Share

Ketika Hatinya Kembali Dipatahkan

“Mau apa kamu ke sini? Masih ingat kalau punya rumah?!”

Teriakan itu yang menyapa ketika Abimana memasuki ruang kerja ayahnya. Pria paruh baya itu sedang mendengar musik klasik ditemani segelas wiski. Kebiasaan yang tidak berubah sejak Abimana kecil.

Dulu, Abimana paling takut jika dipanggil ke ruang kerja ayahnya. Panggilan itu hanya berarti satu hal, hukuman. Entah benar dia melakukan kesalahan atau ayahnya hanya mencari-cari kesalahan karena membutuhkan seseorang untuk pelampiasan emosi, sampai sekarang Abimana belum menemukan jawabannya. Dia sudah tidak lagi peduli dengan itu.

“Aku minta maaf untuk kejadian tadi siang,” Abimana duduk dan berujar dengan tenang walau sesunguhnya begitu banyak kemarahan yang berusaha disembunyikannya.

“Minta maaf? Kamu kira setelah kamu memperlakukan aku seperti itu cukup dengan minta maaf?!

Abimana tidak langsung menjawab. Dia memperhatikan wajah ayahnya. Wajah pria paruh baya itu me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bunga Tanjung
ya ALLAH kasian abi...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status