Share

Bab 523

Author: Helena Ayu
Miana menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri. Dia kemudian menatap tajam ke arah Henry dan berkata dengan penuh keyakinan, "Aku bilang, dia bukan anakmu!"

Baginya, Nevan hanyalah anaknya!

Dia tidak memiliki hubungan apa pun dengan Henry!

"Kalau begitu, aku akan membawanya untuk tes DNA sekarang!" seru Henry dengan nada penuh emosi. Tatapan tajamnya pada Miana seperti bara api yang siap membakar.

'Dia melarang anak itu mengakuiku, ayah kandungnya, tapi malah membiarkannya mengakui Giyan yang hanya orang luar sebagai ayahnya!'

'Benar-benar sangat absurd!'

"Kamu nggak berhak melakukan itu!" Miana segera menggendong Nevan, dan berbisik padanya, "Jangan dengarkan omong kosongnya, kamu adalah anak Ibu, bukan anaknya!"

Nevan memeluk leher Miana dan berkata dengan suara lembut, "Ibu, aku tahu itu."

Dia sebenarnya menyadari bahwa dirinya adalah anak dari Miana dan Henry.

Dia juga tahu bahwa ayahnya, yang berengsek itu, pernah berselingkuh, meskipun dia belum benar-benar memahami apa ar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 524

    Miana mengernyit dan dengan kuat melepaskan genggaman Henry. "Kamu bisa langsung katakan di sini!"Miana khawatir Henry akan menyembunyikan putranya.Dia benar-benar tidak percaya lagi kepada Henry sedikit pun."Kamu yakin ingin membicarakan masalah lalu kita di depan anak-anak?" tanya Henry, lalu sudut bibirnya terangkat sedikit.Miana menahan keinginan untuk menamparnya. "Henry, apa kamu sudah gila!"'Kenapa dia selalu mengatakan hal-hal yang nggak masuk akal sih!'"Ikut aku keluar!" seru Henry dengan suara rendah namun tegas.Dengan berat hati, Miana mengikuti keinginan Henry. Sebelum meninggalkan ruangan, dia berbalik dan berkata kepada Nevan, "Kamu tunggu Ibu di sini, jangan pergi ke mana-mana, mengerti?"Nevan mengangguk. "Ibu, pergilah, aku mengerti!"Setelah itu, Miana berjalan keluar dengan langkah besar.Henry menghampiri putrinya, lalu dengan penuh kasih merapikan helai rambut di wajahnya, menyelipkannya ke belakang telinga, memperjelas wajah kecilnya yang pucat.Memikirkan

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 525

    Seketika, raut wajah Henry berubah menjadi masam."Rumordi, jangan pernah bilang dia adalah mantan istriku lagi!"Saat ini, Henry tengah berusaha menjadikan mantan istrinya kembali menjadi istri sahnya.Rumordi mendengkus, lalu berkata dengan sinis, "Sudah tiga tahun sejak akta cerai itu ditandatangani kalian. Jadi, bagaimana mungkin dia bukan mantan istrimu?"Apa yang dikatakan Rumordi tidak keliru, karena Miana memang mantan istri Henry.Oleh karena itu, ancaman Henry sama sekali tidak efektif.Dengan raut wajah sangat masam, Henry langsung menutup telepon.Saat pandangannya kembali tertuju pada Miana, dia melihatnya tersenyum hangat kepada seorang perawat.Senyuman itu, seperti bunga yang bermekaran di awal musim semi.Keindahan senyuman itu membuat Henry tertegun.Dia bertanya-tanya, mengapa dulu dia tidak menyadari Miana begitu cantik?Seakan-akan menyadari tatapan Henry, Miana pun menoleh ke belakang.Saat mata mereka bertemu, ekspresi Miana berubah drastis. Senyumannya lenyap di

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 526

    Miana langsung menendang Henry. "Minggir!"'Dasar nggak tahu malu!'Setelah itu, Miana buru-buru kembali ke kamar perawatan untuk menggendong anaknya dan pergi.Dari belakangnya, suara Henry masih terdengar, "Seminggu lagi, aku akan mencarimu!"Miana sama sekali tidak mengindahkan kata-katanya.Dia percaya bahwa, meskipun Henry memiliki kekuatan besar, tidak ada seorang pun yang mampu mengendalikan segalanya.Henry ingin menghancurkan Grup Arca? Tidak akan semudah itu!Saat berada di dalam mobil, emosi Miana sudah kembali stabil."Ibu, apakah Ibu akan bersama dia?" tanya Nevan tiba-tiba.Miana tertegun sejenak."Dia yang aku maksud ayah adik kecil itu! Juga merupakan ayahku." Nevan mengira ibunya tidak mengerti, jadi menjelaskan."Kamu menyukainya? Kamu ingin tinggal bersamanya?" tanya balik Miana.Nevan menggeleng tanpa ragu. "Nggak mau! Aku tetap lebih suka ayahku yang sekarang!"Kepribadian ayahnya yang sekarang begitu baik, penuh kasih, tidak pernah memarahinya, dan selalu ada seti

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 527

    Sambil tersenyum, Giyan mencubit lembut ujung hidung Nevan dan berkata, "Baiklah, Ayah memang sedang sedih. Ayah takut Nevan pergi dan takut Nevan nggak lagi membutuhkan Ayah lagi."Sejak Miana memutuskan untuk kembali ke Kota Jirya, Giyan mulai khawatir bahwa suatu hari Miana dan Nevan akan kembali ke sisi Henry."Nevan nggak akan pernah meninggalkan Ayah!" ujar Nevan dengan penuh semangat sambil mengulurkan jari kelingking mungilnya. "Ayo kita buat janji!"Giyan mengaitkan jari kelingkingnya. "Kamu harus ingat janjimu, ya!"Meskipun Nevan berjanji dengan penuh keyakinan, Giyan tahu janji itu hanya sebatas kata-kata seorang anak kecil.Terlebih lagi, keputusan sepenuhnya ada di tangan Miana, bukan Nevan."Oke! Pasti!" Nevan mengangguk dengan tegas, ekspresinya serius.Giyan menatap wajah kecil Nevan yang begitu mirip dengan Henry, bahkan ekspresi serius itu. Seketika, perasaannya menjadi campur aduk.Dia memahami dengan sangat jelas bahwa yang terbaik bagi seorang anak adalah tumbuh b

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 528

    Mendengar itu, mata Miana memancarkan kelembutan yang bercampur ketegasan, lalu menggenggam tangan Giyan. Setelah beberapa saat berpikir, dia berkata dengan pelan, "Giyan, jangan khawatir. Henry mungkin memiliki niat dan rencananya sendiri, tapi pilihanku nggak pernah dipengaruhi atau dipaksa oleh siapa pun atau apa pun. Aku hanya ingin bersamamu selamanya."Kelembutan suara Miana, yang diselimuti kekuatan tidak tergoyahkan, menjadi sumber ketenangan yang menumbuhkan rasa percaya dalam hati Giyan.Mendengar kata-kata penuh kepastian dari Miana, Giyan merasa beban di hatinya perlahan terangkat. Kegelisahan memudar, digantikan dengan ketenangan dan rasa syukur mendalam."Aku juga, Mia. Kita akan selalu bersama, hari ini, esok, bahkan di kehidupan berikutnya!" ujar Giyan sambil menggenggam erat tangan Miana, seolah ingin memastikan cinta mereka terukir dalam hatinya.Miana merasakan detak jantungnya semakin cepat.Dua puluh tahun mengenal Giyan membuatnya memahami betapa baiknya Giyan ter

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 529

    Dengan telaten, Giyan mengenakan sarung tangan plastik dan mulai mengupas udang untuk mereka. "Kamu tanya saja ke ibumu," ujarnya sambil melempar senyuman tipis.Tidak ada yang terjadi di antara mereka selain ciuman yang terganggu oleh anak mereka.Namun, Miana masih berusaha mengatasi rasa malunya yang belum sepenuhnya reda."Nggak ada! Nevan, jangan bicara saat makan!" Miana mengambilkan sesendok wortel dan meletakkannya di piring Nevan. "Makan lebih banyak wortel! Nggak boleh dibuang, paham?"Nevan dengan cekatan menusukkan garpu kecilnya ke sepotong wortel dan memberikannya ke Miana. "Ibu juga makan!"Giyan tertawa kecil melihat Miana dan Nevan sibuk saling menyuapi wortel.Mereka memiliki kesamaan dalam kesukaan maupun ketidaksukaan pada makanan.Miana menyuruh Nevan makan, dan Nevan juga menyuruh Miana makan.Rutinitas seperti ini adalah pemandangan sehari-hari.Giyan merasa sangat bahagia setiap kali melihatnya.Setelah mereka selesai makan wortel, Giyan menyodorkan udang-udang

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 530

    Miana merasa khawatir di dalam hati."Kalau begitu, aku nggak perlu pesta ulang tahun. Aku akan ke rumah sakit dan merayakannya bersama dia," ujar Nevan dengan serius sambil menatap Miana.Lagi pula, dia memang tidak terlalu suka merayakan ulang tahun."Nggak boleh!" Miana langsung menolaknya tanpa berpikir panjang.Semakin dekat Nevan dengan Rania, semakin dekat pula dia dengan Henry, dan itu sangat berbahaya."Kenapa nggak boleh, Bu?" tanya Nevan dengan raut wajah bingung, mencoba mencari alasan yang logis."Kamu sudah tahu kalau ayah Rania itu juga ayahmu, dan kamu masih mau mendekatinya? Kamu nggak takut dia akan mencoba membawamu pergi lagi?" Nada suara Miana terdengar agak ketus.Dia tahu bahwa orang seperti Henry sangat tidak tahu malu.Nevan terdiam.Dia baru saja melupakan hal itu."Kalau kamu benar-benar ingin merayakan ulang tahun bersamanya, beli saja gaun itu. Ibu hanya ingin memastikan kamu ingat situasi kita sekarang, tapi keputusan sepenuhnya ada di tanganmu," ujar Mian

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 531

    Miana tertegun sejenak. "Apa maksudmu?"'Henry menyelidiki orang tua kandung Rania?''Berarti Rania bukan anak kandung Henry?''Nggak mungkin!'"Sepertinya putri Henry bukan anak kandungnya!""Nggak mungkin! Rania pasti anak Henry!" Meskipun Henry yang membesarkannya, tanpa hubungan darah, sulit dipercaya bahwa wajah mereka bisa semirip itu.Yang paling penting adalah Rania bahkan sangat mirip dengan Nevan!"Kalau begitu, aku akan selidiki masalah ini dengan baik.""Oke."Miana merasa ada yang sangat aneh.'Dari mana sebenarnya Rania berasal?''Nggak mungkin anak itu diambil secara diam-diam, bukan?'Setelah menutup telepon, Miana memikirkannya sejenak dan akhirnya memutuskan untuk mengambil laptopnya.Kadang kala, jadwalnya yang padat membuatnya harus menyerahkan tugas-tugas tertentu pada asistennya.Namun, mengenai asal-usul Rania, dia memutuskan untuk menyelidikinya sendiri.Tidak lama kemudian, Miana menemukan tempat kerja orang tua kandung Rania.Ternyata, Rania memang bukan anak

Latest chapter

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 550

    Amanda tidak pernah meragukan Miana.Dia hanya meragukan dirinya sendiri."Duduklah, kita diskusikan lagi," ujar Miana dengan suara lembut, sambil mengangkat cangkir kopinya dan mengaduknya perlahan."Oke!" Amanda menarik kursi dan duduk di depannya, kemudian mereka mulai berdiskusi.Diskusi mereka selesai tepat sebelum waktu yang ditentukan.Amanda segera mengemas dokumen-dokumen dengan rapi, lalu dia dan Miana meninggalkan kantor bersama-sama.Kendati sudah empat tahun meninggalkan Kota Jirya, Miana tetap menjadi sosok yang dihormati dan diingat.Setibanya di pengadilan, banyak wajah akrab yang menyapanya dengan antusias.Pemandangan itu membuat Amanda teringat pertama kali dia berada di pengadilan.Saat itu, tubuhnya gemetar karena gugup, tetapi Miana segera membantunya duduk dan menenangkan dirinya.Setelah beberapa saat, sidang hari ini pun dimulai.Sidang berlangsung penuh ketegangan, kedua belah pihak saling beradu argumentasi dalam perdebatan sengit, masing-masing mengupayakan

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 549

    Menurut Miana, reaksi Ariz terasa sedikit berlebihan.Sepertinya Ariz juga menyadari hal itu, lalu mencoba untuk tenang sebelum bertanya, "Apa yang terjadi dengan Bu Sherry? Kenapa dia dirawat di rumah sakit?"Dalam beberapa hari terakhir, dia menganggap Sherry sedang dalam perjalanan bisnis karena tidak bisa dihubungi.Namun, dia tidak pernah menduga bahwa Sherry sebenarnya berada di rumah sakit.Miana memandangnya, mempertimbangkan ucapan sebelum mengungkapkan berita berat itu. Dengan suara pelan, dia berkata, "Dia mengalami kecelakaan mobil, kehilangan salah satu kakinya, dan kini dirawat di rumah sakit."Wajah Ariz memucat, seolah sulit mencerna informasi itu, sebelum akhirnya bertanya, "Bagaimana ... keadaannya sekarang?'"'Kehilangan salah satu kaki, dia pasti sangat terpukul.''Aku bahkan sama sekali nggak menyadari apa yang sebenarnya terjadi.'"Dia memang terlihat biasa saja, tapi aku yakin hatinya nggak sepenuhnya tenang," ujar Miana, sorot matanya tajam memperhatikan Ariz, m

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 548

    Selesai berbicara dengan kepala sekolah, Miana menuju tempat parkir dan sebuah mobil Maybach sengaja menghalangi mobilnya.Dia berjalan mendekat dan mengetuk kaca mobil ituBegitu kaca jendela mobil diturunkan, wajah dingin Henry terlihat."Tolong pindahkan mobilmu," ujar Miana yang masih dengan nada sopan."Masuklah, aku akan mengantarmu," ujar Henry dengan nada tegas.Miana mengernyit dan nada bicaranya berubah ketus, "Aku bawa mobil sendiri, nggak perlu kamu antar. Kalau ada yang ingin kamu bicarakan, langsung saja!"Dia pikir, setelah kejadian semalam, Henry tidak akan mengusiknya untuk sementara waktu.Dia sungguh tidak menyangka, pagi ini, Henry muncul lagi.Benar-benar pria tidak tahu malu!"Kapan kamu akan membawa putra kita dan tinggal bersamaku?" Henry memandang wajah Miana yang begitu dekat, dan perasaan yang lama terpendam dalam dirinya mengalir kembali dengan kuat.Dia mencintai Miana.Namun, Miana tidak mencintainya lagi."Henry, bisakah kamu bertindak normal?" Miana mera

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 547

    Sherry dan Miana bertukar pandang, lalu dia melambaikan tangan kepada Nevan sambil berkata, "Baiklah, kamu pergilah ke taman kanak-kanak. Jangan lupa dengarkan gurumu dengan baik, ya. Ibu angkat pasti akan merindukanmu!"Miana tertawa mendengar perkataan Sherry.Nevan menggembungkan pipinya, memberungut marah. Matanya memerah menahan amarah, lalu dia mengentakkan kakinya beberapa kali dengan keras sebelum bergegas keluar."Dia benaran marah?" tanya Sherry kepada Miana.Miana tersenyum sambil menjawab, "Tentu saja dia marah. Baginya, Kamu itu adalah harapannya, dan ternyata kamu membuatnya kecewa. Jangan khawatir, dia anak yang mudah dibujuk. Sebentar lagi dia akan kembali ceria.""Baguslah kalau begitu. Jangan buang waktu lagi, kamu cepat pergi bujuk dia." Sherry akhirnya merasa lega."Setelah selesai sarapan, kamu kembali istirahat saja. Nanti aku akan mengirim Ariz ke sini," ujar Miana sambil melambaikan tangan kepada Sherry, sebelum dia berbalik dan pergi.Di pos suster, Nevan sedan

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 546

    Pada hari itu, Sherry keluar dari kantor dekan dengan tergesa-gesa, lalu tertabrak sepeda Ariz dan terjatuh ke tanah.Ariz segera memarkir sepedanya dengan baik, lalu mengendong Sherry ke klinik kampus.Setelah itu, Ariz tetap bersikeras mengantar Sherry kembali ke perusahaan, meskipun Sherry terus meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja.Hari pertama Ariz bergabung di perusahaan, barulah Sherry sadar bahwa Ariz adalah orang yang menabraknya waktu itu.Sejak saat itu, Ariz tetap berada di sisinya hingga kini.Dalam beberapa tahun kebersamaan mereka, Sherry merasa sangat bersyukur atas keputusan yang dia buat pada hari itu."Kalau begitu, minta Ariz ke Universitas Jirya dan carikan orang berbakat seperti dirinya untuk membantu perkembangan perusahaan kita ke depannya." Miana sangat puas dengan kemampuan Ariz. Dia percaya, dengan Ariz bertanggung jawab atas perekrutan, hasilnya akan sangat memuaskan. Selain itu, dia memang sudah berencana merekrut orang baru untuk belajar darinya."Baikl

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 545

    "Begitu aku bangun pagi ini, aku langsung menyadari kalau informasi lokasi adikmu nggak lagi dapat dilacak. Aku mencoba beberapa cara untuk menemukannya, tetapi hasilnya nihil. Akhirnya, aku meretas ponselnya dan memeriksa riwayat panggilan. Panggilan terakhirnya adalah kepada Nyonya Besar keluarga Jirgan."Miana menyipitkan matanya, sementara otaknya bekerja keras menyusun setiap petunjuk yang telah dia dapatkan.'Untuk apa Celine mencari Felica?''Hubungan mereka sangat dekat?'"Bos, apa masih perlu mencari keberadaannya?""Tetap cari!" Miana merasa ada sesuatu yang tidak beres.'Ke mana Celine pergi?'"Oke, aku akan segera mencarinya! Lalu, bagaimana dengan penyelidikan kecelakaan Sherry?""Begitu urusanku selesai, aku akan langsung mengecek ulang informasi tentang orang itu untuk memastikan identitas aslinya.""Baiklah."Setelah menutup telepon, Miana bersandar di dinding. Kekhawatiran membanjiri pikirannya.Tiba-tiba, terdengar suara Nevan dari kamar perawatan. "Ibu, cepat masuk!"

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 544

    Perawat sibuk bekerja, menyeka tangan Sherry dengan lembut.Ketika Nevan masuk ke kamar perawatan, suaranya yang ceria memecah keheningan."Ibu angkat, aku datang!" serunya sambil berlari kecil menuju ranjang.Mendengar suara ceria Nevan, senyum langsung menghiasi wajah Sherry. Dia menoleh kepada perawat dan berkata dengan lembut, "Kamu siapkan sarapan dulu."Perawat mengangguk dan berjalan keluar ruangan.Dengan langkah-langkah kecil yang penuh semangat, Nevan tiba di sisi ranjang. Sepasang mata jernihnya menatap Sherry yang sedang berbaring, dan dia bertanya dengan suara manis, "Apakah Ibu merindukan?"Sherry merasa hatinya terisi kebahagiaan, dia tertawa sambil meraih tangan Nevan. "Tentu saja sangat merindukanmu!"Nevan berjinjit, berusaha memanjat ke ranjang, tetapi tinggi tubuhnya membuatnya kesulitan. Dengan senyum kecil, dia menundukkan kepala dan memberikan ciuman hangat di punggung tangan Sherry. "Aku juga merindukan Ibu angkat!"Miana menyaksikan interaksi hangat antara Neva

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 543

    Miana tertegun.Dia pernah memikirkan kemungkinan menikah dengan Giyan suatu hari nanti.Namun, tidak terlintas dalam benaknya bahwa Giyan akan menyatakannya pada waktu seperti sekarang.Ekspresi tertegun Miana membuat Giyan merasa sedikit kecewa, tetapi dia tetap mempertahankan senyumnya. "Aku hanya bercanda! Aku nggak bermaksud memaksamu untuk menikah! Sore nanti, kalau kamu punya waktu, aku bisa membawamu melihat rumah itu. Kalau kamu merasa cocok, kita bisa langsung pindah besok, bagaimana?"Dia tidak yakin apakah Henry masih memiliki tempat di hati Miana, tetapi dia sangat menyadari bahwa perasaan Miana terhadapnya belum cukup kuat untuk membangun masa depan bersama.Tentu saja, ini membuat hatinya terasa perih.Namun, dia tahu bahwa memaksakan sesuatu bukanlah jawabannya.Yang bisa dia lakukan hanyalah menunggu Miana siap."Giyan ...." Miana menyadari bahwa senyum di wajah Giyan terlihat dipaksakan, membuat hatinya diliputi rasa bersalah. Namun, dia tahu bahwa dia harus jujur. "M

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 542

    Miana dengan penuh hati-hati menggeser Nevan ke samping dan bangkit dari ranjang.Setelah mencuci muka dan bersiap-siap, dia turun ke lantai bawah.Giyan sudah menyiapkan sarapan dan sedang membersihkan ruang tamu."Kenapa bangun sepagi ini? Tidur lagi saja sebentar," ujar Giyan, sembari menghentikan penyedot debu. Tatapan lembutnya tertuju pada Miana, dan suaranya tetap penuh kehangatan."Nggak deh, terlalu banyak yang harus aku kerjakan hari ini," ujar Miana dengan lembut, sambil mendekat dan merangkul pinggang Giyan."Kalau begitu, kamu sarapan dulu. Aku akan pergi membangunkan Nevan," ujar Giyan dengan suara yang agak serak, lalu mencium kening Miana."Oke, kamu pergi bangunkan dia," ujar Miana sambil menyandarkan wajahnya ke dada Giyan.Dengan Giyan di sisinya, semuanya tampak begitu damai dan hangat.Hidup dalam momen ini terasa begitu menyenangkan."Kamu makanlah, aku naik ke atas sekarang." Giyan mencubit pipi Miana dengan lembut.Miana menyadari telinga Giyan yang agak merah,

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status