Share

Bab 310

Author: Helena Ayu
Melihat Miana tampak lemas, Giyan khawatir akan kesehatannya. Ekspresinya seketika berubah dingin, dia melangkah maju dan menarik Miana ke belakangnya, lalu menatap Henry dan berkata, "Pak Henry, kalian sudah bercerai, apa hakmu mengatur-ngatur hidup mantan istri?"

Henry datang dengan penuh kemarahan untuk menginterogasi Miana, terlihat agak konyol.

Dengan nada mencibir, Henry berkata, "Wanita yang sudah kubuang, kamu juga tertarik? Ini semacam warisan Keluarga Ferno, ya?"

Khawatir Miana akan sakit hati mendengar itu, tatapan Giyan terhadap Henry makin tajam dan dingin. Ekspresi lembut biasanya kini sudah tidak terlihat. "Dengan sifat Pak Henry seperti itu, nggak heran ingin Miana ingin bercerai denganmu!"

"Sekalipun sudah bercerai, dia tetap milikku. Pak Giyan menginginkannya pun harus lihat aku setuju atau nggak!" Karena cemburu, kata-kata yang keluar dari mulutnya sangat menyakitkan untuk didengar.

Setiap kata yang diucapkan Henry masuk ke telinga Miana yang berdiri di belakang Giya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Quni munawaroh
dari bab 70 langsung loncat ke bab 289 hanya berharap muana ada bahagianya di bab itu.. ternyata masih sama aja menderita gara2 ulah janice sama Henry.... engak ada peningkatan thor
goodnovel comment avatar
Batul
thor d tmbah bab y klu update donk,trs agak lbh awal gt update y,terimakasih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 311

    Giyan melihat wajah Miana terlihat agak lebih baik, baru menurunkannya dan berkata, "Kalian bicara dulu, aku mau akan pergi telepon sebentar."Miana mengangguk dan melambaikan tangannya ke arahnya.Di mata Henry, sikap mereka terlihat seperti sedang pamer kemesraan, membuat amarahnya makin membara.Berani-beraninya Miana bersikap seperti itu pada Giyan di hadapannya!Setelah Giyan pergi jauh, Miana mendekati Henry.Perasaan tidak nyaman tadi sudah hilang, sekarang emosinya sudah kembali normal.Dia berdiri di depan Henry, perlahan mengangkat kepalanya untuk menatapnya, tersenyum dan berkata, "Kalau kamu merasa rugi membagikan asetmu dalam perceraian, kamu harus menarik kembali semua hadiah, rumah, mobil, dan salon kecantikan yang kamu berikan kepada Janice selama bertahun-tahun ini, lalu kita bisa membagi ulang harta itu!"Dia tidak berencana untuk terus menjadi pengacara, jadi tidak ada masalah apa yang dia lakukan ini akan berdampak dengan reputasinya.Yang penting baginya sekarang a

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 312

    Miana hanya merasa sikap Henry sangat konyol.Henry boleh membicarakan tentang hubungannya dengan Giyan, tetapi dia tidak boleh berkata sepatah kata pun tentang hubungan Henry dengan Janice.Betapa sombongnya orang seperti itu!"Miana, kalau kamu kembali ke Kompleks Gaillardia, aku akan pulang setiap hari tepat waktu untuk makan malam bersamamu, bagaimana? Kalau kamu setuju, aku nggak akan mempermasalahkan dasi yang kamu berikan kepada Giyan, kita anggap saja selesai!" Henry berbicara sambil menatap mata Miana, ekspresi wajahnya sangat serius.Dia ingin Miana tetap berada di sisinya.Tidak masalah jika harus merendahkan diri sedikit selama tujuannya tercapai."Henry, aku sarankan kamu pergi periksa ke dokter saraf." Melihat Henry membicarakan hal konyol dengan serius seperti itu, Miana hanya ingin tertawa.Menjadi wanita simpanan tidak hanya bisa mendapatkan uang, pekerjaannya juga bebas.Mungkin wanita lain akan tergoda dengan tawaran itu.Sayangnya, Miana sekarang tidak punya sedikit

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 313

    Miana menyimpulkan, pasti ada yang melihatnya pada hari dia membeli dasi.Kemudian, orang itu membeli dasi yang sama dan memberikannya kepada Giyan.Itulah sebabnya mengapa Henry tiba-tiba muncul dan menuduhnya telah membelikan dasi untuk Giyan."Oke, aku akan mengambil kartu itu!" Ekspresi Giyan juga berubah menjadi serius.Sungguh menakutkan saat tidak mengetahui siapa musuh sendiri."Aku naik dulu!"Miana pergi.Hingga sosok Miana menghilang, Giyan baru mengalihkan pandangannya.Tepat saat itu, ponselnya berdering.Setelah mengangkat dan menutup telepon, Giyan berbalik dan masuk ke mobil.Saat Miana baru masuk ke rumah, panggilan video dari Sherry masuk.Sherry khawatir terjadi sesuatu padanya, jadi ingin melihatnya melalui video.Miana merasa terharu dengan kekhawatiran Sherry.Hanya Sherry yang selalu sangat baik padanya."Mia, aku nggak tenang kalau kamu tinggal sendirian, bagaimana kalau aku datang merawatmu, atau aku bantu carikan pengasuh? Kamu pilih salah satu!" Sherry benar-

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 314

    "Miana, jangan khawatir, aku akan segera memeriksa histori penjualan di toko itu. Aku nggak akan membuatmu kecewa." Suara Sherry yang terdengar lembut dan penuh kepastian langsung menenangkan hati Miana.Miana mengangguk, sudut bibirnya tanpa sadar terangkat. Dia sangat bersyukur kepada Sherry di dalam hatinya dan juga merasa tenang.Selama bisa mengetahui siapa yang membeli dasi itu, bisa diusut hingga menemukan orang yang ada di belakangnya."Kamu sibuk seharian pasti lelah, istirahat dulu, nanti kita ngobrol lagi!" Sherry sangat khawatir ketika melihat wajah Miana yang tampak lelah."Oke, aku istirahat dulu." Miana mengakhiri panggilan videonya.Sherry menatap layar ponselnya sejenak sebelum menelepon Farel."Ada perlu apa?" Suara Farel terdengar dingin, menunjukkan rasa tidak akrab.Sherry tertegun.Tampaknya Farel sengaja menjaga jarak darinya."Bicara!" seru Farel yang dari suaranya dapat terasa dia agak kesal."Bisa bantu aku sesuatu?" Sherry mencari cara agar Farel mau memenuhi

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 315

    Di serang pertanyaan bertubi-tubi, raut wajah Janice seketika berubah.Kemudian, tubuhnya terhuyung ke belakang dan dia jatuh pingsan.Suasana di lokasi menjadi kacau."Segera panggil ambulans!""Matikan siaran langsung!"Miana menutup rapat bibirnya, dan sedikit ejekan muncul di matanya.Trik Janice masih saja sama! Begitu rendahan!Sesaat kemudian, jarinya menekan remote kontrol dengan keras. Layar televisi mendadak gelap, meninggalkan keheningan di ruangan itu.Namun, pandangan Miana tetap terpaku pada layar televisi yang sudah kehilangan warna itu. Pikirannya dipenuhi banyak gambar, pada bersamaan hatinya diliputi perasaan yang rumit.Janice memamerkan kebahagiaannya dengan Henry secara publik. Aktingnya begitu luar biasa!Miana memijat pelipisnya yang tiba-tiba terasa sakit, lalu memejamkan matanya dan tertidur.Perlahan-lahan dia tenggelam ke dalam mimpi yang aneh.Di dalam mimpi itu, awan gelap tebal menutupi langit dan suara gemuruh tidak berhenti terdengar, seakan-akan itu ada

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 316

    "Kamu akan tahu setelah ke sana! Kamu pasti akan menyukainya!" ujar Giyan dengan yakin.Dia mengenal betul Miana.Mengetahui apa yang disukainya dan apa yang tidak disukainya."Hmm, ...." Sebelum kata "oke" diucapkan, panggilan lain masuk. Miana melihat layar ponselnya, panggilan dari "rumah lama". Dia menghela napas dan berkata, "Kak Giyan, ada panggilan lain masuk. Nanti aku meneleponmu kembali, oke?"Dia masih harus menerima panggilan dari Eddy meskipun dia sudah bercerai dengan Henry. Karena bisa saja Eddy mencarinya karena ada urusan penting."Oke, kamu terima panggilan itu dulu, aku akan menunggu!" Giyan selalu memberikan kesan sebagai pria yang sangat lembut dan sopan.Jemari Miana mengetuk layar ponsel beberapa kali dan segera menerima panggilan itu."Mia, malam ini kamu harus pulang untuk makan malam bersama. Kakek sendiri yang pergi ke pasar untuk beli bahan masakan," ujar Eddy yang dari nada bicaranya terdengar dia tidak menerima penolakan, tetapi juga ada kehangatannya yang

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 317

    Suana seketika menegang.Henry mengangkat alisnya, senyumnya semakin lebar, dia sengaja mendekati Miana dan berkata dengan suara rendah, "Baru beberapa jam berlalu setelah kamu menolakku, sudah berubah pikiran? Ingin kembali? Nyonya Jirgan, mana prinsipmu? Kalau hal ini tersebar, siapa yang berani memintamu menjadi pengacara mereka!"Kata-katanya tajam seperti pisau, langsung menusuk hati Miana.Miana mengepalkan tangannya, kukunya hampir menancap ke telapak tangan, tetapi dia tetap mempertahankan ketenangan yang terasa menyesakkan itu.Dia perlahan memiringkan tubuhnya, menghindari kontak dekat dengan Henry. Saat berbicara, suaranya dingin dan tegas, "Pak Henry salah paham, aku nggak pernah berpikir rujuk denganmu, aku hanya datang untuk makan malam bersama Kakek. Bertemu denganmu di sini hanyalah suatu kebetulan."Usai berbicara, ia segera berjalan masuk, meninggalkan Henry sendirian. Henry memandangnya dengan tatapan yang penuh perasaan yang sukar dijelaskan.Pertemuan tidak terduga

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 318

    Ekspresi Miana yang menggertakkan gigi membuat Henry senang. Sudut bibirnya melengkung membentuk senyuman, jari-jarinya menggambar lingkaran di paha Miana sambil berkata dengan suaranya yang serak, "Kenapa Nona Miana menatapku seperti itu? Apakah menurutmu aku tampan?"Ucapan itu sungguh menunjukkan rasa tidak tahu malunya.Miana menggertakkan gigi lagi, menangkap tangan Henry yang nakal, dan mencubitnya dengan keras.Mereka sudah menjadi mantan suami istri, tetapi Henry masih diam-diam menggodanya. Dulu, bagaimana dia tidak tahu bahwa Henry adalah pria yang begitu tidak tahu malu!Henry menyipitkan matanya.'Wanita ini benar-benar mencubit dengan keras.''Sakit sekali!'Meskipun tangannya terasa sakit, dia tetap tidak menariknya kembali.Eddy menuangkan semangkuk sup dan meletakkannya di depan Miana. Ketika melihat wajah Miana yang merah karena marah, dia mengira Miana tidak ingin melihat Henry, jadi dia memelototi Henry dan menghardik, "Cepat habiskan makananmu dan pergi! Jangan meng

Latest chapter

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 490

    Dia teringat dengan perkataan Miana.Rania makin mirip dengannya, bukan hanya karena dia yang membesarkannya, tetapi juga mungkin karena mereka memiliki hubungan darah.Mengapa dia tidak pernah memikirkan kemungkinan ini sebelumnya!"Ah? Baik!" Walau tidak mengerti maksud Henry, Wiley tidak berani bertanya lebih lanjut.Tugasnya hanyalah melaksanakan apa yang diperintah oleh Henry.Setelah itu, dia mengemudi menuju restoran.Rumordi datang terlambat, dan ketika tiba, Henry sudah minum dua gelas anggur sendirian.Melihat Rumordi, Henry menunjuk kursi di sebelahnya dan berkata, "Duduk di sini, ada yang ingin kutanyakan padamu!"Rumordi memegang erat bajunya dengan wajah penuh penolakan. "Henry, kita sudah sangat akrab, jangan seperti ini, oke?"Dia tidak ingin dipaksa berubah orientasi!"Duduk!" Henry merasa kesal, suaranya penuh ancaman.Rumordi gemetar, dengan hati-hati duduk di kursi sebelah Henry, pantatnya sedikit demi sedikit bergerak menjauh.Dia takut terlalu dekat dengan Henry.

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 489

    Mata Henry menyipit, lalu dia kembali meraih pergelangan tangan Miana dan mengangkatnya.Bekas luka di pergelangan tangan Miana, yang meliuk-liuk seperti cacing, sangat mencolok.Melihat itu, pupil mata Henry menyusut tajam."Apa yang terjadi?" tanya Henry dengan suara rendah.Sebuah adegan seketika terlintas di pikiran Henry, hingga membuatnya berkeringat dingin.'Nggak! Nggak mungkin!'Miana dengan cepat menarik tangannya, menutupinya dengan lengan baju, dan bersikap dingin kembali. "Ini bukan urusanmu!"Bekas luka tersebut adalah hasil dari upayanya bunuh diri saat mengalami depresi parah dengan memotong pergelangan tangannya.Pada saat itu, darahnya mengalir deras.Jika tidak segera diselamatkan, dia pasti sudah mati.Pada masa-masa sulit itu, dia beberapa kali mencoba bunuh diri.Untungnya, Giyan selalu menyelamatkannya.Dia sangat berterima kasih pada Giyan.Giyan yang membuatnya hidup kembali.Sekarang, dia hanya ingin menghabiskan sisa hidupnya dengan bahagia bersama Giyan."Mi

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 488

    Henry betul-betul memperlakukan Miana seperti mainan, diambil ketika ingin, dibuang ketika bosan!"Kalau kamu nggak setuju, nggak masalah. Aku akan menyewa pengacara terbaik untuk merebut putraku! Miana, jangan menangis meminta aku untuk menerimamu kembali nanti!" ujar Henry dengan datar, sudut bibirnya melengkung.Meskipun sudah tahu dari Amanda bahwa Henry akan menggugat untuk merebut Nevan, mendengarnya langsung tetap membuat Miana marah.Henry sungguh kejam!Dia sama sekali tidak memiliki rasa kemanusiaan!"Henry, anakku lahir setelah kita bercerai, jadi nggak ada hubungannya denganmu!" seru Miana dengan penuh kebencian.Dalam waktu singkat, dia sudah mengingat banyak momen di mana Henry memperlakukannya dengan buruk karena Janice.'Bertahun-tahun berlalu, pria ini tetap nggak berubah!'"Ada hubungannya atau nggak, kita bisa melakukan tes DNA! Miana, kamu nggak berani, 'kan?" Henry yakin Nevan adalah putranya dan sekarang hanya berpikir untuk merebutnya.Setelah putranya berada di

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 487

    Setelah tiba di lantai atas, Miana langsung masuk ke kantor CEO tanpa mengetuk pintu.Suara pintu yang dibuka cukup keras membuat Henry berhenti membaca dokumen dan mengangkat kepalanya.Menurutnya, wajah Miana lebih cantik dari sebelumnya.Seperti bunga yang mekar dengan indah setelah perawatan hati-hati, terlihat sangat menyenangkan.Henry merasa jantungnya berdebar setengah detik lebih cepat."Henry, kamu benar-benar berengsek dan sangat menjijikkan!" Miana marah, tentu saja tidak akan memberi Henry muka, langsung mengumpat padanya.Sejak sembuh dari depresi, Miana jarang kehilangan kendali emosinya.Namun, hari ini, dia benar-benar marah karena tindakan Henry sudah sangat keterlaluan!Sorot mata Henry menjadi tajam dan berkata dengan suara datar, "Miana, ini wilayahku, kamu datang ke sini membuat keributan, nggak takut aku lapor kamu ke polisi?"Dulu, Miana selalu bersikap lembut dan anggun di depannya.Jangankan marah, suaranya pun tidak pernah keras saat berbicara dengannya.Seka

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 486

    Miana tertawa kesal ketika menyadari bahwa panggilannya sengaja diputus setelah nada sambung terdengar beberapa kali.'Henry! Hebat sekali kamu!'Setelah itu, dia menelepon Wiley.Begitu tersambung, dia langsung berkata, "Pak Wiley, tolong berikan ponselnya ke Pak Henry, aku ada urusan penting!""Nona Miana, Pak Henry sedang sibuk ....""Kalau begitu katakan di mana kalian sekarang, aku akan ke sana!" Miana sudah sangat marah dan ingin melampiaskannya ke Henry."Kami di kantor.""Oke, sepuluh menit lagi aku sampai!"Setelah mengatakan itu, Miana langsung menutup telepon.Saat ini, di kantor CEO Grup Eskaria.Henry memegang dokumen, berpura-pura membacanya, tetapi sebenarnya mendengarkan percakapan Wiley dengan Miana.Wiley menyimpan ponselnya dan melihat bahwa dokumen di tangan Pak Henry terbalik.Setelah ragu sejenak, dia tidak bisa menahan diri untuk memberi tahu, "Pak Henry, dokumennya terbalik."Henry meletakkan dokumen di meja dengan keras, berdeham sebelum bertanya, "Ada apa?""N

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 485

    "Begitu mendengar kabar ini, aku langsung mencari orang itu. Ternyata dia sedang diselidiki oleh pihak berwajib. Kejadian ini tiba-tiba, pasti ada yang merencanakan diam-diam!"Miana menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri, lalu berkata, "Kamu telepon dan beri tahu para petinggi untuk rapat di kantor! Aku akan segera ke kantor!""Baik, aku akan segera memberi tahu mereka!"Miana baru saja menutup telepon, Giyan sudah bertanya, "Apa yang terjadi? Butuh bantuan?"Giyan sebenarnya ingin membantu, tetapi Miana akan marah jika dia bertindak tanpa persetujuan Miana.Miana menenangkan diri, menatap Giyan dengan perasaan bersalah. "Maaf, sepertinya aku nggak bisa bertemu dengan ayah dan ibumu malam ini. Ada masalah di perusahaan, dan kamu tahu, Sherry sekarang di rumah sakit, nggak bisa ke kantor, jadi aku yang harus menanganinya. Kalau aku butuh bantuan, aku akan meneleponmu."Miana merasa tidak enak hati karena terpaksa membatalkan janji bertemu dengan orang tua Giyan."Nggak apa-ap

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 484

    "Baiklah, nanti kalau ada waktu aku akan menemuimu untuk makan bersama," ujar Miana. Dia benar-benar sibuk dengan beberapa kasus akhir-akhir ini."Baik, Kakek nggak akan mengganggumu lagi." Walaupun merasa sedih, Eddy tetap menahan perasaannya dan tidak menunjukkannya.Dia mengerti bahwa Miana sibuk dengan pekerjaannya sendiri, jadi tidak punya waktu untuk bertemu dengannya juga wajar.Dia hanya perlu menunggu sampai Miana selesai dengan pekerjaannya.Miana mengiakan dan menutup telepon."Ibu, siapa yang menelepon?" tanya Nevan dengan suara pelan, matanya yang besar berkilauan.Miana berpikir sejenak dan berkata, "Nanti Ibu akan memberitahumu."Mengenai Henry dan keluarga Jirgan, dia akan menceritakannya perlahan-lahan saat ada waktu."Apa yang sedang kalian bicarakan? Serius sekali!" Giyan bertanya penasaran setelah masuk dan mengganti sepatu, melihat mereka berdiri di sana."Kami sedang menunggumu pulang," jawab Miana sambil tersenyum, mata indahnya yang melengkung membuat orang mera

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 483

    Di dalam histori percakapan, si pria dan selingkuhannya sedang merencanakan bagaimana cara membunuh istri sah.Yang lebih mengerikan adalah pria dan selingkuhannya bahkan membeli racun paraquat dan racun tikus secara daring, tetapi keduanya tidak ada yang berani menggunakannya.Miana menekan amarahnya dan terus membaca.Saat ini, memang banyak selingkuhan yang tidak tahu malu.Mereka akan melakukan apa saja untuk mengubah status mereka.Ketika Giyan menelepon, Miana baru memutuskan untuk mematikan laptopnya.Meskipun belum melihat semua bukti yang dikumpulkan oleh Amanda, hanya berdasarkan histori percakapan dan pembelian paraquat dan racun tikus secara daring, sudah sangat jelas bahwa keduanya berencana membunuh istri sah.Hanya saja, bukti tersebut masih belum cukup.Miana harus membuat kedua orang itu mengakui rencana mereka untuk membunuh istri sah!Sebelum persidangan, dia harus mendapatkan rekaman pengakuan mereka.Setelah membereskan barang-barang, dia turun ke bawah dan melihat

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 482

    "Oke, aku akan telepon Ibu nanti," ujar Giyan dengan senyuman yang makin lebar.Miana bersedia bertemu dengan orang tuanya, dan hal itu tentu membuat Giyan senang, meskipun mereka sudah sering bertemu dalam dua puluh tahun terakhir.Namun, hubungannya dengan Miana kini berbeda dari yang dulu."Pergilah ke kantor sekarang. Setelah urusanmu selesai, kita bisa pulang lebih cepat," ujar Miana sambil mendorong Giyan keluar.Miana merasa sangat santai ketika bersama Giyan, karena dia bisa menjadi dirinya sendiri tanpa perlu berusaha terlalu keras.Ketika mereka turun ke bawah, Nevan sedang duduk di atas matras bermain, dengan serius menyusun Lego.Giyan menunduk dan mencium kening Miana, lalu berkata lembut, "Aku pergi ke kantor dulu, nanti setelah pulang kerja aku akan menjemput kalian."Miana mengangguk, tersenyum sambil berkata, "Ya, kami tunggu kamu pulang!"Giyan berdeham sebelum memanggil, "Nevan, Ayah pergi kerja dulu, kamu bermainlah dengan baik bersama Ibu di rumah!"Nevan segera me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status