu menyuruh Kenzo masuk ke dalam hotel.

Baru saja menginjakkan kaki di hall utama hotel, tempat pesta berlangsung, Kenzo langsung ditertawakan seluruh tamu undangan, tak terkecuali Madame Anneth, ibu kandung Claudia.

“Eh, itu siapa? Tukang cuci piring, atau cleaning service bagian bersih-bersih lantai?”

“Lihat pakaiannya, kaos oblong putih sama celana hitam komprang! Dih, orang miskin emang bisa dilihat dari cara dia berpakaian.”

“Dia ganteng, lho, kekar pula! Hebat sekali Keluarga Latusia punya tukang cuci piring seperti pria itu. Tapi ya, setampan apapun laki-laki, kalau tidak punya harta, ya percuma... sama saja sampah!”

Kenzo tidak peduli dengan cemoohan, dia tetap melangkah, mengikuti ke mana Claudia pergi.

Sesampainya di salah satu ruangan mewah di ujung hall utama hotel, Kenzo melihat seorang perempuan paruh baya duduk di atas kursi. Perempuan itu memandang tajam ke arahnya.

“Claudia, ini suamimu?!” Rika terbelalak begitu melihat Kenzo. “Cih, mau ditaruh mana muka Keluarga Latusia ketika semua miliarder tahu kau punya suami miskin dan dekil sepertinya. Aku tidak mau tahu, ceraikan dia malam ini juga!”

Komen (4)
goodnovel comment avatar
Yulia Rongkang
iya buka bab iklan aja biar bacanya gk nanggung
goodnovel comment avatar
Ari Suci
bukak bab beeikutnya .mbok pakai iklan aja biar asik bacanya.bosku
goodnovel comment avatar
Mega Setyarini Drw Skincare
haduhhh namanya kebolak kebalik kadang jadi bingung..jozs memilih kenzo jadi suami..hai...tapi yo sudahlah...bagus kok ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ternyata Menantu Miliarder   7. Pengirim Pesan Misterius

    Kenzo tahu, Rika adalah pemimpin Keluarga Latusia sekaligus mantan suami Josh. Mereka bercerai ketika Josh memilih Kenzo jadi suami. Rika sama sekali tidak setuju akan keputusan itu.Apa yang diucapkan Rika sudah seperti titah bagi orang-orang di keluarga Latusia. Dan, baru saja titah itu keluar: dia harus menceraikan Claudia.“Maaf, Nek, tapi aku tak akan menceraikan Claudia,” ucap Kenzo, akhirnya.Ruangan seketika begitu hening. Kenzo baru saja menentang sang pemimpin Keluarga Latusia.“APA KATAMU!?” bentak Rika, sambil memelototi Kenzo.Naik pitam, wanita tua itu melempar sebuah piring kaca di dekatnya ke arah Kenzo. Potongan kue di piring itu mendarat di wajah Kenzo, membuat wajahnya itu tertutup selai cokelat dan foam vanilla kue.Dan bukan hanya itu, piring kecil itu pun menghantam pipi Kenzo, meninggalkan luka gores di sana. Pecahan piring itu kemudian terserak di lantai.“Kamu pikir kamu siapa, hah? Berani-beraninya kamu membantahku!” bentak Rika lagi.Kenzo tak membalas. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-14
  • Ternyata Menantu Miliarder   8. Ada Syaratnya

    Kenzo sempat akan membalas pesan-pesan itu, menanyakan dari mana Melvin mendapatkan nomornya. Tapi dia urungkan niatnya.Dia masih belum bisa memercayai wanita itu. Menurutnya lebih baik pesan-pesan itu dia abaikan saja.Selesai membersihkan luka-lukanya, Kenzo keluar dari toilet.Baru saja membuka pintu toilet, langkahnya langsung terhenti. Hampir saja dia bertabrakan dengan seorang gadis cantik.“Ah, kamu…,” ucap Kenzo, menyadari kalau si gadis cantik yang hampir bertabrakan dengannya itu adalah Liani.Tanpa sepengetahuan Kenzo, Liani memang mengikutinya sampai ke toilet.Pandangan mereka bertemu. Perbedaan tinggi membuat Kenzo harus menunduk agar bisa bertatap langsung dengan gadis itu.Mata Kenzo menyusuri paras cantik Liani, bergerak ke bawah, hingga dia melihat belahan dada Liani. Malam itu Liani memang mengenakan gaun yang menunjukkan belahan dadanya yang tampak indah itu.“Eh, ma-maafkan aku. Aku tidak sengaja melihatnya,” lirih Kenzo, lantas memalingkan muka.Pipi Liani berse

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-14
  • Ternyata Menantu Miliarder   9. Kenzo Tidak Mau Dihina Lagi!

    Orang-orang yang terganggu dengan dering ponsel jadul Kenzo ini mulai mencacinya, memClaudiaya segera mengangkat panggilan. Kenzo keluar, ternyata itu telepon dari Melvin yang mengabari kalau Tuan Besar Juta akan membiayai pengobatan operasi Suci, salah satu orang yang paling berjasa di hidup Kenzo selama dia meninggalkan Daidalos.Kenzo selama ini dirawat oleh Suci sebelum dia bertemu dengan Josh. Bisa dibilang, Suci adalah ibu angkat Kenzo dan karena Suci pula dia bisa bertemu dengan Josh. Suci bagai malaikat penolong kala Kenzo sedang resah dan butuh tempat cerita.Namun, kabar tidak mengenakkan terdengar tiga tahun lalu, setahun sebelum Kenzo menikah dengan Claudia.Kenzo mendapat kabar bahwa ibundanya harus menjalani terapi bulanan. Terlebih, biaya yang dikeluarkan juga tidak sedikit. Operasi ibu angkatnya itu butuh uang miliaran sehingga, mau tidak mau, Kenzo harus berusaha menjalani hal tersebut.Dibantu biaya dari Josh, Kenzo tidak melanggar sumpahnya untuk tidak menggunakan s

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-14
  • Ternyata Menantu Miliarder   10. Berakhir Sudah

    “Oh, berani melawan? Lihat saja, seluruh bodyguardku akan membuatmu cacat permanen! Setelah ibumu mati, kamu akan menyusulnya. Bukan ke rumah sakit, tapi ke liang lahat!?”Bukannya ciut diancam Steve, dengan percaya dirinya, Kenzo balik menantang mereka. Dia sungguh tak terima Steve bicara soal ibunya dengan cara seperti itu.“Majulah, aku tidak takut! Aku bisa melawan kalian, tanpa senjata sekalipun!”Teringat ucapan Melvin, sepertinya Kenzo mulai percaya kalau dia memang Tuan Muda, sesuai yang diungkap Melvin siang tadi. Lebih-lebih setelah kartu hitam itu bisa digunakan untuk transaksi apapun.Belum lagi, tentang insting liarnya, reflek cepat, serta kemampuan beladiri yang dia miliki.Semua itu tidak mungkin didapat secara instan. Dia yakin, di masa lalunya dia banyak berhadapan dengan aksi-aksi yang memacu adrenalin.“Kamu bisa menghinaku, Steve! Tapi, jangan sekali-kali, menghina ibuku!?”“Cih, malah nantang maut? Oke. Aku beri apa yang kamu minta. Tapi, jangan salahkan aku misal

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-14
  • Ternyata Menantu Miliarder   11. Berani Nampar Aku?

    Kenzo tidak tahu harus pergi ke mana setelah ini. Tidak ada mobil, tidak ada jemputan, tidak pula punya teman yang bisa ditumpangi. Dia ingin menghubungi Tuan Besar, tapi dia tidak boleh menggantungkan diri hanya karena janji dan komitmennya sudah tuntas.Saat tengah berjalan menyusuri jalanan ibukota, Kenzo merogoh sakunya. Dia ingat jika Melvin menyuruhnya datang ke suatu tempat untuk melihat file berkas Daidalos; tempat rahasia yang hanya diketahui orang-orang penting Daidalos.Baru saja dia melangkahkan kaki pergi ke titik koordinat yang dikirim Melvin kemarin, Martha kembali menelepon. Kali ini, dia minta Kenzo datang ke villa untuk menyelesaikan urusan yang tadi belum tuntas di hotel Lunar.Kenzo pun kembali ke villa Keluarga Latusia. Setibanya di villa, pandangan dua penjaga gerbang membuat Kenzo mengernyitkan dahi.“Tumben mereka sinis, biasanya mereka menyambutku sebagai menantu Keluarga Latusia, walau hanya menantu sampah.”Kenzo melangkah ke pintu depan villa.Setiap orang

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-14
  • Ternyata Menantu Miliarder   12. Jam Istimewaku, Semoga Masih Ada

    Jika Kenzo menyelesaikan ini dengan emosi, yang hancur bukan lagi fisiknya, tapi mental dan harga dirinya. Sebagai Tuan Muda, harusnya dia mengayomi, bukan menyakiti. Meski dilukai berkali-kali, Kenzo tetaplah Kenzo, dia pantang menyakiti wanita, apalagi menyakiti secara fisik. Dan, sialnya lagi, penghuni rumah Keluarga Latusia, semuanya wanita.“Maaf,” kata singkat yang terlontar dari mulut Kenzo.“Tidak ada maaf bagimu!? Kamu, kamu, kamu sudah lancang nyakitin Mama! Tuh, lihat, lengan tangan Mama sampai merah kayak gitu!? Dasar brengsek, aku nggak sudi punya kakak ipar macam kamu ... cuih!”Kenzo makin naik pitam, tangannya mengepal dan matanya mulai merah.Tapi, separah apapun hinaan dan cerca fisik yang dia dapat, dia tetap tak bisa membalas.“Makan tuh, ludah! Laki-laki brengsek nggak pantas buat dihormati. Udah brengsek, nyakitin perempuan pula!”“Diam kamu!” Kenzo coba mengancam.“Apa? Mau nantang aku? Mau nampar, atau pukul? Sini, aku siap menerima semuanya. Jangankan tampar

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-14
  • Ternyata Menantu Miliarder   13. Sopir Taksi Gila

    “Fiuh ... syukurlah, kotaknya masih utuh. Hanya saja, sedikit berdebu.”Kenzo bisa bernapas lega setelah menemukan kotak itu dan mendapati isinya masih utuh.Begitu keluar dari kamarnya yang menyerupai gudang, Kenzo mendengar suara pintu dibuka. Dia menoleh ke arah kamar mandi, dan melihat Claudia dengan balutan handuk putih tebal.Claudia, yang terkejut melihat Kenzo, seketika berteriak. Suaranya melengking.“Aaaaa...”Tanpa terasa, handuk yang melilit tubuh Claudia, langsung jatuh karena Claudia tidak memegangi ujung handuk itu.Setelah hampir beberapa bulan menjadi suami sah, baru kali ini, dia bisa melihat tubuh Claudia secara utuh. Telanjang, tanpa dibalut sehelai kain pun.Kenzo juga laki-laki normal, nafsunya membara. Dia menatap sekujur tubuh Claudia, tanpa berkedip sekalipun. Gairahnya bangkit.Claudia sadar, percuma dia teriak, lorong kamar mandi posisinya agak jauh dari ruang tengah, apalagi jika Martha dan Nana ada di lantai dua.Maklum, rumah orang kaya, ukurannya sangat

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-14
  • Ternyata Menantu Miliarder   14. Tawaran Tidak Manusiawi

    “Ya ada urusannya, lah! Semua mesti bayar, Bos, nggak ada yang gratis di dunia ini! Dari penampilan, kamu udah mirip kayak orang miskin, gelandangan, peminta-minta di lampu merah. Mirip! Aku sangat yakin. Kalau kamu nggak percaya, aku bisa bawa kamu ke sana, miripin kamu sama mereka!”“Lalu?”“Udah, deh, miskin jangan sok cool gitu! Kamu serius bisa bayar ini? Jaraknya jauh banget, lho! Lebih dari dua puluh kilo. Agronya pasti mahal. Aku curiga, kamu cuma numpang, terus kabur nggak mau bayar. Jangan mentang-mentang badan gede bisa berbuat sesuka hati!”Kenzo merasa terganggu dengan celotehan Ujang, dan memilih diam.Namun, semakin lama didiamkan Ujang, malah makin membuat emosi Kenzo muntap. Akhirnya, Kenzo buka suara, dia menatap tajam ke arah spion tengah atas.“Aku pasti bayar! Kalau kamu nggak percaya, kita bertaruh, bagaimana?”“Halah, mulut busuk! Apa yang mau kamu pertaruhkan? Lihat tubuh dan pakaianmu, nggak ada barang mahal yang nempel di sana. Mau taruhin apa? Perhiasan? Man

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-14

Bab terbaru

  • Ternyata Menantu Miliarder   101. Selepas Keluar Dari Penjara

    Kenzo berpura-pura tidak mengenal Red Rose. Dia pun berkata dengan antusias, “Kota JC memiliki banyak tempat menarik yang banyak dikunjungi turis. Kalau kamu ke kota JC, maka harus pergi ke ….” Kenzo menyebutkan berbagai tempat.Setelah mengobrol sebentar, Red Rose tiba-tiba berkata, “Kamu tahu banyak juga! Kalau tidak, kamu jadi tour guide-ku saja!” Dia tersenyum lebar. “Kamu tidak boleh menolaknya!”Alis Kenzo bergerak sedikit, dan dia melihat ke arah Red Rose. “Tour guide?” Dia terdiam sebentar. “Apa ada bayarannya?”Red Rose membeku sesaat. Dia kira meminta Kenzo jadi pemandunya akan sangat mudah. Biasanya, orang akan langsung setuju tanpa syarat. Namun, Kenzo malah meminta bayaran!Red Rose tersenyum. “Kalau mau uang, bisa saja. Tapi, bukannya ada kompensasi lebih baik?”Kenzo membeku di tempat. Tak perlu orang cerdas untuk tahu apa maksud Red Rose. Hal itu membuat Kenzo sedikit kaget.Namun, di otak Kenzo, dia menganggap ini adalah kesempatan terbaik untuk dapatkan informasi men

  • Ternyata Menantu Miliarder   100. Kembali Bertemu Red Rose

    Saat masih menjadi mahasiswa, karena Gladis dan Kenzo dekat, Diska tak pernah suka dengan Kenzo.Bahkan ketika kuliah, dia terus menemukan seseorang untuk menindas Kenzo. Saat itu, Kenzo belum diangkat jadi Zero Daidalos, jadi dia tidak ada seni bela diri. Ketika Diska menyuruh orang untuk menindasnya, Kenzo hanya bisa menerima dengan lapang dada.Saat itu, Gladis tidak tertarik dengan Diska. Lucu bagaimana sembilan tahun kemudian, keduanya benar-benar muncul bersama di Kota JC.Dulu, Gladis adalah wanita pujaan Kenzo juga. Lagi pula, gadis itu memang sangat cantik dan menawan. Keduanya juga sudah saling kenal sejak SMP, tapi Kenzo tidak pernah mengungkapkan perasaannya.Latar belakang Gladis sangat bagus. Ditambah dengan sifatnya yang dingin dan sombong, sungguh berkah dari langit karena Kenzo sempat dekat dengannya.Ekspresi Kenzo kembali tenang setelah keheranan singkat. Namun, Wendy masih ingin tahu lebih banyak.“Terkenal bagaimana?” tanya Wendy.“Keluarga Ardiansyah adalah kelua

  • Ternyata Menantu Miliarder   99. Kenzo Dipenjara

    Pada pukul empat sore, Wendy meninggalkan kantor lebih awal untuk pergi dengan Kenzo. Mengenai pulang lebih awal dari kantor, dia tak peduli sama sekali. Bagaimanapun, kantor tempatnya bekerja adalah perusahaannya sendiri.Entah kenapa, Wendy membawa Kenzo ke bandara. Sesampainya di pintu kedatangan bandara, Wendy terlihat sedang menunggu dengan bersemangat.Wendy tertawa ke arah Kenzo yang terlihat malas dan bosan. “Jangan khawatir, kamu tidak akan kecewa ikut denganku hari ini. Yang kita jemput sekarang adalah kakak senior di kuliahku dulu. Kami berdua disebut sebagai dua wanita tercantik sekolah, loh!”Kenzo mengabaikan kalimat terakhir Wendy dan berkata, “Kamu belajar di Universitas LH?”“Hmm?” Wendy merasa aneh dengan pertanyaan Kenzo. “Jangan bilang, kamu juga begitu?” Namun, dia menggelengkan kepalanya. “Tidak, kalau kamu lulus dari sana, tak mungkin kamu berakhir jadi pekerja konstruksi.”Sudut mulut Kenzo berkedut, merasa gemas dengan iblis kecil di hadapannya itu. Namun, dia

  • Ternyata Menantu Miliarder   98. Kotor!

    Di lobi kantor, Barry memandang keduanya dan berkata, “Ehem, aku tidak menyangka kalian begitu cepat menjalin hubungan. Aku kira, prosesnya sedikit lama. Tapi ternyata...”Mendengar hal ini wajah Wendy sedikit memerah. Antara malu, senang, atau bahkan segan karena papanya tahu dia mengucapkan hal seperti itu tadi pada Kenzo.Baru akan menjelaskan, Barry berkata lagi, “Kenzo, jangan khawatir. Aku jelas menerimamu. Kalau tidak, aku masabodoh dengan Erlangga dan tidak mengajak kalian naik. Berhubung sekarang kalian sedang duduk berdampingan, aku harap, kalian segera cari waktu untuk tentukan hari pernikahan!”Mulut Kenzo berkedut, pria tua ini sudah jelas kehilangan kewarasannya! Betapa besar keinginan Barry untuk menikahkan putrinya?!“Ayah!” Wendy memerah, dan dengan cepat melepaskan lengan Kenzo.“Apa yang Ayah bicarakan? Hanya karena Erlangga datang untuk menggangguku barulah aku minta Kenzo membantu sedikit. Aku belum siap menikah. Aku juga belum sepenuhnya kenal sama Kenzo. Ayolah,

  • Ternyata Menantu Miliarder   97. Habis Sudah Nyawamu!

    Semenjak Kenzo minta tolong pada Clara untuk menyelesaikan beberapa masalah seputar bisnis dan perekonomian Daidalos, mereka berdua mulai akrab.Sampai pada akhirnya, Clara meminta Kenzo datang ke apartemennya, lalu ganti pakaian bagus karena mereka berdua akan menghadiri sebuah pesta yang juga dihadiri beberapa miliarder terkemuka negeri ini.Zachery yakin, Kenzo melakukan ini semua bukan tanpa sebab. Mengingat, Kenzo bukan orang sembarangan yang mau begitu saja diajak keluar oleh seorang gadis cantik.Lalu, matanya berbinar. “Ya, dia orang yang diakui Clara sebagai pacarnya, baru beberapa hari lalu saat mereka berdua nampak mesra di sebuah pesta. Kenapa sekarang dia jadi pacar Wendy Kang?! Apa hubungannya dengan Barry Kang?!”Banyak pertanyaan muncul di benak Zachery, tapi dia tidak mengatakan apa pun. Kebetulan dalam hal ini, lawan utama Kenzo bukanlah dirinya, melainkan Erlangga Dirga!Di sisi lain, Kenzo sedang berusaha membebaskan diri, tetapi Wendy menggenggamnya erat-erat. Pad

  • Ternyata Menantu Miliarder   96. Erlangga dan Zachery : Dua Kuman

    Terlihat wajah Wendy sedikit merah saat ini. Terlihat sekali bahwa gadis itu malu diperhatikan begitu banyak orang. Lebih-lebih, ketika dia akan dilamar di hadapan publik.Ekspresi di wajah Wendy begitu dingin, tidak ramah seperti ketika dirinya bertemu dengan Kenzo. Ini jelas adalah Wendy yang dulu pertama kali Kenzo lihat di Hotel Marriot, angkuh dan dingin.Terlihat Wendy melirik ke kanan dan ke kiri, mencari seseorang.Alih-alih tersadar bahwa orang yang Wendy cari adalah dirinya, Kenzo malah terkekeh.“Wah, menarik, menarik! Aku bantu rekam video untuknya saja!” batin Kenzo sembari mengeluarkan ponselnya.Kenzo kemudian berusaha untuk maju ke barisan paling depan. Lalu, dia ikut berseru mengikuti orang-orang lainnya sembari merekam video.Karena dirinya sekarang di barisan depan, Kenzo dapat dengan mudah terlihat oleh Wendy. Gadis itu segera memutar bola matanya ketika dia melihat wajah antusias Kenzo saat merekam dengan ponselnya.Pada saat ini, pintu mobil tiba-tiba terbuka. Se

  • Ternyata Menantu Miliarder   95. Wendy Mulai Jatuh Cinta

    Kenzo lanjut berbaris menunggu busnya datang. Dia tidak terlalu peduli. Kalau kedua orang itu berani macam-macam, tidak sulit baginya untuk menangani keduanya.Sampai di tujuannya, Kenzo sedikit terkejut. Sebuah gedung perkantoran yang menjulang tinggi berdiri di hadapannya. Di depan gedung tersebut, terlihat palang yang menunjukkan nama perusahaan itu.“Grup Panorama,” ucap Kenzo sembari membaca. “Hah ….” Kenzo menghela napas.Grup Panorama adalah salah satu perusahaan Barry. Ternyata, Wendy, gadis kecil itu, menyuruhnya bermain ke perusahaan mereka!“Apa aku boleh membatalkan pertemuan ini?” gumam Kenzo dalam hati.Pada akhirnya, Kenzo melangkahkan kakinya maju untuk menghampiri pintu masuk kantor. Tak berapa lama, dia sadar bahwa di depan pintu masuk gedung, terdapat sekelompok orang yang sedang menyiapkan sesuatu. Di luar area perusahaan, ada begitu banyak orang yang juga menonton.“Oh?! Pengakuan cinta?!” Kenzo menyeringai, sedikit tertawa.Terlihat di depan lobi terdapat sebuah

  • Ternyata Menantu Miliarder   94. Telepon Gadis Manja

    Kenzo merasa sangat senang setelah berhasil membungkam seluruh anggota keluarga Latusia.Kemenangan sudah ada di tangannya. Dia tidak lagi takut jika berhadapan dengan mereka. Rasa percaya dirinya perlahan bangkit, apalagi ketika melihat Stella mengemis agar Lithon Group mau bekerja sama dengan perusahaan logistik milik Heri.Perlahan, Dia merasa beban di hatinya terangkat dan tubuhnya terasa ringan, bahkan udara yang dia hirup terasa lebih baik!Tiba-tiba, Kenzo terbatuk. “Lupakan, udara masih saja buruk. Banyak polusi,” batinnya.Dari awal sampai akhir, Kenzo tidak pernah menyebutkan dari mana uangnya berasal. Dia sama sekali tidak peduli mengenai apa yang dipikirkan keluarga Claudia. Selagi Kenzo punya uang, keluarga wanita itu hanya bisa menyesalinya!Seperti yang dipikirkan Kenzo, saat ini di rumah Claudia, semua orang sedang terdiam. Terlihat sosok Martha memegangi wajahnya, ekspresinya sangat jelek.“Dia benar-benar berani memukulku! Aku tak akan melupakan dendam ini!” Martha m

  • Ternyata Menantu Miliarder   93. Dominasi Kenzo

    “Kamu—!”“Hampir sebelas bulan terakhir, aku selalu pergi pagi pulang malam membanting tulang untuk bekerja. Memang, penghasilanku tak banyak, tapi paling tidak cukup untuk menghidupi kalian! Mobil, cicilan rumah dan villa, perhiasan, kurang apalagi?”Kenzo menumpahkan emosinya. “Setiap bulan aku bawa pulang kurang lebih dua puluh lima juta, kalian kira itu mudah dengan hanya bekerja di konstruksi saja?” Dia tertawa mengejek. “Lalu, kalian melakukan apa? Merendahkanku saja! Kalian pernah kerja sedikit pun? Tidak!”“Selama Hampir sebelas bulan kalian menghinaku selagi aku menafkahi kalian, tapi aku tak pernah mengatakan apa pun. Segala kerja kerasku tak pernah mendapatkan satu pun kalimat terima kasih. Kamu anggap Claudia cantik dan harusnya dapat orang kaya, bukan seorang pekerja kasar. Hampir sebelas bulan ini, apa kebaikan yang kalian berikan padaku?!” teriak Kenzo.Selagi Kenzo meluapkan kebenciannya, semua orang terdiam dan membeku di tempat. Namun, Kenzo sama sekali belum selesai

DMCA.com Protection Status