Share

Ivan yang Malang

Penulis: Aira Tsuraya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-24 10:50:05
“Pagi, Bu Hani. Apa Pak Ivan ada?” tanya Emran.

Sudah hampir seminggu berselang sejak Ivan didatangi dua deb kolektor ke kantornya. Kali ini Emran sengaja datang ke kantor Ivan.

“Maaf, Pak. Pak Ivan tidak ada di tempat. Saya pikir beliau ada di lokasi proyek,” jawab Bu Hani.

Emran tampak terkejut, menatap Bu Hani dengan kedua alis yang terangkat.

“Memangnya dia bilang seperti itu?”

“Iya, Pak. Hari senin kemarin Pak Ivan bilang kalau akan seminggu berada di lokasi proyek. Memang sudah hampir seminggu ini Pak Ivan tidak ke kantor dan saya berasumsi beliau ke lokasi proyek,” jelas Bu Hani.

Emran terlihat bingung. Ia menghela napas sambil sesekali mengurut dagunya.

“Saya sudah hampir seminggu juga ke lokasi proyek, Bu dan saya tidak pernah bertemu Ivan. Padahal banyak hal yang ingin saya bicarakan dengan Ivan. Itu sebabnya saya datang ke sini.”

Bu Hani terlihat panik sekaligus bingung. Bayang-bayang dua pria penagih hutang yang tempo hari datang terlintas di benaknya dan entah mengapa wani
Aira Tsuraya

PAGI!! Masih semangat baca? Masih, dong. Btw, aku mau ngadain give away, nih guys. Cus kepoin caranya lewat akun medsos-ku, ya!!! Buruan jangan sampai ketinggalan!!!

| 36
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Susi Umine Tafa
kasihan ivan,kayak gak adil banget,dia yang di selingkuhi dia juga yang sakit parah dan menderita
goodnovel comment avatar
mimi jihan🦋🦋🌹
jgn menigal ivan ya.. sehat bahagia
goodnovel comment avatar
Nurland Ilham
dari awal membaca dari kisah Widuri Dandy dan Fabian sama ya ges yak,, hmmmm.. semangat author.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Kenyataan Tentang Ivan

    “Fabian, kamu berada di mana sekarang?” tanya Bu Ana melalui panggilan telepon.Fabian yang sedang duduk di ruang tunggu bandara terlihat terkejut. Pasalnya suara Bu Ana terdengar seperti orang yang menangis saat ini. Hari ini memang Fabian dan Luna hendak bertolak pulang ke rumah usai melakukan honeymoon. Namun, Fabian sangat terkejut saat mendengar panggilan dari ibunya.“Ada apa, Ma? Mama kenapa? Kok seperti menangis begitu?”Bu Ana tidak menjawab, tapi Fabian malah mendengar suara isakan terdengar jelas di sana. Fabian kebingungan, menoleh ke arah Luna yang duduk di sebelahnya. Ekspresi Luna sama dengan Fabian kali ini. Fabian menghela napas panjang kemudian kembali bersuara.“Kami sedang menunggu pesawat delay, Ma. Namun, Mama jangan khawatir sebentar lagi juga akan take off. Mama kenapa?”Hening, tidak ada suara malah isak tangis Bu Ana yang jelas. Lagi-lagi Fabian kebingungan dan berulang menoleh ke arah L

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Permintaan Ivan

    “Kamu sudah bangun?” tanya Luna.Ivan menoleh ke samping dan terkejut saat melihat Luna sedang duduk di sebelahnya. Mata Ivan terlihat sayu, tapi tampak jelas kebencian di sana.“Untuk apa kamu di sini? Mana Tante Ana?” Ivan malah balik bertanya.“Mama sedang membeli makan, jadi aku yang menggantikannya. Apa kamu membutuhkan sesuatu?”Ivan berdecak sambil memalingkan wajah menghindar dari Luna. Luna terdiam melihat reaksi Ivan. Lama-lama dia sudah terbiasa menghadapi sikap anti pati Ivan padanya.“Aku sudah tahu mengenai penyakitmu, Van. Kenapa kamu menyembunyikannya selama ini?”Ivan terdiam dan wajahnya masih menghadap ke sisi lain Luna. Dia sama sekali tidak mau melihat Luna.“Aku juga diberitahu Tante kalau kamu tidak mau menjalani pengobatan seperti sebelumnya. Kenapa, Van? Apa kamu sudah menyerah?”Ivan berdecak dan kini melihat ke arah Luna. “Memangnya apa

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-26
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Rasa yang Ambigu

    “Jadi apa kamu mau melakukannya, Luna?” tanya Ivan.Luna hanya terdiam, mengatupkan rapat bibirnya sambil menatap Ivan tanpa kedip. Ia tidak menduga, Ivan akan berkata seperti itu. Padahal jelas kalau hal itu tidak dapat dia lakukan. Apa Ivan sengaja melakukan semua ini karena dia sudah putus asa?Ivan tersenyum sumbang sambil melirik Luna dengan sinis.“Kamu tidak bisa melakukannya, bukan? Sudah kutebak.”Ivan menarik napas panjang, kemudian sudah tidur miring membelakangi Luna. Luna hanya diam membisu sambil menatap Ivan. Ada buliran bening di sudut matanya bahkan kini matanya sudah berkabut.Tanpa diketahui Luna dan Ivan, ada Fabian yang sedang berdiri tegak di depan pintu mendengar semua percakapan mereka. Fabian sengaja kembali untuk mengambil barang yang ketinggalan. Namun, dia urung masuk saat melihat interaksi yang dilakukan Ivan dan Luna. Fabian semakin terkejut saat mendengar apa yang baru saja dikatakan Ivan tadi.

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-27
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Pengakuan Fabian

    “Ivan mencarimu, Fabian,” ucap Luna.Wanita cantik itu baru saja keluar dari kamar rawat inap Ivan dan melihat Fabian hanya duduk diam di teras depan kamar Ivan. Fabian menoleh, tersenyum sambil mengangguk.“Iya. Aku akan menemuinya.” Fabian gegas berdiri dan berlalu masuk ke dalam ruang rawat inap tanpa menunggu Luna.“Hei, Bro!! Ngapain nyariin aku?” sapa Fabian ramah ke Ivan.Ivan tersenyum kemudian meminta Fabian duduk di kursi dekat tempat tidurnya.“Fabian, aku minta kamu mau melakukan sesuatu untukku kali ini.”Fabian terdiam mengernyitkan alis melihat ke arah Ivan.“Apa maksudmu, Van? Jangan ngomong aneh-aneh!!”Ivan tersenyum miring sambil menghela napas panjang. “Aku gak ngomong aneh-aneh. Aku hanya ingin kamu membantu.”“Membantu apa?” Fabian mencondongkan tubuhnya ke Ivan.“Aku ingin perusahaanku dimerger oleh Om

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-28
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Kembalilah Padanya

    “FABIAN!!!” seru Luna.Wanita cantik itu sudah berdiri di depan pintu dan menatap Fabian dengan amarah. Ivan hanya terdiam sambil melihat ke arah Fabian dan Luna. Fabian hanya membisu sambil menoleh ke arah Luna. Langkah Luna sangat tegas, kemudian berhenti dan berdiri tegak di depan Fabian.“Kamu apa-apaan, Fabian? Memangnya aku barang, seenaknya kamu pindah tangankan?” sentak Luna.Fabian tidak menjawab hanya menghela napas sambil menatap Luna dengan sendu. Belum sempat Fabian bersuara, tiba-tiba pintu terbuka. Ada Bu Ana dan Pak Roni berdiri di depan pintu.“Kalian berkumpul di sini semua. Apa Ivan sudah lebih baik?” tanya Pak Roni.“Iya, Pa. Dia sudah lebih baik.” Fabian yang menjawab. Ia sudah bangkit dari duduknya dan menyilakan Bu Ana yang duduk.“Aku dan Luna sedang berdiskusi mencari rumah sakit yang cocok untuk pengobatan dia selanjutnya. Benar kan, Babe?” Fabian kini ters

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-29
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Lain di Bibir Lain di Sikap

    PLAK!!Sebuah tamparan hinggap di pipi Fabian membuat pria tampan bermata sipit itu tercengang bahkan spontan dia mengelus pipinya kali ini. Mata Luna tampak berkabut menatap Fabian dengan tangan yang gemetaran. Baru pertama kali Luna menampar Fabian dan itu membuatnya terluka.“Aku ... aku sengaja melakukannya supaya kamu berhenti omong kosong, Fabian!!!” ucap Luna.Fabian hanya diam dan tangannya masih sibuk mengelus pipinya yang kesakitan.“Seenaknya kamu bicara seperti itu seakan aku tidak punya hati. Kamu tidak tahu bagaimana perasaanku, kan?”Fabian belum menjawab, tapi mata sipitnya sudah melihat Luna dengan sudut mata.“Aku hanya mencintai Fabian Baskara. Bagaimana mungkin kamu memintaku pergi? Aku hanya mencintaimu, bukan yang lain. Tolong ... jangan bicara tentang ini lagi!! Aku mohon.”Fabian trenyuh mendengar ucapan Luna. Semua yang dikatakan Luna benar. Dia sama sekali tidak mau tahu pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Alasan Fabian

    “Lun, malam ini aku gak pulang. Aku ada tugas keluar kota,” ujar Fabian.Usai melihat interaksi mesra Luna dan Ivan di kamar rawat inap, Fabian memutuskan berkata seperti itu. Mungkin ada baiknya dia yang pergi dan membiarkan sepasang kekasih itu bersatu lagi.“Kok dadakan, Fabian? Kamu bahkan tidak memberitahu aku saat siang tadi.” Luna sudah melakukan protes di seberang sana.Fabian berdecak. Ia masih berada di dalam mobil parkiran rumah sakit tempat Luna bekerja. Sesekali Fabian mengacak rambutnya sambil menggelengkan kepala. Entah apa alasan dia melakukan ini, yang pasti Fabian tidak mau membuat dia semakin merasa bersalah.“Maaf, Babe. Aku juga baru mendapat kabarnya petang ini. Aku gak lama, kok. Palingan cuman tiga hari.”“TIGA HARI??” Di seberang sana Luna terperangah kaget. Wanita cantik itu terdiam sambil menghela napas panjang. Sepertinya Fabian bisa merasakan reaksi Luna kali ini.&

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-31
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Salah Paham Berawal

    Beberapa jam sebelumnya ... Tanpa sengaja Fabian bertemu dengan Nina. Fabian memang sudah lama mengenal Nina. Nina salah satu putri teman orang tuanya. Hanya saja Fabian tidak tahu jika Nina sempat dikenalkan ke Ivan dan Ivan menolaknya. “Fabian!! Kamu di sini?” sapa Nina. Nina baru saja bertemu dengan salah satu rekan bisnisnya di hotel tersebut. Kebetulan Fabian menginap di sana semalam. Ia baru datang dan hendak beristirahat. Dia terkejut saat melihat Nina ada di sana. “Eh, iya, Nin. Tumben kamu di sini. Ngapain?” Nina tersenyum sambil menyibak rambut bergelombangnya. “Biasa, ketemuan ama klien. Kamu sendiri ngapain di sini?” Fabian tersenyum meringis sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Sama kayak kamu, mau ketemuan ama teman.” Kali ini terpaksa Fabian berbohong, untungnya Nina tidak mencurigainya. “Apa sudah ketemu?” Fabian menggeleng sambil menghela napas panjang. “Gak. Mereka baru saja membatalkannya dan aku mau balik pulang.” Lagi-lagi Fabian berbohong. Entahl

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-01

Bab terbaru

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Extra Bab

    “IBU!! Kok di sini?” tanya Dokter Bayu. Untung saja mereka menjeda interaksi mesra, kalau tidak pasti Nayla akan sangat malu. Nayla urung membuka jilbab dan kembali duduk dengan tenang. Sementara Dokter Bayu bangkit menghampiri Bu Narmi. “Perut ibu sakit, jadi bolak balik ke kamar mandi. Ibu pikir Rayhan sudah tidur, ternyata kamu dan Nayla malah di sini.” Dokter Bayu menghela napas panjang sambil mengacak rambutnya. “Ya … gimana gak ke sini. Rayhan tidur di kamarku, tuh.” Dokter Bayu mengatakannya dengan kesal dan wajah cemberut. Bu Narmi hanya mengulum senyum sambil melirik putra serta menantunya. “Ya udah, biar Ibu bangunin Rayhan.” Bu Narmi bersiap pergi, tapi Dokter Bayu mencegahnya. “Gak usah, Bu. Aku tidur di sini saja. Ibu dan Bapak temani Rayhan di kamar sebelah.” Bu Narmi menghela napas panjang sambil mengangguk. “Ya udah kalau gitu. Nanti biar Ibu kasih tahu bapakmu nanti takutnya main nyelonong masuk saja.” Dokter Bayu hanya tersenyum sementara Nayla sudah menunduk

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Selamat Hari Bahagia Dokter Bayu

    “Saya … saya tidak mau bohong, Dok,” lirih Nayla.Tentu saja mendengar jawaban Nayla membuat Dokter Bayu kebingungan. Kedua alisnya terangkat dengan mata penuh tanya. Perlahan Dokter Bayu menggelengkan kepala.“Aku gak tahu maksud kalimatmu. Kamu gak mau bohong soal apa?”Nayla membisu, tidak mau menjawab malah menundukkan kepala semakin dalam. Dokter Bayu makin bingung melihat sikap Nayla. Kemudian perlahan dan sangat lirih terdengar kalimat dari bibir Nayla.“Saya … juga suka Dokter.”Seketika Dokter Bayu terkesima mendengar jawaban Nayla. Matanya tampak berkaca-kaca dengan sebuah senyum yang terukir indah di wajahnya. Ia terdiam menatap gadis manis berhijab di depannya ini. Ingin rasanya ia mendekat dan menarik Nayla dalam pelukannya, tapi tentu saja itu tidak mungkin.“TANTE!!!” tiba-tiba Rayhan datang dan berhambur memeluk Nayla.Nayla tersenyum dan balas memeluknya. D

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Kejutan dari Rayhan

    “Kejutan? Kejutan apaan?” gumam Dokter Bayu.Ia baru saja usai membaca pesan yang dikirimkan Rayhan padanya. Dokter Bayu tidak mau banyak berpikir. Ia menyimpan ponselnya dan kembali sibuk memeriksa pasien. Hari ini kebetulan pasiennya sangat banyak sehingga membuat Rayhan menunggu sedikit lama.Pukul sembilan malam saat Dokter Bayu keluar dari ruang praktek. Ia melihat Rayhan sedang duduk di ruang tunggu sambil memainkan ponselnya.“Kamu tidak membuat ulah, kan?” tanya Dokter Bayu.Rayhan mendongak, menghentikan bermain. Matanya membola menatap Dokter Bayu yang berdiri di depannya.“Aku dari tadi duduk diam di sini, Pa. Memangnya mau bikin ulah apa?”Dokter Bayu mengendikkan bahu sambil menggelengkan kepala.“Gak tahu. Kan biasanya kamu yang suka bertingkah aneh.”Rayhan tersenyum cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.“Aku kan udah gede, Pa. Lagian

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Bapak Berduka Anak Berulah

    “Aku serius, Nay,” ucap Dokter Bayu.Nayla hanya diam membisu dengan mata tak berkedip menatap dokter tampan di depannya ini. Sudah kedua kali ini, Dokter Bayu mengutarakan perasaannya secara terang-terangan ke Nayla. Tentu saja semua yang pria ganteng itu lakukan membuat Nayla kebingungan.Perlahan Nayla memalingkan wajah dan menunduk. Lagi-lagi dia dihadapkan pada situasi yang sulit. Bahunya naik turun mengikuti ritme aliran udara di dadanya. Entah apa yang ada di benaknya, yang pasti semua ucapan yang baru saja keluar dari bibir pria di depannya ini benar-benar membuat Nayla kelimpungan sendiri.“Nay … kamu gak mau menjawab pertanyaanku?” Kembali Dokter Bayu bersuara.Nayla menghela napas pelan kemudian mendongak membuat mata mereka saling bertemu untuk beberapa saat.“Saya … saya harus menjawab apa, Dok?” lirih Nayla bersuara.Dokter Bayu tersenyum, matanya sayu menatap gadis manis di depannya ini.“Inginku kamu jawab ‘iya’, tapi tentu saja aku tidak bisa memaksamu. Semua tergantun

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Tepat Sasaran

    “Tunangan? Jadi kamu sudah bisa move on, Nay?” seru Fery.Nayla langsung tersenyum dan mengangguk dengan mantap. Ia bahkan kini menoleh ke Dokter Bayu yang berdiri di sebelahnya. Menatap pria tampan itu dengan lembut kemudian membalas senyumannya.“Iya. Bukannya masa lalu memang harus dilupakan. Benar kan, Sayang?” Nayla langsung bersuara dengan menambahkan panggilan ‘Sayang’ untuk Dokter Bayu.Dokter Bayu hanya mengulum senyum mendengar Nayla memanggilnya ‘Sayang’. Ia langsung mengangguk, menjawab pernyataan Nayla. Sementara Fery hanya diam. Wajahnya merah padam dengan rahang yang menegang.“Mbak, ini pesanannya sudah selesai.” Suara abang penjual roti bakar menginterupsi interaksi mereka.Nayla langsung menerimanya sementara Dokter Bayu menyelesaikan transaksinya.“Aku duluan, ya!!” pamit Nayla ke Fery.Ia berjalan beiringan dengan Dokter Bayu dan langsung masuk

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Modus Atau Pertolongan

    “Maaf, Dok … ,” lirih Nayla.Dokter Bayu tersenyum, matanya tampak berbinar menatap wajah manis di depannya. Sementara Nayla terlihat gelisah dan tidak tenang. Sesekali Nayla menggigit bibir bawahnya menunjukkan jika dirinya sedang gugup.“Aku tahu, pasti kamu berpikir ini terlalu cepat. Namun, bagiku tidak, Nay.”Nayla belum menjawab dan kini memutuskan menunduk saja. Ia tidak kuasa menatap mata pria di depannya ini yang bersinar penuh cinta. Selain itu kini dia sibuk menata gemuruh di dadanya yang tiada menentu. Kalau saja dia tidak menggantikan tugas Sari pasti Nayla tidak akan bersama Dokter Bayu saat ini.“Aku akan menunggu jawabannya, tidak perlu cepat. Kamu punya banyak waktu, kok.”Nayla masih membisu dengan wajah yang terus menunduk dan tangan yang sibuk meremas ujung hijabnya. Mimpi apa dia semalam hingga tiba-tiba ditembak Dokter Bayu seperti ini.Dokter Bayu menghela napas panjang sambil

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Aku Suka Kamu

    “Ray, kamu apa-apaan, sih?” sergah Dokter Bayu.Rayhan tampak marah dan menatap papanya dengan mata meradang. Dokter Bayu mengabaikan tatapannya. Pria tampan itu langsung menarik tangan Rayhan dan mengajaknya berlalu pergi.“Pa … aku gak mau pulang. Aku mau Mama Nayla. Aku mau Mama, Pa!!” ronta Rayhan.Ia bahkan tidak mau menggerakkan kakinya sedikit pun. Dokter Bayu berdecak sambil menatap Rayhan dengan tajam.“Ray, gak semua permintaanmu bisa dipenuhi Papa. Ingat itu!!”Rayhan mendengkus sambil menatap papanya dengan kesal.“Aku gak masalah saat Papa gak jadi ama Tante Widuri. Namun, Papa duluan yang menyimpan foto Tante Nayla di rumah. Itu artinya Papa memang suka Tante Nayla, kan?”Dokter Bayu menghela napas, menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Rayhan.“Kamu masih kecil dan gak tahu apa yang dirasakan orang dewasa. Jadi, Papa harap jangan bahas ini lagi!!&

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Perasaan Dokter Bayu

    “HEH!!!” seru Nayla tertahan.Rayhan hanya mengulum senyum melihat reaksi Nayla yang kebingungan. Gadis berhijab dengan wajah manis itu hanya diam sambil mengerjapkan mata menatap Rayhan dengan heran.“Kayaknya kamu salah, deh. Saya … saya bukan pacar Dokter Bayu.” Akhirnya Nayla bersuara usai terdiam beberapa saat.Rayhan sontak menggeleng dengan cepat.“Enggak. Saya gak salah. Papa punya foto Tante dan nama Tante Nayla, kan?”Nayla dengan refleks menganggukkan kepala. Untung saja suasana ruang tunggu sudah sepi pengunjung sehingga interaksi mereka berdua tidak menarik perhatian orang.“Kapan Tante mau jadi Mama saya? Nanti saya akan bilang ke Papa, ya?”Kedua alis Nayla sontak terangkat dengan mata yang melihat bingung.“Rayhan … pasti salah. Pasti itu bukan Nayla saya, kan? Saya dan Dokter Bayu hanya ---”“Iya, saya tahu. Orang dewasa sela

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Gak Boleh Ada Kesedihan

    “Sudah siap untuk melakukan prosedur selanjutnya?” tanya Dokter Bayu.Setelah enam minggu berselang, Nina dan Ivan datang kembali ke tempat Dokter Bayu. Sesuai jadwal, kali ini akan dilakukan pengambilan sel telur dan sel sperma. Nina dan Ivan hanya menghela napas panjang sambil menganggukkan kepala.“Iya, sudah, Dok,” ucap keduanya dengan mantap.“Oke, mari ikut saya!!”Dokter Bayu berdiri bersama seorang suster yang membimbing Nina ke ruang periksa. Sementara Ivan sudah berada di ruangan berbeda. Tidak membutuhkan waktu lama untuk proses tersebut. Bahkan setelahnya Ivan dan Nina bisa kembali melakukan aktivitas seperti biasa.“Apa hanya itu saja, Dok?” tanya Ivan.“Iya. Nanti jika sudah siap, saya akan kembali menghubungi Anda dan melakukan proses selanjutnya. Semoga saja untuk percobaan pertama ini langsung berhasil.”Ivan dan Nina manggut-manggut mendengarnya. Kemudian me

DMCA.com Protection Status