Share

Akhirnya Jujur

Author: Wafa Farha
last update Last Updated: 2022-08-09 09:34:55

"Mau tambah?" Fay bertanya, tangannya memangku kepala di atas meja.

Aku menggeleng.

"Udah kenyang Kakak Sayang."

"Masa makan dikit udah kenyang?"

"Ini semangkok lho, bakso pula. Ish ... kasian perut nih, terlalu berat makannya." Kuputar tangan mengusap perut, memperlihatkan pada Fay betapa kenyangnya aku.

"Biasanya aku gak pernah lho nyiksa perut gini. Demi Kakak, kujadwal makan beginian," sambungku lagi sambil menyeruput air putih hangat dalam gelas.

"Emang biasa makan apa?"

"Yang sehat lah, sayur, buah ...."

"Cokelat." Fay menyela, sambil memiringkan senyum. "Percuma makan sehat kalau doyan ngemil cokelat." Tangannya mengaduk-ngaduk es teh dalam gelas.

"Kan ngemilnya gak terus-terusan," bantahku. "Serius, deh. Aku punya pencernaan sensitif. Pernah dulu tiap hari makan bakmie saking doyannya, dapat seminggu langsung drop. Abah sama Ibu sampe bingung. Akhirnya dibawa ke rumah sakit dan opname. Katanya lambungku radang. Sejak saat itu, tiap pagi aku cuma makan umbi-umbian sama jus."

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Maafkan Aku, Gus!

    "Wah, musim dingin." Bude Arina melangkah mendekat jendela. Dari sana benda putih-putih mulai berjatuhan dari langit.Aku melihatnya dengan takjub, berjalan mengikuti Bude di belakangnya."MaasyaAllah. Ini kah salju pertama?" Melihat pada Bude lalu menengok pada Gus Bed. Barangkali seperti kemarin saat ia bersikap layaknya pemandu wisata yang menjelaskan banyak hal padaku. Gus tampak tak tertarik, fokus makan dan tak peduli pada kami.Bude Arina menangkap hal itu. Ia mengalihkan obrolan dengan memintaku kembali ke kursi melanjutkan sarapan."Kamu harus banyak makan, Nduk. Sebelum benar-benar ngidam masuk bulan ke dua. Mual kemarin mungkin karena masuk angin." Bude menambahkan kentang rebus ke piringku."Hem. Ya, Bude." Aku tersenyum miris. Sungguh suasana ini begitu canggung. Aku tak kuat jika terus diperlakukan dingin oleh Gus Bed."Oya, bude harus ke kantor migrasi hari ini. Kalian harus berkeliling. Salju pertama akan jadi pemandangan indah untuk dilihat. Gunakan jaket tebal. Titi

    Last Updated : 2022-08-09
  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Khawarim Almuruah

    Jari-jariku bergerak mengusap kaca yang basah akibat uap salju, sembari memegang ponsel di sisi tangan lain. Aku tersenyum ketika sebuah nama terukir di sana. 'Ubaidillah'Bahkan hanya membaca namanya saja dadaku berdebar."Ya, Bu?" Kusapa lagi orang di ujung telepon. Ibu tak pernah lupa bertanya bagaimana kabar anaknya yang berjauhan dari keluarga. Setidaknya dalam seminggu bisa dua kali kami saling sapa lewat seluler."Ndak ada yang terjadi kan?""Ndak, Bu. Bude Arina sangat baik, Bu. Dia berbeda dengan ...." Ucapanku menggantung, enggan menyebut pria jahat yang notabene adalah darah daging Bude Arina."Hari ini kami akan berkeliling Amsterdam," sambungku diikuti tawa kecil bahagia."Alhamdulillah, ibu senang. Kamu berhak bahagia, Li. Sebenarnya ibu mau menyampaikan apa yang Om kamu katakan.""Soal kampus?" "Ya. Lebih dari itu. Tapi sepertinya nanti saja. Sekarang gunakan bulan madu kalian untuk bersenang-senang." Ibu menyambung.Dahiku mengerut. Apa maksud Ibu? Ada masalah kah? A

    Last Updated : 2022-08-09
  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Aku Bukan Pezina

    "Siapa sih, ini?" Sementara aku memegang map dan bolpoin mencatat nama latin tumbuhan yang berjejer di depan, seseorang menutup mata dengan dua tapak tangannya dari belakang.Aku sebenarnya mengenal bau maskulin yang berasal dari tubuhnya. Tubuh pria yang selalu kurindukan setiap waktu."Coba tebak!" Fay bicara dengan mengecilkan suara menyerupai perempuan. Aku tertawa karenanya."Kalau bener dikasih apa?" candaku yang senang, akhirnya setelah seminggu tak bertemu, ia datang memberi kejutan."Semua yang Mbak mau, cintaku, uangku juga tubuhku. Ambil saja!"Tawaku seketika reda. Kulepas tangan Fay dari mataku. Kutatap tajam ke arah pria itu."Tubuh?"Fay menaikkan satu sudut bibirnya."Apa lagi? Bahkan demi kamu kakak rela mati.""Nggak lucu!" Aku melewatinya. Mencari tanaman lain untuk kutulis dalam laporan."Ini kah sambutan atas kerinduanku yang menggunung?" Fay merentangkan dua tangan.Aku melirik sebentar. Lalu kembali sibuk dengan tugas."Hem?!" Fay menggerakkan dua tangan."Huf

    Last Updated : 2022-08-09
  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Menghancurkan atau Dihancurkan

    "Li, kebaikan apa pun yang Fay tampakkan jangan mempercayainya. Saat ini antara kamu dan Fay hanya 'MENGHANCURKAN ATAU DIHANCURKAN.'" Ibu kini mewanti-wanti."Ya, Bu.""Apa kamu sudah tidur, Li? Maaf jika Ibu mengganggu.""Hem?" Aku kembali melirik jam dinding. Lalu menyamakan waktu yang ada di ponsel. Benar jam 03.18. Kenapa Ibu tanya begitu? Apa Ibu bergadang?"Ya, sudah. Li tidurlah. Ingat pesan Ibu, jangan terperdaya oleh sikap Fay, dan lekaslah pulang ke Indonesia. Assalamualaikum.""Waalaikumsalam," jawabku pelan. Ucapan Ibu seolah terpatri dalam ingatan, kalimatnya sama persis yang Shinta ucapkan dulu padaku.Hari itu ia berlari terengah menghampiri. "Li ... Lo harus tau seperti apa Fay!"Dahiku mengerut seketika. Baru juga datang, Shinta seperti orang kesurupan yang bicara ngelantur."Lo kenapa, sih, Shin? Lo habis nyabu lagi, ya?""Nggak. Beneran deh. Aku lihat sendiri, Fay bareng Doddy sekarang." Shinta bersikeras menceritakan apa yang dilihatnya."Udah, deh. Gue tau lo dend

    Last Updated : 2022-08-09
  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Waspada

    Kutatap punggung dua pria yang tengah bicara di sofa. Wajah mereka begitu serius. Sesekali Gus membuang pandang ke arah lain, seolah beban datang tiba-tiba.Ya Rabb. Hamba pasrah .... Mungkinkah Gus akan langsung percaya pada Fay --jika lelaki itu buka suara-- sebelum memastikannya padaku?Kini pikiranku mengembara ke mana-mana. Mengingat banyak hal yang telah kulalui, yang menjadi sebab hingga aku ada di titik ini."Li!" Suara Shinta menyentak."Ya?" Antara terkejut dan bingung apa yang harus kuperbuat."Ambil keputusan sekarang. Semua ini demi masa depanmu! Dia bukan pria biasa, Li." Shinta kembali bicara memperingatkan."Tap-tapi Shin. Aku mencintainya.""Li. Lihat aku?" Shinta memegang dua pundakku dan memutar ke arahnya hingga kami bertatapan."Kamu punya masa depan. Kamu punya keluarga, kan? Apa jadinya jika kamu hancur terkurung bersama pria sepertinya?" tanya gadis yang mengenakan jaket levis dengan menajamkan mata."Kalau dia gantung diri seperti kata teman-temannya?""Heh!"

    Last Updated : 2022-08-09
  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Kehancuran Fay

    Ponsel bergetar, pertanda sebuah pesan kembali masuk. Aku malas membukanya. Karena baru saja mendapat pesan dari Fay.Namun, setelahnya kembali bergetar beberapa kali. Karena merasa terganggu aku pun membukanya. Sementara Gus masih sibuk membidik sesuatu di luar sana.[Li, maaf aku tak bisa melepasmu][Li, lambat laun Ubed akan tau][Jangan menghindariku, karena semakin kamu menghindar aku akan semakin mendekat.][Aku tidak mau berpisah dari anakku, Li]Pesan-pesan sialan itu menambah kegelisahan. Ini lah konsekuensi yang harus kuterima karena memilih bungkam. Dihantui rasa bersalah dan takut kejadian itu akan bocor untuk kemudian membuat Gus Bed benar-benar membenciku.Yah, setiap pilihan ada konsekuensi yang harus ditanggung. Itu adalah keniscayaan. Tidak ada gunanya mengeluh? Aku akan mengahadapinya dengan segenap kekuatan yang kupunya.[Bagus Li] Kutatap nanar pesan yang baru saja masuk. Mungkin Fay melihat centang biru, hingga merasa tak diabaikan.Aku mendesah lelah.Netra ini

    Last Updated : 2022-08-09
  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Menggugurkan Kandungan

    "Ta-tapi Bu. Bagaimana kalau Gus Bed tau? Dia pasti akan sangat ...." tanyaku gugup. Yah, meski ada benarnya. Ini keputusan berat. Kenyataannya ini harga sebuah nyawa.Bagaimana jika kelak hari kiamat anak itu datang bertanya dan meminta tanggung jawabku."Kenapa harus tau, Li? Kamu tinggal bilang, kalau ternyata tes pack yang kamu gunakan tidak bekerja dengan benar. Dan sekarang sedang memperoleh haid. Biar ibu yang bilang pada Bed, agar kamu tinggal di sini sementara waktu, jadi dia tidak akan melihatmu mengerjakan sholat dan pekerjaan lain yang diharamkan ketika haid."Ibu menjelaskan dengan gamblang.Aku mendesah panjang. Apa ini cukup jadi hujjahku kelak di akhirat? Untuk mempertahankan pernikahan suci kami dan menghindari kerancuan nasab.Terlalu lama bicara pada Ibu, aku lupa harus segera kembali ke kamar. Menyiapkan pakaian Gus yang tengah mandi."Ya, sudah Bu. Atur saja, lah. Li ke kamar Li dulu.""Ya, Nduk. Nanti malam saja mau tidur kamu minum obat penggugurnya, ya. Indra s

    Last Updated : 2022-08-09
  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Kelahiran Seorang Bayi

    Moodku benar-benar buruk pagi ini. Salah seorang abdi dalem bercerita bahwa Raudah mengajar di salah satu kelas di pesantren puteri. Kuharap dia tak punya motif lain selain pekerjaan. Tidak mengajar saja beberapa kali aku melihatnya di dapur Abah Yai, apalagi nanti saat resmi jadi guru, bisa tiap hari dia mampir ke rumah kami.Ah, kenapa sih mantannya Gus harus secantik dia? Kenapa tak berwajah biasa seperti Mbak Sri, abdi dalem yang dipercayai Umi Aisyah. Atau seperti Ustazah Maya yang sampai sekarang masih single? Kenapa harus secantik Raudah? Itu sangat menyiksa untukku. Semoga ini bukan pertanda buruk. Astagfirullah ....Aku takut pertemuan intensnya dengan Gus di pesantren, meski hanya berpapasan akan menumbuhkan kembali benih cinta di hati Gus Bed yang pernah mati. Gusti, aku tak kuat menanggung rasa cemburu ini.Melangkah ke luar kampus, kukirim pesan singkat untuk Gus, memberi tahu aku pergi ke rumah Ibu. [Bang, adek mampir rumah Ibu] kukirim pesan tersebut.Padahal meski t

    Last Updated : 2022-08-09

Latest chapter

  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Pernikahan Alhesa

    Administrasi sudah selesai dilaksanakan oleh Alhesa. Ketika kembali ke kamar dilihatnya semua barang bawaan sudah bersih tidak ada, faqih begitu tangkas dan cekatan akan hal ini, lalu abi dan uminya sudah siap untuk kembali ke pesantrennya.Faqih membantu membopong abinya dari samping dan umi menggandengan tangan alhesa dari belakang. Jika hal ini dilihat orang mereka seperti sudah menjadi keluarga asli. Dimana menantu bersama sang mertua laki-laki dan putrinya bersama sang ibu dari belakang.Sesampainya di mobil kyai ubed yang duduk disamping faqih banyak berbincang mengenai perhelatan politik yang sedang terjadi. Dirinya bersama umi berbincang mengenai model gamis yang saat ini sedang tren. Sudah sangat seperti keluarga yang menyatu dari mereka.Sesampainya dirumah para santri sudah berjejer di sepanjang jalan untuk menyambut sang guru yang sudah sehat. Iringan hadroh dan sholawat saling bersahutan, di saat itu juga kyai ubed menitikan air mata karena pesantren yang selama ini dilind

  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Faqih juga Melamar

    “Baiiklah kyai, saya memahami semua itu. Tapi saya sebagai laki-laki yang sudah sangat jatuh hati dengan putri kyai berusaha untuk mencoba bisa mempersunting putri kyai. Alasan saya mempersuntingmu bukan hanya sekedar paras yang memang cantik, tapi perilaku, kepribadian dan kecerdasannya yang membuat saya luluh untuk jatuh hati yang pertama kalinya. Karena selama ini saya belum pernah merasakan yang namanya jatuh hati kepada wanita. Apapun hasilnya nanti, saya sudah menyiapkan diri dengan segala kemungkinan. Jika kyai berkenan al hess saya sunting saya akan berjanji membuat dirinya bahagia, aman dan nyaman seumur hidup. Tapi sebaliknya jika Alhesa sendiri yang sudah memiliki tambatan hati, dirinya merasa bahagia bersama orang tersebut maka saya akan menerimanya. Bagi saya kebahagiaan Alhesa yang terpenting bagi saya.” Ujarnya kepada nabinya.“Baiklah, saya ucapkan terimakasih atas niat baikmu dan saya juga yakin kamu memang orang yang baik,amanah, dan bisa bertanggung jawab. Tapi kam

  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Alex yang Melamar

    Alhesa kembali terbangun dan merasakan sakit dikepalanya. Dirinya diam sejenak dan meratapi apa yang sedang terjadi padanya. Dirinya tidak menyangka akan menerima mimpi yang sangat aneh baginya. Seolah-olah mimpi itu sangat nyata adanya. Lal dilihat jam yang berada di dinding kamarnya, dirinya melihat waktu sedang menunjukkan pukul empat dini hari. Akhirnya dirinya menuju ke kamar mandi untuk buang air kecil dan sekalian mengambil air wudhu.Dilaksanakannya sholat malam dan diri nya terlihat sangat khusuk di setiap rakaatnya. Selain itu dirinya mengucapkan dzikir di setiap untaian tasbih yang terjadi putranya. Dirinya memohon petunjuk mengenai permasalahan yang sedang dihadapinya. Tapi sebelum itu dirinya memanjatkan rasa syukur akhirnya dirinya dan keluarganya bisa hidup tenang tanpa ada rasa takut dan penuh tekanan dari para penjahat yang selma ni menegurnya. Sang nabi juga sudah kembali normal dan umi puns sangat bahagia dengan keadaan nabi yang sekarang.“berilah hamba jodoh yang

  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Bantuan Bude

    Sesampainya di kamar Alhesa, dirinya langsung mandi dan menyalakan shower air hangatnya. Dipakaikan sabun yang memberikan aroma terapi yang menenangkan isi kepalanya yang sedang berkecamuk. Dirinya harus bagaimana agar perjodohan itu tidak terjadi. Jujur dalam waktu yang diluar duanya saat ini ada laki-laki yang mendekat tanpa terduga.Alex yang begitu berkharisma dan entah mengapa dirinya begitu nyaman saat bercerita dengannya. Bukan tangisan yang biasanya dirinya sembunyikan dikeluarkan seketika kepadanya.Tapi saat ditelusuri kepada alex, hantianya hanya sebatas berteman seperti biasa. Tidak ada rasa jatuh hati sedikitpun, dirinya merasa nyaman dan aman menjadi teman alex. Lalu laki-laki yang ditemuinya hari ini adalah ustadz faqih yaitu laki-laki yang membuatnya cukup berdebar hatinya sejak pertama kali masuk ke ruangan tdi. Entah mengapa rasa aman dan terlindungi langsung terkuak saat melihatnya. Apalagi tadi terjadi sedikit obrolan yang membuatnya cukup untuk semkai penasaran den

  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Perjodohan Lagi

    “anakku Alhesa ini dirinya masih senang berpetualang dan mencari wawasan. Entah kapan dirinya memikirkan pesantren dan nasib keturunanku.”“y amlaah baik tp kyai, dirinya begitu demi membangun pesantren sang ayah untuk menjadi lebih baik lagi dan inovatif. Karena kau dengar kalau Alhesa juga menulis banyak buku dan aksi sosialnya membela pernikahan untuk tidak buru-buru. Harus matang secara spiritual, sosial dan finansial. Bukan begitu nak?” Tanya sang kyai kepada Alhesa.“hee betul kyai!” Jawabnya kepada sang kiai.Setelah semuanya terasa nyaman, dan tenang sang kyai yang undur diri dan berkata sesuatu yang membuat Alhesa mengerutkan keningnya. “nanti ku tunggu jawabanmu terhadap Alhesa ya!” Sambil bersalaman dan cipika-cipiki layaknya tradisi para kyai yang demikian. Alhesa hanya mampu diam dan berpura-pura tidak tahu akan hal yang membuat hatinya tidak enak hati.Semuanya berpamitan termasuk dengan faqih yang tadi cukup berbincang dengannya dan bisa nyambung dengan pemikirannya me

  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Bertemu Faqih

    Korean melihat Alhesa sudah merasa sedih dirinya tidak ingin melanjutkan perbincangan mengenai perjodohan tersebut. Lalu dialihkannya topic mengenai masa depannya itu, dan tak lama kemudian datanglah pesanan mereka berdua. Alhesa juga memesankan bungkusan nasi kepada umminya agar mati usai makan dirinya tidak usah menunggu lama lagi.“ayuk makan” ujar Alhesa yang melihat alex terlihat melamun.Suasana makna pun tras ahneing. Alhesa terbiasa untuk tidak bicara saat makan, selain itu alex juga tidak ingin membuat suaan aman tidak nayamanapalagi Alhesa makan dengans edikit menahan gerak karena luka yang ada di lengannya.Setelah selesai makan bersama. Akses menuju ke kasir untuk membayar semua tagihannya, alex yang berada disampingnya membantu membawakan nasi bungkus untuk sang ummi.Setelah menyelesaikan pembayaran alex pamit ke para temannya untuk mengantarkan Alhesa kembali. Sebenarnya Alhesa menolak untuk diantarkan, tapi alex berkata kalau dirinya tidak tega dan tidak enak dengan ky

  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Kasih Sayang

    Alex yang baru saja keluar ruangan seketika langsung melenggang tanpa menengok ke belakang. Dirinya kaget ketika Alhesa mengantarkannya sampai pada pintu ruangan.“hati-hati” ujarnyaAlex langsung berhenti dan mengobrol dengannya seketika.“kamu begitu menyayangi kedua orang tuamu ya, sampai-sampai berkata pun tidak keluar tadi.”“ya begitulah, mereka yang membesarkanku susah payah terutama suamiku yang aku tahu perjuangannya yang tidak mudah. Jadi di hari tua nanti aku ingin mereka damai tanpa memikirkan apapun. Hidup nyaman dan aman. ““keren ah kamu ini, gimana kalau makan bareng ya? Kamu kan juga belum makan sama sekali?” Tanya alexAlhesa tampak berpikir sejenak dan menengok ke belakang. Akhirnya dia setuju tapi harus minta izin kepada abi dan uminya.“oke, sekalian beliin ummi sepertinya beliau juga belum makan, aku izin dulu ya. Tunggu!”Alex hanya menganggukkan kepalanya dan Alhesa langsung masuk ke dalam lagi.“abi, ummi , alhesa beli makan dulu ya baeng sam alex. Nanti sek

  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Alhesa Membuka Hati

    “Tentu saja tidak, melihat abi yang terus dalam bahaya. Lalu ummi yang begitu khawatirnya aku selalu diam dan mengatasinya sendiri.”“Kalau seperti tadi aku tidak datang kau mati disini juga tidak masalah kalau keluargamu juga tidak tahu?’’“Ya mungkin saja begitu, toh juga abi sudah siuman.” Jawabnya dengan enteng.Alex hanya terkagum dengan wanita yang sedang dibopongnya ini. Karena dari depan yang terlihat anggun, kalem dan cuek dirinya memiliki sikap kokoh dan sangat berprinsip.Alhesa tidak sadar bahwa dirinya sedang dibopong oleh laki-laki asing yang itupun pertama kalinya. Karena dirinya tengah asyik ngobrol panjang lebar. Sedangkan alex yang sadar akan tindakannya hanya berpura-pura diam hingga Alhesa sadar dan dirinya jika thu minta turun seketika akan diturunkan seketika.Di saat itu juga seluruh tim mleihat kemesraaan dan keindahan pemandangan sang big bos dan wanita yang meman ayu dan terlihat sangat cerdas.‘cantik bener rek, kayak yuki kato. Tahu begini ya benar saja bos

  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Menyelamatkan Alhesa

    Alex langsung pergi ke kantor rahasianya untuk mengirim beberapa senjata yang harus dikirimkan oleh para tim ke tim yang berada di lapangan. Seketika juga dirinya pergi tanpa pamit karena kondisi sangat tepat untuk melangkah maju ke strategi selanjutnya.Setelh sampai di lokasi dirinya memilih baju-baju dan senjata yang harus dibawa ketika nanti ke tahap strategi selanjutya. Karena di tahap itu seharusnya ada ranah-arah yang harus segera diwaspadai karena dirinya juga berada di titik vital. Saat strategi sudah berjalan dengan sangat baik. Dirinya merasa ada insting tidak enak, karena sesuatu yang mudah di awal pasti akan ada hal yang diluar dugaan. Tapi dirinya terus fokus dan meneliti setiap step agar bisa menjaga sisi rawan-rawan tertentu.Tiba-tiba ada telepon dari penjaga di rumah sakit bahwa Alhesa tidak kunjung ada di rumah sakit. Dan dari tim yang berada di sasaran kembali menelpon bahwa sedang melihat seorang wanita berkerudung dibawa masuk ke lokasi.Dan alex langsung menangk

DMCA.com Protection Status