Pada saat yang bersamaan, Wendy berada di dalam mobil bersama Gladis dan yang lainnya untuk pergi makan.
“Eh ngomong-ngomong, kenapa kamu mengatakan kalau Kenzo adalah pemerkosa? Menurutku dia tidak terlihat seperti itu sama sekali. Dia sudah menyelamatkan nyawa ayahku, bahkan sampai sekarang ayah masih sangat berterima kasih padanya.”
“Sembilan tahun yang lalu, dia mengajak adiknya Gladis, Dinda, untuk dinner bersama. Kemudian dia sengaja mencampurkan obat tidur di makanan Dinda, lalu… dia memerkosa Dinda.” Diska terlihat marah, “Kalau dia memang suka dengan Dinda, dia tidak harus melakukan hal kotor begitu. Jadi kamu harus jauh-jauh dari orang gila itu!”
Wendy cukup terkejut dengan penjelasan dari Diska, dia melihat Gladis dan bertanya, “Kak Gladis, apa itu benar?”
Sejak mereka masuk ke dalam mobil, Gladis sama sekali tidak membuka mulutnya. Dia terus melihat ke arah jalanan, dia hanya mengangg
“Hey Kenzo, aku sudah memeriksanya. Claudiamemiliki hak dari perusahaan ini karena kamu membelinya sebelum bercerai dengannya, jadi kamu harus bekerja sama dan membuat kontrak dengan Heri, kakakku.” Amelia berteriak, “Dan lagi, kamu kemarin sudah menamparku! Jadi kamu harus memberikan kompensasi.”Heri menambahi, “Benar, walaupun kalian sudah bercerai tapi kamu harus tahu balas budi. Kamu tidak lupa ‘kan bagaimana ayahnya menyelamatkanmu dulu, setidaknya kamu harus menunjukkan rasa terima kasih!”“Sebelumnya aku pernah bertemu dengan orang yang tidak tahu malu. Tapi aku belum pernah melihat yang sampai tidak punya urat malu seperti kalian ini.” Kenzomelihat Amelia sambil tersenyum, “Perusahaan ini adalah milikku sendiri. Aku membelinya setelah menandatangani surat cerai yang kalian berikan padaku. Aku sudah tidak ada hubungan apa-apa dengan Claudiadan juga keluarga kalian.”&ldqu
Steven juga ikut melihat. Dia merasa tidak bisa tinggal diam saat mendengar ucapan Madame Annethyang semakin keterlaluan, “Kamu bilang Kenzotidak tahu balas budi? Kenzoitu diselamatkan oleh suamimu dan dia yang menyuruh Kenzomenikahi putrimu! Kenzodulu amnesia karena dia terluka parah. Demi mertua dan istri yang tidak tahu malu, Kenzobekerja mati-matian selama tiga tahun demi membeli kebutuhan kalian!”“Tapi apa yang kalian lakukan padanya? Istrinya selingkuh dengan anak kedua pemilik perusahaan besar berharap mendapatkan harta, lalu kalian langsung mengusir Kenzo. Rumah yang dibeli dari keringat Kenzoselama jadi tukang juga kalian ambil. Kalian memaksanya tanda tangan surat cerai lalu mendepaknya! Bahkan dia tidak punya uang sepeser pun!” teriak Steven.“Sekarang ingatannya sudah pulih, dan ternyata dia dulu adalah orang kaya raya dan membeli perusahan ini. Tapi apa? Kamu datang ke sini meminta ba
Setelah keluar dari perusahaan, seperti biasa Kenzoakan naik taksi dan meluncur pergi ke MWE.Monument of White Elephant atau biasa disebut MWE adalah tempat wisata yang cukup terkenal di Kota JC. Berlokasi di dataran tinggi, serta ada sungai dengan pemandangan alam yang indah. Banyak wisatawan lokal maupun luar kota yang sengaja datang ke sana untuk rehat sejenak dari bisingnya suasana kota. Karena bentuk bangunannya yang mirip pagoda, banyak orang yang datang untuk minum teh atau bercengkrama dengan keluarga.Tentu saja uang yang dikeluarkan tidak sedikit kalau ingin datang ke sini.Karena ruangannya yang berbentuk seperti pagoda, Kenzomenelepon Wendy untuk memberitahunya mereka berada di ruangan mana.Di salah satu ruangan, Kenzomembuka pintunya.Aroma teh menyeruak masuk ke dalam indera penciuman Kenzoyang cukup tajam. Membuat otaknya menjadi rileks karena menghirup aroma yang lembut itu.“Sini duduk, apa ka
Gladis menggelengkan kepalanya, dia tidak paham dengan respons Kenzoyang terdengar sangat menjengkelkan. Tak berapa lama, Gladis memanggil Wendy yang menunggu di luar ruangan, “Wen, kamu bisa masuk sekarang.”Wendy masuk dengan senyum yang menampakkan lesung pipi di kedua pipinya, “Kalian sudah selesai bicaranya?”Gladis mengangguk lalu berdiri, “Kita harus segera kembali. Akan merepotkan kalau sampai Diska menginterogasiku.”Mereka pun berpisah.“Eh tunggu…” setelah Gladis dan Wendy pergi, Kenzoteringat sesuatu.“Aku lupa tanya kenapa mereka ada di kota JC,” kata Kenzosambil menepuk jidatnya.Masih di area Monument of White Elephant, saat Kenzomasih mengutuk dirinya sendiri karena lupa menanyakan hal yang penting, ada dua orang yang berjalan menghampiri dan menepuk pundaknya.“Apa?” tanya Kenzodengan tenang.“Bos
Kenzomemicingkan matanya begitu melihat pemandangan ini.Sama halnya dengan Diska, dia pun terkejut saat melihat Kenzodatang bersama orang-orang Erlangga.Selain itu, ada beberapa orang yang memiliki kesan tak enak pada Kenzo. Stevedan Zach. Sepertinya banyak di antara mereka adalah orang-orang yang sama saat menghadiri pesta ulang tahun Wendy kemarin.Saat Kenzomemasuki ruangan, Erlangga mulai membual, “Kak Diska, bukannya aku omong kosong ya ini. Tapi aku sudah menghabiskan banyak uang untuk memodif mobil. Dan lagi, banyak mobil-mobil mewah yang dimodif di sini.”“Bos, kami sudah membawa orang yang Anda minta,” kata dua orang di depan Kenzo.Kenzodidorong dengan paksa ke tengah-tengah kelompok itu. Diska melihat Kenzosambil tersenyum sinis, “Orang yang disebut-sebut jadi pacar Wendy itu ya dia ini!”Erlangga melihat Diska dan bertanya, “Kak Diska, apa kamu kenal or
Saat Erlangga mengucapkan kalimat terakhirnya, gelas berisi wine itu dia guyurkan ke atas kepala Kenzo. Sementara tangan lainnya yang berisi sebotol wine diayunkan dan mengenai kepala Kenzo.Tapi tiba-tiba Kenzoberbalik, menepis tangan Erlangga ke atas. Botol wine itu pun terbang ke udara sebelum akhirnya jatuh.Prang!Botol itu jatuh ke atas kepala Erlangga.Erlangga terkejut dan membuang gelas yang masih di tangannya. Memegangi kepalanya sendiri yang seperti tertiban setumpuk batu bata. Darah segar mengucur di kepalanya.Namun belum sempat dia menyeka darah di dahinya, Kenzomemiting kedua tangan Erlangga dan menekan kepalanya di atas meja.Brak!Kenzomembuat semua orang ketakutan dengan menekan kakinya di kepala Erlangga yang mengerang kesakitan.Masih dengan kaki di atas kepala Erlangga, tangannya mengambil sebuah gelas berisi anggur dan meminumnya, “Anggur yang enak, sayang kalau tidak diminum.&rdquo
Elisa terpaksa bungkam, untuk sementara waktu.“Sebaiknya Nona Wendy istirahat dulu. Biar aku yang membereskan semuanya. Masalah nanti Paman Barry Bramasta bertanya padamu, jangan khawatir, aku siap menceritakan kejadian tadi malam.”Tuan Barry Bramasta, atau biasa dipanggil Tuan Bram, ayah Wendy, adalah orang yang paham betul cara kerja pembunuh bayaran.Dia sudah mengira ini akan terjadi.Sementara itu, di pagi buta, Kenzo masih dalam suasana hati yang baik.Dia memberi tugas pada Melvin dan Jessica untuk menangani kejadian tadi malam. Dia pulang dengan santai dan tidur nyenyak. Dia tidur sampai pukul sepuluh pagi, lalu dia bangun perlahan.Setelah mandi, dia turun ke bawah untuk sarapan.Begitu dia sampai di gerbang kompleks, seorang wanita mendekatinya dan berkata, “Kenzo, kamu benar-benar tidak tahu malu! Apakah kamu benar-benar meminjam uang untuk menyewa rumah di kompleks kami?”Kenzo tidak asing dengan suara ini, itu adalah suara Amelia.Amelia baru saja selesai membeli daging
Setelah mendapatkan kembali ingatannya, Kenzo merasa pandangannya terhadap dunia sedikit berubah.Gabungan ingatan masa lalunya dengan ingatan tiga tahun belakangan ini membuatnya sadar bahwa dirinya … memang tak seharusnya berada di sini sejak awal.“Lebih baik kamu pergi kerja. Meskipun aku adalah pemilik perusahaan sekarang, tapi tidak baik jika kamu bolos setiap saat,” Kenzo memperingatkan.“Selagi kamu bekerja, ambil kesempatan untuk belajar keahlian yang diperlukan. Walau aku tak akan memecatmu, tapi bila orang lain menudingmu karena aku terlalu memanjakanmu, kamu sendiri yang akan kerepotan.”Gaga menyeringai mendengar ucapan Kenzo. “Aku tahu. Tentu saja aku tidak dengan sengaja bolos dari kantor. Aku sudah mengambil cuti,” ucapnya.“Perusahaan sudah mencairkan gajiku sebesar satu miliar.” Gaga menyisir rambut, sedikit tak percaya dalam hidupnya dia akan menerima uang sebanyak itu.“Aku sudah menyelesaikan prosedur penanganan medis untuk Jimmy, teman kita dulu yang mengidap tum