Share

Bab 444

Author: Helena Ayu
"Mia, bagaimana? Apakah penyakit anak itu bisa disembuhkan?" Giyan bertanya dengan suara lembut, memberikan perasaan tenang kepada semua yang mendengarnya.

"Penyakitnya bisa disembuhkan, nggak ada masalah. Hanya saja, tubuhnya lemah dan perlu diperkuat dulu," jelas Miana. "Oh ya, Nevan sudah diterima di TK Mentari. Aku lupa membawanya untuk pemeriksaan kesehatan. Kamu bisa bawa dia ke rumah sakit sekarang? Aku menunggu kalian di sini."

"Oke, aku akan segera membawa Nevan ke sana."

Usai menutup telepon dan menyimpan ponselnya, Miana menyadari bahwa Rania menatapnya dengan sorot mata yang berbinar-binar.

Karena merasa aneh, Miana pun bertanya, "Ada apa?"

"Aku juga sekolah di TK Mentari, tapi aku sering sakit, jadi jarang masuk." Rania mengedipkan matanya sebelum melanjutkan, "Kakak cantik, bisa nggak hari ini sembuhin penyakitku, biar besok aku bisa sekolah!"

Setiap kali pergi ke sekolah, dia selalu didampingi oleh pengawal. Anak-anak lain menjadi tidak berani bermain dengannya. Selain i
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 445

    Miana mengernyit dan menjelaskan, "Kondisi tubuh Rania terlalu lemah. Jika operasi dilakukan sekarang, risikonya sangat tinggi. Aku sarankan untuk memperbaiki kondisi tubuhnya dulu, baru kemudian mempertimbangkan operasi."Mata Henry kehilangan sinarnya. "Dokter sebelumnya bilang, kalau nggak segera dioperasi, nyawanya bisa terancam kapan saja!""Transplantasi jantung bukan operasi kecil. Kalau kondisi tubuh pasien terlalu lemah, risikonya sangat besar. Tugasmu sekarang adalah memperbaiki kondisi tubuh anakmu dan memastikan donor jantung tersedia. Itu saja yang perlu saya sampaikan, beberapa hari lagi aku akan datang lagi!" Mengingat mata Rania penuh harapan, entah mengapa hati Miana terasa sakit."Aku akan mencari ahli gizi untuknya." Wajah Henry tampak lelah, tetapi matanya terlihat lebih lembut dan tidak sedingin sebelumnya. Auranya pun tidak lagi sedingin dulu.Selama lebih dari tiga tahun, dia memang telah banyak berubah.Tatapan Miana pada wajah pria yang dulu sangat dicintainya

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 446

    Miana hanya menunjukkan sikap marahnya di hadapan Giyan.Dia seolah tahu bahwa Giyan pasti akan menenangkannya.Miana sepertinya sudah makin terbiasa dengan keberadaan Giyan di sisinya."Aku janji nggak akan melakukannya lagi!" seru Giyan sambil mengangkat tangannya. Wajah seriusnya membuat Miana tertawa."Ayah, Ibu, cepat bawa aku untuk diperiksa! Kalau terus berbicara di sini, kita akan terlihat seperti Panda di kebun binatang, dikelilingi oleh orang-orang!" bisik Nevan yang mendekatkan wajahnya ke telinga Giyan.Mendengar itu, Miana baru menyadari mata orang-orang yang tertuju pada mereka. Seketika, dia menegakkan punggungnya dan berkata dengan suara kecil, "Ayo cepat kita pergi!""Wah, wajah anggota keluarga itu luar biasa tampan dan cantik! Mungkin mereka artis?""Mereka terlihat sangat mesra! Aku suka sekali lihat pasangan seperti mereka!""Putranya juga sangat tampan! Aku juga ingin punya putra setampan itu!"Komentar-komentar itu membuat Giyan menatap wanita di sampingnya denga

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 447

    "Itu, di depan sana, kamu lihat pria yang sedang menggendong anak, 'kan? Wanita di sampingnya adalah Miana!""Mereka benar-benar keluarga yang harmonis!""Hei, ayo cepat pergi, kenapa kamu masih berceloteh di sini!"Orang yang menjawab pertanyaan tadi ditarik pergi oleh temannya.Setelah berjalan beberapa saat, si teman itu pun berkata, "Apa kamu nggak lihat mata pria tadi sangat mengerikan? Aku khawatir dia berniat balas dendam pada Miana! Jawabanmu yang terlalu jujur bisa saja membuat Miana dalam bahaya!""Ah? Benarkah? Aku nggak begitu memperhatikannya tadi!""Sudahlah, ayo cepat pergi, jangan bicara apa-apa lagi!"Sosok dua orang itu pun segera menghilang.Pria yang bertanya tadi menatap punggung Miana, dan sudut bibirnya terangkat sedikit.'Miana, kamu sungguh beruntung!''Tapi ....''Karena kamu sudah kembali, aku akan membuatmu menjadi pionku untuk mengalahkan Henry. Sepertinya, nggak akan lama lagi Grup Eskaria menjadi milikku!'Miana tiba-tiba merasa merinding di bagian punggu

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 448

    Suatu hari, pacar Gio mendatanginya dan berkata akan memberinya cek senilai dua miliar, asalkan mereka mengakhiri hubungan. Dia ingin berpisah karena telah menemukan pria kaya raya dan tidak ingin hidup dalam kemiskinan bersama Gio.Gio menolak uang itu, tetapi keluarganya menerima uang itu secara diam-diam untuk menyelamatkan nyawanya.Setelah itu, Gio menjalani operasi.Kondisi Gio perlahan membaik, dan melalui usahanya sendiri, dia berhasil diterima di Fakultas Hukum Universitas Jirya. Setelah lulus, dia bekerja keras hingga menjadi pengacara terkenal di Jirya dan menikah, tetapi tidak pernah memiliki anak.Itulah informasi yang Miana dapatkan saat mengunjungi kampung halaman Gio.Miana pun bertanya-tanya, mengapa Gio tidak ingin punya anak?Dari mana pacarnya mendapatkan uang itu?Miana juga berusaha mencari tahu siapa pacar Gio dan apakah keluarganya masih tinggal di kampung halaman ini. Namun, orang-orang di kampung hanya tahu bahwa gadis itu sangat cantik dan biasanya dipanggil

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 449

    "Rahasia, nggak boleh memberitahumu!" Giyan tersenyum dengan wajah lembut. "Lagi pula, kamu akan segera tahu!""Kamu jangan berbuat macam-macam!" Miana mendengus. "Nggak boleh menakutiku!""Tenang saja, pasti nggak akan!" Giyan mengangguk menjamin.Tatapan Miana yang serius tidak berpaling dari wajah Giyan untuk beberapa saat.Melihat itu, Giyan pun tertawa dan bertanya, "Bu Pengacara, kamu ingin mulai menginterogasiku, ya?""Sudah sampai!" Nevan memotong pembicaraan mereka.'Huh, Ayah dan Ibu asyik mengobrol, nggak memperhatikan aku, putra mereka yang sangat baik ini!'Karena diabaikan, Nevan merasa dirinya seperti anak yang mereka pungut!Miana refleks mengalihkan pandangannya, melihat papan tanda yang bertuliskan Departemen Kesehatan Anak-anak, dan berkata kepada Giyan, "Kamu saja yang bawa dia masuk untuk diperiksa, aku akan duduk di luar dan beristirahat sebentar."Melihat Miana yang tampak kelelahan, Giyan merasa sedih. "Oke, kamu istirahatlah sebentar."Setelah Giyan membawa Nev

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 450

    "Tidur lagi saja, aku janji nggak akan menciummu diam-diam lagi!" Giyan merasa kasihan melihat Miana yang sibuk bekerja sepanjang hari, sering kali hingga tengah malam masih menyelesaikan berkas kasus.Selama beberapa tahun ini, meskipun dia tidak ikut serta dalam persidangan, dia tetap turun tangan menangani kasus-kasus penting dan menyelidikinya hingga tuntas.Sementara itu, Amanda yang mendapat dukungan dari Miana, sekarang sudah menjadi pengacara terkenal di Kota Jirya.Sambil membantu Amanda, Miana juga berhasil meraih kesuksesan untuk dirinya sendiri.Harus diakui, Miana adalah wanita yang sangat cerdas!Banyak pria yang mencoba mendekatinya dalam dua tahun ini."Giyan, kenapa belakang belakangan ini kamu jadi lengket sekali, bahkan lebih lengket daripada Nevan!""Kamu terlalu hebat sampai banyak orang luar biasa di sekitarmu! Kalau aku nggak selalu lengket denganmu, bagaimana kalau kamu tiba-tiba bersama orang lain?" gurau Giyan.Sebenarnya, dia tidak begitu percaya diri.Miana

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 451

    "Kakak, kamu datang menjengukku, ya!" Rania seketika bangkit duduk di ranjang rumah sakit saat melihat Nevan.Nevan menepis tangan Celine, kemudian mencoba memanjat ke atas ranjang rumah sakit.Sayangnya, usahanya belum berhasil karena tubuhnya masih terlalu kecil, sehingga ia merasa agak kecewa."Sudahlah, kita bicara seperti ini saja," ujar Nevan sambil mendongak menatap Rania yang berada di atas tempat tidur.Mata Rania berkelip, lalu dia menoleh ke Henry dan berkata, "Papi, tolong bantu gendong Kakak naik ke atas tempat tidur."Henry masih terguncang karena melihat Nevan, sehingga dia tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Rania.Sementara itu, Celine merasa marah dan takut. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa anak kecil yang dia tarik dari depan toilet bukanlah Rania!'Satu-satunya yang punya wajah mirip Rania adalah saudara kembar Rania!''Anak ini bisa muncul di sini, apakah ini berarti Miana sudah kembali?''Kalau Miana kembali, aku pasti akan diusir dari keluarga Jirgan!'M

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 452

    Celine ingin menjadi Nyonya Jirgan dan menjadi ibu Rania, jadi dia berusaha keras menyenangkan Henry dan Rania.Selama tiga tahun, dia berhasil menyamar tanpa terungkap, tetapi karena satu kata dari Nevan membuat dia terlihat mengerikan!Secara tiba-tiba, pergelangan tangannya ditahan seseorang, dan dia merasakan rasa sakit yang menusuk tulang.Dia tertegun sesaat, lalu menoleh dan mendapati mata dingin Henry sedang tertuju padanya. 'Gawat!' pikirnya dalam hati.'Ekspresiku pasti terlihat kejam saat mau menampar anak kecil ini.''Apakah Henry melihatnya dengan jelas?''Nggak, aku harus mencari cara untuk mengubah situasi ini!'Tangannya yang lain diam-diam mencubit pahanya sendiri dengan kuat, rasa sakit yang ditimbulkan membuat air matanya berlinang. Sambil menangis dan dengan wajah menyedihkan, dia berkata, "Henry, aku hanya menakuti-nakutinya, nggak ada maksud lain. Bisakah kamu lepaskan tanganku dulu?"Suara lembutnya yang dipaksakan membuat siapa pun yang mendengarnya merasa cangg

Latest chapter

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 550

    Amanda tidak pernah meragukan Miana.Dia hanya meragukan dirinya sendiri."Duduklah, kita diskusikan lagi," ujar Miana dengan suara lembut, sambil mengangkat cangkir kopinya dan mengaduknya perlahan."Oke!" Amanda menarik kursi dan duduk di depannya, kemudian mereka mulai berdiskusi.Diskusi mereka selesai tepat sebelum waktu yang ditentukan.Amanda segera mengemas dokumen-dokumen dengan rapi, lalu dia dan Miana meninggalkan kantor bersama-sama.Kendati sudah empat tahun meninggalkan Kota Jirya, Miana tetap menjadi sosok yang dihormati dan diingat.Setibanya di pengadilan, banyak wajah akrab yang menyapanya dengan antusias.Pemandangan itu membuat Amanda teringat pertama kali dia berada di pengadilan.Saat itu, tubuhnya gemetar karena gugup, tetapi Miana segera membantunya duduk dan menenangkan dirinya.Setelah beberapa saat, sidang hari ini pun dimulai.Sidang berlangsung penuh ketegangan, kedua belah pihak saling beradu argumentasi dalam perdebatan sengit, masing-masing mengupayakan

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 549

    Menurut Miana, reaksi Ariz terasa sedikit berlebihan.Sepertinya Ariz juga menyadari hal itu, lalu mencoba untuk tenang sebelum bertanya, "Apa yang terjadi dengan Bu Sherry? Kenapa dia dirawat di rumah sakit?"Dalam beberapa hari terakhir, dia menganggap Sherry sedang dalam perjalanan bisnis karena tidak bisa dihubungi.Namun, dia tidak pernah menduga bahwa Sherry sebenarnya berada di rumah sakit.Miana memandangnya, mempertimbangkan ucapan sebelum mengungkapkan berita berat itu. Dengan suara pelan, dia berkata, "Dia mengalami kecelakaan mobil, kehilangan salah satu kakinya, dan kini dirawat di rumah sakit."Wajah Ariz memucat, seolah sulit mencerna informasi itu, sebelum akhirnya bertanya, "Bagaimana ... keadaannya sekarang?'"'Kehilangan salah satu kaki, dia pasti sangat terpukul.''Aku bahkan sama sekali nggak menyadari apa yang sebenarnya terjadi.'"Dia memang terlihat biasa saja, tapi aku yakin hatinya nggak sepenuhnya tenang," ujar Miana, sorot matanya tajam memperhatikan Ariz, m

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 548

    Selesai berbicara dengan kepala sekolah, Miana menuju tempat parkir dan sebuah mobil Maybach sengaja menghalangi mobilnya.Dia berjalan mendekat dan mengetuk kaca mobil ituBegitu kaca jendela mobil diturunkan, wajah dingin Henry terlihat."Tolong pindahkan mobilmu," ujar Miana yang masih dengan nada sopan."Masuklah, aku akan mengantarmu," ujar Henry dengan nada tegas.Miana mengernyit dan nada bicaranya berubah ketus, "Aku bawa mobil sendiri, nggak perlu kamu antar. Kalau ada yang ingin kamu bicarakan, langsung saja!"Dia pikir, setelah kejadian semalam, Henry tidak akan mengusiknya untuk sementara waktu.Dia sungguh tidak menyangka, pagi ini, Henry muncul lagi.Benar-benar pria tidak tahu malu!"Kapan kamu akan membawa putra kita dan tinggal bersamaku?" Henry memandang wajah Miana yang begitu dekat, dan perasaan yang lama terpendam dalam dirinya mengalir kembali dengan kuat.Dia mencintai Miana.Namun, Miana tidak mencintainya lagi."Henry, bisakah kamu bertindak normal?" Miana mera

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 547

    Sherry dan Miana bertukar pandang, lalu dia melambaikan tangan kepada Nevan sambil berkata, "Baiklah, kamu pergilah ke taman kanak-kanak. Jangan lupa dengarkan gurumu dengan baik, ya. Ibu angkat pasti akan merindukanmu!"Miana tertawa mendengar perkataan Sherry.Nevan menggembungkan pipinya, memberungut marah. Matanya memerah menahan amarah, lalu dia mengentakkan kakinya beberapa kali dengan keras sebelum bergegas keluar."Dia benaran marah?" tanya Sherry kepada Miana.Miana tersenyum sambil menjawab, "Tentu saja dia marah. Baginya, Kamu itu adalah harapannya, dan ternyata kamu membuatnya kecewa. Jangan khawatir, dia anak yang mudah dibujuk. Sebentar lagi dia akan kembali ceria.""Baguslah kalau begitu. Jangan buang waktu lagi, kamu cepat pergi bujuk dia." Sherry akhirnya merasa lega."Setelah selesai sarapan, kamu kembali istirahat saja. Nanti aku akan mengirim Ariz ke sini," ujar Miana sambil melambaikan tangan kepada Sherry, sebelum dia berbalik dan pergi.Di pos suster, Nevan sedan

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 546

    Pada hari itu, Sherry keluar dari kantor dekan dengan tergesa-gesa, lalu tertabrak sepeda Ariz dan terjatuh ke tanah.Ariz segera memarkir sepedanya dengan baik, lalu mengendong Sherry ke klinik kampus.Setelah itu, Ariz tetap bersikeras mengantar Sherry kembali ke perusahaan, meskipun Sherry terus meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja.Hari pertama Ariz bergabung di perusahaan, barulah Sherry sadar bahwa Ariz adalah orang yang menabraknya waktu itu.Sejak saat itu, Ariz tetap berada di sisinya hingga kini.Dalam beberapa tahun kebersamaan mereka, Sherry merasa sangat bersyukur atas keputusan yang dia buat pada hari itu."Kalau begitu, minta Ariz ke Universitas Jirya dan carikan orang berbakat seperti dirinya untuk membantu perkembangan perusahaan kita ke depannya." Miana sangat puas dengan kemampuan Ariz. Dia percaya, dengan Ariz bertanggung jawab atas perekrutan, hasilnya akan sangat memuaskan. Selain itu, dia memang sudah berencana merekrut orang baru untuk belajar darinya."Baikl

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 545

    "Begitu aku bangun pagi ini, aku langsung menyadari kalau informasi lokasi adikmu nggak lagi dapat dilacak. Aku mencoba beberapa cara untuk menemukannya, tetapi hasilnya nihil. Akhirnya, aku meretas ponselnya dan memeriksa riwayat panggilan. Panggilan terakhirnya adalah kepada Nyonya Besar keluarga Jirgan."Miana menyipitkan matanya, sementara otaknya bekerja keras menyusun setiap petunjuk yang telah dia dapatkan.'Untuk apa Celine mencari Felica?''Hubungan mereka sangat dekat?'"Bos, apa masih perlu mencari keberadaannya?""Tetap cari!" Miana merasa ada sesuatu yang tidak beres.'Ke mana Celine pergi?'"Oke, aku akan segera mencarinya! Lalu, bagaimana dengan penyelidikan kecelakaan Sherry?""Begitu urusanku selesai, aku akan langsung mengecek ulang informasi tentang orang itu untuk memastikan identitas aslinya.""Baiklah."Setelah menutup telepon, Miana bersandar di dinding. Kekhawatiran membanjiri pikirannya.Tiba-tiba, terdengar suara Nevan dari kamar perawatan. "Ibu, cepat masuk!"

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 544

    Perawat sibuk bekerja, menyeka tangan Sherry dengan lembut.Ketika Nevan masuk ke kamar perawatan, suaranya yang ceria memecah keheningan."Ibu angkat, aku datang!" serunya sambil berlari kecil menuju ranjang.Mendengar suara ceria Nevan, senyum langsung menghiasi wajah Sherry. Dia menoleh kepada perawat dan berkata dengan lembut, "Kamu siapkan sarapan dulu."Perawat mengangguk dan berjalan keluar ruangan.Dengan langkah-langkah kecil yang penuh semangat, Nevan tiba di sisi ranjang. Sepasang mata jernihnya menatap Sherry yang sedang berbaring, dan dia bertanya dengan suara manis, "Apakah Ibu merindukan?"Sherry merasa hatinya terisi kebahagiaan, dia tertawa sambil meraih tangan Nevan. "Tentu saja sangat merindukanmu!"Nevan berjinjit, berusaha memanjat ke ranjang, tetapi tinggi tubuhnya membuatnya kesulitan. Dengan senyum kecil, dia menundukkan kepala dan memberikan ciuman hangat di punggung tangan Sherry. "Aku juga merindukan Ibu angkat!"Miana menyaksikan interaksi hangat antara Neva

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 543

    Miana tertegun.Dia pernah memikirkan kemungkinan menikah dengan Giyan suatu hari nanti.Namun, tidak terlintas dalam benaknya bahwa Giyan akan menyatakannya pada waktu seperti sekarang.Ekspresi tertegun Miana membuat Giyan merasa sedikit kecewa, tetapi dia tetap mempertahankan senyumnya. "Aku hanya bercanda! Aku nggak bermaksud memaksamu untuk menikah! Sore nanti, kalau kamu punya waktu, aku bisa membawamu melihat rumah itu. Kalau kamu merasa cocok, kita bisa langsung pindah besok, bagaimana?"Dia tidak yakin apakah Henry masih memiliki tempat di hati Miana, tetapi dia sangat menyadari bahwa perasaan Miana terhadapnya belum cukup kuat untuk membangun masa depan bersama.Tentu saja, ini membuat hatinya terasa perih.Namun, dia tahu bahwa memaksakan sesuatu bukanlah jawabannya.Yang bisa dia lakukan hanyalah menunggu Miana siap."Giyan ...." Miana menyadari bahwa senyum di wajah Giyan terlihat dipaksakan, membuat hatinya diliputi rasa bersalah. Namun, dia tahu bahwa dia harus jujur. "M

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 542

    Miana dengan penuh hati-hati menggeser Nevan ke samping dan bangkit dari ranjang.Setelah mencuci muka dan bersiap-siap, dia turun ke lantai bawah.Giyan sudah menyiapkan sarapan dan sedang membersihkan ruang tamu."Kenapa bangun sepagi ini? Tidur lagi saja sebentar," ujar Giyan, sembari menghentikan penyedot debu. Tatapan lembutnya tertuju pada Miana, dan suaranya tetap penuh kehangatan."Nggak deh, terlalu banyak yang harus aku kerjakan hari ini," ujar Miana dengan lembut, sambil mendekat dan merangkul pinggang Giyan."Kalau begitu, kamu sarapan dulu. Aku akan pergi membangunkan Nevan," ujar Giyan dengan suara yang agak serak, lalu mencium kening Miana."Oke, kamu pergi bangunkan dia," ujar Miana sambil menyandarkan wajahnya ke dada Giyan.Dengan Giyan di sisinya, semuanya tampak begitu damai dan hangat.Hidup dalam momen ini terasa begitu menyenangkan."Kamu makanlah, aku naik ke atas sekarang." Giyan mencubit pipi Miana dengan lembut.Miana menyadari telinga Giyan yang agak merah,

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status