Beranda / Urban / Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang / 26. Pertemuan yang Tak Diharapkan

Share

26. Pertemuan yang Tak Diharapkan

Penulis: Mawar Mariani
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-08 16:32:14

Hujan berpetir membasahi bumi. Aron seakan berada di tempat yang tak pernah dikunjungi sebelum. Lalu sosok yang tak dikenal muncul. Dagu tegas dengan tubuh gagah serta berwibawa menghampirinya Aron. Bola matanya tak terlepas dari sosok tersebut.

Pertemuan dewa kebangkitan dengan pria yang telah bangkit dari kematiannya membuatnya semakin yakin dewa langit tidak main-main atas rencana itu. Ia menguji Aron. Angin kencang yang mengelilingi dirinya berhembus cepat menyerang Aron. Tentu saja pertahanan itu diperlihatkan. Tameng baja muncul. 'Tidak mungkin.'

Aron berjalan mendekatinya. Dewa kebangkitan mengernyitkan alis tak percaya. Bibirnya tersenyum kecut lalu mengguyurkan hujan. Tak sampai disitu, dewa kebangkitan memberikan efek kilat untuk menggertak. Aron berlari dalam badai, tameng baja di dorong sekuat tenaga sampai tepat mengenai dewa kebangkitan. Untung saja pukulan Aron bisa dihindari.

'Apa-apaan ini? Kenapa hasil ciptaan dewa langit memiliki tenaga yang luar biasa?' Ia sedikit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   27. Kejanggalan

    Aron mengecek rekaman CCTV di dalam kamarnya. Orang lain dibuat ternganga melihat adegan mustahil tersebut di mana tubuh Aron menghilang begitu saja. Ia tak terkejut dengan hal itu. Jari telunjuknya menekan tombol jeda, ia memperhatikan baik-baik ekspresi Monica saat berinteraksi dengan warga. Wajahnya terlihat polos dan begitu natural. Awalnya Aron sempat menduga kalau Monica juga berhubungan dengan kematian keluarganya, terlebih Monica darah daging Orlando. Ia juga mengirim beberapa cuplikan video viral Monica ke ahli mikro ekspresi untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.Tak lama, notifikasi data dari analisis diterima. Aron segera membuka berkas yang dipesannya itu. Ia sengaja membeli jasa orang lain supaya tahu kepastian apakah Monica melakukan kebajikan itu untuk mendapatkan sebuah pujian atau sebaliknya. Aron pun segera membuka berkas tersebut."Mari kita lihat faktanya." Aron membalik setiap halaman kertas. Dan seperti dugaannya jika Monica tidak memiliki tanda-tanda berbu

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-08
  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   28. Pasrah

    Setibanya di kamar....Monica merasa dikhianati ayahnya. Padahal pria itu sudah berjanji di depan semua orang tapi tidak berlaku hari ini. Pertahanan cintanya sudah dibobol oleh wanita lain. Bila dilihat dari penampilan seorang tadi, sudah jelas keduanya usai berhubungan yang tak seharusnya dilakukan oleh mereka. Nafsu makannya menurun. Ia bahkan tidak meneguk setetes air minum pun. Monica memainkan jemarinya ia berpikir bagaimana menyelesaikan semua problem pribadi yang tak kunjung selesai. Ditambah ayahnya dominan mengatur kehidupannya. Semua orang yang telah mendukungnya memiliki banyak harapan kepada Monica. Kehidupan sekaligus keinginan orang-orang yang disayanginya tidaklah sama. Ia lebih takut jika akan mengecewakan masyarakat di negara Atlantik."Nona Monica harus makan, yah," ucap pelayan wanita bertubuh gempal.Ia menoleh sembari menggelengkan kepala. Bibirnya mulai kering tak mengeluarkan suara. Kemudian pandangannya kembali menatap ke arah luar jendela."Jika anda tidak in

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-10
  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   29. Momen Tak Sengaja

    "Aku rasa ada sesuatu yang aneh dari Aron. Sepertinya dia menyembunyikan rahasia yang sangat besar," ujar Leo.Emily menggeleng. "Tidak." Ia menggelitik suaminya untuk menutupi kekhawatiran. Tidak disadari Leo bisa menebaknya. Lengan kekar menahannya hingga tak bergerak. "A–apa?" tanyanya gelagapan. Leo mengenal nafas. "Aku tidak bercanda." Sembari menatap sang istri. "Hahaha.... Aku tahu. Kita sudah membahasnya berkali-kali tapi mungkin kau sedang banyak pikiran—""Sudahlah aku minta maaf," selanya tanpa mendengarkan penjelasan Emily lebih lanjut. Keduanya terdiam sepanjang koridor. Perubahan arah semakin hari terlihat jelas. Tidak mungkin tingkah Aron karena stres berlebihan. Padahal mereka sudah membicarakan mengenai pekerjaan itu dengan cara baik-baik dan Aron setuju, sehingga alasan penyebab perubahan Aron yang drastis bukanlah mengenai hal tersebut. Pasti ada suatu problem yang masih belum diselesaikan Aron. Ia tidak bisa berhenti mengawasi anaknya itu.Emily menarik tangan Le

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-12
  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   30. Berkenalan dengan Monica

    "Eh, sudah berakhir," kata seseorang.Perlahan kerumunan itu mulai buyar. Aron berdesakan dengan para warga. Ia tidak mendorong balik apalagi ia tubuhnya terhimpit sampai di pinggiran tembok. Tidak disangka di depannya ada seorang gadis menggunakan masker warna hitam. Aron tak peduli, yang jelas ia tidak ingin ada yang terluka.Dugh! Punggung Aron menjadi sasaran mereka, tubuhnya tidak memberi ruang bahkan jaraknya dekat dengan sang gadis. Tangan Aron menumpu supaya tidak terjatuh.Di sisi lain ia mencari kesempatan untuk melihat secara langsung wajah gadis bernama Monica Louis. Sayangnya ia tidak mendapati sosok yang dicarinya. Setelah kerumunan itu mulai merenggang, barulah ia bisa terbebas dari lautan manusia tersebut. Namun saat dirinya beranjak meninggalkan tempat itu sesuatu menahannya. Aron menoleh ke arah ujung lengannya. Gadis itu nampak memeganginya."Maaf aku sedang terburu-buru, Nona. Bisakah kau melepaskan tanganku?" Pertanyaannya tak mendapatkan respon malah Aron merasa

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-13
  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   31. Rumah Kaca

    Aron tidak percaya dengan kejadian apa yang sudah dilewatinya. Berteman dengan anak musuhnya. Ide bagus jika ia menyandera Monica untuk pertahanan Orlando. Namun, hal itu tidak akan ia lakukan sebab Orlando tidak terlalu memperlakukan baik sebagaimana anak perempuannya. Kalau butuh tes mungkin ia akan bekerja sama dengan gadis itu, tetapi hal itu akan sulit karena ia tahu Monica selalu dalam pengawasan Orlando.Sepanjang jalan, ia menghela pernapasannya. Ia penasaran bagaimana reaksi ayahnya kalau tahu Aron sudah berkenalan dengan anak musuhnya. Mungkin Leo akan mengomelinya habis-habisan."Aku bosan menatap gedung-gedung tinggi ini. Bagaimana kalau kita berkeliling di area perkampungan?" "Baik, Tuan. Sesuai yang anda mau." Sembari mengarahkan setir mobil ke arah kanan yang menuju wilayah perkampungan kebun teh. Aron mengawasi setiap sudut wilayah itu. Ia juga memperhatikan detail tulisan yang tercoret di papan. Tertulis 'Wings Tea' di pembuka desa. Aron mencari informasi mengenai k

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-13
  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   32. Uji Nyali

    Aron penasaran siapakah bos mereka. Ia mengikuti langkah pria itu. Kini Aron semakin jauh dari pengawasan para bodyguard. Ia mengangguk mengerti dari pernyataan petani teh itu. Namun, siapa sangka ia malah menjadi target para petarung.Mereka mengelilingi Aron. Semua mata tertuju kepadanya petani itu menyunggingkan senyum. Ia tidak bergerak apalagi menunjukkan kemampuannya untuk melawan dengan satu serangan. Aron bersikap biasa saja dan mengikuti sebagaimana alur. "A–ada apa ini?"Orang-orang itu tak menjawab hanya petani yang membalas pertanyaan itu. "Kau pikir kami tidak tahu siapa dirimu?"Aron melangkah mundur, ia berpura-pura tidak punya tenaga untuk melawan. "Sa–saya hanya reporter honorer, pak," jawab Aron gelagapan yang menambah aktingnya semakin terlihat nyata."B*doh! Bos Orlando sudah menutup media berita untuk tidak meliput wilayah ini. Beliau membayar mahal kepada kalian. Dan kau pasti bukan reporter sungguhan. Sebutkan identitasmu sekarang juga, pecundang," dengusnya pen

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-14
  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   33. Menguji Kepercayaan

    Orlando bergerak menuju ke rumah kaca. Firasatnya mengatakan kalau Aron akan menyerang wilayah prioritasnya. Dengan mengendap-endap Orlando mengintai pergerakan Aron. Namun, sebelum mencapai tempat itu para pasukannya sudah habis terbantai. Ia menghentikan langkah kakinya sejenak.Dorr! Dorr!!Sepasang matanya menyaksikan betapa kejamnya Aron menghabisi seluruh pasukannya yang berjaga di wilayah itu. Dari awal ia sudah meremehkan keluarga Smith. Tetapi usahanya tidak bisa gagal begitu saja. Ia harus menunggu putrinya menduduki tahta sebagai presiden di negara Atlantik. Tangannya mengepal. Aron sudah berhasil mengobrak-abrik wilayah prioritas lalu Orlando berjalan ke arah berlawanan. Ia membiarkan Aron semakin merusak wilayah tersebut. Perlahan suara tembakan mulai berhenti."Apa yang sedang dilakukan b*jingan itu?" Aron melirik dari kejauhan. Tak lama ponselnya berdering. Di saat yang tidak tepat Leo meneleponnya. "Masih ada penting. Sampai jumpa lagi, ayah," ucapnya mengawali sekali

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-24
  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   34. Mengulur Rencana

    "Ayo pulang ke mansionku," perintah Aron. Pandangannya lurus ke depan. Ia membuka kaca jendela mobil tangannya melambai seraya menatap ke arah spion. "Cepat ikuti aku!"Mereka pun membuntuti mobil milik Aron. Kedua bodyguardnya hanya terdiam mengikuti arahan Aron. Tak ada percakapan sepanjang jalan. Untung saja bisnis properti yang sedang digandrunginya banyak diminati para turis, itu sebabnya Aron bisa membayar tinggi para pekerjanya.Untuk menguasai Atlantik ia harus menjadi penggerak utama perekonomian yang ada di negara tersebut. Sayangnya keteledoran terjadi. Ia tidak mengetahui keberadaan bisnis haram Orlando. Pandangannya menatap ke arah jalanan kota. Otaknya mulai bekerja untuk mencari sebuah solusi.Kepercayaan yang ada di masyarakat mulai terbentuk. Di lihat dari perkembangan mereka yang setuju Monica menjadi presiden Atlantik semakin meningkat, hal itu menjadi problem serius kalau dibiarkan. Aron tidak memiliki firasat bahwasanya menikah setusuk Orlando. Entahlah ia menjadi

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-26

Bab terbaru

  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   64. Bersatu

    Ledakan besar menghancurkan dataran negara Neon, tak satupun anggota bagian Orlando yang selamat dari ledakan bom itu. Tubuh Sora juga ikut terkubur reruntuhan bangunan. Usahanya untuk menyelamatkan diri tak bisa dilakukannya. Kelopak mata setengah terbuka. Pemandangan yang begitu berantakan. Di sela-sela momen itu Sora mencoba mengangkat tumpukan bangunan yang menimbun bagian tubuhnya. Sesekali ia mencari-cari oksigen. "Bila bukan si tua bangka itu, aku tidak akan susah seperti ini," decaknya mencoba keluar.Nahas, kepalanya yang baru saja nampak di permukaan menjadi sasaran tembakan Betabot. Kali ini ia benar-benar kehilangan kesadaran. Arwah Sora menolak untuk mati, sementara tubuhnya tak bisa bertahan lama. "Sialan harusnya aku hidup lebih lama," ucapnya dalam hati. Kepalanya terus mengalirkan darah segar. Hanya dalam tiga detik Sora menghembuskan napas terakhirnya.Mendengar kabar peperangan besar sengit antara Orlando dan musuhnya, menimbulkan perseteruan dari devisi yang ber

  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   63. Antara Hidup dan Mati

    Awalnya Orlando mengira ia akan mendapatkan kemenangan besar. Melihat musuhnya tanpa senjata dan juga sendirian membuat kepercayaan dirinya semakin tinggi. Sayangnya tembakan tadi meleset tak mengenai musuhnya. "Apa?!" Kepalanya memanas menyaksikan Aron yang masih berdiri tegak. Orlando pun segera mengganti isian peluru yang ada di dalam pistolnya. "Arahkan senjata kalian padanya!" teriaknya memerintahkan seluruh pengikutnya.Serangan itu memang diterima oleh Aron. Ia mengubah elemen senjata yang diarahkannya menjadi tameng pelindung untuk mengatasi serangan bertubi-tubi. Menghilangkan rasa belas kasihan, Aron mengandalkan kebenciannya terhadap Orlando. Dendamnya begitu membara. Langkahnya maju mendekati musuhnya, belum menyerang balik mereka berjalan perlahan mundur. Dari balik gedung asap tembakan mulai menyebar. Aron memasang tatapan sinis. Emosinya dilihatkan secara terbuka. Menit-menit inilah yang sudah ia tunggu bertahun-tahun."Sekarang giliranku, Betabot mode musuh!" Dalam be

  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   62. Pesan Singkat

    Max dan Jaz melaksanakan tugasnya sebagai mana yang diperintahkan Aron. Gadis itu hanya membatu menyaksikan pemandangan di depannya. Suara letusan senjata mulai mendengung. "Apa semua ini sudah kalian persiapkan sejak lama?" Pandangan matanya terlihat kosong. Namun dari pertanyaannya itu tidak mendapatkan respon dari keduanya. Lalu, Monica bertanya sekali lagi. "Kenapa kalian merahasiakan ini semua dariku?"Kepala mereka hanya menunduk sebagai jawaban. Tangisnya membasahi pipinya. Tatapannya ke arah jendela. Monica bisa merasakan akan terjadi peperangan besar bila mengaitkan teknologi senjata. Sangking khawatirnya, Monica tak sadarkan diri. Tubuhnya ambruk beberapa detik selanjutnya setelah berdiri tak lama menatap keluar jendela. Kedua bodyguard itu terpaksa menenangkan Monica dengan akses yang diberikan Aron. Untung saja mereka bisa mengatasi hal itu, tetapi nasib Aron masih menjadi tanda tanya. Mereka pun berdiri di samping kapsul tidur Monica. Bola mata mereka saling memandang.

  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   61. Sesuai Rencana

    "Kau sudah kelewatan batas, tuan Orlando," decak kawannya.Wajah datar Orlando tak peduli akan perkataan pria itu. Ia memilih tak peduli dan melanjutkan pesta pernikahan seperti tak ada terjadi sesuatu. Sementara dari kejauhan wajah Sora menundukkan dengan tangan mengepal. Pernikahan mereka memang digelar mewah, sayangnya kekacauan di depan mata membuat mood Sora buruk belum lagi kondisinya yang tengah hamil muda."Apa kau baik-baik saja, Sayang?" tanya Orlando sembari memeluk istrinya. Namun, setelah beberapa detik ia tidak mendapatkan balasan dari mulut Sora.Suasana canggung pun terjadi. Memang Orlando pernah berada di posisi teratas sebelum bisnisnya perlahan menurun. Siapa sangka hari itu juga semua orang yang ada di dalam pesta pernikahannya bersikap acuh tak acuh."Sudah cukup! Hentikan!" bentak Sora yang tak tahan kericuhan terjadi. Tangannya mendorong jauh suaminya itu. Lalu berlari menuju kembali ke kamar.Rasa kesal Orlando meledak seketika. Disaat kehilangan akal untuk men

  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   60. Menjadi Tawanan Orlando

    Tak lama perbincangan mereka terhenti. Alarm keberangkatan berbunyi di setiap sudut ruangan. Sontak hal itu membuat Monica berdiri. Ia sedikit canggung usai mengungkapkan sedikit bagian dari isi hatinya. Aron menggandeng tangannya. Mulanya Monica tak menyadari kalau keduanya mengenakan warna baju yang sama. Hasratnya untuk bertanya semakin memuncak, mengapa pilihan warna yang dipilih tidaklah seperti persiapan sebelumnya.Gadis itu menurutinya. Semua berjalan lancar. Gaya penampilan Aron kini bak seorang bos dari segala bos kriminal. Walaupun tanpa ada tato palsu, wibawanya sudah terlihat. Mereka dikawal beberapa bodyguard. Dimana diantara mereka sebagian adalah anggota kepolisian dua negara sekaligus. Aron berjalan penuh waspada. Sewaktu-waktu, bisa saja para kepolisian tidak memihak padanya."Aku lihat aksimu, nona." Tatapan Aron lurus ke depan.Monica masih berpikir dengan apa yang akan dilakukannya. Meski ia gugup karena penampilannya yang terlihat berbeda dari pekerjaannya. Teta

  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   59. Bersiap

    Monica membuka kelopak matanya. Ia meraba-raba tubuhnya. Sepasang baju tidur melekat di tubuh Monica. "A–apa? Tidakkk!"Teriakan itu terdengar sampai di telinga Jaz. Dengan cepat Jaz menerobos masuk ke kamar. "Apa yang terjadi nona?""Siapa yang menggantikan bajuku?" tanya Monica balik. "Apa kita sudah sampai di negara Neon? Kenapa kau tidak membangunkan aku ketika pesawat sudah mendarat? Butuh beberapa jam lagi untuk bersiap?""Nona tenangkan diri anda. Undangan yang akan anda hadiri masih besok. Tuan sengaja membuat kejutan penampilan anda untuk persiapan besok," jelasnya singkat.Monica menghela napas. Ia meraih botol berisi air mineral, segera Monica meneguk hingga habis. Kakinya merangkak ke kasur. "Baiklah, dimengerti.""Bila ada keperluan lain, silahkan panggil saya," pamit Jaz meninggalkan ruangan tersebut.Monica tak percaya kalau Aron yang menggantikan baju tidur untuknya. Belum lagi ia tertidur di bahu Aron sepanjang perjalanan menuju Neon. Rona pipinya timbul begitu saja.

  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   58. Konsekuensi

    Monica meloncat kecil dengan girang menuju pesawat. Senyumannya diperlihatkan yang membuat semua orang salah paham. Gadis itu membalikkan badan seraya melambai ke arah Aron dan berteriak, "Cepatlah!"Aron memberikan isyarat tangan. Ia menyuruh Monica menikmatinya makanan lebih dahulu. Kakinya sengaja berjalan lebih lambat dari biasanya. Dari kejauhan pandangannya kearah gadis itu."Setibanya disana, biarkan aku yang melancarkan urusan ini. Kau tak perlu mengikutiku, Jaz—""Apa itu tidak terlalu berbahaya?" Langkah kakinya terhenti. Aron meliriknya. "Apapun itu aku akan ikut dengan anda," lanjutnya.Aron tak menggubris kalimat terakhir yang diucapkan Jaz. "Kau masih saja tidak mengerti. Aku tidak ingin melibatkan banyak orang untuk melancarkan misiku. Kau temani Monica setelah sampai di sana."Jaz mengangguk seolah mengerti apa yang dikatakan Aron. Tentu saja Jaz tidak langsung mengiyakan pernyataan itu. Ia memiliki rencana bila tuannya dikeroyok. Melihat keceriaan di wajah Monica, ki

  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   57. Perdebatan

    "Lupakan hal ini." Orlando menghela napas berat. Ia belum percaya apa yang dikatakan pihak keuangan klan. Bahkan disaat pernikahan akan digelar banyak sekali cobaan ekonomi. Orlando tak ingin mengecewakan pujaan hatinya. "Bagaimana dengan gaun—"Orlando mencubit pipi Sora penuh gemas. "Sudah kubilang aku menyiapkan kejutan untukmu. Ayo kita bergegas ke negara Neon," selanya yang tak sabar mengetahui siapa pelaku di balik turunnya saham. Tangannya mengepal erat. Emosinya benar-benar meluap. Beberapa hari sebelum meninggalkan negara Atlantik tidak ada tanda-tanda musuh yang terlihat. Orlando curiga kalau pelaku yang membuatnya akan bangkrut ialah musuhnya sendiri.Pemikiran itu tak pasti, sebab Orlando tidak menemukan bukti yang konkret mengenai musuhnya. Hanya saja penyelidikan kemarin bisa membongkar identitas yang tidak asli. Ia menatap tajam ke arah Sora. Wanita itu menundukkan pandangannya dengan ekspresi sedih. Sesaat keluar keduanya sudah dijemput menggunakan pesawat pribadi.

  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   56. Bukan Monica yang Dulu

    "Nona, simpan dulu pertanyaan anda itu. Mari kita bicarakan setelah sampai di dalam mobil," pinta Jaz dengan suara pelan. Aron mengabaikan pertanyaan itu. Kakinya tetap melangkah. Ia benar-benar bersikap acuh tak acuh. Melihat reaksi Aron yang tidak peduli padanya, Monica memilih diam. Keduanya saling meredam amarah.Beberapa orang yang melintas menyorot ke arah mereka. Monica sekarang sadar apa yang telah dibuatnya. Gadis itu nampak bergegas lari dan segera meraih tangan Aron. Tentu saja hal itu membuat pria keras kepal tersenyum sendiri.Jaz sedikit kepikiran dengan situasi yang tengah terjadi. Mereka cepat-cepat kembali ke dalam mobil. Hatinya merasa tak tenang bila raut wajah bosnya begitu serius. 'Apa jangan-jangan ada pertikaian diantara mereka?'Sesampainya mereka di mobil, Jaz masih mencuri pandang ke arah keduanya. Kepalanya menggeleng-geleng mencoba menghilangkan pikiran buruknya. Ia menoleh ke belakang seraya berkata, "Selanjutnya kita akan kemana, Tuan?""Supaya tidak ada

DMCA.com Protection Status