Share

Pagar Makan Tanaman

Penulis: Aira Tsuraya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-06 11:00:29

“WIDURI!!” seru Emran.

Ia gegas mendorong tubuh Kalina dan mengurai kecupan mereka. Widuri hanya diam, menatap Emran dengan penuh selidik. Sementara Kalina hanya diam sambil menundukkan kepala.

Emran menghela napas panjang, kemudian langsung membalikkan badan dan menarik tangan Widuri.

“Ayo, kita pulang!!”

Widuri terkejut, tapi dia tidak menolak. Widuri mengekor langkah Emran keluar dari kamar rawat inap Kalina. Mereka sama-sama terdiam sepanjang perjalanan menuju parkiran. Sebenarnya Widuri melihat apa yang dilakukan Emran dan Kalina tadi. Namun, dia sengaja tidak bertanya. Dia ingin Emran yang menjelaskan kejadian tadi.

Sampai di dalam mobil. Emran tidak menyalakan mobilnya malah melihat ke arah Widuri. Widuri hanya diam dan balas menatapnya. Helaan napas panjang keluar masuk dengan tergesa dari bibir Emran. Sesekali dia mengacak rambutnya dan Widuri tahu kalau sudah bereaksi seperti itu pasti Emran sedang gugup.

&l

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (19)
goodnovel comment avatar
Najwa Salman Marwa Ape
ini perempuan urat malunya di mana sii bikin emosi dia lebih gila dari mawar
goodnovel comment avatar
mamah susan
hhhh lucu km mba...tp emng bener sih gemes aku jg bacanya
goodnovel comment avatar
Desty Erlo
lahh gila x tuh kalina ngakak....pantesan dy bilang jatuh cinta pertama x liat si emran pdahal suami'y masih ada lohh ..lahh sakit ternyata
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Serangan Wanita Gila

    “Apa!!??” tanya Widuri.Dia sangat shock saat Kalina berbicara seperti itu. Widuri sudah menduga kalau Kalina memang bukan wanita biasa. Dari awal bertemu saat Kalina mengungkapkan perasaannya terhadap Emran saja, Widuri sudah berprasangka buruk padanya. Ditambah ucapannya tadi.“Aku rasa Mbak Widuri mendengar ucapanku. Ini semua aku lakukan sebagai bentuk baktiku pada almarhum suamiku, Abang Hasan. Mbak jangan salah sangka.”Widuri berdecak sambil menggelengkan kepala.“Jangan mengatasnamakan orang yang sudah meninggal hanya untuk mewujudkan ambisimu, Kalina. Aku rasa kamu sudah tahu jawabannya dari Mas Emran. Jadi berhenti bermimpi!!”Kalina langsung terdiam. Sorot matanya menunjukkan penuh kebencian ke arah Widuri dan Widuri mengabaikannya kali ini. Sebelumnya dokter sudah memberi tahu kalau Kalina mengalami depresi berat. Apa yang dia katakan dan lakukan bisa jadi di luar nalar orang awam dan Widuri diminta u

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-06
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Cukup Percaya Padaku Saja

    “JANGAN KURANG AJAR KAMU!!! CEPAT BURUAN KELUAR!!” seru Emran.Wajah pria tampan itu sudah merah karena amarah belum lagi mata elangnya terlihat berkilatan tajam. Rahangnya menegang dengan gigi-gigi yang saling beradu mencipta bunyi gemelatuk. Namun, Kalina hanya tertawa mendengar ucapannya.“Kalau aku gak mau bagaimana, Mas?” ucap Kalina.Emran mengabaikannya dan gegas berjalan menuju pintu. Namun, pintunya terkunci dan dia tidak melihat kuncinya menempel. Emran menoleh ke arah Kalina dan melihat wanita cantik itu sedang menunjukkan kunci yang ia cari.“Mas Emran cari ini?” Kalina menunjukkan kunci sambil tersenyum penuh muslihat ke arah Emran.Emran hanya diam di posisinya sambil menatap tajam. Tubuhnya naik turun sibuk mengolah udara sambil menahan emosi yang memenuhi dadanya.“Apa maumu, Kalina?” Emran bersuara. Kalina tersenyum, akhirnya pria tampan ini mau bertanya tentang keinginannya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-07
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Kalina Pergi

    “Jadi kamu putuskan membawanya ke rumah sakit jiwa besok?” tanya Widuri.Malam itu Emran menceritakan semua kejadian yang ia alami saat di apartemen tadi. Hingga akhirnya Emran mengambil keputusan untuk membawa Kalina ke rumah sakit jiwa besok.“Iya, Sayang. Aku rasa itu lebih baik.”Widuri hanya diam sambil menatap Emran dengan sendu. Emran membalasnya sambil memeluk Widuri dan mengecup keningnya.“Terlepas semua yang dilakukannya padaku karena depresi berat atau karena sengaja. Cepat lambat dokter pasti bisa menanganinya. Aku rasa itu yang terbaik.”Widuri mengangguk sambil menarik napas panjang.“Iya, Mas. Aku setuju dengan keputusanmu. Kita tidak bisa terus menerus menjaga dan merawatnya. Kalau di rumah sakit, pasti dia lebih cepat sembuh. Lalu, apa kamu sudah menelepon dokter yang menanganinya?’Emran kini yang mengangguk dengan mantap. “Iya, sudah. Beliau sudah memberi surat

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-07
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Sebuah Rahasia

    [Hai, Honey. Masih ingat aku?]Dandy terpaku di kursi sambil menatap layar ponsel. Ia sama sekali tidak mengenal nomor di ponselnya. Namun, panggilan ‘honey’ itu dia sangat tahu siapa yang memanggilnya seperti itu. Tanpa diminta helaan napas memburu menyesakkan dadanya.Dandy buru-buru mendelete pesan dan memblokir nomornya kemudian sudah beralih melakukan panggilan ke Nilam. Cukup lama dia menunggu hingga akhirnya terdengar suara Nilam di seberang sana.[“Assalamualaikum. Ada apa, Mas?”] suara lembut Nilam terdengar menari di telinga Dandy. Dandy tersenyum sambil sibuk membayangkan wanita yang hampir dua bulan menjadi tunangannya.“Waalaikumsalam. Kamu sedang apa, Nilam?”[“Biasa, Mas. Bantuin Ibu jaga toko.”]Memang usai lulus kuliah Nilam belum bekerja. Kedua orang tuanya mempunyai beberapa toko kelontong yang tersebar di sejumlah pasar di kota tempatnya tinggal. Bahkan keluarga Nilam sudah

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-08
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Yang Bahagia dan Yang Melupakan

    “Hamil? Kamu hamil, Sayang?” tanya Emran mengulang ucapan Widuri. Widuri tersenyum dan menganggukkan kepala. Emran membalas tersenyum kemudian menarik Widuri semakin erat dalam pelukannya. Tak lupa beribu kecupan mendarat di wajah Widuri. Widuri tidak menyangka akan mendapat reaksi yang antusias seperti ini dari Emran. Emran terus tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca bahkan ada buliran bening di sudut matanya. Widuri gegas mengulurkan tangan hendak menyeka air matanya. “Kok nangis, Mas? Kamu gak senang?” Emran menggeleng sambil menyeka air matanya. “Aku senang, Sayang. Senang banget. Aku sudah melewatkan saat ini beberapa tahun lalu dan sekarang benar-benar membuat aku terharu.” Widuri hanya diam sambil tertegun menatap suami gantengnya. Tatapan Emran kemudian tertuju ke perut Widuri dan mengelus lembut dengan tangannya. Widuri tersentuh dengan perlakuan Emran. Mungkin jika saat itu dia berkata jujur pasti Emran juga akan sebahagia ini. Kini saatnya Widuri akan menebus semua ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-08
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Hari Bahagia Dandy

    “Saya terima nikah dan kawinnya Nilamsari binti Rudy Santoso dengan mas kawin tersebut di atas dibayar tunai,” ucap Dandy dengan lantang.Hari ini adalah hari pernikahan Dandy dengan Nilam. Wajah Dandy yang manis berseri-seri penuh kegembiraan usai mengucapkan kalimat ijab kabul itu. Selang beberapa saat Nilam keluar dengan baju pengantin berwarna putih. Wajah penuh kebahagiaan juga terpancar dari wanita manis itu.Mereka melakukan prosesi sakral dengan penuh khidmat. Widuri dan Emran yang ikut hadir di sana tersenyum bahagia melihat mereka. Widuri lega akhirnya Dandy menemukan pendamping hidup. Meski Dandy awalnya terpaksa menerima perjodohan itu. Namun, kini keduanya terlihat bahagia.“Selamat ya, semoga kalian cepat diberi momongan dan nyusul aku,” ucap Emran.Ia berkata seperti itu sambil mengelus perut Widuri yang berdiri di sebelahnya. Dandy sontak terperangah kaget melihatnya.“Jadi kamu hamil lagi, Widuri?&rdqu

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-09
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Ada Apa Dengan Dandy

    [Happy wedding, Honey. Jadi, kamu sudah benar-benar melupakanku sekarang?]Dandy membisu. Mata Dandy yang tadinya masih mengantuk kini sudah terbuka lebar dan menatap tanpa suara ke layar ponsel. Lagi-lagi ia melihat nomor baru yang tidak dia kenal. Namun, panggilan ‘honey’ di pesan itu Dandy sangat ingat siapa yang memakainya.“Kamu sudah bangun, Mas ... .” Suara manja Nilam mengejutkan lamunan Dandy.Dandy buru-buru mendelete pesan itu dan gegas meletakkan ponselnya ke nakas. Dandy melihat ke arah Nilam dan tersenyum. Tampang Nilam sangat berantakan kali ini. Rambutnya tampak kusut, bibirnya juga terlihat sedikit bengkak akibat ulah liar Dandy. Belum lagi banyaknya tanda kepemilikan yang menyebar di leher dan dadanya.“Kamu mau bangun?” tanya Dandy dengan lembut.Nilam hanya mengangguk sambil menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang polos. Dandy mengulum senyum melihat ulah Nilam. Istri lugunya ini memang m

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-09
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Yang Datang Tiba-tiba

    “KALINA???!! Apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Emran.Dia sangat terkejut saat melihat wanita yang berdiri di sampingnya. Wanita cantik itu memang Kalina, tapi kali ini penampilan Kalina sangat berbeda. Dia terlihat anggun dan rapi dalam balutan busana kerja. Memang Kalina memiliki tubuh yang indah sama seperti Mawar dan tentu saja gestur tubuhnya sangat menggoda kali ini. Sama sekali tidak menunjukkan kalau dia mengalami depresi seperti dulu.Kalina tersenyum, menyibakkan rambut kemudian menarik kursi dan duduk di sebelah Emran. Emran hanya diam sambil mengamatinya. Sesekali Emran melirik jam di tangannya seakan sedang menunggu sesuatu.“Lebih baik kamu pergi dari sini, Kalina. Aku sedang menunggu seseorang,” pinta Emran.Kalina malah tersenyum lebar dan meletakkan sebuah map berisi berkas ke atas meja. Emran melirik sekilas map tersebut. Ia tidak tahu apa isinya yang pasti banyak berkas tersimpan di dalamnya.“Ap

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-10

Bab terbaru

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Extra Bab

    “IBU!! Kok di sini?” tanya Dokter Bayu. Untung saja mereka menjeda interaksi mesra, kalau tidak pasti Nayla akan sangat malu. Nayla urung membuka jilbab dan kembali duduk dengan tenang. Sementara Dokter Bayu bangkit menghampiri Bu Narmi. “Perut ibu sakit, jadi bolak balik ke kamar mandi. Ibu pikir Rayhan sudah tidur, ternyata kamu dan Nayla malah di sini.” Dokter Bayu menghela napas panjang sambil mengacak rambutnya. “Ya … gimana gak ke sini. Rayhan tidur di kamarku, tuh.” Dokter Bayu mengatakannya dengan kesal dan wajah cemberut. Bu Narmi hanya mengulum senyum sambil melirik putra serta menantunya. “Ya udah, biar Ibu bangunin Rayhan.” Bu Narmi bersiap pergi, tapi Dokter Bayu mencegahnya. “Gak usah, Bu. Aku tidur di sini saja. Ibu dan Bapak temani Rayhan di kamar sebelah.” Bu Narmi menghela napas panjang sambil mengangguk. “Ya udah kalau gitu. Nanti biar Ibu kasih tahu bapakmu nanti takutnya main nyelonong masuk saja.” Dokter Bayu hanya tersenyum sementara Nayla sudah menunduk

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Selamat Hari Bahagia Dokter Bayu

    “Saya … saya tidak mau bohong, Dok,” lirih Nayla.Tentu saja mendengar jawaban Nayla membuat Dokter Bayu kebingungan. Kedua alisnya terangkat dengan mata penuh tanya. Perlahan Dokter Bayu menggelengkan kepala.“Aku gak tahu maksud kalimatmu. Kamu gak mau bohong soal apa?”Nayla membisu, tidak mau menjawab malah menundukkan kepala semakin dalam. Dokter Bayu makin bingung melihat sikap Nayla. Kemudian perlahan dan sangat lirih terdengar kalimat dari bibir Nayla.“Saya … juga suka Dokter.”Seketika Dokter Bayu terkesima mendengar jawaban Nayla. Matanya tampak berkaca-kaca dengan sebuah senyum yang terukir indah di wajahnya. Ia terdiam menatap gadis manis berhijab di depannya ini. Ingin rasanya ia mendekat dan menarik Nayla dalam pelukannya, tapi tentu saja itu tidak mungkin.“TANTE!!!” tiba-tiba Rayhan datang dan berhambur memeluk Nayla.Nayla tersenyum dan balas memeluknya. D

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Kejutan dari Rayhan

    “Kejutan? Kejutan apaan?” gumam Dokter Bayu.Ia baru saja usai membaca pesan yang dikirimkan Rayhan padanya. Dokter Bayu tidak mau banyak berpikir. Ia menyimpan ponselnya dan kembali sibuk memeriksa pasien. Hari ini kebetulan pasiennya sangat banyak sehingga membuat Rayhan menunggu sedikit lama.Pukul sembilan malam saat Dokter Bayu keluar dari ruang praktek. Ia melihat Rayhan sedang duduk di ruang tunggu sambil memainkan ponselnya.“Kamu tidak membuat ulah, kan?” tanya Dokter Bayu.Rayhan mendongak, menghentikan bermain. Matanya membola menatap Dokter Bayu yang berdiri di depannya.“Aku dari tadi duduk diam di sini, Pa. Memangnya mau bikin ulah apa?”Dokter Bayu mengendikkan bahu sambil menggelengkan kepala.“Gak tahu. Kan biasanya kamu yang suka bertingkah aneh.”Rayhan tersenyum cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.“Aku kan udah gede, Pa. Lagian

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Bapak Berduka Anak Berulah

    “Aku serius, Nay,” ucap Dokter Bayu.Nayla hanya diam membisu dengan mata tak berkedip menatap dokter tampan di depannya ini. Sudah kedua kali ini, Dokter Bayu mengutarakan perasaannya secara terang-terangan ke Nayla. Tentu saja semua yang pria ganteng itu lakukan membuat Nayla kebingungan.Perlahan Nayla memalingkan wajah dan menunduk. Lagi-lagi dia dihadapkan pada situasi yang sulit. Bahunya naik turun mengikuti ritme aliran udara di dadanya. Entah apa yang ada di benaknya, yang pasti semua ucapan yang baru saja keluar dari bibir pria di depannya ini benar-benar membuat Nayla kelimpungan sendiri.“Nay … kamu gak mau menjawab pertanyaanku?” Kembali Dokter Bayu bersuara.Nayla menghela napas pelan kemudian mendongak membuat mata mereka saling bertemu untuk beberapa saat.“Saya … saya harus menjawab apa, Dok?” lirih Nayla bersuara.Dokter Bayu tersenyum, matanya sayu menatap gadis manis di depannya ini.“Inginku kamu jawab ‘iya’, tapi tentu saja aku tidak bisa memaksamu. Semua tergantun

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Tepat Sasaran

    “Tunangan? Jadi kamu sudah bisa move on, Nay?” seru Fery.Nayla langsung tersenyum dan mengangguk dengan mantap. Ia bahkan kini menoleh ke Dokter Bayu yang berdiri di sebelahnya. Menatap pria tampan itu dengan lembut kemudian membalas senyumannya.“Iya. Bukannya masa lalu memang harus dilupakan. Benar kan, Sayang?” Nayla langsung bersuara dengan menambahkan panggilan ‘Sayang’ untuk Dokter Bayu.Dokter Bayu hanya mengulum senyum mendengar Nayla memanggilnya ‘Sayang’. Ia langsung mengangguk, menjawab pernyataan Nayla. Sementara Fery hanya diam. Wajahnya merah padam dengan rahang yang menegang.“Mbak, ini pesanannya sudah selesai.” Suara abang penjual roti bakar menginterupsi interaksi mereka.Nayla langsung menerimanya sementara Dokter Bayu menyelesaikan transaksinya.“Aku duluan, ya!!” pamit Nayla ke Fery.Ia berjalan beiringan dengan Dokter Bayu dan langsung masuk

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Modus Atau Pertolongan

    “Maaf, Dok … ,” lirih Nayla.Dokter Bayu tersenyum, matanya tampak berbinar menatap wajah manis di depannya. Sementara Nayla terlihat gelisah dan tidak tenang. Sesekali Nayla menggigit bibir bawahnya menunjukkan jika dirinya sedang gugup.“Aku tahu, pasti kamu berpikir ini terlalu cepat. Namun, bagiku tidak, Nay.”Nayla belum menjawab dan kini memutuskan menunduk saja. Ia tidak kuasa menatap mata pria di depannya ini yang bersinar penuh cinta. Selain itu kini dia sibuk menata gemuruh di dadanya yang tiada menentu. Kalau saja dia tidak menggantikan tugas Sari pasti Nayla tidak akan bersama Dokter Bayu saat ini.“Aku akan menunggu jawabannya, tidak perlu cepat. Kamu punya banyak waktu, kok.”Nayla masih membisu dengan wajah yang terus menunduk dan tangan yang sibuk meremas ujung hijabnya. Mimpi apa dia semalam hingga tiba-tiba ditembak Dokter Bayu seperti ini.Dokter Bayu menghela napas panjang sambil

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Aku Suka Kamu

    “Ray, kamu apa-apaan, sih?” sergah Dokter Bayu.Rayhan tampak marah dan menatap papanya dengan mata meradang. Dokter Bayu mengabaikan tatapannya. Pria tampan itu langsung menarik tangan Rayhan dan mengajaknya berlalu pergi.“Pa … aku gak mau pulang. Aku mau Mama Nayla. Aku mau Mama, Pa!!” ronta Rayhan.Ia bahkan tidak mau menggerakkan kakinya sedikit pun. Dokter Bayu berdecak sambil menatap Rayhan dengan tajam.“Ray, gak semua permintaanmu bisa dipenuhi Papa. Ingat itu!!”Rayhan mendengkus sambil menatap papanya dengan kesal.“Aku gak masalah saat Papa gak jadi ama Tante Widuri. Namun, Papa duluan yang menyimpan foto Tante Nayla di rumah. Itu artinya Papa memang suka Tante Nayla, kan?”Dokter Bayu menghela napas, menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Rayhan.“Kamu masih kecil dan gak tahu apa yang dirasakan orang dewasa. Jadi, Papa harap jangan bahas ini lagi!!&

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Perasaan Dokter Bayu

    “HEH!!!” seru Nayla tertahan.Rayhan hanya mengulum senyum melihat reaksi Nayla yang kebingungan. Gadis berhijab dengan wajah manis itu hanya diam sambil mengerjapkan mata menatap Rayhan dengan heran.“Kayaknya kamu salah, deh. Saya … saya bukan pacar Dokter Bayu.” Akhirnya Nayla bersuara usai terdiam beberapa saat.Rayhan sontak menggeleng dengan cepat.“Enggak. Saya gak salah. Papa punya foto Tante dan nama Tante Nayla, kan?”Nayla dengan refleks menganggukkan kepala. Untung saja suasana ruang tunggu sudah sepi pengunjung sehingga interaksi mereka berdua tidak menarik perhatian orang.“Kapan Tante mau jadi Mama saya? Nanti saya akan bilang ke Papa, ya?”Kedua alis Nayla sontak terangkat dengan mata yang melihat bingung.“Rayhan … pasti salah. Pasti itu bukan Nayla saya, kan? Saya dan Dokter Bayu hanya ---”“Iya, saya tahu. Orang dewasa sela

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Gak Boleh Ada Kesedihan

    “Sudah siap untuk melakukan prosedur selanjutnya?” tanya Dokter Bayu.Setelah enam minggu berselang, Nina dan Ivan datang kembali ke tempat Dokter Bayu. Sesuai jadwal, kali ini akan dilakukan pengambilan sel telur dan sel sperma. Nina dan Ivan hanya menghela napas panjang sambil menganggukkan kepala.“Iya, sudah, Dok,” ucap keduanya dengan mantap.“Oke, mari ikut saya!!”Dokter Bayu berdiri bersama seorang suster yang membimbing Nina ke ruang periksa. Sementara Ivan sudah berada di ruangan berbeda. Tidak membutuhkan waktu lama untuk proses tersebut. Bahkan setelahnya Ivan dan Nina bisa kembali melakukan aktivitas seperti biasa.“Apa hanya itu saja, Dok?” tanya Ivan.“Iya. Nanti jika sudah siap, saya akan kembali menghubungi Anda dan melakukan proses selanjutnya. Semoga saja untuk percobaan pertama ini langsung berhasil.”Ivan dan Nina manggut-manggut mendengarnya. Kemudian me

DMCA.com Protection Status