Beranda / Pernikahan / Ternyata Aku Istri Kedua / Setia Itu Butuh Perjuangan

Share

Setia Itu Butuh Perjuangan

Penulis: Jannah Zein
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-11 15:00:47

Bab 102

"Jangan lupa lho, Mas. Aku mengenal Rio jauh sebelum aku kenal kamu. Kami itu teman sejak kecil."

"Tapi nyatanya itu belum bisa membuatmu benar-benar mengenal Rio," tukas Akmal. Tentunya ia heran dengan kepolosan sang istri. Apakah sifat polosnya ini juga yang dulu membuat Hanina dengan mudahnya jatuh ke dalam pelukannya?

Pria itu terlihat menghela nafas panjang.

"Ya, aku tahu itu. Tapi pada dasarnya dia pria yang baik...."

"Apakah layak seorang sahabat memaksakan kehendaknya, bahkan rela menculik demi memenuhi obsesinya? Sayang... perasaan yang ada pada Rio itu hanya obsesi, bukanlah cinta. Kalau memang dia mencintaimu dengan tulus, seharusnya dia bersikap lebih bijak, bukan melakukan segala cara untuk memisahkan kita."

"Dia hanya khilaf, lagian kan dia sudah minta maaf dan meminta kepada kita untuk tidak meneruskan ini ke jalur hukum, sekaligus tutup mulut. Dia akan menikahi Risty sebagai kompensasi supaya Risty tidak lagi mengganggu hubungan kita dan tidak mungkin balik lag
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Ujian Kesetiaan

    Bab 103"Kamu mau ngasih aku penawaran apa? Nikah kontrak?" Hanya opsi itu yang ada di otak Sierra, mengingat Akmal selalu menolak ajakannya dengan alasan bahwa ia sudah punya istri dan melakukan hubungan di luar nikah itu merupakan dosa besar.Akhirnya Sierra menurut. Dia duduk di tepi pembaringan dan merapatkan pahanya, sehingga pemandangan indah nan erotis itu tidak lagi terlihat oleh Akmal.Dalam hati pria itu berdecih. Sebegitu percaya dirinya kah Sierra, sehingga menganggap jika ia akan mengajukan nikah kontrak?Sudah cukup masa lalunya, dan Akmal tidak akan mau terjatuh lagi ke dalam lubang yang sama."Tentu saja tidak, Sierra." Pria itu masih berdiri sambil bersedekap, melipat tangan di dadanya."Lalu apa maumu?" Wajah cantik itu mendongak, menatap wajah Akmal. Sang pemilik rahang tegas itu terlihat begitu tampan diterpa cahaya lampu di ruangan ini."Kamu silahkan pilih. Kamu keluar dari ruangan ini dengan sukarela, atau aku akan mengundurkan diri sebagai general manager di ho

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Nasehat Om Danu

    Bab 104Seperti biasa, pria itu menanggapi curhatan Akmal tanpa reaksi yang berlebihan. Om Danu tetap bersikap tenang mendengarkan cerita Akmal dari A sampai Z, baru setelah itu pria itu menyodorkan segelas air mineral dan meminta Akmal untuk minum.Akmal menyambut minuman itu, lalu menegak isinya sampai gelas yang terbuat dari bahan plastik itu kosong."Seharusnya kamu tidak perlu bela-belain terbang malam-malam hanya untuk menemui Om. Kamu cukup baca dengan teliti surat kontrak kerja kalian, lalu mengambil kesimpulan sendiri," tukas pria paruh baya itu.Posisi duduk mereka berhadapan. Om Danu serta tante Farida duduk berdampingan, menghadapi pria yang sesekali mengusap wajahnya kasar."Apa dengan menentang Sierra, aku sudah dianggap sudah melanggar kesepakatan kontrak, Om?""Tentu saja tidak. Kamu hanya akan dianggap melanggar kesepakatan jika tidak memenuhi kewajiban kamu," jawab om Danu diplomatis."Bukan melayani Sierra di tempat tidur, kan?" "Tentu saja bukan." Tawa pria itu te

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Nasehat Om Danu 2

    Bab 105 Ada atau tidaknya penjelasan dari Akmal, tapi yang jelas Hanina sudah sulit untuk mempercayai. Dia lebih percaya dengan penglihatannya sendiri. Meskipun Akmal mengklaim dia tidak selingkuh, tetapi faktanya dia dikelilingi oleh para wanita yang mengejar-ngejarnya, termasuk Sierra, sang owner hotel dan Renita, asisten pribadi Akmal sendiri. Sepandai-pandainya tupai melompat, pasti terkadang bisa jatuh juga kan? Namun anggapan Hanina jelas salah. Di suatu sore, tatkala ia baru pulang dari butik, rumahnya malah kedatangan tamu tak diundang. Mau apa ketiga orang itu datang kemari?! Dadanya seketika berkecamuk. "Mama Sari, Tante Farida, Om Danu." Langkah perempuan itu tertahan seketika saat ia berada di depan pintu utama rumah ini. "Sayang, kamu sudah pulang? Kemari, Nak. Kita kedatangan tamu nih." Liani melambaikan tangan. "Ya, Ma." Akhirnya Hanina meneruskan langkahnya. Hanina sedikit merasa lega lantaran kedua orang tuanya juga berada di sana dan dilihat dari waja

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Penjelasan Om Danu

    Bab 106"Sebenarnya itulah tujuan utama kami datang kemari, Pak Darma. Kami ingin meng-clear-kan masalah ini, karena sepertinya Hanina salah paham soal kejadian malam itu," sahut om Danu buru-buru. Dia tentu tak ingin kian memanaskan suasana. Begitu banyaknya masalah yang menghampiri mereka sejak dua tahun terakhir ini membuat sepasang suami istri yang merupakan orang tua kandung Hanina itu sulit berpikir secara jernih. Barangkali benar, mereka memang hanya ingin kebaikan untuk putrinya. Namun latar belakang Akmal yang buruk membuat mereka sulit untuk berprasangka baik kepada menantu mereka itu.Danu dan juga Farida menyadari jika kedatangan mereka memang berada di situasi yang kurang tepat, tapi keduanya tak punya pilihan. Anak angkat mereka butuh diperjuangkan dan didukung. Walaupun itu sebenarnya sudah Danu lakukan sejak pertama kali bertemu mereka di Adinda Hotel."Satu bulan lebih sedikit lagi Akmal akan mengakhiri masa kerjanya dan ia bisa bekerja di tempat lain. Jadi bersabarl

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Bukan Cinta Yang Salah

    Bab 107"Ada apa sih? Kok main peluk-pelukan?" tegur Liani."Nggak ada apa-apa, Ma." Perempuan itu berdiri dan menarik sang mama untuk kembali bergabung dengan mereka. Liani memang terlambat sedikit masuk ke rumah ini lantaran ia memang harus benar-benar mengantar ketiga tamunya itu sampai mobil yang membawa mereka menghilang dari pandangan. Sementara Hanina dan papanya hanya mengantar ketiga tamu itu di depan pintu utama, bahkan setelahnya Hanina mengantar Aqila masuk ke dalam kamar dan membiarkan putrinya bermain sendirian di sana."Nggak apa-apa, Ma. Papa hanya menasehati Nina." Pria itu menggeleng penuh arti. "Papa nggak mau Hanina mencintai seseorang tanpa logika. Cinta itu perlu logika. Cinta itu bukan menyakiti, tetapi membahagiakan. Jika cinta tidak bisa lagi membahagiakan, berarti bukan cinta yang salah, tetapi cara kamu mencintai seseorang itu yang salah. Kamu berhak untuk bahagia dengan cara kamu sendiri.""Aku merasa Papa seperti kembali muda," komentar Liani setelah mende

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Jangan Menyesali Takdir

    Bab 108Belum apa-apa, tapi Risty sudah berpikir ingin lari darinya. Apa sedemikian tidak berharga tawarannya, sehingga membuat Risty selalu mencari cara untuk menghindar dari berkomitmen dengannya? Pria itu seolah merasa hatinya dicubit-cubit. Akmal benar-benar beruntung dicintai dengan hebat oleh dua orang perempuan. Risty dan Hanina. Rio tak bisa membayangkan seandainya dua perempuan ini dulunya sampai akur dan memutuskan untuk tetap menjalani pernikahannya."Aku menyukaimu, Ris. Jadi tolong berhenti berpikiran suatu saat kamu akan pergi dariku. Sebuah pernikahan itu tidak mesti dengan diawali oleh cinta. Kita tidak perlu cinta untuk membuat sebuah rumah tangga. Kita hanya perlu sebuah kesepakatan.""Aku hanya mencoba untuk realistis, Mas, lagi pula kamu masih muda dan aku berpikir jika masih banyak wanita yang mau denganmu. Setelah hatimu lebih kuat dan lukamu sembuh, aku bisa pergi dari hidupmu dan kita akan kembali menjadi orang lain.""Bagaimana dengan perasaanmu? Kamu tidak

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Seperti Tukar Pasangan

    Bab 109Waktu sudah mendekati tengah malam dan Rio masih tidak bisa tertidur lantaran juniornya yang tidak mau diajak kompromi. Berkali-kali ia menelan salivanya sembari mengerang lirih. Namun ia tak mau membangunkan Risty yang sudah lelap, walaupun jika ia meminta, perempuan itu pasti tidak akan keberatan untuk melayani kebutuhan biologisnya.Tidak.Dia sudah berjanji dalam hati untuk tidak melakukan itu, kecuali mereka sudah resmi menikah.Entah pikiran itu berasal dari mana, padahal baik Rio maupun Risty sama-sama menganut kehidupan bebas, yang berarti seks sebelum menikah bukan hal yang tabu.Akhirnya pria itu memutuskan untuk bangkit dari tempat tidurny.a. Dia melepaskan lengannya dari kepala Risty dengan sangat hati-hati, lalu segera menyibak selimut dan akhirnya beringsut dari pembaringan.Setelah mengambil ponsel dari laci meja nakas, Rio keluar dari kamar, terus ke ruang tamu dan akhirnya sampai di pintu utama. Rumah ini memang tidak terlalu besar, tetapi juga tidak terlalu k

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Pengorbanan Terakhir

    Bab 110"Aku tidak tahu harus bagaimana, tapi aku nggak mungkin membatalkan rencanaku. Kamu itu berhak mendapatkan laki-laki yang lebih baik, Dira." Rio memejamkan mata sejenak, kemudian membuka keran dan membasuh wajahnya.Air dingin yang mengucur dan membasahi wajahnya sedikit mendinginkan suhu di tubuh Rio yang memanas akibat ulah Dira barusan. Setelah ia merasa lebih tenang, Rio pun keluar dari kamar mandi, lalu berjalan mendekati gadis yang tergolek di atas karpet itu. Dan dengan teramat hati-hati, Rio mengangkat tubuh Dira dan kembali merebahkan di pembaringan. Beruntung kali ini tampaknya Dira benar-benar tertidur, sehingga tidak bertingkah yang macam-macam."Kasihan kamu, Dira. Kenapa kamu harus jatuh cinta sama Mas?" keluh pria itu. Kondisi Dira membuat Rio benar-benar risau. Dia menjadi serba salah. Memang ini di luar kendalinya, tapi sebagai seorang kakak tetap saja Rio merasa bertanggung jawab dengan perasaan Dira."Ini bukan soal baik atau buruk, tetapi nyatanya Mas meman

Bab terbaru

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Papa Kerja Dulu

    Bab 116"Selama putri kita nggak berzina, mengapa kita harus repot? Anak kita cuma satu dan sekarang anak kita udah mau punya anak dua. Kenapa kita nggak bersyukur, Ma?? Kalau bukan Hanina dan anak-anaknya, lalu siapa yang akan merawat kita kelak?! Nggak usah kesel, yang penting putri kita nggak berzina. Anak itu ada bapaknya, walaupun Papa masih belum mengizinkan bapaknya untuk membawa mereka. Papa masih ingin mengajari Akmal untuk menjadi kepala keluarga yang baik."Ucapan pria itu sungguh menenangkan dan Liani harus mengakui jika Darmawan memang benar. Hanya saja dia masih belum bisa menerima kehamilan Hanina. Dia merasa kecolongan. Bukannya selama ini dia dan suaminya melarang keras Hanina dan Akmal berhubungan? Lah, ini kok malah hamil?!"Papa masih ingat, kan bagaimana kita susahnya mendapatkan Hanina? Sampai-sampai Mama dikira mandul, karena hampir 10 tahun menikah, belum juga dikaruniai anak. Lalu kenapa setelah ia dewasa malah mendapatkan suami seperti Akmal?! Mama nggak rela

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Adik Aqila

    Bab 115" Nah tuh, bener kan? Sudah ada embrio rupanya. Selamat ya, Bu. Ibu positif mengandung. Usia kandungannya sudah 6 minggu," ujar dokter kandungan perempuan yang bernama Herlina itu.Percintaan panasnya dengan Akmal malam itu ternyata membuahkan hasil. Hanina kembali teringat dengan kejadian malam penculikannya. Seharusnya waktu itu Rio lah yang mengeksekusinya. Namun ternyata dia malah bercinta dengan Akmal. Sontak Hanina bergidik. Tak terbayangkan seandainya benih ini milik Rio. Pasti akan sangat rumit. Saat ini Rio sudah menikah dengan Risty.Perempuan itu memejamkan matanya sejenak, berusaha mencerna kejutan yang diterimanya saat ini."Terima kasih, Dok." Hanina kembali bangkit dari tempat tidur setelah selesai pemeriksaan. Dia turun dari tempat tidur di dibantu oleh seorang perawat perempuan yang dengan sigap membawanya duduk di kursi berhadapan dengan sang dokter."Saya resepkan obat anti mual dan vitamin, dikonsumsi secara rutin ya, Bu. Semoga Ibu dan dedek bayinya sehat.

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Curhat

    Bab 114"Baru beberapa bulan yang lalu, Bu," sahut Melati sumringah. "Saya nyaman bekerja di perusahaannya Pak Irwan. Sama seperti Ibu, beliau baik dan tidak pernah menekan saya untuk ini dan itu. Namun saya di tuntut harus mendampinginya kemanapun. Ya, mirip-mirip Daisy lah. Cuma beruntungnya, Daisy itu keponakannya Pak Irwan. Jadi aman deh.""Memangnya kenapa? Bukankah mendampingi bos kemanapun itu adalah tugas seorang sekretaris?""Iya, Bu. Tapi yang tidak enaknya itu rumor yang beredar di seputar kantor tentang kedekatan kami," curhat Melati."Memangnya ada apa?" Hanina lagi-lagi merasa tertarik dengan cerita Melati. Dia melambaikan tangan pada ibunya, dan Liani yang paham segera membawa Aqila dari pangkuan Hanina."Pak Irwan itu duda. Jadinya ya.... Bu Hanina bisa membayangkan lah." Wajah sumringahnya berakhir dengan senyum kecut. Melati tak bisa mengabaikan begitu saja tatapan para perempuan di kantornya yang terlihat begitu sinis bercampur iri. Walaupun duda, tetapi Irwan meru

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Membuka Lembaran Baru

    Bab 113"Iya." Wajah Hanina kembali dengan mode serius. "Aku akui aku memang sudah memberitahu soal kalian yang akan menikah, lagi pula aku juga tidak mau menutup-nutupi masalah ini. Aku tidak mau dia terlalu berharap sama kamu.""Aku tidak mau tahu ya, tapi yang jelas aku tidak mau kejadian seperti itu terulang kembali. Aku mau kita mentaati kesepakatan yang sudah dibuat. Bukankah itu juga yang kamu dan Akmal inginkan?!" tegas pria itu. "Kamu menekanku?!" Perempuan itu tersentak balas menatap Rio yang entah kenapa pagi ini tatapannya begitu dalam. "Aku tidak ingin membuatmu tertekan, tetapi apapun yang terjadi, kamu harus menangani dan bertanggung jawab. Kamu pastikan agar Dira tidak mengulangi hal yang merugikan dirinya sendiri." Rio bangkit, kemudian mundur selangkah. "Ya sudah, hanya itu yang ingin aku katakan. Sekarang aku harus pergi. Pekerjaanku hari ini sangat banyak."Hanina masih saja ternganga dengan sikap Rio yang dengan langkah cepatnya menghilang dari balik pintu kaca.

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Cinta Tidak Bisa Memilih

    Bab 112"Adira, tapi Mas Rio menganggap kamu sebagai seorang adik, nggak lebih. Dia memang sangat baik sama kamu dan dia merasa kamu adalah saudaranya, di saat saudaranya yang lain tidak peduli. Kamu itu terlalu berharga. Ayolah Dira.... jangan seperti ini lagi ya. Kamu akan tetap memiliki cinta Mas Rio walaupun kami sudah menikah. Kamu nggak akan kehilangan Mas Rio," tutur lirih perempuan itu.Dia memang sengaja memancing dengan kata-kata adik, karena dia ingin tahu atau bagaimana tanggapan gadis itu. "Omong kosong! Kak Nina dan Mas Rio itu juga saudara angkat, tapi ternyata Mas Rio mencintai Kak Nina lebih daripada seorang adik. Kenapa itu tidak bisa berlaku kepadaku? Aku dan Kak Nina itu posisinya sama!" Gadis merengut. Bibirnya mengerucut. "Cinta itu tidak bisa memilih, Dira....""Nah bener, kan? Sebenarnya kalian memang saling mencintai, atau jangan-jangan kalian sudah ada hubungan lain di balik Kak Nina dan Mas Akmal?" tuduh gadis itu.Namun Risty menggeleng. "Enggak Dira. Aku

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Omong Kosong!

    Bab 111Namun Rio malah menggeleng sembari memperdengarkan kekehannya. "Dia itu masih perawan, Ris. Bagaimana mungkin aku tega memerawani anak orang, terlebih adik angkatku sendiri. Dia akan menyesali seumur hidupnya.""Tapi aku pikir kamu bisa memanfaatkan...." Risty sengaja memancing atensi pria disampingnya ini."Aku bukan pria yang seperti itu. Jika aku mengetahui gadis itu masih perawan, aku tentu tidak akan mengajaknya untuk bersenang-senang. Kasihan. Lagi pula tak mungkin aku merusak adik angkatku sendiri. Dia itu gadis yang baik.""Baik katamu?! Tapi nyatanya dia ke klub malam....""Sepertinya dia ada masalah," bela Rio."Patah hati?" tebak Risty. Jemari lentiknya seketika membelai dada pria itu. "Jangan-jangan patah hati sama kamu?""Kemungkinan besar iya. Tapi aku juga tidak berani mengorek keterangan dari gadis itu. Aku hanya menyuruhnya istirahat dan jangan berpikir yang berat-berat. Setelah itu aku keluar dan pergi meninggalkan hotel. Semoga saja dia baik-baik saja di san

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Pengorbanan Terakhir

    Bab 110"Aku tidak tahu harus bagaimana, tapi aku nggak mungkin membatalkan rencanaku. Kamu itu berhak mendapatkan laki-laki yang lebih baik, Dira." Rio memejamkan mata sejenak, kemudian membuka keran dan membasuh wajahnya.Air dingin yang mengucur dan membasahi wajahnya sedikit mendinginkan suhu di tubuh Rio yang memanas akibat ulah Dira barusan. Setelah ia merasa lebih tenang, Rio pun keluar dari kamar mandi, lalu berjalan mendekati gadis yang tergolek di atas karpet itu. Dan dengan teramat hati-hati, Rio mengangkat tubuh Dira dan kembali merebahkan di pembaringan. Beruntung kali ini tampaknya Dira benar-benar tertidur, sehingga tidak bertingkah yang macam-macam."Kasihan kamu, Dira. Kenapa kamu harus jatuh cinta sama Mas?" keluh pria itu. Kondisi Dira membuat Rio benar-benar risau. Dia menjadi serba salah. Memang ini di luar kendalinya, tapi sebagai seorang kakak tetap saja Rio merasa bertanggung jawab dengan perasaan Dira."Ini bukan soal baik atau buruk, tetapi nyatanya Mas meman

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Seperti Tukar Pasangan

    Bab 109Waktu sudah mendekati tengah malam dan Rio masih tidak bisa tertidur lantaran juniornya yang tidak mau diajak kompromi. Berkali-kali ia menelan salivanya sembari mengerang lirih. Namun ia tak mau membangunkan Risty yang sudah lelap, walaupun jika ia meminta, perempuan itu pasti tidak akan keberatan untuk melayani kebutuhan biologisnya.Tidak.Dia sudah berjanji dalam hati untuk tidak melakukan itu, kecuali mereka sudah resmi menikah.Entah pikiran itu berasal dari mana, padahal baik Rio maupun Risty sama-sama menganut kehidupan bebas, yang berarti seks sebelum menikah bukan hal yang tabu.Akhirnya pria itu memutuskan untuk bangkit dari tempat tidurny.a. Dia melepaskan lengannya dari kepala Risty dengan sangat hati-hati, lalu segera menyibak selimut dan akhirnya beringsut dari pembaringan.Setelah mengambil ponsel dari laci meja nakas, Rio keluar dari kamar, terus ke ruang tamu dan akhirnya sampai di pintu utama. Rumah ini memang tidak terlalu besar, tetapi juga tidak terlalu k

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Jangan Menyesali Takdir

    Bab 108Belum apa-apa, tapi Risty sudah berpikir ingin lari darinya. Apa sedemikian tidak berharga tawarannya, sehingga membuat Risty selalu mencari cara untuk menghindar dari berkomitmen dengannya? Pria itu seolah merasa hatinya dicubit-cubit. Akmal benar-benar beruntung dicintai dengan hebat oleh dua orang perempuan. Risty dan Hanina. Rio tak bisa membayangkan seandainya dua perempuan ini dulunya sampai akur dan memutuskan untuk tetap menjalani pernikahannya."Aku menyukaimu, Ris. Jadi tolong berhenti berpikiran suatu saat kamu akan pergi dariku. Sebuah pernikahan itu tidak mesti dengan diawali oleh cinta. Kita tidak perlu cinta untuk membuat sebuah rumah tangga. Kita hanya perlu sebuah kesepakatan.""Aku hanya mencoba untuk realistis, Mas, lagi pula kamu masih muda dan aku berpikir jika masih banyak wanita yang mau denganmu. Setelah hatimu lebih kuat dan lukamu sembuh, aku bisa pergi dari hidupmu dan kita akan kembali menjadi orang lain.""Bagaimana dengan perasaanmu? Kamu tidak

DMCA.com Protection Status