Share

Bab 411

Author: Helena Ayu
Ditanya seperti itu oleh Henry, Wiley melihat sekelilingnya lagi.

Namun, selain mereka, tidak ada seorang pun di tempat parkir, jadi dari mana datangnya anak kecil!

'Kenapa Pak Henry bersikeras mengatakan ada anak kecil melambaikan tangan padanya?'

Dia ragu-ragu sebelum berkata dengan suara pelan, "Apa mungkin karena kamu terlalu merindukan Nona Kecil hingga berhalusinasi?"

'Kalau nggak, bagaimana mungkin bisa melihat ada anak kecil di sini.'

Henry menatap tajam Wiley, mendengkus dingin, dan berkata, "Kamu pikir aku sudah gila?"

Dia masih bisa membedakan antara anak laki-laki dan anak perempuan!

Wiley terdiam.

Apakah gila atau tidak, dia tidak berani mengatakannya.

Suasana di sekitar menegang.

Pada saat ini, ponsel Henry berdering.

Henry mengeluarkan ponselnya.

Melihat nomor itu, wajahnya yang suram langsung berubah menjadi cerah, bahkan sudut bibirnya sedikit terangkat.

Begitu dia angkat, terdengar suara lembut anak kecil, "Halo, Papi di mana? Kenapa belum datang! Janji palsu, hmph!"

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Farisa Tansani
rania itu kok bs ketemu Henry di mana
goodnovel comment avatar
Semua hewan gemoy
gajelas banget belum ngebaca penderitaan si Janice skrnb udah plot twist lagi apaansi ngeselin
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 412

    Henry sangat mengkhawatirkan kesehatan Rania.Alhasil, makan ini tidak boleh, makan itu juga tidak boleh."Wiley, segera pesan kue dan kirimkan ke Lavendre." Suara Henry yang tiba-tiba membuyarkan lamunan Wiley. "Baik!" sahut Wiley.'Lihatlah."'Sebelumnya, dia bilang makan kue bisa membuat gigi Nona Kecil berlubang. Sekarang, malah menyuruhku pesan kue.''Pak Henry sekarang memang seperti itu, berkata nggak sesuai dengan hatinya.'Henry naik ke atas dengan lift.Tidak lama setelah keluar dari lift, dia melihat sosok yang tidak asing.Dia tertegun sejenak.'Giyan?'Lebih dari tiga tahun yang lalu, sejak tubuh Giyan membaik, dia seolah-olah menghilang dari dunia ini, sama sekali tidak ada kabarnya.Henry agak terkejut tiba-tiba melihatnya di sini.'Mungkinkah ....''Miana masih hidup?'Saat pemikiran itu muncul di benaknya, Henry seketika terdiam.Nama Miana sudah tersembunyi di hatinya selama lebih dari tiga tahun.Di masa-masa paling menyakitkan, dia berusaha keras menekan dirinya unt

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 413

    Giyan panik, hendak segera berbicara untuk mencegah Rania mengatakan nama itu.Namun, terdengar suara seseorang berbicara mendahuluinya."Henry, bukankah aku sudah bilang kalau kamu sibuk, nggak perlu menjemput kami?"Giyan menatap wanita yang berbicara.Celine.Wanita yang baru saja menyerang Nevan.'Apakah Celine sudah tahu identitas Nevan, sehingga menyerangnya!''Kalau benar begitu, aku harus lebih melindungi Nevan.''Nggak boleh membiarkan wanita ini menyakitinya.'Celine terkejut ketika melihat Giyan.Setelah mengetahui Giyan sakit dan menghilang selama tiga tahun, dia mengira Giyan sudah mati di suatu tempat yang tidak diketahui.Kemunculan Giyan yang tiba-tiba ini sungguh mengejutkannya."Paman, bisakah mengembalikan kelinciku?" Rania melihat boneka di tangan Giyan sudah berubah bentuk, khawatir boneka itu rusak, jadi segera meminta kembali.Giyan merapikan boneka itu, kemudian mengembalikannya pada Rania, "Barang yang kamu suka harus kamu jaga dengan baik, jangan biarkan rusak

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 414

    Tatapan Celine tidak lepas dari wajah Henry. Setiap kekhawatiran di hatinya seperti jarum halus yang terus menusuk, memintal benang-benang tak kasatmata yang melilit kuat dan hampir membuatnya kehabisan napas.Dia berusaha membaca emosi dari mata Henry yang dalam, tetapi hanya menemukan ketenangan bagai permukaan danau yang tenang, menyulitkannya untuk menebak gejolak tersembunyi.Celine merasa agak gelisah.'Apakah Henry sudah mengetahui sesuatu?'"Papi kenapa diam saja?" Suara Rania yang lembut segera membuyarkan lamunan keduanya.Henry menunduk, menatap wajah putrinya.Entah mengapa dia tiba-tiba merasa wajah Rania sangat mirip dengan Miana.'Apakah cuma perasaanku?'Sementara itu, Celine memikirkan berbagai kemungkinan ....Hanya saja, dia tidak berani mengatakan apa pun."Papi, kenapa menatapku begitu!" tanya Rania dengan suara yang lembut, sambil menggeliat di pelukan Henry.Henry sadar kembali, tersenyum lembut, dan berkata, "Rania sangat cantik, jadi Papi ingin melihat lebih la

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 415

    "Mirip kamu!" sahut Wiley. "Nona Kecil dan kamu seperti dicetak dari cetakan yang sama."Henry mengerutkan keningnya.Semua orang merasa Rania mirip dengannya.Namun, dia selalu merasa mata Rania mirip dengan Miana yang sudah meninggal.Mata yang jernih dan cerah, seperti bintang di langit malam."Rania mirip Papi, menawan!" Saat sedang asyik bermain, Rania mendongak menatap Henry tiba-tiba, dan senyuman cerah menyebar di wajah mungilnya.Kata sifat yang Rania tahu tidak banyak, menawan adalah yang terbaik baginya.Henry tersenyum. "Ya, kamu mirip Papi.""Kalian sedang bicara apa, sampai terlihat senang begitu?" tanya Celine yang sudah berdiri di pintu mobil, dengan ekspresi lembut."Bukan apa-apa." Senyuman Henry memudar, dan dia berkata dengan suara datar, "Ibu ingin bertemu denganmu, aku akan minta sopir mengantarmu ke sana. Aku akan bawa Rania bersamaku ke kantor.""Aku nggak ikut dengan kalian?" tanya Celine tergesa-gesa karena panik.Saat di toilet tadi, dia tidak bisa menahan di

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 416

    "Papi, aku sayang kamu!" Rania yang cantik mengerucutkan bibirnya, mengangkat tangannya yang berisi di atas kepala, membuat tanda hati ke arah Henry, terlihat sangat mengemaskan."Papi juga paling sayang Rania!" Henry menanggapinya dengan lembut.Miana sering memarahinya sebagai orang berdarah dingin, tidak tahu cara mencintai orang lain.Namun, dia berusaha belajar bagaimana mencintai orang lain setelah Rania muncul.Jika ada kehidupan berikutnya, dia pasti akan mencintai dan memperlakukan Miana dengan baik!Mengingat kembali Miana, rasa sakit di hatinya terasa luar biasa.Rasa sakit itu bahkan membuatnya tampak pucat dan keringat bermunculan di keningnya.Rania melihat Henry yang kesakitan, mulai menangis sambil bertanya, "Papi, apakah kamu sakit?"Mendengar ini, Wiley segera melihat ke arah kaca spion. Melihat kondisi Henry seperti itu, dia langsung mempercepat laju mobil dan menuju ke Rumah Sakit Tresna.....Lavendre.Nevan sedang menyeduh kopi di dapur.Miana dan Sherry sedang me

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 417

    "Kak Miana, begitu selesai menangani kasus pengadilan, aku langsung meneleponmu, kamu sudah sampai rumah?" Suara Amanda terdengar sangat riang."Sudah. Nanti makan siang bersama?" tanya Miana.Pada tahun itu, setelah dengan sengaja menciptakan ilusi dirinya meninggal tersapu oleh air laut, orang pertama yang dihubunginya adalah Amanda.Dia tidak dapat menghadiri sidang untuk mengadili Janice, jadi dia memutuskan untuk meminta bantuan Amanda.Amanda telah bekerja bersamanya selama tiga tahun, jadi dia tahu sifat Amanda, pasti tidak akan mengkhianatinya.Melalui kasus tersebut, Amanda menjadi terkenal di Kota Jirya.Setelah Miana dan Sherry membuka firma hukum sendiri, Amanda pun membantu mereka.Selama lebih dari tiga tahun ini, firma hukum mereka berkembang berkat kerja keras dan kontribusi Amanda.Sekarang Amanda sudah menjadi mitra mereka dengan gaji tahunan yang mencapai miliaran."Ada restoran baru di Kota Jirya yang sedang viral, dan kabarnya hidangan pencuci mulut di sana sangat

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 418

    Sherry menatap punggung Miana yang berjalan pergi dan mendesah panjang.'Padahal hamil anak kembar, tapi kehilangan salah satunya.''Entah bagaimana Mia menjalani hari-harinya selama beberapa tahun ini.'Sherry merasa sedih untuk Miana.Miana yang sudah tiba di atas, dengan pelan membukan pintu kamar Nevan.Di dalam kamar, Nevan sedang duduk di atas karpet sambil menatap laptop yang layarnya dipenuhi bahasa pemrograman.Miana tidak langsung masuk, melainkan mengangkat tangannya dan mengetuk pintu.Mendengar suara ketukan, Nevan segera menutup laptopnya dan melihat ke arah Miana sambil tersenyum cerah. "Ibu mencariku ada perlu sesuatu?"Miana menyadari kepanikan kecil di wajah Nevan, tetapi tidak mengungkapkannya."Bibi Amanda mengundang kita makan bersama, cepat siap-siap," ujar Miana sambil melirik laptop yang tergeletak di lantai.'Apa yang dilakukan anak ini tadi?'Nevan segera bangkit, berlari, dan melompat ke pelukan Miana. Dia menatap Miana dengan mata berbinar seperti bintang di

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 419

    "Dia cubit pipi aku, menarik tanganku dengan kuat, dan juga meneriaki aku. Pokoknya, dia sangat galak," ujar Nevan sambil menunjuk pipinya dan mengangkat pergelangan tangannya untuk menunjukkannya kepada Miana. "Bukankah Ibu sudah tahu sebelumnya?"Mendengar itu, Miana baru teringat insiden kecil di bandara. Giyan sudah pergi menyelidikinya, tetapi belum mengabarinya.'Mungkinkah Giyan nggak berhasil menyelidiki siapa orang itu?'"Tapi, aku sudah membalas perbuatannya. Bu, aku nggak mencelakainya, hanya memberinya peringatan agar nggak mengganggu gadis kecil itu lagi!" lanjut Nevan dengan bangga.Miana memelototi Nevan. "Apa yang sudah kamu lakukan?""Aku hanya memasang sesuatu di ponselnya, yang akan selalu mengingatkannya untuk nggak menindas orang lain!" ujar Nevan dengan senyum lebar.Mendengar itu, Miana tidak bertanya lebih lanjut.Meskipun Nevan masih kecil, dia tahu batasan dan tidak akan sembarangan menindas orang lain.Nevan hanya memberi peringatan setelah wanita itu meninda

Pinakabagong kabanata

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 550

    Amanda tidak pernah meragukan Miana.Dia hanya meragukan dirinya sendiri."Duduklah, kita diskusikan lagi," ujar Miana dengan suara lembut, sambil mengangkat cangkir kopinya dan mengaduknya perlahan."Oke!" Amanda menarik kursi dan duduk di depannya, kemudian mereka mulai berdiskusi.Diskusi mereka selesai tepat sebelum waktu yang ditentukan.Amanda segera mengemas dokumen-dokumen dengan rapi, lalu dia dan Miana meninggalkan kantor bersama-sama.Kendati sudah empat tahun meninggalkan Kota Jirya, Miana tetap menjadi sosok yang dihormati dan diingat.Setibanya di pengadilan, banyak wajah akrab yang menyapanya dengan antusias.Pemandangan itu membuat Amanda teringat pertama kali dia berada di pengadilan.Saat itu, tubuhnya gemetar karena gugup, tetapi Miana segera membantunya duduk dan menenangkan dirinya.Setelah beberapa saat, sidang hari ini pun dimulai.Sidang berlangsung penuh ketegangan, kedua belah pihak saling beradu argumentasi dalam perdebatan sengit, masing-masing mengupayakan

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 549

    Menurut Miana, reaksi Ariz terasa sedikit berlebihan.Sepertinya Ariz juga menyadari hal itu, lalu mencoba untuk tenang sebelum bertanya, "Apa yang terjadi dengan Bu Sherry? Kenapa dia dirawat di rumah sakit?"Dalam beberapa hari terakhir, dia menganggap Sherry sedang dalam perjalanan bisnis karena tidak bisa dihubungi.Namun, dia tidak pernah menduga bahwa Sherry sebenarnya berada di rumah sakit.Miana memandangnya, mempertimbangkan ucapan sebelum mengungkapkan berita berat itu. Dengan suara pelan, dia berkata, "Dia mengalami kecelakaan mobil, kehilangan salah satu kakinya, dan kini dirawat di rumah sakit."Wajah Ariz memucat, seolah sulit mencerna informasi itu, sebelum akhirnya bertanya, "Bagaimana ... keadaannya sekarang?'"'Kehilangan salah satu kaki, dia pasti sangat terpukul.''Aku bahkan sama sekali nggak menyadari apa yang sebenarnya terjadi.'"Dia memang terlihat biasa saja, tapi aku yakin hatinya nggak sepenuhnya tenang," ujar Miana, sorot matanya tajam memperhatikan Ariz, m

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 548

    Selesai berbicara dengan kepala sekolah, Miana menuju tempat parkir dan sebuah mobil Maybach sengaja menghalangi mobilnya.Dia berjalan mendekat dan mengetuk kaca mobil ituBegitu kaca jendela mobil diturunkan, wajah dingin Henry terlihat."Tolong pindahkan mobilmu," ujar Miana yang masih dengan nada sopan."Masuklah, aku akan mengantarmu," ujar Henry dengan nada tegas.Miana mengernyit dan nada bicaranya berubah ketus, "Aku bawa mobil sendiri, nggak perlu kamu antar. Kalau ada yang ingin kamu bicarakan, langsung saja!"Dia pikir, setelah kejadian semalam, Henry tidak akan mengusiknya untuk sementara waktu.Dia sungguh tidak menyangka, pagi ini, Henry muncul lagi.Benar-benar pria tidak tahu malu!"Kapan kamu akan membawa putra kita dan tinggal bersamaku?" Henry memandang wajah Miana yang begitu dekat, dan perasaan yang lama terpendam dalam dirinya mengalir kembali dengan kuat.Dia mencintai Miana.Namun, Miana tidak mencintainya lagi."Henry, bisakah kamu bertindak normal?" Miana mera

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 547

    Sherry dan Miana bertukar pandang, lalu dia melambaikan tangan kepada Nevan sambil berkata, "Baiklah, kamu pergilah ke taman kanak-kanak. Jangan lupa dengarkan gurumu dengan baik, ya. Ibu angkat pasti akan merindukanmu!"Miana tertawa mendengar perkataan Sherry.Nevan menggembungkan pipinya, memberungut marah. Matanya memerah menahan amarah, lalu dia mengentakkan kakinya beberapa kali dengan keras sebelum bergegas keluar."Dia benaran marah?" tanya Sherry kepada Miana.Miana tersenyum sambil menjawab, "Tentu saja dia marah. Baginya, Kamu itu adalah harapannya, dan ternyata kamu membuatnya kecewa. Jangan khawatir, dia anak yang mudah dibujuk. Sebentar lagi dia akan kembali ceria.""Baguslah kalau begitu. Jangan buang waktu lagi, kamu cepat pergi bujuk dia." Sherry akhirnya merasa lega."Setelah selesai sarapan, kamu kembali istirahat saja. Nanti aku akan mengirim Ariz ke sini," ujar Miana sambil melambaikan tangan kepada Sherry, sebelum dia berbalik dan pergi.Di pos suster, Nevan sedan

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 546

    Pada hari itu, Sherry keluar dari kantor dekan dengan tergesa-gesa, lalu tertabrak sepeda Ariz dan terjatuh ke tanah.Ariz segera memarkir sepedanya dengan baik, lalu mengendong Sherry ke klinik kampus.Setelah itu, Ariz tetap bersikeras mengantar Sherry kembali ke perusahaan, meskipun Sherry terus meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja.Hari pertama Ariz bergabung di perusahaan, barulah Sherry sadar bahwa Ariz adalah orang yang menabraknya waktu itu.Sejak saat itu, Ariz tetap berada di sisinya hingga kini.Dalam beberapa tahun kebersamaan mereka, Sherry merasa sangat bersyukur atas keputusan yang dia buat pada hari itu."Kalau begitu, minta Ariz ke Universitas Jirya dan carikan orang berbakat seperti dirinya untuk membantu perkembangan perusahaan kita ke depannya." Miana sangat puas dengan kemampuan Ariz. Dia percaya, dengan Ariz bertanggung jawab atas perekrutan, hasilnya akan sangat memuaskan. Selain itu, dia memang sudah berencana merekrut orang baru untuk belajar darinya."Baikl

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 545

    "Begitu aku bangun pagi ini, aku langsung menyadari kalau informasi lokasi adikmu nggak lagi dapat dilacak. Aku mencoba beberapa cara untuk menemukannya, tetapi hasilnya nihil. Akhirnya, aku meretas ponselnya dan memeriksa riwayat panggilan. Panggilan terakhirnya adalah kepada Nyonya Besar keluarga Jirgan."Miana menyipitkan matanya, sementara otaknya bekerja keras menyusun setiap petunjuk yang telah dia dapatkan.'Untuk apa Celine mencari Felica?''Hubungan mereka sangat dekat?'"Bos, apa masih perlu mencari keberadaannya?""Tetap cari!" Miana merasa ada sesuatu yang tidak beres.'Ke mana Celine pergi?'"Oke, aku akan segera mencarinya! Lalu, bagaimana dengan penyelidikan kecelakaan Sherry?""Begitu urusanku selesai, aku akan langsung mengecek ulang informasi tentang orang itu untuk memastikan identitas aslinya.""Baiklah."Setelah menutup telepon, Miana bersandar di dinding. Kekhawatiran membanjiri pikirannya.Tiba-tiba, terdengar suara Nevan dari kamar perawatan. "Ibu, cepat masuk!"

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 544

    Perawat sibuk bekerja, menyeka tangan Sherry dengan lembut.Ketika Nevan masuk ke kamar perawatan, suaranya yang ceria memecah keheningan."Ibu angkat, aku datang!" serunya sambil berlari kecil menuju ranjang.Mendengar suara ceria Nevan, senyum langsung menghiasi wajah Sherry. Dia menoleh kepada perawat dan berkata dengan lembut, "Kamu siapkan sarapan dulu."Perawat mengangguk dan berjalan keluar ruangan.Dengan langkah-langkah kecil yang penuh semangat, Nevan tiba di sisi ranjang. Sepasang mata jernihnya menatap Sherry yang sedang berbaring, dan dia bertanya dengan suara manis, "Apakah Ibu merindukan?"Sherry merasa hatinya terisi kebahagiaan, dia tertawa sambil meraih tangan Nevan. "Tentu saja sangat merindukanmu!"Nevan berjinjit, berusaha memanjat ke ranjang, tetapi tinggi tubuhnya membuatnya kesulitan. Dengan senyum kecil, dia menundukkan kepala dan memberikan ciuman hangat di punggung tangan Sherry. "Aku juga merindukan Ibu angkat!"Miana menyaksikan interaksi hangat antara Neva

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 543

    Miana tertegun.Dia pernah memikirkan kemungkinan menikah dengan Giyan suatu hari nanti.Namun, tidak terlintas dalam benaknya bahwa Giyan akan menyatakannya pada waktu seperti sekarang.Ekspresi tertegun Miana membuat Giyan merasa sedikit kecewa, tetapi dia tetap mempertahankan senyumnya. "Aku hanya bercanda! Aku nggak bermaksud memaksamu untuk menikah! Sore nanti, kalau kamu punya waktu, aku bisa membawamu melihat rumah itu. Kalau kamu merasa cocok, kita bisa langsung pindah besok, bagaimana?"Dia tidak yakin apakah Henry masih memiliki tempat di hati Miana, tetapi dia sangat menyadari bahwa perasaan Miana terhadapnya belum cukup kuat untuk membangun masa depan bersama.Tentu saja, ini membuat hatinya terasa perih.Namun, dia tahu bahwa memaksakan sesuatu bukanlah jawabannya.Yang bisa dia lakukan hanyalah menunggu Miana siap."Giyan ...." Miana menyadari bahwa senyum di wajah Giyan terlihat dipaksakan, membuat hatinya diliputi rasa bersalah. Namun, dia tahu bahwa dia harus jujur. "M

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 542

    Miana dengan penuh hati-hati menggeser Nevan ke samping dan bangkit dari ranjang.Setelah mencuci muka dan bersiap-siap, dia turun ke lantai bawah.Giyan sudah menyiapkan sarapan dan sedang membersihkan ruang tamu."Kenapa bangun sepagi ini? Tidur lagi saja sebentar," ujar Giyan, sembari menghentikan penyedot debu. Tatapan lembutnya tertuju pada Miana, dan suaranya tetap penuh kehangatan."Nggak deh, terlalu banyak yang harus aku kerjakan hari ini," ujar Miana dengan lembut, sambil mendekat dan merangkul pinggang Giyan."Kalau begitu, kamu sarapan dulu. Aku akan pergi membangunkan Nevan," ujar Giyan dengan suara yang agak serak, lalu mencium kening Miana."Oke, kamu pergi bangunkan dia," ujar Miana sambil menyandarkan wajahnya ke dada Giyan.Dengan Giyan di sisinya, semuanya tampak begitu damai dan hangat.Hidup dalam momen ini terasa begitu menyenangkan."Kamu makanlah, aku naik ke atas sekarang." Giyan mencubit pipi Miana dengan lembut.Miana menyadari telinga Giyan yang agak merah,

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status